Anda di halaman 1dari 7

1.1.

Simple Present Tense

Formula untuk Simple Present Tense adalah:

Subject + Verb1 + Object + Modifier

Note: jika subject diikuti oleh adjective atau noun, gunakan be: is/am/are. Is digunakan jika
subject-nya singular yaitu he, she, it dan noun yang dapat digantikan dengan subject pronoun he,
she atau it; Am jika subject-nya I; Sedangkan, are jika subject-nya you, they, atau we. Subject
pronoun I, you, they, we, dan noun yang dapat digantikan dengan I, you, they atau we disebut
plural subject.

Contoh:

1. Farmers in Jati Bali grow rice crops twice a year. (Petani-petani di Jati Bali bercocok
tanam padi dua kali setahun).
2. Some students usually conduct research on vegetative plant propagations. (Beberapa
siswa biasanya melakukan penelitian pada perbanyakan tanaman vegetatif).
3. Transpiration starts to increase at 8 a.m. (Transpirasi mulai meningkat jam 8 pagi).

Note: Pada contoh 1 dan 2 digunakan plural verb karena subject-nya plural, sedangkan pada
contoh yang ketiga digunakan singular verb [verb1 + (s atau es)] karena didahului oleh singular
subject.

Kapan verb1 ditambahkan huruf s dan kapan ditambahkan huruf es sehingga menjadi singular
verb yang benar? Hampir semua singular verb dibentuk dengan menambahkan huruf s diakhir
verb1 (i.e. Verb1 + s). Namun, mengingat jumlah verb sangat banyak, maka yang perlu
dipahami/dihafal sekarang adalah kapan kita harus menambahkan es. Ketentuannya adalah jika
verb1 berakhiran dengan huruf “o, x, ch, y, th, s, dan sh” maka Verb1 + es.

Contoh:

Verb1 Verb1 + es Meaning


go goes pergi
do does melakukan/mengerjakan
box boxes bertinju
watch watches menonton
pinch pinches mencubit
punch punches memukul
study studies belajar
cry cries menangis
fly flies terbang
try tries mencoba
press presses menekan, tindis
pass passes lulus, meloloskan
smash smashes memukul
brush brushes menyikat
bath bathes mandi
sooth soothes menenangkan
wash washes mencuci

Note:

 Huruf ‘y’ yang didahului oleh konsonan berubah menjadi ‘i’ (Lihat: studies, tries, cries).
 Verb have (mempunyai) berubah secara tidak beraturan menjadi has.

Pertanyaan berikutnya adalah kapan simple present tense digunakan?

Simple present tense digunakan:

1. untuk menyatakan kejadian-kejadian yang terjadi secara reguler (regular happening).

Contoh:

1. The sun rises in the east and sets in the west. (Matahari terbit di timur dan tenggelam di
barat).
2. The full moon comes every 30 days. (Purnama datang tiap 30 hari).
3. The planet earth takes 365 days to rotate the sun. (Planet bumi butuh 365 hari untuk
mengelilingi matahari).

2. untuk menyatakan kebiasan-kebiasaan yang dilakukan oleh subject kalimat (habitual


action); Kebiasaan-kebiasaan tersebut masih berlangsung sampai sekarang dan (mungkin) akan
terus berlanjut ke masa yang akan datang (future).

Contoh:

1. My son always goes to school on foot. (Putra saya selalu pergi ke sekolah dengan
berjalan kaki).
2. Mr. Bain usually plays badminton every Sunday morning but he did not show up last
Sunday. (Mr Bain biasanya main bulutangkis tiap minggu pagi tetapi dia tidak muncul
(tidak main) hari Minggu yang lalu).
3. Mr. Budi always drives a car to the office. (Mr. Budi selalu mengendarai mobil ke
kantor).

3. Untuk menyatakan argumen atau teori yang sudah diakui kebenarannya.

Contoh:
1. The prices of goods always increase when the availabilities of the goods drop in market.
(Harga-harga barang selalu naik ketika ketersedianya di pasar menurun).
2. Solar radiation is required during photosynthesis. (Radiasi surya dibutuhkan selama
proses fotosintesis).
3. Twenty-five divided by five is equal to five. (25 dibagi 5 sama dengan 5).

