1. Radiografi Analog
2. Radiografi digital
Analog dan digital Radiografi
Gambar radiografi analog
memberikan gambar 2 dimensi
dari struktur anatornik melalui Perbedaan pencitraan analog
film, yang nantinya akan dengan digital yaitu pencitraan
memalui pemerosesan kimia analog yang melalui proses
dikamar gelap. pencucian kamar gelap sedangkan
pencitraan digital memerlukan
perangkat elektronik seperti
penggunaan aplikasi perangkat
keras dan perangkat lunak
Gambar radiografi digital juga komputer untuk melihat gambar.
memberikan gambaran dua
dimensi dari struktur anatomi;
namun, bagaimanapun juga,
gambar tersebut dilihat pada Referensi :
monitor komputer dan disebut Bontrager, Kenneth L. & John P. Lampignano. Eighth edition.
sebagai gambar soft-copy. TEXTBOOK OF RADIOGRAPHIC POSITIONING AND
RELATED ANATOMY. Elsevier.
Reseptor gambar analog digambarkan sebagai sistem
pengaturan mandiri dengan rentang dinamis terbatas.
Reseptor gambar analog juga dijelaskan menggunakan
istilah garis lintang paparan. Garis lintang eksposur adalah
rentang eksposur di mana film menghasilkan gambar yang
dapat diterima. Gambar yang dihasilkan dengan tingkat
eksposur di luar garis lintang eksposur merupakan gambar
yang tidak dapat diterima
Referensi :
Bontrager, Kenneth L. & John P. Lampignano. Eighth edition. TEXTBOOK OF
RADIOGRAPHIC POSITIONING AND RELATED ANATOMY. Elsevier.
Sistem radiografi digital berbasis
Sistem radiografi analog terdiri Intensifying Screen terdiri dari x-ray
dari X-ray generator, kaset film, generator, control table, Intensifying
Screen, tabung kedap cahaya (Light
pemeroses film dalam kamar
Tight Tube), kamera DSLR resolusi
gelap dan hasilnya berupa
tinggi, video capture, dan note book/
radiograf pada film rontgent. komputer PC. Dan hasilnya berupa foto
rontgen.
Referensi :
Bontrager, Kenneth L. & John P. Lampignano. Eighth edition.
TEXTBOOK OF RADIOGRAPHIC POSITIONING AND
RELATED ANATOMY. Elsevier.
Faktor kualitas gambar Digital
Faktor kualitas gambar Analog
- Brightness
- Density
- Contrast resolution
- Contrast - Spatial resolution
- Spatial re solution - Distortion
- Distortion Exposure indicator
- Noise
Sistem pencitraan digital mampu menghasilkan gambar radiografi
pada rentang nilai paparan yang luas dan digambarkan memiliki
rentang dinamis yang luas. Karena rentang dinamis yang luas ini,
penting bagi suatu institusi untuk menentukan garis lintang paparan
untuk sistem pencitraan digital di departemennya. Garis lintang
eksposur untuk sistem pencitraan digital didefinisikan sebagai
tingkat eksposur yang dapat diterima yang menghasilkan kualitas
gambar yang diinginkan untuk departemen tersebut. Gambar 1-150
menunjukkan rentang dinamis dan garis lintang eksposur dari sistem
pencitraan digital. Perhatikan peningkatan dari 1 menjadi 8 mAs
masih menghasilkan gambaran diagnostik siku.
Referensi :
Bontrager, Kenneth L. & John P. Lampignano. Eighth
edition. TEXTBOOK OF RADIOGRAPHIC POSITIONING
AND RELATED ANATOMY. Elsevier.
Direct Digital Radiography (DDR)
Referensi :
Sri Zelviani. KUALITAS CITRA PADA DIRECT DIGITAL
RADIOGRAPHY DAN COMPUTED RADIOGRAPHY.
Jurnal Teknosains, Volume 11. Nomor 1, Januari-Juni 2017,
hlm. 59-62
Hasil radiografi yang diperoleh dari mesin x-ray analog ada-
lah berupa film yang telah tercetak dalam gambar radiografi
dengan gradası warna hitam, abu dan putih yang disebut se
bagai opasitas (Thrall & Widner 2013). Penilaian perubahan
opasitas pada citra radiografi analog dapat dilakukan dengan
bantuan lampu illuminator untuk menampilkan objek yang
diambil gambarnya.
Referensi :
Dwi Utari Rahmiati, Gunanti, Riki Siswandi, Mokhamad
Fakhrul Ulum. Kuantifikasi opasitas hasil radiografi mesin
x-ray analog. DOI: http://dx.doi.org/10.29244/av1.4.2.37-38
http://journal ipb. acid/index.php/arshivetlett
Terima kasih
banyak!