( Juni 2002 )
Daftar Isi
BAB 1 PENGANTAR.........................................................................................................1
Selamat Berjumpa di Buku Pedoman ini !..................................................................1
Persyaratan Minimal Kemampuan Membaca, Menulis & Berhitung...........................1
Definisi....................................................................................................................... 1
Berapa Lama Mencapai Kompetensi ?.......................................................................2
Simbol........................................................................................................................ 2
Terminologi.................................................................................................................2
BAB 2 ARAHAN BAGI PELATIH......................................................................................5
Peran Pelatih..............................................................................................................5
Strategi Penyajian......................................................................................................5
Alat Bantu yang Dibutuhkan untuk Menyajikan Kompetensi Ini..................................6
Peraturan.................................................................................................................... 6
Sumber-sumber untuk Mendapatkan Informasi Tambahan........................................6
BAB 3 STANDAR KOMPETENSI.....................................................................................7
Judul Unit................................................................................................................... 7
Deskripsi Unit.............................................................................................................7
Kemampuan Awal......................................................................................................7
Elemen Kompetensi dan Kriteria Unjuk Kerja.............................................................7
Variabel...................................................................................................................... 8
Pengetahuan dan Keterampilan Pokok......................................................................9
Konteks Penilaian.......................................................................................................9
Aspek Penting Penilaian.............................................................................................9
Keterkaitan dengan Unit Lain...................................................................................10
Kompetensi Kunci yang akan Didemonstrasikan dalam Unit Ini...............................10
Tingkat Kemampuan yang Harus Ditunjukkan dalam Menguasai Kompetensi ini....10
BAB 4 STRATEGI PENYAJIAN......................................................................................11
A Rencana Materi.................................................................................................11
B Cara Mengajarkan Standar Kompetensi...........................................................13
C Materi Pendukung untuk Pelatih.......................................................................17
Lembar Informasi..........................................................................................18
Tugas .......................................................................................................... 38
Transparansi.................................................................................................79
BAB 5 CARA MENILAI UNIT INI......................................................................................97
Apa yang Dimaksud dengan Penilaian ?..................................................................97
Apa yang Dimaksud dengan Kompeten?.................................................................97
Pengakuan Kompetensi yang Dimiliki.......................................................................97
Kualifikasi Penilai.....................................................................................................97
Ujian yang Disarankan.............................................................................................98
Checklist yang Disarankan Bagi Penilai.................................................................104
Lembar Penilaian....................................................................................................105
BAB 1 PENGANTAR
Definisi
Seseorang yang berkeinginan untuk memperoleh kompetensi seharusnya berkenan
menamakan dirinya sebagai peserta latih. Dalam situasi pelatihan, anda dapat ditempatkan
sebagai siswa, pelajar atau sebagai siswa, sehingga seorang pengajar kompetensi ini
adalah sebagai pelatih. Sebaliknya, dalam situasi pelatihan anda juga dapat ditempatkan
sebagai guru, mentor, fasilitator atau sebagai supervisor.
Simbol
Dalam keseluruhan paket pelatihan akan kita lihat beberapa simbol. Berikut penjelasan
tentang simbol :
Simbol Keterangan
Terminologi
Akses dan Keadilan
Mengacu kepada fakta bahwa pelatihan harus dapat diakses oleh setiap orang tanpa
memandang umur, jenis kelamin, sosial, kultur, agama atau latar belakang pendidikan.
Penilaian
Proses formal yang memastikan pelatihan memenuhi standar-standar yang dibutuhkan oleh
industri. Proses ini dilaksanakan oleh seorang penilai yang memenuhi syarat (cakap dan
berkualitas) dalam kerangka kerja yang sudah disetujui secara Nasional.
Penilai
Seseorang yang telah diakui/ditunjuk oleh industri untuk menilai/menguji para tenaga kerja
di suatu area tertentu.
Kompeten
Mampu melakukan pekerjaan dan memiliki keterampilan, pengetahuan dan sikap yang
diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan secara efektif ditempat kerja serta sesuai dengan
standar yang sudah ditetapkan.
Pelatihan Berdasarkan Kompetensi
Pelatihan yang berkaitan dengan kemampuan seseorang dalam menguasai suatu
kompetensi/ keahlian secara terukur dan mengacu pada standar yang sudah ditetapkan.
