Di susun oleh :
AGUSTIANA
NIM : 15401019005
Dosen pembimbing :
Mengetahui
KA.PRODI DIII KEBIDANAN
i
LEMBAR PENGESAHAN
Mengetahui
KA.PRODI DIII KEBIDANAN
ii
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb
Puji syukur penulis panjatkan pada Tuhan yang Maha Esa, karena atas Rahmat-
Nya, dan Karunia-Nya laporan belajar lapangan (PBL) dapat diselesaikan tepat
waktu. Shalawat serta salam tak lupa penulis haturkan kepada Nabi Muhammad
SWT yang selalu menjadi teladan umatnya.
Laporan kegiatan PBL ini merupakan bentuk pertanggung jawaban tertulis atas
terlaksananya kegiatannya PBL. Oleh karena itu, penulis mengucapka terima
kasih kepada segenap pihak yang membantu.
1. Ibu Risnati Malinda, SST, M.Keb selaku ketua STIKes Bustanul Ulum
Langsa.
2. Ibu Ayunin Syahida, SST, M.KM selaku ketua prodi DIII Kebidanan
STIKes Bustanul Ulum Langsa.
3. Ibu Ayunin Syahida, SST, M.KM selaku Pembimbing yang telah
membantu dalam proses penyusunan Laporan Praktik Belajar Lapangan.
4. Ibu Anita Amd. Keb selaku Bidan Desa di Sungai Pauh yang telah
membantu penulis untuk mendapatkan informasi Keluarga Binaan.
5. Bapak Abdullah Zakaria dan kelurga yang telah bersedia menjadi
Keluarga Binaan.
6. Orang tua saya yang telah mengajari saya tentang moral sikap dan tingkah
laku baik kepada saya.
7. Teman-teman seperjuangan DIII Kebidanan yang telah bekerja sama
dalam Praktik belajar Lapangan di Desa Sungai Pauh.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN......................................................................................i
LEMBAR PERSETUJUAN....................................................................................ii
KATA PENGANTAR............................................................................................iii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang..........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................3
1.3 Tujuan ......................................................................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Perkembangan Remaja.............................................................................4
2.2 Perkembangan Seksual Pada Wanita........................................................6
2.3 Sistem Reproduksi Wanita.......................................................................9
2.4 Menarche................................................................................................11
2.5 Ketidak Teraturan Menstruasi................................................................12
2.6 Kelainan Menstruasi...............................................................................13
2.7 Hubungan Menarch Dini Dengan Beberapa Penyakit............................16
2.8 Penatalaksaan Gangguan Menstruasi.....................................................17
BAB III ANALISIS DATA
3.1 Data Subjektif.........................................................................................19
3.2 Data Objektif..........................................................................................23
3.3 Diagnosa Dan Masalah Kebidanan.........................................................28
3.4 Perencanaan............................................................................................28
3.5 Pelaksanaan.............................................................................................29
3.6 Evaluasi ..................................................................................................30
BAB IV Asuhan Kebidanan Komunitas Nn. P Dengan Manajemen Soap
iv
BAB VI PENUTUP
6.1 Kesimpulan.............................................................................................37
6.1 Saran.......................................................................................................37
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................39
v
BAB I
PENDAHULUAN
1
hasil laporan yang telah dilakukan tentang dismenore, banyak di temukan
kerugian yang di timbulkan mulai mengganggu aktivitas sehari hari sampai
dengan menurunkan produktifitas kerja. kejadian dismenore sangat tinggi di
daerah manapun salah satunya dilakukan asuhan kebidanan pada remaja di
desa Sungai pauh delima kecamatan Langsa barat, dari kajian yang telah
dilakukan di dapatkan remaja harus absen ke sekolah pengaruh nyeri haid. hal
ini dapat dapat mengganggu proses belajar yang kemudian akan menurunkan
efektifitas belajar dan berpengaruh pada prestasi belajar.
Banyak wanita yang mengalami masalah menstruasi, diantaranya
adalah nyeri saat mentruasi yang dikenal dengan dismenore. rasa nyeri
dismenore merupakan keluhan yang paling umum dan banyak dialami oleh
wanita. Berdasarkan jenisnya dismenore terdiri dari dismenore primer dan
dismenore sekunder.
Dismenore primer adalah dismenore yang mulai terasa sejak menarche
dan tidak di temukan kelainan dari alat kandungan atau organ lainnya.
Dismenore adalah kondisi yang berhubungn dengan ovulasi. dismenore terjadi
akibat pelepasan prostaglandin selama menstruasi. Faktor penyebab dismenore
primer adalah ketidak seimbangan hormonal dan faktor psikoginetik.
