Anda di halaman 1dari 6

Diterjemahkan dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia - www.onlinedoctranslator.

com

Lihat diskusi, statistik, dan profil penulis untuk publikasi ini di: https://www.researchgate.net/publication/337196780

Studi Faktor Penyebab Demam Berdarah Dengue Studi Kasus: Pasuruan, Jawa
Timur- Indonesia

Artikel · April 2016


DOI: 10.18178/jomb.5.2.108-112

KUTIPAN BACA
2 68

2 penulis, termasuk:

Khaidar Ali
Universitas Gadjah Mada

6 PUBLIKASI 11 KUTIPAN

LIHAT PROFIL

Semua konten yang mengikuti halaman ini diunggah oleh Khaidar Ali pada 12 November 2019.

Pengguna telah meminta peningkatan file yang diunduh.


Jurnal Kedokteran dan Bioteknologi Vol. 5, No. 2, April 2016

Kajian Faktor Penyebab Demam Berdarah Dengue


Studi Kasus Demam: Pasuruan, Jawa Timur-
Indonesia
Khaidar Ali
Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Jember, Jember, Indonesia
Email: alikhaidar15@yahoo.co.id

Isa Ma'rufi
Departemen Kesehatan dan Keselamatan Lingkungan, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Jember, Jember, Indonesia
Email: isa_marufi@yahoo.com

Abstrak—Demam Berdarah Dengue adalah salah satu yang 95% adalah anak dan kematian kasus DBD sekitar 1000
masalah kesehatan internasional yang mengancam kasus per tahun.
setengah dari populasi dunia. Penelitian ini bertujuan Ratusan ribu kasus DBD dan DBD dilaporkan setiap
untuk mendeskripsikan situasi DBD di Pasuruan dan
tahun di daerah tropis Amerika, Afrika, Asia dan
faktor-faktor yang mempengaruhi kasus DBD. Penelitian
ini menggunakan metode deskriptif. Sampel diambil dari
Oseania dimana 879.632 kasus DBD dilaporkan pada
10 kecamatan yang terakumulasi kasus DBD tertinggi dari tahun 1980 sampai 1987 dari negara-negara di
tahun 2009-2013. Penelitian ini menunjukkan faktor trend kawasan Amerika [5]. Saat ini sekitar 2,5 miliar orang,
DBD tahun 2013 menunjukkan jumlah kepadatan atau 40% dari populasi dunia, tinggal di daerah yang
penduduk kategori rendah berkorelasi 0% dengan kasus memiliki risiko penularan dengue [6]. Dan kemudian,
DBD kategori tinggi, rumah tangga dengan kategori PHBS WHO mengklarifikasi bahwa Dengue dan demam
berkorelasi 0% dengan kasus DBD kategori tinggi, dan berdarah dengue hadir di daerah perkotaan dan
jumlah penduduk mobilitas kategori rendah berkorelasi pinggiran kota di Amerika, Asia Tenggara, Mediterania
71,43% dengan kasus DBD kategori rendah. Kesimpulan
Timur dan Pasifik Barat [7].
dari penelitian ini menunjukkan bahwa Kepadatan
Sebagian besar wilayah di Indonesia beriklim tropis dan
Penduduk,-
subtropis. Keadaan tersebut menjadikan Indonesia sebagai
Ketentuan Indeks—Demam Berdarah Dengue, kepadatan salah satu negara endemis Demam Berdarah Dengue di Asia
penduduk, PHBS, mobilitas penduduk Tenggara [8]. Selanjutnya Demam Berdarah Dengue telah
dikenal di Indonesia sejak tahun 1968 dilaporkan di Surabaya
dan Jakarta [9]. Jumlah kasus Demam Berdarah Dengue sejak
sayaPENDAHULUAN Januari hingga Oktober 2009 sebanyak 121.423 kasus, dengan
Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu jumlah pasien meninggal sebanyak 1.013 dan mengalami
masalah kesehatan internasional dimana setengah dari populasi peningkatan dibandingkan kasus DBD pada tahun 2008 [10].
dunia saat ini berisiko dan dengue yang parah merupakan Sedangkan jumlah kasus demam berdarah dengue pada
penyebab utama penyakit serius dan kematian pada anak-anak tahun 2012 sebesar
[1]. Demam Berdarah Dengue adalah penyakit menular yang 90.245 kasus dimana 816 pasien meninggal dan 8.177 kasus
disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan oleh nyamuk aedes Demam Berdarah Dengue dilaporkan di Jawa Timur selama tahun
aegypty [2]. Virus dengue adalah arbovirus yang ditularkan 2012 dan kasus tersebut menjadi peringkat tertinggi di Indonesia
terutama ke manusia melalui gigitan nyamuk spesies aedes yang setelah Jawa Barat dengan 19.663 kasus [11]. Berdasarkan data
terinfeksi dan juga terjadi melalui transfusi darah yang terinfeksi Dinas Kesehatan Kabupaten Pasuruan kasus Demam Berdarah
atau transplantasi organ atau jaringan yang terinfeksi [3]. Dengue di Kabupaten Pasuruan mengalami peningkatan pada
tahun 2012 sampai dengan tahun 2013, dimana jumlah kasus
Agoes [4] menjelaskan bahwa sekitar 2 per 5 dari DBD pada tahun 2013 sebanyak 388 kasus. Jumlah kasus Demam
penduduk (2500 juta jiwa) merupakan populasi Berdarah Dengue selama tahun 2009 sampai dengan tahun 2013
risiko infeksi Demam Berdarah Dengue, Lebih dari di Kabupaten Pasuruan sebanyak 1453 kasus. Berdasarkan data
100 negara terutama daerah tropis dan subtropis tersebut, Demam Berdarah Dengue merupakan penyakit serius
telah dilaporkan kasus Demam Berdarah Dengue. yang perlu mendapat perhatian untuk mencegah dampak negatif
Demam Berdarah Dengue.
Banyak faktor yang berhubungan dengan kejadian
-
Naskah diterima 15 November 2014; direvisi 15 September
KLB Demam Berdarah Dengue, seperti kepadatan
2015. penduduk, mobilitas penduduk, akses transportasi,

