Abstrak
Tanah lunak dikaitkan dengan tanah yang jika tidak diidentifikasi dan diselidiki dengan cermat dapat
menyebabkan masalah ketidakstabilan dan penurunan jangka panjang yang tidak dapat ditoleransi, memiliki
kekuatan geser rendah dan kompresibilitas tinggi. Peningkatan jumlah limbah yang tidak diikuti oleh peningkatan
dan peningkatan fasilitas dan infrastruktur untuk pengelolaan limbah menyebabkan masalah limbah menjadi
lebih serius. Salah satu cara menangani permasalahan tanah lunak adalah dengan cara stabilisasi. Adapun
kajian yang akan dilakukan adalah bagaimana pengaruh abu sampah dalam hal ini berupa abu kayu terhadap
stabilisasi tanah lunak di pulau Bengkalis dengan kadar campuran abu kayu yang berbeda-beda dan diharapkan
dapat meningkatkan kekuatan tanah serta mengurangi dampak permasalahan sampah yang ada. Selain itu juga
digunakan bahan lain sebagai pembanding yaitu kapur (CaO) dan kombinasi antara abu kayu dan kapur (CaO).
Dari hasil pengujian, kuat tekan bebas (UCS) semakin meningkat seiring bertambahnya waktu pemeraman,
namun regangannya berbanding terbalik nilainya semakin kecil, hal ini dikarenakan pada kondisi awal
pemeraman, tanah masih dalam kondisi seperti semula dan bersifat lunak, semakin lama tanah akan mengalami
pengeringan sedikit demi sedikit dan menjadikan tanah tersebut menjadi lebih getas. Proses perendaman tanah
menyebabkan terjadinya penurunan nilai UCS yang besar, makin lama perendaman dilakukan semakin kecil
nilai UCSnya. Nilai kuat tekan bebas tanah dipengaruhi oleh proses pencampuran, kadar air, persentase
campuran dan lamanya pemeraman (curing).
Kata kunci: Stabilisasi, Tanah Lunak, Abu kayu, Kapur, dan Kuat Tekan Bebas
PENDAHULUAN
Tanah-tanah yang menutupi permukaan
bumi terbagi menjadi dua berdasarkan
pembentukannya yaitu tanah-tanah residu dan
tanah-tanah angkutan. Tanah residu adalah
hasil dari pelupakan atau dekomposisi batuan
atau tipe tanah lain yang pada prinsipnya tetap
berada pada tempatnya pada waktu mereka
terbentuk. Jika tanah berpindah ke lokasi yang Gambar 1. Lokasi tanah lunak di
baru dengan cara pengangkutan bisa Indonesia [1]
disebabkan oleh air yang mengalir, es,
gravitasi atau angin disebut sebagai tanah Berdasarkan Gambar 1 di atas, tanah di
angkutan. daerah Riau termasuk dalam tanah angkutan,
Tanah memiliki sifat yang sangat berada di daerah pesisir dan dataran rendah
kompleks, terdiri dari komponen padat yang sehingga sebagian besar daerahnya
berinteraksi dengan cairan dan udara. mempunyai tanah yang lunak dan mempunyai
Komponen dalam bentuk tanah dalam bentuk kuat dukung tanah yang rendah, pada
padatan, cairan dan udara jarang dalam umumnya berupa endapan lumpur, lanau,
kondisi setimbang, selalu berubah mengikuti lempung dan gambut
perubahan yang terjadi pada permukaan tanah Kabupaten Bengkalis adalah salah satu
yang dipengaruhi oleh suhu udara, angin dan kabupaten di Provinsi Riau, dengan wilayah
sinar matahari. Kondisi alam di Indonesia yang 95% merupakan dataran rendah dengan rata-
memiliki musim kemarau dan hujan sehingga rata ketinggian antara 2-6,1 m di atas
berpengaruh pada kekuatan tanah terhadap permukaan laut yang di tumbuhi hutan tropis.
pembasahan dan pengeringan tanah tersebut. Pulau bengkalis disebut sebagai delta sungai
siak, hal ini karena posisinya tepat berada di
muara sungai siak yang mayoritas tanahnya
Pasir
0,0075 0,005 0,001
M.I.T.