Dismenore sekunder adalah nyeri menstruasi yang umumnya setelah
usia 25 tahun. Dismenore sekunder berhubungan dengan abnomarlitas
panggul seperti adenomiosis., endometriosis, penyakit radang panggul, polip
endometrium, mioma atau penggunaan alat kontrasepsi dalam kandungan.
Mengatasi dismenore bisa dengan melakukan kegiatan olah raga
karena banyak bergerak maka akan memperlancar aliran darah dan tubuh akan
terangsang untuk memproduksi hormon endorfin yang bekerja mengurangi
rasa sakit dan menimbulkan rasa gembira. olahraga yang menurunkan nyeri
dismenore bisa dilakukan dengan melakukan senam dan yoga. Senam
dismenore merupakan aktivitas fisik yang dapat di gunakan untuk mengurangi
nyeri.
Saat melakukan senam tubuh akan menghasilkan hormon endorfin.
hormon endorfin yang semakin tinggi akan menurunkan atau meringankan raa
nyeri yang dirasakan seseorang sehingga seseorang menjadi lebih
2
nyaman,gembira dan melancarkan pengiriman oksigen ke otot. latihan senam
ini tidak membutuhkan biaya yang mahal, mudah dilakukan dan tentunya
tidak menimbulkan efek samping yang berbahaya bagi tubuh.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
4
Setiap bulan wanita ..melepaskan satu sel telur dari salah satu
ovariumnya bila sel telur ini tidak mengalami pembuahan maka akan
terjadi perdarahan ( menstruasi). Menstruasi terjadi secara periodik satu
bulan sekali. Saat wanita tidak mampu lagi melepaskan ovum karena habis
tereduksi, menstruasi pun jadi tidak teratur lagi, sampai kemudian berhenti
sama sekali. Masa ini disebut menoupause.
Estrogen yang keluar berfungsi merangsang perbaikan dinding
uterus yaitu endometrium yang habis terkelupas waktu menstruasi, selain
itu estrogen menghambat pembentukan FSH dan memerintahkan hipofisis
menghasilkan LH yang berfungsi merngsang folikel Graaf yang masa
untuk mengadakan ovulasi yang terjadi pada hari ke 14, waktu disekitar
terjadinya ovulasi disebut fase estrus. Selain itu, LH merangsang folikel
yang kosong untuk berubah menajdi badan kuning (corpusluteum).
5
termasuk tahap remaja. Tahap remaja adalah masa transisi antara masa
anak, dimana pacu tumbuh (growthspuet), tumbuh ciri-ciri seks sekunder,
tercapai vertilitas dan terjadi perubahan-perubahan psikologi serta
koknitif.
Pubertas adalah masa ketika seorang anak mengalami perubahan
fisik, psikis, dan pematangan fungsi seksual. Masa pubertas dalam
kehidupan kita biasanya dimulai saat berumur 8-10 tahun dan berakhir
lebih kurang diusia 15-16 tahun. Pada masa ini pertumbuhan dan
perkembangan berlangsung dengan cepat. Pada wanita pubertas ditandai
dengan menstruasi pertama (menarche).
6
saat ini juga alat kelamin luar, tuba, rahim, dan vagina telah terbentuk
dengan sempurna dan sudah berfungsi secara maksimal.
b. Masa kanak kanak
Pada perkembangan selanjutnya yaitu masa kanak-kanak
perkembangan alat kelamin wanita tidak menunjukkan
perkembangan yang berati sampai menjelang masa pubertas. Hal ini
disebabkan oleh minimnya perangsangan hormon kelamin dimana
kadar hormon esterogen dan genadotropinnya sangat rendah.
Keasaman vagina yang berfungsi melindungi alat kelalmin dari
infeksi pada masa ini rendah hingga rentan terhadap infeksi. Oleh
karena itu iperlukan peranan orangtua dalam merawat kebersihannya
sehingga sikecil akan aman dari ancaman infeksi yang berbahaya
bagi perkembangan selanjutnya
c. Masa Pubertas
Dalam siklus kehidupan masa pubertas merupakan tahapan yang
penting dalam perkembangan seksualitasnya. Awal pubertas berbed-
beda untuk setiap indivu tergantung dari bangsa, iklim, gizi dan
kebudayaan. Dengan bertambah baiknya gizi seorang anak maka masa
pubertas dapat terjadi lebih cepat. Pubertas berakhir pada saat ovarium
sudah fungsi secara mantap dan teratur
Masa pubertas ditandai dengan pertumbuhan badan yang cepat,
menstruasi pertama (menarche), perubahan psikis dan timbulnya ciri
ciri kelamin sekunder seperti tumbuhnya rambut pada daerah
kemaluan(pubis), pembesaran payudara. perubahan tersebut sebagian
besar terjadi karena pengaruh peningkatan hormon estrogen yang
dihasilkan oleh indung telur yang sudah mulai berfungsi. pertumbuhan
tubuh yang sangat pesat ini juga dipengaruhi oleh hormon androgen
secara kira kira bersamaan dihasilkan oleh kelenjar anak ginjal.
hormon ini memegang peranan dalam pertumbuhan badan.
Hormon esterogen juga berpengaruh pada pertumbuhan alat
kelamin dalam dan alat kelamin luar. Androgen dilepaskan selama
adrenarch yang bisa menyebabkan sekresi hormon pubertas.
7
Variabel yang mempengaruhi usia pubertas termasuk indeks masa
tubuh, rasio kritis BB/TB, maturasi tulang dan persentasi lemak tubuh.
korekasi lain seperti riwayat kesehatan, intake protein, jumlah aktifitas
harian dan kecendungan keluarga/genetik.
d. Masa reproduksi
pada masa ini tingkat kesuburan seorang wanita mencapai
puncaknya dan secara seksualitas sudah siap untuk memiliki keturunan.
menstruasi pada masa ini paling teratur dan siklus pada alat reproduksi
yang dipengaruhi hormon cukup baik untuk kehamilan. pada keadaan
normal, masa reproduksi dimulai ketika sudah terjadi pengeluaran sel
telur yang matang (ovulasi) pada siklus mentruasi.
e. Masa menopouse
penurunan fungsi indung telur mengakibatkan penurunannya
hormon hormon yang berperan pada siklus seksual. ciri khas pada masa
menopouse ini ditandai dengan berakhirnya mentruasi. seorang wanita
dikatakan berada pada masa ini sekurang kurangnya dalam satu tahun
tidak mengalami menstruasi. berhenti menstruasi dapat di dahului dengan
siklus mentruasi yang lebih panjang, dengan perdarahan yang berkurang.
Perubahan-perubahan yang terjadi pada masa ini dirasakan oleh
seorang wanita dengan derajat dari yang ringan hingga yang berat.
Gangguan yang terjadi antara lain rasa panas, keirngat yang banyak, rasa
kedinginan, rasa sakit, perasaan jantung berdebar-debar. Gangguan
psikologis dapat juga timbul seperti depresi, mudah tersinggung,
kelelahan, semangat berkurang dan susah tidur. Selain itu tubuh juga
mengalami beberapa perubahan antara lain mengecilnya alat alat kelamin
(indung telur, rahim dan dinding vagina), osteoporosis (pengeroposan
tulang) atritis (radang sendi), kekakuan pembuluh darah jantung, gangguan
pada proses berkemih, dan penimbunan lemak. Namun semua itu akan
dapat dilalui oleh seorang wanita dengan baik tanpa perubahan dalam
kehidupan yang bermakna jika disertai dengan dorongan dari dalam
wanita itu sendiri.
8
.3 SISTEM REPRODUKSI WANITA
a. Siklus menstruasi
Menstruasi atau haid adalah perdarahan secara periodik dan siklik
dari uterus, disertai pelepasan endometrium. Proses terjadinya haid
berlangsung dengan empat tahapan yaitu masa proliferasi, masa ovulasi,
masa sekresi, dan masa haid. Dalam proses ovulasi, yang memegang
peranan penting adalah hubungan hipotalamus, hipofisis, dan ovarium.
Hipotalamus menghasilkan faktor yang telah dapat diisolasi dan disebut
gonadotropin releasing hormone (GnRH) karena dapat merangsang
pelepasan lutenizing hormone (LH) dan follicle stimulating hormone
(FSH) dari hipofisis
Siklus haid normal dapat dipahami dengan mudah dengan
membaginya menjadi 3 fase yaitu fase falikuler, saat ovulasi, dan fase
lutual. Karakteristik hormon dalam siklus menstruasi manusia berubah
dari satu tahap perkembangan ovarium ketahap berikutnya dan setelah usia
mencapai 45 tahun ada kecendrungan ambang estrogen yang lelbih rendah
dalam siklus. Menstruasi mempunyai kisaran waktu tiap siklus sekitar 28-
35 hari setiap bulannya. Siklus menstruasi terdiri dari 4 fase yaitu :
a. Fase menstruasi yaitu peristiwa seluruhnya sel ovum matang yang
tidak dibuahi bersamaan dengan dinding endometrium. Dapat
diakibatkan juga karena berhentinya sekresi hormon estrogen dan
progesteron sehingga kandungan hormon dalam darah menjadi tidak
ada.
b. Fase prolifirasi/fase folikuler ditandai dengan menurunnya hormon
progesteron sehingga memacu kelenjar hipofisis untuk
mengsekresikan FSH dan merangsang folikel dalam ovarium, serta
dapat membuat hormon estrogen di produksi kembali
c. Fase ovulasi/fase luteal ditandai dengan sekresi LH yang memacu
matangnya sel ovum pada hari ke 14 sesudah menstruasi pertama.
d. Fase pasca ovulasi/sekresi ditandai dengan corpusluteum yang
mengecil dan menghilang dan berubah menjadi corpus albicans yang
9
berfungsi untuk mengahambat sekresi hormon esterogen dan
progesteron sehingga hipofisis aktif mengsekresikan FSH dan LH.