Menerangkan fokus penilaian dan poin-poin utama yang mendasari suatu penilaian.
Konteks Penilaian
Menetapkan dimana, bagaimana dan dengan metode apa penilaian akan dilaksanakan.
Elemen Kompetensi
Elemen atau Sub-Kompetensi adalah keterampilan-keterampilan yang membangun suatu
unit kompetensi.
Acuan Penilaian
Acuan penilaian adalah garis pedoman tentang bagaimana sebuah unit kompetensi harus
dinilai.
Adil
Tidak merugikan para peserta tertentu.
Fleksibel
Tidak ada pendekatan tunggal terhadap penyampaian dan penilaian unjuk kerja dalam
sistem pelatihan berdasarkan kompetensi.
Penilaian Formatif
Kegiatan penilaian berskala kecil yang dilakukan selama pelatihan, yaitu untuk membantu
dalam memastikan bahwa pelajaran dilaksanakan secara baik dan adanya umpan balik
kepada peserta tentang kemajuan yang mereka capai.
Kompetensi Kunci
Kompetensi yang menopang seluruh unjuk kerja dalam suatu pekerjaan. Ini meliputi:
mengumpulkan, menganalisis, mengorganisasikan dan mengkomunikasikan ide-ide dan
informasi, merencanakan dan mengorganisasikan aktifitas, bekerja dengan orang lain dalam
sebuah tim, memecahkan masalah penggunaan teknologi, menggunakan ide-ide teknik-
matematis .
Kompetensi-kompetensi ini digolongkan ke dalam tingkat yang berbeda sebagai berikut:
Tingkat kemampuan yang harus ditunjukkan dalam menguasai
kompetensi ini
Tingkat Karakteristik
1 Tugas-tugas rutin dalam prosedur sudah tercapai dan secara periodik
kemajuannya diperiksa oleh supervisor.
2 Tugas-tugas yang Iebih luas dan lebih kompleks dengan peningkatan
kemampuan diri untuk menangani pekerjaan secara otonomi. Supervisor
melakukan pengecekan-pengecekan atas penyelesaian pekerjaan.
3 Bertanggung jawab atas aktifitas-aktifitas yang kompleks dan non-rutin yang
diarahkan dan bertanggung jawab atas pekerjaan orang lain.
Strategi Penyajian
Strategi panyajian adalah dengan menyediakan informasi yang diperlukan tentang
bagaimana melaksanakan pelatihan berdasarkan program yang dilaksanakan di tempat
kerja dan/atau di tempat pelatihan/ organisasi yang bersangkutan.
Menerangkan peran suatu unit dan tempatnya dalam susunan kompetensi yang ditetapkan
oleh industri. Hal ini juga memberikan pedoman tentang unit lain yang dapat dinilai bersama.
Standar Kompetensi Nasional
Kompetensi-kompetensi yang sudah disepakati secara nasional dan standar-standar
penampilan kerja yang dijadikan acuan oleh segala fihak dalam melakukan suatu pekerjaan.
Kriteria Unjuk kerja
Kriteria-kriteria atau patokan yang digunakan untuk menilai apakah seseorang sudah
mencapai suatu kompetensi dalam suatu unit kompetensi.
Variabel
Penjelasan tentang rincian tempat pelatihan dengan perbedaan konteks yang mungkin
dapat diterapkan pada suatu unit kompetensi tertentu.
Reliabel
Menggunakan metode-rnetode dan prosedur-prosedur yang menguatkan terhadap standar
kompetensi dan tingkatannya diinterpretasikan serta diterapkan secara konsisten kepada
seluruh konteks dan seluruh peserta pelatihan.
Valid
Penilàian terhadap fakta-fakta dan kriteria unjuk kerja yang sama akan menghasilkan hasil
akhir penilaian yang sama dari penilai yang berbeda.