©2016 Jurnal Kedokteran dan Bioteknologi 108


doi: 10.18178/jomb.5.2.108-112
Jurnal Kedokteran dan Bioteknologi Vol. 5, No. 2, April 2016

pertukaran musim dan iklim dunia, serta perilaku hidup Demam dengan analisis teks deskriptif berupa
bersih dan sehat (PHBS) lingkungan. Lebih lanjut Agoes [4] frekuensi dan tabulasi silang di SPSS.
menjelaskan bahwa pemanasan global dan Demam Berdarah
Dengue memiliki korelasi, jika pemanasan global meningkat AKU AKU AKU. RHASIL DAN DPEMBAHASAN
secara bertahap akan mempengaruhi percepatan
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Pasuruan terkait
pertumbuhan nyamuk. Tingginya pertumbuhan nyamuk
kejadian Demam Berdarah Dengue di Kabupaten Pasuruan selama
khususnya Aedes aegepty sp. mengakibatkan populasi
tahun 2009-2013, jumlah kasus Demam Berdarah Dengue selama
nyamuk aedes yang siap menular tinggi.
tahun 2009-2013 adalah 1.453 kasus dimana Bangil menjadi
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan situasi
kecamatan dengan kasus Demam Berdarah Dengue tertinggi sebesar
Demam Berdarah Dengue (DBD) kejadian Demam Berdarah
185 kasus. Pada tahun 2011 kejadian Demam Berdarah Dengue di
Dengue (DBD) di Kabupaten Pasuruan dan faktor-faktor yang
Kabupaten Pasuruan mengalami penurunan menjadi 96 kasus, namun
mempengaruhi kasus DBD antara lain kepadatan penduduk,
kejadian DBD meningkat pada tahun 2012 dan 2013 sebesar 148 dan
mobilitas penduduk dan perilaku hidup sehat (PHBS).
388 kasus. Jumlah kasus Demam Berdarah Dengue pada tahun 2010
Harapan penulis dari penelitian ini adalah hasil penelitian ini
merupakan yang tertinggi selama tahun 2009 sampai dengan tahun
dapat menjadi acuan bagi pengembangan kebijakan dan
2013, dengan jumlah kasus pada tahun 2010 sebanyak 480 kasus.
pengendalian manajemen DBD di Pasuruan Jawa Timur.
Kasus DBD terendah selama tahun 2009 sampai dengan tahun 2013
Sesuai dengan tren dan pola perkembangan Demam
terjadi pada tahun 2011 sebanyak 96 kasus.
Berdarah Dengue.

II. MATERIAL DAN METODE

A. Wilayah Studi
Penelitian dilakukan di Kabupaten Pasuruan, Jawa
Timur, Indonesia. Pasuruan memiliki 24 kecamatan,
dengan luas wilayah sekitar 1488, 5 km2.

B. Populasi dan Pengambilan Sampel

Populasi penelitian ini adalah seluruh kecamatan


yang ada di Kabupaten Pasuruan. Sampel diambil dari
10 kecamatan dengan kasus DBD tertinggi. Kasus DBD
yang datanya terakumulasi dari tahun 2009-2013. Gambar 1. Kejadian DBD berdasarkan jenis kelamin selama 2009-2013

Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) berdasarkan jenis kelamin di


C. Desain dan Prosedur Metode Kabupaten Pasuruan menunjukkan bahwa penderita DBD laki-laki lebih banyak

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan dibandingkan penderita DBD perempuan, yaitu 55,15% penderita DBD berjenis

menggunakan data sekunder dari Dinas Kesehatan dan Dinas kelamin laki-laki dan 44,85% penderita DBD berjenis kelamin perempuan pada

Kependudukan Kabupaten Pasuruan. Prosedur penelitian ini tahun 2013 dan kemudian pada tahun 2012, 57% penderita DBD berjenis kelamin

adalah korelasi dengan studi Sholehhudin[8], yang laki-laki dan 43% penderita DBD berjenis kelamin perempuan. Secara keseluruhan
kejadian DBD di Kabupaten Pasuruan tahun 2009-2013 berdasarkan jenis kelamin
prosedurnya dimulai dengan mengumpulkan penelitian kasus
menunjukkan penderita DBD laki-laki lebih banyak dibandingkan penderita DBD
Demam Berdarah Dengue selama 2009-2013 berdasarkan
perempuan sebesar 54%. Tren Demam Berdarah Dengue di Kabupaten Pasuruan
kecamatan. Kemudian, data tersebut dirangking tertinggi
berdasarkan jenis kelamin selama tahun 2009-2013 ditunjukkan pada Gambar 1.
untuk mendapatkan sub 10 kasus Demam Berdarah Dengue.
Data 10 kecamatan yang menjadi sampel dipetakan dengan
Hasil ini serupa dengan penelitian DBD di Kecamatan
semua variabel untuk melihat perubahan variabel di setiap
Palu Selatan yang jumlah penderita DBD laki-laki lebih
kecamatan selama tahun 2009-2013. Variabel yang termasuk
banyak dibandingkan penderita DBD perempuan.
dari semua variabel seperti kepadatan penduduk, perilaku
hidup sehat (PHBS) dan mobilitas penduduk kemudian
dikategorikan ke dalam beberapa kategori seperti rendah,
sedang dan tinggi. Kasus DBD kategori tinggi > 39, sedang
22-39 kasus dan rendah <22 kasus. Kategori kepadatan
penduduk tinggi >1.881 jiwa/Km2, Sedang 1,355-1,881
orang/Km2 dan rendah <1.355 orang/Km2. Kategori
mobilitas penduduk tinggi >1.011 jiwa, sedang 643-
1.011 orang dan rendah <643 orang. Kemudian Kategori
PHBS tinggi >50%, Sedang 28-50% dan rendah <28%.
Setelah dikategorisasikan berdasarkan referensi, peneliti
menganalisis variabel kasus Demam Berdarah Dengue dengan
semua faktor penyebab terjadinya Demam Berdarah Dengue.
Gambar 2. Kejadian DBD berdasarkan aspek waktu selama tahun 2011-2013

