Anda di halaman 1dari 2

Alue Naga

Cerita Rakyat Alue Naga

Zaman dahulu kala seseorang yang bernama Sultan Meurah datang berkunjung ke suatu daerah
pedesaan yang lokasinya berada di pinggiran Kuta Raja. Banyak sekali rakyat yang mengeluh
karena hewan ternaknya hilang. Bahkan gempa yang membahayakan orang-orang di
sekelilingnya seringkali terjadi.

Cerita tersebut membuat Raja memberikan perintah kepada Renggali untuk segera menyelidiki
bukit. Seluruh bagian bukit di telusuri dan ia merasakan ada yang aneh pada bukit tersebut.
Setelah itu ia menaiki bagian bukit yang tinggi dan munculnya air pada bagian bawah kakinya
membuatnya merasa sangat heran.

Suara permintaan maaf tiba-tiba saja terdengar. Renggali menanyainya dan ia mengakui bahwa
suara tersebut berasal dari seekor naga sahabat ayahnya. Renggali sangat kaget ketika melihat
bukit tersebut ternyata mirip dengan kepala ular yang tertimbun oleh semak belukar. Naga
tersebut meminta Sultan Alam agar datang bertemu dengannya.

Renggali akhirnya menceritakan semua kejadian tersebut kepada Sultan Meurah dan mereka
berdua berangkat menuju ke bukit tersebut. Sesudah mereka sampai di sana, naga menceritakan
kejadian yang sebenarnya. Ia meminta untuk di hukum, tetapi sang anak tidak mau
menghukumnya. Kemudian sang naga dibebaskan.

Mereka mencoba untuk mencari pedang yang ditusukkan pada bagian tubuhnya. Sultan meminta
sang naga untuk kembali ke tempat asalnya yaitu di laut sesudah pedang tersebut lepas. Naga
dengan isak tangis mulai menggeser tubuhnya menuju ke laut secara perlahan.

Hal ini mengakibatkan terbentuknya sebuah alur sungai kecil serta dipenuhi oleh rawa-rawa
dengan genangan air di sekelilingnya.  Peristiwa ini membuat Sultan memberi nama wilayah
tersebut dengan Alue Naga.

Anda mungkin juga menyukai