0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
69 tayangan3 halaman
1) Cerita Roro Jongrang menceritakan tentang Roro Jongrang yang menolak lamaran Bandung Bondowoso setelah ayahnya dibunuh. Ia memberi syarat membangun 1000 candi dalam semalam yang gagal dikerjakan Bondowoso.
2) Cerita Malin Kundang menceritakan tentang Malin yang menolak ibunya setelah menjadi kaya. Ibunya mengutuk Malin menjadi batu karang.
1) Cerita Roro Jongrang menceritakan tentang Roro Jongrang yang menolak lamaran Bandung Bondowoso setelah ayahnya dibunuh. Ia memberi syarat membangun 1000 candi dalam semalam yang gagal dikerjakan Bondowoso.
2) Cerita Malin Kundang menceritakan tentang Malin yang menolak ibunya setelah menjadi kaya. Ibunya mengutuk Malin menjadi batu karang.
1) Cerita Roro Jongrang menceritakan tentang Roro Jongrang yang menolak lamaran Bandung Bondowoso setelah ayahnya dibunuh. Ia memberi syarat membangun 1000 candi dalam semalam yang gagal dikerjakan Bondowoso.
2) Cerita Malin Kundang menceritakan tentang Malin yang menolak ibunya setelah menjadi kaya. Ibunya mengutuk Malin menjadi batu karang.
Zaman dahulu terdapat sebuah kerajaan besar yaitu Prambanan dan Prabu Baka merupakan raja yang memerintah. Ada sebuah kerajaan besar namanya Kerajaan Pengging di tempat yang lainnya. Seorang kesatria yang bernama Bondowoso dimiliki oleh Kerajaan Pengging. Karena Bondowoso mempunyai senjata khusus dengan nama Bandung, ia lebih terkenal dengan nama Bandung Bondowoso. Bandung Bondowoso juga mempunyai bala tentara jin yang sering dipakainya untuk membantunya dalam berperang. Selain itu juga digunakan untuk memperluas wilayah serta menyerang kerajaan lainnya. Suatu ketika sang raja yang angkuh memintanya untuk melakukan penyerangan terhadap Kerajaan Prambanan. Bandung Bondowoso meminta bantuan para jin untuk merebut Kerajaan Prambanan dalam rangka mensukseskan rencananya tersebut. Bandung Bondowoso diminta untuk mengurus harta benda kerajaan tersebut dan juga keluarga Prabu Baka sesudah memenangkan pertempuran tersebut. Kala itu ia melihat seorang wanita yang sangat cantik bernama Roro Jongrang dan ia menyukainya. Kemudian Roro Jongrang diminta oleh Bandung Bondowoso supaya menjadi permaisurinya. Roro Jongrang merasa bingung karena ia membenci Bandung Bondowoso yang sudah membunuh ayahnya. Tetapi untuk menolaknya ia juga merasa takut. Roro Jonggrang pada akhirnya mempunyai sebuah ide. Idenya adalah agar Bandung Bondowoso membuatkannya candi berjumlah seribu beserta 2 buah sumur hanya dalam waktu satu malam saja. Syarat tersebut disetujui oleh Bandung Bondowoso karena ia merasa yakin bisa menyelesaikannya dengan bantuan para jin. Bondowoso pada malam harinya mengumpulkan para jin untuk membantunya membuat candi seperti yang diinginkan oleh Roro Jonggrang. Roro Jongrang secara diam-diam mengamati yang dilakukan oleh Bandung Bondowoso dan merasa gelisah. Ia memikirkan cara untuk membuat Bondowoso gagal di dalam memenuhi syarat yang diberikannya. Agar para jin yang membantu Bondowoso segera pergi, ia akhirnya meminta bantuan para warga untuk membuat keadaan agar seolah-olah hari sudah menjelang fajar. Jerami dibakar yang membuat langit terlihat merah. Suara dari lesung juga mulai bersaut-sautan. Bau harum bunga-bunga mulai tercium dan ayam jago juga mulai berkokok. Keadaan ini membuat para jin menjadi pergi karena mereka mengira pagi telah tiba. Roro Jonggrang kemudian menemui Bandung Bondowoso lalu mengatakan bahwa ia sudah gagal memenuhi persyaratannya. Bandung Bondowoso menjadi sangat marah dan memutuskan untuk mengutuk Roro Jonggrang menjadi sebuah patung yang keseribu. Nah, itulah asal mula terjadinya Candi Prambanan atau bisa disebut juga dengan Candi Roro Jongrang. Sedangkan Candi Sewu merupakan candi yang ada di sekelilingnya. Malin Kundang
Cerita Rakyat Malin Kundang
Cerita tentang Malin Kundang berasal dari wilayah Sumatra. Terdapat sebuah keluarga yang hidupnya miskin dan mempunyai seorang anak namanya adalah Malin Kundang. Keadaan keluarga tersebut sangat memprihatinkan yang membuat sang ayah merantau ke negeri seberang. Malin serta ibunya berharap sang ayah akan pulang dengan membawa banyak uang sehingga kebutuhan sehari-hari keluarga mereka bisa terpenuhi. Tetapi, sang ayah tidak kunjung pulang yang menjadikan mereka merasa kecewa. Seiring berjalannya waktu Malin beranjak dewasa. Ia ingin ke negeri sebelah merantau supaya bisa menjadi orang yang kaya. Ia belajar banyak tentang perkapalan dengan teman-temannya yang pengalamannya lebih di dalam kapal. Hingga Malin akhirnya ahli dalam dunia perkapalan. Suatu ketika kapal dagang yang di naikinya tersebut diserang oleh para bajak laut. Hal tersebut membuatnya tidak memiliki apa-apa lagi. Seluruh barang berharga yang dimilikinya juga sudah dirampas. Malin beruntung bersembunyi di sebuah ruang kecil yang membuatnya terselamatkan. Ia kini terdampar di sebuah desa dan warga desa setempat menolongnya sesudah ia menceritakan seluruh kejadian yang sudah menimpa dirinya serta rekannya ketika berada di kapal dagang. Beruntungnya desa yang ia datangi sangat subur. Keteguhan dan juga keuletannya membuatnya berhasil menjadi orang yang sukses. Ia berhasil menjadi orang yang kaya dan mempunyai banyak sekali kapal dagang. Kemudian ia ingin menjadikan seorang gadis istrinya sehingga ia memutuskan untuk melamarnya. Sesudah beberapa lama menikah, Malin mengajak istrinya untuk berlayar memakai sebuah kapal yang mewah dan besar. Sang ibu melihat kapal yang berlabuh dan segera menghampirinya. Ia merasa yakin bahwa orang yang ada di dalam kapal tersebut merupakan Malin anaknya. Ketika Malin turun dari kapal, sang ibu menyambutnya dengan hangat. Ibunya langsung memeluknya dengan sangat erat. Namun yang terjadi adalah Malin berpura-pura tidak mengenali ibunya tersebut. Ia merasa malu mengakui ibunya yang pakaiannya nampak compang-camping dan sudah tua. Bahkan ia juga dengan tega mengatakan bahwa ibunya tersebut sebagai seorang pengemis. Mendengar apa yang dikatakan oleh Malin, ibunya merasa sangat marah. Ibunya memanjatkan doa kepada Tuhan agar jika memang benar ia adalah anak kandungnya, maka ia ingin mengutuknya menjadi sebuah batu. Pada saat itu juga angin bertiup sangat kencang dan badai menghancurkan kapal milik Malin. Akhirnya perlahan-lahan Malin berubah menjadi sebuah batu karang.