Anda di halaman 1dari 3

TUGAS REVIEW JURNAL

Judul PREDIKSI DARI PRAKTIK PRAKTIK YANG


BEHUBUNGAN DENGAN PENCEGAHAN PENYAKIT
DEMAM BERDARAH DIANTARA MAHASISWA ASING
( INTERNASIONAL) DI UNIVERSITI PUTRA
MALAYSIA, SERDANG
Jurnal International Journal of Public Health and Clinical Sciences
e-ISSN : 2289-7577.
Volume &halaman Vol. 3:No. 5
Tahun September/October 2016
Penulis Rao G1, Minhat HS2, Hayati KS2
Reviewer YUNAIS ADSMI
Tujuan penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menentukan praktik dan faktor
yang mempengaruhi terkait pencegahan demam berdarah di
kalangan siswa internasional di Universiti Putra Malaysia,
Serdang.
Metode penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional,
pemilihan sampel menggunakan cluster sampling sebanding
dengan ukuran sampel yang digunakan dalam penelitian ini. Data
dikumpulkan menggunakan kuesioner yang divalidasi dan
dikelola sendiri yang terdiri dari enam bagian yaitu faktor sosio-
demografi, pengetahuan, sikap, pengaruh media massa, riwayat
demam berdarah dengue dan praktik-praktik terkait pencegahan
Dengue . Data dianalisis menggunakan Statistik IBM untuk Ilmu
Sosial (SPSS) versi 21.0 terdiri dari analisis deskriptif, bivariat
dan multivariat dan tingkat signifikansi ditetapkan P <0,05
Hasil penelitian Sebanyak 641 responden dilibatkan dengan tingkat tanggapan
95,7%. Mean usia responden adalah 33,41 ± 6,56 tahun.
Mayoritas responden adalah orang Asia (74,6%), laki-laki
(65,5%), menikah (61,5%), memiliki pengetahuan yang rendah
(45,9%), menunjukkan Sikap negatif (51,6%) dan menunjukkan
praktik yang baik terkait dengan praktik pencegahan demam
berdarah (53,7%). Prediksi signifikan untuk praktik yang buruk
adalah sikap negatif terhadap praktik (AOR = 3,705, 95% CI =
2,532–5,421, P <0,001), pengaruh media massa yang rendah
terhadap praktik (AOR = 0,274, 95% CI = 0,188-0,999, P
<0,001), pengetahuan Rendah (aOR = 0,169, 95% CI = 0,090 –
0,319, P <0,001) dan pengetahuan yang baik tentang demam
berdarah (aOR = 0,439, 95% CI = 0,234 - 0,825, P <0,010).

Kesimpulan Studi ini menemukan bahwa 53,7% siswa internasional memiliki
praktik yang baik terkait dengue pencegahan demam meskipun
pengetahuan dan sikap negatif yang buruk. Faktor-faktor yang
signifikan terkait dengan praktik yang terkait dengan pencegahan
demam berdarah adalah jenis kelamin, status perkawinan, penget-
ahuan tentang demam berdarah, sikap terhadap demam berdarah,
pengaruh media massa terhadap berlatih dan riwayat demam
berdarah sebelumnya. Sedangkan prediktor terkait dengan praktik
yang buruk terhadap pencegahan demam berdarah adalah sikap
terhadap demam berdarah. Sementara itu responden yang
menikah atau bercerai, memiliki pengetahuan sedang atau miskin
tentang demam berdarah dan a rendahnya pengaruh media massa
terhadap praktik adalah pelindung terhadap praktik yang buruk
terkait dengan pencegahan demam berdarah. Oleh karena itu,
sikap positif harus dibudayakan oleh mengekspos siswa internas-
ional dengan pengetahuan yang memadai melalui media massa
untuk mempertahankan praktek pencegahan yang baik.
Kekuatan Kekuatan dari penelitian ini adalah Ukuran sampel yang digun-
akan dalam penelitian ini (N = 641) dan tingkat respons (95,7%)
lebih tinggi dibandingkan dengan penelitian serupa lainnya.
Selain itu, ini Penelitian menggunakan kuesioner yang divalidasi
dengan konsistensi internal yang baik.
Kelemahan Penelitian ini pasti diartikan secara hati-hati karena ada beberapa
batasan potensial. Yang paling jelas adalah desain penelitian itu
sendiri yang merupakan studi cross-sectional. Dimana Hasil yang
diukur dalam penelitian ini adalah dilakukan dalam waktu
singkat, itu hanya 'snapshot' dari perkiraan prevalensi di
komunitas, pada periode waktu tertentu. Kedua, kuesioner untuk
penelitian ini adalah diadopsi dari (Chanyasanha et al, 2014) yang
merupakan studi perilaku pencegahan infeksi demam berdarah di
kalangan ibu rumah tangga di Kolombo, Sri Lanka, sedangkan
penelitian ini meneliti tentang mahasiswa internasional yang
memiliki tingkat pendidikan yang berbeda. Ketiga adalah metode
pengumpulan data. Kuesioner self-administered yang dikelola
sendiri, oleh karena itu mungkin ada bias informasi karena
responden cenderung memberikan jawaban yang diinginkan
secara sosial.

Anda mungkin juga menyukai