Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PEMBUATAN MAKALAH

TENTANG KARANGAN ILMIAH DAN


MAKALAH

KELOMPOK 9 : - Dinda Meilinda


- Dhimas Aditya Pratama Putra
- Muhammad ichsandi
KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa kita panjatkan kepada Allah SW yang  mana atas
berkat dan pertolongan-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Terimakasih juga kami  ucapkan kepada dosen pembimbing kami yang turut
yang telah membimbing kami sehingga kami bisa  menyelesaikan makalah ini
sesuai waktu yang telah di tentukan.
Sholawat serta salam senantiasa kami haturkan kepada suri tauladan kita Nabi
Muhammad SAW yang selalu kita harapkan syafa’atnya di hari kiamat nanti.
Makalahini kami  buat dalam rangka untuk memperdalam pengetahuan dan
pemahaman mengenai bab  , dengan harapan agar  para mahasiswa bias lebih
memperdalam pengetahuan tentang KARANGAN ILMIAH ATAU
MAKALAH  Makalah ini juga dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah
Pendidikan Bahasa Indonesia
Dengan segala keterbatasan  yang  ada, Kami telah berusaha dengan segala
daya dan upaya guna menyelesaik/an makalah ini. Kami menyadari
bahwasanya makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang  membangun dari para pembaca untuk
menyempurnakan makalah ini. Atas kritik dan sarannya  kami ucapkan
terimakasih yang sebanyak-banyaknya
1  Latar Belakang
Karangan adalah suatu karya tulis hasil dari kegiatan seseorang untuk
mengungkapkan gagasan dan menyampaikanya melalui bahasa tulis kepada
pembaca untuk dipahami. Lima jenis karangan yang umum dijumpai dalam
keseharian adalah narasi, deskripsi, eksposisi, argumentasi, dan persuasi .
Karangan dibedakan menjadi 3 jenis yaitu karya tulis non-ilmiah (karya non
ilmiah), semi ilmiah dan ilmiah. Dalam makalah ini akan dipaparkan lebih jelas
mengenai karangan ilmiah.
Karangan Ilmiah adalah karangan yang dibuat berdasarkan cara yang
sistematis dan memiliki ciri-ciri tertentu. Demikian juga karangan non ilmiah dan
karangan popular memiliki ciri khasnya tersendiri. Lalu bagaimana membedakan
satu sama lainnya, dan bagaimana proses penulisan karangan ilmiah yang baik dan
benar, di dalam makalah ini akan dijelaskan bagaimana membedakan antara semua
jenis karangan, mengetahui jenis-jenis karangan ilmiah serta bagaimana
menuliskan karangan ilmiah yang baik dan benar.
1.2  Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang disampaikan pada paparan di atas, ada
beberapa permasaahan yang bisa diangkat.
1)      Apa pengertian karangan ilmiah?
2)      Apakah ciri-ciri dari karangan ilmiah?
3)      Apa perbedaan antara karangan ilmiah dan non ilmiah?
4)      Jenis-jenis karangan apa saja yang termasuk kategori karangan ilmiah?
5)      Bagaimana proses penyusunan karangan ilmiah?

1.3  Tujuan Penulisan


Sesuai dengan latar belakang dan rumusan masalah yang disampaikan di atas,
ada beberapa tujuan yang ingin dicapai.
1)      Pengerian dari karangan ilmiah.
2)      Mengetahui ciri-ciri karangan ilmiah.
3)       Perbedaan karangan ilmiah dan non ilmiah.
4)      Mengetahui jenis-jenis karangan yang termasuk kategori karangan ilmiah.
5)      Mengetahui proses penyusunan karangan ilmiah yang baik dan benar.

1.4  Metode Penulisan


Studi pustaka ditelatur yang di peroleh dari buku maupun artikel – artikel
online.

LANDASAN TEORI
2.1 Karangan ilmiah
Karangan merupakan karya tulis yang dihasilkan dari kegiatan
mengungkapkan pemikiran dan menyampaikannya melalui media tulisan kepada
orang lain untuk dipahami. Sedangkan karangan ilmiah (menurut Brotowidjoyo)
adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis menurut
metodologi penulisan yang baik dan benar.
Bentuk karangan ilmiah dapat berupa makalah, usulan penelitian, skripsi,
tesis, dan disertasi. Sedangkan jenis karangan ilmiah, antara lain laporan
penelitian, makalah seminar atau simposium, dan artikel jurnal yang pada dasarnya
semua itu merupakan produk dari kegiatan ilmuwan.

2.2 Perbedaan Karangan Ilmiah dan Nonilmiah

Menulis karangan adalah kegiatan menulis usulan-usulan yang benar berupa


pernyataan-pernyataan tentang fakta, kesimpulan-kesimpulan yang ditarik dari
fakta dan merupakan pengetahuan. Terdapat tiga golongan karangan, yaitu ilmiah,
ilmiah popular, dan nonilmiah
Seperti pernyataan sebelumya karanga ilmiah (scientific paper) adalah
laporan tertulis dan publikasi yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian
yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan
etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan, sedangkan
karangan non ilmiah adalah karangan yang menyajikan fakta pribadi tentang
pengetahuan dan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari dan memiliki ciri-ciri
karangan nonilmiah sebagai berikut:
a)      Ditulis berdasarkan fakta pribadi,
b)      Fakta yang disimpulkan subyektif,
c)      Gaya bahasa konotatif dan populer,
d)     Tidak memuat hipotesis,
e)      Penyajian dibarengi dengan sejarah,
f)       Bersifat imajinatif,
g)      situasi didramatisir, dan
h)      bersifat persuasif.
Adapun contoh karangan ilmiah yang sering kita temui yaitu Dongeng,
cerpen, novel, drama, dan roman, dari penjelasan singkat ini dapat dicermati
perbedaan  antara karangan ilmiah dan non ilmiah dari beberapa aspek.
Pertama,dari segi bahasa. Bahasa dalam karangan ilmiah menggunakan ragam
bahasa Indonesia resmi. Ciri-ciri ragam resmi yaitu menerapkan kesantunan ejaan
(EYD/Ejaan Yang Disempurnakan), kesantunan diksi, kesantunan kalimat,
kesantunan paragraph, menggunakan kata ganti pertama “penulis”, bukan saya,
aku, kami atau kita, memakai kata baku atau istilah ilmiah, bukan popular,
menggunakan makna denotasi, bukan konotasi, menghindarkan pemakaian unsur
bahasa kedaerahan, dan mengikuti konvensi penulisan karangan ilmiah.
Berbeda dengan karangan ilmiah, bahasa dalam karangan semiilmiah/ilmiah
popular dan nonilmiah melonggarkan aturan, seperti menggunakan kata-kata yang
bermakna konotasi dan figurative, menggunakan istilah-istilah yang umum atau
popular yang dipahami oleh semua kalangan, dan menggunakan kalimat yang
kurang efektif seperti pada karya sastra.
Kedua, karya ilmiah harus merupakan pembahasan suatu hasil penelitian
(faktual objektif). Faktual objektif adalah adanya kesesuaian antara fakta dan objek
yang diteliti. Kesesuaian ini harus dibuktikan dengan pengamatan atau observasi.
Ketiga, karya ilmiah bersifat metodis dan sistematis. Artinya, dalam pembahasan
masalah digunakan metode atau cara-cara tertentu dengan langkah-langkah yang
teratur dan terkontrol melalui proses pengidentifikasian masalah dan penentuan
strategi.
Selain itu, Karya non ilmiah sangat bervariasi topik dan cara penyajiannya,
tetapi isinya tidak didukung fakta umum. Karangan non-ilmiah ditulis berdasarkan
fakta pribadi, dan umumnya bersifat subyektif. Bahasanya bisa konkret atau
abstrak, gaya bahasanya formal dan populer, walaupun kadang-kadang juga formal
dan teknis
PEMBAHASAN
 Pengertian karangan ilmiah
Suatu karya tulis akan lebih bermakna bila dapat dibaca dan dipahami oleh
orang lain yang membacanya, serta bila mungkin dapat juga tersebar secara lebih
meluas sesuai dengan sasaran atau target audiencenya. Kita menyusun suatu karya
tulis dengan maksud agar dapat dibaca oleh orang lain baik untuk orang tertentu,
golongan masyarakat tertentu, atau masyarakat luas.
Kualitas suatu karya tulis dapat dilihat dari berbagai aspek. Pertama,
tentunya kualitas karya tulis tersebut ditentukan oleh topik materi tulisan atau
pokok bahasannya, dan hal ini sangat berperan terhadap upaya menarik minat
pembaca. Namun, kedua, menarik minat pembaca saja belumlah memadai bila
tidak diiringi bahasan yang ingin diungkapkan oleh penulis. Untuk memudahkan
pemahaman tersebut sehingga tidak menimbulkan berbagai persepsi dan
interpretaasi yang saling berbeda, baik oleh berbagai ragam pembaca maupun oleh
berbagai bentuk karya tulis, tentunya penulisan tersebut harus dapat memenuhi
persyaratan seperti bentuk format, gaya, maupun sistematika penulisan tertentu
yang sudah baku.
Karangan ilmiah (scientific paper) adalah laporan tertulis dan publikasi yang
memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang
atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan
dan ditaati oleh masyarakat keilmuan
3.2 Ciri-ciri karangan ilmiah
Karangan ilmiah mempunyai beberapa ciri-ciri, diantaranya:
a)      Sistematis, artinya mengikuti pola pengembangan tertentu, misalnya pola urutan,
klasifikasi, kausalitas, dan sebagainya.
b)      Objektif, artinya pembahasan suatu hasil penelitian  sesuai dengan yang diteliti.
c)       Cermat, tepat, dan benar.
d)      Tidak persuasive.
e)      Tidak argumentative.
f)        Tidak emotif.
g)       Netral, artinya tidak mengejar keuntungan sendiri atau pihak lain.
h)      Tidak melebih-lebihkan sesuatu.
 Tujuan karangan ilmiah
Tujuan dari pembuatan karangan ilmiah, antara lain :

