Disusun oleh :
NIM : P1337420618096
JURUSAN KEPERAWATAN
TAHUN 2020
Indikator Keberhasilan Advokasi
a. Input
Input untuk kegiatan advokasi yang paling utama adalah orang yang akan melakukan
advokasi dan bahan-bahan yakni data atau informasi yang membantu atau mendukung argument
dalam advokasi. Indikator untuk mengevaluasi advokasi, yaitu :
1. Berapa kali petugas kesehatan, terutama para pejabat, telah mengikuti pelatihan tentang
komunikasi, advokasi.
2. Sebagai institusi, dinas kesehatan baik tingkat provinsi maupun kabupaten, mempunyai
kewajiban untuk memfasilitasi para petugas kesehatan dengan kemampuan advokasi melalui
pelatihan-pelatihan.
3. Hasil-hasil studi, atau laporan yang menghasilkan data, diolah menjadi informasi dan di
analisis menjadi evidence. Evidence ini yang kemudian akan dikemas dalam media khusus
dan digunakan sebagai alat bantu untuk memperkuat argumentasi kita kepada para penentu
kebijakan .
b. Proses
Proses advokasi adalah kegiatan untuk melakukan advokasi, oleh sebab itu evaluasi proses
advokasi harus sesuai dengan kegiatan advokasi. Indikator proses advokasi :
1. Berapa kali melakukan lobying dalam rangka memperoleh dukungan dan komitmen
kebijakan terhadap program kesehatan.
2. Berapa kali menghadiri pertemuan yang membahas masalah dan program-program yang
membangun termasuk program kesehatan di daerahnya.
3. Berapa kali seminar atau lokakarya tentang masalah dan program-program kesehatan
diadakan, dan mengundang sector pembangunan yang terkait.
4. Berapa kali pejabat kesehatan menghadiri seminar atau lokakarya yang diadakan oleh sector
lain.
5. Seberapa sering media local termasuk media elektronik membahas atau mengeluarkan
artikel tentang kesehatan atau pembangunan yang terkait dengan masalah kesehatan.
c. Output
Keluaran atau output advokasi sector kesehatan, dapat diklasifikasikan dalam dua bentuk,
yakni output dalam bentuk perangkat lunak dan output dalam bentuk perangkat keras.
Indikator output dalam perangkat lunak adalah peraturan-peraturan atau undang-undang sebagai
bentuk kebijakan atau perwujudan dari komitmen terhadap program kesehatan, misalnya :
1. Undang-undang
2. Peraturan permerintan
3. Keputusan presiden
4. Keputusan menteri
5. Peraturan daerah
2. Tersedianya atau dibangunnya fasilitas atau sarana pelayanan kesehatan seperti rumah
sakit, puskesmas, poliklinik, dan sebagainya.
3. Dibangunnya atau tersedianya sarana dan prasarana kesehatan, misalnya air bersih,
jamban keluarga, jamban umum, tempat sampah, dan sebagainya.
Dwi Widiyaningsih, Surharyanta Dwi. 2020. Promosi dan Advokasi Kesehatan. Yogyakarta: CV
Budi Utama
Notoatmojo Soekidjo. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta : Rineka Cipta.
http://kesmas-ode.blogspot.co.id/2012/10/makalah-advokasi.html