10
sebagai hormon yang berfungsi sebagai prazat untuk produksi berbagai
androgen, kortikosteroid dan estrogen secara endogen.
Satu sel telur dihasilkan oleh satu ovarium setiap 28 hari. beberapa
perubahan dalam sistem reproduksi dikendalikan oleh hormon. Hormon
merupakan cairan kimia yang dihasilkan oleh tubuh untuk mengendalikan
proses-proses metabolisme dalam tubuh. Siklus menstruasi pada seorang
wanita terjadi setiap periode tertentu, misalnya 28 hari. Peristiwa yang
terjadi dalam uterus (rahim) adalah sebagai berikut :
2.4 MENARCHE
A. Pengertian Menarche
11
Gejala yang sering menyertai menarche adalah rasa tidak nyaman
disebabkan selama menstruasi volume air didalam tubuh kita berkurang. gejala
lain yang dirasa yaitu sakit kepala, pegal-pegal di kaki dan pinggang untuk
beberapa jam, kram perut dan sakit perut. sebelum periode ini terjadi biasanya ada
beberapa perubahan emosional. perasaan suntuk, marah dan sedih yang
disebabkan oleh adanya pelepasan beberapa hormon.
12
dibulan yang sama. menstruasi yang berlangsung kurang dari 21 hari dikategorikan siklus
menstruasi yang pendek.
Gangguan dalam masa menarche meliputi menarche dini, menarche tarda dan
perdarahan. menarche dini yaitu terjadinya menstruasi sebelum umur 10 tahun yang
dikarenakan pubertas dini dimana hormon gonadotropin di produksi anak sebelum usia 8
tahun. Hormon ini merangsang ovarium yang memiliki ciri ciri kelamin sekunder.
disamping itu hormon gonadrotropin juga mempercepat terjadinya menstruasi dini dan
fungsi dari organ reproduksi itu sendiri. Sedangkan menarche tarda adalah menarche
yang baru datang setelah umur 14 tahun yang disebabkan oleh faktor keturunan,
gangguan kesehatan dan kurang gizi.
Status gizi remaja wanita sangat mempengaruhi terjadinya menarche baik faktor
usia terjadinya menarche, adanya keluhan keluhan maupun lamanya hari menarche.
Perlu diingat bahwa haid pertama jarang datang dewasa. lamanya siklus
perdarahan pada haid sangat bervariasi selama beberapa bulan sesudah menarche. ada
kalanya haid terjadi dengan perdarahan yang banyak, sehingga menggelisahkan orang
tua, dalam keadaan tersebut perlu dilakukan pemeriksaan umum dan ginikologik. selain
itu, perlu dilakukan pemeriksaan darah untuk menentukan beratnya anemia dan
kemungkinan terjadi gangguan pembekuan darah. selanjutnya perdarahan yang banyak
pada wanita berusia antara 12 tahun sering disebut perdarahan juvenile (juveenile
bleeding) yang ada kalanya dapat menyebabkan kematian.
.6 KELAINAN MENSTRUASI
Menstruasi sebenarnya merupakan gejala biologis yang alami, progresif, dan
posistif sebagi tanda biologis dari kematangan seksual. Sehingga peristiwa itu
seharusnya di terima dengan sikap wajar. bila peristiwa menimbulkan kejut (shock)
yang sangat hebat disertai dengan iritasi (rangsangan yang mengganggu), biasanya
remaja akan merasakan sakit, disertai dengan mual-mual, cepat lelah, dan berbagai
emosi depresif.
13
Fungsi hormon terganggu yaitu menstruasi berkait erat dengan sistem hormon
yang diatur diotak, tepatnya dikelenjar hipofisa. Sistem hormonal ini akan
mengirim sinyal keindung telur untuk memproduksi sel telur.
Setres
Setres jangan dianggap enteng sebab akan mengganggu sistem metabolisme
didalam tubuh.
B. MACAM- MACAM KELAINAN MENSTRUASI
dismenore adalah nyeri pada daerah panggul akibat menstruasi dan produksi zat
prostagladin. nyeri berkurang setelah menstruasi, pada beberapa wanita nyeri bisa
terus dialami selama periode mentruasi. penyebab nyeri berasal dari otot rahim.
seperti otot semualainnya,otot rahim dapat berkontrksi dan relaksasi. saat menstruasi
14
kontraksi lebih kuat. kontraksi yang terjadi akibat suatu zat yang namanya
prostagladin.
