4.1. Umum
Kecamatan Pakisaji merupakan salah satu daerah dari 33 kecamatan di
wilayah Kabupaten Malang. Secara astronomis Kecamatan Pakisaji terletak
diantara 112.3457 sampai 112.3763 Bujur Timur dan 8.0497 sampai 8.0198
Lintang selatan. Luas kawasan Kecamatan Pakisaji secara keseluruhan adalah
sekitar 38.41 km2 atau sekitar 1.29 persen dari total luas Kabupaten Malang.
Kecamatan Pakisaji terbagi menjadi 12 desa, 28 dusun, 84 RW dan 379 RT.
Adapun batas-batas wilayah adiministrasi Kecamatan Pakiasji yaitu
sebagai berikut:
Sebelah Utara : Kecamatan Wagir dan Kota Malang
Sebelah Timur : Kecamatan Tajinan dan Bululawang
Sebelah Selatan :Kecamatan Kepanjen
Sebelah Barat : Kecamatan Ngajum
(BPS Kecamatan Pakiasji, 2016).
41
4.2. Kondisi Topografi dan Klimatologi
Bentuk topografi Kecamatan Pakisaji merupakan jalur transit yang
menjadi pilihan untuk mealanjutkan perjalanan melalui jalur selatan menuju
Kabupaten Blitar dengan ketingian 0-650 meter dpl.
Kecamatan Pakisaji memliliki suhu rata-rata 26.1 – 28.3 °C dengan suhu
maksimal 32.29 °C dan minimum 24.22 °C yang menunjukan nilai kelembaban
tertinggi adalah 90.74 % yang jatuh pada bulan desember, sedangkan nilai
kelembaban terendah jatuh pada bulan mei, rata-rata berkisar pada 87.47 %. Rata
rata kecepatan angin 1.8 sampai dengan 4.7 km/jam. Kecepatan angin terendah
yakni berkisar pada 0.55 km/jam umumnya jatuh pada bulan november dan
tertinggi yaitu 2.16 km/jam jatuh pada bulan september. Curah hujan rata-rata
berkisar antara 1.800 – 3.000 mm per tahun, dengan hari hujan rata-rata antara 54-
117 hari/tahun.
42
4.4. Fasilitas Umum dan Fasilitas Sosial
Adapun Fasilitas yang terdapat di Kecamatan Pakisaji adalah sebagai
berikut:
Fasilitas Pendidikan
Sarana belajar yang terdapat di Kecamatan Pakisaji adalah berupa SD,
SMP dan SMA.
Fasilitas Ibadah
Sarana peribadatan yang terdpat di Kecamatan Pakisaji adalah berupa
gereja, pura dan masjid.
Fasilitas Ekonomi
Saran untuk kegiatan ekonomi yang terdapat di kecamatan Pakiasji adalah
berupa pusat perbelanjaan/took, tempat-tempat wisata, warung makanan,
warnet, dan lain-lain.
Fasilitas Kesehatan
Sarana Kesehatan yang terdapat di Kecamatan Pakisaji adalah berupa
rumah sakit, rumah sakit bersalin, poliklinik, puskesmas, posyandu, dokter
praktek, bidan praktek, dan dokter.
43
Gambar 4.2 TPST 3R Pakisaji Maju
TPST Pakisaji Maju mempunyai visi misi sebagai berikut:
Visi TPST 3R Pakisaji Maju adalah:
Mewujudkan dan menjadikan Desa Pakisaji yang bersih, sehat, sejahtera dan
bermutu.
Misi TPST 3R Pakisaji Maju adalah:
- Membantu pemerintah dalam rangka meningkatkan kebersihan lingkungan
di Desa Pakisaji pada khususnya dan Kecamatan Pakisaji pada Umumnya.
- Meningkatkan pengendalian dan pengendalian dan pengelolaan sampah
secara terpadu serta berkesinambungan
- Meningkatkan kegiatan usaha produktif di sektor ekonomi berbasis sampah
- Meningkatkan kerjasama serta kepedulian masyarakat terhadap kebersihan
dan kelestaran lingkungan.
a. Sektor lingkungan
44
- Mengurangi pencemaran lingkungan.
b. Sektor ekonomi
- Membuka peluang lapangan kerja baru
- Terciptanya kemungkingan limbah organik dan non organik akan lebih
bermanfaat dan memiliki nilai ekonomi karena mampu menguraikan
sampah organik secara alami dan ramah lingkungan, menjadi pupuk
kompos dan bahan kondisioner tanah yang memiliki nilai tambah dan nilai
jual yang diharapkan.
- Disamping itu limbah non organik dapat didaur ulang sebagai bahan baku
industry. Dengan demikian para pelaku kegiatan ini memperoleh uang
untuk meningkatkan pendapatan perkapitanya dan sekaligus
merefleksikan adanya peningkatan pemberdayaan masyarakat.
c. Sektor pendidikan
- TPST 3R ini dapat digunakan untuk penelitian dan pengembangan bagi
para siswa dan mahasiswa yang perduli terhadap pengelolaan sampah.
45
Dalam operasionalnya, menurut Buku Profil TPST 3R Pakisaji Maju
(2016) bahwa TPST 3R Pakisaji Maju memiliki 5 hangar yaitu hangar pemilahan,
hangar pencacah, hangar komposting, bank sampah serta pengembangan budidaya
peternakan.