©2016 Jurnal Medis dan Bioteknologi 109


Jurnal Kedokteran dan Bioteknologi Vol. 5, No. 2, April 2016

Jumlah kejadian Demam Berdarah Dengue di Kabupaten Pasuruan dengan 7,6% dan Kecamatan Gempol merupakan kecamatan
selama tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 sebanyak 632 kasus, dimana dengan perilaku hidup sehat (PHBS) tertinggi.
jumlah kejadian Demam Berdarah Dengue pada tahun 2013 sebanyak 388
kasus, tahun 2012 148 kasus dan terakhir 96 kasus pada tahun 2011.
Tren Demam Berdarah Dengue di Pasuruan berdasarkan aspek
waktu selama 2009-2013 ditunjukkan pada Gambar 2, dimana
tingginya jumlah kasus DBD pada tahun 2013 terjadi pada bulan
Februari sebanyak 64 kasus sedangkan rendahnya jumlah kasus
DBD terjadi pada bulan Desember sebanyak 5 kasus. , berbeda
dengan kasus DBD pada tahun 2011 dimana jumlah kasus DBD
yang rendah terjadi pada bulan Februari dengan 1 kasus. Pada
tahun 2012, tingginya kasus DBD terjadi pada bulan November
sebanyak 18 kasus sedangkan rendahnya kasus DBD terjadi pada
bulan Juli sebanyak 5 kasus. Lebih lanjut, WHO menjelaskan
Gambar 4. Grafik perkembangan kepadatan penduduk (orang/km2)
bahwa penyakit yang ditularkan oleh nyamuk seperti Demam
Berdarah Dengue memiliki hubungan dengan kondisi hangat [13]. Berdasarkan data Dinas Kependudukan Kabupaten Pasuruan, tren
kepadatan penduduk di Kabupaten Pasuruan selama tahun 2012-2013
Jumlah kasus Demam Berdarah Dengue selama tahun ditunjukkan pada Gambar 4 dimana kecamatan dengan kepadatan
2009-2013 di Kabupaten Pasuruan sebanyak 1453 kasus dimana penduduk tertinggi pada tahun 2012 dan 2013 adalah pandaan dengan
Kecamatan Bangil merupakan tempat dengan kasus DBD yang 2.631 orang/Km2 dan 2.409 orang/Km2. Kejayan merupakan
tinggi, dan Kecamatan Tutur merupakan tempat dengan kasus kecamatan dengan kepadatan penduduk terendah pada tahun
DBD yang rendah. Sedangkan 10 kecamatan dengan kasus DBD 2012 dan 2013 dengan 1.000 jiwa/Km2 dan 828 orang/Km2.
tinggi selama tahun 2009 hingga 2013 adalah Bangil, Grati,
Pandaan, Kejayan, Gondang Wetan, Winongan, Kraton, Sukorejo,
Gempol, dan Rejoso.

Gambar 5. Grafik perkembangan mobilitas penduduk tahun 2013

Tren mobilitas penduduk di Kabupaten Pasuruan selama tahun


2013 ditunjukkan pada Gambar 5, dimana mobilitas penduduk adalah
jumlah individu yang pergi untuk menetap di suatu kecamatan di
Kabupaten Pasuruan, baik individu tersebut berasal dari salah satu
kecamatan yang berada di Kabupaten Pasuruan maupun berasal dari
daerah lain. daerah. Mantra [14] menjelaskan bahwa mobilitas adalah
proses perpindahan penduduk dari suatu daerah ke daerah lain dalam
Gambar 3. Grafik Perkembangan Perilaku Hidup Sehat (PHBS) (%)
jangka waktu tertentu dan menurut niat untuk menetap di daerah
tujuan, mobilitas penduduk dibagi menjadi 2, ada mobilitas penduduk
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten
permanen atau migrasi dan non permanen. mobilitas penduduk.
Pasuruan, tren perilaku hidup sehat (PHBS) di Berdasarkan data, Kecamatan Gempol merupakan kecamatan dengan
Kabupaten Pasuruan selama tahun 2012-2013 jumlah pendatang atau pendatang terbanyak pada tahun 2013
ditunjukkan pada Gambar 3 dimana Kecamatan sebanyak 1.381 orang, sedangkan Winongan merupakan kecamatan
Gempol merupakan tingkat perilaku hidup sehat dengan jumlah pendatang paling sedikit yaitu 274 orang.
(PHBS) tertinggi selama tahun 2012-2013 dengan 75 %
dan 72,8%. Pada tahun 2012, belum ada data Tingkat
Perilaku Hidup Sehat (PHBS) dari Sukorejo. Dengan TABEL I. CROSSTABS ANTARA POPULASI DENTITAS DENGAN DBD
CASES IN 2013
demikian, Kecamatan Winongan merupakan
kecamatan dengan tingkat perilaku hidup sehat (PHBS) Populasi kasus
Total
terendah pada tahun 2012 sebesar 0%. Sementara itu, Kepadatan Rendah Medium Tinggi

