Anda di halaman 1dari 2

Nama : Rusli

Nim : E051211047
Klaster : D7

Refleksi Pengalaman
Halo, nama saya Rusli, saya tinggal di bolo tepatnya di kabupaten Takalar, Provinsi
Sulawesi Selatan. Saya punya pengalaman ketika pendaftaran masuk Sekolah Menengah Atas
(SMAN), Saya punya mimpi melanjutkan pendididkan di sekolah favorit dan unggulan di
kabupaten Takalar. SMAN 1 Takalar adalah salah satunya. Penerimaan Peserta Didik Baru
(PPDB) 2018 telah dibuka dengan beberapa jalur seperti Jalur Prestasi (Akademik dan Non
Akademik), Jalur Zonasi, jalur Afirmasi, dan jalur perpindahan orang tua. Saya dengan Sahabat
saya Razul dan Muh Arif memulai mempersiapkan segala berkas. Saat itu jalur akademik lebih
dulu dilaksanakan maka saya manfaatkan untuk mendaftar jalur tersebut dengan rasa optimis yang
besar melihat nilai raport saya ketika Sekolah Menengah Pertama mengalami peningkatan setiap
semester. Namun, saya dan dua sahabat saya harus berjuang selanjutnya di jalur selanjutnya
karena ditolak dan tidak keterimah jalur prestasi akademik di tiga sekolah terbaik di kabupaten
Takalar yaitu SMAN 1 Takalar, SMAN 2 Takalar, dan SMAN 3 Takalar. Jalur Zonasi adalah
kesempatan terakhir kami untuk bisa melanjutkan Pendidikan di sekolah unggulan. SMAN 2
Takalar menjadi target kami selanjutnya karena domisili lebih dekat dibandingkan SMAN
unggulan lainnya. Pengumuman pun telah tiba, kami kembali memupus harapan untuk
melanjutkan Pendidikan di Sekolah unggulan sekaligus tidak bisa melanjutkan Pendidikan di
sekolah negeri, kegagalan seakan menjadi sahabat saya pada waktu sehingga dalam sujud saya
bertanyak-tanyak pada sang semesta “apakah sepahit ini takdir saya? Kegagalan apa lagi yang
datang dalam hidup saya selanjutnya, dalam pikiran saya terlintas terus bisikan bagaimana caranya
saya bisa membahagiakan kedua orang tua sedangkan saya baru saja gagal melanjutkan
Pendidikan di sekolah negeri tapi saya punya satu kelebihan yaitu tidak terlalu merenungi sebuah
kegagalan terlalu lama, Penyemangat saya saat itu adalah orang tua katanya “Nak tidak apa-apa
kamu tidak lolos di sekolah negeri tapi kamu harus tetap melanjutkan Pendidikan walaupun
disekolah swasta” pada waktu itu saya langsung kabari sahabat saya Razul dan Muh Arif yang
juga tidak lulus PPDB Negeri, menyemangati mereka sama seperti orang tua saya menyemangati
anaknya.
Rasa kecewa memang ada tapi kami harus menerima dengan lapang dada dan kembali
berikthiar untuk bisa melangjutkan Pendidikan di sekolah Swasta. Tersisa sekolah SMK PGRI
yang masih membutuhkan siswa. SMK PGRI di pandangan kalangan Siswa dan Masyarakat
Kabupaten Takalar adalah sekolah yang menjadi pintu terakhir melanjutkan Pendidikan. Namun,
kami tidak pedulikan seburuk apapun citra sekolah ini di mata orang saya akan tetap melanjutkan
Pendidikan disini, kami bertiga berprinsip “kami akan belajar segiat mungkin untuk bisa
membawa prestasi sekolah SMK PGRI” setelah melewati seleksi pendaftaran, alhamdulillah kami
bertiga akhirnya keterimah dan bisa melanjutkan Pendidikan. Kisah ini belum berakhir, setelah
kami sudah masuk dan belajar dua hari di SMK PGRI, buah dari kesabaran kami ternyata Allah
SWT. Menunjukkan Skenario indahnya dari berbagai tantangan yang kami lewati yaitu adanya
kesempatan melanjutkan Pendidikan di sekolah Negeri dan membuka harapan saya kembali berada
di sekolah unggulan. Pada PPDB 2018 SMAN 1 Takalar dan SMAN 3 takalar semua jalur ternyata
kekuranngan pendaftar dan kedua sekolah itu membuka jalur penambahan siswa untuk memenuhi
kouta tersebut. Saya tidak ingin melepaskan kesempatan besar ini akhirnya saya dan sahabat
mendaftar di SMAN 1 Takalar, tidak percaya sebelumnya akhirnya kami ke terimah di sekolah
unggulan di takalar dan kami sangat berterimah dua hari yang sangat bearti berada SMK PGRI.
Rasa bahagia ini membuat saya seakan tidak percaya dari scenario indah-NYA. Berada di
SMAN 1 Takalar adalah sebuah kebanggan dan salah satu impian saya sejak dulu akhirnya tercapai
walaupun melalui jalur penambahan kouta. Ada banyak pelajaran yang bisa saya petik dari
pengalaman yang saya lewatkan salah satunya adalah selalu bersabar dan ikhtiar ketika kita
menggalami kegagalan, saya juga berprinsip saat itu jika Ikhtiar sudah digaris batas, biarkan doa
dan takdir bertarung di langit karena sebaik-baik apapun rencana kita tapi rencana Allah. adalah
penentu terbaik. setiap orang punya jalan kehidupan masing-masing dan kegagalan adalah hal yang
biasa jadi jangan mudah menyerah apalagi putus asa karena Tuhan sedang mempersiapkan yang
terbaik.

Anda mungkin juga menyukai