Anda di halaman 1dari 4

Untuk bahan referensi terkait optimalisasi manajemen Bank Sampah Induk atau Unit di Kabupaten

Tangerang, dapat mengacu pada beberapa sumber berikut:

Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten Tangerang tentang Pengelolaan Sampah: Periksa peraturan
daerah terkait pengelolaan sampah di Kabupaten Tangerang. Dokumen ini akan memberikan
panduan tentang kebijakan dan aturan yang berlaku untuk manajemen bank sampah di wilayah
tersebut.

Penjelasan dan uraian : Pemkab Tangerang Memberlakukan peraturan Bupati nomor 139 Tahun 2022
Tentang “Pengurangan penggunaan kantong sampah plastik.

Adanya bank sampah induk berdasarkan amanat permen LHK No. 14 Tahun 2021 Tentang:
“Pembentukan bank sampah induk di seluruh Wilayah/Kota – Indonesia

Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Tangerang: RPJMD
akan memberikan informasi tentang prioritas pembangunan di Kabupaten Tangerang, termasuk
upaya untuk pengelolaan sampah dan pengembangan bank sampah.

Penjelasan dan uraian : Gerakan Kita Peduli Sampah (KIPPRAH) merupakan gerakan yang
diinisiasi di Kabupaten Tangerang dan merupakan salah satu program yang tertuang di RPJMD
(Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah) 2019-2023.

Hal ini menjadi kepedulian Bupati Zaki terhadap lingkungan, terlebih banyaknya volume sampah
di Kabupaten Tangerang dan mengadakan gerakan pengelolaan dan usaha meminimalisir
sampah sejak tahun lalu yang masih terus bejalan hingga sekarang.

DATA INFORMASI TERBARU JUMLAH VOLUME SAMPAH DI KABUPATEN TANGERANG “


Melansir data DLHK. Dari sampah yang dihasilkan warga di Kabupaten Tangerang 4,1 Juta.
Volume sampah yang dihasilkan mencapai 1.400 Ton per Hari.

Sumber daya manusia dan infrastruktur: Identifikasi sumber daya manusia dan infrastruktur yang
tersedia di Kabupaten Tangerang untuk mendukung manajemen bank sampah. Hal ini termasuk
jumlah petugas, fasilitas pengolahan sampah, sarana transportasi, dan lain sebagainya.

Penjelasan dan uraian : Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Tangerang berkomitmen
mewujudkan misi ke-lima Pemerintah Kabupaten Tangerang yakni Meningkatkan pemerataan
pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup berdasarkan
Rencana Tata Ruang Wilayah.

Dalam mewujudkan misi tersebut, Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Tangerang
berfokus pada isu strategis tentang Penanganan Kerusakan dan Pencemaran Lingkungan yang belum
optimal.

Penanganan isu strategis itu dilakukan dengan program unggulan Dinas Lingkungan Hidup dan
Kebersihan Kabupaten Tangerang yaitu Kita Peduli Permasalahan Limbah dan Sampah (KIPRAH) yang
kemeudian dijabarkan menjadi 4 program. Di antaranya Optimalisasi TPS3R, Pembentukan Bank
Sampah, Budidaya Biokonversi Maggot, dan Revitalisasi TPA.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Tangerang Achmad Taufik mengatakan,
pihaknya telah melakukan berbagai upaya untuk penanganan isu strategis Penanganan Kerusakan
dan Pencemaran Lingkungan yang belum optimal. Mulai dari pengoptimalan TPS3R hingga
pembinaan pelaku industri.
Taufik menerangkan, pada 2022 ini tercatat ada 29 TPS3R (Tempat Pengolahan Sampah Terpadu –
Reduce, Reuse, Recycle) dan 1 sedang dalam proses pembangunan. TPS3R tersebut tersebar di
seluruh wilayah Kabupaten Tangerang. Volume sampah yang ditangani mencapai 44,942 kilogram
perharinya.

Pengalaman Bank Sampah lainnya: Teliti pengalaman bank sampah yang telah sukses di daerah lain.
Studi kasus dari bank sampah yang memiliki manajemen yang efektif dapat memberikan wawasan
dan pelajaran berharga dalam mengoptimalkan manajemen bank sampah di Kabupaten Tangerang.

Penjelasan dan uraian : Sesuai regulasi dan aturan yang berlaku diantaranya bank sampah wajib
memiliki :

Buku administrasi, pemilihan petugas, mengumpulkan sampah dengan prosedur yang benar,
penimbangan, tabungan dan market atau pembeli seperti pengepul.

Optimalisasi Peran Bank Sampah Sebagai Perekayasa Sosial dan Ekonomi dengan Komodifikasi
Limbah Bernilai Kreatif dan Komersial

Pada umumnya jika melihat penerapan manajemen bank sampah yang efektif dan sehat dalam
prosesnya, pola manajemen yang diterapkan oleh Bank Sampah diantaranya :

1. Perencanaan.

Perencanaan ini, Bank Sampah membuat program kerja jangka pendek, yaitu program kerja
organisasi dalam suatu periode tertentu yang jangka waktunya berkisar antara 1-3 tahun yang
dirancang untuk memenuhi berbagai kebutuhan organisasi pada masanya.

