Anda di halaman 1dari 10

Pengolahan Citra Digital

(Image Fusion)

ARANETA AQZELA
1915013002
Citra Multispektral
 Citra Multispektral
Citra multispektral (Multispectral Imaging) adalah salah satu bagian dari penginderaan jauh (remote
sensing) atau inderaja. Penginderaan jauh sendiri adalah adalah suatu proses untuk mendeteksi dan
memonitor dari kejauhan karakteristik fisik dari suatu area atau objek dengan mengukur radiasi yang
dipantulkan atau dilepaskan. Sedangkan pencitraan multispektral adalah citra dari objek pada rentang
panjang gelombang tertentu. Pencitraan multispektral pada penginderaan jauh dapat dianalogikan
dengan memfoto area tertentu di bumi dari ketinggian. Hanya saja, diperlukan beberapa sensor yang
peka terhadap gelombang elektromagnetik pada rentang tertentu. Sensor-sensor tersebut dapat dipasang
melalui berbagai wahana, misalnya pesawat terbang, drone, maupun satelit.

Citra multispektral adalah tipe utama dari gambar yang diperoleh dengan radiometers sensing. Ia
membagi spektrum ke banyak band, multispektral adalah kebalikan dari pankromatik, yang mencatat
hanya intensitas total radiasi yang jatuh pada setiap pixel. Biasanya, satelit memiliki tiga atau lebih
radiometers.
Citra Multispektral
 Rentang panjang Gelombang pada pencitraan multispectral
Setiap wahana membawa sensor-sensor dengan rentang panjang gelombang tertentu. Pada umumnya
panjang gelombang mencakup rentang cahaya tampak beberapa nanometer lebih panjang. Misalnya
inframerah-dekat (Near Infrared, NIR) dan inframerah-gelombang pendek (Short Wave Infrared, SWIR).

 Kegunaan pencitraan multispectral


Foto yang dihasilkan kamera terbatas pada panjang gelombang cahaya tampak, seperti halnya mata
manusia. Fungsi pencitraan multispektral misalnya analisa vegetasi, pertanian, kualitas air, kualitas
lingkungan, kualitas tanah, geologi dan sebagainya.

Gambar 1. Citra Multispektral Wilayah


Sleman
Citra Pankromatik
 Citra Pankromatik
Citra pankromatik adalah citra yang menggunakan seluruh spektrum yang tampak oleh mata mulai dari
warna merah hingga ungu. Daya tangkap alat perekam citra pankromatik hampir sama dengan kepekaan
mata manusia. Citra pankromatik memiliki fungsi untuk mendeteksi fenomena pencemaran air, banjir,
dan penyebaran potensi air tanah.

Citra pankromatik menggunakan spektrum tampak dengan λ 0,4 – 0,7 mm. Karena menggunakan semua
saluran pada spektrum tampak, maka kesan objek yang direkam sesuai dengan keadaan sebenarnya dan
sesuai dengan kepekaan mata manusia. Citra pankromatik dibagi 2 yaitu, citra pankromatik hitam putih
dan citra pankromatik berwarna. Oleh karena semua saluran digunakan, maka hasil rekamannya sesuai
dengan kemampuan mata manusia.

Kelebihan citra pankromatik hitam putih adalah kesan rona objek serupa dengan kesan mata yang
memandang objek, resolusi spasialnya halus, stabilitas dimensional tinggi sehingga memiliki akurasi
tinggi, memiliki riwayat penggunaan yang lebih tua sehingga lebih mapan karena keunggulan tersebut
citra pankromatik banyak digunakan dalam kegiatan fotogrametri. Citra pankromatik berwarna memiliki
keunggulan dalam hal penyajian warna, yang dapat dikenali oleh mata manusia sampi 20.000 warna,
sementara foto hitam putih hanya dapat menyajikan rona yang dapat dikenali oleh mata manusia hanya
sampi 200 tingkat rona.
Citra Pankromatik
Kelebihan citra pankromatik hitam putih adalah kesan rona objek serupa dengan kesan mata yang
memandang objek, resolusi spasialnya halus, stabilitas dimensional tinggi sehingga memiliki akurasi
tinggi, memiliki riwayat penggunaan yang lebih tua sehingga lebih mapan karena keunggulan tersebut
citra pankromatik banyak digunakan dalam kegiatan fotogrametri. Citra pankromatik berwarna memiliki
keunggulan dalam hal penyajian warna, yang dapat dikenali oleh mata manusia sampi 20.000 warna,
sementara foto hitam putih hanya dapat menyajikan rona yang dapat dikenali oleh mata manusia hanya
sampi 200 tingkat rona.

Gambar 2. Citra Pankromatik Wilayah


Sleman
Image Fusion
Image Fusion atau pan-sharpening adalah Teknik yang digunakan untuk mengintegrasikan geometris
detail pankromatik resolusi tinggi dengan citra multispectral resolusi rendah untuk menghasilkan citra
multispectral resolusi tinggi.

Gambar 3. Citra Multispektral Wilayah Gambar 4. Citra Pankromatik Wilayah Gambar 5. Citra Hasil Image Fusion
Sleman Sleman dengan metode HSV Wilayah Sleman

Penajaman citra dengan metode HSV dilakukan dengan mentransformasikan suatu citra dalam ruang warna Merah-Hijau-Biru (Red-Green-Blue:
RGB) menjadi citra dalam ruang warna HSV (Hue-Saturation-Value-HSV) dengan cara: menggantikan kanal nilai (Value-V) dengan citra
resolusi spasial tinggi, secara automatik melakukan resampling kanal kanal Hue (Hue-H) dan Saturasi (Saturation-S) menjadi ukuran elemen
citra resolusi spasial tinggi dengan menggunakan suatu teknik nearest neighbor. Lalu mentransformasikan kembali citra tersebut ke ruang warna
RGB. Citra-citra output RGB akan mempunyai ukuran elemen citra yang sama dengan data citra input resolusi tinggi
Clip Peta

Gambar 6. Citra Hasil Image Fusion Gambar 7. Clip Citra Hasil Image
dengan metode Gram Wilayah Sleman Fusion Wilayah Sleman
Hasil
Hasil
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai