Anda di halaman 1dari 47

Laporan Praktikum Indraja Dasar

Image Sharpening, Image Enhancement, dan


Rektifikasi Image to Image

Dosen Pengampu : Annisa Farida Hayuningsih, S.T., M.Eng.


HALAMAN SAMPUL

Disusun oleh:
BERLIAN PUJI RAHMA HIDAYATI
16/396624/SV/10837

PROGRAM STUDI D3 TEKNIK GEOMATIKA


DEPARTEMEN TEKNOLOGI KEBUMIAN
SEKOLAH VOKASI
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2017
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................................................................... i
DAFTAR ISI .............................................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................................. 1
1.1 LATAR BELAKANG....................................................................................................................... 1
1.2 TUJUAN ...................................................................................................................................... 2
1.3 WAKTU DAN TEMPAT ................................................................................................................ 2
1.4 ALAT DAN BAHAN ...................................................................................................................... 2
BAB II DASAR TEORI ............................................................................................................................... 3
2.1 IMAGE SHARPENING .................................................................................................................. 3
2.2 IMAGE ENHANCEMENT ............................................................................................................. 3
2.3 REKTIFIKASI ................................................................................................................................ 4
BAB III LANGKAH KERJA ......................................................................................................................... 5
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ....................................................................................................... 38
BAB V PENUTUP ................................................................................................................................... 43
5.1 KESIMPULAN ............................................................................................................................ 43
5.2 SARAN ...................................................................................................................................... 43
5.3 KENDALA .................................................................................................................................. 44
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................. 45

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Istilah pengindraan jauh (remote sensing) pertama kali diperkenalkan oleh parker
di Amerika Serikat pada akhir tahun 1950an dari instansi kelautan amerika serikat. Pada
awal tahun 1970an, istilah serupa juga digunakan di Prancis dengan sebutan
Teledetection.

Pengindraan adalah upaya untuk mengetahui suatu objek dengan menggunakan


sensor,baik alamih maupun buatan. sensor alamiah berupa mata, telinga, hidung, lidah,
dan kulit. sensor buatan antara lain kamera ,sonar, magnetometer, radiometer dan
scanner. Alat untuk mengindra disebut sensor. Sensor juga merupakan alat yang di
gunakan untuk melacak, mendeteksi, dan merekam suatu objek di permukaan bumi.

Pengindraan jauh (remote sensing) adalah ilmu untuk memperoleh informasi


terhadap objek, daerah atau fenomena melalui analisis dan interpretasi tanpa menyentuh
objek secara langsung. ahli mendefinisikan pengindraan jauh sebagai berikut :

Menurut Lindgren (1985)


Pengindraan jauh adalah sebagai teknik yang di kembangkan untuk memperoleh dan
menganalisis tentang bumi.
Menurut Welson dan Belfon
Pengindraan jauh di definisikan sebagai suatu ilmu, seni dan teknik untuk
memperoleh objek, area dan gejala dengan menggunakan alat dan tanpa kontak
langsung dengan objek, area dan gejala tersebut.
Menurut Lillesand Kiefer
Pengindraan jauh adalah ilmu atau teknik dan seni untuk mendapatkan
infonmasi.tentang objek, wilayah atau gejala dengan cara menganalisis data- data
yang diperoleh dengen suatu alat, tanpa berhubungan langsung dengan objek,
wilayah atau gejala yang sedang di kaji.

Terdapat berbagai macam software image processing yang mampu melakukan


klasifikasi berbasis objek, seperti ENVI 4.8, SPRING, eCognition, ERDAS, ArcGIS dan

1
lain-lain. Masing-masing software tersebut memiliki kemampuan yang berbeda-beda
dalam melakukan prosesnya, serta menghasilkan hasil klasifikasi berbasis objek yang
beragam.

1.2 Maksud dan Tujuan Praktikum

Adapun maksud dan tujuan dilaksanakan praktikum adalah sebagai berikut:

1. Mahasiswa dapat melakukan proses image sharpening terhadap citra landsat 7 dan
landsat 8.
2. Mahasiswa dapat melakukan proses penajaman citra menggunakan Histogram
Shifting dan Histogram Source.
3. Mahasiswa dapat memahami dan menerapkan pengaturan Histogram Shifting dan
Histogram Source pada citra.
4. Mahasiswa dapat melakukan rektifikasi image to image.