Batuan
Besar Sedang Halus Besar Sedang Halus Besar Sedang Halus
Lempung
4 ,75
0,6 0 ,2
0,0075
0,0 2 0,06
19
H alus Besar
2
Sedang
0,425
Kecil
dengan kadar campuran abu kayu yang Gambar 2. Batasan-batasan ukuran golongan
berbeda-beda dan diharapkan dapat tanah menurut beberapa sistem
meningkatkan kekuatan tanah serta pengklasifikasian
mengurangi dampak permasalahan sampah
yang ada. Selain itu juga digunakan bahan lain Terdapat beberapa sistem klasifikasi
sebagai pembanding yaitu kapur (CaO) dan tanah yang umum digunakan untuk
kombinasi antara abu kayu dan kapur (CaO). mengelompokkan tanah. Salah satunya ialah
Dari penelitian ini, tujuan yang akan Unified Soil Classification System (USCS).
dicapai : Sistem ini pada mulanya diperkenalkan oleh
1. Mengetahui sifat-sifat fisik tanah pada Casagrande dalam tahun 1942. Sistem
lokasi penelitian; memperhitungkan distribusi ukuran butir dan
2. Mengetahui perilaku pengaruh perbaikan batas Atterberg.
sifat tanah dengan cara stabilisasi baik itu
menggunakan campuran abu kayu, kapur
TANAH LUNAK
Stabilisasi Tanah Menggunakan Abu Kayu Terhadap Tanah Lunak 7
Rio Zambika1*, Ferry Fatnanta2, dan Muhardi3
adalah membentuk struktur yang pada pada Berat jenis (Gs) didefinisikan sebagai
jalan maupun fondasi dengan mengikat dan perbandingan antara berat volume
menyatukan material-material yang ada. partikel padat (γs) dengan berat volume
Stabilisasi tanah adalah suatu metode air (γw) pada suhu standar 20oC.
yang digunakan untuk meningkatkan Pengujian ini bertujuan untuk
kemampuan daya dukung suatu lapisan tanah, menentukan berat jenis tanah yang
dengan cara memberikan perlakuan mempunyai butiran tanah lolos saringan
(treatmen) khusus terhadap lapisan tanah No. 200 dengan menggunakan
tersebut. Hal tersebut dimaksudkan dengan piknometer
tujuan antara lain : 2. Atterberg limit
1. Untuk memperbaiki (meningkatkan) daya Posisi fisik tanah berbutir halus pada
dukung tanah; kadar air tertentu disebut konsistensi.
2. Untuk memperbaiki (memperkecil) Seperti diketahui bahwa konsistensi
penurunan lapisan tanah; lempung berubah seiring dengan
3. Untuk memperbaiki (menurunkan) perubahan kadar air. Tanah lempung
permeabilitas dan swelling potensial akan menjadi lunak bila kadar airnya
tanah; meningkat dan sebaliknya akan
4. Untuk menjaga (mempertahankan) mengeras bila kadar airnya berkurang.
potensi tanah yang ada (existing
strenght).
Pengujian pemadatan tanah dilakukan a. Sampel tanah diambil dari desa Sungai
dengan menggunakan metoder Alam kecamatan Bengkalis Kabupaten
pemadatan standar (standard proctor) Bengkalis Propinsi Riau. Diambil dengan
cara dicangkul untuk selanjutnya
2. UCS (Unconfined Compression Strength mengeringkan sampel sampai kondisi
Test) kering lapangan;
Kuat kokoh tekan tanah lempung b. Abu kayu lolos saringan No. 200;
yang tidak terkekang (unconfined, qu) c. Kapur lolos saringan 200;
didefinisikan sebagai gaya persatuan luas d. Menggunakan air sumur bor yang berada
contoh tanah (spesimen). Kokoh tekan di laboratorium Uji Tanah Politeknik Negeri
tanah adalah kemampuan contoh tanah Bengkalis.
untuk menerima tekanan maksimum
sebelum spesimen hancur (atau pada Tabel 2. Perkiraan jumlah sampel UCS
regangan aksial maksimum sebesar
20%). No. Nama Sampel Waktu Pemeraman Keterangan
Nilai UCS didapat dari pembacaan 1 Tanah Asli (TA) 0 Hari 3 Sampel
yang terdiri dari batas atas kondisi plastis HASIL DAN PEMBAHASAN
disebut batas plastis (plastic limit) dan batas
bawah kondisi plastis disebut batas cair (liquid KARAKTERISTIK KIMIA ABU KAYU
limit). Adapun pengujian Atterberg limit Hasil analisis kimia abu kayu yang
dilakukan pada kondisi tanah asli, tanah diperoleh dari Laboratorium Pengujian dan
dicampur dengan abu kayu, dengan variasi Analisa Kimia Teknik Kimia Fakultas Teknik
campuran 5%, 10% dan 15%, tanah dicampur Universitas Riau menggunakan Metode XRF
kapur dengan variasi campuran yang sama (X-Ray Fluoroscence) dan AAS (Atomic
serta tanah dicampur kapur dan abu kayu Absorption Spectrophotometer) adalah seperti
dengan masing-masing komposisi 5%+5%, terlihat pada Tabel 3 berikut ini :
5%+10% dan 5%+15%. Indeks plastisitas (PI)
adalah merupakan parameter yang diukur dari Tabel 3. Hasil analisi kimia abu kayu
selisih antara batas cair tanah (LL) dan batas
plastisnya (PL). Semakin besar nilai PI maka No. Komposisi Abu Kayu (%) Metode
semakin besar kemungkinan tanah dalam XRF
1 6,298
kondisi plastis [11].
2 4,83 XRF
PENGUJIAN SIFAT MEKANIK TANAH 3 0,489 AAS
PENGUJIAN PROKTOR 4 38,389 XRF
Pada pengujian proktor tanah asli untuk XRF
5 9,536
mendapatkan kadar air optimum (optimum
moisture content, OMC) dan berat isi kering 6 36,192 XRF
maksimum (maximum dry density, MDD). 7 3,097 XRF
Pada mulanya saat kadar air masih 0% berat
volume sama dengan berat volume kering.
Jika kadar air ditambah maka berat volume Dari hasil analisi kimia tersebut di atas,
bertambah pula, tapi pada batas tertentu dapat disimpulkan bahwa abu kayu didominasi
(OMC dan MDD) apabila kadar air ditambah oleh CaO (kapur) sebesar 38,389% dan SiO2
lagi berat volume akan menurun. Hal ini (silika dioksida) sebesar 36,192%. Dari Tabel
disebabkan apabila sudah padat diberi air lagi 3 diatas maka abu kayu sangat potensial
partikel tanah akan bergerak dan rongga akan sebagai bahan stabilisasi tanah.
diisi air. Adapun pengujian proktor standar
dilakukan pada kondisi tanah asli, tanah KARAKTERISTIK FISIK TANAH LEMPUNG
dicampur dengan abu kayu, dengan variasi
campuran 5%, 10% dan 15%, tanah dicampur Pengujian yang dilaksanakan di
kapur dengan variasi campuran yang sama Laboratorium Uji Tanah Teknik Sipil Politeknik
serta tanah dicampur kapur dan abu kayu Negeri Bengkalis diperoleh data-data yaitu
dengan masing-masing komposisi 5%+5%, berat jenis, atterbeg limit (batas cair, batas
5%+10% dan 5%+15% [12]. plastis), analisa saringan. Sampel tanah yang
disiapkan adalah tanah lunak dimana tanah
PENGUJIAN UCS tersebut pada kondisi terganggu (disturb).
Pengujian UCS dilakukan untuk Hasil pengujian karakteristik tanah lempung
mengetahui kuat geser tanah secara yang diperoleh dari pengujian di Laboratorium
laboratorium. Pada pengujian ini akan disajikan secara sistematis pada Tabel 4.
diketahui seberapa kuat tanah dengan Berdasarkan hasil pengujian, nilai batas plastis
diberikan beban pada tanah sampai tanah (PL) tanah asli sebesar 25,7%, Sedangkan
tersebut hancur menjadi butiran-butiran. hasil pengujian batas cair (LL) tanah asli
Pengujian UCS tanah dilakukan terhadap adalah 51,25%. Nilai indeks plastisitas (PI)
sampel tanah asli, campuran tanah dengan diperoleh sebesar 25,56%. Dari ketiga hasil
abu kayu, kapur dengan variasi campuran 5%, tersebut, apabila dimasukan kedalam Grafik
10% dan 15%, serta campuran tanah dengan Plastisitas maka tanah asli masuk dalam
kapur dan abu kayu dengan masing-masing kategori lempung berplastisitas tinggi (CH).
campuran 5%+5%, 5%+10% dan 5%+15%. Selain itu didapat nilai berat jenisnya sebesar
Pada masing-masing campuran akan diperam 2,58. Berdasarkan Tabel 5, nilai berat jenis
di dalam desikator mulai 0 hari, 7 hari dan 14 tanah lempung menunjukan bahwa sampel
hari. Untuk perendaman dilakukan pada umur tanah tersebut termasuk dalam golongan
campuran 14 hari, selanjutnya direndam tanah lempung organik.
selama 3 hari (72 jam) [13].
