Dasar
II. Tujuan
Praktikum ini bertujuan untuk :
III. MATERI
III.1 Image Sharpening
Image Sharpening atau sering disebut sebagai penajaman citra
merupakan suatu proses yang harus dilakukan dalam mengolah citra satelit
yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas visual citra sehingga akan
memudahkan seorang obsevator/ surveyor dalam menginterpretasi citra.
Perbaikan kualitas citra dapat dilihat dari aspek spasial dan aspek spektral.
Pada praktikum kali ini akan dilakukan teknik penajaman citra berdasarkan
aspek spasialnya. Dalam aspek spasial, suatu citra dapat diperbaiki resolusi
spasialnya dengan melakukan sebuah proses, yakin fusi atau pansharpening.
PAGE 1
ketajaman terhadap objek yang lebih baik karena resolusi spasialnya sudah
berubah sesuai dengan resolusi spasial yang dimiliki oleh citra pankromatik.
Fusi Citra dapat dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak ENVI
dengan berberapa macam perintah. Berikut ini adalah metode fusi citra yang
ada pada perangkat lunak ENVI, yakni fusi HSV(Hue Ssturation Value), Colour
Normalized (Brovey), Fusi Gram- smidth dan PC Spectral Sharpening.
IV. METODOLOGI
IV.1 Waktu Pelaksanaan
Praktikum Image Sharpening metode fusi dengan perangkat lunak
ENVI dilaksanakan pada:
Hari , tanggal : Rabu, 19 September 2018
Pukul : 13.00 – 16.10 WIB
Tempat : Laboratorium Komputer, Kampus Sekolah Vokasi,
Universitas Gadjah mada
III.1 ALAT
1. Komputer
2. Perangkat lunak ENVI
III.2 BAHAN
1. Citra satelit LANDSAT-8
PAGE 2
IV.3 Langkah Kerja
Berikut ini adalah diagram alir keseluruhan proses image sharpening dengan
metode fusi pada citra satelit landsat -8 :
Mulai
LAYER STACKING
(Menggabungkan citra 12 band
menjadi satu Layer)
Hasil Citra Image Hasil Citra Image Hasil Citra Image Image Sharpening
metode fusi Gram-
Sharpening metode fusi Sharpening metode Sharpening metode
Smidth
Colour Normalized fusi HSV fusi PC Spectral
(Brovey) Sharpening
Analisis Citra
Selesai
PAGE 3
Keterangan :
1. Input file dengan format (.TIF) ke perangkat lunak ENVI Classic 5.1
a. Membuka aplikasi ENVI yang ter-install pada computer
b. Pilih menu bar File Open Image File pilih citra dengan beberapa
bands Pilih Ok
2. Layer Stacking (Untuk menggabungkan beberapa band menjadi satu
layer)
a. Pilih Basic Tools Layer Stacking
b. Kemudian akan muncul kotak dialog Layer Stacking Parameters, Pilih
Import file untuk menginput 12 band yang akan digabungkan menjadi
satu layer. Untuk memotong citra menjadi daerah yang lebih sempit lagi
dapat digunakan perintah Spatial subset
Pada Output Map Projection pilih UTM sebagai sistem proyeksi,
Datum : WGS 84,
Serta menginput zona daerah yang ada pada citra. (Yogyakarta =
49 S)
c. Kemudian pada Enter Output Filename, dituliskan nama file dan choose
untuk memilih letak file layer stacking akan disimpan
3. Image Sharpening
a. Pilih menubar transform Image Sharpening Pilih metode
Sharpening
b. Pada kotak dialog, Low Resolution pilih hasil layer stacking band 4,3,2
dan pada High resolution pilih band 8
PAGE 4
Citra Pankromatik Citra Multispektral
PAGE 5
2. Gambar disamping
merupakan hasil citra
HSV dengan teknik
resampling berupa
Bilinear
3. Gambar disamping
merupakan hasil citra
HSV dengan teknik
resampling berupa
Cubic Convolution
Hasil citra fusi HSV dengan teknik resampling yang berbeda akan
menyebabkan perbedaan pada tingkat saturasi (Saturation) dan dominasi
panjang gelombang (Hue) yang dihasilkan citra.
