Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

(ISLAM DAN KEWIRAUSAHAAN)


Disusun untuk memenuhi tugas

Mata kuliah : pendidikan agama islam

Dosen : Dr.Nenden Munawaroh, M.Pd.l

OLEH :

KELOMPOK 10

MUHAMAD SOLAH

MUHAMAD RIZKI MATHOR

FAHRI JAELANi

Kelas b

Jurusan agroteknologi

Fakultas pertanian garut


Kata pengantar
Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan inayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
Laporan makalah yang berjudul islam dan kewirausahaan

Terima kasih saya ucapkan kepada  ibu Dr.Nenden Munawaroh, M.Pd.l

yang telah membantu kami baik secara moral maupun materi. Terima kasih
juga saya ucapkan kepada teman-teman seperjuangan yang telah
mendukung kami sehingga kami bisa menyelesaikan tugas ini tepat waktu.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………………..i

DAFTAR ISI……………………………………………………………………………..….ii

BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………..1

1.1 LATAR BELAKANG………………………………………………1

1.2 RUMUSAN MASALAH…………………………………………1

1.3 TUJUAN …………………………………………………………….1

BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………………..2

2.1 PENGERTIAN WIRAUSAHA……………………………….…2

2.2 KARASTERISTIK SEORANG WIRAUSAHA ISLAM…..2

2.3 ISLAM MENDORONG WIRAUSAHAAN…………………3

BAB III PENUTUP

3.1 KESIMPULAN………………………………………………………4

3.2 PENUTUP………………………………………………………..…4

3.3 DAFTAR PUSTAKA………………………………………………5


BAB 1 : PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

pendidikan kewirausahaan
Pendidikan kewirausahaan (entrepreneurship) di Indonesia masih kurang
memperoleh perhatian yang cukup memadai, baik oleh dunia pendidikan,
masyarakat, maupun pemerintah. Banyak praktisi pendidikan yang kurang
memperhatikan aspek-aspek penumbuhan mental, sikap, dan prilaku
kewirausahaan peserta didik, baik di sekolah kejuruan maupun professional
sekalipun. Orientasi mereka, pada umumnya, hanya pada upaya-upaya
menyiapkan tenaga kerja yang siap pakai. Sementara itu, dalam masyarakat
sendiri telah berkembang lama kultur feodal (priyayi) yang diwariskan oleh
penjajahan Belanda. Sebagian besar anggota masyarakat memiliki persepsi dan
harapan bahwa outputdari lembaga pendidikan dapat menjadi pekerja
(karyawan, administrator atau pegawai

1.2 Rumusan masalah


Apakah yang di maksud dengan pengelolaan dan kewirausahaan?

Bagaimanakah ciri dan watak dalam kewirausahaan?

Bagaimanakah tahap-tahap dan proese dalam kewirausahaan?

Bagaimanakah faktor-faktor motivasi dalam berwirausaha?

Bagaimakah kegiatan kewirausahaan menurut pandangan Islam?

1.3 Tujuan
A. Untuk menjelaskan pengertian pengelolaan dan kewirausahaan.

B.Untuk mengidentifikasikan ciri dan watak dalam kewirausahaan.

C.Untuk menjelaskan dan mengidentifikasikan tahap-tahap dan proses dalam


berwirausaha.

D.Untuk mengidentifikasikan faktor-faktor motivasi dalam berwirausaha.


Bab ll pembahasan
ll.l.Pengertian wirausaha
* Kewirausahaan adalah ilmu yang memperlajari tentang nilai,
kemampuan, dan perilaku seseorang dalam menghadapi tantangan
hidupnya. Unsur-unsur kewirausahaan meliputi motivasi, visi,
komunikasi, optimisme, dorongan semangat dan kemampuan
memanfaatkan peluang.

