DISUSUN OLEH:
HERIANSYAH
61608100818025
SARJANA FARMASI
INSTITUT KESEHATAN MITRA BUNDA
BATAM
2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-
Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Regulasi Farmasi
COVID-19 di Indonesia: Vaksin COVID-19" dengan tepat waktu.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu,
saran dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL..................................................................................................................i
KATA PENGANTAR.........................................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................iii
BAB I. PENDAHULUAN...................................................................................1
1.1 Latar Belakang....................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...............................................................................1
1.3 Tujuan.................................................................................................1
BAB II. PEMBAHASAN....................................................................................3
2.1 COVID-19 (Corona Virus Disease 2019).........................................3
2.2 Undang-Undang Vaksin COVID-19.................................................3
2.3 Fakta Vaksin COVID-19 yang Terjadi.............................................7
2.4 Analisis Vaksin COVID-19..............................................................9
BAB III. KESIMPULAN....................................................................................10
3.1 Kesimpulan........................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................11
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Wabah Corona Virus Disease 2019 atau disebut sebagai Covid-19
yang melanda dunia pada tahun 2020 menimbulkan kedaruratan di berbagai
negara, salah satunya adalah Indonesia. Presiden Joko Widodo melalui
Keputusan Presiden Nomor 11 tahun 2020 tentang Penetapan Kedaruratan
Kesehatan Masyarakat Corona Virus Disease 2019 (Covid-19), menetapkan
status kedaruratan kesehatan, yang juga diikuti dengan terbitnya Peraturan
Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 tahun 2020 tentang
Kebijakan Keuangan Untuk Penanganan Pandemi Corona Virus Disease
2019 (Covid-19) dan dalam Rangka Menghadapi Ancaman Yang
Membahayakan Perekonomian Nasional dan Stabilitas Sistem Keuangan
dan Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2020 tentang Pembatasan Sosial
Berskala Besar Dalam Rangka Percepatan Penanganan Corona Virus
Disease 2019 (Covid-19) (Marzuki, 2019).
Pada perkembangan penanganan Covid-19 diberbagai dunia, terdapat
sejumlah penelitian dalam rangka pembuatan vaksin maupun obat untuk
mengatasi Covid-19. Khusus berkaitan dengan vaksin, terdapat sejumlah
merek vaksin dalam rangka penanganan Covid-19 di Indonesia (Sekretariat
Kabinet Republik Indonesia, 2021).
1.3 Tujuan
- Untuk mengetahui pengertian dari COVID-19.
- Untuk mengetahui peraturan perundang-undangan tentang vaksin
COVID -19.
1
- Untuk mengetahui fakta yang terjadi pada vaksin COVID -19.
- Untuk mengetahui analisis vaksin COVID -19.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Penanggulangan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19).
Adapun peraturannya adalah sebagai berikut:
Pasal 1: Vaksin adalah produk biologi yang berisi antigen berupa
mikroorganisme yang sudah mati atau masih hidup yang dilemahkan, masih
utuh atau bagiannya, atau berupa toksin mikroorganisme yang telah diolah
menjadi toksoid atau protein rekombinan, yang ditambahkan dengan zat
lainnya, yang bila diberikan kepada seseorang akan menimbulkan kekebalan
spesifik secara aktif terhadap penyakit tertentu. Corona Virus Disease 2019
yang selanjutnya disebut COVID-19 adalah penyakit menular yang
disebabkan oleh Severe Acute Respiratory Syndrom Coronavirus 2 (SARS-
CoV-2).
Pasal 2: Peraturan Menteri ini merupakan acuan bagi Pemerintah
Pusat, Pemerintah Daerah provinsi, Pemerintah Daerah kabupaten/kota,
tenaga kesehatan, pemangku kepentingan, dan masyarakat dalam
pelaksanaan Vaksinasi COVID-19.
Pasal 3: Pelaksanaan Vaksinasi COVID-19 dilakukan oleh Pemerintah
Pusat. Pemerintah Pusat dalam melaksanakan Vaksinasi COVID-19
melibatkan Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota. Pelaksanaan Vaksinasi COVID-19 tidak dipungut
bayaran/gratis.
Pasal 4: Vaksinasi COVID-19 bertujuan untuk mengurangi
transmisi/penularan COVID-19, menurunkan angka kesakitan dan kematian
akibat COVID-19, mencapai kekebalan kelompok di masyarakat (herd
imunity) dan melindungi masyarakat dari COVID-19 agar tetap produktif
secara sosial dan ekonomi.
4
- Jenis Vaksin COVID-19
Pasal 7: Jenis Vaksin COVID-19 yang digunakan untuk pelaksanaan
Vaksinasi COVID-19 ditetapkan dengan mengikuti perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi, dan telah masuk dalam daftar calon Vaksin
COVID-19 atau daftar Vaksin COVID-19 dari World Health Organization
(WHO). Vaksin COVID-19 yang digunakan untuk pelayanan Vaksinasi
COVID-19 harus telah mendapat persetujuan penggunaan pada masa
darurat (emergency use authorization) atau penerbitan nomor izin edar
(NIE) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
5
Pasal 9: Prioritas wilayah penerima Vaksin COVID-19 sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) berupa wilayah provinsi/kabupaten/kota yang
memiliki jumlah kasus konfirmasi COVID-19 tinggi dan wilayah provinsi/
kabupaten/kota dengan pertimbangan khusus.
- Pendataan Sasaran
Pasal 11: Data sasaran dalam sistem infomasi disusun berdasarkan
kriteria penerima Vaksin COVID-19 dan kesediaan sasaran dalam
pemberian Vaksin COVID-19, yang memuat nama dan alamat (by name and
by address), serta nomor induk kependudukan.
