Anda di halaman 1dari 7

Nama : Wita Citra Dewi

NIM : 10012682125001
Kelas : Reguler Pagi

STROBE Statement—Checklist of items that should be included in reports of cross-sectional studies


Item
No Recommendation
Title and abstract 1 (a) Hubungan Antara Usia, Jenis Kelamin, Lama Kerja,
Pengetahuan, Sikap dan Ketersediaan Alat Pelindung Diri (APD)
Dengan Perilaku Penggunaan APD Pada Tenaga Kesehatan
(b) Pekerja Rumah Sakit mempunyai risiko lebih tinggi dibanding
pekerja industri lain untuk terjadinya Penyakit Akibat Kerja dan
Kecelakaan Akibat Kerja. Penelitian ini bertujuan untuk
menjelaskan hubungan antara usia, jenis kelamin, lama kerja,
pengetahuan, sikap dan ketersediaan alat pelindung diri (APD)
dengan perilaku penggunaan APD pada tenaga kesehatan. Penelitian
ini merupakan penelitian observasional analitik dengan desain
cross-sectional. Sampel berjumlah 125 responden yang ditentukan
dengan rumus Isaac & Michael. Instrumen penelitian menggunakan
kuesioner. Analisis data menggunakan uji Chi Square. Hasil
penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara
usia, lama kerja, pengetahuan dan sikap (pvalue < 0,05) dan tidak
terdapat hubungan yang signifikan antara jenis kelamin dan
ketersediaan APD (p-value > 0,05) dengan perilaku penggunaan
APD pada tenaga kesehatan di RSUD Banjarbaru. Perlu penelitian
lanjut untuk mengetahui perilaku ini di rumah sakit lain dengan
jumlah sampel yang lebih banyak dan membandingkannya dengan
beberapa rumah sakit lainnya serta variabel lain yang belum diteliti.
Introduction
Background/rationale 2 Berdasarkan data standar pelayanan minimal rumah sakit tahun
2014 disebutkan bahwaketersediaan APD pada beberapa ruangan
instalasi di RSUD Banjarbaru sudah tersedia, berupa sarung tangan,
masker dan penutup kepala. Akan tetapi, tidak semua instalasi
menggunakan APD secara lengkap. Sedangkan untuk pelaporan
mengenai kejadian infeksi nosokomial masih belum dilaksanakan
(7). Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian di RSUD Banjarbaru
dengan judul “Hubungan antara usia, jenis kelamin, lama kerja,
pengetahuan, sikap dan ketersediaan alat pelindung diri (APD)
dengan perilaku penggunaan APD pada tenaga kesehatan”
Objectives 3 Penelitian ini bertujuan untukmenjelaskan hubungan antara usia,
jenis kelamin, lama kerja, pengetahuan, sikap dan ketersediaan alat
pelindung diri (APD) dengan perilaku penggunaan APD pada
tenaga kesehatan.
Methods
Study design 4 Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan
desain cross-sectional.
Setting 5 Penelitian dilakukan di RSUD Banjarbaru
Participants 6 Kriteria kelayakan ialah seluruh perawat, dan karyawan penunjang
medis (instalasi farmasi, gizi, dan laboratorium). Populasi dalam