1.3 Waktu Dan Tempat

Hari, tanggal : Kamis,


Waktu : Pukul 07.00 WIB 10.20 WIB.
Tempat : Lab. Komputasi, Kampus Teknik Geodesi, Universitas Gadjah Mada,
Yogyakarta.
1.4 Alat dan Bahan

Alat : 1. Perangkat Komputer


2. Software Envi 5.1
Bahan : 1. Citra Satelit Landsat 7
2. Citra Satelit Landsat 8

2
BAB II
DASAR TEORI

2.1 Image Sharpening

Image Sharepning merupakan proses menggabungkan citra berwarna resolusi rendah,


multispektral, atau hyperspektral dengan citra pankromatik resolusi tinggi (dengan
resampling dengan ukuran pixel resolusi tinggi), dilakukan untuk meningkatkan
resolusi spasial suatu citra. Dalam praktikum kali ini, citra yang digunakan adalah citra
Landsat 7 dengan resolusi spasial 30 meter (Natural Color) dan citra High Resolution
Landsat 7 Panchromatic (Band 8) yang memiliki resolusi spasial 15 meter.

Di dalam envi terdapat beberapa metode untuk melakukan pan-sharpening, diantaranya


adalah sebagai berikut :

a. Hue, Saturation, Value (HSV)


b. Color Normalized (Brovey)
c. Gram-Schmidt Spectral Sharpening
d. Principal Components Spectral Sharpening
e. Color Normalized Spectral Sharpening

2.2 Image Enhancement

Penajaman citra (image enhancement) merupakan modifikasi citra yang dimaksudkan


untuk memperbaiki kemampuan citra dengan meningkatkan perbedaan antar objek
sehingga mempermudah interpreter dalam melakukan interpretasi visual. Hal ini perlu
dilakukan karena beberapa faktor seperti haze saat pengambilan citra, kontras yang
rendah maupun proses mozaik dengan tone yang berbeda menyebabkan warna tidak
tajam dan kesulitan dalam interpretasi objek.

Di dalam envi terdapat metode untuk melakukan image enhancement salah stunya
adalah Histogram Matching.

3
2.3 Rektifikasi

2.3.1 Metode Rektifikasi (Image to Map)

Rektifikasi adalah suatu proses melakukan transformasi data dari satu sistem grid
menggunakan suatu transformasi geometrik. Oleh karena posisi piksel pada citra
output tidak sama dengan posisi piksel input (aslinya) maka piksel-piksel yang
digunakan untuk mengisi citra yang baru harus di-resampling kembali.
Resampling adalah suatu proses melakukan ekstrapolasi nilai data untuk piksel-
piksel pada sistem grid yang baru dari nilai piksel citra aslinya. Rektifikasi juga
dapat diartikan sebagai pemberian koordinat pada citra berdasarkan koordinat
yang ada pada suatu peta yang mencakup area yang sama. Bisa dilakukan dengan
input GCP atau rectification image to map dan diperlukan peta (dengan sistem
koordinat tertentu) atau kumpulan GCP untuk objek yang sudah diketahui pada
citra.

2.3.2 Metode Rektifikasi (Image to Image)

Dalam beberapa kasus, yang dibutuhkan adalah penyamaan posisi antara satu
citra dengan citra lainnya dengan mengabaikan sistem koordinat dari citra yang
bersangkutan. Penyamaan posisi ini kebanyakan dimaksudkan agar posisi piksel
yang sama dapat dibandingkan. Dalam hal ini penyamaan posisi citra satu dengan
citra lainnya untuk lokasi yang sama sering disebut dengan registrasi.
Dibandingkan dengan rektifikasi, registrasi ini tidak melakukan transformasi ke
suatu koordinat sistem. Dengan kata lain, registrasi adalah suatu proses membuat
suatu citra konform dengan citra lainnya, tanpa melibatkan proses pemilihan
sistem koordinat atau pun memberikan koordinat pada citra berdasarkan
koordinat yang ada pada citra lain (dengan cakupan area yang sama) yang telah
memiliki koordinat. Registrasi citra ke citra melibatkan proses georeferensi
apabila citra acuannya sudah di georeferensi. Oleh karena itu, Georeferensi
semata-mata merubah sistem koordinat peta dalam file citra, sedangakan grid
dalam citra tidak berubah.

