Anda di halaman 1dari 9

REKAYASA HIDROLOGI (10) – RITA T.

LOPA 1

BAHAN AJAR

PERTEMUAN KE 10

Program Studi : Teknik Sipil


Nama Mata Kuliah/Kode : Rekayasa Hidrologi / 212D1102
Jumlah SKS : 2
Pengajar : 1. DR.Eng.Ir. Hj. Rita T. Lopa, MT.
2. DR.Eng.Ir. H. Farouk Maricar, MT.
3. Tim Dosen KBK Keairan

Sasaran Belajar : Setelah lulus mata kuliah ini mahasiswa mampu


menjelaskan dasar-dasar hidrologi dan klimatologi,
dapat melaksanakan metode pengumpulan data dan
dapat menganalisis data hidrologi untuk keperluan
perencanaan dalam rekayasa sumber daya air.

Mata Kuliah Prasyarat : Statistika dan Probabilitas

Deskripsi Mata Kuliah : Ruang lingkup mata kuliah rekayasa hidrologi


membahas tentang fungsi-fungsi hidrologi dalam
rekayasa, iklim dan meteorology, pengukuran hujan
dan analisis data, analisis frekuensi, karakteristik
hidrograf, analisis dan sintesis hidrograf, analisis debit
banjir, yang diperlukan dalam perencanaan dalam
rekayasa sumber daya air.

Kaitannya dengan kompetensi lulusan Program


Studi yang telah ditetapkan, mata kuliah ini
mendukung kompetensi lulusan untuk mahasiswa
mampu menerapkan, dan menyusun fungsi-fungsi
hidrologi dalam rekayasa yang diperlukan dalam
perencanaan dalam rekayasa sumber daya air.
Sehingga mahasiswa dapat menggunakan fungsi-
fungsi hidrologi yang tepat.
REKAYASA HIDROLOGI (10) – RITA T. LOPA 2

I PENDAHULUAN

1.1 Cakupan atau Ruang Lingkup Materi Pembelajaran


Mahasiswa diharapkan membaca, memahami modul dan kemudian
menerapkan dalam praktikum.

1.2 Sasaran Pembelajaran.


Setelah mengikuti perkuliahan 10 ini, maka mahasiswa telah mampu
Melaksanakan Praktikum rain fall simulator

1.3 Prilaku awal mahasiswa.

Mahasiswa akan diberi penjelasan bahwa mahasiswa sebaiknya telah


memiliki kemampuan dalam memahami modul praktikum rain fall simulator
agar dapat mengikuti praktikum laboratorium dan praktikum lapangan ini
dengan baik.

1.4 Manfaat Mata Kuliah


Manfaat yang diperoleh setelah menempuh mata kuliah ini, para
mahasiswa dapat menjelaskan dasar-dasar hidrologi dan klimatologi, dapat
melaksanakan metode pengumpulan data dan dapat menganalisis data
hidrologi untuk keperluan perencanaan dalam rekayasa sumber daya air.

Manfaat dari pembelajaran 10 ini adalah mahasiswa dapat menggunakan


instrumen pengukuran intensitas hujan.

1.5 Urutan Pembahasan

1. Praktikum Rain Fall Simulator

1.6 Petunjuk Belajar.


REKAYASA HIDROLOGI (10) – RITA T. LOPA 3

Mahasiswa sebagai subjek dalam pembelajaran hendaknya menyimak dan


memperhatikan dan sewaktu-waktu dosen akan melontarkan pertanyaan-
pertanyaan.
REKAYASA HIDROLOGI (10) – RITA T. LOPA 4

II PENYAJIAN

2.1 Praktikum Rain Fall Simulator

2.2.1 Maksud dan Tujuan


Untuk menaksir perbedaan intensitas curah hujan dan keseragamannya.

2.2.2 Alat yang Digunakan


1. Satu set Rainfall Simulator
2. Table test
3. Kontainer
4. Papan kayu ukuran 60 x 60 cm
5. Gelas ukur
6. Stopwatch

2.2.3 Teori Dasar

Ada hubungan antara intensitas curah hujan dan erosi tanah dimana pada
umumnya intensitas tertinggi sama dengan erosi terbesar. Pemberian
tekanan udara, aliran, kecepatan piringan yang dikombinasikan.
Intensitas curah hujan simulasi dikontrol oleh ukuran bukaan piringan.
Bukaan piringan yang luas memungkinkan banyak hujan mencapai area
tes intensitas curah hujan.
Intensitas (I) biasanya dinyatakan sebagai kedalaman air yang jatuh pada
sebuah wadah per satu waktu (mm/jam) dan dapat dihitung dengan
menggunakan persamaan :

𝑄
I: 𝑥 600 (𝟏)
𝐴 .𝑡

Dengan : Q = volume air di tiap kontainer (ml)


A = luas kontainer (cm2)
REKAYASA HIDROLOGI (10) – RITA T. LOPA 5

t = waktu (menit)
I = intensitas (mm/jam)

Keseragaman distribusi curah hujan simulasi pada area tes sangat


penting sejak keseragaman yang didapat memberikan hasil yang tidak
pasti. Keseragaman dapat berubah-ubah pada tekanan udara, kecepatan
disk dan ukuran bukaan piringan. Ukuran keseragaman diberikan oleh
Cristiansen Koefisien (Cu) yang dihitung dari rumus di bawah :

Ʃ|𝑥|
𝐶𝑢 = 100 x (1 − ) (𝟐)
𝑚 .𝑛

Dengan:
Cu = koefisien keseragaman curah hujan
m = kedalaman pengamatan rata-rata (ml)
n = jumlah pengamatan
Ʃ|𝑥| = deviasi dari pengamatan individual kedalam rata-rata
(mm/jam)
REKAYASA HIDROLOGI (10) – RITA T. LOPA 6

Nozzle

Disk

Control Panel

Tank

Pompa

Gambar 12.1. Sketsa alat simulator


hujan

2.2.4 Prosedur Percobaan


1. Atur besarnya bukaan piringan (disk)
2. Pasang dan atur posisi table test pada dasar simulator, kemudian
letakkan kontainer.
3. Tutup kontainer dengan menggunakan papan, kemudian nyalakan
simulator hujan.
4. Atur besarnya tekanan pompa dan putaran piringan sesuai dengan
petunjuk asisten.
REKAYASA HIDROLOGI (10) – RITA T. LOPA 7

5. Buka papan penutup kontainer dan nyalakan stopwatch secara


bersamaan.
6. Tunggu selama 10 menit kemudian tutup kontainer dengan papan
lalu matikan simulator hujan.
7. Hitung volume air dari tiap kontainer dengan menggunakan gelas
ukur, kemudian tentukan volume rata-ratanya.
8. Ulangi percobaan untuk fariasi yang lain : buka piringan (o), tekanan
pompa (bar) dan putaran piringan (rpm).

2.2.5 Tabel Pengamatan

LABORATORIUM HIDROLIKA
JURUSAN SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN

TABEL PENGAMATAN PERCOBAAN RAINFALL SIMULATOR

Waktu (t) :

Volume Container (Q)


Variasi V Cont 1 V Cont 2 V Cont 3 V Cont 4 V Cont 5 V rata-rata
ml ml ml ml ml ml
Bukaan Piringan (˚)
1 Putaran Piringan (rpm)
Tekanan Pompa (bar)
Bukaan Piringan (˚)
2 Putaran Piringan (rpm)
Tekanan Pompa (bar)
Bukaan Piringan (˚)
3 Putaran Piringan (rpm)
Tekanan Pompa (bar)
Bukaan Piringan (˚)
4 Putaran Piringan (rpm)
Tekanan Pompa (bar)
Bukaan Piringan (˚)
5 Putaran Piringan (rpm)
Tekanan Pompa (bar)
Bukaan Piringan (˚)
6 Putaran Piringan (rpm)
Tekanan Pompa (bar)

Kelompok Makassar,
1 Dosen
2
3
4
5
6
REKAYASA HIDROLOGI (10) – RITA T. LOPA 8

LABORATORIUM HIDROLIKA
JURUSAN SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN

TABEL PERHITUNGAN PERCOBAAN RAINFALL SIMULATOR

Waktu (t) :

Volume Container (Q) Luas cont Waktu Intensitas


Keseragaman
Variasi V Cont 1 V Cont 2 V Cont 3 V Cont 4 V Cont 5 V rata-rata A t I
ml ml ml ml ml ml cm 2 menit mm/jam Cu
Bukaan Piringan (˚)
Putaran Piringan (rpm)
Tekanan Pompa (bar)
Bukaan Piringan (˚)
2 Putaran Piringan (rpm)
Tekanan Pompa (bar)
Bukaan Piringan (˚)
3 Putaran Piringan (rpm)
Tekanan Pompa (bar)
Bukaan Piringan (˚)
4 Putaran Piringan (rpm)
Tekanan Pompa (bar)
Bukaan Piringan (˚)
5 Putaran Piringan (rpm)
Tekanan Pompa (bar)
Bukaan Piringan (˚)
6 Putaran Piringan (rpm)
Tekanan Pompa (bar)

2.2.6 Foto Alat


REKAYASA HIDROLOGI (10) – RITA T. LOPA 9

III PENUTUP

3.1 Rangkuman

1. Semakin besar debit (Q), maka intensitas (I) yang diperoleh juga
akan semakin besar atau, dengan kata lain, intensitas (I) berbanding
lurus dengan debit(Q).
2. Besarnya nilai Cu tergantung pada besarnya penyimpangan
(deviasi) dari besarnya intensitas tiap container terhadap besarnya
intensitas rata-rata. Jika nilai deviasi intensitas semakin kecil maka
nilai Cu akan semakin besar.

3.2 Soal latihan take home essay (problem set).

Mahasiswa diminta untuk menyelesaikan perhitungan Rainfall Simulator


yang data-datanya telah diambil pada saat praktikum.

3.3 Umpan balik, atau Tindak Lanjut.

Mahasiswa diharapkan membaca bahan pada bab Rainfall Simulator ini


dan selanjutnya Mahasiswa diharapkan membaca bahan pada pertemuan
11 bab Hidrograf.

3.4 Daftar Pustaka

1. http:/www.hydrauliclaboratory.blogspot.co.id

Anda mungkin juga menyukai