pada tahun 2013 belum ada data Perilaku Hidup Sehat Rendah 2 (66,67%) 1(33,3%) 0 (0%) 3(100%)
(PHBS) dari Kecamatan Winongan dan Bangil. Medium 2 (66,67%) 0 (0%) 1 (33.33) 3(100%)
Kecamatan Bangil memiliki 2 pelayanan kesehatan Tinggi 1 (25%) 2 (50%) 1(25%) 4 (100%)
primer (puskesmas), yaitu Puskesmas Raci dan
Total 5 (50%) 3 (30%) 2 (20%) 10(100%)
Puskesmas Bangil. Namun,

©2016 Jurnal Medis dan Bioteknologi 110


Jurnal Kedokteran dan Bioteknologi Vol. 5, No. 2, April 2016

Pada Tabel I terlihat bahwa kepadatan penduduk mobilitas penduduk dengan kategori rendah memiliki korelasi
berkorelasi dengan kasus DBD. Jumlah kepadatan penduduk sebesar 14,28% pada kategori tinggi DBD. Hal ini sesuai dengan
dengan kategori rendah berkorelasi 0% pada kasus DBD hasil penelitian Roose [16] menjelaskan bahwa variabel yang
kategori tinggi, kemudian jumlah kepadatan penduduk dominan pada kejadian DBD adalah variabel mobilitas.
dengan kategori rendah memiliki korelasi sebesar 66,67%
pada kasus DBD kategori rendah. Selanjutnya, nilai tersebut IV. CKESIMPULAN
merupakan yang tertinggi dari kategori lainnya. Artinya
Berdasarkan data dapat disimpulkan bahwa kejadian Demam
kepadatan penduduk memiliki nilai terhadap kasus DBD. Hal
Berdarah Dengue yang terjadi di Kabupaten Pasuruan mengalami
ini sesuai dengan hasil penelitian Kusbudiono dan Widodo
peningkatan pada tahun 2012 dan 2013, Bangil merupakan kasus
[15], menyatakan bahwa laju pertumbuhan penduduk
Demam Berdarah Dengue tertinggi selama tahun 2009-2013. Ada
berpengaruh terhadap kejadian DBD, jika laju pertumbuhan
beberapa faktor yang berhubungan dengan kasus DBD di Bangil
penduduk membesar maka peluang penduduk terinfeksi DBD
seperti kepadatan penduduk. Apalagi jumlah penderita DBD laki-
juga besar. Lalu, Penelitian lain mengenai hubungan
laki di Pasuruan lebih banyak dibandingkan jumlah penderita DBD
sosiodemografi dan lingkungan terhadap kejadian DBD di
perempuan.
kota Pekanbaru menggambarkan adanya hubungan yang
Faktor tren Demam Berdarah Dengue tahun 2013
signifikan antara jarak rumah dengan kejadian DBD [16].
menunjukkan jumlah kepadatan penduduk kategori
Namun, ada perbedaan kecil pada kepadatan tinggi yang
rendah berkorelasi 0% dengan kasus DBD kategori tinggi,
berkorelasi 25% kasus dengan kategori DBD tinggi.
rumah tangga kategori PHBS tinggi berkorelasi 0%
TABEL II. CROSSTABS ANTARA PHBS DENGAN DBD CASES IN 2013 dengan kasus DBD kategori tinggi, dan jumlah mobilitas
penduduk rendah kategori berkorelasi 71,43% dengan
PHBS
kasus
Total
kasus DBD kategori rendah. Kesimpulan dari penelitian ini
Rendah Medium Tinggi
adalah Kepadatan Penduduk, Rumah Tangga dengan
Rendah 3 (75%) 0(0%) 1 (25%) 4(100%) PHBS dan Mobilitas Penduduk sesuai dengan teori
Medium 2 (66,67%) 1(33,33%) 0 (0%) 3(100%)
penularan Demam Berdarah Dengue.
Tinggi 0 (0%) 1(100%) 0(0%) 1 (100%)
Total 5 (50%) 2 (30%) 1(10%) 8(100%) APENGETAHUAN
Berdasarkan Tabel II, diketahui bahwa terdapat hubungan Makalah penelitian ini dilakukan dan didukung oleh fakultas
antara rumah tangga dengan kasus PHBS dan DBD. Jumlah kesehatan masyarakat universitas jember dan sebenarnya Universitas
rumah tangga dengan PHBS kategori tinggi berkorelasi 0% Jember. Penulis mengucapkan terima kasih kepada orang tua, Dr. Isa
pada kasus DBD kategori tinggi. Sementara itu, ada 4 Ma'rufi, S.KM, M.kes, Dinas Kesehatan Pasuruan dan Dinas
kecamatan dari 8 kecamatan yang masuk kategori PHBS Kependudukan atas kontribusinya dalam penelitian ini.
rendah. Hal ini menunjukkan bahwa tren kasus DBD kategori
PHBS rendah di Kabupaten Pasuruan memiliki kasus DBD yang REFERENSI
lebih tinggi dibandingkan kategori lainnya. Hal ini sesuai
[1] SIAPA. (Maret 2014). DBD dan DBD parah. Organisasi
dengan Mahardika [17] menjelaskan bahwa ada hubungan
Kesehatan Dunia. [On line]. Tersedia:
antara perilaku sehat seperti mengubur peti kemas, http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs117/en/
penggunaan obat nyamuk, dll dengan kejadian DBD. [2] Depkes RI. Demam Berdarah (Demam Berdarah Dengue).
Kemudian, kondisi sanitasi lingkungan rumah tangga Kamus Kementerian RI. [On line]. Tersedia: http://
www.depkes.go.id/index.php?vw=2&id=A-62
berkorelasi dengan keberadaan jentik Nyamuk (Jentik Vektor)
[3] CDC. Beranda DBD. Panduan Klinis. Pusat Pengendalian dan
di daerah berisiko [18]. Sholehhudin [8] menjelaskan bahwa Pencegahan Penyakit. [On line]. Tersedia: http://
salah satu komponen yang harus ada dalam rumah sehat www.cdc.gov/dengue/clinicallab/clinical.html
adalah pencegahan vektor, salah satunya adalah Aedes [4] R. Agoes, “Pemanasan global dan antisipasi dampaknya terhadap pola
penyebaran penyakit menular”, dalam Manusia, Kesehatan dan
aegepty sp. jika persentasenya rendah, nyamuk harus berada
Lingkungan, ed 1, K. Setiono, JS Masjhur, A. Alisyahbana ed. Alumni
di rumah itu dan kasus DBD meningkat. Unpad, 1998, hlm. 77-93
[5] DJ Gubler dan EB Hayes. (November 1992). Demam Berdarah Dengue
TABEL III. CROSSTABS ANTARA POPULASI MKEMAMPUAN DENGAN DBD dan Demam Berdarah Dengue. Center for Disease Control. [On line].
CASES IN 2013 Tersedia:
http://wonder.cdc.gov/wonder/prevguid/p0000373/p0000373.asp
Populasi kasus [6] CDC. (Juni 2014). Beranda Dangue. Epidemologi. Pusat
Total
Mobilitas Rendah Medium Tinggi Pengendalian dan Pencegahan Penyakit. [On line]. Tersedia:
5 1 http://www.cdc.gov/Dengue/epidemiology/index.html
Rendah 1 (14,28%) 7 (100%) [7] SIAPA. Peringatan dan Respons Global (GAR). Dampak Dangue.
(71,43%) (14,28%)
Organisasi Kesehatan Dunia. [On line]. Tersedia: http://
Medium 0 (0%) 1(50%) 1 (0%) 2 (100%)
www.who.int/csr/disease/dengue/impact/en/
Tinggi 0 (0%) 1(100%) 0(0%) 1 (100%) [8] M. Sholehhudin, “Studi Faktor Penyebab Demam Berdarah Dengue
10 Studi kasus: Jember, Jawa Timur-Indonesia,” di Prok. Konferensi
Total 5 (50%) 3 (30%) 2 (20%)
Internasional ke-2 tentang Lingkungan, Kimia dan Biologi,
(100%)
Swedia, 2013, hlm. 131-136
Pada Tabel III terlihat bahwa mobilitas penduduk [9] Profil Kesehatan Provinsi Jawa Timur Tahun 2012, Dinas Kesehatan
Provinsi Jawa Timur (Dinas Kesehatan Jawa Timur). 2013
berkorelasi dengan kasus DBD. Jumlah mobilitas penduduk
[10] Depkes RI (Desember 2009). Waspada Demam Berdarah
dengan kategori rendah berkorelasi sebesar 71,43% pada Dangue(Waspada Demam Berdarah Dengue). Kementerian
kasus DBD kategori rendah. Dan kemudian, jumlah Kesehatan RI [online]. Tersedia:

©2016 Jurnal Medis dan Bioteknologi 111


Jurnal Kedokteran dan Bioteknologi Vol. 5, No. 2, April 2016

http://www.depkes.go.id/articel/view/439/waspada- Khaidar Ali adalah mahasiswi Fakultas Kesehatan


demamberdarah-dengue.html Masyarakat Universitas Jember, Jawa Timur-
[11] Profil Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Tahun 2012. Indonesia. Ia lahir di Pasuruan pada tanggal 4
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta, 2013, hlm. Februari 1995. Ia adalah mahasiswa tahun kelima
114-118 fakultas kesehatan masyarakat. Ia telah
[12] O. Daud, “Studi Epidemiologi Kasus Demam Berdarah Dengue di menyelesaikan sekolah menengah atas di SMAN 1
Kecamatan Palu Selatan, Palu Dengan Pendekatan Spasial Sistem Bangil (2012), dan sekolah menengah pertama di
Informasi Geografis,” tesis MS, Jurusan Sistem Informasi SMPN 1 Bangil, Pasuruan.
Manajemen Kesehatan, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Ia adalah anggota Badan Perwakilan Mahasiswa
Indonesia . 2008. Fakultas Kesehatan Masyarakat. BPM
[13] AMV Dini, R.N Fitriani, dan RA Wulandari, “Iklim dan Angka merupakan salah satu organisasi yang ada di Fakultas Kesehatan
Kejadian Demam Berdarah Dengue di Kabupaten Serang,” Masyarakat Universitas Jember. Minat penelitiannya adalah di bidang
Makara Kesehatan, jilid. 14, hlm. 31-38, Juli 2010 korelasi antara lingkungan dan penyakit manusia.
[14] Mantra IB, Demografi Umum, edisi ke-2. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar, 2003, hlm.173.
[15] Kusbudiono dan B. Widodo, “Pengaruh Faktor Pertumbuhan
Penduduk Terhadap Epidemi Demam Berdarah Dengue,” di Prok.
Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan Dan Penerapan MIPA,
Yogyakarta, 2011, hlm. 209-218 Dr Isa Ma'rufi adalah dosen senior kesehatan
[16] A. Roose, “Hubungan sosiodemografi dan lingkungan terhadap lingkungan dan keselamatan kerja di Fakultas
kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) di Bukit Raya Kota Kesehatan Masyarakat Universitas Jember,
Pekanbaru Tahun 2008,” tesis MS. Jurusan Administrasi dan Jawa Timur-Indonesia. Ia lahir di Lamongan
Kebijakan Kesehatan, Universitas Sumatera Utara, Medan, pada 14 september 1975.
Indonesia, 2008 Menyelesaikan pendidikan S1 bidang
[17] W. Mahardika, “Hubungan antara perilaku kesehatan dengan Kesehatan dan Keselamatan Lingkungan pada
kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) di wilayah kerja Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas
puskesmas (Puskesmas) Cepiring Kecamatan Cepiring Airlangga (1998), Indonesia. Menyelesaikan
Kabupaten Kendal Tahun 2009,” Skripsi. Universitas Negeri PhD di bidang kesehatan lingkungan di
Semarang, Semarang, Indonesia, 2009. Universitas Airlangga Indonesia (2004).
[18] Zulkarnaini, YI Siregar, dan Dameria, “Hubungan kondisi Judul artikel publikasi sebelumnya adalah Pemetaan dan Pengelolaan
sanitasi lingkungan rumah tangga dengan keberadaan jentik Lahan Kritis Sebagai Upaya Pengendalian Perubahan Iklim di Lamongan
vektor DBD di daerah rawan DBD Kota Dumai Tahun 2008,” yang mana artikel ini termasuk dalam konferensi internasional tentang
Ilmu Lingkungan Jurnal Ilmu Lingkungan, hal. 115-124, 2009. prosedur pemasaran agribisnis. Minat penelitiannya adalah di bidang
Toksikologi.

©2016 Jurnal Medis dan Bioteknologi 112

Lihat statistik publikasi

Anda mungkin juga menyukai