4
BAB III
LANGKAH KERJA

3.1 Image Sharpening


3.1.1 Metode HSV pada Landsat 7

1. Membuka file foto citra Landsat 7 Natural Color (Band 3,2,1) dan
Panchromatic (Band 8).

2. Pada mode RGB Color secara berurutan klik Landsat 7 band 3, band 2,
band 1. Kemudian klik Load RGB. Maka akan muncul seperti gambar
dibawah ini.

3. Membuat display baru, kemudian pilih pada display baru dan pilih pada
mode Grey Scale.

5
4. Pada mode Grey Scale pilih landsat 7 band 8. Kemudian klik Load Band,
lalu akan ditampilkan gambar dengan warna hitam putih seperti gambar
dibawah ini.

5. Melakukan image sharpening dengan motode HSV dilakukan dengan cara,


pilih menu Transform Image Sharpening HSV.

6. Kemudian akan muncul window SELECT INPUT RGB seperti gambar


dibawah ini. Kemudian pilih Display #1, lalu klik OK.

6
7. Kemudian akan muncul window HIGH RESOLUTION INPUT FILE
seperti gambar dibawah ini, pilih Landsat 7 band 8. Kemudian klik OK

8. Kemudian akan muncul window HSV SHARPENING PARAMETERS


seperti pada gambar dibawah ini. Kemudian ketikan namanya sesuai yang
diinginkan lalu klik OK.

9. File hasil akan otomatis ada pada window Available Band. Kemudian
untuk melihat informasi foto citra minggu 3 klik pada map info maka akan
ditampilkan informasi band tersebut yaitu yang semulanya natural color
mempunyai pixel 30 m setelah dilakukan sharpening berubah menjadi 15
meter.
10. Untuk melihat hasil dari Image sharpening metode HSV klik pada mode
RGB color kemudian klik sesuai urutan RGB yang tertera pada nama
display. Kemudian klik Load RGB. Maka hasilnya seperti gambar dibawah
ini.

7
3.1.2 Metode HSV pada Landsat 8

1. Membuka file foto citra Landsat 8 Natural Color (Band 4 ,3,2) dan
Panchromatic (Band 8).

2. Pada mode RGB Color secara berurutan klik Landsat 8 band 4, band 3,
band 2. Kemudian klik Load RGB. Maka akan muncul seperti gambar
dibawah ini.

8
3. Membuat display baru, kemudian pilih pada display baru dan pilih pada
mode Grey Scale.

4. Pada mode Grey Scale pilih landsat 8 band 8. Kemudian klik Load Band,
lalu akan ditampilkan gambar dengan warna hitam putih seperti gambar
dibawah ini.

5. Melakukan image sharpening dengan motode HSV dilakukan dengan cara,


pilih menu Transform Image Sharpening HSV.

9
6. Kemudian akan muncul window SELECT INPUT RGB seperti gambar
dibawah ini. Kemudian pilih Display #1, lalu klik OK.

7. Kemudian akan muncul window HIGH RESOLUTION INPUT FILE


seperti gambar dibawah ini, pilih Landsat 8 band 8. Kemudian klik OK

8. Kemudian akan muncul window HSV SHARPENING PARAMETERS


seperti pada gambar dibawah ini. Kemudian ketikan namanya sesuai yang
diinginkan lalu klik OK.

9. File hasil akan otomatis ada pada window Available Band. Kemudian
untuk melihat informasi foto citra HSVL8 klik pada map info maka akan
ditampilkan informasi band tersebut yaitu yang semulanya natural color

10
mempunyai pixel 30 m setelah dilakukan sharpening berubah menjadi 15
meter.

10. Untuk melihat hasil dari Image sharpening metode HSV klik pada mode
RGB color kemudian klik sesuai urutan RGB yang tertera pada nama
display. Kemudian klik Load RGB. Maka hasilnya seperti gambar dibawah
ini.

3.1.3 Metode Broevy pada Landsat 7

1. Membuka file foto citra Landsat 7 Natural Color (Band 3,2,1) dan
Panchromatic (Band 8).

11
2. Pada mode RGB Color secara berurutan klik Landsat 7 band 3, band 2,
band 1. Kemudian klik Load RGB. Maka akan muncul seperti gambar
dibawah ini.

