Anda di halaman 1dari 2

Cerita Rakyat Timun Emas

Cerita Rakyat Timun Emas


Dikisahkan hiduplah seorang janda tua yang bernama Sarni. Ia hidup seorang
diri dan tidak mempunyai anak. Pada suatu hari Sarni pergi mencari kayu ke
hutan. Selama di pertengahan jalan ia bertemu dengan raksasa yang
menginginkan seorang anak untuk disantap.
Tetapi, Sarni menjelaskan bahwa ia tidak memiliki seorang anak. Kemudian
raksasa tersebut memberikan biji timun kepadanya. Ia menjelaskan bahwa
Sarni akan memperoleh anak sesudah waktu 2 minggu. Namun, kelak ketika
berusia 6 tahun Sarni harus memberikan anak tersebut.
Sesudah waktu selama dua minggu, salah satu dari mentimun itu ada yang
ukurannya sangat besar. Kemudian ia membelahnya dan menemukan seorang
bayi di dalamnya. Kini Sarni hidupnya tidak seorang diri lagi karena ia
mempunyai Timun Mas yang cantik.
Sang raksasa pada suatu ketika datang untuk menagih janjinya yaitu
mengambil Timun Mas. Kala itu Sarni mengatakan untuk menundanya saja.
Alasannya adalah semakin enak rasanya jika ia semakin dewasa. Akhirnya
raksasa menyetujui saran dari Sarni.
Pada suatu hari ia bermimpi Timun Mas diminta untuk menemui petapa yang
ada di gunung. Ia meminta Timun Mas pada pagi harinya agar mencari petapa
tersebut dengan segera. Sesudah Timun Mas menceritakan kejadian yang
sebenarnya, petapa akhirnya memberikan 4 buah bungkusan kecil.
Petunjuk mengenai cara memakainya dijelaskan oleh sang petapa. Empat
kantong itu isinya adalah biji mentimun, garam, jarum serta terasi. Jika dikejar
oleh raksasa, Timun Mas diminta untuk melemparkannya isi kantong tersebut
satu per satu. Kemudian ia berpamitan pulang ke rumah sesudah
mendapatkan kantong-kantong tersebut.
Untuk menagih janjinya esok harinya sang raksasa datang lagi. Sarni meminta
kepada raksasa agar tidak mengambil anaknya. Hal ini karena Sarni sangat
mencintai dan menyayangi anaknya. Bahkan ia juga rela menawarkan dirinya
sebagai ganti Timun Mas. Tetapi raksasa marah dan menolak tawarannya.
Timun Mas kemudian keluar dan menantang raksasa karena merasa tidak tega
melihat Sarni diperlakukan seperti demikian. Timun Mas pada lemparan
pertama melempar isi kantong biji timun. Raksasa mampu melewati tanaman
timun yang melilit pada tubuhnya dan tetap bisa mengejarnya. Lemparan
yang kedua adalah berupa jarum.
Seketika tumbuhlah pohon bambu yang tinggi serta tajam. Walaupun kaki
raksasa berdarah, namun tetap saja bisa mengejarnya. Lemparan yang ketiga
Timun Mas menabur garam. Seketika muncul lautan dan raksasa bisa melewati
lautan tersebut dengan mudah.
Lemparan yang terakhir Timun Mas menaburkan terasi. Terbentuklah suatu
lautan lumpur yang mendidih. Raksasa tercebur ke dalam lautan lumpur
mendidih dan mati. Sesudah kejadian tersebut, Timun Mas dan Sarni hidup
bersama dengan bahagia.

Anda mungkin juga menyukai