2. Organizing. Proses organizing yang dilakukan di Bank Sampah

Membentuk sebuah struktur organisasi yang didalamnya ada beberapa bagian yang akan berperan
dalam pelaksanaan pengelolaan Bank Sampah Di dalam proses pendelegasian tugas masing-masing
anggota.

Memberikan saran dan diadakan forum musyawarah dalam penentuan tugas

Contoh : Masing-masing anggota dalam struktur organisasi Bank Sampah Harus memiliki tugas dan
fungsinya masing-masing.

3. Actuating.

Proses pelaksanaan dari perencanaan yang telah dibuat di, Bank Sampah untuk mengelola sampah
dengan proses mulai dari pengumpulan, pengangkutan, pengolahan dan proses mendaur ulang dari
material sampah.

Mekanisme pengelolaan sampah di Bank Sampah :

a. Setiap nasabah menyisihkan atau mengumpulkan sampah maupun barang Yang sudah tidak
dipakai di rumahnya.

b. Nasabah mempunyai sampah yang akan disetorkan di Bank Sampah

c. Nasabah melakukan pemilihan dengan cara memisahkan sesuai dengan jenisnya karena
setiap jenis sampah memiliki harga yang berbeda.

d. Setelah disetorkan, bank sampah akan melakukan proses penimbangan.


e. Setelah ditimbang, selanjutnya berat sampah dicatat dalam buku milik petugas Bank Sampah
dan diakumulasi dengan harga yang sudah ada di bank sampah itu sendiri.

f. Di dalam buku tersebut adanya catatan pengasilan yang didapatkan setiap nasabah saat
penyetoran sampah.

g. Uang yang didapatkan setiap nasabah ditabung dan dicatat dalam buku tabungan.

h. Sampah yang dikumpulkan dari nasabah pun dikumpulkan di gudang sampah untuk
dilakukan proses pemilahan kembali sesuai jenisnya.

i. Adapun sampah yang didaur ulang di Bank Sampah atau produk turuanan sampah yang bisa
di inovasikan seperti pembuatan tas dari kumpulan plastik dan pupuk kompos dari limbah sampah
itu sendiri.

j. Secara umum, pengelolaan sampah di atas dilakukan sesuai dengan peraturan pemerintah
Nomor 27 tahun 2020 tentang pengelolaan sampah, yang secara spesifik menyebutkan bahwa
pengelolaan sampah dilakukan dengan mengikuti prinsip yang disebut dengan TPS 3R (Reduce,
Reuse, Recycle), yakni :

Tempat dilaksanakannya kegiatan pengumpulan, pemilihan, penggunaan ulang dan pendauran ulang
sampah.

4. Controlling.

Pada tahap terakhir dalam proses manajemen adalah proses controlling atau evaluasi dari semua
kegiatan yang sudah berjalan. Bank Sampah harus melakukan evaluasi setiap minggu dan bulan
sekaligus rapat evaluasi program yang sudah berjalan dan mengagendakan program yang belum
dilaksanakan.

Pelatihan dan pendidikan: Jelajahi program pelatihan dan pendidikan yang telah dilakukan di wilayah
lain terkait manajemen bank sampah. Pelatihan petugas bank sampah dan pendidikan masyarakat
tentang pentingnya pengelolaan sampah dapat membantu meningkatkan kinerja dan partisipasi
dalam bank sampah di Kabupaten Tangerang.

Penjelasan dan uraian : Pelatihan Manajemen Bank Sampah bagi Masyarakat di Kabupaten
Tangerang bertujuan untuk mengedukasi dan memotivasi masyarakat tentang pentingnya
pengelolaan sampah melalui bank sampah.

Tujuannya Masyarakat telah mengetahui konsep bank sampah dan manfaat pengelolaan sampah
melalui bank sampah setelah mengikuti kegiatan ini.

Masyarakat merasa termotivasi untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan

dan berperan dalam pengelolaan sampah melalui bank sampah. Adapun saran yang dapat diberikan:

Masyarakat bekerja sama dengan aparatur desa dapat mendirikan bank

sampah. Hal ini mendukung program pemerintah daerah Kabupaten Tangerang agar Masyarakat
dapat mendirikan pengurus bank sampah sehingga operasional berjalan lebih terarah.

Kerjasama dengan pihak terkait tentang kerjasama antara bank sampah dengan seperti pemerintah
daerah, dinas terkait, organisasi lingkungan, dan sektor swasta. Kerjasama ini dapat memberikan
dukungan teknis, sumber daya, dan akses ke pasar bagi bank sampah di Kabupaten Tangerang.
Publikasi jurnal dan penelitian terkait manajemen bank sampah. Tujuannya dapat memberikan
pemahaman yang lebih mendalam tentang strategi dan praktik terbaik dalam manajemen bank
sampah.

Anda mungkin juga menyukai