3. Membuat display baru, kemudian pilih pada display baru dan pilih pada
mode Grey Scale.

12
4. Pada mode Grey Scale pilih landsat 7 band 8. Kemudian klik Load Band,
lalu akan ditampilkan gambar dengan warna hitam putih seperti gambar
dibawah ini.

5. Melakukan image sharpening dengan metode Broevy dilakukan dengan


cara, pilih menu Transform Image Sharpening Color Normalized
(Broevy).

13
6. Kemudian akan muncul window SELECT INPUT RGB seperti gambar
dibawah ini. Kemudian pilih Display #1, lalu klik OK.

7. Kemudian akan muncul window HIGH RESOLUTION INPUT FILE


seperti gambar dibawah ini, pilih Landsat 7 band 8. Kemudian klik OK

8. Kemudian akan muncul window COLOR NORMALIZED SHARPENING


PARAMETERS seperti pada gambar dibawah ini. Kemudian ketikan
namanya sesuai yang diinginkan lalu klik OK.

14
9. File hasil akan otomatis ada pada window Available Band. Kemudian
untuk melihat informasi foto citra broevy L7 klik pada map info maka
akan ditampilkan informasi band tersebut yaitu yang semulanya natural
color mempunyai pixel 30 m setelah dilakukan sharpening berubah
menjadi 15 meter.
10. Untuk melihat hasil dari Image sharpening metode Broevy klik pada mode
RGB color kemudian klik sesuai urutan RGB yang tertera pada nama
display. Kemudian klik Load RGB. Maka hasilnya seperti gambar dibawah
ini.

3.1.4 Metode Broevy pada Landsat 8

1. Membuka file foto citra Landsat 8 Natural Color (Band 4 ,3,2) dan
Panchromatic (Band 8).

15
2. Pada mode RGB Color secara berurutan klik Landsat 8 band 4, band 3,
band 2. Kemudian klik Load RGB. Maka akan muncul seperti gambar
dibawah ini.

3. Membuat display baru, kemudian pilih pada display baru dan pilih pada
mode Grey Scale.

16
4. Pada mode Grey Scale pilih landsat 8 band 8. Kemudian klik Load Band,
lalu akan ditampilkan gambar dengan warna hitam putih seperti gambar
dibawah ini.

5. Melakukan image sharpening dengan metode Broevy dilakukan dengan


cara, pilih menu Transform Image Sharpening Color Normalized
(Broevy).

6. Kemudian akan muncul window SELECT INPUT RGB seperti gambar


dibawah ini. Kemudian pilih Display #1, lalu klik OK.

7. Kemudian akan muncul window HIGH RESOLUTION INPUT FILE


seperti gambar dibawah ini, pilih Landsat 8 band 8. Kemudian klik OK

17
8. Kemudian akan muncul window COLOR NORMALIZED SHARPENING
PARAMETERS seperti pada gambar dibawah ini. Kemudian ketikan
namanya sesuai yang diinginkan lalu klik OK.

9. File hasil akan otomatis ada pada window Available Band. Kemudian
untuk melihat informasi foto citra broevy L8 klik pada map info maka
akan ditampilkan informasi band tersebut yaitu yang semulanya natural
color mempunyai pixel 30 m setelah dilakukan sharpening berubah
menjadi 15 meter.

10. Untuk melihat hasil dari Image sharpening metode Broevy klik pada mode
RGB color kemudian klik sesuai urutan RGB yang tertera pada nama
display. Kemudian klik Load RGB. Maka hasilnya seperti gambar dibawah
ini.

18
3.2 Image Enhancement
Histogram Shifting
1. Membuka software ENVI

2. Membuka file citra yang akan dilakukan Histogram shifting. Yang pertama dibuka
adalah citra Landsat 7.

Pilih folder tempat penyimpanan file, kemudian tekan ctrl sambil memilih file yang
akan dibuka.

3. Setelah muncul jendela Available Band List, pilih RGB color. Klik band pada
masing-masing citra dengan urutan band 3, 2, 1 (B30.TIF, B20.TIF, B10.TIF).
Kemudian klik No Display, pilih new display sehingga citra tersebut akan ditampilkan
dalam #Display 1. Lalu klik Load RGB.

