BAGHOUSE FILTER
KELOMPOK 4
YOGYAKARTA 2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena
atas berkat, rahmat, taufik dan hidayah-Nyalah sehingga kami dapat menyelesaikan
Lingkungan salah satunya mengenai Pencemaran Udara. Maka dari itu, kami
membuat makalah ini agar mahasiswa lebih mengetahui tentang Pencemaran Udara.
Kami sebagai manusia menyadari bahwa masih ada kelemahan dan kekurangan
dalam penyusunan tugas makalah ini dan untuk menyempurnakannya kami sangat
mengharapkan kritik dan saran dari teman-teman maupun ibu bapak dosen.
INTISARI
Kualitas udara dilingkungan semakin menurun. Aktivitas manusia merupakan faktor
utama penyebab menurunnya kualitas udara di lingkungan. Partikel adalah salah satu
jenis pencemar di udara. Partikel merupakan polutan yang paling berbahaya. Sedangkan
yang paling rendah toksisitasnya adalah karbonmonoksida. Teknik untuk mengontrol
emisi partikel semua didasarkan pada penangkapan partikel sebelum dilepaskan ke
atmosfer. Metode yang digunakan untuk mencapai tujuan tersebut dipengaruhi oleh
ukuran partikel. Beberapa alat yang digunakan untuk tujuan tersebut diantaranya
cyclones, Electrostatic Precipitator, Baghouse Filter. Pengendalian lingkungan sangat
diperlukan demi terciptanya lingkungan yang bersih dan sehat. Perlindungan terhadap
lingkungan dapat dilakukan dengan cara meningkatkan kualitas alat dan modifikasi alat.
Kata kunci : partikel, pencemar, toksisitas, metode, alat.
BAB I
PENDAHULUAN
meningkatnya pembangunan fisik kota dan pusat – pusat industri, kualitas udara telah
mengalami perubahan. Udara yang dulunya segar, kini kering dan kotor. Keadaan ini
yaitu masuknya zat pencemar (berbentuk gas – gas dan partikel kecil / aerosol) kedalam
udara. Zat pencemar masuk kedalam udara dapat secara alamiah (asap kebakaran hutan,
akibat gunung berapi, debu meteorit, dan pancaran garam dari laut) dan aktivitas
beberapa kota besar dan daerah industri Indonesia menyebabkan adanya gangguan
pernafasan, iritasi pada mata dan telinga, timbulnya penyakit tertentu serta gangguan
jarak pandang. Di kota-kota besar, kontribusi gas buang kendaraan bermotor sebagai
sumber polusi udara mencapai 60-70%. Sedangkan kontribusi gas buang dari cerobong
asap industri hanya berkisar 10-15%, sisanya berasal dari sumber pembakaran lain,
misalnya dari rumah tangga, pembakaran sampah, kebakaran hutan, dll. Sebenarnya
banyak polutan udara yang perlu diwaspadai, tetapi organisasi kesehatan dunia (WHO)
menetapkan beberapa jenis polutan yang dianggap serius.Polutan udara yang berbahaya
bagi kesehatan manusia, hewan,serta mudah merusak harta benda adalah partikulat yang
mengandung partikel aspa dan jelaga, hidrokarbon, sulfur dioksida, dan nitrogen oksida.
akan dibahas mengenai gambaran umum tentang udara dan permasalahannya serta
2.2 Tujuan
tentang udara dan permasalahanya serta mengetahui tentang upaya - upaya dalam
Beberapa partikulat dalam berbagai bentuk dapat melayang di udara. Bentuk dan
NO KOMPONEN BENTUK
1 Karbon
3 Magnesium MgO
4 Kalsium CaO
5 Aluminium Al2O3
6 Sulfur SO2
7 Titanium TiO2
8 Karbonat CO3-
9 Silicon SiO2
10 Fosfor P2O5
11 Kalium K2O
12 Natrium N2O
ukuran partikulat berkisar antara 0,0002 – 500 mikron. Pada kisaran tersebut partikulat
mempunyai umum dalam bentuk tersuspensi di udara antara beberapa detik sampai
beberapa bulan. Umur partikulat tersebut dipengaruhi oleh kecepatan pengendapan yang
ditentukan dari ukuran dan densitas partikulat serta aliran (turbulensi) udara. Secara
umum kenaikan diamter akan meningkatkan kecepatan pengendapan, dari hasil studi
(Stoker dan Seager, 1972) menunjukkan bahwa kenaikan diameter sebanyak 10.000
terus di udara dan akan segera mengendap. Partikulat yang tersuspensi secara permanen
tetap di udara karena gerakan udara. Sifat partikulat lainnnya yang penting adalah
kemampuannya sebagai tempat absorbsi (sorbsi secara fisik ) atau kimisorbsi (sorbsi
disertai dengan interaksi kimia). Sifat ini merupakan fungsi dari luas permukaan. Jika
molekul terosorbsi tersebut larut di dalam partikulat, maka keadaannya disebut absorbsi.
Jenis sorbsi tersebut sangat menentukan tingkat bahaya dari partikulat. Sifat partikulat
lainnya adalah sifat optiknya. Partikulat yang mempunyai diameter kurang dari 0,1
mikron berukuran sedemikian kecilnya dibandingkan dengan panjang gelombang sinar
molekulmolekul dan menyebabkan refraksi. Partikulat yang berukuran lebih besar dari 1
mikron ukurannya jauh lebih besar dari panjang gelombang sinar tampak dan
melintang partikulat tersebut. Sifat optik ini penting dalam menentukan pengaruh
misalnya letusan vulkano dan hembusan debu serta tanah oleh angin. Aktivitas manusia
debu dan asbes dari bahan bangunan, abu terbang dari proses peleburan baja, dan asap
dari proses pembakaran tidak sempurna, terutama dari batu arang. Sumber partikulat
yang utama adalah dari bakaran bahan bakar kendaraan dan diikuti oleh proses-proses
Partikulat yang berdiameter lebih besar dari 10 mikron dihasilkan dari proses-proses
mekanis seperti erosi angin, penghancuran dan penyemprotan, dan pelindasan benda-
benda oleh kendaraan atau pejalan kaki. Partikulat yang berukuran diameter 1 – 10
mikron biasanya termasuk tanah, debu, dan produk-produk pembakaran dari industri
lokal dan pada tempat-tempat tertentu juga terdapat garam laut. Partikulat yang
aerosol fotokimia. Partikulat yang mempunyai diameter kurang dari 0,1 mikron belum
Untuk menyatakan konsentrasi partikulat adalah mikro gram per m3 (µg/m3). Untuk
mengubah dari µg/m3 menjadi ppm dengan dasar volume, diperlukan data mengenai
berat molekul partikulat tersebut. Karena komposisi partikulat bervariasi, maka sulit
debunya,dimana debu tersebut jika bergabung dengan uap air atau air hujan gerimis
akan membentuk kerak yang tebal pada permukaan daun, dan tidak dapat tercuci
dengan air hujan kecuali dengan menggosoknya. Lapisan kerak tersebut akan
tanaman menjadi terganggu. Bahaya lain yang ditimbulkan dari pengumpulan partikulat
pernapasan, oleh karena itu pengaruh yang merugikan langsung terutama terjadi pada
sistem pernafasan. Faktor yang paling berpengaruh terhadap sistem pernafasan terutama
berbentuk padat maupun cair, ke dalam paru-paru. Bulu-bulu hidung akan mencegah
beberapa bagian sistem pernafasan terdapat bulu-bulu halus (silia) yang bergerak ke
dimana partikulat tersebut tertelan. Partikulat yang mempunyai diameter lebih besar dari
pada 5,0 mikron akan berhenti dan terkumpul terutama di dalam hidung dan
tetapi tidak pernah lebih jauh dari kantung-kantung udara atau bronchi, bahkan segera
dapat dikeluarkan oleh gerakan silia. Partikulat yang berukuran diameter 0,5 - 5,0
mikron dapar terkumpul di dalam paru-paru sampai pada bronchioli, dan hanya
sebagian kecil yang sampai pada alveoli. Sebagian besar partikulat yang terkumpul di
dalam bronchioli akan dikeluarkan oleh silia dalam 2 jam. Partikulat yang berukuran
diameter kurang dari 0,5 mikron dapat mencapai dan tinggal di dalam alveoli.
Pembersihan partikulat-partikulat yang sangat kecil tersebut dari alveoli sangat lambat
dan tidak sempurna dibandingkan dengan di dalam saluran yang lebih besar. Beberapa
partikulat yang tetap tertinggal di dalam alveoli dapat terabsorpsi ke dalam darah.
pada permukaannya.
di atmosfer, kecuali aerosol asam sulfat, melainkan terdapat dalam jumlah sangat kecil.