2. jenis dismenore
berdasarkan jenisnya, dismenore terdiri dari :
a. dismenore primer adalah nyeri mentruasi tanpa kelainan organ reproduksi. primer
murni karena proses kontraksi tanpa penyakit dasar sebai penyebab.
b. dimenore sekunder adalah nyeri menstruasi yang terjadi karena kelainan
ginekologi.terjadi pada wanita yang sebelumnya tidak mengalami dismenore.
1) faktor penyebab
penyebab pasti diminore primer hingga kini belum diketahui secara pasti,
namun beberapa faktor ditengarai sebagai pemicu terjadinya nyeri menstrusi,
diantaranya:
a. faktor psikis , para gadis dan emak-emak yang emosi tidak setabil lebih
mudah mengalami menstrusi . timbulnya nyeri menstruasi diduga
karena kontraksi rahim (uterus) yang berlebihan.
b. faktor resiko beberapa faktor resiko timbulnya nyeri menstruasi yakni:
1) menstruasi pertama / menarch diusia dini(kurang dari 12 tahun
2) wanita yang belum melahirkan anank hidup(nullipara)
3) darah menstruasi berjumlah banyak atau menstrusi yang panjang
4) smoking
5) adanya riwayat nyeri menstruasi pada keluarga
6) obesitas alias kegemukan/kelebihan berat badan.
15
2) penyebab dismenore sekunder antara lain:
endometriosis dan fibroid.
jika ada fibroid yang menyebabkan sakit, maka dapat dilakukan
operasi. laparoskopi dapat digunakan untuk mengobati
endometriosis. jaringan tumbuh diluar rahim dapat dibuang
dengan laparoskopi.
16
belum diketahui secara pasti. namun diduga ada beberapa vaktor yang
berhubungan dengan pertumbuhan mioma uteri.
(3) Kanker serviks
kanker leher rahim adalah kanker yang terjadi pada seviks uterus, suatu
daerah pada organ reproduksi wanita yang merupakan pintu masuk
kearah rahim yang terletak antara rahim uterus dengan liang senggama
(vagina). muncul penyakit ini diakibatkan oleh sel dinding (epitel) rahim
berkembangtidak normal , pemicu dari kanker rahim ini pun belum
diketahui secara pasti.
a. Senam erobik
latihan erobik mmpu mengurangi gejala- gejala gangguan menstruasi
misalnya dismenore yaitu mengurangi kelehahan dan stres. latihan fisik
meningkatkan rangsang simpatis, suatu kondisi yang menurunkan detak
jantung dan mengurangi sensasi cemas.
latihan erobik yang teratur (sesi 1 jam 3 sampai 5 kali seminggu) dalah
suatu hal bermanfaat dan dapat mengurangi gejala karena dapat
meningkatkan produksi endorfin (pembunuh rasa sakit tubuh), hal ini
dapat meningkatkan kadar serotonim. latihan erobik yang teratur juga
dapat mengurangi stres dan meningkatkan pola tidur yang teratur.
b. Relaksasi
teknik relaksasi dapat mengurangi tekanan dan gejala-gejala pada
wanita yang mengalami menstruasi aktifitas bersantai seperti yoga atau
pijitan akan sangat membantu , selain itu mendapat tidur yang cukup
juga harus diperhatikan. teknik relaksasi tertentu seperti latihan tarikan
nafas dalam-dalam atau visualisasi dan bio vitbag juga terbukti
17
mempunyai efek terapuetik dalam mengurangi gejala . erupakan
satuyang penting dari bagian ilmu pengobatan dalam percobaan untuk
membantu pasidn memperoleh kembali diatas hidupnya.
18
BAB III
ANALISIS DATA
A. DATA SUBJEKTIF
19
1. Anggota Keluarga
GENOGRAM
20
ABDUL ZAKARIA RINA ARIANTI
1. PUTRI AYU R.
2. SAIFUL BAIHAKY
3. MAULIDA
Keterangan Gambar :
: Ayah
: Ibu
: Anak
: Hubungan Pernikahan
: Anak
Hubungan antara ayah, ibu, dan anak dari keluarga Tn. A cukup harmonis,
terbukti dengan semua anggota keluarga sangat akrab dan jika ada masalah dalam
keluarga, Tn. A dan isri selalu di diskusikan bersama sama, kadang juga sring
ngobrol dan saling membantu dengan tetangga.
