Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Berdasarkan UU RI Nomor 18 Tahun 2008 tentang pengelolaan
sampah dan PP RI Nomor 81 Tahun 2012 tentang pengelolaan sampah
rumah tangga dan sampah sejenis sampah rumah tangga, mengamanatkan
perlunya perubahan paradigma yang mendasar dalam pengelolaan sampah
yang mengutamakan pada pengurangan dan penanganan sampah. Kegiatan
pengurangan sampah bermakna agar seluruh lapisan masyarakat, baik
pemerintah, dunia usaha maupun masyarakat luas melaksanakan kegiatan
pembatasan timbulan sampah, pendauran ulang dan pemanfaatan kembali
sampah atau yang lebih dikenal dengan sebutan 3R (Reduce, Reuse,
Recycle).
Tempat Pengolahan Sampah Terpadu Pakisaji Maju yang terletak di
Desa Pakisaji, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang yang berdiri sejak
tahun 2014 merupakan lokasi diterapkannya progam Pengelolaan Sampah
3R Berbasis Masyarakat agar dapat tercapai program zero waste pada masa
mendatang. Pada saat ini TPST tersebut telah melakukan pemilahan dan
pengolahan sampah, serta menghasilkan kompos, sampah makanan untuk
pakan ternak, dan sampah kering yang dijual ke rekanan. Sampah residu
dibuang ke TPA.
Pengelolaan sampah di TPST Desa Pakisaji, Kecamatan Pakisaji,
Kabupaten Malang yaitu berbasis reduce, reuse, recycle (3R) dan
melakukan pengolahan sampah dengan cara pemilahan, daur ulang dan
pengomposan. Proses pengomposan sampah dapat menimbulkan dampak ke
lingkungan seperti asidifikasi (pengasaman) dan eutrofikasi. Pengomposan
juga merupakan penyumbang terbesar dari proses pengasaman, seperti
timbulnya ammonia (Finnveden et al., 2000). Polutan utama penyebab

1
asidifikasi adalah SOx, NOx, HCl dan NH3. Sedangkan eutrofikasi
disebabkan oleh lindi yang dihasilkan di TPST. Gas metana (CH 4) yang
tersimpan dari timbulan sampah tergolong gas rumah kaca yang
berbahaya. Timbulan sampah yang semakin tinggi di TPST akan
menimbulkan emisi gas metana yang semakin besar. Peningkatan emisi CH4
mengakibatkan dampak perubahan iklim semakin luas. Hal ini disebabkan
karena gas metana mempunyai daya rusak 20-30 kali lebih kuat dari
CO2. Pada proses pembusukan sampah basah secara alamiah akan
mengeluarkan gas metana (CH4), gas metana adalah salah satu gas penyebab
terjadinya penipisan lapisan ozon. Dampak tersebut tentu saja akan
berbahaya dikarenakan akan menghasilkan dampak negatif bagi lingkungan.
Terkait dengan potensi dampak pencemaran dari aktivitas
pengolahan sampah maka perlu dilakukan analisis mengenai dampak
lingkungan yang membutuhkan alat agar mudah dipahami untuk pemodelan
dampak (Bhander dkk., 2010). LCA merupakan suatu proses yang
sistematis untuk mengidentifikasi, mengukur, dan menilai dampak
lingkungan seluruh siklus hidup suatu produk. Pengembangan sistem
pengelolaan sampah yang berkelanjutan menerapkan perspektif life cycle.
Konsep berpikir life cycle seperti Life Cycle Assessment (LCA) dapat
memberikan dukungan informasi yang berbasis ilmu pengetahuan dalam
pengambilan keputusan bidang pengelolaan sampah untuk lebih ramah
lingkungan dan berkelanjutan (Manfredi dkk., 2011). LCA menilai dampak
potensial limbah dan menaksir hasil dalam kaitannya dengan target yang
diusulkan (Güereca, 2006). Metode analisis dampak lingkungan dengan
LCA dapat menggunakan bantuan perangkat lunak, antara lain Simapro.
Analisis dalam SimaPro yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Eco-
indicator.

2
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan, maka terlihat
bahwa permasalahan utama dalam penelitian ini adalah perlunya kajian
dampak lingkungan pengelolaan TPST yang berkelanjutan. Hal ini
kemudian dirumuskan menjadi rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimanakah teknis operasional pengelolaan sampah di TPST
Pakisaji Maju Kecamatan Pakisaji Kabupaten Malang?
2. Bagaimanakah dampak lingkungan pengelolaan sampah di TPST
Pakisaji Maju Kecamatan Pakisaji Kabupaten Malang dengan
metode LCA menggunakan analisis Eco-indicator?

1.3 Tujuan Penelitian


Tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Menganalisis teknis operasional pengelolaan sampah di
TPST Pakisaji Maju Kecamatan Pakisaji Kabupaten Malang.
2. Menghitung dampak lingkungan di TPST Pakisaji Maju Kecamatan
Pakisaji Kabupaten Malang dengan metode LCA menggunakan
analisis Eco-indicator.

1.4 Manfaat Penelitian


Manfaat dari penelitian ini ialah diharapkan dari hasil studi ini dapat
memberikan masukan dan pertimbangan dalam menentukan skenario untuk
pengelolaan sampah di TPST Pakisaji Maju yang berkelanjutan sehingga
dapat mencegah timbulnya dampak lingkungan dan Pemerintah Daerah
khususnya dalam rencana meningkatkan kualitas lingkungan dan diharapkan
bisa ikut meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pengelolaan sampah.

3
1.5 Ruang Lingkup
Ruang lingkup ini digunakan sebagai batasan masalah sehingga
penelitian yang dilakukan lebih terarah dan mendalam. Ruang lingkup
dalam penelitian ini antara lain:
1. Lokasi penelitian dan observasi lapangan dilaksanakan di TPST
Pakisaji Maju Kecamatan Pakisaji Kabupaten Malang.
2. Melakukan sampling dan analisis untuk mengetahui timbulan,
komposisi dan karakteristik sampah di TPST Pakisaji Maju
Kecamatan Pakisaji Kabupaten Malang.
3. Analisis dampak lingkungan dengan metode LCA menggunakan
analisis Eco-indicator.
4. Aspek lingkungan yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah
Climate Change, Acidification, Eutrophication dan Ozone Layer
Depletion.
5. Software SimaPro akan digunakan dalam penelitian ini.
6. Waktu penelitian ini adalah Bulan April 2017.

Anda mungkin juga menyukai