Anda di halaman 1dari 5

PROMOSI KESEHATAN

RESUME INDIKATOR KEBERHASILAN ADVOKASI

Disusun oleh :

Nama : Maftuh Ni’am Abastiyar

NIM : P1337420618096

PROGRAM STUDI S1TERAPAN NERS KEPERAWATAN SEMARANG

JURUSAN KEPERAWATAN

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN SEMARANG

TAHUN 2020
Indikator Keberhasilan Advokasi

Advokasi adalah upaya persuasif yang mencangkup kegiatan penyadaran, rasionalisasi,


argumentasi, dan rekomendasi tindak lanjut mengenai sesuatu (Hadi Pratomo dalam
Notoatmodjo, 2005). Advokasi adalah usaha mempengaruhi kebijakan publik melalui bermacam
– macam bentuk komunikasi persuasif ( Jhon Hopkins School for Public Health). WHO (1989)
seperti dikutip UNFPA dan BKKBN (2002) mengungkapkan bahwa “Advocacy is a combination
on individual and social action design to gain political comitment, policy support, sosial
acceptence and system support for particular health goal progame”.
Advokasi kesehatan adalah advokasi yang dilakukan untuk memperoleh komitmen atau
dukungan dalam bidang kesehatan, atau yang mendukung pengembangan lingkungan dan
perilaku sehat (Depkes,2007).
Advokasi bertujuan memperoleh komitmen dan dukungan dalam upaya kesehatan, baik
berupa kebijakan, tenaga, dana, sarana, kemudahan, keikutsertaan dalam kegiatan, maupun
berbagai bentuk lainnya sesuai keadaan dan usaha.
Advokasi sebagai suatu kegiatan, sudah tentu mempunyai masukan (input) – proses – keluaran
(output). Oleh sebab itu apabila kita akan menilai keberhasilan advokasi, maka kita harus
memperhatikan tiga hal tersebut.

a. Input

Input untuk kegiatan advokasi yang paling utama adalah orang yang akan melakukan
advokasi dan bahan-bahan yakni data atau informasi yang membantu atau mendukung argument
dalam advokasi. Indikator untuk mengevaluasi advokasi, yaitu :

1. Berapa kali petugas kesehatan, terutama para pejabat, telah mengikuti pelatihan tentang
komunikasi, advokasi.

2. Sebagai institusi, dinas kesehatan baik tingkat provinsi maupun kabupaten, mempunyai
kewajiban untuk memfasilitasi para petugas kesehatan dengan kemampuan advokasi melalui
pelatihan-pelatihan.

3. Hasil-hasil studi, atau laporan yang menghasilkan data, diolah menjadi informasi dan di
analisis menjadi evidence. Evidence ini yang kemudian akan dikemas dalam media khusus
dan digunakan sebagai alat bantu untuk memperkuat argumentasi kita kepada para penentu
kebijakan .

b. Proses

Proses advokasi adalah kegiatan untuk melakukan advokasi, oleh sebab itu evaluasi proses
advokasi harus sesuai dengan kegiatan advokasi. Indikator proses advokasi :

1. Berapa kali melakukan lobying dalam rangka memperoleh dukungan dan komitmen
kebijakan terhadap program kesehatan.

2. Berapa kali menghadiri pertemuan yang membahas masalah dan program-program yang
membangun termasuk program kesehatan di daerahnya.

3. Berapa kali seminar atau lokakarya tentang masalah dan program-program kesehatan
diadakan, dan mengundang sector pembangunan yang terkait.

4. Berapa kali pejabat kesehatan menghadiri seminar atau lokakarya yang diadakan oleh sector
lain.

5. Seberapa sering media local termasuk media elektronik membahas atau mengeluarkan
artikel tentang kesehatan atau pembangunan yang terkait dengan masalah kesehatan.

c. Output

Keluaran atau output advokasi sector kesehatan, dapat diklasifikasikan dalam dua bentuk,
yakni output dalam bentuk perangkat lunak dan output dalam bentuk perangkat keras.

Indikator output dalam perangkat lunak adalah peraturan-peraturan atau undang-undang sebagai
bentuk kebijakan atau perwujudan dari komitmen terhadap program kesehatan, misalnya :

1. Undang-undang

2. Peraturan permerintan

3. Keputusan presiden

4. Keputusan menteri
5. Peraturan daerah

6. Surat keputusan gubernur, bupati, atau camat.

Sedangkan indikator output dalam bentuk perangkat keras, antara lain:

1. Meningkatnya dana atau anggaran untuk pembangunan kesehatan.

2. Tersedianya atau dibangunnya fasilitas atau sarana pelayanan kesehatan seperti rumah
sakit, puskesmas, poliklinik, dan sebagainya.

3. Dibangunnya atau tersedianya sarana dan prasarana kesehatan, misalnya air bersih,
jamban keluarga, jamban umum, tempat sampah, dan sebagainya.

4. Dilengkapi peralatan kesehatan, seperti laboratorium, peralatan pemeriksaan fisik, dan


sebagainya
DAFTAR PUSTAKA

Dwi Widiyaningsih, Surharyanta Dwi. 2020. Promosi dan Advokasi Kesehatan. Yogyakarta: CV

Budi Utama

Notoatmojo Soekidjo. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta : Rineka Cipta.

http://kesmas-ode.blogspot.co.id/2012/10/makalah-advokasi.html

Pramoto, Hadi. Sasaran dan Indikator Advokasi. https://docplayer.info/29686600-Sasaran-


indikator-advokasi.html diakses pada 29 Oktober 2020.

Anda mungkin juga menyukai