Anda di halaman 1dari 19

IDE DAN PELUANG

DALAM KEWIRAUSAHAAN
Rizka Mayasari, S.T.,M.T
POINTER

• IDE
• SUMBER POTENSIAL PELUANG
• BEKAL PENGETAHUAN DAN KOMPETENSI KEWIRAUSAHAAN
IDE

Menurut Zimmerer, ide-ide yang berasal dari wirausaha dapat menciptakan peluang
untuk memenuhi kebutuhan riil di pasar. Ide-ide itu menciptakan nilai potensial di pasar
sekaligus menjadi peluang usaha. Dalam mengevaluasi ide untuk menciptakan nilai-nilai
potensial (peluang usaha), wirausaha perlu mengidentifikasi dan mengevaluasi semua
resiko yang mungkin terjadi dengan cara :

• 1. Mengurangi kemungkinan resiko melalui strategi yang proaktif

• 2. Menyebarkan resiko pada aspek yang paling mungkin

• 3. Mengelola resiko yang mendatangkan nilai atau manfaat


IDE

Menurut Zimmerer, ide-ide yang berasal dari wirausaha dapat menciptakan peluang untuk
memenuhi kebutuhan riil di pasar. Ide-ide itu menciptakan nilai potensial di pasar sekaligus
menjadi peluang usaha. Dalam mengevaluasi ide untuk menciptakan nilai-nilai potensial (peluang
usaha),

• Ada tiga resiko yang dapat dievaluasi, yaitu :

• 1. Resiko pasar atau persaingan

• 2. Resiko financial

• 3. Resiko teknik
IDE

Kreativitas sering kali muncul dalam bentuk ide untuk menghasilkan barang dan jasa baru. Ide
bukanlah peluang dan tidak akan muncul bila wirausaha tidak mengadakan evaluasi dan pengamatan
secara terus menerus. Bagaimana ide bisa menjadi peluang? Jawaban atas pertanyaan ini,
diantaranya :

• 1. Ide dapat digerakkan secara internal melalui perubahan cara-cara/metode yang lebih baik untuk

melayani dan memuaskan pelanggan dalam memenuhi kebutuhannya.

• 2. Ide dapat dihasilkan dalam bentuk produk dan jasa baru.

• 3. Ide dapat dihasilkan dalam bentuk modifikasi pekerjaan yang dilakukan atau cara melakukan

• suatu pekerjaan
IDE

• Kata ide berasal dari bahasa Yunani idea "bentuk, pola,

• dari kata asalnya idein, "melihat."

• Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, ide berarti rancangan yang tersusun di dalam
pikiran; atau perasaan yang benar-benar menyelimuti pikiran.

• Selama ide belum dituangkan menjadi suatu konsep dengan tulisan maupun gambar
yang nyata, maka ide masih berada di dalam pikiran.

• Ide yang sudah dinyatakan menjadi suatu perbuatan adalah karya cipta
IDE

Dalam mengevaluasi ide, wirausaha perlu mengidentifikasi dan mengevaluasi semua


resiko yang mungkin terjadi dengan cara:

• Pengurangan resiko melalui strategi yang proaktif

• Penyebaran resiko pada aspek yang paling mungkin

• Pengelolaan resiko yang mendatangkan nilai atau manfaat

• Ada tiga resiko yang perlu dievaluasi, yaitu:

• Resiko pasar atau resiko persaingan, terjadi akibat adanya ketidakpastian pasar

• Resiko finansial, terjadi akibat rendahnya hasil penjualan dan tingginya biaya
IDE

Dalam mengevaluasi ide, wirausaha perlu mengidentifikasi dan mengevaluasi semua resiko yang
mungkin terjadi dengan cara:

• Resiko teknik, terjadi akibat kegagalan teknik

• Bagaimana ide dapat menjadi peluang, ada beberapa cara untuk melakukannya yaitu:

• Ide dapat digerakkan secara internal melalui perubahan cara-cara/metoda yang lebih baik untuk
dapat memenuhi kepuasan pelanggan

• Ide dapat dihasilkan dalam bentuk produk dan jasa baru

• Ide dapat dihasilkan dalam bentuk modifikasi, bagaimana pekerjaan dilakukan atau dimodifikasi cara
melakukan suatu pekerjaan
SUMBER POTENSIAL PELUANG

• Proses penjaringan ide disebut screening yang merupakan suatu cara terbaik
untuk menuangkan ide potensial menjadi produk atau jasa riil.