4. Untuk menyatakan/mengekspresikan keadaan atau kondisi seseorang atau sesuatu pada


saat sekarang (pada saat diekspresikan). Verbs untuk mengekspresikan seseorang atau sesuatu
ini terkait dengan proses/keadaan di dalam otak, terkait dengan perasaan, terkait dengan panca
indera, dan terkait dengan kepemilikan. Verbs seperti ini secara kolektif disebut Stative Verbs.
Verbs ini sering kita gunakan atau dengar dalam kehidupan sehari-hari. Jadi, perhatikan dan
hafalkan verbs dalam tabel berikut!

Terkait dengan proses/keadaan di dalam otak


know (tahu) doubt (meragukan)
believe (percaya) need (memerlukan/butuh)
understand (mengerti/paham) prefer (lebih suka)
imagine (membayangkan) mean (berarti)
think (berfikir/mengira/kira) forget (melupakan/lupa)
recognize (mengenali) remember (mengingat/ingat)
Terkait dengan perasaan
hate (benci) like (suka)
love (cinta) want (menginginkan/ingin)
Terkait dengan panca indera
hear (mendengar) sound (terdengar)
see (melihat) look (melihat/tampak)
smell (mencium/tercium) seem (tampak)
appear (muncul) taste (merasakan/terasa)
Terkait dengan kepemilikan
have (mempunyai) possess (mempunyai)
own (mempunyai) belong (milik)

Note: Stative verbs bersifat pasif dan tidak digunakan dalam continuous tenses. Tetapi, beberapa
stative verbs juga dapat bersifat aktif, bermakna sedikit berbeda dengan stative verbs, dan dalam
hal ini, dapat digunakan dalam continuous tenses. Perbedaan penggunaan verbs bersifat pasif dan
aktif ini dibahas secara lebih detail di topik Simple present tense vs present continous tense.

Contoh:

1. I think I know him. (Saya kira/rasa saya tahu dia).


2. I understand English better now. (Saya paham bahasa Inggris dengan lebih baik
sekarang).
3. I love you very much. (Saya sangat mencintai kamu).
4. The song sounds good but I cannot catch every single word in it. (Lagu itu terdengar
manis tapi saya tidak dapat menangkap satu kata pun dari lagu itu).
5. The snack tastes so delicious. (Camilan itu terasa begitu lezat).
6. I believe you. (Saya percaya kamu).
7. The tragic accident sometimes appears in my mind. (Kecelakaan tragis itu kadang-kadang
muncul di benak saya).
8. She has two dogs and one cat. (Dia punya dua anjing dan satu kucing), etc.

5. Untuk menyatakan fakta yang ada sekarang. Penekanannya lebih pada adanya fakta, bukan
pada proses terjadinya fakta. Verb yang sering digunakan di sini antara lain: consist of, contain,
include, exist, cost, be (i.e: is, am, dan are, atau be jika mengikuti modal auxiliary).

Contoh:

1. She weighs more than 100 kg. She is very fat. (Dia beratnya lebih dari 100 kg. Dia sangat
gemuk).
2. I want to buy these shoes. How much do they cost? (Saya mau beli sepatu ini. Berapa
harganya?).
3. Cigarettes contain a lot of nicotine and other harmful substances. (Rokok-rokok
mengandung banyak nikotin dan zat-zat berbahaya lainnya).

6. Untuk membuat request (permintaan/minta tolong) dan command (perintah).

Contoh:

1. May I borrow your pen, please? (Boleh saya pinjam pulpenmu?).


2. Make teams that consist of 5 people each! (Buatlah tim yang masing-masing terdiri dari 5
orang).

Note: Dalam simple present tense, sering digunakan adverb seperti: always (selalu), often
(sering), usually (biasanya), sometimes (kadang-kadang), seldom (jarang), never (tidak pernah).
Adverbs ini biasanya ditempatkan diantara subject dan verb. Tetapi jika kalimat menggunakan
be, adverb ditempatkan setelah be (Lihat contoh 4). Walaupun disisipi adverb, bentuk verb tidak
berubah. Artinya, jika subject-nya singular (orang ketiga tunggal), verbnya tetap singular (Lihat
contoh 5). Selain adverbs, simple present tense juga sering disisipi modal auxilliary seperti can
(dapat), may (boleh, mungkin), dan must (harus). (Lihat contoh 6). Dan ingat, gunakan base verb
(kate kerja dasar) setelah modal auxilliary. Singular verb tidak pernah digunakan setelah modal
auxiliary (Lihat contoh 7). Penggunaan modal auxilliary akan dibahas secara khusus pada
posting berikutnya.

