Anda di halaman 1dari 11

ACARA 3

PENGENALAN ALAT-ALAT BIOLOGI MOLEKULER

I. Pendahuluan
Perkembangan ilmu pengetahuan terkini, khususnya dalam bidang
bioteknologi dan biologi molekuler berlangsung sangat pesat.
Penggunaannya dapat digunakan di berbagai bidang baik itu biologi,
kesehatan, pertanian dan ilmu lainnya. Berawal dari ditemukannya struktur
DNA (Deoxyribonucleic acid). Oleh Francis Crick pada tahun 1958,
kemudian disusul dengan ditemukannya enzim retriksi, pembuatan pustaka
gen berdasarkan situs restriksi, cloning sekuens DNA pada organisme
prokariot, penggunaan berbagai macam penanda DNA (DNA marker)
sampai akhirnya sintesis penggandaan DNA secara in vitro serta sekuen
genom dan analisisnya.
Perkembangan Bioteknologi didukung dengan metode – metode
mutakhir serta fasilitas laboratorium yang memadai. Salah satu metode
dasar yang harus dipelajari adalah bagaimana cara mengisolasi DNA dari
makhluk hidup dengan baik dan benar. Setiap makhluk hidup mempunyai
karakteristik material penyusun yang berbeda – beda, sehingga diperlukan
metode yang tepat agar DNA diperoleh yang kosentrasi dan kemurnian
yang baik. Selain itu, Alat – alat yang terdapat di laboratorium
bioteknologi juga harus mendukung dan menunjang kegiatan penelitian
maupun praktikum agar materi bioteknologi tersampaikan dengan baik.
Kompetensi guru dalam mengenalkan jenis alat – alat laboratorium supaya
dapat memberikan pemahaman yang lebih baik kepada para Mahasiswa.

Alat merupakan salah satu pendukungdari pada keberhasilan suatu


pekerjaan dilaboratorium. Sehingga untuk memudahkan danmelancarkan
berlangsungnya
praktikum, pengetahuan mengenai penggunaan alat sangatdiperlukan.
Setiap alat memiliki nama yangmenunjukkan kegunaan alat, prinsip kerja
atau proses yang berlangsung ketika alat digunakan. Beberapa kegunaan
alat dapat dikenali berdasarkan namanya. Mengenal alat dan bahandapat
membuat praktikan melakukan tahapandemi tahapan demi tahapan dengan
berjalanlancar (Klug dan Cummings, 1994).

II. Metodologi

2.1 Alat

Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah mikropipet,


Mikrotube, centrifuge eppendorf, spektrometer, elektroforesis, PCR.

II.2 Prosedur Kerja

Metode kerja dalam praktikum ini dilakukan dengan mengenal alat-


alat dan mengetahui cara kerja dan fungsinya dilaboratorium dalam
praktikum biologimolekular.

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

NO ALAT FUNGSI
1. Untuk memindahkan
cairan dalam jumlah
yang kecil (mikro)
secara akurat. Jika kita
sebelumnya pernah
pakai pipet ukur gelas,
Mikropipet tentu akurasinya kurang
presisi.
2. Untuk menyimpan
sampel.

Mikrotube
3. untuk melakukan
pemisahan pada
sampel  yang berkaitan
dengan analisis
kesehatan seperti
pemeriksaan pada
Centrifuge cairan urine dan serum.
4. untuk melakukan
analisa atau
menghitung seberapa
banyak atau besar
konsentrasi senyawa
pada sample tertentu.

Spektrometer
5. untuk mengetahui
ukuran dan bentuk
suatu partikel baik
DNA, RNA dan
protein.

