Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sejalan dengan laju pertumbuhan penduduk, perubahan pola konsumsi,
gaya hidup, ekonomi dan pembangunan suatu kota, maka meningkatkan jumlah
timbulan sampah, jenis dan keberagaman karakteristik sampah. Hal ini dapat
menyebabkan menurunnya kualitas lingkungan perkotaan karena pengelolaan
persampahan yang kurang memadai, oleh karena itu perlu dilaksanakan suatu cara
untuk menangani masalah sampah tersebut sehingga fenomena sampah yang
selama ini terjadi pada kota tidak menjadi masalah serius bagi warga masyarakat
perkotaan maupun masyarakat pedesaan.
Berdasarkan UU RI Nomor 18 Tahun 2008 tentang pengelolaan sampah
dan PP RI Nomor 81 Tahun 2012 tentang pengelolaan sampah rumah tangga dan
sampah sejenis sampah rumah tangga, mengamanatkan perlunya perubahan
paradigma yang mendasar dalam pengelolaan sampah yang mengutamakan pada
pengurangan dan penanganan sampah. Kegiatan pengurangan sampah bermakna
agar seluruh lapisan masyarakat, baik pemerintah, dunia usaha maupun
masyarakat luas melaksanakan kegiatan pembatasan timbulan sampah, pendauran
ulang dan pemanfaatan kembali sampah atau yang lebih dikenal dengan sebutan
3R (Reduce, Reuse, Recycle). Sesuai dengan tren global, sistem pengelolaan
sampah berorientasi pada isu keberlanjutan, terutama melalui penggabungan
teknologi 3R (Shekdar, 2009). Berdasarkan prinsip 3R, banyak program yang
dilaksanakan dengan kerjasama sektor pemerintah dan swasta dari aspek sosial,
teknologi, ekonomi, kesehatan masyarakat dan perspektif politik (Weng dan
Fujiwara, 2011). Beberapa sarana yang ada untuk mengurangi dan menangani
akumulasi sampah yaitu dengan pengomposan dari sampah basah, pemulihan
bahan melalui daur ulang seperti yang dilakukan di TPST.
TPST Mulyoagung Bersatu yang terletak di Desa Mulyoagung,
Kecamatan Dau, Kabupaten Malang yang berdiri sejak tahun 2011 merupakan

1
lokasi diterapkannya progam Pengelolaan Sampah 3R Berbasis Masyarakat agar
dapat tercapai program zero waste pada masa mendatang. Pada saat ini TPST
tersebut telah melakukan pemilahan dan pengolahan sampah, serta menghasilkan
kompos, sampah makanan untuk pakan ternak, dan sampah kering yang dijual ke
rekanan. Sampah residu dibuang ke TPA.
Pengelolaan sampah di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Desa
Mulyoagung, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang yaitu berbasis reduce, reuse,
recycle (3R) dan melakukan pengolahan sampah dengan cara pemilahan, daur
ulang dan pengomposan. Proses pengomposan sampah dapat menimbulkan
dampak ke lingkungan seperti asidifikasi (pengasaman) dan eutrofikasi.
Pengomposan juga merupakan penyumbang terbesar dari proses pengasaman,
seperti timbulnya ammonia (Finnveden et al., 2000). Polutan utama penyebab
asidifikasi adalah SOx, NOx, HCl dan NH3. Sedangkan eutrofikasi disebabkan
oleh lindi yang dihasilkan di TPST. Gas methane (CH4) yang tersimpan dari
timbulan sampah tergolong gas rumah kaca yang berbahaya. Timbulan sampah
yang semakin tinggi di TPST akan menimbulkan emisi gas metana yang semakin
besar. Peningkatan emisi CH4 mengakibatkan dampak perubahan iklim semakin
luas. Hal ini disebabkan karena gas metana mempunyai daya rusak 20-30 kali
lebih kuat dari CO 2. Pada proses pembusukan sampah organik secara alamiah
akan mengeluarkan gas metana (CH4), gas metana adalah salah satu gas penyebab
terjadinya penipisan lapisan ozon. Dampak tersebut tentu saja akan berbahaya
dikarenakan akan menghasilkan dampak negatif bagi lingkungan
Terkait dengan potensi dampak pencemaran dari aktivitas pengolahan
sampah maka perlu dilakukan analisis mengenai dampak lingkungan yang
membutuhkan alat agar mudah dipahami untuk pemodelan dampak (Bhander
dkk., 2010). LCA merupakan suatu proses yang sistematis untuk
mengidentifikasi, mengukur, dan menilai dampak lingkungan seluruh siklus hidup
suatu produk. Pengembangan sistem pengelolaan sampah yang berkelanjutan
menerapkan perspektif life cycle. Konsep berpikir life cycle seperti Life Cycle
Assessment (LCA) dapat memberikan dukungan informasi yang berbasis ilmu
pengetahuan dalam pengambilan keputusan bidang pengelolaan sampah untuk

2
lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan (Manfredi dkk., 2011). LCA menilai
dampak potensial limbah dan menaksir hasil dalam kaitannya dengan target yang
diusulkan (Güereca, 2006). Metode analisis dampak lingkungan dengan LCA
dapat menggunakan bantuan perangkat lunak, antara lain Simapro. Analisis dalam
SimaPro yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Eco-indicator.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan, maka terlihat bahwa
permasalahan utama dalam penelitian ini adalah perlunya kajian dampak
lingkungan pengelolaan TPST yang berkelanjutan. Hal ini kemudian dirumuskan
menjadi rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimanakah teknis operasional pengelolaan sampah dan dampak
lingkungan di TPST Mulyoagung Kecamatan Dau Kabupaten Malang
dengan metode LCA menggunakan analisis Eco-indicator ?
2. Bagaimanakah opsi skenario pengelolaan sampah di TPST Mulyoagung
Kecamatan Dau Kabupaten Malang yang berkelanjutan?

1.3 Tujuan Penelitian


Tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Menganalisis teknis operasional pengelolaan sampah dan dampak
lingkungan di TPST Mulyoagung dengan metode LCA menggunakan
analisis Eco-indicator.
2. Menentukan opsi skenario pengelolaan sampah di TPST Mulyoagung
yang berkelanjutan.

1.4 Manfaat Penelitian


Manfaat dari penelitian ini ialah diharapkan dari hasil studi ini dapat
memberikan masukan dan pertimbangan dalam menentukan skenario untuk
pengelolaan sampah di TPST Mulyoagung yang berkelanjutan sehingga dapat
mencegah timbulnya dampak lingkungan dan Pemerintah Daerah khususnya

3
dalam rencana meningkatkan kualitas lingkungan dan diharapkan bisa ikut
meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pengelolaan sampah.

1.5 Ruang Lingkup


Ruang lingkup ini digunakan sebagai batasan masalah sehingga penelitian
yang dilakukan lebih terarah dan mendalam. Ruang lingkup dalam penelitian ini
antara lain:
1. Lokasi penelitian dan observasi lapangan dilaksanakan di TPST
Mulyoagung Kecamatan Dau Kabupaten Malang.
2. Melakukan sampling dan analisis untuk menujukkan timbulan, komposisi
dan karakteristik sampah di TPST Mulyoagung Kecamatan Dau
Kabupaten Malang.
3. Waktu penelitian ini adalah Bulan April 2017.
4. Analisis dampak lingkungan dari berbagai skenario dengan metode LCA
menggunakan analisis Eco-indicator.
5. Aspek lingkungan yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah Climate
Change, Acidification, Eutrophication dan Ozone Layer Depletion.
6. Software SimaPro akan digunakan dalam penelitian ini.

Anda mungkin juga menyukai