1. Sifat keluarga
21
a. Dalam mengambil keputusan yang paling berpengaruh adalah
ayah.
b. Kebiaaan hidup sehari-hari
Kebiasaan makan keluarga Tn. A adalah makan 3 kali sehari
atau lebih dengan waktu makan tidak teratur. dengan menu
makan yang berbeda beda sesuai dengan pendapatan dari
keluarga. Cara pengolahan makanan diawali dengan mencuci
terlebih dahulu sayuran dipotong kemudian dimasak hingga
matang. sayuran dimasak menggunaka garam
beriyodium.keluarga Tn. A tidak melakukan pantangan pada
makanan dan juga tidak mengkhususkan pada jenis makanan
tertentu. Keluarga T.n A terbiasa mencuci tangan sesudah dan
sesudah makan.
2. Pemanfaatan waktu senggang
Waktu senggang digunakan oleh T.n A dan Ny. R untuk membereskan
pekerjaan rumah dan beristirahat.
3. Eliminasi
BAB : 1x sehari warna : kuning
BAK : 4-5x sehari warna : kuning
A. Penghasilan keluarga
a. ayah merupakan seorang wiraswasta dan ibu merupakan ibu rumah
tangga.
b. Penghasilan ayah Rp. 2.000.000/bulan memenuhi kebutuhan keluarga
sehari hari.
B. Situasi kesehatan keluarga
a. Bila ada anggota keluarga yang sakit diobati di Puskesmas.
b. Penyakit yang pernah di derita
Dalam 6 bulan terakhir ini tidak ada yang menderita penyakit apapun.
C. Faktor rumah dan lingkungan
22
1. Keluarga Tn. A tinggal di Desa Sungai Pauh delima kecamatan Langsa
Barat. Keluarga Tn. A tinggal dirumah sendiri dinding tersebut terbuat
dari batu bata dan lantai, semen atap rumah terbuat dari seng, ada
fentilasi dan jendela, ada pintu. penerangan menggunakan libuk,
pembagian ruangan adalah satu kamar tidur, ruang makan dan tempat
penyimpanan perabotan rumah. kebersihan ruangan sudah baik.
2. Perabot rumah tangga
Alat masak menggunakan kompor, tempat penyimpanan perabotan
dapur diletakkan di rak piring.
3. Sampah
pembuangan sampah disembarangan tempat dan dibakar .
4. Sumber Air : Keluarga Tn. A menggunakan sumber air minum dari
PDAM, kualitas air bersih, jernih dan bersih.
5. Penampungan air : Keluarga menampung air di jirgen dan tong air
dalam keadaan tertutup.
6. Jamban keluargsa : keluarga mempunyai jamban sendiri
7. Pembuangan air limbah : buang diperkarangan rumah tangga
8. Kandang ternak : tidak mempunyai kandang ternak.
9. Halaman : Halam tidak luas, tidak mempunyai tanaman bunga, dan
tidak mempunyai TOGA. memiliki tempat sampah, dan membuang
sampah tidak pada tempatnya.
10. Kamar mandi: memiliki kamar mandi
B. DATA OBJEKTIF
Pemeriksaan umum
keadaan umum : baik
kesadaran : composmentis
bentuk tubuh : lordosis
ekspresi wajah : celah dan segar
tanda tanda vital : TD : 100/70 mmHg
Pernapasan : 22x/menit
Suhu : 36,5
23
Nadi : 84x/menit
Tinggi badan :153 cm
Pemeriksaan fisik
Inspeksi
kepala : bersih, tidak ada benjolan,tidak ada kelainan
rambut : hitam, bersih, tidak rontok, tidak ada ketombe
wajah :
bentuk : oval
pucat : tidak ada
mata :
conjungtiva : merah muda
selera : putih
mulut dan gigi : bersih, bibir lembab, tidak ada carries gigi, tidak
ada stomatitis, gigi geligi lengkap.
telinga : simetris, bersih tidak ada serumen
leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada
pembengkakan kelenjar limfe, tidak ada bendungan vena
jungularis.
24
sifat darah : encer kadang gumpalan
nyeri haid : ada
pola makan
jenis makanan : nasi,sayur,daging,ikan,tahu,tempe
frekuensi makanan : 3-4 kali/hari
nafsu makan : baik, porsi makan dihabiskan
jenis minuman : air putih
pola eliminasi
BAB
- frekuensi : 1 kali/hari
- konsisten : lembek
- warna : kuning
- bau : khas feses
- keluhan : tidak ada
BAK
- frekuensi : 5-7 kali/hari
- warna : kuning
- bau : khas urine
- keluhan : tidak ada
pola istirahat/tidur
tidur siang : 2 jam
tidur malam : 7-8 jam
keluhan : tidak ada
kebersihan diri
mandi : 2 kali/hari
gosok gigi : 2 kali/hari
keramas rambut : 3-4 kali/minggu
ganti pakaian dalam : setiap kali bila terasa lembab
ganti pakaian luar : 2-3 kali/hari
Perawatan payudara : belum dilakukan
25
B. ANALISA DATA
A. PERUMUSAN MASALAH
pada keluarga yang disebabkan ketidak tahuan keluarga dalam
masalah kesehatan adalah :
a. ketidak nyamanan pada remaja menstruasi
seperti nyeri haid . hal ini membuat remaja merasa tidak
nyaman
b. lingkungan ( tampat sampah)
tidak ada tempat sampah sehingga sampah ditumpuk
disebarangan tempat.
