PENDAHULUAN
1
lokasi diterapkannya progam Pengelolaan Sampah 3R Berbasis Masyarakat agar
dapat tercapai program zero waste pada masa mendatang. Pada saat ini TPST
tersebut telah melakukan pemilahan dan pengolahan sampah, serta menghasilkan
kompos, sampah makanan untuk pakan ternak, dan sampah kering yang dijual ke
rekanan. Sampah residu dibuang ke TPA.
Pengelolaan sampah di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Desa
Mulyoagung, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang yaitu berbasis reduce, reuse,
recycle (3R) dan melakukan pengolahan sampah dengan cara pemilahan, daur
ulang dan pengomposan. Proses pengomposan sampah dapat menimbulkan
dampak ke lingkungan seperti asidifikasi (pengasaman) dan eutrofikasi.
Pengomposan juga merupakan penyumbang terbesar dari proses pengasaman,
seperti timbulnya ammonia (Finnveden et al., 2000). Polutan utama penyebab
asidifikasi adalah SOx, NOx, HCl dan NH3. Sedangkan eutrofikasi disebabkan
oleh lindi yang dihasilkan di TPST. Gas methane (CH4) yang tersimpan dari
timbulan sampah tergolong gas rumah kaca yang berbahaya. Timbulan sampah
yang semakin tinggi di TPST akan menimbulkan emisi gas metana yang semakin
besar. Peningkatan emisi CH4 mengakibatkan dampak perubahan iklim semakin
luas. Hal ini disebabkan karena gas metana mempunyai daya rusak 20-30 kali
lebih kuat dari CO 2. Pada proses pembusukan sampah organik secara alamiah
akan mengeluarkan gas metana (CH4), gas metana adalah salah satu gas penyebab
terjadinya penipisan lapisan ozon. Dampak tersebut tentu saja akan berbahaya
dikarenakan akan menghasilkan dampak negatif bagi lingkungan
Terkait dengan potensi dampak pencemaran dari aktivitas pengolahan
sampah maka perlu dilakukan analisis mengenai dampak lingkungan yang
membutuhkan alat agar mudah dipahami untuk pemodelan dampak (Bhander
dkk., 2010). LCA merupakan suatu proses yang sistematis untuk
mengidentifikasi, mengukur, dan menilai dampak lingkungan seluruh siklus hidup
suatu produk. Pengembangan sistem pengelolaan sampah yang berkelanjutan
menerapkan perspektif life cycle. Konsep berpikir life cycle seperti Life Cycle
Assessment (LCA) dapat memberikan dukungan informasi yang berbasis ilmu
pengetahuan dalam pengambilan keputusan bidang pengelolaan sampah untuk
2
lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan (Manfredi dkk., 2011). LCA menilai
dampak potensial limbah dan menaksir hasil dalam kaitannya dengan target yang
diusulkan (Güereca, 2006). Metode analisis dampak lingkungan dengan LCA
dapat menggunakan bantuan perangkat lunak, antara lain Simapro. Analisis dalam
SimaPro yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Eco-indicator.
3
dalam rencana meningkatkan kualitas lingkungan dan diharapkan bisa ikut
meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pengelolaan sampah.