19
4. Akan muncul tiga tampilan gambar, yang salah satu dari tiga gambar tersebut sebagai
berikut :

5. Untuk melakukan histogram sifting, pilih Enhance > Interactive Stretching.


Selanjutnya akan muncul jendela histogram ketiga Band (Red,Green, dan Blue)

6. Selanjutnya, pilih Stretch_Type, kemudian pilih tipe yang ingin diterapkan, lalu klik
apply. Tampilan pengaturan histogram Shifting pada band merah sebagai berikut :
a. Linear

20
b. Piecewise Linear

c. Gaussian

d. Equalization

21
e. Square Root

f. Arbitrary

7. Setelah mencoba hasil berbagai Stretching Type, hasil yang paling bagus adalah
gaussian.

22
Histogram Source
8. Untuk melakukan histogram source, pilih Histogram_Source, kemudian pilih salah
satu yang ingin diterapkan, lalu klik Apply. Berikut tampilan penggunaan
Histogram_Source pada band merah :
a. Image

b. Scroll

c. Zoom

23
9. Setelah mempertajam citra Landsat 7, selanjutnya adalam mempertajam citra Landsat
8.
10. Buka file citra Landsat 8 dengan cara klik menu file pada jendela Available Band
List, kemudian pilih open file, tekan ctrl + pilih file citra landsat 8 yang akan dibuka.
Buat display baru sehingga citra akan terbuka pada #Display 2.

11. Setelah muncul jendela Available Band List, pilih RGB color, kemudian klik band
pada masing-masing citra dengan urutan 4 3 2. Kemudian klik Load RGB.

12. Akan muncul 3 gambar pada jendela display 2.

24
13. Melakukan Stretching Type dan Histogram Sorce pada citra Landsat 8 untuk
menghasilkan gambar citra yang tajam.
14. Setelah kedua cita baik Landsat & maupun Landsat 8 telah dipertajam, lakukan
rektifikasi citra. Sebelum melakukan rektifikasi citra, lakukan cropping pada kedua
citra. Agar cropping kedua citra hasilnya sama, maka dihubungkan dengan link
dengan cara klik menu tools > link > link display.

Setelah muncul jendela link display, klik OK.

15. Melakukan cropping citra Landsat 7 dengan cara klik menu file > save image as >
image file.

16. Setelah muncul jendela Output Display to Image File, di bagian resolution pilih 24-bit
Color (BSQ). Lalu klik pada spatial subset maka akan muncul jendela Select spatial
subset.

25
Kemudian setelah muncul jendela subset by image, perbesar kotak merah untuk
memilih bagian gambar yang akan dikrop. Lalu klik OK.

17. Selanjutnya akan kembali ke jendela Output Display to Image File. Pada output file
tipe, pilih TIFF/GEO TIFF dan dibagian enter output file name, pilih directori untuk
menyimpan hasil cropping dan nama file hasil cropping, kemudian klik OK.

18. Lakukan langkah 15 sampai langkah 18 untuk melakukan cropping citra Landsat 8.

26
19. Menutup semua file agar tampilan menjadi lebih ringkas dengan cara klik menu file
pada jendela Available Band List kemudian pilih close all files.

3.3 Rektifikasi Image to Image


1. Membuka Envi dengan tampilan awal sebagai berikut

2. Membuka citra landsat 7 hasil dari image sharpening pada minggu sebelumnya dan
juga membuka citra landsat 7 hasil image sharpening, dengan cara Klik pada menu
File Open Image File

3. Memilih citra landsat 7 hasil image sharpening metode HSV, kemudian klik open

27
4. Memilih RGB colour kemudain pilih masing-masing band untuk mengisi R,G dan
B, selanjutnya klik Load RGB

5. Tampilan dari landsat 7 hasil dari penajaman citra sebagai berikut

28
6. Membuka landsat 8 hasil image sharpening, dengan cara klik FileOpen Image File
kemudian memilih landsat 8 hasil penajaman metode HSV, sebelum Load RGB kita
harus membuat display baru dengan cara New Display

7. Berikut ini merupakan tampilan kedua citra dalam 2 display, display 1 untuk landsat 7
dan display 2 untuk landsat 8

8. Rektifikasi yang digunakan adalah model image to image, dengan landsat 7 sebagai
acuan atau base image dan landsat 8 yang akan dilakukan rektifikasi, untuk
menghindari bad strip pada landsat 7 maka perlu cropping citra dimana pada proses

