Anda di halaman 1dari 45

LAPORAN INDIVIDU

ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS PADA Nn. P DENGAN


DISMENORE PRIMER DI DESA SUNGAI PAUH DELIMA
KEC. LANGSA BARAT

Di susun oleh :

AGUSTIANA
NIM : 15401019005

Dosen pembimbing :

AYUNIN SYAHIDA, SST., M.KM


NIDN. 1313069001

STIKes BUSTANUL ULUM LANGSA


PRODI DIII KEBIDANAN
TAHUN 2021/2022
LEMBAR PERSETUJUAN

ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS PADA Nn. P DENGAN


DISMENORE PRIMER DI DESA SUNGAI PAUH DELIMA
KEC. LANGSA BARAT

Laporan induvidu praktik kebidanan komunitas telah memenuhi persyaratan dan


di setujui tanggal 01 September 2021

Pembimbing Clinical instructure

Ayunin Syahida, SST.,M.KM Anita, Amd.Keb


NIDN. 1313069001

Mengetahui
KA.PRODI DIII KEBIDANAN

Ayunin Syahida, SST.,M.KM


NIDN. 1313069001

i
LEMBAR PENGESAHAN

ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS PADA Nn. P DENGAN


DISMENORE PRIMER DI DESA SUNGAI PAUH DELIMA
KEC. LANGSA BARAT

Laporan induvidu praktik kebidanan komunitas telah memenuhi persyaratan dan


di setujui tanggal 01 September 2021

Pembimbing Clinical instructure

Ayunin Syahida, SST.,M.KM Anita, Amd.Keb


NIDN. 1313069001

Mengetahui
KA.PRODI DIII KEBIDANAN

Ayunin Syahida, SST.,M.KM


NIDN. 1313069001

ii
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb

Puji syukur penulis panjatkan pada Tuhan yang Maha Esa, karena atas Rahmat-
Nya, dan Karunia-Nya laporan belajar lapangan (PBL) dapat diselesaikan tepat
waktu. Shalawat serta salam tak lupa penulis haturkan kepada Nabi Muhammad
SWT yang selalu menjadi teladan umatnya.
Laporan kegiatan PBL ini merupakan bentuk pertanggung jawaban tertulis atas
terlaksananya kegiatannya PBL. Oleh karena itu, penulis mengucapka terima
kasih kepada segenap pihak yang membantu.
1. Ibu Risnati Malinda, SST, M.Keb selaku ketua STIKes Bustanul Ulum
Langsa.
2. Ibu Ayunin Syahida, SST, M.KM selaku ketua prodi DIII Kebidanan
STIKes Bustanul Ulum Langsa.
3. Ibu Ayunin Syahida, SST, M.KM selaku Pembimbing yang telah
membantu dalam proses penyusunan Laporan Praktik Belajar Lapangan.
4. Ibu Anita Amd. Keb selaku Bidan Desa di Sungai Pauh yang telah
membantu penulis untuk mendapatkan informasi Keluarga Binaan.
5. Bapak Abdullah Zakaria dan kelurga yang telah bersedia menjadi
Keluarga Binaan.
6. Orang tua saya yang telah mengajari saya tentang moral sikap dan tingkah
laku baik kepada saya.
7. Teman-teman seperjuangan DIII Kebidanan yang telah bekerja sama
dalam Praktik belajar Lapangan di Desa Sungai Pauh.

Langsa, 01 September 2021

Penulis

iii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN......................................................................................i
LEMBAR PERSETUJUAN....................................................................................ii
KATA PENGANTAR............................................................................................iii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang..........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................3
1.3 Tujuan ......................................................................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Perkembangan Remaja.............................................................................4
2.2 Perkembangan Seksual Pada Wanita........................................................6
2.3 Sistem Reproduksi Wanita.......................................................................9
2.4 Menarche................................................................................................11
2.5 Ketidak Teraturan Menstruasi................................................................12
2.6 Kelainan Menstruasi...............................................................................13
2.7 Hubungan Menarch Dini Dengan Beberapa Penyakit............................16
2.8 Penatalaksaan Gangguan Menstruasi.....................................................17
BAB III ANALISIS DATA
3.1 Data Subjektif.........................................................................................19
3.2 Data Objektif..........................................................................................23
3.3 Diagnosa Dan Masalah Kebidanan.........................................................28
3.4 Perencanaan............................................................................................28
3.5 Pelaksanaan.............................................................................................29
3.6 Evaluasi ..................................................................................................30
BAB IV Asuhan Kebidanan Komunitas Nn. P Dengan Manajemen Soap

4.1 Asuhan Kebidanan Dengan Masalah Pada Remaja Desminore Primer. 32

BAB V PEMBAHASAN KASUS


5.1. Asuhan Kebidanan Dengan Gangguan Reproduksi Pada Remaja
Dengan Dimenore Primer .....................................................................35

iv
BAB VI PENUTUP
6.1 Kesimpulan.............................................................................................37
6.1 Saran.......................................................................................................37
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................39

v
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Menstruasi adalah pelepasan dinding endometrium yang di sertai
dengan pendarahan yang terjadi secara berulang setiap bulannya kecuali pada
saat kehamilan. lama siklus menstruasi rata-rata adalah 28 hari, namun adanya
variasi umum terjadi. hari pertama pendarahan di sebut sebagai hari ke-1 dari
siklus menstruasi, atau mens. durasi rata-ratanya terjadi menstruasi adalah 5
hari(berkisar 1-8 hari), dan kehilanga darah rata-rata sebanyak sebanyak 50 ml
berkisar 20-80 ml),namun ini semua bervariasi. usia wanita, status fisik
emosional, serta lingkungan juga mempengaruhi regularitas siklus
menstruasinya.
Gejala gejala yang muncul saat menstruasi yaitu payudara terasa berat,
penuh, dan nyeri tekan, nyeri punggung merasa rongga pelvis terasa penuh,
nyeri kepala dan muncul jerawat, iritabilitas atau sensitifitas meningkat,
metabolisme meningkat dan diikuti dengan rasa keletihan.
Menurut WHO dalam penelitian sulistyorini (2017), angka kejadian
dismenore cukup tinggi di seluruh dunia. rata rata insidensi terjadi dismenore
pada wanita muda antara 16,8-81%. rata rata di negara Eropa dismenore
terjadi pada 45-97% wanita.
Dismenore merupakan gangguan yang terjadi pada saat haid yang
dapat mengganggu aktivitas remaja. remaja putri yang mengalami disminore
cenderung akan terganggu aktiv tanya, dan dampak yang di rasakan remaja
putri yaitu sulit untuk berkonsentrasi akibat nyeri yang dirasakan. remaja putri
akan merasakan mudah lelah tidak ada semangat i untuk melakukan aktivitas
hariannya. jadi berdasarkan hasil laporan yang telah dilakukan dapat diambil
kesimpulan bahwa dismenore yang di raakan remaja putri dapat mengganggu
aktivits mereka baik secara fisik maupun psikologis.
Dismenore memang belum menjadi masalah yang mempengaruh
dalam penentuan derajat kesehatan, namun dismenore merupakan masalah
yang perlu mendapatkan perhatian dan perlu dicaei penatalaksanaannya. dari