B. PRIORITAS MASALAH
untuk menghadapi masalah yang dihadapi Nn. P maka perlu
dilakukan prioritas masalah yang sesuai dengan metode azrul .
Nyeri haid(dismenore)
26
diberikan tidak
menjadi akan
meningkatkan
kesadaran individu
dan keluarga.
Menonjolnya masalah tidak dirasakan 0/2x1 0 Keluarga maupun
individu tidak
menyadari adanyna
masalah
2
27
dilakukan tidak
menjamin
peningkatan
kesadaran keluarga.
Menonjolnya masalah tidak dirasakan 0/2x1 0 Keluarga tidak
memnyadari adanya
masalah
2
D. PERENCANAAN
Tanggal: 21-Agustus-2021
Jam: 14.30 WIB
Diagnosa : remaja masa subur umur 15 tahun dengan nyeri haid
(disminore) dengan ketidaktraturan menstruasi keadaan remaja
baik.
Rencana asuhan
1. Lakukan pendekatan pada Nn. P
28
Pendekatan merupakan salah satu cara untuk menjalin hubungan
yang baik dan saling percaya antara remaja dan mahasiswa.
2. Informasikan hasil pemeriksaan
Hasil pemeriksaan merupakan hak remaja untuk mengetahui
kondisi ketidak teraturan menstruasi dan agar remaja dapat lebih
koopratif dengn asuhan yang diberikan.
3. Ajarkan remaja untuk makan makanan yang bergizi seperti :
karbohidrat, protein, dan air mineral yang adekuat dapat
membantu menjaga kesehatan remaja dan membantu dalam
proses pertumbuhan remaja dengan baik
4. Nasehati remaja dengan istirahat yang cukup
5. Istirahat yang cukup dan teratur dapat membnatu proses
metabolisme tubuh dan meingkatkan daya tahan tubuh
6. Ajarkan remaja untuk melakukan senam dismenor yang dapat
membantu mengurangi rasa nyeri haid
7. Ajarkan keluarga Tn. AZ untuk memperhatikan perilaku hidup
bersih dan sehat
E. PELAKSANAAN
Tanggal : 21-Agustus-2021
Jam : 14.30 WIB
Diagnosa : remaja masa subur umur 15 tahun dengan nyeri
haid (disminore) dengan ketidaktraturan menstruasi keadaan
remaja baik.
1. Melakukan pendekatan kepada Nn. P
Sudah terjalin hubungan yang baik antara mahasiswa dan Nn.
P
2. Menginformasikan hasil pemeriksaan pada remaja yaitu :
KU : baik
Kesadaran : composmentis
TTV
TD : 100/70 mmHg
29
Suhu : 36,50 C
Pols : 84x/menit
RR : 22x/menit
Remaja merasa senang dengan hasil pemeriksaan yang
dilakukan karena hasil pemeriksaan dalam batas normal
3. Menjelaskan tanda-tanda bahaya menstruasi.
Remaja mengerti dengan penjelasan yang diberikan dan
bersedia kembali ke fasilitas kesehatan jika mengalami salah
satu tanda bahaya menstruasi.
4. Menagajari remaja untuk makan makanan dengan menu
seimabang yaitu nasi harus diimbangi dengan sayur dan ikan,
tahu tempe, dan minum air putih minimal 8 gelas sehari.
5. Menasehati remaja untuk istirahat yang cukup dan teratur,
seperti tidur siang 1-2 jam dan tidur 7-8 jam setiap.
6. Ajarkan remaja untuk melakukan senam dismenor yang dapat
membantu mengurangi rasa nyeri haid
F. EVALUASI
Tanggal : 21-Agustus-2021
Jam : 14.30 WIB
Diagnosa : remaja masa subur umur 15 tahun dengan
nyeri haid (disminore) dengan ketidaktraturan menstruasi keadaan
remaja baik.
1. Terjalin hubungan baik antara mahasiswa dengan keluarga
Tn. A
2. Remaja mengerti dan menerima hasil pemeriksaan yang
dilakukan
3. Remaja mengerti dengan penjelasan yang diberikan tentang
tanda bahaya pada menstruasi.
4. Remaja mengerti dan bersedia mengikuti ajaran yang
diberikan tentang mengkomsumsi makanan yang bergizi dan
seimbang.
30
5. Remaja mengerti dan bersedia mengikuti anjuran yang
diberikan tetang istirahat cukup dan teratur
6. Remaja mengerti dan bersedia dengan melakukan senam
untuk mengurangi ntyeri menstruasi (dismenorche)
7. Keluarga Tn. A bersedia merubah perilaku hidup yang dulu
menjadi perilaku hidupbersih dan sehat.
31
BAB IV
MANAJEMEN SOAP
O : Tanda-tanda vital
Kesadaran : composmentis
TD : 100/70 mmHg
Pols : 84x/menit
RR : 22x/menit
Suhu : 36,50 C
BB : 43 kg
TB : 153 cm
32
- Beritahu remaja untuk makan makanan yang bergizi seperti
karbohidrat, protein, vitamin dan mineral.
Kesadaran : composmentis
Tanda-tanda vital
TD : 100/70 mmHg
Suhu : 36,50 C
Pols : 84x/menit
RR : 22x/menit
33
E. : - Terjalin hubungan baik antara mahasiswa dengan keluarga
Tn. A
- Remaja mengerti dan menerima hasil pemeriksaan yang
dilakukan
- Remaja mengerti dengan penjelasan yang diberikan tentang
tanda-tanda bahaya menstruasi dan gangguan keterlambat
haid
- Remaja mengerti dan bersedia mengikuti ajaran yang
diberikan tentang mengkomsumsi makanan bergizi dan
seimbang
- Remaja mengerti dan bersedia mengikuti anjuran yang
diberikan tentang istirahat cukup yang teratur
- Remaja mengerti dan bersedia mengikuti anjuran relaksasi
atau senam dismenor.
34
BAB V
PEMBAHASAN KASUS
35
kebidanan yang ditegakkan tersebut berdasarkan hasil pemeriksaan
abdomen yang terdapat nyeri tekan. Berdasarkan data yang berhasil
dikumpulkan, maka analisa yang muncul adalah gangguan reproduksi
desminore primer. Sehingga masalah yang mucnul yaitu kecemasan akan
rasa nyeri menstruasi yang dirasakan pasien ehingga dibutuhkan informasi
pasien tentang rasa nyeri yang dirasakan dan memberikan motivasi mental
seperti menekankan untuk tetap tenang berdoa kepada allah SWT, berdzikir
yang yakin akan kesembuhan nyeri menstruasi yang dirasakan, dan
menyaranlan pasein untuk melakukan senam desminore.
36
BAB VI
PENUTUP
6.1 KESIMPULAN
Setelah dilaksanakan asuhan kebidanan secara menyeluruh
dengan menggunakan manajemen kebidanan menurut soap dan data
perkembangan soap mahasiswa dapat menyimpulkan.
Pada pengkajian gangguan reproduksi dengan desminore primer
didapatkan data subjektif dan objektif. Data subjektif diperoleh dari
wawanacara dengan pasien dimana pasien mengeluh bahwa nyeri perut
bagian bawahnya serhingga mengganggu aktifitas. Setelah diberikan
asuhan pasien mengatakan nyeri perut bagian bawah berkurang dan
pasien dapat beraktifitas seperti biasanya. Dalam teori dan praktif
terdapat kesengajaan dalam melakukan pengkajian data subjektif dan
objektif karena pengkajian data subjektif terdapat hambatan pada waktu
yang terbatas.
Dalam analisa data didapatkan diagnosa kebidanan pada Nn. P
umur 15 tahun dengan gangguan reproduksi desminore primer. Masalah
yanng timbul adalah psien cemas dengan rasa nyeri yang dirasakan.
Pada kasus Nn. P dengan gangguan reproduksi desminore primer
dengan tetap mengkomsumsi sayur-sayuran, buah-buahan, ikan dan
makanan yang bergizi lainnya. Dalam evaluasi pada Nn. P dengan
gangguan reproduksi desminore primer didapatkan hasil yaitu bahwa
pasien tidak merasakan nyeri menstruasi pada perut bagian bawahnya
dan pasien sudah dapat beraktifitas seperti biasa.
6.2 SARAN
Bagi STIkes Bustanul Ulum Langsa agar menambah wawasan
dan sumber pengetahuan khususnya materi tentang menstruasi, siklus
menstruasi, desminore, dari menstruasi dan desminore untuk melengkapi
refensi selanjutnya. Bagi mahasiwa agar lebih meningkatan dan
mengembangkan lagi pengetahuan tentang menstruasi terutama
37
desminore sehingga kedepannya dapat memberika asuhan komprehensif
dan meningkatkan pelayanan berkualitas.
38
DAFTAR PUSTAKA
Siti Candra Windhu, 2019. Disfungsi Seksual – Tinjauan Fisiologi dan Patologi
Terhadap Seksualitasi, Yogyakarta : CV ANDI OFFSET.
Sinaga, 2017. Manajemen Kesehatan Menstruasi, Iwwash, Jakarta.
39