0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
28 tayangan5 halaman
Cerita rakyat Danau Toba menceritakan tentang seorang petani yang menikahi seorang putri yang dikutuk menjadi ikan. Mereka dikaruniai seorang anak namun petani melanggar janjinya, sehingga istri dan anaknya menghilang dan muncullah Danau Toba. Cerita rakyat Timun Emas menceritakan tentang seorang janda yang diberi biji timun oleh raksasa dan melahirkan Timun Mas. Timun Mas berhasil membunuh raks
Cerita rakyat Danau Toba menceritakan tentang seorang petani yang menikahi seorang putri yang dikutuk menjadi ikan. Mereka dikaruniai seorang anak namun petani melanggar janjinya, sehingga istri dan anaknya menghilang dan muncullah Danau Toba. Cerita rakyat Timun Emas menceritakan tentang seorang janda yang diberi biji timun oleh raksasa dan melahirkan Timun Mas. Timun Mas berhasil membunuh raks
Cerita rakyat Danau Toba menceritakan tentang seorang petani yang menikahi seorang putri yang dikutuk menjadi ikan. Mereka dikaruniai seorang anak namun petani melanggar janjinya, sehingga istri dan anaknya menghilang dan muncullah Danau Toba. Cerita rakyat Timun Emas menceritakan tentang seorang janda yang diberi biji timun oleh raksasa dan melahirkan Timun Mas. Timun Mas berhasil membunuh raks
Dikisahkan tentang seorang petani yang hidup sendirian dan sangat rajin dalam bekerja. Ia mempunyai pekerjaan untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari yaitu menggarap ladang serta mencari ikan. Suatu ketika, sang petani memancing ikan di sungai dengan bekal peralatan pancing, tempat ikan dan umpan. Sesudah sampai di sungai, ia langsung melempar kail pancingnya yang sudah dipasangi umpan. Ia berdoa supaya bisa memperoleh banyak ikan. Ketika ikan yang diperolehnya besar, ia merasa sangat senang. Sang petani kaget ketika ia mendapati ikan itu bisa berbicara dan memintanya supaya tidak dimakan. Petani langsung melepaskan ikan tersebut. Kemudian petani lebih kaget lagi ketika ikan tersebut berubah menjadi seorang wanita yang cantik. Ternyata ikan tersebut merupakan seorang putri yang dikutuk menjadi seekor ikan. Ia mengucapkan terima kasih dan sebagai bentuk imbalannya, ia berkenan menjadi istrinya. Ada satu syarat yang harus petani penuhi yaitu ia tidak boleh menyebutkan asal usul putri tersebut dari seekor ikan. Jika larangan tersebut dilanggar, maka yang akan terjadi adalah malapetaka yang begitu dahsyat. Petani akhirnya menyetujuinya. Sesudah menjalani pernikahan, mereka dianugerahi seorang anak laki-laki yang tampan. Namun, anaknya tersebut mempunyai sifat yang membuat orang lain heran. Si anak sering menghabiskan makanan karena ia tidak pernah merasakan kenyang. Suatu ketika, ibunya meminta sang anak untuk mengantarkan makanan kepada bapaknya di sawah. Namun, yang terjadi malah sang anak memakan makanan tersebut sendiri, lalu tidur di sebuah gubuk. Bapaknya yang menanti makanan datang merasa sudah tidak kuat lagi menahan haus serta lapar sehingga ia memutuskan untuk pulang. Di tengah perjalanan pulang ia melihat anaknya yang sedang tidur. Kala itu sang petani sangat marah kepada anaknya karena makanan jatahnya sudah di makan. Tanpa sengaja sang petani melanggar janji yang sudah dibuatnya bersama istrinya. Ia mengatakan kepada sang anak bahwa ia merupakan anak ikan. Semenjak kejadian tersebut, anak dan istrinya langsung menghilang. Lalu munculah air, asalnya dari bekas jejak kaki. Kemudian membentuk sebuah telaga yang sekarang ini kita kenal dengan nama danau toba. Cerita Rakyat Timun Emas
Cerita Rakyat Timun Emas
Dikisahkan hiduplah seorang janda tua yang bernama Sarni. Ia hidup seorang diri dan tidak mempunyai anak. Pada suatu hari Sarni pergi mencari kayu ke hutan. Selama di pertengahan jalan ia bertemu dengan raksasa yang menginginkan seorang anak untuk disantap. Tetapi, Sarni menjelaskan bahwa ia tidak memiliki seorang anak. Kemudian raksasa tersebut memberikan biji timun kepadanya. Ia menjelaskan bahwa Sarni akan memperoleh anak sesudah waktu 2 minggu. Namun, kelak ketika berusia 6 tahun Sarni harus memberikan anak tersebut. Sesudah waktu selama dua minggu, salah satu dari mentimun itu ada yang ukurannya sangat besar. Kemudian ia membelahnya dan menemukan seorang bayi di dalamnya. Kini Sarni hidupnya tidak seorang diri lagi karena ia mempunyai Timun Mas yang cantik. Sang raksasa pada suatu ketika datang untuk menagih janjinya yaitu mengambil Timun Mas. Kala itu Sarni mengatakan untuk menundanya saja. Alasannya adalah semakin enak rasanya jika ia semakin dewasa. Akhirnya raksasa menyetujui saran dari Sarni. Pada suatu hari ia bermimpi Timun