Tabel di bawah ini memperlihatkan berbagai partikulat logam yang berbahaya yang
biasanya terdapat dalam jumlah kecil sekali. Tetapi konsentrasi tersebut dapat
kerusakan padaberbagai bahan. Jenis dan tingkat kerusakan yang dihasilkan oleh
Kerusakan pasif terjadi jika partikulat menempel atau mengendap pada bahan-bahan
yang terbuat dari tanah sehingga harus sering dibersihkan. Proses pembersihan sering
kimia terjadi jika partikulat yang menempel bersifat korosif atau partikulat tersebut
membawa komponen lain yang bersifat korosif. Logam biasanya tahan terhadap korosi
di dalam udara kering atau di udara bersih yang hanya mengandung sedikit air.
Partikulat dapat merangsang korosi, terutama dengan adanya komponen yang
karena partikulat dapat berungsi sebagai inti dimana uap air dapat mengalami
kondensasi, sehingga gas yang diserap oleh partikulat akan terlarut di dalam droplet air
yang terbentuk. Polutan partikulat juga dapat merusak bahan bangunan yang terbuat
Partikulat yang terdapat di atmosfer berpengaruh terhadap jumlah dan jenis radiasi
sinar matahari yang dapat mencapai permukaan bumi. Pengaruh ini disebabkan oleh
penyebaran dan absorbsi sinar oleh partikulat. Salah satu pengaruh utama adalah
penurunan visibilitas. Sinar yang melalui objek ke pengamat akan diabsorbsi dan
diterima dari objek dan dari latar belakangnya akan berkurang. Akibatnya perbedaan
antara kedua intensitas intensitas sinar tersebut hilang sehingga keduanya (objek dan
latar belakang) menjadi kurang kontras atau kabur. Penurunan visibilitas ini dapat
Jumlah polutan partikulat bervariasi dengan manusia atau iklim. Pada musim gugur dan
dibutuhkan tenaga yang lebih tinggi yang mengakibatkan terbentuknya lebih banyak
partikulat. Iklim dapat dipengaruhi oleh polusi partikulat dalam dua cara. Partikulat di
dalam atmosfer dapat mempengaruhi pembentukan awan, hujan dan salju dengan cara
berfungsi sebagai inti dimana air dapat mengalami kondensasi. Selain itu penurunan
jumlah radiasi solar yang mencapai permukaan bumi karena adanya partikulat dapat
mengalami kondensasi. Selain itu penurunan jumlah radiasi solar yang mencapai
permukaan bumi karena adanya partikulat dapat mengganggu keseimbangan panas pada
atmosfer bumi. Suhu atmosfer bumi ternyata menurun sedikit sejak tahun 1940,
meskipun pada beberapa abad terakhir ini terjadi kenaikan kandungan CO2 di atmosfer
solar oleh partikulat mungkin berperan dalam penurunan suhu atmosfer tersebut.
Baku mutu udara ambien adalah ukuran batas atau kadar zat, energi, dan/atau
komponen yang ada atau yang seharusnya ada dan/atau unsur pencemar yang
ditenggang keberadaannya dalam udara ambien. Tiap negara memiliki standar baku
mutu udara yang berbeda. Pada artikel ini akan dibahas perbedaan dari Standar Baku
karena hal tersebut akan menyebabkan kesehatan masyarakat yang lebih baik,
kenyamanan hidup lingkungan sekitar yang lebih tinggi, resiko yang lebih rendah,
kerusakan materi yang rendah, dan yang paling penting ialah kerusakan lingkungan
yang rendah. Faktor utama yang harus diperhatikan dalam pengendalian pencemaran
ialah karakteristik dari pencemar dan hal tersebut bergantung pada jenis dan konsentrasi
dengan dua cara yaitu pengendalian pada sumber pencemar dan pengenceran limbah
gas.
karena hal tersebut dapat mengurangi keseluruhan limbah gas yang akan diproses dan
pengendalian pencemaran udara terdiri dari dua bagian yaitu penanggulangan emisi
Alat-alat pemisah debu bertujuan untuk memisahkan debu dari alirah gas buang.
Debu dapat ditemui dalam berbagai ukuran, bentuk, komposisi kimia, densitas, daya
kohesi, dan sifat higroskopik yang berbeda. Maka dari itu, pemilihan alat pemisah debu
yang tepat berkaitan dengan tujuan akhir pengolahan dan juga aspek
dalam segi bentuk dan ukuran, yang bisa juga terkandung dalam larutan ataupun
berwujud debu kering, dengan rentang yang sangat besar baik dalam segi fisik dan
kimiawi.Debu dan asap yang tersuspensi di udara dapat dihilangkan dari aliran udara
dengan menggunakan beberapa alat pengendali. Terdapat tiga buah alat yang dapat
Cyclones
Electrostatic precipitator
Baghouse filter
Ketiga alat diatas memiliki spesifikasi dan efisiensi yang berbeda-beda, sehingga
karakteristik alat tersebut. Hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan alat
Efisiensi pengendalian
3.6.1 Cyclones
partikulat dari aliran gas. Cyclone cukup efektif untuk menyisihkan partikulat kasar
dengan diameter >10mm. Prinsip penyisihan partikulat dari aliran gas pada alat ini
adalah dengan memanfaatkan gaya sentrifugal sehingga jika gaya sentrifugalnya besar
maka efisiensi penyisihan partikulat juga akan tinggi.Pada umumnya cyclone dirancang
berbagai diameter (Diameter body = Do). Nilai perbandingan ini akan menentukan
apakah cyclone tersebut termasuk jenis konvensional, efisiensi tinggi atau high
konvensional, efisiensi tinggi dan high throughput. Dapat dilihat pada Tabel 3.2 berikut
Tipe Cyclones
Prinsip dari alat ini merupakan penyisihan partikel dari udara dengan pemberian
Gaya elektrostatik yang diberikan pada partikel berasal dari korona (muatan
listrik yang sangat tinggi), sehingga partikel menjadi bermuatan listrik. Kemudian pada
plat pengumpul diberi muatan yang berbeda dari muatan yang diberikan pada partikel,
sehingga partikel akan menempel pada plat, yang selanjutnya akan meluruh menuju
hopper.
kecepatan udara, luas area pengumpulan, dan debit dari udara, yang dapat dilihat pada
dalam penyisihan debu yang memiliki ukuran kecil dimana diinginkan efesiensi
penyisihan yang cukup tinggi. Bahan yang digunakan pada baghouse filter biasanya
berbentuk tabung atau kantung. Baghouse filter beroperasi dengan prinsip kerja yang
hampir sama dengan vacuum cleaner. Udara yang membawa debu partikulat yang
ditekan melewati kantung-kantung yang terbuat dari bahan yang spesifik. Sehingga
ketika udara melewati bahan tersebut, debu akan terakumulasi pada permukaan bahan
tersebut, menghasilkan udara yang bersih. Bahan yang digunakan berguna untuk
menahan debu. Namun lapisan debu yang terakumulasi di permukaan juga memiliki
keuntungan dalam menciptakan efisiensi yang tinggi dalam proses filtrasi partikel yang
lebih kecil. ( Lapisan debu ini memiliki efek yang sangat penting bagi bahan yang
yang perlu dicermati, sehingga penggunaan alat baghouse filter dalam menanggulangi
partikulat di udara akan efektif. Berikut ini adalah keuntungan dan kekurangan dari
baghouse filter:
Memiliki efisiensi yang tinggi walau untuk partikel yang sangat kecil.
Bahan yang digunakan dapat rusak akibat temperatur yang tinggi atau
kebakaran.
Baghouse filter biasanya digunakan untuk menghilangkan debu dan asap dari
aliran udara dengan menggunakan bahan yang memiliki serat dengan diameter 100-150
µ, dan ruang terbuka yang berada diantara serat tersebut antara 50-75µ. Ruang ini dapat
dilewati oleh debu yang sangat kecil. Sehingga ketika pada saat awal alat baghouse
filter diaplikasikan umunya debu yang kecil akan lolos dari bahan yg digunakan.
Namun setelah terjadinya impaksi, intersepsi dan difusi, maka partikel-partikel debu
tersebut yang akan menutup celah-celah kecil tersebut. Ketika celah tersebut telah
dipenuhi partikulat dan lapisan partikulat dipermukaan bahan telah terbentuk maka
partikulat yang memiliki ukuran 1mm atau kurang bisa mencapai 90%, proses filtrasi
secara jelas tidak hanya dengan mekanisme penyaringan biasa saja. Partikel yang kecil
pada awalnya akan tertangkap dan tertahan pada serat dari bahan karena adanya
BAB IV
karena hal tersebut dapat mengurangi keseluruhan limbah gas yang akan
Efisiensi pengendalian.