PAGE 6
c) Citra HSV (Resampling Cubic convolution)
Metode ini ditentukan oleh rata-rata tertimbang 16 pixel terdekat ke input
koordinat. Kemudian yang nilai diberikan ke koordinat baru. Teknik
resampling ini menghitung rata-rata jarak tertimbang dari sebuah blok
dengan enam belas pixel dari gambar asli yang mengelilingi lokasi baru
pixel tersebut (Santhosh Baboo, 2010)
Dari hasil citra di atas dapat dilihat bahwa dengan metode Brovey
(Colour Normalized), citra yang dihasilkan akan memiliki warna dan
penampkan yang berbeda dari metode HSV. Pada metode ini, citra memiliki
PAGE 7
tingkat ketajaman yang lebih rendah dibandingkan dengan metode HSV,
kerena warnanya yang realatif sama di mata, akan menyulitkan dalam
menginterpretasi citra.
Karena pada metode ini nilai spektral asli dari citra multispektral akan
diolah menjadi saluran baru yang diperinci secara spasial oleh pankromatik
( dinormalisasi kecerahannya pada nilai spektral lainnya). Intinya citra yang
dihasilkan pada metode ini memiliki nilai spasial yang baik akan tetapi
tingkat kualitas visual berdasarkan warna masih kurang dibandingkan HSV.
PAGE 8
Berikut ini adalah hasil fusi citra dengan metode Gram- Schmidt dan jenis
resampling, Neirest Neighbour :
Dari citra di atas, maka dapat diketahui bahwa hasil citra yang dihasilkan
memiliki kenampakan yang hampir sama dengan metode HSV. Citra yang
dihasilkan juga memiliki resolusi spasial yang sama dengan pankromatik,
yakni 15 meter. Hal tersebut menandakan bahwa citra dengan metode ini
memiliki ketajaman citra yang baik. Selain itu citra ini lebih smooth
dibandingkan dengan metode lainnya.
Dari citra diatas maka dapat diketahui bahwa citra yang dihasilkan dengan
metode PC Spectral Ssharpening memiliki kualitas visual berdasarkan warna
PAGE 9
yang kurang baik Karena setiap objek- objek pada citra memiliki warna yang
berbeda dengan yang sebenarnya di permukaan bumi.
Akan tetapi, citra diatas memiliki ketajaman yang lebih dibandingkan citra
multispektral sebelumnya karena memiliki resolusi spasial sebesar 15 meter.
Kesimpulan
Berdasarkan praktikum “Image Sharpening dengan metode fusi” dapat disimpulkan
sebegai berikut :
PAGE 10
3. Metode fusi dengan perangkat lunak ENVI terdapat beberapa macam, yakni
fusi HSV (Hue Saturation Value), fusi Brovy (Colour Normalized), fusi Gram-
smidth dan fusi PC Spectral sharpening.
4. Teknik resampling pada pengolahan citra menggunakan perangkat lunak
ENVI memiliki fungsi untuk menata ulang piksel- piksel berdasarkan
gelombang yang dipancarkan. Dengan resampling ini piksel akan diurutkan
berdasarkan Neirest neighbor, Bilinear dan Cubic convolution.
5. Metode resampling yang pada umumnya dikatakan baik adalah resampling
Neirest Neighbour.
6. Dari hasil load citra dengan metode fusi yang berbeda, dapat disimpulkan
bahwa metode HSV dan Metode Gram – Smidth memiliki kualitas visual
yang lebih baik dibandingkan kedua citra liannya. Resolusi spasialnya pun
menjadi lebih teliti, yakni 15 meter.
7. Citra dengan metode Brovey dan PC Spectral memiliki resolusi spasial yang
sama, yakni 15 meter. Akan tetapi warna citra yang dihasilkan berbeda dan
sedikit lebih sulit untuk menginterpretasi citra
PAGE 11
Daftar Pustaka
Suci Indah, M. 2017. Pengindraan Jauh (Image Sharpening ). Diakses 19 September
2018. http://melatindahss.blogspot.com/2017/12/penginderaan-jauh-image-
sharpening.html
PAGE 12