Anda di halaman 1dari 13

Praktikum Pengindraan Jauh

Dasar

IMAGE ENHANCMENT – IMAGE SHARPENING- FUSI

Devika Ayu Setyaningrum | 17/416841/SV/14579 | 10 September 2018


I. Judul
Penajaman citra (Image Sharpening ) LANDSAT-8 dengan metode fusi dengan
bantuan perangkat lunak ENVI Classic 5.3

II. Tujuan
Praktikum ini bertujuan untuk :

1. Dapat melakukan proses Image Sharpening untuk memperbaiki aspek spasial


pada citra
2. Dapat memahami perbedaan resampling band pada perangkat lunak ENVI
3. Dapat mengetahui perbedaan hasil citra dengan metode fusi yang berbeda,
yakni metode HSV, Color Normalized (Brovey), Gram-Schmidt Spectral
Sharpening, PC Spectral Sharpening, dan CN Spectral Sharpening pada
perangkat lunak ENVI Classic 5.1

III. MATERI
III.1 Image Sharpening
Image Sharpening atau sering disebut sebagai penajaman citra
merupakan suatu proses yang harus dilakukan dalam mengolah citra satelit
yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas visual citra sehingga akan
memudahkan seorang obsevator/ surveyor dalam menginterpretasi citra.
Perbaikan kualitas citra dapat dilihat dari aspek spasial dan aspek spektral.
Pada praktikum kali ini akan dilakukan teknik penajaman citra berdasarkan
aspek spasialnya. Dalam aspek spasial, suatu citra dapat diperbaiki resolusi
spasialnya dengan melakukan sebuah proses, yakin fusi atau pansharpening.

III.2 Fusi Citra


Panshrapening adalah suatu metode yang dilakukan untuk
meningkatkan resolusi spasial citra dengan menggabungkan antara citra
pankromatik dan vitra multispektral. Pada umumnya citra pankromatik
memiliki resolusi spasial yang lebih teliti dibandingkan dengan citra
multispektral. Hal tersebut dikarenakan band pankromatik yang memiliki
rentang panjang gelombang yang lebar. Dengan metode fusi ini, citra yang
dihasilkan akan memiliki kualitas visual yang baik dari warna dan memiliki

PAGE 1
ketajaman terhadap objek yang lebih baik karena resolusi spasialnya sudah
berubah sesuai dengan resolusi spasial yang dimiliki oleh citra pankromatik.
Fusi Citra dapat dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak ENVI
dengan berberapa macam perintah. Berikut ini adalah metode fusi citra yang
ada pada perangkat lunak ENVI, yakni fusi HSV(Hue Ssturation Value), Colour
Normalized (Brovey), Fusi Gram- smidth dan PC Spectral Sharpening.

III.3 Metode Resampling citra


Resampling citra merupakan suatu proses transformasi citra dengan
cara memberikan nilai piksel citra terkoreksi. Pelaksanaan resampling
dilakukan dengan proses trasnformasi dari suatu sistem koordinat ke sistem
koordinat lainnya. Hubungan antara kedua sistem koordinat dinyatakan
dengan fungsi pemeetaan trasformasi spasial. Dan proses transformasi ini
dikenal dengan registrasi citra, yakni penggunaan titik kontrol tanah pada
proses koreksi geometrik. Metode Resampling pada perangkat lunak ENVI
terdapat 3 macam, yakni: Neirest Neighbour, Bilinear dan Cubic Convolutin.

IV. METODOLOGI
IV.1 Waktu Pelaksanaan
Praktikum Image Sharpening metode fusi dengan perangkat lunak
ENVI dilaksanakan pada:
Hari , tanggal : Rabu, 19 September 2018
Pukul : 13.00 – 16.10 WIB
Tempat : Laboratorium Komputer, Kampus Sekolah Vokasi,
Universitas Gadjah mada

IV.2 Alat dan Bahan

III.1 ALAT
1. Komputer
2. Perangkat lunak ENVI

III.2 BAHAN
1. Citra satelit LANDSAT-8

PAGE 2
IV.3 Langkah Kerja
Berikut ini adalah diagram alir keseluruhan proses image sharpening dengan
metode fusi pada citra satelit landsat -8 :

Mulai

Citra LANDSAT -8 tahun 2015 dengan


Cloud Cover 2.23

Input file 12 citra format (.TIF)


pada perangkat lunak ENVI

LAYER STACKING
(Menggabungkan citra 12 band
menjadi satu Layer)

