Kanker paru-paru adalah suatu kondisi di mana sel-sel tumbuh secara tidak terkendali di
dalam paru-paru (organ yang berfungsi untuk menyebarkan oksigen ke dalam darah saat
menghirup napas dan membuang karbondioksida saat menghela napas).
Sel kanker jenis ini biasanya ditemukan pada perokok dan jarang dijumpai pada orang
yang bukan perokok.
Ini adalah sebutah untuk sekelompok jenis kanker seperti karsinoma sel skuamosa,
adenokarsinoma, dan karsinoma sel besar.
Gejala Kanker Paru
Sebagian besar gejala kanker paru terjadi di paru-paru, tapi juga mungkin mengalami
gejala lain pada tubuh. Hal ini karena kanker telah menyebar (dalam istilah medis disebut
metastasis) ke bagian tubuh lainnya. Tingkat keparahan gejala juga berbeda. Beberapa
bahkan mungkin tidak merasakan gejala atau hanya merasa lelah pada umumnya.
Beberapa gejala yang harus diketahui, meliputi:
Penyebab Kanker Paru
Kebanyakan kasus dari kanker paru-paru disebabkan karena rokok. Rokok adalah faktor
risiko terbesar dari kanker paru. Rokok mengandung 60 zat racun yang berbeda, sehingga
dapat menyebabkan kanker. Zat racun tersebut dikenal sebagai zat karsinogenik.
Jika seseorang merokok 25 batang sehari, berarti orang tersebut berisiko 25 kali lebih
besar untuk mengidap kanker paru daripada orang yang tidak merokok. Mengonsumsi
tembakau lain dengan cara berbeda, seperti cerutu atau kunyah, juga dapat menyebabkan
kanker paru dan kanker lainnya. Misalnya, kanker esofagus dan mulut.
Menghisap ganja juga meningkatkan risiko terkena kanker paru. Perokok pasif juga
meningkatkan risiko kanker paru. Riset membuktikan bahwa perokok pasif wanita yang
pasangannya merokok, maka memiliki risiko 25 persen lebih besar daripada yang tinggal
dengan orang yang tidak merokok.
Paparan terhadap zat racun lainya seperti arsen, asbes, silika, bau gas atau bensin, gas NO
(hasil dari kendaraan), dan sebagainya juga meningkatkan risiko terkena kanker paru.
Merokok bisa dikatakan sebagai penyebab utama kanker paru-paru. Orang yang paling
berisiko terkena kanker paru-paru adalah perokok aktif. Sekitar 85 persen kanker paru-
paru dikaitkan dengan kebiasaan merokok. Meski begitu, bukan berarti setiap perokok
akan terkena kanker paru-paru. Selain itu, orang yang tidak merokok juga berkemungkinan
terserang kanker paru-paru, meski lebih rendah jumlahnya.
Selain rokok, beberapa penyebab kanker paru-paru lain adalah menghirup arsenik, radiasi,
dan polusi udara. Kanker paru-paru juga lebih umum terjadi pada orang yang sudah lanjut
usia.
Diagnosis Kanker Paru
Dokter akan menentukan diagnosis kanker paru-paru dari gejala dan pemeriksaan fisik.
Pemeriksaan penunjang lainnya juga diperlukan. Pemeriksaan spirometri untuk
memeriksa fungsi paru dengan mengukur jumlah udara yang keluar dan masuk ketika
bernapas. Pemeriksaan darah biasa dilakukan untuk menyingkirkan kemungkinan infeksi.
Pemeriksaan radiologi lain, seperti CT scan, PET-CT scan dapat memeriksa kanker paru
secara lebih mendetail. Jika sudah dipastikan memiliki kanker paru, prosedur bronkoskopi
dan biopsi akan dilakukan. Sampel jaringan yang diambil dari biopsi akan diperiksa.
Tersembunyi
Sel kanker tidak tampak dalam pemindaian, tapi dapat tampak pada dahak
Stadium 0
Sel kanker hanya terdapat di sel-sel bagian atas yang melapisi saluran pernapasan.
Stadium 1
Kanker dalam paru-paru berukuran kurang dari 4 cm dan tidak menyebar ke bagian tubuh
lain.
Stadium 2
Kanker berukuran 7 cm ke bawah, dan mulai menyebar ke jaringan serta kelenjar getah
bening di sekitarnya.
Stadium 3
Kanker telah menyebar ke kelenjar getah bening dan bagian lain dari paru serta area di
sekitarnya.
Stadium 4
Kanker sudah menyebar ke bagian tubuh lain, seperti tulang atau otak.
Sesak napas
Batuk berdarah
Pencegahan Kanker Paru
Cara terbaik untuk mencegah kanker paru-paru adalah dengan menghindari rokok dan
asapnya. Berhenti merokok selama 10 tahun menurunkan risiko kanker paru hingga 50
persen.
Riset juga membuktikan bahwa diet rendah lemak, tinggi serat, dan banyak mengonsumsi
sayur, buah serta biji-bijian dapat menurunkan risiko kanker paru dan kanker lainnya.
Selain itu, olahraga secara teratur juga ditemukan dapat membantu menurunkan risiko
kanker paru dan kanker lainnya. Orang dewasa minimal harus melakukan olahraga aerobik
intensitas sedang 150 menit seminggu.
Pengobatan kanker paru-paru tergantung dari tipe kankernya dan kondisi tubuh secara
umum. Jika kanker didiagnosis pada tahap awal dan hanya di area kecil, akan membuat
hasil perbedaan yang lebih baik pada hasil pengobatannya.
Pembedahan mengangkat kanker paru dapat dilakukan. Jika kondisi kesehatan pengidap
melemah, radioterapi dapat dilakukan untuk menghancurkan sel kanker. Jika kanker sudah
menyebar, pembedahan dan radioterapi tidak dapat dilakukan. Kemoterapi biasanya
digunakan untuk kasus tersebut.