1
hasil laporan yang telah dilakukan tentang dismenore, banyak di temukan
kerugian yang di timbulkan mulai mengganggu aktivitas sehari hari sampai
dengan menurunkan produktifitas kerja. kejadian dismenore sangat tinggi di
daerah manapun salah satunya dilakukan asuhan kebidanan pada remaja di
desa Sungai pauh delima kecamatan Langsa barat, dari kajian yang telah
dilakukan di dapatkan remaja harus absen ke sekolah pengaruh nyeri haid. hal
ini dapat dapat mengganggu proses belajar yang kemudian akan menurunkan
efektifitas belajar dan berpengaruh pada prestasi belajar.
Banyak wanita yang mengalami masalah menstruasi, diantaranya
adalah nyeri saat mentruasi yang dikenal dengan dismenore. rasa nyeri
dismenore merupakan keluhan yang paling umum dan banyak dialami oleh
wanita. Berdasarkan jenisnya dismenore terdiri dari dismenore primer dan
dismenore sekunder.
Dismenore primer adalah dismenore yang mulai terasa sejak menarche
dan tidak di temukan kelainan dari alat kandungan atau organ lainnya.
Dismenore adalah kondisi yang berhubungn dengan ovulasi. dismenore terjadi
akibat pelepasan prostaglandin selama menstruasi. Faktor penyebab dismenore
primer adalah ketidak seimbangan hormonal dan faktor psikoginetik.
Dismenore sekunder adalah nyeri menstruasi yang umumnya setelah
usia 25 tahun. Dismenore sekunder berhubungan dengan abnomarlitas
panggul seperti adenomiosis., endometriosis, penyakit radang panggul, polip
endometrium, mioma atau penggunaan alat kontrasepsi dalam kandungan.
Mengatasi dismenore bisa dengan melakukan kegiatan olah raga
karena banyak bergerak maka akan memperlancar aliran darah dan tubuh akan
terangsang untuk memproduksi hormon endorfin yang bekerja mengurangi
rasa sakit dan menimbulkan rasa gembira. olahraga yang menurunkan nyeri
dismenore bisa dilakukan dengan melakukan senam dan yoga. Senam
dismenore merupakan aktivitas fisik yang dapat di gunakan untuk mengurangi
nyeri.
Saat melakukan senam tubuh akan menghasilkan hormon endorfin.
hormon endorfin yang semakin tinggi akan menurunkan atau meringankan raa
nyeri yang dirasakan seseorang sehingga seseorang menjadi lebih

2
nyaman,gembira dan melancarkan pengiriman oksigen ke otot. latihan senam
ini tidak membutuhkan biaya yang mahal, mudah dilakukan dan tentunya
tidak menimbulkan efek samping yang berbahaya bagi tubuh.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam laporan ini adalah bagaimanakah asuhan


kebidanan dengan memberikan asuhan yang komprehsif pada remaja dengan
Dismenore primer.

1.3 Tujuan Utama


a. Untuk menerapkan Asuhan kebidanan pada remaja dengan dismenore
primer di desa sungai pauh
Tujuan Khusus
a. Mampu melakukan pengumpulan data dasar secara subjektif dan objektif
pada kasus ganguan reproduksi pada remaja dengan dismenore primer.
b. Menginterpretasi data pasien meliputi diagnosa,masalah dan kebutuhan
kasus gangguan reproduksi pada remaja dengan dismenore primer.
c. Menyusun rencana tindakan untuk kasus gangguan reproduksi pada remaja
dismenore primer.

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 PERKEMBANGAN REMAJA


a. Pengertian remaja
Tubuh manusia mengalami berbagai perubahan dari waktu
kewaktu sejak lahir yang meliputi pertumbuhan dan perkembangan.
perubahan yang cukup mencolok terjadi ketika anak memasuki usia 9-15
tahun. pada saat iu merekia tidak hanya tumbuh menjadi lebih tinggi dan
lebih besar, tetapi juga terjadi perubahan perubahan di dalam tubuh yang
memungkinkan untuk bereproduksi (Nuha Medica 2018).
Menurut Piaget mengatakan bahwa masa remaja adalah usia
dimana individu mulai berintegrasi dengan masyarakat dewasa. individu
tidak lagi merasa dibawah tingkatan orang orang yang lebih tua melainkan
berada dalam tingkatan yang sama, sekurang kurangnya dalam masalah
hak. Menurut WHO, disebut remaja apabila anak telah mencapai usia 10-
18 tahun. berdasarkan beberapa pendapat tersebut, masa remaja umumnya
berumur 16-19 tahun dan merupakan masa peralihan menuju kematangan
(dewasa).
Masa remaja adalah suatu tahapan antara masa kanak kanak dan
masa dewasa. istilah ini menunjukkan masa dari awal pubertas sampai
tercapainya kematangan biasanya mulai dari usia 12 tahun pada wanita.
transisi ke masa dewasa memang bervariasi, namun secara umum di
definisikan sebagai waktu dimana individu mulai bertindak terlepas dari
orang tua mereka. masa remaja atau masa puber, merupakan masa
penghubung antara masa kanak kanak dan masa dewasa.
Memasuki usia remaja, beberapa jenis hormon, terutama hormon
esterogen dan hormon progesteron, mulai berperan aktif sehingga pada diri
anak perempuan mulai tumbuh payudara, pinggul melebar dan membesar
sehingga tidak terlihat seperti anak kecil lagi. Disamping itu akan mulai
tumbuh rambut-rambut halus diketiak dan dikemaluan.

4
Setiap bulan wanita ..melepaskan satu sel telur dari salah satu
ovariumnya bila sel telur ini tidak mengalami pembuahan maka akan
terjadi perdarahan ( menstruasi). Menstruasi terjadi secara periodik satu
bulan sekali. Saat wanita tidak mampu lagi melepaskan ovum karena habis
tereduksi, menstruasi pun jadi tidak teratur lagi, sampai kemudian berhenti
sama sekali. Masa ini disebut menoupause.
Estrogen yang keluar berfungsi merangsang perbaikan dinding
uterus yaitu endometrium yang habis terkelupas waktu menstruasi, selain
itu estrogen menghambat pembentukan FSH dan memerintahkan hipofisis
menghasilkan LH yang berfungsi merngsang folikel Graaf yang masa
untuk mengadakan ovulasi yang terjadi pada hari ke 14, waktu disekitar
terjadinya ovulasi disebut fase estrus. Selain itu, LH merangsang folikel
yang kosong untuk berubah menajdi badan kuning (corpusluteum).

1. Ciri-ciri kelamin primer


 Mulai berfungsinya organ reproduksi
Organ reproduksi pada perempuan (ovarium) mulai memproduksi
hormon esterogen dan progestron. Hormon ini memngaruhi perkembangan
organ reproduksi perempuan. Selain itu, Juga memengaruhi ovulasi yaitu,
pematangan sel telur dan pelepasan sel telur dari ovarium.
2. Ciri-ciri kelamin sekunder
Ciri-ciri kelamin sekunder
Ciri-ciri kelamin sekunder berupa perubahan fisik terjadi pada perempuan,
ciri-ciri kelamin sekunder pada perempuan, antara lain payudara
membesar, tumbuhnya rambut diketiak dan disekitar alat kelamin, serta
membesarnya panggul

b. Proses Tumbuh Kembang


Merupakan proses yang berkesenambungan yang terjadi didalam
kandungan dan terus berlangsung sampai dewasa. Dalam proses mencapai
dewasa inilah anak harus memulai berbagai tahap tumbuh kembang,

5
termasuk tahap remaja. Tahap remaja adalah masa transisi antara masa
anak, dimana pacu tumbuh (growthspuet), tumbuh ciri-ciri seks sekunder,
tercapai vertilitas dan terjadi perubahan-perubahan psikologi serta
koknitif.
Pubertas adalah masa ketika seorang anak mengalami perubahan
fisik, psikis, dan pematangan fungsi seksual. Masa pubertas dalam
kehidupan kita biasanya dimulai saat berumur 8-10 tahun dan berakhir
lebih kurang diusia 15-16 tahun. Pada masa ini pertumbuhan dan
perkembangan berlangsung dengan cepat. Pada wanita pubertas ditandai
dengan menstruasi pertama (menarche).