Mas diminta untuk menemui petapa yang ada di gunung. Ia meminta Timun Mas pada pagi harinya agar mencari petapa tersebut dengan segera. Sesudah Timun Mas menceritakan kejadian yang sebenarnya, petapa akhirnya memberikan 4 buah bungkusan kecil. Petunjuk mengenai cara memakainya dijelaskan oleh sang petapa. Empat kantong itu isinya adalah biji mentimun, garam, jarum serta terasi. Jika dikejar oleh raksasa, Timun Mas diminta untuk melemparkannya isi kantong tersebut satu per satu. Kemudian ia berpamitan pulang ke rumah sesudah mendapatkan kantong-kantong tersebut. Untuk menagih janjinya esok harinya sang raksasa datang lagi. Sarni meminta kepada raksasa agar tidak mengambil anaknya. Hal ini karena Sarni sangat mencintai dan menyayangi anaknya. Bahkan ia juga rela menawarkan dirinya sebagai ganti Timun Mas. Tetapi raksasa marah dan menolak tawarannya. Timun Mas kemudian keluar dan menantang raksasa karena merasa tidak tega melihat Sarni diperlakukan seperti demikian. Timun Mas pada lemparan pertama melempar isi kantong biji timun. Raksasa mampu melewati tanaman timun yang melilit pada tubuhnya dan tetap bisa mengejarnya. Lemparan yang kedua adalah berupa jarum. Seketika tumbuhlah pohon bambu yang tinggi serta tajam. Walaupun kaki raksasa berdarah, namun tetap saja bisa mengejarnya. Lemparan yang ketiga Timun Mas menabur garam. Seketika muncul lautan dan raksasa bisa melewati lautan tersebut dengan mudah. Lemparan yang terakhir Timun Mas menaburkan terasi. Terbentuklah suatu lautan lumpur yang mendidih. Raksasa tercebur ke dalam lautan lumpur mendidih dan mati. Sesudah kejadian tersebut, Timun Mas dan Sarni hidup bersama dengan bahagia. Bawang Merah dan Bawang Putih Cerita Rakyat Bawang Merah dan Bawang Putih Dahulu kala tinggal sebuah keluarga bahagia yang terdiri dari ibu, ayah dan anak perempuannya bernama bawang putih. Sang ayah adalah seorang pedagang. Walaupun kecil, tetapi ia tetap menjalankan pekerjaan tersebut dengan senang hati. Suatu ketika sang ibu sakit keras dan meninggal dunia. Kejadian tersebut membuat sang ayah dan bawang putih merasa sedih dan terpukul. Di desa ini ada seorang janda yang mempunyai 1 anak perempuan namanya bawang merah. Sejak mengetahui ibu dari bawang putih meninggal, ibu bawang merah sering datang ke rumah untuk menemani bawang putih. Selain itu ia juga membantu dalam mengerjakan pekerjaan rumah. Jadi, bawang putih tidak merasa kesepian lagi. Ayahnya ingin menikahi ibu bawang merah supaya bawang putih tidak merasa kesepian. Hal ini dilakukan tentunya atas izin bawang putih. Awalnya bawang merah dan ibunya terhadap bawang putih sangat baik. Namun, semakin lama mereka jahat terhadap bawang putih. Seluruh pekerjaan rumah dikerjakan oleh bawang putih sendiri. Sedangkan bawang merah dan ibunya tidak mengerjakan pekerjaan satu pun. Hal ini terjadi tanpa diketahui oleh sang ayah. Suatu saat ayah dari bawang putih meninggal dunia dan tindakan bawang merah serta ibunya malah semakin semena-mena. Namun hal tersebut tidak membuat bawang putih bersedih. Ia melakukan seluruh pekerjaan itu dengan perasaan gembira. Ia berharap suatu saat ibu tirinya mau menyayanginya seperti anak kandungnya sendiri. Ketika suatu saat bawang putih mencuci baju, ia menghanyutkan baju kesayangan sang ibu tiri dengan tidak sengaja. Sang ibu tiri yang tidak terima bajunya hanyut memintanya untuk mencari baju kesayangannya tersebut sampai ketemu. Kemudian ia bertemu dengan seorang nenek yang mengambil baju merah milik sang ibu tiri. Nenek mau mengembalikan baju merah tersebut namun dengan syarat yaitu bawang putih selama waktu seminggu mau menemaninya. Bawang putih menyetujui syarat tersebut. Nenek tersebut memberinya sebuah labu sebelum ia pulang. Bawang putih terkejut dan heran ketika ia membuka labu tersebut ternyata isinya emas. Kejadian tersebut diketahui oleh bawang merah dan ibunya. Mereka dengan segera mengambil perhiasan di dalam labu milik bawang putih tersebut. Kemudian bawang merah dan ibunya meminta agar bawang putih agar menceritakan kejadian yang menimpanya. Bawang merah diminta oleh sang ibu tiri untuk melakukan hal yang serupa. Sesudah 1 minggu lamanya bawang merah akhirnya pulang dan ia meminta sebuah labu dari nenek. Nenek memberi kebebasan bawang merah untuk memilih. Labu yang bawang merah pilih adalah yang paling besar. Sampai di rumah, ia membuka labu pemberian dari sang nenek. Harapannya adalah ia akan memperoleh emas seperti yang sebelumnya didapatkan oleh bawang putih. Ternyata isi dari labu tersebut adalah hewan-hewan berbahaya. Hewan-hewan tersebut mematuk mereka sampai akhirnya meninggal.