Anda di halaman 1dari 5

NASKAH UPRAK DRAMA BAHASA INDONESIA

Judul : legenda alue naga


Peran :
 Azhfarul firgiawan : The Dragon
 Ikhsan maulana : Kule, Buya, narrator
 Afdhal hafizh : King Linge
 Rahma Fauziah : Renggali
 Salma rasikha : Sultan Meurah
 Adelia putri : Villager
(Ikhsan Maulana)
One day, Sultan Meurah received news about the people’s unrest, then she visited the location
where the unrest took place, she went there to know more about her people’s complaints. The
place is a small village on the outskirts of Kuta Raja
Villager : Sultan, my cows went missing last morning. Yesterday two of the
neighbour’s goat went missing. Sometimes that hill over there causes earthquake and so
landslides often occured, endangering the people that passes by there
Sultan Meurah: sejak kapan insiden ini terjadi?
Masyarakat desa : sudah lama sekali tuanku, sebelum ayah tuanku meninggal.
Sultan Meurah: baiklah, tenang saja! Aku akan segera temukan penyebabnya.

(Adel)
Sesampainya Sultan Meurah di istana, Ia memanggil sahabatnya Renggali, adik Raja Linge
Mude.
Sultan Meurah: Saya selalu terkagum-kagum dengan bukit di Lamnyong. Mengapa disana
ada bukit yang memanjang padahal disekitarnya terdapat rawa-rawa yang selalu berair?
Renggali : Menurut cerita lama, bukit itu tiba-tiba muncul pada suatu malam. Adikku,
Raja Linge Mude, curiga dengan bukit itu saat pertama kali berkunjung ke Kuta Raja, seolah-
olah bukit itu memanggilnya..
Sultan Meurah: kalau begitu, coba kamu cek kesana Renggali

(Arul)
Maka berangkatlah Renggali menuju bukit itu, ia menelusuri setiap jengkal dan sisi bukit itu, mulai
dari pinggir laut di utara hingga ke sisi selatan.

Renggali : bukit yang aneh..


(Salma)
Dia memanjat bagian yang lebih tinggi dan berdiri di atasnya, tiba-tiba air hangat mengalir
dari bawah kakinya. Kemudian sebuah suara muncul berbicara kepadanya

naga : mohon maafkan saya, yang mulia putri raja!


(salma)
Renggali terkejut dan berteriak
Renggali : si-siapa kamu?
naga :aku adalah sang naga hijau, sahabat ayahmu.
(Afdhal)
Air mengalir semakin deras dari atas bukit dan disusul dengan suara gemuruh. Renggali
sangat terkejut dan memperhatikan sesuatu yang berbentuk kepala ular raksasa yang muncul
dari belakang bukit tersebut
Renggali : Oh, jadi itu kamu? Lalu, dimana adikku?
naga : panggil sultan alam dulu dan aku akan buat pengakuan.
(Ikhsan Maulana)
Maka Renggali segera meninggalkan tempat asing itu.
Renggali sampai di istana saat hari sudah gelap, dia menceritakan kejadian aneh itu kepada
Sultan Meurah.
Sultan Meurah : apakah itu naga hijau yang menghilang bersama adikmu? Mengapa ia ingin
bertemu dengan ayahku, apa dia tidak tahu bahwa sultan telah meninggal?
Renggali : iya, dia adalah naga yang hilang Bersama adikku. aku pun tidak tahu
mengapa naga itu ingin menemui ayahmu, Sultan Meurah.
(Adel)
Setelah itu Sultan Meurah dan Renggali berangkat menuju bukit tersebut.
Sesampainya disana tiba-tiba bukit tersebut bergemuruh
naga : mengapa sultan alam tidak datang?
Sultan Meurah: ia sudah meninggal, sudah lama sekali, mengapa kamu seperti ini naga?
Kami pikir kamu sudah kembali ke Negara mu, dan dimana raja linge berada?
(Adel)
Bukit itu bergemuruh dengan sangat kencang dan membuat takut warga sekitar yang tinggal
di sekitaran bukit.
naga :mohon hukum aku yang mulia.aku pantas mendapatkannya
Renggali : mengapa kau seperti ini naga?
Naga : baiklah, akan aku ceritakan
(Adel)
Lalu, naga menceritakan apa yang sebenarnya terjadi pada hari itu.
FLASHBACK
(adel)
Pada suatu hari sang naga disuruh oleh Sultan Alam untuk mengantarkan hadiah berupa
pedang kepada sahabatnya, semuanya telah sampai hingga hanya tersisa 2 pedang untuk Raja
Linge dan Tuan Tapa, maka dari itu naga tersebut menjenguk Raja Linge terlebih dahulu,
Raja Linge pun bermaksud untuk pergi ke Tuan Tapa untuk mengambil obat istrinya.
Sesampainya disana, Tuan Tapa menitipkan 6 ekor kerbau untuk Sultan Alam, kerbau itu
besar sekali.
Tuan tapa : terima kasih telah mengantarkan pedangku ini Naga. Dan ini obat untuk istrimu
Raja Linge. Lalu, aku ingin menitipkan kerbau” itu untuk Sultan Alam, mohon di berikan
kepadanya
King Linge : Baik Tuan Tapa
(Rahma)
Kemudian, mereka meninggalkan Rumah Tuan Tapa.
Sepanjang jalan, naga berbicara di dalam hatinya.
naga : wah, kerbau itu terlihat gemuk dan sangat menggoda sekali untuk aku makan.
(Rahma)
Kemudian naga itu mengambil dua ekor kerbau dan memakannya. Pada saat yang bersamaan,
sayangnya raja linge tidak melihat kejadian itu.
raja Linge :kita kehilangan dua kerbau. Wahai naga, apakah kamu melihat siapa yang
mencurinya?
naga : Kule sang harimau adalah pencurinya, yang mulia.
raja Linge : Kule kamu benar benar memalukan, pastinya kamu kan yang memakan
kerbau itu!
Kule : aku tidak mengerti, apa maksudmu yang mulia? Aku tidak mencuri dan
memakan apapun.
raja Linge : diam! Aku tidak menerima berbagai alasanmu.
(Salma)
raja linge langsung membunuh kule, tanpa mendengarkan alasannya terlebih dahulu.
Dalam perjalanan dari Linge menuju Kuta Raja, mereka beristirahat di tepi Sungai
Peusangan. Tiba-tiba nafsu makan Sang Naga untuk memakan kerbau yang lezat itu
terbangun, lalu ia mencuri 2 ekor lagi.
raja Linge : apa apan ini, kita kehilangan dua ekor kerbau lagi, siapa yang mencurinya
kali ini?
naga : buya sang raja buaya adalah pencurinya yang mulia.
Raja Linge : Buya!