.2 PERKEMBANGAN SEKSUAL PADA WANITA


Memahami seorang wanita sebagai orang individu bukan merupakan
suatu hal yang mudah. Banyak orang yang mengatakan bahwa memahami
wanita sebagai individu merupakan sesuatu yang sangat sulit. Oleh karena
itu perlu adanya suatu pemahan yang lebih mengenai perkembangan
wanita terutama perkembangan seksualitasnya yang melibatkan peran
hormonal baik dalam perkembangan fisik maupun psikisnya. Dalam hal ini
akan membahas menangani tahap perkembangan organ seksualitas wanita
sejak masa bayi sampai masa menoupouse yaitu suatu masa berhenti
perkembangan organ-organ tersebut dan hormon-hormon yang berperan
didalamnya
a. Masa bayi
Pengetahuan perkembangan organ seksual semenjak bayi sangat
penting dipahami karena akan menumpukkan perkembangan
selanjutnya. Pada seorang bayi wanita yang lahir cukup bulan
perkembangan alat kelamin dalamnya telah selesai dan didalam indu
telurnya (ovarium) telah mengandung 750.000 butir sel telur yang
belum matang. Jumlah tersebut merupakan jumlah yang sudah tetap dan
tidak akan bertambah lagi jumlahnya pada kehidupan selanjutnya. Pada

6
saat ini juga alat kelamin luar, tuba, rahim, dan vagina telah terbentuk
dengan sempurna dan sudah berfungsi secara maksimal.
b. Masa kanak kanak
Pada perkembangan selanjutnya yaitu masa kanak-kanak
perkembangan alat kelamin wanita tidak menunjukkan
perkembangan yang berati sampai menjelang masa pubertas. Hal ini
disebabkan oleh minimnya perangsangan hormon kelamin dimana
kadar hormon esterogen dan genadotropinnya sangat rendah.
Keasaman vagina yang berfungsi melindungi alat kelalmin dari
infeksi pada masa ini rendah hingga rentan terhadap infeksi. Oleh
karena itu iperlukan peranan orangtua dalam merawat kebersihannya
sehingga sikecil akan aman dari ancaman infeksi yang berbahaya
bagi perkembangan selanjutnya
c. Masa Pubertas
Dalam siklus kehidupan masa pubertas merupakan tahapan yang
penting dalam perkembangan seksualitasnya. Awal pubertas berbed-
beda untuk setiap indivu tergantung dari bangsa, iklim, gizi dan
kebudayaan. Dengan bertambah baiknya gizi seorang anak maka masa
pubertas dapat terjadi lebih cepat. Pubertas berakhir pada saat ovarium
sudah fungsi secara mantap dan teratur
Masa pubertas ditandai dengan pertumbuhan badan yang cepat,
menstruasi pertama (menarche), perubahan psikis dan timbulnya ciri
ciri kelamin sekunder seperti tumbuhnya rambut pada daerah
kemaluan(pubis), pembesaran payudara. perubahan tersebut sebagian
besar terjadi karena pengaruh peningkatan hormon estrogen yang
dihasilkan oleh indung telur yang sudah mulai berfungsi. pertumbuhan
tubuh yang sangat pesat ini juga dipengaruhi oleh hormon androgen
secara kira kira bersamaan dihasilkan oleh kelenjar anak ginjal.
hormon ini memegang peranan dalam pertumbuhan badan.
Hormon esterogen juga berpengaruh pada pertumbuhan alat
kelamin dalam dan alat kelamin luar. Androgen dilepaskan selama
adrenarch yang bisa menyebabkan sekresi hormon pubertas.

7
Variabel yang mempengaruhi usia pubertas termasuk indeks masa
tubuh, rasio kritis BB/TB, maturasi tulang dan persentasi lemak tubuh.
korekasi lain seperti riwayat kesehatan, intake protein, jumlah aktifitas
harian dan kecendungan keluarga/genetik.
d. Masa reproduksi
pada masa ini tingkat kesuburan seorang wanita mencapai
puncaknya dan secara seksualitas sudah siap untuk memiliki keturunan.
menstruasi pada masa ini paling teratur dan siklus pada alat reproduksi
yang dipengaruhi hormon cukup baik untuk kehamilan. pada keadaan
normal, masa reproduksi dimulai ketika sudah terjadi pengeluaran sel
telur yang matang (ovulasi) pada siklus mentruasi.
e. Masa menopouse
penurunan fungsi indung telur mengakibatkan penurunannya
hormon hormon yang berperan pada siklus seksual. ciri khas pada masa
menopouse ini ditandai dengan berakhirnya mentruasi. seorang wanita
dikatakan berada pada masa ini sekurang kurangnya dalam satu tahun
tidak mengalami menstruasi. berhenti menstruasi dapat di dahului dengan
siklus mentruasi yang lebih panjang, dengan perdarahan yang berkurang.
Perubahan-perubahan yang terjadi pada masa ini dirasakan oleh
seorang wanita dengan derajat dari yang ringan hingga yang berat.
Gangguan yang terjadi antara lain rasa panas, keirngat yang banyak, rasa
kedinginan, rasa sakit, perasaan jantung berdebar-debar. Gangguan
psikologis dapat juga timbul seperti depresi, mudah tersinggung,
kelelahan, semangat berkurang dan susah tidur. Selain itu tubuh juga
mengalami beberapa perubahan antara lain mengecilnya alat alat kelamin
(indung telur, rahim dan dinding vagina), osteoporosis (pengeroposan
tulang) atritis (radang sendi), kekakuan pembuluh darah jantung, gangguan
pada proses berkemih, dan penimbunan lemak. Namun semua itu akan
dapat dilalui oleh seorang wanita dengan baik tanpa perubahan dalam
kehidupan yang bermakna jika disertai dengan dorongan dari dalam
wanita itu sendiri.

8
.3 SISTEM REPRODUKSI WANITA
a. Siklus menstruasi
Menstruasi atau haid adalah perdarahan secara periodik dan siklik
dari uterus, disertai pelepasan endometrium. Proses terjadinya haid
berlangsung dengan empat tahapan yaitu masa proliferasi, masa ovulasi,
masa sekresi, dan masa haid. Dalam proses ovulasi, yang memegang
peranan penting adalah hubungan hipotalamus, hipofisis, dan ovarium.
Hipotalamus menghasilkan faktor yang telah dapat diisolasi dan disebut
gonadotropin releasing hormone (GnRH) karena dapat merangsang
pelepasan lutenizing hormone (LH) dan follicle stimulating hormone
(FSH) dari hipofisis
Siklus haid normal dapat dipahami dengan mudah dengan
membaginya menjadi 3 fase yaitu fase falikuler, saat ovulasi, dan fase
lutual. Karakteristik hormon dalam siklus menstruasi manusia berubah
dari satu tahap perkembangan ovarium ketahap berikutnya dan setelah usia
mencapai 45 tahun ada kecendrungan ambang estrogen yang lelbih rendah
dalam siklus. Menstruasi mempunyai kisaran waktu tiap siklus sekitar 28-
35 hari setiap bulannya. Siklus menstruasi terdiri dari 4 fase yaitu :
a. Fase menstruasi yaitu peristiwa seluruhnya sel ovum matang yang
tidak dibuahi bersamaan dengan dinding endometrium. Dapat
diakibatkan juga karena berhentinya sekresi hormon estrogen dan
progesteron sehingga kandungan hormon dalam darah menjadi tidak
ada.
b. Fase prolifirasi/fase folikuler ditandai dengan menurunnya hormon
progesteron sehingga memacu kelenjar hipofisis untuk
mengsekresikan FSH dan merangsang folikel dalam ovarium, serta
dapat membuat hormon estrogen di produksi kembali
c. Fase ovulasi/fase luteal ditandai dengan sekresi LH yang memacu
matangnya sel ovum pada hari ke 14 sesudah menstruasi pertama.
d. Fase pasca ovulasi/sekresi ditandai dengan corpusluteum yang
mengecil dan menghilang dan berubah menjadi corpus albicans yang

9
berfungsi untuk mengahambat sekresi hormon esterogen dan
progesteron sehingga hipofisis aktif mengsekresikan FSH dan LH.

