SKENARIO 3

PERDARAHAN UTERUS ABNORMAL

Seorang pasien 48 tahun datang dengan keluhan haid tidak teratur yaitu sejak 6 bulan yang lalu.
Setiap haid lamanya 2 – 3 minggu. Pasien menikah dengan 2 orang anak. Riwayat kontrasepsi
KB suntik 3 bulan dan pil KB. Dalam sebulan ini pasien mengalami haid banyak Pasien
mendapatkan haid yang pertama sejak usia 12 tahun, tidak teratur tiap bulan.

Pemeriksaan fisik didapatkan :

Keadaan umum : tampak sakit sedang

Kesadaran : komposmentis TD : 130 / 90 mmHg Nadi : 100 x/menit Jantung dan paru : dalam
batas normal

STATUS Ginekologi :
Abdomen :
Inspeksi : perut tampak mendatar
Palpasi : lemas, fundus uteri tidak teraba di atas simfisis

Auskultasi : bising usus normal

INspeculo : Vulva/vagina : fluksus (+) ,
Porsio multipara, sebesar jempol kaki dewasa, tampak darah keluar dari OUI
Pemeriksaan penunjang :
USG transvaginal : uterus bentuk dan ukuran normal, tampak penebalan pada dinding
endometrium 15mm. ovarium kanan dan kiri normal.
Tidak tampak massa pada adneksa kanan dan kiri.
KEsan : suspek Hiperplasia Endometrium

Pasien juga bingung apakah keluhan ini karena haid atau istihadhah sehingga ragu dalam
melaksanakan hukum Islam.

KATA SULIT

1. Hyperplasia endometrium :

2. Fluksus: Perdarahan fisiologis/menstruasi adalah aliran darah dari vagina yang terjadi
pada waktu yang tepat selama bulan itu

3. USG Transvaginal

4. Adneksa : Benjolan di jaringan dekat rahim biasanya di indung telur dan tuba fallopi
5. Istihadhah : Darah yang keluar pada saat bukan waktu haid dan juga bukan dalam tempo
nifas
 6. Fundus : Perdarahan fisiologis/menstruasi adalah aliran darah dari vagina yang terjadi
pada waktu yang tepat selama bulan itu

7. Haid : Proses keluarnya darah dari vagina yang terjadi akibat siklus bulanan alami pada
tubuh wanita. Tidak terjadinya pembuahan pada sel telur, sehingga dinding rahim
mengalami peluruhan

PERTANYAAN

1. Hormon apa yang terlibat dalam proses menstruasi? GnRH, FSH, LH, esterogen dan
Progesteron
2. Kenapa pada pemeriksaan palpasi fundus uteri tidak teraba? Karena pasien tidak dalam
keadaan hamil
3. Mengapa lamanya haid dapat terjadi 2-3 minggu? Karena ketidakseimbangan hormonal
4. Fase apa saja yang terjadi pada siklus menstruasi? Siklus normal
Ovarium : Fase Folikel dan Fase Luteal
Endometrium : Fase Menstruasi, Fase Proliferasi, Fase Sekresi

5. Apa saja contoh gangguan haid? Gangguan jumlah darah : Hipomenorrhea &
Hipermenorrhea (Menorrhagia)
Kelainan Siklus Haid : Polimenorrhea (kurang 21-25 hari), Oligomenorrhea (lebih dari 35
hari), Amenorrhea (terlambat menstruasi lebih dari 3 bulan berturut-turut

6. Apa perbedaan istihadhah dengan haid? Istihadhah : Darah yang keluar tidak pada hari
haid dan nifas atau darah penyakit. Masa lebih dari 12-15 hari
Haid : Darah yang keluar dalam keadaan sehat. Masa haid 5-7 hari.

7. Mengapa pasien tampak pucat? Menorrhagia : kondisi menstruasi yang memanjang dan
mengeluarkan darah lebih banyak dari biasanya
Banyak keluar darah  Hb turun  pucat (anemia)

8. Bagaimana tatalaksana pada kasus tersebut?

9. Apa indikasi terjadinya fluksus (+)?
Karena gangguan menstruasi akibat gangguan hormonal.
Endometrium luruh  terjadi haid dalam jumlah banyak  menandakan fluksus (+)

10. Apa gejala dari hyperplasia endometrium?

 Perdarahan berlebihan pada area rahim.

  Mengalami periode menstruasi yang tidak normal (siklus pendek, periode perdarahan
sangat lama, hingga tidak menstruasi).
 Perdarahan selama periode menstruasi yang lebih hebat atau lebih lama dari biasanya.
 Setelah menopause tetap mengalami perdarahan.

11. Apa jenis-jenis hyperplasia endometrium?

 Hiperplasia endometrium simpel yaitu sel yang tampak normal dan kemungkinan kecil
berubah menjadi kanker.
 Hiperplasia endometrium kompleks yaitu pertumbuhan berlebih dari sel abnormal bisa
menyebabkan kondisi prakanker.

12. Apa pemeriksaan penunjang pada hyperplasia endometrium? Usg transvaginal, biopsy
endometrium
13. Apa tatalaksana hyperplasia endometrium?

Levonorgestrel-releasing intrauterine system (LNG-IUS) dan progestin oral merupakan terapi

utama untuk hiperplasia endometrium non atipik. Pada pasien hiperplasia endometrium tipikal
lebih disarankan untuk dilakukan histerektomi, karena risiko untuk terjadinya kanker
endometrium

14. Apa komplikasi dari hyperplasia endometrium? Kanker endometrium

15. Bagaimana pencegahan hyperplasia endometrium? Melakukan perawatan hormon
estrogen dan progestin setelah menopause, Menjaga berat badan tetap ideal, Menajalani pola
hidup sehat guna menjaga menstruasi teratur.

16. Apa penyebab hyperplasia endometrium? Peningkatan hormone esterogen secara berlebihan
tanpa dibarengi pelepasan hormone progesterone sehingga sel endometrium terus tumbuh

17. Apa factor resiko terjadinya hyperplasia endometrium? Berusia >35 tahun, mengalami masalah
kesuburan, menstruasi pada usia yang sangat muda, obsesitas, merokok, Riwayat kanker ovarium
dalam keluarga