BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pelajaran ilmu pengetahuan sosial merupakan ilmu yang efektif apabila
digunakan di berbagai aspek kehidupan yang terdiri dari beberapa unsur penting
untuk mengembangkan kualitas kehidupan di maasyarakat yang serba komplek.
Karena di sadari atau tidak bangsa Indonesia terdiri dari beragam suku bangsa,
kebudayaan serta bahasa daerah dari masing-masing suku tersebut. Dengan
demikian pembelajaran IPS sangat penting diajarkan sejak dini agar anak didik
lebih memahami kemajuan tekhnologi dari berbagai daerah diIndonesia yang pada
akhirnya akan menimbulkan sikap sosial dan kritis dalam diri siswa tersebut.
Hal tersebut sangat kontradiktif dengan kenyataan yang terjadi dikelas IV
SDN Panaguan II Kecamatan Larangan Kabupaten Pamekasan. Setiap diadakan
umpan balik terhadap apa yang telah didapat dan dipelajari hanya 5 siswa (33%)
dari 15 siswa yang mampu dan memahami pelajaran yang telah diajarkan, bahkan
ada siswa yang tidak mengerti sama sekali (tidak merespon pertanyaan) yang
diberikan guru. Dan ketika diadakan evaluasi pembelajaran hanya 5 orang siswa
yang mencapai SKM yang telah ditentukan yaitu 70, sedangkan 10 orang siswa
lainnya masih belum tuntas.
Penggunaan langkah-langkah pengambilan keputusan yang sistimatis
dalam mempelajari isu-isu ilmu, tekhnologi dan masyarakat dalam pembelajaran
IPS dapat membantu mengembangkan intelektual siswa. Kemampuan
memecahkan masalah dan kemampuan berfikir dalam mengambil keputusan
secara fleksibel dan terorganisasi (Remy, 1990).
Maka dari itulah pembelajaran IPS diarahkan untuk meningkatkan minat
peserta didik untuk berkompetisi dibidang ilmu pengetahuan, lingkungan dan
tekhnologi dengan baik dan benar, baik secara teori maupun praktek serta
menumbuhkan semangat dan cinta terhadap karya manusia Indonesia
(Permendiknas, RI, 2006: 22)
Pemberian mata pelajaran IPS bertujuan agar siswa memahami/menguasai
konsep serta mampu menggunakan metode ilmiah untuk memecahkan masalah-
masalah yang dihadapinya sehingga siswa lebih menyadari kebesaran dan
kekuasaan sang pencipta.
2
Sedangkan fungsi mata pembelajaran IPS antara lain:
1. Memberi bekal pengetahuan dasar, baik untuk melanjutkan ke jenjang
pendidikan yang lebih tinggi maupun untuk diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari.
2. Mengembangkan keterampilan dalam mengembangkan konsep-konsep IPS.
3. Menanamkan sikap ilmiah dan melatih siswa dalam menggunakan metode
ilmiah untuk memecahkan masalah yang dihadapi.
4. Menyadarkan siswaakan kekuatan alam dan segala keindahannya, sehingga
siswa terdorong untuk mencintai dan mengagungkan pencipta-NYA.
5. Memupuk daya kreatif dan inovatif siswa.
6. Membantu siswa memahami gagasan/informasi baru dalam bidang IPTEK.
7. Memupuk diri serta mengembangkan minat siswa terhadap IPS.
Untuk mencapai tujuan dalam memenuhi fungsi pendidikan IPS itu,
pendekatan yang digunakan dalam proses belajar mengajar IPS antara lain
melalui:
1. Pendekatan lingkungan.
2. Pendekatan kemampuan keterampilan.
3. Pendekatan penemuan.
4. Pendekatan terpadu.
Dari hasil pengamatan, peneliti meminta senior untuk ikut membantu
mengidentifikasi permasalahan yang dialami oleh siswa kelas IV SDN Panaguan
II Kecamatan Larangan, Kabupaten Pamekasan tersebut. Dari beberapa diskusi
kecil yang kami lakukan akhirnya dapat diidentifikasi beberapa permasalahan,
diantaranya:
1. Rendahnya tingkat kemampuan memahami analisa tekhnologi dalam
pembelajaran yang telah diterapkan oleh guru terhadap siswa.
2. Rendahnya kemampuan siswa menyerap materi pelajaran yang telah
ditentukan.
3. Motivasi dan minat belajar siswa terhadap mata pelajaran IPS rendah.
Setelah diidentifikasi masalah-masalah yang terjadi, akhirnya diketahui
beberapa faktor penyebab dari permasalahan tersebut, yaitu:
1. Kurangnya pemahamn siswa terhadap pelajaran yang disajikan.
2. Penggunaan tekhnik dan metode pembelajaran yang monoton dan kurang
memberi kesempatan pada siswa untuk belajar secara aktif.
3. Kurangnya media yang dapat membangkitkan minat anak.
3
4. Kurangnya kreatifitas guru dalam memilih metode yang sesuai dengan
materi pelajaran dan karakter siswa.
B. RUMUSAN MASALAH
Dari bab pendahuluan yang berisi latar belakang masalah timbul suatu
kesenjangan antara harapan dan kenyataan yang menjadi akar permasalahan yang
dapat dirumuskan sebagai berikut:
“Bagaimanakah peningkatan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS
tentang pentingnya koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat
melalui penggunaan metode diskusi pada siswa kelas IV SDN Panaguan II
Kecamatan Larangan, Kabupaten Pamekasan”.
C. TUJUAN PENELITIAN
Kegiatan yang kita lakukan mempunyai tujuan yang jelas sebagai arah dan
penentu kegiatan yang akan dilakukan. Begitu juga pada penelitian tindakan kelas
ini mempunyai tuuan sebagai berikut:”mengetahui peningkatan prestasi belajar
dalam memahami mengenal pentingnya koperasi dalam meningkatkan
kesejahteraan masyarakat melalui penggunaan metode diskusi pada siswa kelas IV
SDN Panaguan II Kecamatan Larangan, Kabupaten Pamekasan.
D. MANFAAT PENELITIAN
Penelitian tindakan kelas ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang
sangat besar pada guru (peneliti), kepala sekolah dan pemerhati pendidikan.
1. Bagi guru
Penelitian tindakan ini diharapkan dapat memberi manfaat sebagai berikut:
a. Membantu guru dalam memperbaiki pembelajaran IPS dikelas IV SDN
Panaguan II Kecamatan Larangan, Kabupaten Pamekasan.
b. Mebantu guru dalam mengembangkan profesionalismenya, baik dalam
pembuatan persiapan pembelajaran, penggunaan metode dan tekhnik
pembelajaran dan evaluasi hasil pembelajaran.
c. Dapat menimbulkan rasa percaya diri pada guru yang bersangkutan, karena
dengan PTK ini guru akan mengetahui letak kelemahan dan kjelebihan dari
kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan, dan dijadikan bekal untuk
memperbaiki proses pembelajaran berikutnya.
d. Guru mendapat kesempatan untuk berperan aktif mengembangkan
pengetahuan dan keterampilannya sendiri.
2. Bagi siswa
4
PTK ini diharapkan:
a. Untuk meningkatkan proses hasil belajar siswa.
b. Menjadi modal bagi para siswa dalam bersikap kritis terhadap hasil
belajarnya.
3. Bagi kepala sekolah
Hasil PTK ini diharapakan:
a. Dijadikan dasar dan arah supervise dalam usaha meningkatkan mutu
pendidikan disekolah.
b. Memberikan penelitian kinerja guru.
c. Memperbanyak inovasi-inovasi di bidang metodeologi pembelajaran
disekolah.
4. Bagi sekolah
a. Dapat mencari jalan yang lebih inovatif dalam menghadapi masalah belajar
siswa, perbaikan kesalahan konsep serta penganggulangan berbagai
kesulitan mangajar yang dialami guru.
b. Dapat dijadikan acuan didalam penulisan PTK berikutnya, baik untuk pihak
sendiri maupun bagi sekolah lain.
c. Sumbangan positif terhadap kemajuan sekolah, karena guru perlu
merencanakan dan melaksanakan perbaikan pembelajaran.
d. Dapat meningkatkan kemitraan dengan sekolah lain sehingga terjalin
hubungan kerja sama yang baik.
5
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
PELAKSANAAN PENELITIAN
B. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian pada penelitian tindakan kelas harus melalui beberapa
tahapan. Tahapan – tahapan tersebut akan diterapkan pada setiap siklus perbaikan
pembelajaran yang telah ditentukan. Maka dari itulah sebelum diterapkan dalam
siklus perbaikan pembelajaran, tahapan – tahapan ini akan dijelaskan secara
umum mengenai hal – hal yang akan dilaksanakan pada setiap tahapan siklus,
diantaranya :
13
1. Perencanaan
Pada tahap perencanaan peneliti harus menyusun rumusan masalah yang
akan dipecahkan, tujuan penelitian, rencana tindakan termasuk instrumen
penelitian. Setelah itu baru membuat rencana perbaikan pembelajaran (RPP) dan
instrumen observasi yang nantinya akan dilaksanakan secara bersamaan pada
kegiatan perbaikan pembelajaran.
Rencana perbaikan pembelajaran (RPP) pembelajaran ilmu pengetahuan
sosial tentang “Pentingnya Koperasi Dalam Meningkatkan Kesejahteraan
Masyarakat”, yang telah dibuat nantinya akan diterapkan pada setiap siklus
perbaikan yang nantinya akan dijadikan sebagai instrumen penelitian dan
dilaksanakan pada kegiatan perbaikan pembelajaran yang terbagi dalam 2 siklus.
a. Siklus I dilaksanakan pada hari senin tanggal 21 Maret 2011.
b. Siklus II dilaksanakan pada hari senin tanggal 28 Maret 2011.
2. Pelaksanaan dan Pengamatan
Pada tahap pelaksanaan peneliti melaksanakan kegiatan perbaikan
pembelajaran sesuai RPP dengan sistematika yang telah dibuat pada tahap
perencanaan tersebut diatas. Mulai dari kegiatan awal, inti pelaksanaan dan
kegiatan akhir yang dilanjutkan dengan evaluasi pembelajaran.
Pada saat yang bersamaan dilaksanakan pengamatan terhadap kegiatan
perbaikan pembelajaran dengan menggunakan instrumen yang telah dipersiapkan
pada tahap perencanaan. Dalam hal pengamatan peneliti meminta bantuan
supervisor II agar hasil pengamatan lebih objektif dan dapat
dipertanggungjawabkan.
3. Refleksi
Pada tahap refleksi ini peneliti mengadakan pengkajian dari hasil
pengamatan yang telah dilakukan oleh supervisor II dan hasilnya dipergunakan
sebagai acuan untuk melaksanakan perbaikan pembelajaran pada siklus
berikutnya.
4. Revisi
Tahap revisi adalah tahapan koreksi terhadap kelemahan – kelemahan dan
kekurangan – kekurangan yang terjadi, dan dilakukan perbaikan – perbaikan
seperlunya pada siklus berikutnya.
14
PROSEDUR PENELITIAN PERSIKLUS
IDENTIFIKASI MASALAH
PLANNING
ACTING
OBSERVING SIKLUS I
REPLANNING
SIKLUS II
ACTING
OBSERVING
REFLECTING
15
SIKLUS I
1. Tahap Perencanaaan
Pada tahap perencanaan dipersiapkan beberapa instrumen penelitian yang
akan dipergunakan dalam kegiatan perbaikan pembelajaran, yaitu :
a. Rencana perbaikan pembelajaran (RPP) pada pokok bahasan
pentingnya koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
b. Lembar soal.
c. Lembar observasi
2. Tahap Pelaksanaan dan Pengamatan
a. Tahapan pelaksanaan ini peneliti melakukan
kegiatan perbaikan dengan menggunakan metode diskusi sesuai dengan
RPP.
b. Melaksanakan tes formatif dan mengahiri pembelajaran siklus I.
c. Bersamaan dengan pelaksanaan perbaikan pembelajaran, supervisor II
melakukan pengamatan terhadap pelaksanaan perbaikan pembelajaran
berdasarkan instrumen – instrumen yang telah dipersiapkan.
3. Tahap Refleksi
Pada tahapan refleksi ini peneliti melakukan pengkajian terhadap hasil
atau dampak dari pelaksanaan perbaikan pembelajaran yang dilakukannya
berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilaksanakan oleh sopervisor II.
Dari hasil refleksi ini kami akan jadikan acuan dan masukan bagi peneliti
dalam perbaikan pada pelaksanaan siklus berikutnya.
4. Tahap Revisi
Pada tahap revisi ini peneliti melakukan perbaikan seperlunya terhadap
kekurangan – kekurangan yang ditemukan dalam proses perbaikan pembelajaran
pada siklus I.
16
SIKLUS II
1. Tahap Perencanaan
Pada tahap ini hampir sama dengan perencanaan pada siklus I, yaitu
sebelum pelaksanaan perbaikan pembelajaran dilaksanakan harus dipersiapkan
terlebih dahulu:
a. Rencana perbaikan pembelajaran (RPP) pada pokok bahasan pentingnya
koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dengan indikator
yang ingin dicapai adalah siswa dapat menjelaskan pengertian koperasi
dan lambangnya.
b. Lembar soal.
c. Lembar observasi.
2. Tahap Pelaksanaan dan Pengamatan
a. Tahapan pelaksanaan ini peneliti melakukan pembelajaran dengan
menggunakan metode diskusi sesuai dengan rencana perbaikan
pembelajaran (RPP).
b. Melaksanakan tes formatif.
c. Mengakhiri pembelajaran siklus II.
d. Bersamaan dengan pelaksanaan perbaikan pembelajaran, supervisor II
melakukan pengamatan dengan menggunakan instrumen observasi yang
telah dipersiapkan.
3. Tahap Refleksi
Peneliti menganalisis dan menginterprestasikan hasil pengamatan yang
telah dilaksanakan oleh supervisor II, baik tentang aktivitas peneliti maupun
aktivitas siswa dalam pembelajaran. Hasil refleksi ini akan dijadikan rujukan bagi
peneliti melakukan tindakan selanjutnya.
4. Tahap Revisi
Peneliti melakukan revisi terhadap kelemahan – kelemahan dan kekurangan –
kekurangan yang ditemukan dalam proses perbaikan pembelajaran yang telah
dilaksanakannya.
C. ANALISIS DATA
Untuk mengetahui adanya peningkatan prestasi belajar siswa melalui
penggunaan metode diskusi pada pembelajara ilmu pengetahuan sosial, peneliti
menggunakan analisis data deskribtif kualitatif, yaitu analisis data yang sesuai
17
dengan peristiwa yang terjadi melalui gambaran – gambaran nyata tentang
peristiwa tersebut.
Adapun beberapa analisis tersebut adalah sebagai berikut :
BAB IV
A. Hasil penelitian
1. Siklus I
a. Tahap Perencanaan.
Sebelum melaksanakan penelitian tindakan kelas terlebih dahulu
dipersiapkan beberapa instrumen yang akan diterapkan pada saat pelaksanaan
perbaikan pembelajaran, diantaranya :
Menyusun rencana perbaikan pembelajara mata pelajaran ilmu
pengetahuan social kelas IV. Pada kompetensi dasar “mengenal
pentingnya koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat”.
Dengan indikator yang ingin dicapai adalah siswa dapat menjelaskan
pengertian koperasi dan lambangnya.
Menyiapkan format lembar observasi dan lembar soal.
b. Tahap Pelaksanaan.
Adapun langkah – langkah yang digunakan pada pelaksanaan perbaikan
pembelajaran dalam PTK ini adalah sebagai berikut :
Memotivasi : Guru mengadakan tanya jawab dengan siswa tentang materi
yang sudah diajarkan.
Mengkomunikasikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai hari ini.
Guru menjelaskan pengertian koperasi dan lambangnya dengan
menggunakan metode diskusi.
Mengadakan diskusi kelompok tentang materi yang disampaikan.
Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya.
Mengarahkan siswa untuk memberikan kesimpulan sendiri.
Memberikan penguatan.
Memberikan tes akhir.
Memberikan tugas pekerjaan rumah.
Menutup pembelajaran siklus I.
c. Pengamatan
19
Adapun hasil pengamatan terhadap proses pembelajaran pada siklus I
dapat dipaparkan sebagai berikut :
Skor penilaian
No Aspek yang dinilai kriteria
1 2 3 4
1 Siswa termotivasi untuk menggunakan V tidak
kemampuan menganalisa materi baik
2 Kemampuan siswa menjelaskan V Kurang
pengetian koperasi dan lambangnya baik
3 Siswa belajar dalam keadaan senang dan V Tidak
gembira baik
4 Terjadi interaksi siswa dengan siswa V Kurang
baik
5 Terjadi interaksi siswa dengan guru V Kurang
baik
6 Siswa mempunyai kesempatan untuk V Kurang
mengemukakan pendapat dan presentasi baik
7 Kerja sama siswa dalam kelas atau V Tidak
kelompok baik
8 Siswa melaksanakan refleksi V Kurang
baik
JUMLAH 12
Persentase 37,5%
jumlah skor
Pr osentase = X 100% = ...........
skor maksimal
12
= X 100 % = 37,5%
32
20
Skor penilaian
No. Aspek yang dinilai Kriteria
1 2 3 4
1 Membuka pelajaran Kurang
v
baik
2 Melakukan apersepsi Kurang
v
baik
3 Penyampaian tujuan pembelajaran Kurang
v
baik
4 Memotivasi siswa dalam pembelajaran v Tidak baik
5 Penguasaan materi Kurang
v
baik
6 Penggunaan metode dan tehnik
v Tidak baik
pembelajaran
7 Penguasaan kelas Kurang
v
baik
8 Memberi kesempatan bertanya dan
v Tidak baik
memberi tanggapan pada siswa
9 Kesempatan bertanya dan menanggapi v Tidak baik
10 Membimbing siswa membuat
v Tidak baik
rangkuman
11 Memberikan evaluasi Kurang
v
baik
12 Interaksi guru dan siswa Kurang
v
baik
13 Pembelajaran sesuai dengan alokasi Kurang
v
waktu baik
14 KBM sesuai dengan skenario
v Tidak baik
pembelajaran dan silabus
JUMLAH 22
Persentase 39%
jumlah skor
Pr osentase = X 100% = ...........
skor maksimal
22
= X 100 % = 39 %
56
21
Tabel 4.3 Hasil tes akhir IPS siklus I di kelas IV SDN Panaguan II
No Ketuntasan
Nama siswa Hasil tes
. Ya Tidak
1 Syaiful Anwar 60 V
2 Maftuhah 60 V
3 M. Lutfi 75 V
4 Musnianto 50 V
5 Melani Nuris Salimah 80 V
6 Indah Sulastri 80 V
7 Hilalul Haromaini 50 V
8 Wawan Tri Atmolyo Edi 50 V
9 Fatmawati 60 V
10 Layla Regita Cahyani 60 V
11 Shaumil Badri 80 V
12 M. Ali Qutzhi 70 V
13 Raudhatur Rahmawati 60 V
14 ABD. Rahman Wahed 50 V
15 ACH. Wahyudi 60 V
JUMLAH 89
Persentase 33%
SKM : 70
89
: = 5,9
Rata – rata kelas 15
5
: x100 %= 33 %
Persentase ketuntasan 15
d. Tahap Refleksi
Hasil data yang diperoleh pada pembelajaran siklus I berdasarkan
observasi supervisor II diketahui bahwa pelaksanaan proses pembelajaran masih
rendah, aktifitas guru maupun aktivitas siswa yaitu : 39%. dan 37,5%. Hal ini
disebabkan oleh kurangnya antusias siswa dalam mengikuti pembelajaran ilmu
22
pengetahuan sosial, sehingga berpengaruh pada hasil belajar dengan ketuntasan
33%.
e. Tahap Revisi
Berdasarkan refleksi terhadap pelaksanaan perbaikan pembelajaran pada
siklus I masih banyak kekurangan yang harus diperbaiki pada siklus II, yaitu :
1. Metode pembelajaran harus diubah pada metode pembelajaran siswa aktif yaitu
metode diskusi dan tanya jawab.
2. Kurangnya kreativitas guru dalam mengaktifkan siswa dalam pembelajaran.
2. Siklus II
a. Tahap Perencanaan
Pada tahap perencanaan instrumen yang harus dipersiapkan adalah :
Rencana perbaikan pembelajaran pada pokok bahasan pengertian koperasi
dan lambangnya dengan indikator yang ingin dicapai adalah siswa dapat
menjelaskan pengertian koperasi dan lambangnya.
Lembar observasi.
Lembar soal.
b. Tahap Pelaksanaan
Adapun langkah – langkah pelaksanaan perbaikan pembelajaran adalah
sebagai berikut :
Memotivasi : Guru mengadan tanya jawab dengan siswa tentang materi
yang sudah diajarkan.
Mengkomunikasikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai hari ini.
Guru menjelaskan pengertian koperasi dan lambangnya.
Guru bertanya jawab dan membimbing siswa waktu melaksanakan
diskusi.
Siswa diberi soal – soal yang berhubungan dengan materi.
Siswa mengerjakan tugas pada lembaran kerja siswa.
Guru menyuruh siswa menulis di papan tulis hasil diskusinya secara
bergantian.
Guru membimbing siswa dalam proses pembelajaran.
Guru mengarahkan siswa untuk membuat kesimpulan.
23
Guru memberi penguatan.
Guru memberikan tes akhir.
Guru menutup pelajaran dan mengakhiri pembelajaran siklus II.
c. Pengamatan
Adapun hasil pengamatan terhadap proses pembelajaran pada siklus I
dapat dipaparkan sebagai berikut :
Skor penilaian
No Aspek yang dinilai Criteria
1 2 3 4
1 Siswa termotivasi untuk menggunakan
v Baik
kemampuan menganalisa materi
2 Kemampuan siswa menjelaskan
v Baik
pengetian koperasi dan lambangnya
3 Siswa belajar dalam keadaan senang dan
v Baik
gembira
4 Terjadi interaksi siswa dengan siswa v Baik
5 Terjadi interaksi siswa dengan guru v Cukup baik
6 Siswa mempunyai kesempatan untuk
v Baik
mengemukakan pendapat dan presentasi
7 Kerja sama siswa dalam kelas atau
v Cukup baik
kelompok
8 Siswa melaksanakan refleksi v Baik
JUMLAH 30
Persentase 94%
jumlah skor
Pr osentase = X 100% = ...........
skor maksimal
30
= X 100% = 94 %
32
24
Skor penilaian
No. Aspek yang dinilai Kriteria
1 2 3 4
1 Membuka pelajaran v baik
2 Melakukan apersepsi v Baik
3 Penyampaian tujuan pembelajaran v Baik
4 Memotivasi siswa dalam pembelajaran v cukup baik
5 Penguasaan materi v Baik
6 Penggunaan metode dan tehnik
v Baik
pembelajaran
7 Penguasaan kelas v Cukup baik
8 Memberi kesempatan bertanya dan
v Baik
memberi tanggapan pada siswa
9 Kesempatan bertanya dan menanggapi v Baik
10 Membimbing siswa membuat
v Cukup baik
rangkuman
11 Memberikan evaluasi v Cukup baik
12 Interaksi guru dan siswa v Baik
13 Pembelajaran sesuai dengan alokasi
v Baik
waktu
14 KBM sesuai dengan skenario
v Baik
pembelajaran dan silabus
JUMLAH 52
Persentase 93%
jumlah skor
Pr osentase = X 100% = ...........
skor maksimal
52
= X 100 % = 93 %
56
25
Tabel 4.6 Hasil tes akhir IPS siklus II di kelas IV SDN Panaguan II
No Ketuntasan
Nama siswa Hasil tes
. Ya Tidak
1 Syaiful Anwar 70 v
2 Maftuhah 75 v
3 M. Lutfi 85 v
4 Musnianto 60 v
5 Melani Nuris Salimah 90 v
6 Indah Sulastri 90 v
7 Hilalul Haromaini 75 v
8 Wawan Tri Atmolyo Edi 80 v
9 Fatmawati 80 v
10 Layla Regita Cahyani 85 v
11 Shaumil Badri 90 v
12 M. Ali Qutzhi 90 v
13 Raudhatur Rahmawati 80 v
14 ABD. Rahman Wahed 75 v
15 ACH. Wahyudi 75 v
JUMLAH 121
Persentase 93%
SKM : 70
121
: = 81
Rata – rata kelas 15
14
: X 100%= 93 %
Persentase ketuntasan 15
d. Tahap Refleksi
Secara keseluruhan pelaksanaan perbaikan pembelajaran pada siklus II
berdasarkan data instrumen observasi yang telah diisi oleh supervisor II, terjadi
peningkatan yang signifikan dibandingkan dengan pelaksanaan perbaikan
26
pembelajaran pada siklus I, baik dalam hal aktivitas guru maupun aktivitas
siswa, sehingga berdampak pada kenaikan hasil belajar siswa.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari beberapa paparan hasil penelitian dan hasila analisis data pada
penelitian tindakan kelas yang berjudul “Peningkatan prestasi belajar Ilmu
Pengetahuan Sosial tentang pentingnya koperasi dalam meningkatkan
kesejahteraan masyarakat melalui penggunaan metode diskusi di kelas IV SDN.
Panaguan II Kecamatan Larangan Kabupaten Pamekasan” dapat peneliti
simpulkan sebagai berikut:
Untuk meningkatkan kemampuan menjelaskan pengertian koperasi,
soiswa kelas IV SDN. Panaguan II Kecamatan Larangan Kabupaten Pamekasan
adalah dengan cara menggunakan metode diskusi.
Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya kenaikan yang signifikan pada
proses perbaikan pembelajaran pada siklus II dengan menggunakan metode
diskusi pada pembelajaran ilmu pengetahuan sosial, dibandingkan hasil yang
dicapai pada siklus I yang hanya menggunakan metode ceramah tanpa media
pembelajaran.
B. Saran
Saran-saran yang dapat peneliti berikan adalah sebagai berikut:
1. Untuk menyelesaikan masalah pembelajaran di kelas dengan baik dan akurat,
guru diharapkan meningkatkan performancenya dengan cara mengadakan
penelitian tindakan kelas, agar permasalahan tersebut teratasi dengan baik dan
benar.
2. Dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial untuk meningkatkan
kemampuan menjelaskan pengertian koperasi dan lambangnya, sebaiknya
guru menggunakan metode diskusi. Karena metode diskusi adalah metode
yang sangat efektif dalam meningkatkan kemampuan siswa menjelaskan
pengertian koperasi dan lambangnya pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan
Sosial.
30
DAFTAR PUSTAKA
Santoso Puji, Materi dan Ilmu Pengetahuan Sosial SD, Jakarta: Universitas
Terbuka, 2008