Load Citra dalam 2 display, dimana


display 1 adalah citra multispektral
RGB dan display 2 adalah citra
pankromatik

Image Sharpening Image Sharpening Image Sharpening Image Sharpening


metode fusi Colour metode fusi HSV metode fusi PC metode fusi Gram-
Normalized (Brovey) Spectral Sharpening Schmidt

Hasil Citra Image Hasil Citra Image Hasil Citra Image Image Sharpening
metode fusi Gram-
Sharpening metode fusi Sharpening metode Sharpening metode
Smidth
Colour Normalized fusi HSV fusi PC Spectral
(Brovey) Sharpening

Analisis Citra

Selesai

PAGE 3
Keterangan :

1. Input file dengan format (.TIF) ke perangkat lunak ENVI Classic 5.1
a. Membuka aplikasi ENVI yang ter-install pada computer
b. Pilih menu bar File  Open Image File  pilih citra dengan beberapa
bands  Pilih Ok
2. Layer Stacking (Untuk menggabungkan beberapa band menjadi satu
layer)
a. Pilih Basic Tools  Layer Stacking
b. Kemudian akan muncul kotak dialog Layer Stacking Parameters, Pilih
Import file untuk menginput 12 band yang akan digabungkan menjadi
satu layer. Untuk memotong citra menjadi daerah yang lebih sempit lagi
dapat digunakan perintah Spatial subset
 Pada Output Map Projection pilih UTM sebagai sistem proyeksi,
 Datum : WGS 84,
 Serta menginput zona daerah yang ada pada citra. (Yogyakarta =
49 S)
c. Kemudian pada Enter Output Filename, dituliskan nama file dan choose
untuk memilih letak file layer stacking akan disimpan
3. Image Sharpening
a. Pilih menubar transform  Image Sharpening  Pilih metode
Sharpening
b. Pada kotak dialog, Low Resolution pilih hasil layer stacking band 4,3,2
dan pada High resolution pilih band 8

V. Hasil dan Pembahasan


Hasil yang diperoleh dalam praktikum ini adalah sebagai berikut:

1. Citra Pankromatik dan Citra Multispektral sebelum Image Sharpening


Citra pankromatik memiliki resolusi spasial 15 meter sedangkan citra
multispektral memiliki resolusi spasial 30 meter. Berikut ini adalah hasil load
citra pankromatik dari band-8 dan citra multispektrak dari band-4 (Red),
band-3 (Green) dan band- 2 ( Blue):

PAGE 4
Citra Pankromatik Citra Multispektral

2. Fusi citra dengan metode HSV (Hue Saturation Value)


Pengertian dari Saturation adalah tingkat kecerahan warna tersebut
secara keseluruhan atau brightness, sedengkan Hue menunjukkan dominasi
atau rata0 rata panjang gelombang dari kontribusi cahaya ke suatu warna
dan Value merupakan tingkat kemurnian dari sebuah warna sampai keabu-
abuan atau pure- colour (Lillesand,1999).
Pada praktikum fusi citra dengan perintah HSV, resampling band
dibuat berbeda- beda untuk mengetahui perbedaannya. Pada umumnya,
resampling pada perangkat lunak ENVI terdapat 3 macam, yakni Neirest
neighbor,Brovey¸Gram- Smidth dan PC Spectral Sharpening.
Berikut ini adalah hasil dari fusi citra metode HSV dengan metode
resampling yan berbeda:

No Citra Keterangan Citra


1. Gambar disamping
merupakan hasil citra
HSV dengan teknik
resampling berupa
Neirest Neighbour.

PAGE 5
2. Gambar disamping
merupakan hasil citra
HSV dengan teknik
resampling berupa
Bilinear

3. Gambar disamping
merupakan hasil citra
HSV dengan teknik
resampling berupa
Cubic Convolution

Hasil citra fusi HSV dengan teknik resampling yang berbeda akan
menyebabkan perbedaan pada tingkat saturasi (Saturation) dan dominasi
panjang gelombang (Hue) yang dihasilkan citra.

a) Citra HSV (Resampling Neirest Neighbour)


Neirest neighbor merupakan metode resampling berdasarkan “tetangga
terdekat” dimana memiliki interpolasi algoritma yang paling sederhana.
harga interpolasi yang diberikan pada suatu titik adalah sama dengan
harga titik sampel masukan terdekat dengan titik yang diinterpolasi.
Metode ini memiliki keunggulan yaitu perhitungan sederhana dan
menghindari pengubahan nilai piksel (Purwadhi, 2001).
b) Citra HSV (Resampling Bilinear)
Merupakan metode resamplimh dengan trasformasi polynomial tingkat
pertama dan melalui sat ugaris lurus pada setiap dua titik masukan yang
berurutan. Metode interpolasi bilinear pada proses regristrasi citra
mengguakan dua persamaan linier, di mana proses interpolasi dilakukan
dengan memperhitungkan pengaruh distribusi tingkat keabua
pikseltetangga atau perkiraan rata-rata tertimbang dari empat piksel
dalam proses interpolasi (Purwadhi, 2001).