Elektroforesis
6. untuk memperbanyak
salinan suatu daerah
rantai DNA yang
spesifik

PCR

Mikropipet (micropipet) adalah suatu alat


yang digunakan untuk memindahkan cairandalam jumlah kecil secara
akurat dalam satuanmikroliter. Penggunaan pipet gelas seperti pipetukur
dan pipet gondok tidak mempunyai
akurasiyang tinggi untuk volume kurang dari 1ml. Sehingga
pada pemindahan cairan denganvolume kecil kurang dari 1000 microliter,
orangcenderung menggunakan mikropipet, biasa jugadisebut dengan pipet
otomatis. Pipet otomatis inimempunyai akuraritas dan presisi yang
lebih baik dari pada pipet gelas. Setiap pipet dapatdiset berapapun
volumenya selama dalam rangevolume pipet. Mikropipet dapat
dibedakanmenjadi singel, channel, multichannel sertaadjustable dan fix.
Ada beberapa macam merekmikropipet yang beredar dipasaran
sepertiGilson, Pipetman, dan lain-lain (Khopkar, 1990).

Sentrifuga merupakan alat yangdigunakan untuk memisahkan


bahan-bahan berdasarkan perbedaan berat jenis. Sentrifugamemiliki
kemampuan memutar 4000/menit.Mampu melepaskan inti dari sel. Jenis
sentrifugaterbagi menjadi tiga yaitu: berdasarkan ukurantabung (volume),
kecepatan putaran, dan pengaruh suhu (Khopkar, 1990).Mesin PCR adalah
mesin termosiklikyang mengatur kenaikan dan penurunan suhusecara
bertahap. DNA yang sudah diisolasi akandicampur dengan reagen/cairan
yangmengandung enzim-enzim dan primer DNA.Arti primer adalah kode
genetik/ potongan DNA yangingin kita lihat dari kumpulan DNA yang
sudahdiisolasi. PCR adalah Replikasi DNA, dimana
pada tahap awal, kedua “kalung mutiara” -DNAakan dipisahkan oleh
proses pemanasan (sampai95ºC) (Klug dan Cummings, 1994).

Spektrofotometer UV/Vis adalah alatanalisis sampel dengan


menggunakan prinsip- prinsip absorpsi radiasi gelombangelektromagnetik
oleh bahan untuk panjanggelombang sinar UV sampai dengan
sinartampak. Kegunaan UV/Vis spektrofotometeradalah untuk
menentukan kandungan zatorganik/anorganik dalam larutan (Klug
danCummings, 1994).UV Transilluminators digunakan untukmen-visual-
kan DNA setelah di loading ataurunning dalam DNA elektroforesis.
Prinsip kerjadari alat ini adalah sinar UV yang dipancarkanakan
memendarkan Ethidium bromide (EtBr)yang menempel pada DNA.
Sehingga visualisasiDNA bisa terlihat lewat pancaran yang berwarna
orange keputihan tersebut (John danRachmawati, 2011).
Elektroforesis merupakan proses untuk memvisualisasikan protein
atau materi genetik dengan menggunakan prinsip migrasi
partikel bermuatan di bawah pengaruh arus listrik.Prinsip kerja dari
elektroforesis berdasarkan pergerakan partikel-
partikel bermuatan negatif(anion), dalam hal tersebut DNA, yang
bergerakmenuju kutub positif (anode), sedangkan partikel-
partikel bermuatan positif (kation) akan bergerak menuju kutub
negatif (anode) (Martin,1996).

KESIMPULAN

Alat-alat yang diperkenalkan dalam praktikum kali ini adalah 


Mikropipet, Mikrotube, Centrifuge, Spektrofotometer, Elektroforesis, PCR

DAFTAR PUSAKA

Novriza Sativa S. Pd., M. Si. 2022. Modul Penuntun Praktikum Genetika. Garut.

