Anda di halaman 1dari 13

PAPORAN PRATIKUM

MIKROBIOLOGI DASAR/PERTANIAN
PENGENALAN ALAT-ALAT LOBORATORIUM

OLEH

NAMA : NANANG
NIM : D1F121008
KELAS : PTP B

PROGRAM STUDI PROTEKSI TANAMAN


JURUSAN PROTEKSI TANAMAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS HALU OLEH
KENDARI
2021
I. PENDAHULUAN

I.I. Latar Belakang

Pengenalan alat-alat laboratorium penting dilakukan untuk keselamatan

kerja saat melakukan peelitian. Alat-alat laboratrium biasanya data rusak atau

bahkan berbahaya, jika agar dapat mengetahui cara-cara penggunaan alat tersebut

dengan baik dan benar. Sehingga kesalahan prosedur peakaian alat dapat

diminimalisir sedikit mungkin. Hal ini penting supaya saat melakukan penelitian,

data yang diperoleh akurat. Data-data yang tepat akan meningkatkan kualitas

penelitian seseorang.

Di dalam pekerjaan mikrobiologi seringkali kita tidak terlepas dari alat-

alat yang berada dalam laboratorium. Untuk itu diperlukan pemahaman tentang

fungsi dan sifat-sifat dari alat yang digunakan. Peralatan yang digunakan pada

laboratorium mikrobiologi hampir sama dengan peralatan-peralatan yang

umumnya digunakan di laboratorium kimia yaitu berupa alat-alat gelas antara

lain : tabung reaksi, cawan petri, pipet ukur dan pipet volumetrik, labu ukur

(tentukur), labu erlenmeyer, gelas piala, pH meter, gelas arloji, termometer, botol

tetes, pembakar spiritus, kaki tiga dengan kawat asbes dan rak tabung.

Pengenalan fungsi dan cara penggunaan alat laboratorium dinilai sangat

penting untuk dilakukan. Dengan begitu, para penguji tidak salah dalam

menggunakan alat laboratorium tersebut. Sehingga data penelitian yang dihasilkan

terbilang benar dan sesuai dengan faktanya. Dengan data tersebut, akan terlihat

kualitas yang ada pada penelitian seseorang.


Mikrobiologi merupakan ilmu biologi yang membahas tentang kehidupan

mikroba atau organisme kecil. Ilmu biologi ini mulai banyak dikenal sejak

munculnya alat mikroskop. Tidak hanya itu, munculnya mikrobiologi terjadi

setelah Louis Pasteur melakukan penelitian terhadap wine yang di dalamnya

terjadi proses fermentasi. Bahkan beliau juga berhasil membuat serum rabies.

I.2. Tujuan

1. Mahasiswa dapat mengetahui jenis dan fungsi beberapa peralatan laboratorium

yang dibutuhkan dalam pengujian mikrobiologis.

2. Mahasiswa dapat mengoperasikan peralatan dan mengetahui cara penangannya

agar dapat berfungsi dengan benar.


II. TINJAUAN PUSTAKA

Mikroorganisme merupakan ilmu biologi yang membahas tentang

kehidupan mikroba atau organisme kecil. Kecilnya ukuran mikroba tersebut,

mengharuskan para peneliti untuk menggunakan mikroskop. Hal ini bertujuan

untuk mempermudah para peneliti dalam mengamati mikroba tersebut. Mulai dari

protozoa, bakteri, archaea, alga, dan juga fungi. (Zulkarnain, 2017).

Kegiatan praktikum harus dilakukan di dalam laboratorium khusus.

Sehingga dapat dikatakan bahwa adanya laboratorium ini, sangat penting dalam

mendukung proses aktivitas belajar mengajar. Biasanya setiap laboratorium

memiliki penanggung jawab sendiri. Oleh sebab itu laboratorium yang ada, harus

digunakan dengan baik dan benar. (Hamidah Afreni,dkk., 2016).

Aktivitas yang dilakukan dalam laboratorium seringkali menggunakan alat

gelas. Penggunaan alat tersebut, harus sesuai dengan caranya. Hal ini bertujuan

agar kegiatan praktikum dapat berjalan dengan lancar dan terbebas dari

kecelakaan. Oleh sebab itu dibutuhkan kesadaran dari para peneliti untuk

bertindak sesuai prosedur, agar terbebas dari kecelakaan. (Moningka, 2018).

Para pengajar harus bisa memberikan pemahaman pada materi pelajaran

dan juga kegiatan praktikum yang harus dilakukan kepada murid-murid. Hal ini

bertujuan untuk membuat murid-murid menjadi paham tentang apa yang harus

dilakukan selama praktikum. Selain itu, untuk meminimalisir terjadinya kesalahan

dan kecelakaan dalam praktikum. (Suharsono, dkk., 2016).

Sebelum kegiatan praktikum dilakukan, para peneliti harus mengetahui

nama, fungsi, dan cara kerja pada setiap alat laboratorium yang ada. Tujuannya
untuk melindungi mereka dalam bahaya dan kecelakaan selama praktikum. Bila

para peneliti sudah mengetahui setiap alat laboratorium tersebut, maka kegiatan

praktikum akan berjalan dengan lancar. (Rukmana, 2017).

Pada dunia mikrobiologi, selalu memanfaatkan peralatan laboratorium

khusus dalam mengamati mikroba. Peralatan tersebut adalah mikroskop.

Mikroskop adalah salah satu alat laboratorium yang digunakan untuk

memudahkan para peneliti mengamati objek berukuran mikro atau sangat kecil.

Tanpa menggunakan mikroskop, para peneliti tidak bisa melihat mikroba. (Syukri,

2018).

Pada setiap alat laboratorium memiliki fungsi untuk menunjang kegiatan

praktikum. Oleh sebab itu, dalam menyimpan dan memelihara alat laboratorium

harus memadai. Hal ini bertujuan untuk memudahkan pemahaman terhadap

masing-masing alat laboratorium tersebut. (Wirjosoemarto, 2018).


III. METODOLOGI PRATIKUM

III.1. Tempat dan Waktu Pelaksanaan

Praktikum Pengenalan Alat ini di Lakukan di Laboratorium Proteksi

Tanaman Unit Pendidikan, Pada Hari Kamis Tanggal 4 November 2021.

III.2. Bahan dan Alat

Bahan yang digunakan dalam pratikum ini yaitu

Alat yang digunakan dalam Pratikum ini yaitu Gelas Kimia, Gelas Ukur,

Tabung Reaksi, Erlen Meyer, Hot Plate, Pipet, Sikat Tabung, Sentrifuse, Loupe,

Cawan Petri, Cultur Chamber, Mikroskop Cahaya, Lampu Bunsen, Jarum Ose,

Timbangan Analitit, Autoclave dan Shaker Water Bath.

III.3. Prosedur Kerja

1. Koas menunjukan Alat-alat Laboratorium yang hendak dipelajari serta

menjelaskan fungsi alat-alat tersebut kepada pratikum.

2. Mendengar serta memperhatikan koas yang sedang mengenalkan Alat-alat

Laboratorium.

3. Menuliskan fungsi dari Alat-alat Laboratorium tersebut di buku panduan

Pratikum Kimia sesuai yang di jelaskan oleh koas.

4. Mengumpulkan Buku panduan Pratikum Kimia untuk di tanda tangani oleh

Koas.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV.1. Hasil

IV.2. Pembahasan

Fungsi dari gelas kimia adalah untuk mengukur volume pada zat cair yang

tidak membutuhkan tingkat ketelitian yang sangat tinggi. Tidak hanya itu gelas

kimia juga digunakan untuk memanaskan cairan dan juga menampung zat kimia.

Karakteristik gelas kimia adalah terbuat dari kaca yang bisa tahan terhadap panas.

Kemudian diameter gelas kimia ini sangatlah besar.

Gelas ukur memiliki fungsi dalam mengatur volume yang ada pada zat

kimia cair. Pada gelas ukur ini, tidak membutuhkan tingkat ketelitian yang sangat

tinggi. Karakteristik pada gelas ukur adalah memiliki bentuk tinggi dan dilengkapi

dengan skala di bagian dindingnya. Kemudian bahan dasar pembuatan gelar ukur

ini adalah plastik dan juga kaca yang tidak tahan panas.

Tabung reaksi berfungsi untuk menciptakan reaksi pada zat kimia dengan

takaran sedikit. Biasanya tabung ini memiliki tutup dan tahan panas. Untuk proses

penggunaannya sangatlah mudah. Awalnya bersihkan tabung reaksi dahulu.

Kemudian kalibrasi menggunakan aqua. Lalu usap dengan kertas isap atau kain

lap. Selanjutnya masukkan sampel ke dalam tabung reaksi. 

Erlen meyer biasa digunakan dalam menghomogen dan meracik bahan

komposisi media. Tidak hanya itu, alat ini juga berfungsi untuk kultibasi mikroba

dan menampung aquades. Karakteristik alat ini adalah memiliki bentuk yang

mengecil di bagian atasnya. Kemudian ada skala di bagian dindingnya. 


Hot plate berfungsi untuk mendistribusikan mikroba fermentasi dan juga

memanaskan larutan. Sehingga akan mempercepat proses pengadukan. Uniknya

dengan hot plate ini, para peneliti bisa membuat media bakteri. 

Pipet biasa dipakai untuk memindahkan sebuah cairan dalam bentuk

tetesan kecil. Bentuk pipet layaknya tabung kaca. Kemudian di bagian ujungnya

dilengkapi dengan kran untuk mengeluarkan cairan yang sudah diserap. Cara

penggunaannya hanya dengan menekan karet di atasnya agar menyerap cairan.