6
Pasal 26: Kementerian Kesehatan dalam pelaksanaan Vaksinasi
COVID-19 dapat bekerja sama dengan kementerian/lembaga, Pemerintah
Daerah provinsi, Pemerintah Daerah kabupaten/kota, badan usaha milik
negara atau badan usaha swasta, organisasi profesi/kemasyarakatan, dan
pihak lainnya yang dipandang perlu.
- Strategi Komunikasi
Pasal 29: Untuk menumbuhkan penerimaan masyarakat secara luas
terhadap Vaksinasi COVID-19, Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah
harus menyusun dan melaksanakan strategi komunikasi dengan
meningkatkan pemahaman, sikap dan perilaku masyarakat agar termotivasi
untuk mendapatkan Vaksinasi COVID-19.
- Pendanaan
Pasal 31: Pendanaan pelaksanaan Vaksinasi COVID-19 dibebankan
pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah, serta sumber pendanaan lain yang sah sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
7
Menurut Abdul Mukti (2020) :
a. Vaksinasi Berbeda Dengan Imunisasi
Vaksinasi dan imunisasi adalah dua hal berbeda. Vaksinasi adalah
proses pemberian vaksin melalui suntikkan maupun diteteskan ke dalam
mulut, yang bertujuan untuk meningkatkan produksi antibodi dalam
menangkal penyakit atau virus.
Sedangkan imunisasi adalah proses tubuh dalam mencapai kekebalan
terhadap suatu penyakit atau virus. Imunisasi terbagi menjadi imunisasi
dua, yaitu aktif dan pasif. Vaksinasi termasuk dalam imunisasi aktif
sebagai upaya memicu tubuh mengeluarkan antibodi terhadap penyakit
tertentu.
8
2.4 Analisis Vaksin COVID-19
Menurut data Kementrian Kesehatan Republik Indonesia (2021). Baru
44,6 juta penduduk yang telah divaksinasi. Jumlah itu setara dengan 16,5%
dari total penduduk Indonesia yang sebanyak 270,2 juta jiwa pada 2020.
Sementara yang sudah mendapatkan vaksinasi kedua sebanyak 17,9 juta
penduduk atau 6,6% dari populasi.
Cakupan vaksinasi belum merata antar-provinsi. Tercatat hanya Bali
dan Jakarta yang cakupan vaksinasinya sudah di atas 50%. Di bali, total dosis
pertama yang diberikan mencapai 5,4 juta orang atau 69,74% dari total
populasi Bali. Sedangkan untuk dosis kedua sudah diberikan kepada 791,2
ribu orang (18,33%). Di Jakarta, ada 6,95 juta orang (65,77%) yang telah
mendapatkan dosis pertama vaksin corona. Dari jumlah tersebut, sebanyak
2,15 juta orang (20,35%) juga telah mendapatkan dosis kedua vaksin corona.
Sementara di beberapa provinsi lain, cakupan vaksinasi masih sangat
rendah, bahkan untuk dosis pertama. Lampung, misalnya, baru mampu
menyuntikkan kepada 598.895 orang atau 6,64% dari populasinya.
Sedangkan, pemberian dosis kedua vaksin corona baru kepada 311.264 orang
atau 3,5% dari total penduduk.
Berdasarkan data Satuan Tugas Penanganan COVID-19, diperoleh
data perkembangan COVID-19 sebagai berikut:
a. Jumlah kasus aktif: 542,236 (18,84%)
b. Jumlah kasus sembuh: 2,261,658 (78,60%)
c. Jumlah kasus positif: 2,887,476 (+44,721)
d. Jumlah kasus meninggal: 73,582 (2,56%).
Sedangkan pada tingkat Internasional kasus aktif mencapai 6,77%, kasus sembuh
mencapai 98,08%, dan kasus meninggal mencapai 2,15%.
9
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Coronavirus (Covid-19) merupakan keluarga besar virus yang
menyebabkan penyakit infeksi saluran pernapasan, mulai flu biasa hingga
penyakit yang serius seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS)
dan Sindrom Pernapasan Akut Berat/ Severe Acute Respiratory Syndrome
(SARS).
Vaksin adalah produk biologi yang berisi antigen berupa
mikroorganisme yang sudah mati atau masih hidup yang dilemahkan, masih
utuh atau bagiannya, atau berupa toksin mikroorganisme yang telah diolah
menjadi toksoid atau protein rekombinan, yang ditambahkan dengan zat
lainnya, yang bila diberikan kepada seseorang akan menimbulkan kekebalan
spesifik secara aktif terhadap penyakit tertentu.
Data Kementrian Kesehatan Republik Indonesia (2021). Baru 44,6
juta penduduk yang telah divaksinasi. Jumlah itu setara dengan 16,5% dari
total penduduk Indonesia yang sebanyak 270,2 juta jiwa pada 2020.
Sementara yang sudah mendapatkan vaksinasi kedua sebanyak 17,9 juta
penduduk atau 6,6% dari populasi.
Undang-undang tentang vaksin COVID-19 tercantum dalam Peraturan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 84 Tahun 2020 Tentang
Pelaksanaan Vaksinasi Dalam Rangka Penanggulangan Pandemi Corona
Virus Disease 2019 (COVID-19).
10
DAFTAR PUSTAKA
Sekretariat Kabinet Republik Indonesia. “Cegah COVID-19 dengan 3M, 3T, dan
Vaksinasi” 2020. Jakarta; 2021.
11