Contoh:

1. I usually watch Hollywood movies to maintain my English proficiency. (Saya biasanya


nonton film-film Hollywood untuk mempertahankan kemampuan bahasa Inggris saya).
2. They always arrive on time. (Mereka selalu tiba tepat waktu).
3. My children sometimes go to Kuta Beach to practice their English. (Anak-anak saya
kadang-kadang pergi ke pantai Kuta untuk melatih bahasa Ingggrisnya).
4. He is never late. (Dia tak pernah telat).
5. Because he seldom studies hard, he seldom gets good results. (Karena dia jarang belajar
keras, dia jarang dapat nilai bagus).
6. Can I go now? No, you can’t. You must stay here until we finish doing our homework.
(Dapat saya pergi sekarang? Tidak. Kamu harus tetap di sini sampai kita selesai
mengerjakan PR kita).
7. He must go to see a doctor now. (Dia harus pergi ke dokter sekarang).
Negative Form

Bentuk negatif dari kalimat dalam Simple Present Tense dibuat dengan menambahkan kata bantu
‘do’ atau ‘does’ (tergantung dari subject kalimat) dan not, seperti terlihat dalam formula berikut,

Subject + (does/do) + not + Verb1 + Object + Modifier

Note:

a) Jika kalimat positifnya menggunakan singular verb (i.e. verb1 + s/es), gunakan kata
bantu does sebelum not dan jangan lupa untuk merubah singgular verb tersebut menjadi
verb1. Does not dapat disingkat doesn’t dan do not dapat disingkat don’t.

b) Jika kalimat positifnya menggunakan be (i.e. is, am atau are), kata bantu do atau does
tidak diperlukan. Yang perlu dilakukan di sini hanyalah menyisipkan not setelah be, yang
masing-masing dapat disingkat menjadi isn’t/ aren’t. Kontraksi am + not adalah ain’t,
tetapi jangan gunakan kontraksi ini dalam tulisan/percakapan formal karena sangat tidak
formal.

Contoh:

1. The sun does not rise in the west and does not set in the east. (Matahari tidak terbit di
barat dan tidak tenggelam di timur).
2. The full moon does not come every 15 days. (Purnama tidak datang tiap 15 hari).
3. The planet earth does not take 400 days to rotate the sun. (Planet bumi tidak butuh 400
hari untuk mengelilingi matahari).
4. My son does not always go to school on foot. (Putraku tidak selalu pergi ke sekolah
dengan berjalan kaki).
5. Mr. Bain does not always play badminton every Sunday morning. (Mr Bain tidak selalu
main bulutangkis tiap minggu pagi).
6. Mr. Budi does not always drive a car to the office. (Mr. Budi tidak selalu naik mobil ke
kantor).
7. I do not believe you. (Saya tidak percaya kamu).
8. I do not understand English better now. (Saya tidak memahami bahasa Inggris dengan
lebih baik sekarang).
9. The song does not sound good but I can catch every single word in it. (Lagu itu tidak
terdengar manis tapi saya dapat menangkap setiap kata di lagu itu).
10. The snack does not taste good. (Camilan itu tidak terasa lezat).
11. I do not love you very much. (Saya tidak sangat cinta kamu).
12. I do not always watch Hollywood movies to maintain my English proficiency. (Saya
tidak selalu nonton film-film Hollywood untuk mempertahankan kemampuan bahasa
Inggrisku).
13. My children do not always practice their English every Saturday night. (Anak-anakku
tidak selalu melatih bahasa Ingggrisnya setiap sabtu malam).
14. He is never late. (Dia tak pernah telat).
15. Although he does not always study hard, he always gets good results. (Walaupun dia
tidak selalu belajar keras, dia selalu memperoleh nilai bagus).

Yes/No Questions

Yes/No Questions untuk Simple Present Tense dibuat dengan menempatkan kata bantu does/do
atau be is/am/are sebelum subject. Perhatikan formula berikut:

Does/Do + Subject + Verb1 + Object + Modifier?

Contoh:

1. Do farmers in Jati Bali grow rice crops twice a year? (Apakah petani-petani di Jati Bali
bercocok tanam padi dua kali setahun?).
2. Do some students usually conduct research on vegetative plant propagations? (Apakah
beberapa siswa biasanya melakukan penelitian pada perbanyakan tanaman vegetatif?).
3. Does transpiration start to increase at 8 a.m? (Apakah transpirasi mulai meningkat jam 8
pagi?).

Pola di atas khusus untuk positive yes/no questions. Cara membuat negative yes/no questions,
questions tag, information questions, dan embedded questions dibahas secara detail di topik How
to Address Questions.

Anda mungkin juga menyukai