Satu siklus dibagi atas beberapa fase ( stadia) :

 Stadium mestruasi ( deskuamasi) : 3-7 hari


 Stadium proliferasi : 7-9 hari
 Stadium sekresi : 11 hari
 Stadium premenstruasi : 3 hari

Setalah fase menstruasi berakhir, jaringan endometrium yang sisa adalah


lapisan basal yang disebut juga lapisan fungsional. Mekanisme berkembangan
endometrium pada fase sekresi mirip dengan reaksi peradangan, yaitu : vaso
dilitasi, permeabilitas endotel arteriol dan kapiler meningkat. Perembesan sel sel
dan cairan darah kestroma menimbulka oedema dan karena vasodilitasi maka
lepaslah mediator kimia yag merangsang serabut saraf (progstakglading).

b. Hormon yang berperan dalam siklus menstruasi


Sistem hormonal yang mempengaruhi siklus menstruasi adalah:
1. Estrogen
Estrogen atau hormon seks wanita bertanggung jawab atas
pertumbuhan dan perkembngan tuba falopi,ovarium,uterus dan alat
kelamin eksternal serta karakteristik seksual sekunder wanita. estradiol
merupakan estrogen alam utama yang di produksi oleh ovarium disamping
beberapa estrogen yang di produksi secara metabolik dalam hati. Estrogen
digunakan untuk terapi pada beberapa kondisi wanita termasuk kontrol,
konsepsi, endometriosis, hipogonadisme, menopouse dan perdarahan
abnormal.
2. Progestin

Merupakan hormon yang secara alami terutama diproduksi


olehcorpus luteum dan plasenta yang berperan dalam reproduksi dengan
mempersiapkan endrometrium untuk implantasi telur yang membantu
perkembangan serta berfungsinya kelenjar mammary. Progesteron
merupakan progestin alam yang paling banyak yang selain efeknya

10
sebagai hormon yang berfungsi sebagai prazat untuk produksi berbagai
androgen, kortikosteroid dan estrogen secara endogen.

Satu sel telur dihasilkan oleh satu ovarium setiap 28 hari. beberapa
perubahan dalam sistem reproduksi dikendalikan oleh hormon. Hormon
merupakan cairan kimia yang dihasilkan oleh tubuh untuk mengendalikan
proses-proses metabolisme dalam tubuh. Siklus menstruasi pada seorang
wanita terjadi setiap periode tertentu, misalnya 28 hari. Peristiwa yang
terjadi dalam uterus (rahim) adalah sebagai berikut :

Hari Keadaan Rahim Hal yang terjadi


1-6 Peluruhan dinding Menstruasi
7-12 Dinding mulai Sel telur masak dalam ovarium
tebal
13-14 Dinding semakin Ovulasi
tebal
15-28 Dinding pada Sel telur bergerak menuju
kondisi paling rahim

2.4 MENARCHE
A. Pengertian Menarche

Menarche merupakan mentruasi pertama yang biasa terjadi dalam rentang


usia 10-16 tahun tahun pada masa awal remaja di tengah masa pubertas sebelum
memasuki masa reproduksi. Menarche merupakan suatu tanda awal adanya
perubahan lain seperti pertumbuhan payudara, pertumbuhan rambut daerah pubis
dan aksila, serta dibubusi lemak pada daerah pinggul. kesiapan mental sangat di
perlukan sebelum menarche karena perasaan cemas dan takut akan muncul, selain
itu juga kurangnya pengetahuan tentang perawatan diri yang diperlukan saat
menstruasi.

Menarche merupakan pertanda adanya perubahn suatu status sosial dari


anak-anak ke dewasa. menarche merupakan suatu tanda yang penting bagi
seorang wanita yng menunjukkan adanya produksi hormon yang normal yang
dibuat oleh hipothalamus dan kemudian diteruskan pada ovarium dan uterus.

11
Gejala yang sering menyertai menarche adalah rasa tidak nyaman
disebabkan selama menstruasi volume air didalam tubuh kita berkurang. gejala
lain yang dirasa yaitu sakit kepala, pegal-pegal di kaki dan pinggang untuk
beberapa jam, kram perut dan sakit perut. sebelum periode ini terjadi biasanya ada
beberapa perubahan emosional. perasaan suntuk, marah dan sedih yang
disebabkan oleh adanya pelepasan beberapa hormon.

B. Faktor-faktor yang mempengaruhi Menarche


1. Aspek Psikologi yang mengatakan bahwa Menarche merupakan bagian dari masa
pubertas. Menarche merupakan suatu proses yang melibatkan sistem anatomi dan
psikologi dari proses pubertas.
2. Menarche dan kesuburan
Pada sebagian besar wanita, menarche bukanlah sebagai tanda terjadinya ovulasi.
adanya ovulasi yang teratur menandakan interval yang konsisten dari lamanya
mens dan perkiraan waktu datangnya kembali dan untuk mengukur tingkat
kesuburan seorang wanita.
3. Pengaruh waktu terjadinya menarche
Menarche biasanya terjadi sekitar dua tahun setelah perkembangan payudara.
Namun akhir-akhir ini menarche terjadi pada usia yang lebih muda dan
tergantung dari pertumbuhan individu tersebut, diet dan tingkat kesehatannya.
4. Menarche dan lingkungan sosial
Menurut sebuah penelitian menyatakan bahwa lingkungan sosial berpengaruh
terhadap waktu terjadinya menarche. salah satunya yaitu lingkungan keluarga.
lingkungan keluarga yang harmonis dan adanya keluarga besar yang baik dapat
memperlambat terjadinya menarche dini.

2.5 KETIDAK TERATURAN MENSTRUASI

Pada kenyataannya, tidak semua perempuan memiliki siklus menstruasiyang


normal. banyak diantara mereka yang siklus menstruasinya tidak teratur, yakni siklusnya
tidk memiliki pola tertentu. mungkin pada awalnya siklus menstruasi lebih dari 35 har,
namun kemudian akan timbul perdarahan menstruasi diluar siklus menstruasi normal.
Misal, siklusnya semula 35-40 hari, tetapi bulan berikutnya bisa tidak menstruasi selama
3 bulan. disisi lain, adapula yang dalam sebulan mengalami menstruasi lebih dari sekali.
Contoh, bulan ini menstruasi terjadi tanggal 10, kemudian datang lagi pada tanggal 25

12
dibulan yang sama. menstruasi yang berlangsung kurang dari 21 hari dikategorikan siklus
menstruasi yang pendek.

Gangguan dalam masa menarche meliputi menarche dini, menarche tarda dan
perdarahan. menarche dini yaitu terjadinya menstruasi sebelum umur 10 tahun yang
dikarenakan pubertas dini dimana hormon gonadotropin di produksi anak sebelum usia 8
tahun. Hormon ini merangsang ovarium yang memiliki ciri ciri kelamin sekunder.
disamping itu hormon gonadrotropin juga mempercepat terjadinya menstruasi dini dan
fungsi dari organ reproduksi itu sendiri. Sedangkan menarche tarda adalah menarche
yang baru datang setelah umur 14 tahun yang disebabkan oleh faktor keturunan,
gangguan kesehatan dan kurang gizi.

Status gizi remaja wanita sangat mempengaruhi terjadinya menarche baik faktor
usia terjadinya menarche, adanya keluhan keluhan maupun lamanya hari menarche.

Perlu diingat bahwa haid pertama jarang datang dewasa. lamanya siklus
perdarahan pada haid sangat bervariasi selama beberapa bulan sesudah menarche. ada
kalanya haid terjadi dengan perdarahan yang banyak, sehingga menggelisahkan orang
tua, dalam keadaan tersebut perlu dilakukan pemeriksaan umum dan ginikologik. selain
itu, perlu dilakukan pemeriksaan darah untuk menentukan beratnya anemia dan
kemungkinan terjadi gangguan pembekuan darah. selanjutnya perdarahan yang banyak
pada wanita berusia antara 12 tahun sering disebut perdarahan juvenile (juveenile
bleeding) yang ada kalanya dapat menyebabkan kematian.

