Anda di halaman 1dari 4

Nama : Ghina Nurli Aulia

LEMBAR JAWABAN NPM : 226080311


UJIAN TENGAH SEMESTER GENAP Kelas/
: 37D / Semester 1
TAHUN AKADEMIK 2022/2023 Semester
:
Mata kuliah
PROGRAM STUDI
MAGISTER ADMINISTRASI RUMAH SAKIT Nama Dosen :
Tanggal Ujian : 1 Juni 2023

Judul Directions of Changes in the Profession of Hospital


Pharmacist in Poland
Jurnal International Journal of Environmental Research and Public Health

Volume &halaman Vol. 3:No. 5

Tahun 5 November 2022


Penulis Marcin Bochniarz, Elz ̇bieta Inglot-Brze ̨k, Anna Lewandowska ,
dan Joanna Podgórska
Reviewer GHINA NURLI AULIA
Tujuan penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menentukan praktik dan faktor
yang mempengaruhi terkait pencegahan demam berdarah di
kalangan siswa internasional di Universiti Putra Malaysia,
Serdang.
Metode penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional,
pemilihan sampel menggunakan cluster sampling sebanding
dengan ukuran sampel yang digunakan dalam penelitian ini. Data
dikumpulkan menggunakan kuesioner yang divalidasi dan
dikelola sendiri yang terdiri dari enam bagian yaitu faktor sosio-
demografi, pengetahuan, sikap, pengaruh media massa, riwayat
demam berdarah dengue dan praktik-praktik terkait pencegahan
Dengue . Data dianalisis menggunakan Statistik IBM untuk Ilmu
Sosial (SPSS) versi 21.0 terdiri dari analisis deskriptif, bivariat
dan multivariat dan tingkat signifikansi ditetapkan P <0,05
Hasil penelitian Sebanyak 641 responden dilibatkan dengan tingkat tanggapan
95,7%. Mean usia responden adalah 33,41 ± 6,56 tahun.
Mayoritas responden adalah orang Asia (74,6%), laki-laki
(65,5%), menikah (61,5%), memiliki pengetahuan yang rendah
(45,9%), menunjukkan Sikap negatif (51,6%) dan menunjukkan
praktik yang baik terkait dengan praktik pencegahan demam
berdarah (53,7%). Prediksi signifikan untuk praktik yang buruk
adalah sikap negatif terhadap praktik (AOR = 3,705, 95% CI =
2,532–5,421, P <0,001), pengaruh media massa yang rendah
terhadap praktik (AOR = 0,274, 95% CI = 0,188-0,999, P
<0,001), pengetahuan Rendah (aOR = 0,169, 95% CI = 0,090 –
0,319, P <0,001) dan pengetahuan yang baik tentang demam
berdarah (aOR = 0,439, 95% CI = 0,234 - 0,825, P <0,010).

Kesimpulan Studi ini menemukan bahwa 53,7% siswa internasional memiliki
praktik yang baik terkait dengue pencegahan demam meskipun
pengetahuan dan sikap negatif yang buruk. Faktor-faktor yang
signifikan terkait dengan praktik yang terkait dengan pencegahan
demam berdarah adalah jenis kelamin, status perkawinan, penget-
ahuan tentang demam berdarah, sikap terhadap demam berdarah,
pengaruh media massa terhadap berlatih dan riwayat demam
berdarah sebelumnya. Sedangkan prediktor terkait dengan praktik
yang buruk terhadap pencegahan demam berdarah adalah sikap
terhadap demam berdarah. Sementara itu responden yang
menikah atau bercerai, memiliki pengetahuan sedang atau miskin
tentang demam berdarah dan a rendahnya pengaruh media massa
terhadap praktik adalah pelindung terhadap praktik yang buruk
terkait dengan pencegahan demam berdarah. Oleh karena itu,
sikap positif harus dibudayakan oleh mengekspos siswa internas-
ional dengan pengetahuan yang memadai melalui media massa
untuk mempertahankan praktek pencegahan yang baik.
Kekuatan Kekuatan dari penelitian ini adalah Ukuran sampel yang digun-
akan dalam penelitian ini (N = 641) dan tingkat respons (95,7%)
lebih tinggi dibandingkan dengan penelitian serupa lainnya.
Selain itu, ini Penelitian menggunakan kuesioner yang divalidasi
dengan konsistensi internal yang baik.
Kelemahan Penelitian ini pasti diartikan secara hati-hati karena ada beberapa
batasan potensial. Yang paling jelas adalah desain penelitian itu
sendiri yang merupakan studi cross-sectional. Dimana Hasil yang
diukur dalam penelitian ini adalah dilakukan dalam waktu
singkat, itu hanya 'snapshot' dari perkiraan prevalensi di
komunitas, pada periode waktu tertentu. Kedua, kuesioner untuk
penelitian ini adalah diadopsi dari (Chanyasanha et al, 2014) yang
merupakan studi perilaku pencegahan infeksi demam berdarah di
kalangan ibu rumah tangga di Kolombo, Sri Lanka, sedangkan
penelitian ini meneliti tentang mahasiswa internasional yang
memiliki tingkat pendidikan yang berbeda. Ketiga adalah metode
pengumpulan data. Kuesioner self-administered yang dikelola
sendiri, oleh karena itu mungkin ada bias informasi karena
responden cenderung memberikan jawaban yang diinginkan
secara sosial.