Tabel 4. Hasil pengujian karekateristik
fisik tanah lempung
12 Jurnal Ilmiah JUTEKS, Vol. X No. XBulan, 20xx
10%, dimana dapat dilihat pada gambar di lempung mengalami penurunan yang drastis
atas kurvanya membentuk garis lurus. akibat perendaman tanah selama 72 jam.
Pengaruh rendaman akan mereduksi kekuatan
HUBUNGAN TEGANGAN DAN KADAR AIR UCS tanah, hal ini disebabkan meningkatnya
(OMC) PADA TANAH ASLI kadar air tanah yang semula 21, 16% menjadi
29,06% dan setelah dianginkan selama 1 jam
Hubungan antara tegangan dan kadar air berkurang akibat udara sebesar 27,63%
(OMC) dapat di lihat dari hasil pengujian UCS sehingga menyebabkan kondisi tanah menjadi
seperti pada Gambar 18. Hal ini lebih plastis. UCS tanah berkurang sebesar
memperlihatkan adanya pengaruh kadar air 79, 14% dari 450,44 kPa menjadi 93,96 kPa,
terhadap nilai UCS tanah, dimana semakin tetapi meningkat lagi setelah dianginkan
besar kadar air tanah akan menyebabkan nilai selama 1 jam menjadi 173,11 kPa. Nilai
UCS tanah menurun. Pada kadar air 23,18%, regangan meningkat dikarenakan kadar air
nilai UCSnya 366, 10 kPa, kadar air akan tanah meningkat sehingga meningkatkan
turun pada umur 7 hari menjadi 22,28% dan elastisitas tanahnya sehingga tidak mudah
UCS tanahnya sebesar 412,70 kPa, begitu hancur. Pada kondisi OMC nilai regangan
juga pada masa pemeraman 14 hari terjadi tanah sebesar 0,79% meningkat menjadi
kenaikan nilai UCS tanah 450,44 kPa dan 2,64%.
penurunan kadar air menjadi sebesar 21,16%. KESIMPULAN
Dari hasil analisi kimia abu sampah
yang pengujiannya dilakukan di Laboratorium
Pengujian dan Analisa Kimia Teknik Fakultas
Teknik Universitas Riau, dapat disimpulkan
bahwa abu kayu didominasi oleh SiO2 (Silika
Dioksida) sebesar 36,192% dan CaO (kapur)
sebesar 38,389%. Tanah lempung yang
digunakan sebagai sampel penelitian berasal
dari Desa Sungai Alam Kecamatan Bengkalis
Kabupaten Bengkalis termasuk dalam kategori
tanah lempung lunak plastisitas tinggi dengan
nilai PI nya sebesar 25,56%. Berdasarkan
klasifikasi menurut USCS (Unified Soil
Clasification System) tanah ini termasuk
Gambar 18. Hubungan tegangan dan kadar air
kedalam kelompok CH.
Abu kayu, kapur dan kombinasi antara
HUBUNGAN UCS TERHADAP PERENDAMAN kapur dan abu kayu dapat menurunkan nilai PI
PADA TANAH ASLI tanah lempung. Semakin besar campuran
yang digunakan terhadap tanah, maka akan
Berdasarkan hasil pengujian UCS pada nilai PInya akan semakin menurun dari nilai PI
tanah asli yang sebelumnya di rendam selama tanah lempung. Hal ini berarti bahwa semakin
72 jam dengan asumsi air sudah terserap ke banyaknya kandungan unsur-unsur tersebut
dalam tanah terlihat pada gambar di bawah ini. yang terdapat pada tanah lempung maka akan
semakin banyak pula air uang dibutuhkan
untuk merubah dari kondisi semi padat
menjadi kondisi plastis. Dari hasil pengujian
proktor standar didapat nilai kadar air optimum
(optimum moisture content, OMC) tanah
sebesar 24,51% dengan berat volume kering
(maximum dry densyity, MDD) 1,49 gr/cm3. 6.
Nilai OMC pada penambahan abu
kayu cenderung mengalami peningkatan,
berbanding terbalik dengan nilai MDDnya, Hal
ini disebabkan karena abu kayu menyerap air
dan menyebabkan kadar air menjadi
meningkat dan tanah menjadi lebih ringan.