(Adel)
raja linge langsung menghampiri buya, dan tanpa mengeluarkan sepatah kata pun ia langsung
membunuhnya..
Saat hendak memasuki Kuta Raja, Raja Linge membersihkan diri dan berganti pakaian di tepi
sungai, lalu sang naga mencuri 2 ekor kerbau lagi dan memakannya, namun kali ini Raja
Linge mengetahuinya.
raja Linge : HEY NAGA! Jadi selama ini kamu yang telah memakann kerbau kerbau itu
dan malah menyalahkan orang yang tidak bersalah?
naga : aku sungguh tidak bermaksud seperti itu yang mulia

(Ikhsan)
Karena malu dengan perbuatannya, sang naga pun menyerang Raja Linge. Mereka pun
memulai sebuah pertengkaran dan Raja Linge menggunakan pedang sebagai senjatanya
Pada saat itu raja linge tidak memiliki kesempatan yang pas untuk membunuh naga, alhasil
sang naga lah yang membunuhnya.

BACK TO THE ORIGINAL TIMELINE


(Ikhsan)
Setelah mendengarkan penjelasan sang naga, sultan meurah dan renggali benar benar merasa
terkejut ketika mendengarnya.
naga : maafkan aku, mohon hukum aku! (terdengar isak tangis dari sang naga)
Sultan Meurah: mengapa kamu terjebak disini, wahai naga?
naga : Raja Linge menusukkan pedangnya ke tubuhku sehingga tubuh bagian bawahku
lumpuh lalu terjatuh dan meremukkannya. jatuhnya Raja Linge ke tanah membuat tanah
terbelah dan aku dimakamkan di sini bersamanya
Sultan Meurah : berilah ia hukuman renggali, kamu dan saudaramu punya hak untuk
menghukumnya.
Renggali : adikku saja tidak ada niatan membunuhnya jika tidak naga duluan yang
menyerangnya, begitu pula aku, maka lebih baik aku akan membebaskannya saja.
naga : tidak! Aku ingin dihukum untuk membalas akibat dari kesalahan yang telah ku
perbuat
Sultan Meurah: baiklah, maka lepaskanlah dia.

(Afdhal)
Maka mereka berdua berjalan mengelilingi tubuh naga itu untuk mencari pedang Raja Linge.
Setelah menemukannya, Renggali menarik kuat-kuat dan melepaskan pedangnya, namun
Naga Hijau tetap tidak mau bergerak.
naga : tolong hukum aku sultan meurah!
Sultan Meurah: kamu sudah mendapat cukup balasan dari Raja linge wahai naga, saudarinya
sudah melepaskan mu,sekarang pergilah ke tempat asal mu!

(Ikhsan)
Sambil menangis, naga itu mulai menggerakkan tubuhnya dan perlahan menuju ke laut
Kemudian terbentuklah alur atau sungai kecil akibat gerakan naga tersebut. Maka di
kemudian hari daerah di pinggiran Kuta Raja bernama Alue Naga, terdapat sebuah sungai
kecil yang dikelilingi rawa-rawa yang selalu tergenang akibat air mata penyesalan seekor
naga yang telah mengkhianati sahabatnya.
THE END

Anda mungkin juga menyukai