Salah satunya dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari
* ،‫ط‬ ُّ َ‫ « َما أَ َك َل أَ َح ٌد طَ َعا ًما ق‬:‫ قَا َل‬،‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم‬َ ِ ‫ ع َْن َرسُو ِل هَّللا‬،ُ‫ض َي هَّللا ُ َع ْنه‬ ِ ‫َع ِن ال ِم ْقد َِام َر‬
ْ َّ ِ‫ َوإِ َّن نَب‬،‫َخ ْيرًا ِم ْن أَ ْن يَأْ ُك َل ِم ْن َع َم ِل يَ ِد ِه‬
ُ‫ َكانَ يَأ ُك ُل ِم ْن َع َم ِل يَ ِد ِه» ( َر َواه‬،‫ي هَّللا ِ دَا ُو َد َعلَ ْي ِه ال َّسالَ ُم‬
]1[)‫ارى‬ ِ َ‫ْالبُخ‬
* Artinya: “Dari Miqdam RA, dari Rasul SAW bersabda: tidaklah
seseorang makan makanan yang lebih baik daripada makan hasil kerjanya
sendiri dan sesungguhnya Nabi Daud AS makan dari hasil buah tangan
(pekerjaan) nya sendiri” (HR. Al-Bukhari).
* Seperti penjelasan hadis di atas Rasulullah SAW menyatakan bahwa
usaha yang paling baik adalah berbuat sesuatu atau melakukan sesuatu
dengan tangannya sendiri atau dari hasil kerjanya sendiri dengan syarat
dilakukan dengan baik dan jujur. Mengapa kita di anjurkan agar bisa
berwirausaha? karena dengan berwirausaha kita bisa meningkatkan
kemampuan yang kita miliki dan bisa berkarya tanpa henti untuk
menciptakan kreatifitas dan inovasi-inovasi baru.

2.2 Karakteristik seorang wirausahaan


Dalam ajaran Islam, ada beberapa sifat atau karakteristik yang harus
dimiliki oleh seorang wirausaha, yaitu :
1. Sifat takwa, tawakal, dzikir dan syukur
Sifat-sifat di atas harus benar-benar dilaksanakan dalam kehidupan (praktek
bisnis) sehari-hari. Ada jaminan dari Allah bahwa : barang sapa yang takwa
kepada Allah, maka Allah akan mengadakan baginya jalan keluar, dan Allah
memberinya rizki dari arah yang tidak disangka-sangka. Tawakal ialah suatu
sifat penyerahan diri kepada Allah secara aktif, tidak cepat menyerah. Berdzikir
artinya selalu menyebut Asma Allah dalam hati dengan merendahkan diri dan
rasa takut serta tidak mengeraskan suara dalam segala keadaan. Selalu ingat
Allah membuat hati menjadi tenang, segala usaha dapat dilakukan dengan
kepala dingin dan lancar
* 2. Jujur
Dalam suatu hadis dinyatakan : Kejujuran itu akan membawa ketenangan dan
ketidakjujuran akan menimbulkan keragu-raguan (HR. Tirmidzi) Jujur dalam
segala kegiatan bisnis, menimbang, mengukur, membagi, berjanji, membayar
hutang, jujur dalam berhubungan dengan orang lain akan membuat ketenangan
lahir dan batin.
*
3. Niat suci dan ibadah
Bagi seorang muslim melakukan bisnis adalah dalam rangka ibadah
kepada Allah. Demikian pula hasil yang diperoleh dalam bisnis akan
dipergunakan kembali di jalan Allah.
4. Adzan dan bangun lebih pagi
Rasulullah telah mengajarkan kepada umatnya, agar mulai bekerja sejak pagi
hari, selesai sholat subuh, jangan kamu tidur, bergeraklah, carilah rizki dari
Tuhanmu. Para malaikat akan turun dan membagi rizki sejak terbit fajar sampai
terbenam matahari.
5. Toleransi
Toleransi, tenggang rasa, tepo seliro, lamat diawak katuju diurang (Minang)
harus dianut oleh orang-orang yang bergerak dalam bidang bisnis. Dengan
demikian tampak orang bisnis itu supel, mudah bergaul, komunikatif, praktis,
tidak banyak teori, fleksibel, pandai melihat situasi dan kondisi, toleransi
terhadap langganan, dan tidak kaku.
6. Berzakat dan berinfaq
Mengeluarkan zakat dan infaq harus menjadi budaya muslim yang bergerak
dalam bidang bisnis. Harta yang dikelola dalam bidang bisnis, laba yang
diperoleh harus disisihkan sebagian untuk membantu anggota masyarakat yang
membutuhkan
Dalam ajaran Islam sudah jelas bahwa harta yang dizakatkan dan diinfaqkan
tidak akan hilang, melainkan menjad tabungan yang berlipat ganda baik di
dunia maupun diakhirat.
7. Silaturrahmi
Orang bisnis seringkali melakukan silaturrahmi dengan partner bisnisnya
ataupun dengan langganannya. Hal ini sesuai dengan ajaran Islam bahwa
seorang Islam harus selalu mempererat silaturrahmi satu sama lain. Manfaat
silaturrahmi ini di samping mempererat ikatan persaudaraan, juga sering kali
membuka peluang-peluang bisnis yang baru. Hadis Nabi menyatakan :
Siapa yang ingin murah rizkinya dan panjang umurnya, maka hendaklah ia
mempererat hubungan silaturrahmi (HR. Bukhari).

2.3 Islam mendorong wirausahaan


Ada 3 hadist yang menjelaskan tentang dorongan untuk berwirausahaan:
1. Berwirausaha atau Bekerja Keras Mencari Nafkah
* ‫ قال رسول هللا‬:‫ قال‬،‫ عن أبيه‬،‫ عن سالم‬،‫عن عاصم بن عبيد هللا‬
* ‫ >>إن هللا يحب المؤمن المحترف<< و في‬:‫صلى هللا عليه و سلم‬
* ‫ >>الشاب المحترف<< )أخرجه البيهقي‬:‫(رواية ابن عبدان‬
* Artinya: “Dari ‘Ashim bin Ubaidillah, dari Salim, dari bapaknya,
berkata : bersabda Rasulullah SAW. : “sesungguhnya Allah senang
kepada orang mukmin yang profesional (pandai)” dan di dalam riwayat
Ibnu ‘Abdan: “pemuda profesional.” (HR. Al-Baihaqi)”
Kata kunci dari hadits tersebut adalah ‫ المحترف‬.
* )‫ (إ ن هللا يح ب المؤمن المحترف‬orang yang bekerja keras dalam mencari
kehidupan seperti perindustrian, pertanian dan perdagangan (al-Manawi,
tt:368).
2.Bekerja untuk Menyeimbangkan Dunia dan Akhirat
* ‫ ليس‬:‫ قال رسول هللا ص لى هللا عليه و سل م‬،‫عن أنس بن مالك قال‬
* ‫بخيركم من ترك دنياه آلخرته و ال آخرته لدنياه حتى يصيب منهما‬
* ‫جميعا فإن الدنيا بالغ إلى اآلخرة و ال تكونوا ك ال على الناس )رواه‬
* ‫(الديلمى و ابن عساكر‬
Artinya: “Dari Anas bin Malik berkata, Rasulullah SAW. bersabda: “bukanlah
orang yang terbaik diantara kalian, seseorang yang mengabaikan urusan
duniawinya demi urusan akhiratnya, dan bukan pula seseorang yang
mengabaikan urusan akhiratnya demi urusan duniawinya, sehingga ia
mendapatkan keduanya secara bersamaan. Sesungguhnya dunia itu
merupakan sarana atau jalan untuk menuju ke akhirat, dan jangan sekali-kali
kalian menjadi beban bagi orang-orang lain.” (HR. Ad-Dailami dan Ibnu ‘Asakir)

* 3.Bekerja yang Halal


* ‫عن المقدام رضي هللا عنه عن رسول هللا صل ى هللا عليه و سل م قال‬
* ‫ما أكل أحد طعاما ق ط خيرا من أن يأكل من عمل يده و إ ن نب ي هللا‬

* )‫داود عليه أخرجه البخاري(السالم كان يأكل من عمل يده‬


* Artinya: “Dari Al-Miqdam RA., dari Rasulullah SAW., beliau bersabda:
“seseorang yang makan hasil usahanya sendiri, itu lebih baik.
Sesungguhnya Nabi Daud AS., makan dari hasil usahanya sendiri.” (HR.
Bukhari)”
* Kata kunci dari hadits tersebut adalah ‫ قطّاخيرا‬dan ‫ عمل‬.
* )‫ (ما أكل أحد طعاما‬tidak ada seorangpun dari bani Adam yang makan suatu
makanan. )‫ (ق ط خيرا‬makanan yang baik. )‫ (من أن يأكل من عمل يده‬makanan
yang dihasilkan dari usahanya sendiri itu mempunyai keutamaan
tersendiri, ini sesuai dengan apa yang telah dianjurkan Nabi Muhammad
SAW tersebut merupakan salah satu kewajiban bagi setiap muslim, dan
lebih dari itu orang-orang yang senantiasa mencukupi kebutuhan
hidupnya tanpa menggantungkan kepada orang lain (dari usaha/keringat
sendiri) merupakan sebagaian dari manusia-manusia yang utama.

3.1 Kesimpulan
-Kewirausahaan adalah ilmu yang memperlajari tentang nilai, kemampuan, dan
perilaku seseorang dalam menghadapi tantangan hidupnya.
- KARAKTERISTIK SEORANG WIRAUSAHA ISLAM
1.sifat takwa,tawakal,dzikir dan syukur
2.jujur
3.niat suci dan ibadah
4.Adzan dan bangun lebih pagi
5.Toleransi
6.Berzakat dan berinfak
7.Silaturahmi
-Islam mendorong wirausahaan
1. Berwirausaha atau Bekerja Keras Mencari Nafkah
2.Bekerja untuk Menyeimbangkan Dunia dan Akhirat
3.Bekerja yang Halal

3.2 penutup
Dari uraian di atas dapat diambil beberapa simpulan sebagai berikut.

Dengan melihat realita secara jujur dan objektif, maka orang sadar bahwa
menumbuhkan mental wirausaha merupakan terobosan yang penting dan
tidak dapat ditunda-tunda lagi. Kita semua harus berpikir untuk melihat dan
melangkah ke arah sana.

Dalam Islam, baik dari segi konsep maupun praktik, aktivitas kewirausahaan
bukanlah hal yang asing, justru inilah yang sering dipraktikkan oleh Nabi,
istrinya, para sahabat, dan juga para ulama di tanah air. Islam bukan hanya
bicara tentang entrepreneurship (meskipun dengan istilah kerja mandiri dan
kerja keras), tetapi langsung mempraktikkannya dalam kehidupan nyata.
Lembaga pendidikan melalui para praktisinya harus lebih konkret dalam
menyiapkan program kegiatan pembelajaran yang benar-benar dapat
mendorong tumbuh dan berkembangnya spirit kewirausahaan mulai dari
sekolah dasar sampai perguruan tinggi.

3.3 daftar pustaka


http://fadhilwahyudi.multiply.com/journal/item/44/MUTIARA_KEGIATAN_WIR
AUSAHA_MENURUT_ISLAM

http://insaniaku.files.wordpress.com/2009/03/4-islam-dan-mental-
kewirausahaan-subur.pdf

http://islamkuno.com/2008/02/01/pemberdayaan-masyarakat-dan-
kewirausahaan/

http://www.scribd.com/doc/4933265/PENGELOLAAN-KEWIRAUSAHAAN

http://www.waspada.co.id/index2.php?
option=com_content&do_pdf=1&id=10450

Anda mungkin juga menyukai