LANDASAN PENDAHULUAN
1.1.2 Etiologi
Berikut beberapa faktor yang mempengaruhi kebutuhan oksigenasi yaitu:
1) Faktor fisiologis
a) Menurunnya kapasitas O2 seperti anemia.
b) Menurunnya konsentrasi O2 yang diinspirasi seperti obstruksi
saluran napas bagian atas.
c) Hipovolemia sehingga tekanan darah menurun mengakibatkan
transpor O2 terganggu
d) Meningkatnya metabolisme.
e) Kondisi yang mempengaruhi dinding dada seperti pada.
kehamilan,obesitas,muskulokeletal yang abnormal,serta
penyakit
kronis seperti TB.
2) Faktor perkembangan
a) Bayi prematur:kurangnya pembentukan surfaktan.
b) Bayi dan toddler:adanya risiko saluran pernafasan akut.
c) Anak usia sekolah dan remaja :risiko infeksi saluran
pernapasan dan merokok.
d) Dewasa muda dan pertengahan :diet yang tidak sehat ,kurang
aktivitas ,dan stres yang mengakibatka penyakit jantung dan
paru-paru.
e) Dewasa tua:adanya proses penuaan yang mengakibatkan
kemungkinan arteriosklerosis,elastisitas menurun,dan ekspansi
paru menurun.
3) Faktor perilaku
a) Nutrisi :misalnya pada obesitas mengakibatkan penurunan
ekspansi paru,gizi yang buruk menjadi anemia sehingga daya
ikat oksigen berkurang,diet yang tinggi lemak menimbulkan
arterioskleresis.
b) Latihan:dapat meningkatkan kebutuhan oksigen.
c) Merokok:nikotin menyebabkan vasokonstriksi pembuluh darah
perifer dan koroner.
d) Penyalahgunaan substansi(alkohol dan obat-
obatan):menyebabkan intake nutrisi-Fe menurun
mengakibatkan penurunan hemoglobin,alkohol menyebabkan
depresi pusat pernafasan
e) Kecemaan menyebabkab metabolisme meningkat.
4) Faktor lingkungan
a) Tempat kerja(polusi).
b) Temperatur lingkungan.
c) Ketinggian tempat dari permukaan laut.
1.1.3 Fisiologi
Peristiwa bernapas (oksigenasi) terdiri dari 2 bagian:
1. Menghirup udara (inpirasi)
Inspirasi adalah terjadinya aliran udara dari sekeliling masuk melalui
saluran pernapasan sampai keparu-paru. Proses inspirasi : volume
rongga dada naik/lebih besar tekanan rongga dada turun/lebih kecil.
2. Menghembuskan udara (ekspirasi)
Tidak banyak menggunakan tenaga, karena ekspirasi adalah suatu
gerakan pasif yaitu terjadi relaxasi otot-otot pernapasan. Proses
ekspirasi : volume rongga dada turun/lebih kecil, tekanan rongga dada
naik/lebih besar.
Proses pemenuhan oksigen di dalam tubuh terdiri dari atas tiga tahapan,
yaitu ventilasi, difusi dan transportasi.
1. Ventilasi
Merupakan proses keluar masuknya oksigen dari atmosfer ke dalam
alveoli atau dari alveoli ke atmosfer. Proses ini di pengaruhi oleh
beberapa factor:
a. Adanya kosentrasi oksigen di atmosfer. Semakin tingginya suatu
tempat, maka tekanan udaranya semakin rendah.
b. Adanya kondisi jalan nafas yang baik.
c. Adanya kemampuan toraks dan alveoli pada paru-paru untuk
mengembang di sebut dengan compliance. Sedangkan recoil
adalah kemampuan untuk mengeluarkan CO² atau kontraksinya
paru-paru.
2. Difusi
Difusi gas merupakan pertukaran antara O² dari alveoli ke kapiler
paru-paru dan CO² dari kapiler ke alveoli. Proses pertukaran ini
dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:
a. Luasnya permukaan paru-paru.
b. Tebal membrane respirasi/permeabilitas yang terdiri atas epitel
alveoli dan interstisial. Keduanya dapat mempengaruhi proses
difusi apabila terjadi proses penebalan.
c. Pebedaan tekanan dan konsentrasi O². Hal ini dapat terjadi
sebagaimana O² dari alveoli masuk kedalam darah secara berdifusi
karena tekanan O² dalam rongga alveoli lebih tinggi dari pada
tekanan O² dalam darah vena vulmonalis.
d. Afinitas gas yaitu kemampuan untuk menembus dan mengikat
HB.