 Memberi penjelasan
 Memberi komentar atau penilaian
 Memberi saran
 Menyampaikan sanggahan
 Membuktikan hipotesa

 Sepuluh asas mengarang


Dalam menulis karangan ilmiah sebelumnya harus mengetahui sepuluh asas
mengarang yang baik dan benar, berikut adalah sepuluh asas mengarang:
1.      Usahakanlah kalimat-kalimat yang pendek
Panjang rata-rata kalimat dalam suatu karangan merupakan sebuah tolok ukur
yang penting bagi keterbacaan. Penulisan kalimat yang panjang harus diimbangi
dengan kalimat-kalimat yang pendek sehingga meningkatkan kejelasan karangan.
2.      Pilihlah yang sederhana
Kalimat yang sederhana lebih meningkatkan keterbacaan suatu karangan.
3.      Pilihlah kata yang umum dikenal
Dalam mengarang pakailah kata-kata yang telah dikenal masyarakat umum
sehingga ide yang diungkapkan dapat secara mudah dan jelas ditangkap pembaca.
4.      Hindari kata-kata yang tidak perlu
Kata-kata yang tak perlu hanya melelahkan pembaca dan melenyapkan
perhatiannnya.
5.      Berilah tindakan dalam kata-kata kerja anda
Kata kerja yang aktif, yang mengandung tindakan, yang menunjukkan gerak akan
membuat suatu karangan hidup dan bertenaga untuk menyampaikan pesan yang
dimaksud.
6.      Menulislah seperti sedang bercakap-cakap
Dengan mengungkapkan gagasan seperti halnya bercakap-cakap, karangan
menjadi lebih jelas.
7.      Pakailah istilah-istilah yang pembaca dapat menggambarkannya
Perkataan yang konkret lebih jelas bagi pembaca daripada perkataan yang
abstrak. Sebagai contoh, “factory town”(kota dengan banyak pabrik) lebih mudah
ditangkap ada istilah “industrial community”(masyarakat industri).
8.      Kaitkan dengan pengalaman pembaca anda
Karangan yang jelas ialah bilamana dapat dibaca dan dipahami pembaca sesuai
dengan latar belakang pengalamannya.
9.      Manfaatkan sepenuhnya keanekaragaman
Karangan tidak boleh senada, datar, sepi sehingga membosankan pembaca.
Harus ada variasi dalam kata, frase, kalimat maupun ungkapan lainnya.
10.  Mengaranglah untuk mengungkapkan, bukan untuk mengesankan
Maksud utama mengarang ialah mengungkapkan gagasan, dan bukannya
menimbulkan kesan pada pihak pembaca mengenai kepandaian, kebolehan, atau
kehebatan diri penulisnya. 

 Jenis-jenis karangan ilmiah


Karangan ilmiah terbagi beberapa jenis, berikut adalah jenis-jenis karangan ilmiah:
1. Makalah

Makalah adalah karya tulis yang menyajikan suatu masalah yang pembahasannya


berdasarkan data di lapangan yang bersifat empiris-objektif (menurut bahasa,
makalah berasal dari bahasa Arab yang berarti karangan).
2. Kertas kerja

Kertas kerja adalah makalah yang memiliki tingkat analisis lebih serius, biasanya
disajikan dalam lokakarya.
3. Skripsi

Skripsi adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakan pendapat penulis


berdasarkan pendapat orang lain
4. Tesis 

Tesis adalah karya tulis ilmiah yang sifatnya lebih mendalam daripada skripsi.

5. Disertasi 

Disertasi adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakan suatu dalil yang dapat
dibuktikan oleh penulis berdasarkan data dan fakta yang sahih dengan analisis tang
terinci.