1
penelitian ini adalah seluruh perawat, dan karyawan penunjang
medis (instalasi farmasi, gizi, dan laboratorium) yang bekerja di
RSUD Banjarbaru yang berjumlah 185 responden. Berdasarkan
perhitungan jumlah sampel dengan rumus Isaac & Michael dalam
Sugiyono(2015) diperoleh jumlah sampel sebanyak 125 responden
Variables 7 Variabel yang digunakan usia, jenis kelamin, lama kerja,
pengetahuan, sikap, dan ketersediaan alat pelindung diri (APD)
dengan perilaku penggunaan APD pada tenaga kesehatan.
Data sources/ 8* Instrumen dalam penelitian ini adalah lembar kuesioner. Analisis
measurement bivariate menggunakan uji Chi Square untuk variabel usia, jenis
kelamin,lama kerja, dan pengetahuan serta uji Fisher’s Exact untuk
variabel sikap dan ketersediaan APD dengan derajat kemaknaan
95%
Bias 9 berlangsung selama 8 bulan untuk mendapatkan hasil maksimal.
Study size 10
Quantitative variables 11 Analisis bivariate menggunakan uji Chi Square untuk variabel usia,
jenis kelamin,lama kerja, dan pengetahuan serta uji Fisher’s Exact
untuk variabel sikap dan ketersediaan APD( Normality Data)
Statistical methods 12 (a) uji Chi Square dan uji Fisher’s Exact
(b) Chi Square untuk variabel usia, jenis kelamin,lama kerja, dan
pengetahuan serta uji Fisher’s Exact untuk variabel sikap dan
ketersediaan APD
(c) tidak ada
(d) -
(e) -
Results
Participants 13* (a) Populasi penelitian berjumlah 185 dan jumlah sampel sebanyak
125 responden.
(b) Berdasarkan perhitungan jumlah sampel dengan rumus Isaac &
Michael dalam Sugiyono (2015) diperoleh jumlah sampel sebanyak
125 responden
(c) -
Descriptive data 14* (a) Peserta dalam penelitian ini adalah perawat dan tenaga kesehatan
yang ada di RSUD Banjarbaru yang melakukan kontak langsung
dengan pasien.
(b) -
Outcome data 15* -
Main results 16 (a) derajat kemaknaan 95% untuk semua variabel yang
digunakan dalam penelitian ini.
(b) variabel usia dengan kategori >35 tahun dan ≤ 35 tahun
(c)
Other analyses 17 -
Discussion
Key results 18 Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan
antara usia, lama kerja, pengetahuan dan sikap (p-value < 0,05) dan
tidak terdapat hubungan yang signifikan antara jenis kelamin dan
ketersediaan APD (p-value > 0,05) dengan perilaku penggunaan
APD pada tenaga kesehatan di RSUD Banjarbaru.
Limitations 19 Perlu penelitian lanjut untuk mengetahui perilaku ini di rumah sakit
lain dengan jumlah sampel yang lebih banyak dan

2
membandingkannya dengan beberapa rumah sakit lainnya serta
variabel lain yang belum diteliti.
Interpretation 20 Terdapat hubungan yang signifikan antara usia , lama kerja,
pengetahuan dan sikap dengan perilaku penggunaan APD pada
tenaga kesehatan di RSUD Banjarbaru. Bagi RSUD Banjarbaru agar
dapat memberikan sosialisasi, penyuluhan, pelatihan atau workshop
mengenai penggunaan APD yang baik dan benar serta sesuai
dengan prosedur dan peraturan yang ada untuk meningkatkan
pengetahuan dan sikap tenaga kesehatan.
Generalisability 21 Discuss the generalisability (external validity) of the study results
Other information
Funding 22 Pribadi

*Give information separately for exposed and unexposed groups.

Note: An Explanation and Elaboration article discusses each checklist item and gives methodological background and
published examples of transparent reporting. The STROBE checklist is best used in conjunction with this article (freely
available on the Web sites of PLoS Medicine at http://www.plosmedicine.org/, Annals of Internal Medicine at
http://www.annals.org/, and Epidemiology at http://www.epidem.com/). Information on the STROBE Initiative is
available at www.strobe-statement.org.