Seprianto1, Henny Saraswati2, Febriana Dwi Wahyuni3, Titta Novianti4, Adri


Nora5, Aroem Naroeni6, Putri Handayani7. 2022. WORKSHOP ISOLASI DNA
DAN PENGENALAN ALAT LABORATORIUM BIOTEKNOLOGI. Jakarta
Barat

Zahra Yunisa. 2014. PENGENALAN ALAT. Tanggerang Selatan

John dan Rachmawati. 2011.Chemistry 3A. Erlangga. Jakarta

Khopkar, S. M. 1990. Konsep Dasar Kimia Analitik . UI-Press. Jakarta

https://andarupm.co.id/pengertian-mikropipet/ (diakses 20 Januari 2023)

https://eprints.umm.ac.id/40965/4/BAB%20III.pdf (diakses 20 Januari 2023)

https://andarupm.co.id/spektrofotometer/ (diakses 20 Januari 2023)

https://andarupm.co.id/pcr-polymerase-chain-reaction/ (diakses 20 Januari 2023)

http://repository.unimus.ac.id/3023/4/Bab%202.pdf (diakses 20 Januari 2023)


ACARA 4

ISOLASI DNA SEDERHANA

I. PENDAHULUAN
Pada dasarnya, sel mengandung dua asam nukleat yaitu DNA dan
RNA. DNA terletak pada kromosom, dijumpai di nukleus, mitokondria
dan kloroplas. Sedangkan RNA dijumpai di nukleus, sitoplasma, dan
ribosom. DNA ada dalam setiap sel mahluk hidup. Zat ini disebut cetak
biru kehidupan karena memiliki peranan yang sangat penting, yaitu
sebagai pembawa informasi hereditas yang menentukan struktur protein
dan proses metabolisme lain. DNA bisa mengalami denaturasi dan
renaturasi. Banyak hal yang mempengaruhi proses tersebut, antara lain
suhu yang tinggi, PH ekstrim, Kandungan elektrolit Na+ atau K+ dan
komposisi basa C-G. ( Hays, 2005).

Untuk mendapatkan DNA murni dari suatu sel dalam jaringan


tubuh mahluk hidup dapat dilakukan suatu teknik isolasi DNA. Zubaidah
(2004 : 38) menyatakan bahwa isolasi DNA dapat dilakukan dengan
berbagai cara, akan tetapi pada setiap jenis maupun bagian tanaman dapat
menimbulkan masalah berbeda, antara lain karena adanya senyawa
polifenol dan polisakarida dalam konsentrasi tinggi yang dapat
menghambat pemurnian DNA dan juga mempengaruhi enzim-enzim
seperti polimerase, ligase, endonuklease restriksi, atau enzim untuk
kegiatan molekuler lain yang dapat menyebabkan DNA tidak dapat
digunakan untuk aplikasi penelitian.

II. METODOLOGI
II.1 Alat dan Bahan

Alat Bahan
Wadah sterofom/termos es Es batu
Hotplate Buah nanas 75 gram
Penangas air Sabun cair 10 ml
Corong Garam 3 gram
Erlenmeyer Aquades sampai 100 ml
Saringan teh Enzim protease 5-10 tetes
Becker glass Alkohol 95% simpan dulu di
kulkas 5-10 jam
Gelas ukur kaca
Batang Pengaduk
Spatula
Gelas ukur plastik
Mikropipet
Blender
Tabung centrifuge 50 ml
Pipet tetes

II.2 Prosedur Kerja


1. Masukan garam ke becker glass
2. Campurkan dengan sabun cair
3. Kemudian diaduk
4. Tambahkan Aquades hingga 100 ml
5. Masukan sampel buah (nanas) yang sudah diiris
6. Masukan glass becker pada hotplate (15 menit) suhu jangan lebih 60
derajat, sambil diaduk
7. Pindahkan ke dalam bak berisi es, sambil diaduk selama 5 menit
8. Blender selama 5 detik
9. Saring dengan saringan teh secara teh perlahan
10. Tuangkan pada centrifuge
11. Tambahkan enzim protease 5-10 tetes
12. Diamkan sebentar, masukan alkohol 95% dingin sebanyak 20 ml
13. Tuangkan pada tabung centrifuge pelan pelan
14. Hitung waktu dari alkohol masuk ke larutan hingga muncul benang
benang seperti untaian DNa
15. Pada bagian atas ada benang-benang kelompok DNA (2-3 menit)
berwarna putih

III.HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Isolasi DNA sederhana

Deoxyribonucleic acid atau DNA merupakan senyawa kimia yang


paling penting dalam mahluk hidup. DNA merupakan senyawa yang
mengandung informasi genetik mahluk hidup dari satu generasi ke
generasi selanjutnya.