Keywords:
POLAND, PROFESSION, Hospital Pharmacist, hospital pharmacies, ACT, SERVICE, Pharmacist
in Poland, Pharmacist Profession, pharmacy services, clinical pharmacy services

Digest:
...Citation: Bochniarz, M.; Inglot-Brz˛ek, E.; Lewandowska, A.; Podgórska, J. Directions of
Changes in the Profession of Hospital Pharmacist in Poland....

...International Journal of Environmental Research and Public Health Article Directions of


Changes in the Profession of Hospital Pharmacist in Poland Marcin Bochniarz 1, El˙zbieta
Inglot-Brz˛ek 2, Anna Lewandowska 3,* and Joanna Podgórska 4 1 Specialist Hospital,
Subcarpathian Oncology Centre, 36-200 Brzozów, Poland 2 OnData Spółka z o.o., 35-030
Rzeszów, Poland 3 Department of Management, University of Information Technology and
Management, 35-225 Rzeszów, Poland 4 Department of Economics and Finance, University
of Information Technology and Management, 35-225 Rzeszów, Poland * Correspondence:
alewandowska@wsiz.edu.pl Abstract: The Act on the Pharmacist Profession, adopted on 10
December 2020, is a breakthrough for the entire community of pharmacists in Poland....

...Due to the scope of the changes introduced in the Act, the question is whether
pharmacists in Poland are suitably prepared for pharmaceutical care and clinical pharmacy
services....

...The main aim of the study is to assess the readiness of hospital pharmacists to introduce
changes in the way the profession functions....

...The questionnaire was addressed to all hospital pharmacists in Poland....

...Hospital pharmacists recognize the importance of clinical pharmacy in their current


practice; however, the biggest barrier is the lack of financing, an insufficient number of staff,
a lack of knowledge and skills, and a lack of tools to use the service....

...Nowadays, pharmacists practice in a variety of settings-community and hospital


pharmacies, regulatory and health authorities, the pharmaceutical industry, and research-
and are generally recognized as drug experts regardless of their specific role....

...Among other things, this Act enables pharmacists to provide pharmaceutical care and
clinical pharmacy services to patients....

...Due to the scope of the changes introduced in the Act, the question is whether
pharmacists in Poland are properly prepared for pharmaceutical care and clinical pharmacy
services [10]....
...This Act sanctions many new activities of pharmacists, including activities in the clinical
area, i.e., clinical pharmacists' services, the recipient of which is an individual patient....

...What is the assessment of the need to introduce changes in the manner of performing the
profession of pharmacist in medical entities?...

...What are the areas of change in hospital pharmacy and clinical pharmacy?...

...The remainder of the article is organized as follows: the next section provides a literature
review on the current status of hospital pharmacy; then, the next section describes the
hospital pharmacy solutions....

...It specifies the requirements for pharmacies and hospital pharmacy departments, the
scope of services provided, and the tasks of the manager....

...The second legal Act regulating the area of hospital pharmacy activity is the Act on the
profession of Int....

...At present, in relation to hospital and company pharmacies as well as hospital pharmacy
departments, there is a minimum employment standard, which establishes the minimum
human resources necessary for the operation of these organizational units....

Anda mungkin juga menyukai