29
pemotongan citra perlu wilayah yang sama antara citra landsat 7 dan 8, sehingga kita
perlu melakukan link untuk kedua citra, dengan cara Tools Link Link Display

9. Memulai proses cropping landsat 7 dengan cara File Save Image As Image File

10. Kemudian akan muncul jendela Output Display to image file, di bagian resolution
pilih 24- bit Color (BSQ).

30
11. Klik pada Spatial Subset maka akan muncul jendela Select Spatial Subset lalu untuk
subset using-nya pilih Image

12. Kemudian tentukan daerah yang akan di crop. Klik OK pada jendela Subset by image,
klik OK pada jendela Select spatial subset.

13. Memilih Output File type Tiff/GeoTiff , kemudian pada bagian Enter Output
filename pilih direktori penyimpanan dan juga nama hasil cropping, kemudian klik
OK

14. Melakukan cropping pada landsat 8 dengan langkah yang sama dengan cropping pada
landsat 7

31
15. Clear semua semua pekerjaan dengan File Clear All Files

16. Membuka hasil crop landsat 7 dan landsat 8

32
17. Melakukan rektifikasi dengan cara menu map registration select GCP's image to
image

18. Kemudian akan muncul jendela image to image regristation untuk memilih base image dan
juga warp image, Base image adalah landsat 7 dan warp image adalah landsat 8

19. Memilih GCP dengan menandai titik pada kedua citra

33
20. Klik Show list untuk menampilkan nilai RMS yang didapat

21. Melakukan pemilihan GCP pada kedua citra minimal 4 titik dengan nilai RMS < 1, seperti
gambar dibawah ini

34
22. Hasil dari nilai RMS yang didapat

23. Menyimpan GCP yang telah diperoleh dengan cara menu file save GCP's to
ASCII pilih direktori penyimpanan GCP dan nama untuk hasil penyimpanan GCP

24. Melakukan rektifikasi image to image dengan cara MapRegistrationWarp from


GCP's image to image

25. Memilih GCP yang telah disimpan diatas kemudian klik open

35
26. Kemudian akan muncul jendela untuk memasukkan Warp Image atau citra yang akan
direktifikasi, pilih Landsat 8 klik OK

27. Selanjutnya muncul jendela untuk memasukkan Base Map atau citra acuan, maka
masukkan citra landsat 7 Klik OK

36
28. Kemudian akan muncul jendela Regristation Parameters, untuk metode rektifikasi
kita pilih polynomial, Output Results kita pilih File dan selanjutnya kita pilih
direkktori penyimpanan dan juga nama file Outputnya, kemudian Klik OK

29. Hasil rektifikasi setelah di load adalah sebagai berikut

37
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil dan Pemabahasan Image Sharpening


a. Metode HSV
1. HSV landsat 7

2. HSV landsat 8

38
b. Metode Broevy
3. Broevy landsat 7

4. Broevy Landsat 8

39
Pembahasan

Pada dasarnya Image sharpening atau penajaman citra merupakan proses


dimana citra berwarna resolusi rendah, multispectral digabung dengan citra
pankromatik atau resolusi tinggi, sehingga hasil akhirnya kita akan mendaptkan citra
dengan warna natural dan memiliki resolusi spasial yang tinggi. Pada praktikum
diatas kita menggunakan metode HSV dan metode Broevy dalam melakukan image
sharpening, terlihat hasil dari metode HSV lebih memiliki komposisi warna yang
bagus dan natural, sehingga metode HSV lebih cocok digunakan pada proses diatas.
Pada praktikum tersebut semua citra hasil image sharpening telah memiliki resolusi
spasial 15 meter.