.6 KELAINAN MENSTRUASI
Menstruasi sebenarnya merupakan gejala biologis yang alami, progresif, dan
posistif sebagi tanda biologis dari kematangan seksual. Sehingga peristiwa itu
seharusnya di terima dengan sikap wajar. bila peristiwa menimbulkan kejut (shock)
yang sangat hebat disertai dengan iritasi (rangsangan yang mengganggu), biasanya
remaja akan merasakan sakit, disertai dengan mual-mual, cepat lelah, dan berbagai
emosi depresif.

A. Penyebab gangguan siklus menstruasi

13
 Fungsi hormon terganggu yaitu menstruasi berkait erat dengan sistem hormon
yang diatur diotak, tepatnya dikelenjar hipofisa. Sistem hormonal ini akan
mengirim sinyal keindung telur untuk memproduksi sel telur.
 Setres
Setres jangan dianggap enteng sebab akan mengganggu sistem metabolisme
didalam tubuh.
B. MACAM- MACAM KELAINAN MENSTRUASI

Gangguan haid dan siklusnya dalam masa reproduksi dapat digolongkan


dalam:

 Kelainan dalam banyaknya darah dan lamanya perdarahan pada haid:


Hipermenorea atau menoragia dan hipomenorea
 Kelainan siklus: Polimenoria,Oligomenorea,Amenorea
 Perdarahan diluar Haid
 Gangguan lain yang ada hubungan dengan haid: Premenstrual tension
(ketegangan prahaid), Mastodinia, Mittelschmerz (rasa nyeri pada ovulasi)
dan dismenore.
adapun bebrapa kelainan dalam menstruasi adalah sebagai berikut :
1. dismenore
salah satu masalah kesehatan perempuan adalah menstrualdisorder.
menstrualdisoder adalah irregular mentrusal peroid. biasanya masa mentruasi
pertama (menarch) terjadi sekitar umur 11 atau 13, atau kadang lebih awal atau
kemudian. bagi bagian bafi wanita,adakalanya menstruasi bak momok yang
kehadirannya membuat rasa cemas dan timbul rasa nyeri ketika menstruasi tiba
kondisi ini dikenal sebagai nyeri menstruasi/dismenore.
istilah dismenore (dysmenorrhoea) berasal dari
bahasa”greek” yaitu dys (gangguan atau nyeri hebat/abnormalitas), meno (bulan),
rrhea yang artinya flow /aliran. jadi dismenore adalah gangguan aliran darah
mentruasi atau nyeri menstruasi.

dismenore adalah nyeri pada daerah panggul akibat menstruasi dan produksi zat
prostagladin. nyeri berkurang setelah menstruasi, pada beberapa wanita nyeri bisa
terus dialami selama periode mentruasi. penyebab nyeri berasal dari otot rahim.
seperti otot semualainnya,otot rahim dapat berkontrksi dan relaksasi. saat menstruasi

14
kontraksi lebih kuat. kontraksi yang terjadi akibat suatu zat yang namanya
prostagladin.

bila dilihat dari faktor penyebabnya, nyeri menstruasi dapat dibagi


menjadi 2 kategori, yaitu menstruasi primer sekunder. faktor penyebab nyeri
menstruasi primer tidak diketahui dengan pasti. tetapi untuk nyeri mentruasi
sekunder hampir sebagian besar disebabkan oleh kelainan dalam organ panggul
seperti endometriosis, infeksi , kelaianan rahim sampai dengan alat kontrasepsi.

2. jenis dismenore
berdasarkan jenisnya, dismenore terdiri dari :
a. dismenore primer adalah nyeri mentruasi tanpa kelainan organ reproduksi. primer
murni karena proses kontraksi tanpa penyakit dasar sebai penyebab.
b. dimenore sekunder adalah nyeri menstruasi yang terjadi karena kelainan
ginekologi.terjadi pada wanita yang sebelumnya tidak mengalami dismenore.

1) faktor penyebab
penyebab pasti diminore primer hingga kini belum diketahui secara pasti,
namun beberapa faktor ditengarai sebagai pemicu terjadinya nyeri menstrusi,
diantaranya:
a. faktor psikis , para gadis dan emak-emak yang emosi tidak setabil lebih
mudah mengalami menstrusi . timbulnya nyeri menstruasi diduga
karena kontraksi rahim (uterus) yang berlebihan.
b. faktor resiko beberapa faktor resiko timbulnya nyeri menstruasi yakni:
1) menstruasi pertama / menarch diusia dini(kurang dari 12 tahun
2) wanita yang belum melahirkan anank hidup(nullipara)
3) darah menstruasi berjumlah banyak atau menstrusi yang panjang
4) smoking
5) adanya riwayat nyeri menstruasi pada keluarga
6) obesitas alias kegemukan/kelebihan berat badan.

15
2) penyebab dismenore sekunder antara lain:
 endometriosis dan fibroid.
jika ada fibroid yang menyebabkan sakit, maka dapat dilakukan
operasi. laparoskopi dapat digunakan untuk mengobati
endometriosis. jaringan tumbuh diluar rahim dapat dibuang
dengan laparoskopi.

tips untuk mengurangi dismenore


a. latihan erobik, seperti berjalan kaki, bersepeda, atau
renang, membantu memproduksi bahan alami yang
memblok rasa sakit.
b. pakai kompres panas atau dingin pada derah perut jika
nyeri terasa.
c. pastikan tidur yang cukup sebelum dan selama periode
menstruasi
d. orgasme dapat meringankan kram menstruasi pada
beberapa perempuan.
e. latiahan relaksai atau yoga, dapat membantu
menanggulangi sakit.

.7 HUBUNGAN MENARCH DINI DENGAN BEBERAPA PENYAKIT.


Pada umumnya , menstruasi dialami perempuan pertama kali pada usia 9-
13 tahun. namun,ada juga perempuan yang mengalami sejak usia 8 tahun
fenomena ini disebut pubertas precock /menstruasi dini.
(1) Kanker payudara
kanker payudara adalah kelenjarvpada mamae. kanker adalah suatu
kondisi dimana sel telah kehilangan pengendalian dan mekanisme
normalnya, cepat dan tidak terkendali kanker payudara (carcinomamae)
adalah suatu penyakit neoplasma yang ganas berasal dari prenchya.
Penyakit ini oleh WHO dimasukanan kedalam classtfiscation of diseasses
( ISD).
(2) Mioma uteri
adalah tumor jinak yang terutama terdiri dari sel-sel otot polos, tetapi
juga jaringan ikat. sel-sel ini tersusun dalam bentuk gulungan yang bila
membesar akan menekan otot uterus normal. penyebab dari mioma uteri

16
belum diketahui secara pasti. namun diduga ada beberapa vaktor yang
berhubungan dengan pertumbuhan mioma uteri.
(3) Kanker serviks
kanker leher rahim adalah kanker yang terjadi pada seviks uterus, suatu
daerah pada organ reproduksi wanita yang merupakan pintu masuk
kearah rahim yang terletak antara rahim uterus dengan liang senggama
(vagina). muncul penyakit ini diakibatkan oleh sel dinding (epitel) rahim
berkembangtidak normal , pemicu dari kanker rahim ini pun belum
diketahui secara pasti.