Sel terdapat di semua bagian tubuh makhluk hidup mulai dari


ujung rambut sampai ujung kaki. Oleh karena itu, DNA dapat diekstrak
dari segala macam organ yang terdapat di dalam tubuh seperti daging,
darah, sperma, ginjal, jantung, hati, limfa, dan lain-lain. Demikian juga
untuk tanaman, DNA dapat diambil dari semua bagian yang ada selnya.
Walaupun cara ekstraksi DNA dari berbagi sumber tersebut pada
prinsipnya sama, namun ada beberapa modifikasi tertentu yang dilakukan
untuk menghancurkan inhibitor yang ada didalam masing-masing sumber
tersebut (Muladno 2002: 19).

Isolasi DNA merupakan proses pemisahan DNA dari sel (ekstraksi


atau lisis). Dalam mengisolasi DNA, dilakukan homogenisasi dan
penambahan buffer lisis ataupun buffer ekstraksi untuk mencegah
kerusakan DNA (Yuwono, 2008). Pada sel eukariot, DNA berada pada inti
sel/nukleus, mitokondria dan atau kloroplas sedangkan pada sel prokariot
DNA berada dalam suatu area tertentu yang disebut nukleoid namun tidak
mempunyai membran inti. DNA dipisahkan dari membran
pembungkusnya dan juga bahan organik lain yang ada dalam suatu sel.
Pemisahan DNA tersebut adalah bagian dari isolasi DNA (Elrod, 2007).

IV. KESIMPULAN
Praktikum isolasi DNA ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh
macam buah dan jenis detergen terhadap efektifitas hasil isolasi DNA
secara sederhana. Isolasi DNA adalah proses pemisahan molekul DNA
dari molekul molekul lain di inti sel. Perbedaan Jumlah DNA yang
dihasilkan dalam prosee isolasi disebabkan oleh jenis detergen yang
digunakan serta macam buah yang dipakai sebagi sumber DNA

DAFTAR PUSAKA

Novriza Sativa S. Pd., M. Si. 2022. Modul Penuntun Praktikum Genetika. Garut.

Koesmadji W, Resna Fransiska sudargo, Riandi, Sri Anggraeni, Sriwulan Diana,


Suhara, Siah Kusumawaty, Any Aryani. 2007. Pedoman Praktikum Genetika.
Program Studi Boologi Pendidikan Biologi, Jurusan Pendidikan Biologi- FPMIPA
: Bandung

https://www.youtube.com/wacth?v=6gjtkkC9VA

Wawan A setiawan, Kusuma Handayani, M. Kanedi. 2021. Pelatihan Analisis


DNA Secara Sederhana. Jurusan Biologi – FPMIPA : Universitas Lampung

Pharmawati M. 2009. Optimalisasi Ekstrasi DNA dan PCR. RAPD pada Grevillea
sp (Proteaceae). Jurnal Biologi , 8:12-16

Yuwono, T,.2008. Biologi Molekuler. Erlangga. Jakarta.

Siti Maryam. 2009. Jurusan Pendidikan Biologi- FPMIPA : Universitas Negeri


Semarang

http://lib.unnes.ac.id/2460/ (diakses 24 Januari 2023)

https://www.academia.edu/9225773/Laporan_Isolasi_DNA_Buah (diakses 24
Januari 2023)

https://dppm.uii.ac.id/wp-content/uploads/2022/12/481-489_Wawan-A.-
Setiawan_PELATIHAN-ANALISIS-DNA-SECARA.pdf (diakses 24 Januari
2023)

Anda mungkin juga menyukai