 Langkah-langkah pokok pembuatan karangan ilmiah


Penggunaan Bahasa Tulis
I. Dalam menggunakan kata dan frase
1.      Hendaknya dihindari pemakaian kata/frase tutur dan kata/frase setempat kecuali
bila sudah menjadi perkataan umum.
2.      Hendaknya dihindarkan pemakaian kata/frase yang telah mati.
3.      Hendaknya kata atau frase yang bernilai rasa digunakan secara cermat, sesuai
dengan suasana dan tempatnya.
4.      Hendaknya kata-kata sinonim dipakai secara cermat pula karena kata-kata
sinonim tidak selamanya sama benar arti pemakaiannya.
5.      Hendaknya istilah-istilah yang sangat asing bagi umum tidak dipakai dalam
karangan umum.
6.      Hendaknya dihindari pemakaian kata asing atau kata daerah bila dalam bahasa
indonesia sudah ada katanya, jangan menggunakan kata asing hanya karena
terdorong untuk bermegah dan berbahasa tinggi.
II. Dalam menyusun kalimat
1.      Gunakanlah kalimat-kalimat pendek
2.      Gunakanlah bahasa biasa yang mudah dipahami orang
3.      Gunakan bahasa sederhana dan jernih pengutarannya
4.      Gunakan bahasa tanpa kalimat majemuk
5.      Gunakan bahasa dengan kalimat aktif, bukan kalimat pasif
6.      Gunakan bahasa padat dan kuat
7.      Gunakan bahasa positif, bukan bahasa negatif
Langkah-langkah pokok pembuatan karangan ilmiah adalah sebagai berikut :
a.       Memilih sebuah pokok topik yang ditulis sesuai dengan minat anda, minat
pembaca, arti penting topik, fasilitas, dan kesempatan
b.      Mencari sumber yang autoratif
c.       Membatasi pokok soal yang akan dibicarakan agar pengumpulan data,
informasi, dan fakta serta pengolahannya terfokus dan agar karangan dapat
dikembangkan secara memadai, yaitu pernyataan-pernyataan pendirian didukung
dengan hal-hal yang konkret dan spesifik
d.      Menentukan suatu tesis percobaan/garis besar acuan sementara yang menjadi
arah umum dan tujuan yang hendak dicapai.
e.       Mencari di perpustakaan judul-judul buku dan artikel yang membicarakan topik
yang telah dipilih dan dibatasi
f.       Mengumpulkan/meminjam buku-buku dan bacaan yang lain yang akan dipakai
sebagai sumber.
g.      Mencatat tiap judul buku/bacaan pada sebuah kartu bibliography, lengkap
dengan data tentang nama pengarang dan publikasinya. Kartu-kartu bibliography
ini diperlukan untuk menyusun catatan kaki, catatan akhir dan daftar pustaka.
h.      Membaca buku-buku sumber dengan membuat catatan-catatan. Catatan ini dapat
berupa kutipan, ringkasan atau komentar pribadi
i.        Menata bahan-bahan yang terkumpul berupa catatan-catatan menjadi suatu garis
besar. Dalam hal terakhir ini, anda harus membaca buku-buku lain lagi serta
mengadakan pengamatan, wawancara dan sebagainya
j.        Merumuskan tensis final
k.      Menyusun kerangka karangan yang final
l.        Menulis draft pertama karangan. Pengantar tidak selalu yang pertama kali
disusun. Mungkin saja batang tubuh karangan ditulis terlebih dahulu, kemudian
penutupnya berupa kesimpulan. Setelah itu baru disusun pengantarnya.
Dalam menulis karangan sementara ini, kutipan, catatan kaki/catatan akhir
hendaknya diletakan pada tempatnya dan ditulis dengan jelas dan setepat-tepatnya.
Baris-baris karangan sementara ini sebaiknya cukup longgar untuk memberi
tempat kepada koreksi-koreksi perbaikan. Dalam membuat draft pertama,
perhatikanlah petunjuk berikut ini.
1.      Selalu berpegang teguh pada topik
2.      Kata-kata dan susunan kalimat sederhana
3.      Menggunakan pernyataan-pernyataan positif
4.      Tiap kata digunakan dengan sadar akan arti dan maknanya (denotasi dan
konotasi)
5.      Menggunakan tanda baca dan cara penulisan menurut ejaan yang resmi dan
berlaku
6.      Membaca kembali segala sesuatu yang telah dituliskan, dam memperbaiki
rumusan-rumusan yang kurang jelas, kurang tepat.
7.      Selalu mengusahakan dan dipenuhinya asas-asas kesatu paduan, pertautan

Anda mungkin juga menyukai