4.2 Image Enhancement


Histogram shifting dilakukan dengan menggunakan menu Stretch_Type pada
jendela histogram. Terdapat beberapa pilihan Histogram Shifting di menu tersebut,
yakni Linear, Piecewise Linear, Gaussian, Equalization, Square Root, Arbitrary, dan
User Defined LUT. Setiap Stretch_Type memiliki efek visual yang berbeda terhadap
citra.
Sedangkan pengaturan Histogram Source dapat dilakukan dengan menu enhance
pada display citra atau juga dengan membuka interactive stretching lalu
menggunakan menu Histogram_Source. Menu enhance sendiri digunakan untuk
melakukan penajaman citra secara berangsur-angsur. Sedangkan menu
Histogram_Source memberikan perubahan yang signifikan.
Landsat 7 Landsat 8
Stretch type : Gaussian Stretch type : Gaussian
Histogram Source : Zoom Histogram Source : Zoom

40
4.3 Hasil dan Pembahasan proses rektifikasi
a. Hasil nilai RMS yang didapat pada proses rektifikasi

b. Hasil Citra yang di crop dan di rektifikasi

Pembahasan

41
Proese rektifikasi merupakan proses pengkoreksian atau pembetulan
secara geometric dan radiometric dari citra-citra yang masih memiliki kesalahan.
Pada praktikum kali ini citra yang akan direktifikasi merupakan citra hasil dari
image sharpening yang memiliki resolusi spasial 15 meter dan juga natural colour,
selain itu citra tersebut telah melewati proses penajaman citra yang telah
dijelaskan diatas, sehingga citra yang dihasilkan setelah proses rektifikasi
merupakan citra yang sudah bagus.
Pada proses rektifikasi diatas landsat 7 yang menjadi acuan memiliki
resolusi spasial yang sama yaitu 15 meter, selanjutnya untuk nilai RMS yang
didapat yaitu kurang dari 1, sehingga telah memenuhi syarat rektifikasi. Sebagai
hasilnya citra landsat 8 yang di rektifikasi dan di cropping sudah memiliki
spesfikasi sebagai citra yang bagus, warna yang natural dan memiliki resolusi
spasial 15 meter.

42
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan

Pada praktikum tentang Image Sharpening, Image Enhancement dan Rektifikasi Citra
yang telah dilaksanakan pada minggu 3, 4 dan 5 semester III tahun ajaran 2017/2018
dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Pada proses Image Sharpening citra terdapat berbagai macam metode atau model,
namun dalam praktikum kali ini kita memilih metode HSV dan Broevy
2. Pada proses Image Sharpening citra landsat 7 dan landsat 8 resolusi spasial yang
didapat adalah 15 meter dan hasil citra yang memiliki komposisi warna natural
adalah citra hasil metode HSV.
3. Proses Image Enhancement merupakan proses penajaman foto dimana terdapat
berbagai macam metode yang dapat dipilih, Metode yang paling cocok adalah
Histrogam shifting tipe Linier dan Histogram Source tipe Image
4. Proses Rektifikasi Image to Image sangat bergantung pada citra yang menjadi
Basemap atau acuan, selain itu juga sangat berpengaruh pada nilai RMS yang
didapat.
5. Citra yang bagus dan benar baik secara geomatrik maupun radiometrik sangat
dipengaruhi oleh berbagai macam proses mulai dari kolektif data sampai
pengolahan data yang contohnya dilakukan pada praktikum kali ini.

5.2 Saran
1. Penyampaian materi yang berhubungan dengan praktikum sebaiknya disampaikan
lebih jelas.
2. Sebaiknya modul dan data-data yang akan digunakan untuk praktikum ada dalam 1
folder sehingga mahasiswa mudah dalam mengerjakan praktikum.

43
5.3 Kendala
1. Pemberian data kurang jelas dalam penggunaannya.
2. Istilah-istilah pada modul kurang dijelaskan dengan baik sehingga
mahasiswa kurang memahaminya.
3. Penjelasan materi sebelum praktikum terlalu singkat sehingga
mahasiswa kurang memahami praktikum yang akan dilakukan.

44
DAFTAR PUSTAKA

http://www.info-geospasial.com/2017/02/pan-sharpening-landsat-8-dengan-envi.html diakses
pada Rabu, 27 September 2017 pukul 14.59 WIB.
http://horizonlangit.blogspot.co.id/2017/05/image-enhancement-penajaman-citra.html diakses
pada Rabu, 27 September 2017 pukul 16.04 WIB.
http://obralanilmu.blogspot.co.id/2013/03/koreksi-geometrik-rektifikasi-dan.html diakses
pada Rabu, 27 September 2017 pukul 16.22 WIB.

45

Anda mungkin juga menyukai