Anda di halaman 1dari 14

Tugas Kelompok

Mata Kuliah : Kesehatan Lingkungan dan Keselamatan Kerja


Dosen : Prof. dr. Hasanuddin Ishak, M.Sc., Ph.D.

PEMBAHASAN REKAP DISKUSI KELOMPOK 2


“PEMANASAN GLOBAL DAN PENYAKIT EMERGING”

DISUSUN OLEH:
SALLY POBAS (K012202061)
FRANSISKA DWI HAPSARI (K012202064)
DEWI ANTIKA SARY (K012202065)
ALIMUDIN (K012202068)
MAR’ATUS SADIQAH (K012211069)
NURLIA (K012211079)
ANDI AINUN NURURRAHMI (K012211085)

PROGRAM PASCASARJANA ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR
2021
No. Pertanyaan Jawaban
1. Saya Andi Ainun Nururrahmi no urut 21 dari Saya D_20_Khasrul Tsani Waliulu dari Kelompok-1 menjawab pertanyaan
kelompok 2 ingin bertanya ke kelompok 1 dari Andi Ainun Nururrahmi

Berikan salah satu contoh penyakit emerging baru/spesies Contoh nya DBD, Malaria terjadi di Indonesia karena keadaan iklim berlatar
yang disebabkan oleh kenaikan suhu dan jelaskan belakang geografi Indonesia, sehubungan juga dengan perubahan" yang dialami
oleh dunia. Pada dekade terakhir, iklim berubah, dan berkurangnya lapisan ozon
bagaimana mekanisme sehingga keduanya bisa saling
telah mencapai titik kritis. Mengakibatkan temperatur dunia meningkat, keadaan
berhubungan dan memengaruhi! iklim berubah, permukaan laut meningkat. Pengaruh tidak langsung perubahan
iklim tidak hanya pada manusia, juga pada kehidupan tumbuhan, kehidupan
binatang liar, dan organisme laut. Perubahan iklim mempengaruhi produksi
pertanian, dan dapat mempengaruhi status nutrisi populasi menyebabkan daya
tahan (imunitas) menurun. Vektor penyakit juga akan dipengaruhi oleh temperatur,
humiditas, hidrologi,host dan keberadaan musuh alami. Perubahan faktor-faktor
tadi akan berpengaruh pada vektor, yang selanjutnya akan mempengaruhi
epidemiologi penyakit.
2. Saya D_04_Sally Pobas dari Kelompok 2. Pertanyaan Saya Tria Dwi Astuti mencoba menjawab pertanyaan kelompok 2
saya untuk kelompok 3 :
Solusi dalam mengurangi atau mengatasi penyakit emerging resisten yaitu
Solusi apa saja yang dapat diberikan dalam mengurangi tetap berkomitmen dalam upaya pencegahan, pengobatan, dukungan dan
atau mengatasi Penyakit Emerging perawatan bagi penderita yang dituangkan dalam kebijakan daan program
RESISTEN/GENETIK? dari pemerintah maupun swasta. contoh pencegahan untuk penyakit
emerging resisten seperti HIV/AIDS. Pencegahan : dilakukan dengan
kampanye yang meliputi pemberian informasi, edukasi dan komunikasi
(KIE) sesuai dengan budaya dan agama setempat. Ibu hamil didorong untuk
melakukan kunjungan antenatal untuk meperoleh informasi tentang penyakit
dan konseling. Upaya pencegahan ditujukan kepada populasi resiko tinggi
seperti pekerja seks komersial dan pelanggannya, orang yang telah terinfeksi
dan pasangannya, para pengguan napza suntik serta pekerja kesehatan yang
mudah terpapar oleh infeksi HIV/AIDS. Pengobatan, dukungan dan
perawatan :Mendukung pengobatan orang dengan HIV/AIDS perlu
melindungi hak asasi manusianya melalui berbagai upaya untuk mengurangi
dan menghilangkan stigma dan diskriminasi. Peningkatan kualitas
pelayanan, penyediaan obat yang dibutuhkan dan petunjuk pengobatan dan
konseling.
 
3. Saya D_04_Sally Pobas dari Kelompok 2. Pertanyaan Saya D_19_K012211081_Nuramalia dari kelompok 1
saya untuk kelompok 1 : Menjawab pertanyaan dari kelompok 2
Adapun langkah yang dapat kita lakukan dalam mengelola pemansan
Mohon beri penjelasan langkah-langkah yang dapat global adalah:
dilakukan dalam mengelola kenaikan suhu global dan 1. Menggunakan Angkutan Umum : Dengan menggunakan angkutan umum,
dampak emerging pada spesies? kita telah turut serta membantu mengurangi emisi karbon yang disebabkan
oleh asap kendaraan bermotor pribadi anda. Tetapi jika memang benar-benar
harus menggunakan mobil, maka gunakanlah mobil listrik.
2. Menghemat Energi : Matikan dan cabut kabel peralatan listrik dirumah
anda jika tidak digunakan. Serta jemur lah pakaian anda dengan panas
matahari, jangan menggunakan mesin pengering. Karena membuang-buang
bahan bakar fosil untuk konsumsi listrik. Walaupun hal tersebut terlihat
sederhana, namun cara tersebut ampuh untuk menghemat penggunaan
energi
3. Kurangi Makan Daging dan Mulai Menjadi Vegan : Pengolahan daging
merah akan menghabiskan banyak emisi gas rumah kaca daripada mengolah
daging ayam, buah-buahan, sayur-sayuran, dan sereal. Jika terasa sulit untuk
melakukannya, anda bisa mengurangi mengonsumsi daging setidaknya satu
hari dalam seminggu.
4. Daur Ulang : Bagaimanapun daur ulang lebih sedikit dalam mengonsumsi
energi daripada memproduksi dari awal. Hal ini berlaku juga untuk air, kita
harus menyimpan dan mendaur ulang air sembari berusaha untuk
menampung air hujan.
5. Beritahu dan Ajarkan ke Orang Lain : Kita bisa memberitahu dan
menyebarkan pengetahuan tentang perubahan iklim serta ikut mendidiknya.
Bisa bergabung dengan komunitas-komunitas untuk menyebarkan cara
mengurangi pemanasan global kepada orang lain.
  Dampak pemanasan global bagi spesies akan lebih dari separuh spesies
tumbuhan dan sepertiga spesies hewan akan menciut tempat hidupnya pada
tahun 2080 sebagai akibat pemanasan global. Peneliti dari University of East
Anglia yang melakukan studi meneliti 48.786 spesies hewan dan tumbuhan
serta memprediksi bagaimana rentang habitatnya terpengaruh emisi karbon.
Menurut riset, 55 persen tumbuhan dan 35 persen hewan akan menciut
tempat hidupnya akibat pemanasan global. Golongan makhluk hidup yang
paling terancam adalah amfibi, tumbuhan dan reptil. Sementara, wilayah
yang akan mengalami penurunan keanekaragaman hayati paling besar
adalah Sahara di Afrika, Amerika Tengah, wilayah sekitar Amazon dan
Australia.

Saya D_02_Andi Yulyana Mulmaharani, Menjawab

Mengelolah Kenaikan Suhu Globel dengan mengurangi pemakaian


bahan bakar fosil seperti minyak dan batu bara. Pasalnya, bahan bakar fosil
adalah penyebab terbesar tingginya kadar CO2 di bumi. Cara lainnya adalah
dengan melakukan reboisasi, yaitu proses penanaman kembali hutan yang
telah ditebang dan memperbanyak lahan hijau. Dengan begitu, CO2 akan
terserap oleh tumbuhan dan mengurangi dampak pemanasan global.
Terakhir, kita bisa mengurangi pemakaian plastik untuk menghindari
tumpukan limbah plastik yang bisa menghasilkan gas metana. Selain itu,
limbah plastik akan sulit terurai oleh lingkungan. Mulailah beralih ke bahan
yang lebih mudah terurai. Dikutip dari webiste BAPPENAS
tentang Penanganan Perubahan Iklim dengan Mengambil Tindakan Cepat
untuk Mengatasi Perubahan Iklim dan Dampaknya yang merupakan
Program SDGS yaitu  salah satu dari 17 Tujuan Global yang tersusun dalam
Agenda Pembangunan Berkelanjutan 2030. Dan pendekatan terpadu sangat
penting demi kemajuan di seluruh tujuan.
1. Memperkuat kapasitas ketahanan dan adaptasi terhadap bahaya
terkait iklim dan bencana alam di semua negara.
2. Mengintegrasikan tindakan antisipasi perubahan iklim ke dalam
kebijakan, strategi dan perencanaan nasional.
3. Meningkatkan pendidikan, penumbuhan kesadaran, serta kapasitas
manusia dan kelembagaan terkait mitigasi, adaptasi, pengurangan
dampak dan peringatan dini perubahan ikim.
4. Melaksanakan komitmen negara maju pada the United Nations
Framework Convention on Climate Change untuk tujuan mobilisasi
dana bersama sebesar 100 miliar dolar Amerika per tahun pada tahun
2020 dari semua sumber untuk mengatasi kebutuhan negara
berkembang dalam konteks aksi mitigasi yang bermanfaat dan
transparansi dalam pelaksanaannya dan mengoperasionalisasi secara
penuh the Green Climate Fund melalui kapitalisasi dana tersebut
sesegera mungkin.
5. Menggalakkan mekanisme untuk meningkatkan kapasitas
perencanaan dan pengelolaan yang efektif terkait perubahan iklim di
negara kurang berkembang, negara berkembang pulau kecil,
termasuk fokus pada perempuan, pemuda, serta masyarakat lokal dan
marjinal.

Saya D_12_K012211060_Aidah Luthfiah Syarif dari kelompok 1 ingin


menambahkan
 
Perubahan Iklim merupakan isu yang semakin menarik perhatian
dunia. Dampak perubahan iklim yang bisa kita lihat sekarang ini, seperti
kenaikan permukaan air laut dan juga gelombang panas yang intensif,
merupakan beberapa fenomena yang sudah diprediksi oleh para ilmuwan
sejak lama. Bahkan belum lama ini, berita mengenai gelombang panas yang
menghantam Eropa dan Amerika Serikat juga menjadi perhatian dunia.
Salah satu upaya yang sedang banyak dilakukan oleh negara-negara di dunia
adalah penanaman pohon, baik reforestasi atau aforestasi. Reforestasi adalah
penanaman pohon kembali di wilayah yang sebelumnya sudah tumbuh
pohon, sedangkan aforestasi adalah menanam pohon di wilayah yang
sebelumnya belum ditanami pohon. Dengan menanam pohon dalam jumlah
besar, negara-negara tersebut berharap bisa menurunkan suhu.  Selain itu,
kita dapat lebih memperhatikan apa dan asal berbagai hal yang kita
konsumsi, seperti memperhatikan dari mana kopi kita berasal - apakah ada
aksi penggundulan hutan yang terlibat, atau membatasi emisi gas karbon,
seperti dengan membeli tiket pesawat yang memiliki jasa carbon
compensation. Vertical forest atau hutan vertikal adalah apartemen yang
dinding luarnya ditanami berbagai tanaman. Vertical forest ini bisa menjadi
satu upaya untuk melawan perubahan iklim. Selain berkontribusi untuk
lingkungan, proyek ini juga bisa membantu mengatasi urbanisasi. Hutan
vertikal ini juga bisa meningkatkan keanekaragaman hayati. Lebih lagi,
tanaman yang ada di hutan vertikal ini bisa membantu menyerap karbon
dioksida dan debu, memproduksi oksigen dan berperan sebagai pelindung
sinar matahari.

4. D.06_Kelompok 2_Dewi Antika Sary, Pertanyaan D_01_LISKHA AYUNINGRUM Dari Kelompok 3 akan mencoba
kepada kelompok 3: menjawab pertanyaan dari kelompok 2,
 