Gambar 19. Hubungan UCS tanah asli Pengujian proktor tanah asli dicampur kapur
terhadap perendaman dapat dapat mempengaruhi Nilai OMC dan
MDD tanah asli, berperilaku sama seperti
Nilai kuat tekan bebas (UCS) tanah pada penambahan abu kayu, tetapi lebih
Stabilisasi Tanah Menggunakan Abu Kayu Terhadap Tanah Lunak 17
Rio Zambika1*, Ferry Fatnanta2, dan Muhardi3
menjadikan nilai MDD besar penurunan [5] Safrizal., 2014, Distributed Generation
nilainnya. Hal ini disebabkan karena kapur Pembangkit Listrik Tenaga Sampah Kota
lebih cepat menyerap air dan menyebabkan (PLTs) Type Incinerator Solusi Listrik Alternatif
kadar air menjadi meningkat dan tanah Kota Medan, dalam Prosiding SNATIF Ke-1
menjadi lebih ringan. Nilai OMC pada Tahun 2014, Fakultas Teknik Universitas
penambahan kapur dan abu kayu cenderung Muria Kudus, Jawa Tengah.
mengalami peningkatan, pada campuran 5%-
10% abu kayu dan turun pada campuran 15% [6] Hary Christady Hardiyatmo, 2010, Stabilisasi
abu kayu, tetapi masih berada diatas OMC Tanah (Untuk Perkerasan Jalan), Gadjah
tanah asli. Begitu juga dengan nilai MDDnya, Mada University Press, Yogyakarta.
mengalami penurunan sama seperti pada
penambahan abu kayu dan kapur. [7] Hicks, R.G., 2002, Alaska Soil Stabilization
Dari hasil pengujian kuat tekan bebas Design Guide, Departemen of Transportation
(UCS) yang dilakukan di laboratorium and Public Facilities
Politeknik Negeri Bengkalis, Nilai UCS
semakin meningkat seiring bertambahnya [8] Hary Christady Hardiyatmo, 2002, Mekanika
waktu pemeraman, namun regangannya Tanah I, Gadjah Mada University Press,
berbanding terbalik nilainya semakin kecil, hal Yogyakarta.
ini dikarenakan pada kondisi awal
pemeraman, tanah asli masih dalam kondisi [9] SNI 3423 : 2008, Cara Uji Analisis Ukuran
seperti semula dan bersifat lunak, semakin Butiran Tanah, Badan Standarisasi Nasional,
lama tanah akan mengalami pengeringan Jakarta.
sedikit demi sedikit dan menjadikan tanah
tersebut menjadi lebih getas. Hal ini [10] SNI 1964 : 2008, Cara Uji Berat Jenis Tanah,
dipengaruhi kadar air, semakin banyak kadar Badan Standarisasi Nasional, Jakarta.
air yang terdapat dalam tanah maka
reganganya akan semakin besar. [11] SNI 1966 : 2008, Cara Uji Penenetuan Batas
Penggunaan abu kayu untuk Plastis dan Indeks Plastisitas Tanah, Badan
stabilisasi tanah tidak dapat meningkatkan Standarisasi Nasional, Jakarta.
nilai UCS malah membuat semakin menurun.
Kapur menunjukkan peningkatan nilai UCS [12] SNI 1742 : 2008, Cara Uji Kepadatan Ringan
yang besar, hal ini sesuai dengan penelitian- Untuk Tanah, Badan Standarisasi Nasional,
penelitian sebelumnya. Hasil dari pengujian Jakarta.
UCS dengan penambahan kombinasi antara
kapur dan abu kayu menunjukkan hasil yang [13] SNI 3638 : 2012, Metode Uji Kuat Tekan
positif, dapat menutupi kekurangan yang ada Bebas Tanah Kohesif, Badan Standarisasi
pada abu kayu dan kapur dari segi kegetasan Nasional, Jakarta.
tanah.
Dari hasil pengujian UCS yang
dilakukan di Laboratorim, semakin lama waktu
pemeraman yang dilakukan semakin tinggi
pula nila UCSnya.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Pedoman Kimpraswil, 2002, Panduan
Geoteknik 1 (Proses Pembentukan dan Sifat-
Sifat Dasar Tanah Lunak), Departemen
Permukiman dan Prasarana Wilayah, Jakarta.