Vector Group Trafo 2021a
Vector Group Trafo 2021a
I. TujuanPercobaan
1. Mengetahui vector group pada transformator
2. Mengetahui bagaimana cara menentukan vector group pada transformator 3 phasa.
3. Mengetahui cara menentukan angka jam dengan 2 metode.
Pergeseran phase ini perlu disebut bersamaan dengan kombinasi hubungan. Prakteknya
pergeseran ini dikaitkan dengan posisi jam. Posisi jam mengindikasikan pergeseran sudut
vector sekunder mendahului (lead) atau tertinggal (lag) terhadap vekto primer. Misalkan
Dyn11, vector sekunder mendahului 30 derajat, sementara untuk hubung Dy1, vector
sekunder tertinggal 30 derajat terhadap vector primer.
Polaritas (polarity)
Ketika pasangan arah belitan coil pada primer dan sekunder transformator sama, maka
tegangan induksi pada kedua coil memiliki arah yang sama, dari satu titik ke titik
lainnya. Namun ketika dua coil memiliki arah belitan yang berlawanan, maka tegangan
induksinya akan berbeda arah. Meskipun kita meggunakan tegangan bolak balik pada
peralatan (transformator). Karenanya tidak ada polaritas positif dan negative. Tetapi
terkait koneksi, kita memerlukan arah (instantaneous) sesaat dari polaritas tegangan
suatu titik. Hal ini tergantung dari arah belitan.
Instantaneous polarity
Jika kita menandakan belita sisi tegangan lebih tinggi dengan H1 dan H2 (secara acak),
dan juga pada sisi tegangan lebih rendah dengan L1 dan L2. Untuk menentukan polaritas
relatif antara kedua belitan pada suatu fase, maka dengan menginjeksi tegangan dengan
besar tertentu pada H1 dan H2 dan jumper H2 – L2, selanjutnya ukur tegangan pada
terminal H1 dan L1. Maka ada dua kemungkinan yang terjadi.
o Jika tegangan yang terukur pada H1 - L1 senilai sekitar … V maka kedua tegangan
saling menjumlahkan, yang berarti kedua belitan memiliki polaritas yang
berlawanan.
o Namun jika tegangan yang terukur pada H1 – L1 bernilai mendekati nol maka kedua
tegangan saling mengurangi, yang berarti kedua belitan memiliki polaritas yang
sama.
Gambar 2 di atas terkait erat dengan proses terbentuknya ggl, seperti pada gambar 3. Jika
suatu kumparan (belitan) dialiri arus bolak-balik maka akan tercipta medan magnet disekitar
kumparan yang arah dipengaruhi oleh arah belitan dan arus.
(a)
(b)
Berdasarkan data sheet transformator oleh “TERCO”, penentuan jam suatu hubungan belitan
primer – sekunder suatu transformator dapat ditentukan dengan mengukur beberapa terminal
tegangan. Selanjutnya mencocokkan dengan tabel 1 di bawah ini.
Sebagai contoh:
1. Vector Group Yy0
R r R
t s t s
T S T S
Gambar 14. Diagram Vector untuk vector group Yy0
Berdasarkan gambar 14, maka bisa disimpulkan besar tegangan Tt < St = Ts > Tt < RS
dan ini sesuai dengan tabel 1 no.12, sehingga hubungan ini adalah Yy0.. Terminal R
dan r di-jumper sebagai titik referensi.
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
LAB PEMBANGKIT PENGUJIAN VECTOR
DAN PENYALURAN SEMESTER
GROUP
STL
TRANSFORMATOR
t
t
s
N s
N
T S T S
Berdasarkan gambar 15, maka bisa disimpulkan besar tegangan Tt < St > Ts =Tt< RS dan
ini sesuai dengan tabel 1 no. 2, sehingga hubungan ini adalah Dy1.
R t s t s
R r
r
T S
T S
Berdasarkan gambar 16, maka bisa disimpulkan besar tegangan Tt < St = Ts > Tt > RS
dan ini sesuai dengan tabel 1 no. 2, sehingga hubungan ini adalah Dy1.
III. AlatdanBahan
1. Transformator 3 phase 1 unit
2. Voltmeter 1 unit
3. Kabell penghubung secukupnya
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
LAB PEMBANGKIT PENGUJIAN VECTOR
DAN PENYALURAN SEMESTER
GROUP
STL
TRANSFORMATOR
IV. RangkaianPercobaan
MODUL TRANSFORMATOR
R 1U1 2u1
r
2u2
1U3
3U1
1U2 3U2
Hubungkan ke
sumber sesuai S 1V1 2v1
s
kemampuan
belitan trafo
2v2
1V3
3v1
1V2 3v2
Dot Pada gambar
menunjukkan di atasbelitan.
polaritas
T 1W1 2w 1 t
Untuk di modul trafo posisi dot
2w2 sama dengan terminal no. 1 di
belakang huruf UVW.
1W3 3w1
N 1W2 3w2
Jumper
MODUL TRANSFORMATOR
R 1U1 2u1
2u2
1U3 r
3U1
1U2 3U2
Hubungkan ke
sumber sesuai S 1V1 2v1
kemampuan
belitan trafo
2v2 s
1V3
3v1
1V2 3v2
Dot Pada gambar di atas
T 1W1 2w
1
menunjukkan polaritas belitan.
Untuk di modul trafo posisi dot
2w2 sama dengan terminal no. 1 di
t belakang huruf UVW.
1W3 3w1
N 1W2 3w2
Untuk rangkaian lainnya, sesuaikan dengan vector group yang akan diuji.
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
LAB PEMBANGKIT PENGUJIAN VECTOR
DAN PENYALURAN SEMESTER
GROUP
STL
TRANSFORMATOR
V. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Siapkan alat dan bahan
2. Rangkain percobaan, dimulai dari percobaan hubung Yy0.
3. Jumper R – r (atau U – u) sebagai refernsi.
4. Hubungkan rangkaian primer ke sumber tegangan
5. Mengukur tegangan sesuai tabel hasil percobaan.
6. Mencatat hasil pengukuran pada tabel yang telah disiapkan.
7. Mengecek hasil pengukuran apakah sesuai dengan tabel 1.
8. Ulangi langkah percobaan no. 2 – 7 untuk vector group lainnya.
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
LAB PEMBANGKIT PENGUJIAN VECTOR
DAN PENYALURAN SEMESTER
GROUP
STL
TRANSFORMATOR
r-n
s-n
t-n
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
LAB PEMBANGKIT PENGUJIAN VECTOR
DAN PENYALURAN SEMESTER
GROUP
STL
TRANSFORMATOR
VII. Kesipulan
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
LAB PEMBANGKIT PENGUJIAN VECTOR
DAN PENYALURAN SEMESTER
GROUP
STL
TRANSFORMATOR