• Adapun langkah-langkah dalam penjaringan ide (screening) ide dapat


dilakukan dengan cara Menciptakan produk baru dan berbeda, mengamati
pintu peluang, analisis produk dan proses produksi secara mendalam,
menaksir biaya awal, dan memperhitungkan resiko yang mungkin terjadi.
SUMBER POTENSIAL PELUANG

Menciptakan Produk Baru dan Berbeda

• Produk dan jasa yang dibuat harus menciptakan nilai bagi pembeli, untuk itu
wirausaha harus benar-benar mengenal perilaku konsumen di pasar

Ada dua unsur pasar yang perlu diperhatikan:

• Permintaan terhadap barang/jasa yang dihasilkan

• Waktu penyerahan dan waktu permintaan barang/jasa


SUMBER POTENSIAL PELUANG

Kemampuan untuk memperoleh peluang, sangat bergantung pada kemampuan


wirausaha untuk menganalisis pasar, yang meliputi aspek:

• Analisis demografi pasar

• Analisis serta tingkah laku pesaing

• Analisis keunggulan bersaing pesaing dan kevakuman pesaing yang dapat


dianggap dapat menciptakan peluang
SUMBER POTENSIAL PELUANG

Mengamati Pintu Peluang

Wirausaha harus mengamati potensi-potensi yang dimiliki pesaing, misalnya:

• Kemungkinan pesaing mengembangkan produk baru

• Pengalaman keberhasilan dalam mengembangkan produk baru

• Dukungan keuangan

• Keunggulan-keunggulan yang dimiliki pesaing di pasar

Kemampuan pesaing untuk mempertahankan posisi pasar dapat dievaluasi dengan mengamati kelemahan-kelemahan
dan resiko pesaing dalam menanamkan modal barunya
SUMBER POTENSIAL PELUANG

Pintu peluang usaha baru dapat diperoleh dengan cara (Zimmerer):

• Produk baru harus segera dipasarkan dalam jangka waktu yang relatif
singkat

• Kerugian teknik harus rendah

• Bila pesaing tidak begitu agresif untuk mengembangkan strategi produknya


SUMBER POTENSIAL PELUANG

Pintu peluang usaha baru dapat diperoleh dengan cara (Zimmerer):

• Pesaing tidak memiliki teknologi yang canggih

• Pesaing sejak awal tidak memiliki strategi dalam mempertahankan posisi


pasarnya

• Perusahaan baru memiliki kemampuan dan sumbe-sumber untuk


menghasilkan produk barunya
SUMBER POTENSIAL PELUANG

Memperhitungkan Resiko yang Mungkin Terjadi

• Resiko pesaing, kemampuan dan kesediaan pesaing untuk mempertahankan posisi pasarnya:

• Kesamaan dan keunggulan produk yang dikembangkan pesaing

• Tingkat keberhasilan yang dicapai pesaing dalam pengembangan produknya

• Seberapa besar dukungan keuangan pesaing bagi pengembangan produk baru

• Resiko teknik adalah kegagalan dalam proses pengembangan produk. Sedangkan resiko
finansial adalah kegagalan yang timbul akibat ketidakcukupan dana.
BEKAL PENGETAHUAN DAN KOMPETENSI
KEWIRAUSAHAAN

• Untuk menjadi wirausaha yang berhasil, persyaratan utama yang harus dimiliki adalah

memiliki jiwa dan watak kewirausahaan. Jiwa dan watak kewirausahaan tersebut

dipengaruhi oleh keterampilan, kemampuan, atau kompetensi. Komptensi itu sendiri

ditentukan oleh pengetahuan dan pengalaman.

• Wirausahawan adalah seseorang yang memiliki jiwa dan kemampuan tertentu dalam

berkreasi dan berinovasi, ia memiliki kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang

baru dan berbeda.


BEKAL PENGETAHUAN DAN KOMPETENSI
KEWIRAUSAHAAN

Kemampuan kreatif dan inovatif tersebut tercermin dalam:

• Kemampuan dan kemauan untuk memulai usaha (start-up)

• Kemampuan untuk mengerjakan sesuatu yang baru (creative)

• Kemampuan dan kemampuan untuk mencari peluang (opportunity)

• Kemampuan dan keberanian untuk menanggung resiko (risk bearing)

• Kemampuan untuk mengembangkan ide dan meramu sumber daya


BEKAL PENGETAHUAN DAN KOMPETENSI
KEWIRAUSAHAAN

Kemauan dan kemampuan-kemampuan tersebut diperlukan terutama untuk:

• Menghasilkan produk atau jasa baru

• Menghasilkan nilai tambah baru

• Merintis usaha baru

• Melakukan proses/teknik baru

• Mengembangkan organisasi baru


SELESAI

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai