Disusun Oleh:
Gracia Ayu Christina
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Gout adalah penyakit autoimun sistemik kronis yang tidak diketahui
penyebabnya dikarekteristikan dengan reaksi inflamasi dalam membrane
sinovial yang mengarah pada destruksi kartilago sendi dan deformitas lebih
lanjut (Junaidi, 2006.)
Berdasarkan angka kejadian Gout di Negara Inggris 80% dari 5 juta
penduduk yang tinggal, penderitaGout adalah usia 70 tahun. Sedangkan
penduduk Amerika penderita Gout mencapai 70-90% dari 40 juta penduduk
yang tinggal disana dan kebanyakan yaitu berusia 75 tahun. Di Indonesia
sendiri kejadian Gout secara umum mencapai 30,3% dari jumlah penduduk
yang ada. Prevalensi di Indonesia pada penderita Gout yaitu, 5% pada usia < 40
tahun, 30% pada usia 40-60 tahun, dan 60% pada usia > 61 tahun. Untuk
Artritis Reumatoidlutut prevalensinya cukup tinggi yaitu 15,5 % pada pria dan
12,7% pada wanita (Koentjoro, 2010).
Rasa nyeri yang ditimbulkan oleh penyakit Gout memerlukan
pengobatan. Pengurangan rasa nyeri dapat dilakukan dengan pemberian terapi
farmakologis dan nonfarmakologis. Obat-obatan dari dokter dapat diberikan
sebagai terapi farmakologis, sepertipenggunaan opiate (narkotika),
nonopiat/obat AINS (Anti InflamasiNonsteroid). Obat-
obatananalgesiksangatmudahdiberikan, namun banyak penderita yang
mendapatkan analgetik dengan jangka panjang untuk menguranginyeri. Situasi
ini mendorong dikembangkannnya sejumla hmeto denon farmakologi untuk
mengurangi nyeri (Price & Wilson, 2006).
Metode nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri, salah satunya adalah
dengan pemberian kompres jahe. Penelitian dari Universitas
NegeriGorontalo, menyebutkan bahwa pemberian kompres jahe dapat
menurunkan skala nyeri dari 1 responden mengalami nyeri ringan, dan 9
responden mengalami sedang, serta 5 responden mengalami nyeri berat dan
sesudah dikompres dengan jahe di dapatkan hasil penurunanterdapat 3
responden yang tidak mengeluh tidak nyeri, 8 responden yang mengalami
nyeri ringan, serta 4 responden yang mengalaminyerisedang
(YunistiahPodungge, 2015)
Berdasarkan alasan diatas Penulis ingin membuktikan khasiat jahe
dalam menurunkan tingkat nyeri penerima manfaat (PM) di Kecamatan
Ngawen Kabupaten Blora. Sehingga hasil penerapan jurnal ini dapat
dijadikan pertimbangan dalam pemberian terapi nonfarmakologi untuk
mengurangi rasa nyeri, terutama persendian.
B. Tujuan Penulisan
Untuk mengetahui pengaruh kompres jahe terhadap tingkat nyeri penderita
Gout Artritis atau Asam Urat
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian
Kompres jahe dapat menurunkan nyeri pada asam urat. Kompres
jahe merupakan pengobatan tradisional atau terapi alternative untuk
mengurangi nyeri atau bengkak pada penderita asam urat. Kompres jahe
hangat memiliki kandungan enzim siklooksigenasi yang dapat
mengurangi peradangan pada penderita asam urat, selain itu jahe juga
memiliki efek farmakologis yaitu rasa panas dan pedas, dimana rasa
panas ini dapat meredakan rasa nyeri, kaku, spasme otot atau terjadinya
vasodilatasi pembuluh darah, manfaat yang maksimalakan di capai
dalam waktu 20 menit sesudah afikasi panas (Agustin, 2010).
E. Cara mengompres
K. METODE
a. Ceramah
BAB IV
LAPORAN KEGIATAN
A. PICO
Hasil pengkajian pada hari Senin, 20 September 2021 Ny.S mengeluh
tangan kanannya terasa nyeri. Ny.S saat ini belum mendapatkan terapi untuk
mengurangi nyerinya. Berdasarkan pengkajian tersebut, intervensi yang dapat
dilakukan pada Penerima manfaat Ny.S yaitu dengan melakukan kompres jahe
dengan massage.
Zat aktif dalam jahe yaitu oleoresin yang berperan sebagai antioksidan dan
antiinflamasi yang baik dalam mencegah perburukan osteoathritis (Swarbrick dan
Boylan, 2005), Hal ini didukung oleh Susilowati (2013), jahe mengandung
senyawa Phenol yang terbuktim emiliki efek antiradang dan diketahui ampuh
mengusir penyakit sendi juga ketegangan yang dialami otot. Selain itu rimpang
jahe juga mengandung senyawa penting berupa minyak atsiri.