PAGE 6
c) Citra HSV (Resampling Cubic convolution)
Metode ini ditentukan oleh rata-rata tertimbang 16 pixel terdekat ke input
koordinat. Kemudian yang nilai diberikan ke koordinat baru. Teknik
resampling ini menghitung rata-rata jarak tertimbang dari sebuah blok
dengan enam belas pixel dari gambar asli yang mengelilingi lokasi baru
pixel tersebut (Santhosh Baboo, 2010)

Perbedaan hasil citra dengan teknik resampling yang berbeda hanya


berpengaruh pada nilai dan penataan piksel pada citranya.

3. Fusi citra dengan metode Brovey (Colour Normalized )


Metode Brovey merupakan salah satu metode Brovey yang sederhana
unutk mengkombinasikan data dari beberapa sensor, dengan batasan hanya
tiga band yang dapat disertakan. Pada metode ini piksel dari kedua citra
diproses secara bersamaan. Metode dapat digunakan untuk normalisasi
terhadap sebuah citra RGB dengan cara mengalikan hasilnya dengan sebuah
data citra yang memiliki resolusi spasial yang tinggi untuk meningkatkan
komponen intensitas dari citra. Metode transformasi Brovey menggunakan
kombinasi linear dari pasangan citra awal untuk mendapatkan citra
multispektral baru dengan resolusi spasial yang sama dengan citra
pankromatiknya.
Berikut ini adalah hasil penggabungan citra dengan metode Brovey,
resampling Neirest neighbor :

Dari hasil citra di atas dapat dilihat bahwa dengan metode Brovey
(Colour Normalized), citra yang dihasilkan akan memiliki warna dan
penampkan yang berbeda dari metode HSV. Pada metode ini, citra memiliki

PAGE 7
tingkat ketajaman yang lebih rendah dibandingkan dengan metode HSV,
kerena warnanya yang realatif sama di mata, akan menyulitkan dalam
menginterpretasi citra.

Karena pada metode ini nilai spektral asli dari citra multispektral akan
diolah menjadi saluran baru yang diperinci secara spasial oleh pankromatik
( dinormalisasi kecerahannya pada nilai spektral lainnya). Intinya citra yang
dihasilkan pada metode ini memiliki nilai spasial yang baik akan tetapi
tingkat kualitas visual berdasarkan warna masih kurang dibandingkan HSV.

4. Fusi citra dengan metode Gram- Schmidt Spectral Sharpening


Metode Gram- Schmidt adalah metode untuk mempertajam citra
multispektral dengan resolusi rendah dengan menggunakan citra
pankromatik dengan resolusi spasial yang tinggi. Pada dasarnya, dalam
metode Gram Schmidt perangkat lunak ENVI akan melakukan ko- registrasi
terhadap citra- citra yang ber- georeferenced. Perangkat lunak ENVI akan
melakukan teknik penajaman spektral dengan prosedur sebagai beriku :
1. Melakukan simulasi suatu kanal panchromatic dari kanal-kanal spektral
resolusi spasial yang lebih rendah
2. Melakukan suatu transformasi GramSchmidt pada kanal panchromatic
simulasi dan kanal-kanal spektral, dengan menggunakan kanal
panchromatic simulasi sebagai kanal pertama
3. Melakukan pertukaran kanal panchromatic resolusi spasial-tinggi dengan
kanal Gram-Schmidt yang pertama
4. Menggunakan transformasi GramSchmidt kebalikan untuk membentuk
kanal-kanal spektral pan-sharpened.

PAGE 8
Berikut ini adalah hasil fusi citra dengan metode Gram- Schmidt dan jenis
resampling, Neirest Neighbour :

Dari citra di atas, maka dapat diketahui bahwa hasil citra yang dihasilkan
memiliki kenampakan yang hampir sama dengan metode HSV. Citra yang
dihasilkan juga memiliki resolusi spasial yang sama dengan pankromatik,
yakni 15 meter. Hal tersebut menandakan bahwa citra dengan metode ini
memiliki ketajaman citra yang baik. Selain itu citra ini lebih smooth
dibandingkan dengan metode lainnya.