2.8 PENATALAKSAAN GANGGUAN MENSTRUASI

Nyeri menstruasi bisa dikategorikan dalam 2 hal penyebab, pertama


penyebab primer yakni nyeri menstuasi ini dalam 12 bulan pertama
menarch, yang berarti tidak ada kelaianan ginekologi. untuk penyebab
primer ini diantaranya karena emosi tidak stabil, penyebmpitan lubang
leher rahim , kedua penyebab sekunder yaitu nyeri menstruasi akibat
kelainan ginekologi. untuk penyebab sekunder ini bisa karena ada
endometriosis adenomiosis.

a. Senam erobik
latihan erobik mmpu mengurangi gejala- gejala gangguan menstruasi
misalnya dismenore yaitu mengurangi kelehahan dan stres. latihan fisik
meningkatkan rangsang simpatis, suatu kondisi yang menurunkan detak
jantung dan mengurangi sensasi cemas.
latihan erobik yang teratur (sesi 1 jam 3 sampai 5 kali seminggu) dalah
suatu hal bermanfaat dan dapat mengurangi gejala karena dapat
meningkatkan produksi endorfin (pembunuh rasa sakit tubuh), hal ini
dapat meningkatkan kadar serotonim. latihan erobik yang teratur juga
dapat mengurangi stres dan meningkatkan pola tidur yang teratur.
b. Relaksasi
teknik relaksasi dapat mengurangi tekanan dan gejala-gejala pada
wanita yang mengalami menstruasi aktifitas bersantai seperti yoga atau
pijitan akan sangat membantu , selain itu mendapat tidur yang cukup
juga harus diperhatikan. teknik relaksasi tertentu seperti latihan tarikan
nafas dalam-dalam atau visualisasi dan bio vitbag juga terbukti

17
mempunyai efek terapuetik dalam mengurangi gejala . erupakan
satuyang penting dari bagian ilmu pengobatan dalam percobaan untuk
membantu pasidn memperoleh kembali diatas hidupnya.

18
BAB III
ANALISIS DATA

3.1 FORMAT PENGKAJIAN DATA KELUARGA

A. DATA SUBJEKTIF

Nama Ayah : Abdullah Zakaria Nama Anak : Putri Ayu Ramadani

Jenis kelamin : Laki-laki Jenis Kelamin : Perempuan

Umur : 36 Tahum Umur : 15 Tahun

Agama : Islam Agama : Islam

Suku/Bangsa : Aceh Suku/Bangsa : Aceh

Pendidikan : SD/Sederajat Pendidikan : SMA/Sederajat

Pekerjaan : Wiraswasta Pekerjaan : IRT

Alamat : Desa Sungai pauh Alamat : Desa sungai pauh

19
1. Anggota Keluarga

No Nama Usia L/P Hub. Pendidikan Pekerjaan Keterangan


Ada Tida
keluarga
k
Ada
1 Abdullah Zakaria 36 L Kpl. keluarga SD/sederajat Wiraswasta 
2 Rina Arianti 32 P Ibu SD/sederajat Mengurus 
rumah
tangga
3 Putri Ayu R. 15 P Anak Belum tamat Pelajar 
4 Saiful Baihaky 12 L Anak Belum Belum 
sekolah bekerja
5 Maulida 6 P Anak Belum Belum 
sekolah bekerja

GENOGRAM

20
ABDUL ZAKARIA RINA ARIANTI

1. PUTRI AYU R.
2. SAIFUL BAIHAKY
3. MAULIDA

Keterangan Gambar :

: Ayah

: Ibu

: Anak

: Hubungan Pernikahan

: Anak

Hubungan antara ayah, ibu, dan anak dari keluarga Tn. A cukup harmonis,
terbukti dengan semua anggota keluarga sangat akrab dan jika ada masalah dalam
keluarga, Tn. A dan isri selalu di diskusikan bersama sama, kadang juga sring
ngobrol dan saling membantu dengan tetangga.

1. Sifat keluarga

21
a. Dalam mengambil keputusan yang paling berpengaruh adalah
ayah.
b. Kebiaaan hidup sehari-hari
Kebiasaan makan keluarga Tn. A adalah makan 3 kali sehari
atau lebih dengan waktu makan tidak teratur. dengan menu
makan yang berbeda beda sesuai dengan pendapatan dari
keluarga. Cara pengolahan makanan diawali dengan mencuci
terlebih dahulu sayuran dipotong kemudian dimasak hingga
matang. sayuran dimasak menggunaka garam
beriyodium.keluarga Tn. A tidak melakukan pantangan pada
makanan dan juga tidak mengkhususkan pada jenis makanan
tertentu. Keluarga T.n A terbiasa mencuci tangan sesudah dan
sesudah makan.
2. Pemanfaatan waktu senggang
Waktu senggang digunakan oleh T.n A dan Ny. R untuk membereskan
pekerjaan rumah dan beristirahat.
3. Eliminasi
 BAB : 1x sehari warna : kuning
 BAK : 4-5x sehari warna : kuning

Faktor keluarga sosial dan budaya

A. Penghasilan keluarga
a. ayah merupakan seorang wiraswasta dan ibu merupakan ibu rumah
tangga.
b. Penghasilan ayah Rp. 2.000.000/bulan memenuhi kebutuhan keluarga
sehari hari.
B. Situasi kesehatan keluarga
a. Bila ada anggota keluarga yang sakit diobati di Puskesmas.
b. Penyakit yang pernah di derita
Dalam 6 bulan terakhir ini tidak ada yang menderita penyakit apapun.
C. Faktor rumah dan lingkungan

22
1. Keluarga Tn. A tinggal di Desa Sungai Pauh delima kecamatan Langsa
Barat. Keluarga Tn. A tinggal dirumah sendiri dinding tersebut terbuat
dari batu bata dan lantai, semen atap rumah terbuat dari seng, ada
fentilasi dan jendela, ada pintu. penerangan menggunakan libuk,
pembagian ruangan adalah satu kamar tidur, ruang makan dan tempat
penyimpanan perabotan rumah. kebersihan ruangan sudah baik.
2. Perabot rumah tangga
Alat masak menggunakan kompor, tempat penyimpanan perabotan
dapur diletakkan di rak piring.
3. Sampah
pembuangan sampah disembarangan tempat dan dibakar .
4. Sumber Air : Keluarga Tn. A menggunakan sumber air minum dari
PDAM, kualitas air bersih, jernih dan bersih.
5. Penampungan air : Keluarga menampung air di jirgen dan tong air
dalam keadaan tertutup.
6. Jamban keluargsa : keluarga mempunyai jamban sendiri
7. Pembuangan air limbah : buang diperkarangan rumah tangga
8. Kandang ternak : tidak mempunyai kandang ternak.
9. Halaman : Halam tidak luas, tidak mempunyai tanaman bunga, dan
tidak mempunyai TOGA. memiliki tempat sampah, dan membuang
sampah tidak pada tempatnya.
10. Kamar mandi: memiliki kamar mandi

B. DATA OBJEKTIF
 Pemeriksaan umum
 keadaan umum : baik
 kesadaran : composmentis
 bentuk tubuh : lordosis
 ekspresi wajah : celah dan segar
 tanda tanda vital : TD : 100/70 mmHg
Pernapasan : 22x/menit
Suhu : 36,5

23
Nadi : 84x/menit
Tinggi badan :153 cm

 Pemeriksaan fisik
 Inspeksi
 kepala : bersih, tidak ada benjolan,tidak ada kelainan
 rambut : hitam, bersih, tidak rontok, tidak ada ketombe
 wajah :
bentuk : oval
pucat : tidak ada
 mata :
conjungtiva : merah muda
selera : putih
 mulut dan gigi : bersih, bibir lembab, tidak ada carries gigi, tidak
ada stomatitis, gigi geligi lengkap.
 telinga : simetris, bersih tidak ada serumen
 leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada
pembengkakan kelenjar limfe, tidak ada bendungan vena
jungularis.