3
STROBE Statement—Checklist of items that should be included in reports of cross-sectional
studies
Item
No Recommendation
Title and abstract 1 Psychological status of medical workforce during the COVID-19
pandemic (Status psikologis tenaga medis selama pandemi
COVID-19)
Pandemi penyakit coronavirus 2019 (COVID-19) telah
membebani tekanan psikologis yang belum pernah terjadi
sebelumnya pada orang-orang di seluruh dunia, terutama tenaga
kerja medis. Studi ini berfokus pada menilai status psikologis
mereka. Para penulis melakukan survei cross-sectional pusat
tunggal melalui kuesioner online. Timbulnya ketakutan,
kecemasan dan depresi diukur dengan skala penilaian numerik
(NRS) pada ketakutan, Skala Kecemasan Hamilton (HAMA),
dan Skala Depresi Hamilton (HAMD), masing-masing.
Sebanyak 2299 peserta yang memenuhi syarat terdaftar dari
lembaga penulis, termasuk 2.042 staf medis dan 257 staf
administrasi. Tingkat keparahan ketakutan, kecemasan dan
depresi berbeda secara signifikan antara kedua kelompok.
Selanjutnya, dibandingkan dengan staf non-klinis, staf medis
garis depan dengan kontak dekat dengan pasien yang terinfeksi,
termasuk bekerja di departemen pernapasan, darurat, penyakit
menular, dan ICU, menunjukkan skor yang lebih tinggi pada
skala ketakutan, HAMA dan HAMD, dan mereka 1,4 kali lebih
mungkin untuk merasa takut, dua kali lebih mungkin untuk
menderita kecemasan dan depresi. Staf medis terutama yang
bekerja di departemen yang disebutkan di atas membuat
mereka lebih rentan terhadap gangguan psikologis. Strategi
yang efektif untuk meningkatkan kesehatan mental harus
diberikan kepada individu-individu ini.
Introduction
Background/rationale 2 Pandemi penyakit coronavirus 2019 (COVID-19) telah
membebani tekanan psikologis yang belum pernah terjadi
sebelumnya pada orang-orang di seluruh dunia, terutama tenaga
kerja medis.
Objectives 3 Studi ini berfokus pada menilai status psikologis tenaga kerja
medis.
Methods
Study design 4 survei cross-sectional pusat tunggal melalui kuesioner online
Setting 5 Lokasi Rumah Sakit Provinsi Fujian, Kuesioner lengkap yang
diselesaikan dalam waktu dua hari dari 25 Februari 2020 hingga
26 Februari 2020 diakui memenuhi syarat
Participants 6 Peserta tenaga medis dari Rumah Sakit Provinsi Fujian yang

1
berjuang melawan SARS-CoV-2 telah berpartisipasi dalam
pekerjaan pencegahan dan pengendalian epidemi selama
sebulan sejak pemerintah meluncurkan respons tingkat
pertama terhadap keadaan darurat kesehatan masyarakat
utama pada 24 Januari 2020
Variables 7 Variabel ketakutan , kecemasan dan depresi.
Data sources/ 8* Variabel Ketakutan menggunakan NRS Tingkat ketakutan
measurement direfleksikan dengan menggunakan 0-10 poin. Rincian
skalanya adalah sebagai berikut: 0 untuk tidak takut, 1-3 untuk
ketakutan ringan, 4-6 untuk ketakutan sedang, 7-9 untuk
ketakutan berat, 10 untuk ketakutan ekstrem dan kecemasan
psikologis. HAMA berisi 14 pertanyaan, dan HAMD berisi 17.
Setiap pertanyaan mencakup 5 item. Tanggapan diberi skor
sebagai 0 (tidak pernah), 1 (ringan), 2 (sedang), 3 (berat), atau 4
(sangat serius)
Bias 9 Kuesioner yang tidak lengkap dan peserta dengan riwayat
gangguan psikologis atau kognitif dikeluarkan.
Study size 10 -
Quantitative variables 11 Data dianalisis melalui perangkat lunak Paket Statistik untuk
Ilmu Sosial (SPSS, versi 22.0, Chicago, IL). Variabel kualitatif
digambarkan dengan distribusi frekuensi, sedangkan variabel
kuantitatif digambarkan dengan mean dan standar deviasi. Uji
Chi-square dua sisi dan uji rank-sum digunakan untuk
membandingkan distribusi variabel kualitatif dan kuantitatif.
Analisis multivariat untuk ketakutan, kecemasan dan depresi
dilakukan dengan menggunakan model regresi logistik ordinal.
Signifikansi statistik dievaluasi sebagaip < 0,05 untuk semua
tes.

Statistical methods 12 (a) . Uji Chi-square dua sisi dan uji rank-sum digunakan untuk
membandingkan distribusi variabel kualitatif dan kuantitatif
(b) Analisis multivariat untuk ketakutan, kecemasan dan
depresi dilakukan dengan menggunakan model regresi logistik
ordinal
(c) tidak di masukan kedalam penelitian karena bias
(d) -
(e) -
Results
Participants 13* (a) Dalam survei cross-sectional ini, mengambil total 2423
kuesioner. Dari jumlah tersebut, 105 kuesioner dikeluarkan
karena waktu penyelesaian yang tidak rasional, dan 19
kuesioner yang tidak lengkap juga dihilangkan. Sisanya 2.299
kuesioner diselesaikan dengan layak, memberikan tingkat
respons keseluruhan 94,88%

2
(b) Dikeluarkan karena waktu penyelesaian yang tidak rasional,
dan kuesioner yang tidak lengkap juga dihilangkan.
(c) -
Descriptive data 14* (a) terdiri dari 2.042 tenaga medis (dokter dan perawat) dan 257
tenaga administrasi (termasuk logistik). Sebagian besar
responden perempuan terdapat pada kelompok tenaga medis
(77,9%) dan kelompok tenaga administrasi (75,5%). Kelompok
usia terkemuka adalah 31-40 tahun, terhitung sekitar 40% pada
kedua kelompok. Selain itu, 70,8% peserta berasal dari Provinsi
Fujian Timur
(b) - Total 2423 kuesioner. Dari jumlah tersebut, 105 kuesioner
dikeluarkan karena waktu penyelesaian yang tidak rasional, dan
19 kuesioner yang tidak lengkap juga dihilangkan. Sisanya
2.299 kuesioner diselesaikan dengan layak, memberikan tingkat
respons keseluruhan 94,88%.
Outcome data 15* Peserta menjadi tiga subkelompok sesuai dengan kemungkinan
kontak dengan pasien pneumonia coronavirus di departemen
mereka: kontak berisiko tinggi (bekerja di departemen pernapasan,
darurat, ICU dan penyakit menular), kontak berisiko rendah
(bekerja di klinis lainnya
Main results 16 (a) derajat kemaknaan 95% untuk semua variabel yang digunakan
dalam penelitian ini.
(b) Variabel usia, yaitu > 30th, yaitu 31-40 tahun dan 41-50 tahun
(c)
Other analyses 17 -
Discussion
Key results 18
Analisis lebih lanjut menunjukkan bahwa staf medis yang
bekerja di departemen-departemen yang kontak dekat dengan
pasien pneumonia coronavirus, seperti departemen pernapasan,
departemen darurat, unit perawatan intensif, dan departemen
penyakit menular, mengungkapkan lebih banyak gangguan
psikologis, dan memiliki risiko hampir dua kali lipat untuk
menderita kecemasan dan depresi. depresi, dibandingkan
dengan staf non-klinis dengan hampir tidak mungkin untuk
kontak dengan pasien pneumonia coronavirus.
Limitations 19 Masih ada beberapa keterbatasan dalam penelitian ini. Salah
satu keterbatasan dalam penelitian ini adalah bahwa semua
pekerja medis berasal dari satu rumah sakit umum, jadi kehati-
hatian harus dilakukan dalam menggeneralisasi hasil untuk
semua staf medis di Cina. Kedua, desain membatasi analisis
penyebab tentang ketegangan psikologis.
Interpretation 20 Studi saat ini menemukan dukungan bahwa staf medis
mengungkapkan ketakutan, kecemasan, dan depresi yang
lebih besar daripada staf administrasi. Selain itu, staf medis

3
garis depan yang bekerja di departemen pernapasan, gawat
darurat, ICU dan penyakit menular, dua kali lebih mungkin
menderita kecemasan dan depresi daripada staf non-klinis yang
hampir tidak mungkin untuk kontak dengan pasien
pneumonia coronavirus. Strategi yang efektif untuk
meningkatkan kesehatan mental harus diberikan kepada
individu-individu ini. Penelitian di masa depan masih perlu
memasukkan pelacakan longitudinal faktor-faktor tersebut, dan
dimasukkannya evaluasi efek setelah intervensi terapeutik
Generalisability 21 Discuss the generalisability (external validity) of the study results
Other information
Funding 22 -

*Give information separately for exposed and unexposed groups.

Note: An Explanation and Elaboration article discusses each checklist item and gives
methodological background and published examples of transparent reporting. The STROBE
checklist is best used in conjunction with this article (freely available on the Web sites of PLoS
Medicine at http://www.plosmedicine.org/, Annals of Internal Medicine at http://www.annals.org/,
and Epidemiology at http://www.epidem.com/). Information on the STROBE Initiative is available
at www.strobe-statement.org.

Anda mungkin juga menyukai