Anda di halaman 1dari 5

Chapter 9 : Pendapatan

1. Pendapatan yang ditentukan


Pendapatan adalah hubungan antara kegiatan moneter yang menaikkan nilai perusahaan
yang berasal dari kegiatan produksi dan penjualan output yang dihasilkan perusahaan.
Pengertian tentang pendapatan itu sendiri ada beberapa macam, berikut ini ada beberapa
pandangan yang menegaskan arti konseptual dari pendapatan:
 IAS 18/ AASB 118 – Revenue
 IASB Framework - REvenue forms part of income
 FASB

Behavioural View of Revenue

Paton dan Littleton: Pendapatan menunjukkan pencapaian bruto atau kinerja bruto
perusahaan, sementara beban (expense) mewakili usaha perusahaan. 

Penyandingan pendapatan dan beban menghasilkan profit yang merupakan pencapaian


neto perusahaan (Perilaku Pendapatan)

Bedford: Profit akan naik hanya atas aktivitas yang merupakan operasi bisnis entitas,
tidak termasuk yang merupakan hasil dari penerapan metode auntansi. Operasi bisnis
yang umum dari entitas meliputi:

a. perolehan sumber daya uang


b. perolehan jasa
c. penggunaan jasa
d. penggabungan-ulang jasa-jasa yang telah diperoleh
e. penyerahan jasa
f. distribusi sumber daya uang

Proses Memperoleh Pendapatan

Myers berpendapat bahwa konsep pendapatan dan profit berhubungan dengan


keputusan atau kejadian kritis tertentu yang dibuat oleh manajer. Profit diperoleh
ketika pengambilan keputusan kritis atau melakukan tugas yang paling sulit dalam

Muhammad Arnez Puji Santosa (A031191045) 1


Chapter 9 : Pendapatan

suatu siklus transaksi yang lengkap. Teori Myer ini membantu akuntan dalam

menentukan kapan pengakuan pendapatan.

2. Revenue recognition (pengakuan pendapatan)


Historical perspective
Selama abad ke-19, income (profit) bagi entitas bisnis ditentukan berdasarkan konsep
peningkatan dalam kekayaan bersih, yang dilakukan baik melalui kebijakan akuntansi
penggantian atau dengan penilaian aset secara periodik (Chatfield). Namun, konsep ini
dianggap berkontribusi atas terjadinya bencana eknomi yang mengarah pada depresi
besar- besaran tahun 1930-an karena penilain aset yang berlebihan. Konsep ini
kemudian digantikan secara bertahap dengan konsep bahwa income haruslah
terealisasi..
Criteria for revenue recognition
Menurut Coombes dan Martin, pengakuan pendapatan dapat terjadi pada satu bagian/
poin dalam siklus operasi entitas atau proses penerimaan seperti pada gambar berikut:
Analysis of criteria for revenue recognition
1. Measurability of asset value
Pendapatan dapat diukur secara andal, dengan prinsip konservatisme yaitu
diakui pada saat terealisasi secara aktual. Aspek kriteria measurability adalah
terjaminnya collectability kas yang tergantung dari pertimbangan manajer,
biasanya berdasarkan pengalaman terdahulu.
2. Existence of a transaction
Ketika sebuah pihak eksternal dalam transaksi jangka panjang menyatakan
kesediaan untuk membayar harga yang diberikan untuk produk perusahaan,
transaksi ini tentu merupakan bukti obyektif dari peningkatan nilai perusahaan.
Pihak luar memberikan bukti yang menguatkan nilai output.
3. Substantial completion of the earning process
Pendapatan tidak dihasilkan (diperoleh) sampai perusahaan telah melakukan
sebagian besar kegiatan yang memperoleh pendapatan.

Muhammad Arnez Puji Santosa (A031191045) 2


Chapter 9 : Pendapatan

3. Revenue Measurement (Pengukuran Pendapatan)


A. Kriteria Pengakuan Pendapatan berdasarkan IASB Framework par 83:
a. Adanya kemungkinan manfaat ekonomi di masa depan akan mengalir ke
atau dari entitas;
b. Memiliki nilai yang dapat diukur dengan andal.
B. Kriteria Pengakuan dan Pengukuran Pendapatan dalam IAS 18/ AASB 118
Revenue:
a. Sale of goods
Yang dimaksud dengan penjualan adalah ketika produk telah diserahkan
ke pembeli atau jasa telah diberikan, lebih mengacu pada substansi
ekonomi transaksi dari pada aspek legal.
b. Rendering of Services (IAS 18/ AASB 118 par 20)
Ketika outcome transaksi terkait pemberian jasa dapat diestimasi dengan
andal, pendapatan dapat diakui pada periode dimana jasa disediakan
berdasarkan tingkat penyelesaian transaksi di tanggal pelaporan.
Outcome transaksi dapat diestimasi secara andal jika kondisi berikut ini
terpenuhi:
 jumlah pendapatan dapat diukur secara andal,
 ada kemungkinan manfaat ekonomi terkait transaksi akan
mengalir ke entitas,
 tingkat penyelesaian transaksi pada tanggal pelaporan dapat
diukur secara andal,
 biaya yang timbul terkait dan untuk menyelesaikan transaksi
dapat diukur secara andal.
c. Interest, royalties, and dividends
Bunga, royalti dan dividen dapat diakui pada saat diterima sehingga
memenuhi ketiga kriteria pengakuan pendapatan. Namun, untuk beberap
item, dapat terjadi adanya pendapatan yang ditangguhkan, contoh:
pendapatan bunga di akhir periode akuntansi.

Muhammad Arnez Puji Santosa (A031191045) 3


Chapter 9 : Pendapatan

4. Challenges For Standard Setters (Tantangan Bagi Setter Standar)

Developments in revenue recognition and measurement

IASB dan FASB melakukan proyek kerja sama untuk membuat seperangkat prinsip-
prinsip yang komprehensif dalam hal pengakuan dan pengukuran pendapatan karena
dilatarbelakangi oleh:

 literature yang ada belum menyajikan dengan baik terkait transaksi pendapatan,
 transaksi pendapatan saat ini menjadi lebih kompleks, missal: transaksi gabung
barang, jasa dan transaksi keuangan,
 adanya inkonsistensi antara IASB Framework dan beberapa standar,
 standar yang ada tidak menguraikan dengan baik transaksi yang melibatkan
komponen (rencana pendapatan multi-elemen),
 FASB mengindikasikan tidak adanya pedoman tentang pengakuan pendapatan
dan kurangnya konsep dasar untuk mengatasi isu-isu yang relevan.

FASB dan IASB mengusulkan prinsip-prinsip dasar pengakuan dan pengukuran


pendapatan berikut ini:

 Entitas pelaporan harus mengakui pendapatan pada periode akuntansi dimana


mereka timbul dan mengukurnya dengan nilai wajar pada tanggal mereka timbul
jika keterjadian dan pengukurannya dapat ditentukan secara andal.
 Entitas pelaporan harus mengukur pendapatan yang timbul dari kenaikan aset
atau penurunan kewajiban (atau kombinasi keduanya) pada nilai wajar atas
kenaikan atau penurunan tersebut.

Fair Value measurement

Definisi pendapatan yang diadopsi IASB adalah bahwa pendapatan dapat mencakup
hasil dari perubahan nilai bersih aset. Beberapa standar IASB mengharuskan
keuntungan dan kerugian (gain and losses) yang timbul dari pengukuran kembali aset
dimasukkan dalam operating income atau dalam comprehensive income merskipun
telah terealisasi atau belum terealisasi. Sebagai akibatnya, penyusun standar perlu
memperhatikan bagaimana penyajian terbaik atas informasi ini dalam laporan keuangan.

Muhammad Arnez Puji Santosa (A031191045) 4


Chapter 9 : Pendapatan

Financial Statement Presentation

IASB dan FASB melakukan proyek kerja terkait penyajian laporan keuangan, termasuk
pengakuan pendapatan dan bagaimana item-item pendapatan dilaporkan di laporan
keuangan. IAS 1 memperbolehkan tetapi tidak mengharuskan single comprehensive
income statement. Kesimpulan sementara:

 Laporan pendapatan tunggal mencakup semua aspek.


 Realisasi buka n merupakan satu-satunya dasar pengakuan.
 Pengungkapan yang terpisah mengenai kinerja dan pengukuran.

5. Issues For Auditors (Masalah Untuk Auditor)

A. Risiko penyajian pendapatan yang terlalu besar (overstatemet) Terjadi jika:


a. Transaksi atau kejadian yang mendasari pencatatan pendapatan belum
terjadi atau tidak dikenakan terhadap entitas.
b. Jumlah pendapatan tidak dicatat dengan tepat.
c. Pendapatan untuk periode tersebut terkait atas transaksi untuk periode
akuntansi yang akan datang.
B. Risiko pengungkapan pendapatan tidak akurat

Muhammad Arnez Puji Santosa (A031191045) 5

Anda mungkin juga menyukai