Riwayat kesehatan keluarga

1. Riwayat kesehatan anggota keluarga


Dalam 6 bulan terakhir ini keluarga Tn. A tidak ada yang menderita
penyakit apapun.
2. Kebiasaan memeriksakan diri
Kebiasaan memeriksakan diri keluarga Tn. A di puskesmas.
keadaan keluarga saat pendataan yaitu tidak ada anggota keluarga yang
sakit.
 riwayat haid siklus
 menarche : 10 tahun
 siklus : 28 hari
 lamanya darah : 1 minggu

24
 sifat darah : encer kadang gumpalan
 nyeri haid : ada
 pola makan
 jenis makanan : nasi,sayur,daging,ikan,tahu,tempe
 frekuensi makanan : 3-4 kali/hari
 nafsu makan : baik, porsi makan dihabiskan
 jenis minuman : air putih
 pola eliminasi
 BAB
- frekuensi : 1 kali/hari
- konsisten : lembek
- warna : kuning
- bau : khas feses
- keluhan : tidak ada
 BAK
- frekuensi : 5-7 kali/hari
- warna : kuning
- bau : khas urine
- keluhan : tidak ada
 pola istirahat/tidur
 tidur siang : 2 jam
 tidur malam : 7-8 jam
 keluhan : tidak ada
 kebersihan diri
 mandi : 2 kali/hari
 gosok gigi : 2 kali/hari
 keramas rambut : 3-4 kali/minggu
 ganti pakaian dalam : setiap kali bila terasa lembab
 ganti pakaian luar : 2-3 kali/hari
 Perawatan payudara : belum dilakukan

25
B. ANALISA DATA
A. PERUMUSAN MASALAH
pada keluarga yang disebabkan ketidak tahuan keluarga dalam
masalah kesehatan adalah :
a. ketidak nyamanan pada remaja menstruasi
seperti nyeri haid . hal ini membuat remaja merasa tidak
nyaman
b. lingkungan ( tampat sampah)
tidak ada tempat sampah sehingga sampah ditumpuk
disebarangan tempat.

B. PRIORITAS MASALAH
untuk menghadapi masalah yang dihadapi Nn. P maka perlu
dilakukan prioritas masalah yang sesuai dengan metode azrul .

Nyeri haid(dismenore)

No Criteria Perhitungan Skor Pembenaran


Sifat masalah ancaman kesehatan 2/3x1 2/3 Desminore
disebabkan jaringan
rahim melepaskan
bahan kimia seperti
prostaggaldin.
Kemungkinan masalah yang dirubah 1/2x2 1 Membutuhkan
hanya sebagian kesadara individu

Potensi masalah untuk dirubah 1/3x1 1/3 Kurangnya


pengetahuan
individu mengenai
masalah desminore
yang sedang
dialami. Penyuluhan
dan saran yang

26
diberikan tidak
menjadi akan
meningkatkan
kesadaran individu
dan keluarga.
Menonjolnya masalah tidak dirasakan 0/2x1 0 Keluarga maupun
individu tidak
menyadari adanyna
masalah
2

Lingkungan (tempat sampah)

No Criteria Perhitungan Skor Pembenaran


Sifat masalah ancaman kesehatan 2/3x1 2/3 Sampah yang
dibuang atau yang
ditumpuk
sembarangan dapat
menjadi tempat
berkembang ibiakan
kuman penyebab
penyakit.
Kemungkinan masalah yang dirubah 1/2x2 1 Merupakan
hanya sebagian kebiasaan individu
dan membutuhkan
kesadaran
masyarakat.
Potensi masalah untuk dirubah 1/3x1 1 Tidak adanya lahan
dan kesibukan dari
keluarga sehingga
tidak memilki waktu
untuk membuat
tempat sampah.
Penyuluhan yang

27
dilakukan tidak
menjamin
peningkatan
kesadaran keluarga.
Menonjolnya masalah tidak dirasakan 0/2x1 0 Keluarga tidak
memnyadari adanya
masalah
2

Dengan selesai melakukan pembobotan masalah dengan


menggunakan metode azril ditemukan beberapa masalah yang
menjadikan prioritas untuk diselesaikan terlebih dahulu yaitu.

C. DIAGNOSA DAN MASALAH KEBIDANAN


1. DIAGNOSA KEBIDANAN
Nn. P dengan nyeri haid ( dismenore) umur 15 tahun dengan
ketidaktraturan
2. MASALAH KEBIDANAN
masalah kebidanan yang ditemukan dari hasil pengkajian adalah
sebagai berikut:
 ketidaknyaman nyeri menstruasi (dimenore) pada remaja
 lingkungan (tempat sampah)

D. PERENCANAAN
Tanggal: 21-Agustus-2021
Jam: 14.30 WIB
Diagnosa : remaja masa subur umur 15 tahun dengan nyeri haid
(disminore) dengan ketidaktraturan menstruasi keadaan remaja
baik.
Rencana asuhan
1. Lakukan pendekatan pada Nn. P

28
Pendekatan merupakan salah satu cara untuk menjalin hubungan
yang baik dan saling percaya antara remaja dan mahasiswa.
2. Informasikan hasil pemeriksaan
Hasil pemeriksaan merupakan hak remaja untuk mengetahui
kondisi ketidak teraturan menstruasi dan agar remaja dapat lebih
koopratif dengn asuhan yang diberikan.
3. Ajarkan remaja untuk makan makanan yang bergizi seperti :
karbohidrat, protein, dan air mineral yang adekuat dapat
membantu menjaga kesehatan remaja dan membantu dalam
proses pertumbuhan remaja dengan baik
4. Nasehati remaja dengan istirahat yang cukup
5. Istirahat yang cukup dan teratur dapat membnatu proses
metabolisme tubuh dan meingkatkan daya tahan tubuh
6. Ajarkan remaja untuk melakukan senam dismenor yang dapat
membantu mengurangi rasa nyeri haid
7. Ajarkan keluarga Tn. AZ untuk memperhatikan perilaku hidup
bersih dan sehat

E. PELAKSANAAN
Tanggal : 21-Agustus-2021
Jam : 14.30 WIB
Diagnosa : remaja masa subur umur 15 tahun dengan nyeri
haid (disminore) dengan ketidaktraturan menstruasi keadaan
remaja baik.
1. Melakukan pendekatan kepada Nn. P
Sudah terjalin hubungan yang baik antara mahasiswa dan Nn.
P
2. Menginformasikan hasil pemeriksaan pada remaja yaitu :
KU : baik
Kesadaran : composmentis
TTV
TD : 100/70 mmHg

29
Suhu : 36,50 C
Pols : 84x/menit
RR : 22x/menit
Remaja merasa senang dengan hasil pemeriksaan yang
dilakukan karena hasil pemeriksaan dalam batas normal
3. Menjelaskan tanda-tanda bahaya menstruasi.
Remaja mengerti dengan penjelasan yang diberikan dan
bersedia kembali ke fasilitas kesehatan jika mengalami salah
satu tanda bahaya menstruasi.
4. Menagajari remaja untuk makan makanan dengan menu
seimabang yaitu nasi harus diimbangi dengan sayur dan ikan,
tahu tempe, dan minum air putih minimal 8 gelas sehari.
5. Menasehati remaja untuk istirahat yang cukup dan teratur,
seperti tidur siang 1-2 jam dan tidur 7-8 jam setiap.
6. Ajarkan remaja untuk melakukan senam dismenor yang dapat
membantu mengurangi rasa nyeri haid

F. EVALUASI
Tanggal : 21-Agustus-2021
Jam : 14.30 WIB
Diagnosa : remaja masa subur umur 15 tahun dengan
nyeri haid (disminore) dengan ketidaktraturan menstruasi keadaan
remaja baik.
1. Terjalin hubungan baik antara mahasiswa dengan keluarga
Tn. A
2. Remaja mengerti dan menerima hasil pemeriksaan yang
dilakukan
3. Remaja mengerti dengan penjelasan yang diberikan tentang
tanda bahaya pada menstruasi.
4. Remaja mengerti dan bersedia mengikuti ajaran yang
diberikan tentang mengkomsumsi makanan yang bergizi dan
seimbang.

30
5. Remaja mengerti dan bersedia mengikuti anjuran yang
diberikan tetang istirahat cukup dan teratur
6. Remaja mengerti dan bersedia dengan melakukan senam
untuk mengurangi ntyeri menstruasi (dismenorche)
7. Keluarga Tn. A bersedia merubah perilaku hidup yang dulu
menjadi perilaku hidupbersih dan sehat.