B. Tinjauan Kasus
Ny.S (55 tahun) tinggal di Ngawen Kabupaten Blora. Ny.S mengatakan
mengatakan mengatakan merasakan sakit pada bagian tangan (riwayat asam urat)
“jimpe/linu”. Nyeri seperti dipukul-pukul, skala nyeri 4, nyeri dirasakan hilang
timbul. Pada pagi saat bangun tidur terkada nyerinya kambuh. Pemeriksaan yang
telah dilakukan perawat pada Ny. S pada hari Senin, 20 September 2021 yaitu
- TD 120/70 mmHg
- RR 20x/mnt
- Nadi 67x/mnt
- Suhu 36℃
C. Dasar Pembanding
Penggunaan kompres jahe berlandaskan pada jurnal penelitian yang disusun
oleh Yunistiah Podungge, Herlina Jusuf Universitas Negeri Gorontalo. Hasil
penelitiannya menunjukkan bahwa kompres jahe dapat dinyatakan pengaruh
kompres jahe terhadap nyeri lutut pada lansia dan wilayah kerja Puskesmas
Tamalate Kota Gorontalo, Hal ini disebabkan karena adanya pengaruh kompres
jahe terhadap nyeri lutut pada lansia disebabkankarena jahe selain sebagai
tanaman rempah juga merupakan tanaman obat atau terapi herbal yang memiliki
efek farmakologi yaitu rasa panas dan pedas, dimana rasa panasinilah yang dapat
meredakan nyeri sehingga berkhasiat dalam mengurangi nyeri lutut atau penyakit
reumatik (Susilowati 2013)
Berdasarkan penelitian diatas menjadi dasar penulis untuk membuktikan
kebenaran dari penurunan skala nyeri lansia dengan Gout setelah diberikan
kompres jahe, disini saya akan melakukan dengan cara mengkompres Penerima
Manfaat dengan cara Kompres Jahe saja tidak menggunakan air hangat.
D. Implementasi
Tindakan keperawatan dengan menggunakan kompres jahe. Adapun cara
untuk melakukan kompres tersebut yaitu sebagai berikut:
1. Menyiapkan alat untuk kompres, adapun peralatannya yaitu
a. Parutan untuk memarut Jahe
b.Piring / nampan untuk menampung parutan jahe atau yang bisa digunakan
c. Pisau dapur untuk mengupas Jahe
2. Menyediakan tempat untuk mengompres
Pastikan keamanan dan kenyamanan Penerima Manfaat saat melakukan
kompres jahe.
3. Setelah alat dan tempat tersedia dengan baik, lakukan kompres pada bagian
kaki Penerima Manfaat khususnya bagian persendiannya terutama lutut.
Kompres dilakukan dengan tahap sebagai berikut :
a. Atur posisi Penerima Manfaat sesuai kenyamanannya
b.Tempelkanparutanjahekebagianlutut/ sendi-sendipenerimamanfaat yang
terasanyeri
c. Lakukan kompres selama 20 menit,
E. Hasil
Hasil Implementasi Kompres Hangat Rebusan Jahe dengan Massage
Hari/ Tanggal/ Skala Nyeri Skala Nyeri Setelah
Jam Sebelum Pemberian
Pemberian Kompres
Kompres
Selasa, 21 4 2
September 2021
F. Diskusi
Dampak nyeri pada Gout adalah penurunan kualitas harapan hidup seperti
kelelahan yang menurunkan rentang gerak tubuh dan menimbulkan nyeri pada
gerakkan. Kekakuan bertambah berat pada pagi hari saat bangun tidur, nyeri hebat
pada awal gerakkan tetapi kekakuan tidak berlangsung lama yaitu kurang dari
seperempat jam. Kekakuan di pagi hari menyebabkan berkurangnya kemampuan
gerak dalam melakukan gerak ekstensi, keterbatasan mobilitas fisik dan efek
sistemik yang ditimbulkan adalah kegagalan organ dan kematian (Price, 2006).
B. Saran
Junaidi, 2006. Rematik dan Asam Urat. Jakarta : PT Bhuana Ilmu Populer
Kerlompok Gramedia
Lestari, Indah, 2014. Terapi Kompres Jahe dan Massage Pada Osteoathritis di
Panti Wreda ST. Theresia Dharma Bhakti Kasih Surakarta. Surakarta :
STIKes Kusuma Husada
Price, A.S dan Wilson, M.L, 2006. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses
Penyakit. Jakarta : EGC
Ramdhan, Hendry dan Sela, Baihaki Agung, 2010. 99 Bisnis Franchise Top
Dunia. Jakarta : PT Elex Media Komputindo
Wijayakusuma, Hembing, 2007. Atasi Rematik dan Asam Urat Ala Hembing.
Jakarta : Puspa Swara
YunistiahPodungge, 2015.
PengaruhKompresJaheTerhadapNyeriLututPadaLansia di Wilayah
KerjaPuskesmasTalalateKota Gorontalo: UniversitasNegriGorontal.