Dalam proses kerjanya TPST Pakisaji Maju terdiri dari 2 divisi yaitu divisi I
dan divisi II. Proses kerja divisi I atau divisi produksi dan pemasaran terdiri dari
beberapa tahap pekerjaan yang dirangkai menadi satu alur besar. Alur yang
dimulai dari pengambilan sampah hingga proses produksi kompos sampai dengan
46
pemasarannya. Berikut ini merupakan beberapa tahapan dalam proses kerja divisi
I TPST 3R Pakisaji Maju.
1. Pengangkutan sampah dari rumah warga
Awal dari proses kerja divisi I TPST 3R Pakisaji Maju ialah mengumpulkan
sampah dari area pelayanan yang proses pengangkutannya dilakukan oleh
petugas angkut sampah dengan menggunakan sarana yang dimiliki oleh TPST
3 R Pakisaji maju seperti gerobak, mobil pick-up khusus untuk mengangkut
sampah, maupun kendaraan tossa.
2. Pembongkaran sampah
Pembongkaran sampah adalah sampah yang telah dikumpulkan di lokasi
TPST 3R Pakisaji Maju dari seluruh area pelayanan dibongkar dan dibiarkan
sejenak sebelum memasuki tahapan selanjutnya.
Hal ini dilakukan agar sampah yang masih basah dan berbau menyengat bias
sedikit mengering sehingga baunya tidak terlalu menyengat saat dipilah oleh
petugas pemilah TPST 3R Pakisaji Maju.
3. Proses pemilahan sampah
Sampah yang telah terkumpul akan dipilah untu dikelompokkan sesuai dengan
jenisnya agar sekiranya sampah yang masih memiliki nilai ekonomis terpisah
dari jenis sampah yang tidak memiliki nilai guna maupun nilai ekonomis.
Proses pemilahan sampah ini menghasilkan 6 macam jenis sampah yang
diantarannya adalah kaca, 12 macam lapak keras, 3 macam lapak kertas, 2
macam lapak plastik, limbah nasi serta memilah kompos dan residu.
4. Kompos dan residu yang terpilah
Langkah keempat setelah proses pemilahan dilakukan,akan menghasilkan
jenis limbah yang terakhir yakni campuran antara limbah yang masih diolah
menjadi kompos dan residu. Oleh karena itu untuk memisahkan kedua jenis
limbah ini maka dilakukan kembali proses pemilahan oleh petugas pemilah.
Dari hasil proses pemilahan kedua ini akan menghasilkan dua kegiatan yang
berbeda pula yang diantaranya adalah:
a. Pengankutan residu ke TPA (Tempat Pemrosesan Akhir)
47
Untuk residu (limbah yang tidak dapat diolah menjadi kompos) dan
limbah yang tdak memiliki nilai guna akan diangkut dengan menggunakan
drum truk untuk dibawa ke TPA Talang Agung. Dalam melaksanakan
kegiatan ini pihak TPST 3R Pakisaji Maju bekerjasama dengan UPTD
Kepanjen.
b. Mempersiapkan limbah untuk proses komposting
Dan limbah yang masih dapat diolah untuk dijadikan pupuk kompos maka
akan disiapkan oleh petugas pemilah di area proses awal dari proses
produksi pupuk kompos yaitu proses komposting.
5. Proses komposting
Tahapan kelima dari alur kerja TPST 3R Pakisaji Maju yakni proses
komposting yang dilakukan dengan membusukan limbah kurang lenih 25 hari
yang kemudian dikeringkan sebelum digiling.
6. Penggilingan kompos
Sampah yang telah melalui proses komposting akan digiling dengan
menggunakan mesin giling agar kompos menjadi lebih kecil.
7. Penyaringan kompos
Langkah selanjutnya yaitu untuk meyempurnakan hasil pupuk setelah proses
penggilingan maka dilakukan proses penyaringan dimana hal ini dilakukan
untuk memisahkan sisa sisa residu dari kompos yang sudah jadi sehingga
menghasilkan kompos organik yang berkualitas.
8. Packing dan pemasaran kompos
Tahapan akhir dari proses kerja TPST 3R Pakisaji Maju Divisi I seteah pupuk
kompos telah selesai di produksi dengan melalui proses packing pupuk
kompos siap dipasarkan.
48
Penelitian dalam proses kerja ini dilakukan untuk mengikuti kualitas pupuk
organik agar menjadi lebih sempurna.
Pengembangan dalam proses kerja divisi II dimaksudkan untuk
mengembangkan TPST baik dalam hal pelaksanaan maupun untuk hasil
produksi yang bervariatif. Dalam pelaksanaan TPST 3R Pakisaji Maju
berussaha untuk bagaimana melakukan proses daur ulang sendiri terhadap
limbah sampah yang dimiliki, dan untuk hasil produksi TPST 3R Pakisaji
Maju mencoba dapat mengembangkan area lingkungan di sekitar TPST 3R
Pakisaji Maju untuk dijadikan tamanan toga (rumah hijau). Karena selin
bermanfaat sebagai tanaman obat, toga atau rumah hijau juga bermanfaat
untuk mengurangi polusi udara dalam rangka mencegah terjadinnya global
warming.
49