31
BAB IV

ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS Nn. P DENGAN

MANAJEMEN SOAP

4.1 Asuhan Kebidanan Dengan Masalah Pada Remaja Desminore


Primer

S : Nn. P merasakan nyeri pada perut bagian bawah hingga


mengganggu aktifitasnya

O : Tanda-tanda vital

Kesadaran : composmentis

TD : 100/70 mmHg

Pols : 84x/menit

RR : 22x/menit

Suhu : 36,50 C

BB : 43 kg

TB : 153 cm

Jenis kelamin : perempuan

A : Nn. P umur 15 tahun dengan masalah nyeri haid dan ketidak


teraturan menstruasi

P : - Lakukan pendekatan pada keluarga Tn. A

- Informasi hasil pemeriksaan

- Jelaskan tanda-tanda bahaya menstruasi

32
- Beritahu remaja untuk makan makanan yang bergizi seperti
karbohidrat, protein, vitamin dan mineral.

- Nasehati remaja untuk istirahat yang cukup

- Bantu remaja untuk melakukan relaksasi atau senam dismenor

- Beritahu remaja untuk melakukan pemeriksaan dipelayanan


kesehatan

I : - Melakukan pendekatan pada keluarga Tn. A

- Menginformasikan hasil pemeriksaan pada remaja yaitu :

Keadaan umum : baik

Kesadaran : composmentis

Tanda-tanda vital

TD : 100/70 mmHg

Suhu : 36,50 C

Pols : 84x/menit

RR : 22x/menit

- Menjelaskan tanda-tanda bahaya memnstruasi dan cara


menanggulangi nyeri haid dengan melakukan senam
desminore
- Menasehati remaja untuk istirahat yang cukup dan teratur,
seperti tidur siang 1-2jam, dan tidur malam 7-8 jam setiap hari.
- Menganjurkan remaja untuk makan makanan yang
mengandung protein gizi dan mineral.
- Menasehati remaja untuk istirahat yang cukup
- Membantu remaja untuk melakukan relaksasi atau senam
dismenor

33
E. : - Terjalin hubungan baik antara mahasiswa dengan keluarga
Tn. A
- Remaja mengerti dan menerima hasil pemeriksaan yang
dilakukan
- Remaja mengerti dengan penjelasan yang diberikan tentang
tanda-tanda bahaya menstruasi dan gangguan keterlambat
haid
- Remaja mengerti dan bersedia mengikuti ajaran yang
diberikan tentang mengkomsumsi makanan bergizi dan
seimbang
- Remaja mengerti dan bersedia mengikuti anjuran yang
diberikan tentang istirahat cukup yang teratur
- Remaja mengerti dan bersedia mengikuti anjuran relaksasi
atau senam dismenor.

34
BAB V
PEMBAHASAN KASUS

5.1 Asuhan Kebidanan Dengan Gangguan Reproduksi Pada Remaja


Dengan Dimenore Primer

Pada bab ini membahas menegenai proses manajemen asuhan


kebidanan menurut soap pada N.n P dengan gangguan reproduksi desminore
primer secara terperinci mulai dari langkah pertama yaitu pengkajian data
sampai penata laksanaan sebagai langkah terakhir. Pembahasan ini
menjelaskan mengenai faktor pendukung dan faktor penghambat proses
serta kesengajaan antara manajemen teori dan praktik langsung dari
permasalahan yang ada.

Menggambarkan pendokumentasian analisa melalui anamnesa. Pada


pasien dengan desminore primer didapatkan dari hasil wawancara langsung
yaitu pasien mengatakan nyeri perut pada bagian bawah dan menstruasi
yang mengganggu aktifitasnya. Pengkajian merupakan langkah awal dari
proses asuhan kebidanan yang dilakukan untuk mengumpulkan data
subjektif. Pada langkah ini mahasiswa mengalami penghamabatan untuk
mendapatkan data tersebut dengan waktu yang terbatas. Menurut teori
praktik dilapangan terdapat tersengajaan dalam melakukan pengkajian.

Data objektif pada pasien dengan desminore primer adalah hasil


pemeriksaan fisik, pada pemeriksaan abdomen terlihat nyeri tekan pada
perut bagian bawah. Pada langkah ini perlu pemaparan mngenai
kesengajaan yang ada antara teori dan praktik dalam pemeriksaan terdapat
kesengajaan karena mahasiswa mendapatkan hambatan pada pemeriksaan
fisik selain itu ketidak leluasaan dalam memeriksa pasien juga menolak
untuk diperiksa dibagian payudar dan genetalia.

Data subjektif dan objektif yang mahasiswa temukan saat melakukan


pengkajian untuk mendukung ditegakkannya analisa kebidanan pada Nn. P
umur 15 tahun dengan gangguan reproduksi desminore primer. Analisa

35
kebidanan yang ditegakkan tersebut berdasarkan hasil pemeriksaan
abdomen yang terdapat nyeri tekan. Berdasarkan data yang berhasil
dikumpulkan, maka analisa yang muncul adalah gangguan reproduksi
desminore primer. Sehingga masalah yang mucnul yaitu kecemasan akan
rasa nyeri menstruasi yang dirasakan pasien ehingga dibutuhkan informasi
pasien tentang rasa nyeri yang dirasakan dan memberikan motivasi mental
seperti menekankan untuk tetap tenang berdoa kepada allah SWT, berdzikir
yang yakin akan kesembuhan nyeri menstruasi yang dirasakan, dan
menyaranlan pasein untuk melakukan senam desminore.

36
BAB VI
PENUTUP

6.1 KESIMPULAN
Setelah dilaksanakan asuhan kebidanan secara menyeluruh
dengan menggunakan manajemen kebidanan menurut soap dan data
perkembangan soap mahasiswa dapat menyimpulkan.
Pada pengkajian gangguan reproduksi dengan desminore primer
didapatkan data subjektif dan objektif. Data subjektif diperoleh dari
wawanacara dengan pasien dimana pasien mengeluh bahwa nyeri perut
bagian bawahnya serhingga mengganggu aktifitas. Setelah diberikan
asuhan pasien mengatakan nyeri perut bagian bawah berkurang dan
pasien dapat beraktifitas seperti biasanya. Dalam teori dan praktif
terdapat kesengajaan dalam melakukan pengkajian data subjektif dan
objektif karena pengkajian data subjektif terdapat hambatan pada waktu
yang terbatas.
Dalam analisa data didapatkan diagnosa kebidanan pada Nn. P
umur 15 tahun dengan gangguan reproduksi desminore primer. Masalah
yanng timbul adalah psien cemas dengan rasa nyeri yang dirasakan.
Pada kasus Nn. P dengan gangguan reproduksi desminore primer
dengan tetap mengkomsumsi sayur-sayuran, buah-buahan, ikan dan
makanan yang bergizi lainnya. Dalam evaluasi pada Nn. P dengan
gangguan reproduksi desminore primer didapatkan hasil yaitu bahwa
pasien tidak merasakan nyeri menstruasi pada perut bagian bawahnya
dan pasien sudah dapat beraktifitas seperti biasa.

6.2 SARAN
Bagi STIkes Bustanul Ulum Langsa agar menambah wawasan
dan sumber pengetahuan khususnya materi tentang menstruasi, siklus
menstruasi, desminore, dari menstruasi dan desminore untuk melengkapi
refensi selanjutnya. Bagi mahasiwa agar lebih meningkatan dan
mengembangkan lagi pengetahuan tentang menstruasi terutama

37
desminore sehingga kedepannya dapat memberika asuhan komprehensif
dan meningkatkan pelayanan berkualitas.

38
DAFTAR PUSTAKA

Siti Candra Windhu, 2019. Disfungsi Seksual – Tinjauan Fisiologi dan Patologi
Terhadap Seksualitasi, Yogyakarta : CV ANDI OFFSET.
Sinaga, 2017. Manajemen Kesehatan Menstruasi, Iwwash, Jakarta.

39

Anda mungkin juga menyukai