3. Transportasi
Transfortasi gas merupakan proses pendistribusian O² kapiler ke
jaringan tubuh dan CO² jaringan tubuh ke kaviler. Transfortasi gas
dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:
a. curah jantung (kardiak output), frekuensi denyut nadi.
b. kondisi pembuluh darah, latihan perbandingan sel darah dengan
darah secara keseluruhan (hematokrit), serta elitrosit dan kadar Hb.
1.1.4 Klasifikasi
gangguan kebutuhan oksigenasi, yaitu:
1. Hiperventilasi
Merupakan upaya tubuh dalam meningkatkan jumlah O2 dalam paru-
paruagar pernafasan lebih cepat dan dalam. Hiperventilasi dapat
disebabkan karena :
1) Kecemasan
2) Infeksi / sepsis
3) Keracunan obat-obatan
4) Ketidakseimbangan asam basa seperti asidosis metabolik. Tanda-
tanda dan gejala hiperventilasi adalah takiradia, nafas pendek,
nyeri dada (chest pain), menurunnya konsentrasi, disorientasi,
tinnitus.
2. Hipoksia
Yaitu kondisi insufisiensi oksigen di dalam tubuh atau jaringan.
3. Hiperkapnia
Yaitu penumpukan karbondioksida dalam darah.
4. Pneumonia
Yaitu radang paru karena masuknya benda asing, misal makanan ke
dalam saluran nafas.
5. Empisema
Yaitu melebarnya gelembung paru, biasanya karena mengkisutnya
sekat-sekat antar gelembung.
6. Efusi Pleura
Yaitu cairan yang keluar ke dalam rongga pleura.
7. Asma
Yaitu keadaan yang ditandai dengan serangan sesak nafas berulang
disertai dengan nafas yang berbunyi karena kejang otot polos, ranting-
ranting tenggorok.
8. Pneuma – thorax
Yaitu adanya udara atau gas dalam rongga selaput dada guna
menghentikan secara sementara fungsi paru dengan tuberculosis.
1.1.5 Manisfestasi Klinis
1) Menurunnya kadar Hb
2) Peningkatan denyut nadi
3) Napas pendek
4) Gagal napas
5) Nyeri dada
6) Batuk tidak efektif
7) Tidak mampu mengelurkan sekresi di jalan napas
8) Suara napas menunjukkan adanya sumbatan
9)
1.2 Tinjauan Asuhan Keperawatan
1.2.1 Pengkajian
1. Anamnesa
1) Masalah pernapasan yang pernah dialami
a. Pernah mengalami batuk dengan sputum
b. Pernah mengalami nyeri dada
c. Aktivitas apa saja yang menyebabkan masalah pernapasan
2) Riwayat penyakit pernapasan
a. Apakah sering mengalami ISPA, alergi, batuk, asma, TB, dan lain-lain
b. Bagaimana frekuensi tiap kejadiannya
3) Riwayat kardiovaskular
a. Pernah mengalami penyakit jantung atau peredaran darah
4) Gaya hidup
a. Merokok, keluarga perokok, atau lingkungan kerja dengan perokok
2. Pemeriksaan fisik
1) Mata
a. Konjungtiva pucat
b. Konjungtiva sianosis
2) Kulit
a. Penurunan turgor kulit
b. Edema
3) Jari-jari dan kuku
a. Sianosis clunbbing finger
4) Mulut dan membran bibir
a. Membran mukosa sianosis
b. Bernapas dengan mengerutkan perut
5) Hidung
a. Pernapasan dengan cuping hidung
6) Vena leher
a. Adanya distensi/bendungan
7) Dada
a. Retraksi otot
b. Pergerakan tidak simetris antara dada kanan dan kiri
c. Bunyi perkusi
1.2.2 Diagnosa Keperawatan
1.2.2.1 Ketidak efektifan bersihan jalan napas berhubungan dengan perokok
1.2.2.2 Ketidak efektifan bersihan jalan napas berhubungan dengan asma
1.2.2.3 Ketidak efektifan bersihan jalan napas berhubungan dengan obstruksi
jalan napas(mukus berlebihan)
Asma
Disfungsi neuromuskular
Infeksi
Jalan napas alergi
INDIKATOR
041004 Frekuensi 1 2 3 4 5 NA
Pernafasan
NIC
NIC
NIC
DAFTAR PUSTAKA