Kemudian lepaskan karet untuk mengeluarkan cairannya.

Sikat tabung biasa dipakai untuk membersihkan tabung reaksi bagian

dalam. Dengan menggunakan sikat tabung ini, akan memudahkan para peneliti

untuk membersihkan bagian yang tidak bisa dijangkau dengan tangan. 

Centrifuge memiliki kemiripan dengan tabung reaksi. Fungsi dari

centrifuge adalah pemisah antara larutan dengan endapan.

Loupe bisa disebut sebagai alat perbesaran. Hal ini karena fungsi alat

tersebut adalah sebagai pembantu penglihatan mata, agar bisa melihat benda yang

berukuran sangat kecil seperti bakteri. 

Cawan petri biasa digunakan untuk mengembangbiakan sel yang terbuat

dari kaca dan bentuknya seperti lingkaran. Biasanya alat ini digunakan sebagai

wadah untuk mengkultur spora.

Culture chamber memiliki fungsi untuk membuat bakteri, jamur, ragi, dan

mikroba tumbuh dalam suhu tertentu. Dalam alat ini, sudah tersedia pengatur

waktu dan suhunya. Sehingga dengan culture chamber ini, para peneliti bisa

menumbuhkan sebuah bakteri yang diinginkan.


Mikroskop elektron seringkali digunakan untuk melihat objek yang

berukuran kecil dan tidak dapat terlihat dengan mata biasa. Mulai dari bakteri dan

virus.

Lampu bunsen digunakan untuk melakukan sterilisasi panas. Dengan

menggunakan lampu ini, akan membuat kondisi objek menjadi lebih steril.

Jarum ose yang dipakai untuk mengambil mikroorganisme dalam isolasi,

inkubasi, atau transfer dengan media lainnya. Sehingga para peneliti tidak

mengambil mikroorganisme dengan menggunakan tangan langsung.

Timbangan analitik berfungsi untuk mengetahui ukuran massa benda.

Biasanya timbangan ini dipakai ketika membutuhkan ukuran yang harus sesuai

dengan aturannya. Untuk tingkat akurasi timbangan analitik bisa mencapai

±0,0001 gram. Kemudian dilengkapi dengan penutup yang berbahan dasar kaca.

Auto clave yang biasa digunakan dalam proses sterilisasi endospora

seperti bakteri. Sehingga proses penggunaan alat ini dengan bantuan uap bersuhu

tinggi. Dengan begitu objek penelitian bisa dilakukan dengan bersih. 

Shaker water bath adalah alat yang dipakai untuk proses inkubasi pada

kegiatan analisis mikrobiologi. Selain itu, alat shaker water bath ini juga

digunakan untuk menciptakan suhu dalam keadaan konstan. Sehingga suhu di

dalam ruangan selalu dalam keadaan stabil dan teratur.


V. PENUTUP

V.1.Kesimpulan

Berdasarkan hasil dari kegiatan praktikum pengenalan alat laboratorium

sebagai berikut. Pemahaman pada fungsi dari alat laboratorium, sangatlah

bermanfaat bagi proses kegiatan praktikum. Pengetahuan terhadap cara

penggunaan alat laboratorium, dapat meminimalisir terjadinya kecelakaan dalam

kegiatan praktikum.

Pemahaman pada fungsi alat laboratorium, bisa menghindari kegagalan

ketika kegiatan praktikum berlangsung. Kegiatan praktikum pengenalan alat

laboratorium dilakukan dengan menggunakan tujuh belas barang, antara lain

cawan petri, shaker water bath, gelas ukur, centrifuge, hot plate, pipet, sikat

tabung, erlen meyer, loupe, culture chamber, jarum ose, timbangan analitik, lampu

bunsen, autoclave, tabung reaksi, mikroskop cahaya, dan gelas kimia.

V.2.Saran

Saran saya dapat diberikan agar semua pratikum menguasai materi

percobaan dan cermat serta teliti agar mendapat hasil yang maksimal.
DAFTAR PUSTAKA

Hamidah Afreni, dkk. 2016. Manajemen laboratorium biologi


beberapa SMA swasta di kota Jambi. Jurnal Sainmatika
Vol 7(1), ISSN 1979-0910.

Moningka. 2018. Kimia fisika. Jakarta: Rineka Cipta.

Rukmana. 2017. Alat Laboratorium Mikrobiologi.Universitas Tadulako. Palu.

Syukri, S. 2018. Kimia Dasar. ITB. Bandung.

Wirjosoemarto. 2018. Pengenalan Alat-Alat Praktikum Ekologi Terrestrial. Jurnal


Ekologi. Vol. 4 No.1.

Zulkarnain. 2017. Mikrobiologi Dasar. Palu : Universitas Tadulako.

Anda mungkin juga menyukai