5. Fusi Citra dengan metode PC Spectral Sharpening


Berikut ini adalah hasil citra penggabungan dengan metode PC Spectral
Sharpening :

Dari citra diatas maka dapat diketahui bahwa citra yang dihasilkan dengan
metode PC Spectral Ssharpening memiliki kualitas visual berdasarkan warna

PAGE 9
yang kurang baik Karena setiap objek- objek pada citra memiliki warna yang
berbeda dengan yang sebenarnya di permukaan bumi.
Akan tetapi, citra diatas memiliki ketajaman yang lebih dibandingkan citra
multispektral sebelumnya karena memiliki resolusi spasial sebesar 15 meter.

6. Perbedaan Hasil citra metode fusi yang berbeda

(Citra PC Spectral, Citra HSV, Citra Gram- smidth, Citra PC Brovey )


Setiap citra yang diolang dengan menggunakan metode fusi yang berbeda
akan memiliki hasil yang berbeda pula. Setiap citra memilki kelebihan dan
kekurangan masing- masing. Hasil citra hsv memiliki kualitas visual yang
baik begitupun dengan resolusi spasialnya. Sedangkan citra fusi Gram-
smidth memilki hasil yang hampir sana dengan citra fusi HSV akan tetapi
objek tampak lebih halus. Dan citra fusi PC Spectral dan Brovey memiliki
resolusi spasial yang baik akan tetapi kualitas visualnya (warna) memiliki
perbedaan dengan metode HSV dan Gram- smidth. Hal tersebut
menyebabkan seseorang sedikit lebih sulit dalam membedakan beberapa
objek.

Kesimpulan
Berdasarkan praktikum “Image Sharpening dengan metode fusi” dapat disimpulkan
sebegai berikut :

1. Proses Image sharpening dilakukan untuk membuat citra menjadi lebih


tajam. Salah satu metode dalam image sharpening adalah metode fusi (pan
sharpening), yaitu metode menggabungkan citra multispektral dengan citra
pankromatik yang memiliki resolusi spasial yang lebih tinggu.
2. Output dalam praktikum ini adalah citra multispektral dengan resolusi
spasial yang lebih tinggi atau sama dengan resolusi citra pankromatiknya.

PAGE 10
3. Metode fusi dengan perangkat lunak ENVI terdapat beberapa macam, yakni
fusi HSV (Hue Saturation Value), fusi Brovy (Colour Normalized), fusi Gram-
smidth dan fusi PC Spectral sharpening.
4. Teknik resampling pada pengolahan citra menggunakan perangkat lunak
ENVI memiliki fungsi untuk menata ulang piksel- piksel berdasarkan
gelombang yang dipancarkan. Dengan resampling ini piksel akan diurutkan
berdasarkan Neirest neighbor, Bilinear dan Cubic convolution.
5. Metode resampling yang pada umumnya dikatakan baik adalah resampling
Neirest Neighbour.
6. Dari hasil load citra dengan metode fusi yang berbeda, dapat disimpulkan
bahwa metode HSV dan Metode Gram – Smidth memiliki kualitas visual
yang lebih baik dibandingkan kedua citra liannya. Resolusi spasialnya pun
menjadi lebih teliti, yakni 15 meter.
7. Citra dengan metode Brovey dan PC Spectral memiliki resolusi spasial yang
sama, yakni 15 meter. Akan tetapi warna citra yang dihasilkan berbeda dan
sedikit lebih sulit untuk menginterpretasi citra

PAGE 11
Daftar Pustaka
Suci Indah, M. 2017. Pengindraan Jauh (Image Sharpening ). Diakses 19 September
2018. http://melatindahss.blogspot.com/2017/12/penginderaan-jauh-image-
sharpening.html

Adiwijoyo, Danoedoro,P. Perbandingan Teknik Resampling Pada Citra Hasil Pan-


Sharpening Untuk Pemetaan Penutup Lahan Dengan Menggunakan Klasifikasi
Terselia Maximum Likelihood . diakses pada 19 September 2018

Sitanggang, G. 2008 . TEKNIK DAN METODE FUSI (PANSHARPENING) DATA


ALOS (AVNIR-2 DAN PRISM) UNTUK IDENTIFIKASI PENUTUP
LAHAN/TANAMAN PERTANIAN SAWAH. LAPAN. Vol 3 no.1

PAGE 12

Anda mungkin juga menyukai