Bagaimana mengendalikan perkembangan Untuk mengendalikan penyakit emerging genetik yang disebabkan
penyakit Emerging RESISTEN/GENETIK yang oleh kenaikan suhu global yaitu kita ambil salah satu contoh penyakit
berkaitan dengan dampak kenaikan suhu global? Sertakan kolera. Penyakit Kolera ini merupakan penyakit yang disebabkan oleh
satu contohnya. infeksi bakteri. Penyakit ini bisa ditularkan melalui air. Saat pemanasan
global terus meningkat, virus yang menyebabkan kolera juga akan semakin
meningkat. pasalnya, bakteri yang membawa penyakit kolera mudah
mewabah pada suhu yang hangat. Maka dari itu, sebaiknya yang dapat kita
lakukan dimulai dari hal yang paling kecil dan dari kesadaran diri sendiri
yang akan berdampak besar bagi banyak masyarakat yaitu tetap menjaga
kebersihan lingkungan. Terutama, Air sungai, Limbah-limbah pabrik
maupun sampah pasar sebaiknya jangan dibuang kesungai karena akan
berdampak besar bagi masyarakat karena sumber airnya sudah
terkontaminasi.
5. Dari kelompok 2_D5_Fransiska Dwi Hapsari
bertanya ke kelompok 1

Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) yang


diidentifikasi pada 2019 di Wuhan,
merupakan coronavirus baru yang belum diidentifikasi
sebelumnya pada manusia dan sekarang sudah menyebar
di seluruh negara. Apakah kasus ini termasuk penyakit
emerging baru? lalu bagaimana peran kenaikan suhu
global terhadap peningkatan tranmisi penyakit ini?
6. Saya D_13 Mar'atus shadiqah dari kelompok 2 ingin
bertanya ke kelompok 3:

Salah satu dampak dari pemanasan global adalah


penyebaran luas penyakit dibawa vektor seperti lalat atau
nyamuk sehingga menyebabkan berbagai penyakit seperti
malaria atau demam berdarah dengue. Pertanyaan saya,
dapatkah anda menjelaskan bagaimana proses tersebut,
sehingga pemanasan global dapat meyebabkan penyakit
seperti malaria dan demam berdarah dengue?

7. Saya kelompok 2_D18_nurlia dtujukan kekelompok


3:

Kita ketahui salah satu contoh dari emerging infections


resisten disease adalah HIV. tolong anda jelaskan apakah
ada hubungan antara kenaikan suhu global denga angka
kejadian penyakit HIV itu sendiri

8. Saya D_14_Hasrani dari Kelompok 1. Saya D_06_Dewi Antika Sary dari kelompok 2, menjawab pertanyaan
Pertanyaan saya untuk kelompok 2, yaitu: D_14_Hasriani:
Pemanasan global dapat mempengaruhi kesehatan Pemanasan global menyebabkan perubahan-perubahan sistem pada
manusia secara langsung maupun tidak langsung. Bisakah ekosistem dibumi yang memiliki dampak pada kesehatan manusia. Efek
teman kelompok 2 jelaskan yang mana dimaksud dampak rumah kaca sebenarnya dibutuhkan oleh makhluk hidup dibumi untuk
secara langsung dan dampak tidak langsung yang dapat menyeimbangkan suhu atmosfer, namun jika efek ini terlalu berlebihan
mempengaruhi kesehatan akibat dari pemanasan global? maka dapat besifat merusak. Dampak yang terjadi dapat secara langsung
maupun tidak langsung: Dampak secara langsung dari efek pemanasan
global yang berlebihan dapat mengakibatkan hilangnya gletser, mencairnya
lapisan es di kutub yang mengakibatkan kenaikan permukaan air laut atau
menyebabkan pulau-pulau kecil disekitar perairan besar (missal:laut)
menjadi hilang karena terendam atau banjir skala besar, meningkatnya
intensitas fenomena perubahan cuaca ekstrim, gangguan gelombang panas,
perubahan tekanan udara di laut (berimbas pada migrasi ikan sehingga
berimbas pada pendapatan nelayan). Dampak tidak langsung dapat
diperantarai oleh interaksi faktor alam/lingkungan, sosial, ekonomi. Bahkan
terjadi pergeseran pola penyakit menular, polusi udara menimgkat,
kontaminasi air tawar, meningkatnya gangguan pertanian dan perkebunan
(cuaca dan hama) yang mengakibatkan produksi pangan berkurang,
terganggunya flora dan fauna di alam, peningkatan dan mutase vektor
penyakit tropik. Dari dampak-dampak tersebut, semua dapat berkaitan
menyebabkan gangguan pada kesehatan manusia.
9. Saya D_ Nuramalia dari kelompok 1. Pertanyaannya Saya D_13_Mar'atus shadiqah dari kelompok 2, mencoba menjawab
saya untuk kelompok 2. pertanyaan saudari Nuramalia dari kelompok 1 :

Salah satu dampak dari pemanasan global adalah naiknya Ketika terjadi pemanasan global, lapisan permukaan lautan akan ikut
permukaan air laut akibat dari cairnya gunung es. menghangat, sehingga memacu kenaikan paras laut. Pemanasan global
Pertanyaannya saya apa dampak dari naiknya permukaan juga telah mencairkan banyak Es di kawasan kutub bumi terutama di
air laut terhadap ekosistem pesisir dan berikan contohnya. sekitar Greenland. Penyusutan lapisan es di Greenland diproyeksikan
berdampak besar terhadap naiknya paras laut pada abad ke-22 dan
lapisan Es tersebut akan habis jika pemanasan global rata-rata
sebesar 1,9 -4,6 oC terus berlangsung selama 10 abad, menyebabkan
peningkatan paras laut sebesar 7 m, yang berpotensi merendam
kawasan pesisir dan menenggelamkan pulau - pulau kecil.
Sehingga akan mengancam negara - negara pulau seperti Singapura,
Palau dan Belanda, atau negara kepulauan yang berukuran kecil
di kawasan Pasifik seperti kepulauan Fiji, Bahama dan Santa Lusia dan
lainnya. Dampak yang diperkirakan dapat terjadi dengan naiknya
paras laut, diantaranya; meningkatnya abrasi pantai, banjir di
wilayah pesisir yang lebih buruk, tergenangnya lahan basah
pada wilayah pesisir, meningkatnya salinitas estuaria, berubahnya
kisaran pasang - surut di sungai. Sebagai contoh, naiknya paras laut
akibat pemanasan global akan mengancam kehidupan manusia dan
komunitas biotik lainnya, dimana secara perlahan kawasan pesisir
akan mengalami perubahan fungsional dan resiko kehilangan
biota yang hidup pada lingkungan tersebut akan sangat besar. Selain itu
kawasan pesisir yang berperan penting sebagai pusat berbagai
aktifitas sosial ekonomi manusia, seperti; perindustrian,
pertambangan, pertanian, perikanan, pemukiman penduduk,
perhotelan, pariwisata, kawasan konservasi dan jasa kepelabuhanan akan
terganggu akibat ancaman terendam oleh kenaikan paras laut.

Saya Andi Ainun dari kelompok 2, izin menambhakan :


Berikut beberapa dampak kenaikan suhu global terhadap
ekosistem pesisir:
a. Dampak bagi Komunitas Terumbu Karang
Terumbu karang merupakan komunitas biologis di perairan laut dangkal
yang umumnya berkembang secara optimal pada temperatur perairan 25-
29°C dan sangat rentan terhadap perubahan temperatur perairan yang
merupakan salah satu  faktor pengontrol pertumbuhan dan
perkembangan karang. Sehingga kenaikan temperatur 1⁰C saja polip
karang mengalami stress berat dan jika berlangsung dalam waktu lama
(3-6 bulan), akan menyebabkan lepasnya alga zooxanthellae dalam
tubuh hewan karang, dimana peristiwa ini disebut pencucian/pemutihan
karang (coral bleaching). Belum banyak yang dimengerti dari
mekanisme coral bleaching, namun menurut Westmacott et al, (2000)
diperkirakan kenaikan suhu menganggu kemampuan zooxanthellae
untuk berfotosintesis, dan dapat memacu produksi kimiawi berbahaya
yang merusak sel-sel mereka.
b. Dampak bagi Fitoplankton dan Biota Laut Lainnya
Keberadaan fitoplankton di laut tentu sangat berpengaruh terhadap
keberadaan biota laut lain karena dalam proses fotosintesis di lautan,
fitoplankton dapat mengikat secara langsung CO2 dari atmosfer sebagai
bahan dasar untuk kelangsungan proses fotosintesis yang menghasilkan
O2 terlarut untuk kebutuhan biota laut lainnya dalam proses respirasi.
Menurut Syamsuddin (2000), menipisnya lapisan Ozon telah berdampak
buruk terhadap komunitas fitoplankton di lautan akibat peningkatan
emisi  GRK berupa CFC. Diperkirakan 16% pengurangan lapisan Ozon
akan mengakibatkan terhambatnya  pertumbuhan fitoplanktonsebagai
dasar rantai makanan sehingga menurunkan laju fotosintesis  di laut
yang diperkirakan sudah mencapai 6-12%.
c. Dampak bagi Kawasan Pesisir dan Pulau-pulau Kecil
Menurut Rais et al (2004), dampak yang diperkirakan dapat terjadi
dengan naiknya paras laut, diantaranya; meningkatnya abrasi pantai,
banjir di wilayah pesisir yang lebih buruk, tergenangnya lahan basah
pada wilayah pesisir, meningkatnya salinitas estuaria, berubahnya
kisaran pasang-surut di sungai dan teluk, dan tenggelamnya terumbu
karang.
10. Saya D_15_ K012211072_TRIA DWI ASTUTI  dari Saya Andi Ainun dari Kelompok 2, Izin menjawab :
kelompok 3, Bertanya pada kelompok 2 :
Menurut Environmental Protection Agency (EPA), Sick Building
Salah satu dampak dari pemanasan global adalah Syndrome merupakan sindrom yang muncul yang diakibatkan karena
munculnya Sick Building syndrome. Jelaskan yang seseorang berada di dalam bangunan yang gejalanya tidak spesifik dan tidak
dimaksud dengan penyakit ini ? gejala nya seperti apa dan bisa diidentifikasi. Sick building syndrome juga dapat diartikan sebagai
upaya apa saja yang bisa dilakukan untuk mencegah sekumpulan masalah kesehatan yang dihubungkan dengan kualitas udara di
penyakit ini. dalam gedung atau ruangan yang keluhannya tidak spesifik dirasakan oleh
penghuni di dalam gedung. World Health Organization (WHO) telah
menentukan beberapa ciri yang umumnya terdapat pada Sick Building
Syndrome yaitu biasanya bangunan tersebut dilengkapi dengan sistem
ventilasi tertutup, menggunakan bahan finishing tekstil di dalam gedung,
gordin, karpet, dan dinding luar tertutup rapat (air tight). Kemungkinan
terjadinya Sick Building Syndrome dapat juga disebabkan oleh penurunan
kualitas udara dalam ruangan, paparan bahan kimia dan debu dari luar dan
dalam ruangan serta kontaminasi mikroorganisme, dekorasi interior, sistem
ventilasi, serta keberadaan jamur dan bakteri.
Gejala atau keluhan Sick Building Syndrome dibagi dalam enam
kategori,yaitu:
a. Gangguan pernafasan, seperti batuk, sesak nafas, dada terasa berat
b. Gangguan kesehatan secara umum seperti sakit kepala, lelah, sulit
berkonsentrasi dan mudah tersinggung
c. Iritasi selaput lendir, seperti iritasi pada mata
d. Iritasi hidung, seperti bersin-bersin dan iritasi tenggorokan
e. Iritasi kulit, seperti kulit kering dan gatal-gatal
f. Gangguan perilaku dan gangguan saluran kencing
Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah kejadian Sick
Building Syndrome :
a. Bangunan : Upaya pencegahan kejadian Sick Building Syndrome harus
dimulai dari perencanaan bangunan atau gedung seperti penggunaan
bahan bangunan meliputi pondasi bangunan, dinding, lantai, penyekat
ruangan, bahan, serta cat dinding yang digunakan. Dianjurkan
supaya gedung didesain berdinding tipis dan memiliki ventilasi yang
baik. Peningkatan sirkulasi udara merupakan upaya yang efektif untuk
mengurangi polusi dalam ruangan.
b. Peralatan/perabotan : Peralatan yang berasal dari bahan-bahan yang
mengandung zat pencemar kimia sebaiknya diletakkan di ruangan
khusus yang mempunyai ventilasi serta yang berada di luar area kerja
agar tidak mengganggu produktivitas pekerja.
c. Pekerja : Jika terdapat penghuni gedung yang merokok, harus disediakan
tempat khusus yang memiliki ventilasi yang cukup agar dapat mencegah
perkumpulan asap rokok.
11. saya D_3 Irmawaty Haeruddin dari kelompok 3 ijin Saya D_04_Sally Pobas dari kelompok 2, mohon izin menanggapi
bertanya kepada kelompok 2 pertanyaan dari kelompok 3 :
         Kami setuju, Karena setiap unsur dari ekosistem saling berhubungan
Setujukah teman-teman dari kelompok 2 terkait satu sama lain, dan salah satunya perubahan iklim, seperti kenikan suhu
anggapan bahwa ada hubungan timbal balik antara global yang dikenal dengan dampak pemanasan global. Mengapa? Kita bisa
ekosistem yang terganggu akibat pemanasan global dan sama-sama melihat dan mengetahui dewasa ini, lajunya pertambahan
ekosistem yang dapat menyebabkan terjadinya penduduk dan meningkatnya kebutuhan manusia menyebabkan lingkungan
pemanasan global? ikut dikorbankan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Padahal antara
manusia dan lingkungan hidupnya terdapat hubungan timbal balik.
Lingkungan mempengaruhi hidup manusia dan sebaliknya manusia
dipengaruhi oleh lingkungan hidupnya. Manusia ada dalam lingkungan
hidupnya dan tidak dapat terpisahkan dari padanya. Dengan demikian
lingkungan hidup menjadi bagian penting dari kehidupan manusia untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya. Perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi serta tumbuhnya industri yang begitu pesat pada saat ini juga
menimbulkan pengaruh tersendiri baik itu yang menyangkut dampak positif
maupun dampak negatifnya. Dampak positifnya tentunya terjadinya
peningkatan mutu dan kualitas hidup yang lebih baik. Akan tetapi dampak
negatif dari adanya perkembangan teknologi ini seperti degradasi
lingkungan akibat eksploitasi berlebihan tentunya harus lebih diwaspadai
untuk tidak terjadi suatu kerusakan lebih parah dalam tatanan lingkungan
yang ada baik itu lingkungan hidup maupun lingkungan sosial. Dalam
perkembangannya, tatanan lingkungan hidup maupun lingkungan sosial
hendaknya senantiasa diperhatikan agar tidak mendatangkan berbagai jenis
bencana yang diakbitakan oleh ketidakseimbangan ekosistem dan ekologi
manusia yang kompleks, hingga akhirnya berdampak salah satunya pada
pemanasan global.
12. D_11_NURHIDAYAH_KELOMPOK1 pertanyaan ini Dari kelompok 2_D5_Fransiska Dwi Hapsari
ditujukan kekelompok 2 : Perubahan suhu global akan berdampak pada perubahan iklim dan
akan menambah risiko kesehatan lingkungan bagi manusia. Paparan
terhadap perubahan-perubahan lingkungan dapat menimbulkan berbagai
apakah nyamuk anopheles sebagai vektor malaria sensitif problem kesehatan, seperti penyakit-penyakit terkait suhu dan cuaca
terhadap kenaikan suhu? apakah vektor tersebut akan ekstrim, penyakit yang menular lewat makanan, air dan vektor serta
berpindah kedaerah yang baru atau menyebar kedaerah- penyakit akibat pencemaran udara. Malaria sangat peka terhadap perubahan
daerah baru saat terjadi kenaikan suhu? iklim. Diperkirakan bahwa rata-rata suhu global akan meningkat 1,0° - 3,5°
C pada tahun 2100, yang akan meningkatkan jumlah vector-borne disease
apakah hal ini bisa menyebabkan terjadinya penyakit dan terjadinya transmisi penyakit. Perubahan iklim akan memiliki dampak
malaria disuatu daerah baru, bagaimana dampaknya saat jangka panjang dan jangka pendek terhadap transmisi malaria. Dalam jangka
daerah baru pertamakali terjangkit penyakit ini? pendek dapat dilihat pada suhu dan curah hujan. Udara panas dan lembab
paling cocok untuk nyamuk Anopheles. Nyamuk Anopheles lebih sering
menurut teman-teman sekalian apakah kejadian malaria muncul di musim pancaroba, transisi antara musim hujan dan kemarau.
juga akan semakin meningkat seiring dangan Namun kini rentang waktu serangan nyamuk ini hampir sepanjang tahun.
meningkatnya suhu di bumi atau sama sekali tidak Udara panas dan lembab berlangsung sepanjang tahun, ditambah dengan
berpengaruh? sanitasi buruk yang selalu menyediakan genangan air untuk bertelur,
sehingga nyamuk Anopheles dapat menyerang sewaktu-waktu secara ganas.
WHO menjelaskan bahwa kontribusi perubahan iklim terhadap kasus
malaria mencapai 6% di sejumlah negara.
Pada umumnya hujan akan memudahkan perkembangan nyamuk
dan terjadinya epidemi malaria. Terdapat hubungan langsung antara hujan
dan perkembangan larva nyamuk menjadi dewasa. Besar kecilnya pengaruh
tergantung pada jenis hujan, derasnya hujan, jumlah hari hujan, jenis vektor
dan jenis tempat perindukan (breeding places). Hujan yang diselingi panas
akan memperbesar kemungkinan berkembang biaknya Anopheles.
Kemungkinan terjadi kasus malaria di tempat yang bukan daerah endemic
bisa terjadi bila daerah tersebut sesuai dengan habitat vector nyamuk
Anopheles. Bukan hanya perubahan iklim, kondisi Kesehatan lingkungan
juga berpengaruh sebagai tempat berkembang biak dan tranmisi penyakit.
Dampak yang akan terjadi pada daerah yang belum pernah ada kasus
malaria akan kesulitan mengenal/deteksi dini tanda gejala yang muncul
sehingga terjadi keterlambatan penanganan dan pencegahan penyebaran
penyakit. Malaria akan semakin meluas dan akan terjadi KLB Malaria di
daearah tersebut.
13. Sy D_20_Khasrul Tsani Waliulu dari Kelompok-1 saya dari kelompok 2 D_18_nurlia akan mencoba menjawab
mengajukan pertanyaan untk kelompok-2 :   pertanyaan dari kelompok 1 :

Pemanasan Global berpengaruh terhadap perubahan Dampak yang terjadi : Menurunnya kualitas dan kuantitas hutan,
iklim, tolong berikan dampak apa saja yang akan terjadi Meningkatnya Gas Rumah Kaca karena Deforestasi, Berkurangnya Area
khususnya di Indonesia bila terjadi perubahan iklim. Dan Pertanian, Menurunnya Produktivitas Pertanian, Menurunnya Kualitas Air,
penyakit emerging apa yg bisa terjadi akibat dari dampak Berkurangnya Kuantitas Air, Perubahan Habitat, Punahnya Spesies.
perubahan iklim tersebut. Mohon juga solusi menurut
kelompok 2 yg tepat dalam mengantisipasi perubahan Dampak yang terjadi khususnya di indonesia adalah Gelombang panas
iklim. ekstrem, Meningkatkan kejadian kebakaran hutan ekstrem, Meningkatnya
risiko kekeringan, Risiko banjir meningkat, Meningkatkan dampak
kerusakan topan, Kenaikan permukaan laut dan banjir pesisir (rob), Produksi
beras menurun penyakit emerging  yg bisa terjadi akibat dari dampak
perubahan iklim tersebut adalah penyakit demam berdarah dengue solusi yg
tepat dalam mengantisipasi perubahan iklim yakni : penggunaan sumber
daya energi yang ramah lingkungan untuk mengalihkan sumber energi yang
digunakan agar menjadi lebih ramah lingkungan dan tidak menghasilkan
emisi gas buang yang berbahaya bagi lingkungan, Membatasi Penggunaan
Kendaraan Berbahan Bakar Fosil dan Melakukan Penanaman Hutan dalam
Skala Besar Tanpa adanya hutan dan wilayah hijau akan membuat kondisi
bumi menjadi lebih panas dan tidak ada yang bisa menghasilkan oksigen
yang segar untuk kita hirup.
14. D_08_K012202075_Kelompok 3_Yusran Katarina,
ingin bertanya pada kelompok 2:

Menurut saudari, Metode apa yang baik untuk


mengendalikan efek global warming terhadap ekosistem
alam?

Anda mungkin juga menyukai