Pengakuan Kemampuan yang Dimiliki (RCC- Recognition of Current Competence)
Pengakuan akan keterampilan, pengetahuan dan kemampuan sesseorang yang telah
dicapainya. (lihat RPL)
Pengakuan Terhadap Pengalaman Belajar (RPL- Recognition of Prior Learning)
Pengakuan terhadap hasil belajar sebelum mempelajari suatu unit kompetensi untuk
mendukung pencapaian unit kompetensi tersebut. Hal tersebut biasanya adalah kompetensi
yang berkaitan dengan standar kompetensi industi dan juga berkaitan dengan pembelajaran
dan pelatihan sebelumnya. (lihat RCC)
Penilaian Sumatif
Penilaian ini dilakukan setetah pelatihan unit kompetensi selesai, yakni untuk memastikan
bahwa peserta pelatihan sudah mencapai kriteria unjuk kerja.
Peserta
Orang yang menerima / mengikuti pelatihan.
Pelatih
Orang yang memberikan pelatihan.
Pengetahuan dan Keterampilan Pokok
Definisi atau uraian tentang keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk
mencapai suatu keahlian/keterampilan pada tingkat yang telah ditetapkan
Deskripsi Unit
Gambaran umum tentang program pembelajaran/ kompetensi yang hendak dicapai.
Strategi Penyajian
Variasi kegiatan pelatihan yang disarankan untuk penyampaian kompetensi ini meliputi :
pengajaran ( tatap muka )
tugas-tugas praktik
tugas-tugas proyek
studi kasus
melalui media (video, referensi, dll )
kerja kelompok
bermain peran dan simulasi.
kunjungan/ kerja industri
Pelatih harus memilih strategi pelatihan yang Iayak untuk kompetensi yang sedang
diberikan, baik situasi maupun kebutuhan pesertanya. Contohnya, jika praktik industri atau
magang tidak memungkinkan, beragam simulasi, demonstrasi dan penggunaan multi media
mungkin cukup memadai.
Peraturan
Perhatikan peraturan-peraturan atau hukum yang relevan serta panduan yang dapat
mempengaruhi kegiatan anda, dan yakinkan bahwa peserta pelatihan anda mengikutinya.
Judul Unit
Las Busur Manual-IC
Deskripsi Unit
Unit ini merupakan unit lanjutan yang bertujuan untuk mempersiapkan seorang teknisi las
memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja tentang proses las busur manual tahap
ketiga pada level I , khusus untuk pengelasan pipa baja serta penerapannya di industri.
Kemampuan Awal
Peserta pelatihan harus telah memiliki kemampuan awal berikut :
Las TIG/GTAW -B
Las Busur Manual-IB
Variabel
Unit ini bermaksud memberikan pengetahuan, sikap kerja serta keterampilan untuk
keahlian las busur manual untuk level I tahap ketiga ( C ) yang relevan dengan bidang
las dan fabrikasi logam.
a. Sasarannya adalah segala macam pekerjaan bengkel pada industri-industri
manufaktur di linkungan Pulau Batam dan Bintan serta Indonesia umumnya.
b. Penekanan dari unit ini adalah hal-hal yang mendasar tentang teknik-teknik
pengelasan sambungan sudut dan sambungan tumpul ( butt ) kampuh V pada
pipa baja karbon posisi sumbu miring 45 ( 6F dan 6G ) tidak dapat diputar.
c. Pelatihan dapat dilaksanakan di bengkel pelatihan atau di industri yang
relevan dengan persyaratan ;
Tersedia bengkel dengan kelengkapan peralatan kerja las busur manual
dan TIG/GTAW serta ruang guru yang sebaiknya berdekatan dengan
bengkel tersebut.
Tersedia alat pemotongan dengan gas.
Tersedia alat-alat tangan ( hand and power tools ).
Tersedia sumber-sumber belajar dan media pembelajaran.
Tersedia alat-lat keselamatan dan kesehatan kerja las.
d. Permasalahan keselamatan dan kesehatan kerja yang perlu diperhatikan :
Pemakaian pakaian yang cocok, sepatu kerja, helm las dan/ atau kaca
mata pengaman ( bila diperlukan ).
Lingkungan kerja yang sehat dan aman dengan ventilasi dan sistem
pengisap udara yang memadai.
Pencahayaan yang cukup.
Konteks Penilaian
Unit ini dapat dilakukan penilaiannya oleh lembaga pelatihan, asosiasi atau industri
tempat bekerja. Penilaian seharusnya meliputi penilaian kemampuan praktik/unjuk kerja
dan penilaian pokok-pokok pengetahuan dengan beberapa metoda penilaian.
Tingkat Karakteristik
1 Melakukan tugas-tugas rutin berdasarkan prosedur yang baku dan tunduk pada
pemeriksaan kemajuannya oleh supervisor.
2 Melakukan tugas-tugas yang Iebih luas dan lebih kompleks dengan peningkatan
kemampuan untuk pekeijaan yang dilakukan secara otonom. Supervisor melakukan
pengecekan-pengecekan atas penyelesaian pekerjaan.
3 Melakukan aktifitas-aktifitas yang kompleks dan non-rutin, yang diatur sendiri dan
bertanggung jawab atas pekerjaan orang lain.
A Rencana Materi
Catatan: 1. Penyajian bahan, pengajar, peserta dan penilai harus yakin dapat memenuhi seluruh rincian yang tertuang dalam standar
kompetensi.
2. Isi perencanaan merupakan kaitan antara kriteria unjuk kerja dengan pokok-pokok keterampilan dan pengetahuan .
2.0 Mengidentifikasi prosedur 2.1 Persiapan peralatan dan Prosedur Pengelasan Pipa Penyajian Handout
dan teknik pengelasan pipa bahan diidentifikasi dan Posisi 6F dan 6G : Tanya jawab/ OHT
pada posisi sumbu 45 tidak diterapkan. - persiapan peralatan dan bahan diskusi
dapat diputar (6F dan 6G). 2.2 Penempatan pipa pada posisi las
6F dan 6G serta posisi
- penempatan bahan las dan
elektroda dijelaskan.
posisi elektroda
2.3 Arah, gerakan elektroda dan
urutan pengelasan difahami - arah, gerakan dan urutan
dan dijelaskan pegelasan
Keterampilan, pengetahuan dan sikap Bagaimana saya akan menyampaikan pengetahuan, keterampilan dan sikap kepada
seperti apakah yang saya inginkan untuk siswa?
dimiliki siswa.?
1.1 Macam-macam pemeriksaan dan Instruktor/ pelatih menerangkan tentang macam-macam pemeriksaan dan pengujian las
pengujian las tanpa merusak (NDT) dan tanpa merusak (NDT) dan dengan merusak (DT) pada pengelasan pipa.
dengan merusak (DT) pada pengelasan
pipa dijelaskan. HO 2 – 15
OHT 1 - 15
1.2 Pemeriksaan las pada pipa diterapkan. Instruktor/ pelatih menjelaskan metode-metode pemeriksaan hasil las yang banyak
diterapkan pada pengelasan pipa dan memberi tugas yang relevan dengan ketersediaan
alat-alat pemeriksaan hasil las.
HO 2 - 6
Tugas 8
1.3 Pengujian dengan merusak hasil las pada Instruktor/ pelatih menjelaskan metode-metode pengujian hasil las yang banyak
pipa diterapkan. diterapkan pada pengelasan pipa dan memberi tugas yang relevan dengan ketersediaan
alat-alat uji.
Jika perlu, mengulang ( review ) paket-paket sebelumnya yang berhubungan dengan hal
tersebut.
HO 8 - 13
Keterampilan, pengetahuan dan sikap Bagaimana saya akan menyampaikan pengetahuan, keterampilan dan sikap kepada
seperti apakah yang saya inginkan untuk siswa?
dimiliki siswa.?
Tugas 9
2.1 Persiapan peralatan dan bahan Instruktor/ pelatih mendemonstrasikan tentang teknik-teknik persiapan peralatan dan
diidentifikasi dan diterapkan. bahan untuk pengelasan posisi 6F dan 6G.
HO 16
OHT 16
2.2 Penempatan pipa pada posisi 6F dan 6G Instruktor/ pelatih menjelaskan tentang penempatan pipa pada posisi 6F dan 6G serta
serta posisi elektroda dijelaskan. mengulang ( review ) posisi elektroda.
HO 17 - 18
OHT 16
2.3 Arah, gerakan elektroda dan urutan Instruktor/ pelatih menjelaskan tentang arah, gerakan elektroda dan urutan pengelasan
pengelasan difahami dan dijelaskan pada posisi 5F dan 6G.
HO 18 - 20
OHT 17 - 18
3.1 Bahan disiapkan sesuai gambar kerja dan Instruktor/ pelatih memeriksa bahan-bahan las ( pipa ) sebelum dilakukan pengelasan
ditempatkan sesuai dengan posisi
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 14
Batam Institutional Development Project
556864232.doc
Bab 4 Strategi Penyajian B Cara Mengajarkan Standar Kompetensi
Keterampilan, pengetahuan dan sikap Bagaimana saya akan menyampaikan pengetahuan, keterampilan dan sikap kepada
seperti apakah yang saya inginkan untuk siswa?
dimiliki siswa.?
pengelasan yang ditentukan. dengan mengacu pada gambar kerja serta peletakan benda kerja ( 6F atau 6G )
Tugas 1 – 9
3.2 Elektroda dipilih dan digunakan sesuai Instruktor/ pelatih memeriksa penggunaan elektroda / kawat las agar sesuai ketentuan
dengan ketentuan (mengacu pada WPS). dalam tugas praktik.
Tugas 1 – 9
3.3 Pengelasan akar (root) menggunakan Instruktor/ pelatih memberikan contoh-contoh penerapan ( mendemonstrasikan ) dan
elektroda cellulose dan low hydrogen atau peserta ditugasi untuk melakukan sesuai dengan petunjuk dan demonstrasi, yakni
menggunakan proses las TIG/GTAW pengelasan root dengan menggunakan elektroda cellulose, low hydrogen serta dengan
dengan memperhatikan prosedur petunjuk menggunakan proses las TIG/ GTAW.
keselamatan & kesehatan kerja yang
(Root dengan proses las TIG/ GTAW hanya bagi peserta yang telah lulus Paket Las TIG-B )
berlaku.
Intruktor/ pelatih memeriksa peletakan bahan dan proses pengelasan root untuk tiap
tugas praktik.
Tugas 3 – 5
3.4 Las pengisian (filler) dan las akhir Instruktor/ pelatih memberikan contoh-contoh penerapan ( mendemonstrasikan ) dan
(capping) menggunakan elektroda rutile peserta ditugasi untuk melakukan sesuai dengan petunjuk dan demonstrasi, yakni
atau low hydrogen pada poisi sumbu 45 pengelasan filler dan capping dengan menggunakan elektroda rutile dan low hydrogen.
tidak dapat diputar (6F dan 6G), dilakukan
dengan memperhatikan prosedur dan Intruktor/ pelatih memeriksa proses pengelasan filler dan capping untuk tiap tugas praktik.
petunjuk keselamatan & kesehatan kerja
yang berlaku.
Tugas 1 – 2 & 6 - 7
Keterampilan, pengetahuan dan sikap Bagaimana saya akan menyampaikan pengetahuan, keterampilan dan sikap kepada
seperti apakah yang saya inginkan untuk siswa?
dimiliki siswa.?
3.5 Benda hasil las dibersihkan sesuai standar Instruktor/ pelatih memberikan penjelasan tentang teknik-teknik membersihkan benda
prosedur operasional. kerja dan mendemontrasikannya serta memberi tugas tentang hal yang sama pada
peserta.
Tugas 1 – 9
Lembar Informasi HO 1
BSDC-0709
HO 2
HO 3
pembacaan ukuran
HO 4
Taper gauge digunakan untuk memeriksa jarak/ celah suatu konstruksi sambungan
(mengukur root gap ), sedang cermin inspeksi ( inspection mirror ) digunakan untuk
melihat/ memeriksa bagian-bagian pengelasan yang tidak dapat terlihat secara
langsung, misalnya hasil pengelasan root pada pipa.
HO 5
Dial/ Pit Depth Gauge adalah alat yang digunakan untuk pemeriksaan dengan akurasi
tinggi, yaitu untuk mengukur kedalaman undercut, tinggi las ( capping ) dan lubang takik
las ( cacat akibat busur las ).
HO 6
Membersihkan permukaan benda kerja, sehingga terbebas dari debu, minyak, dll
Jika memang terdapat cacat, zat pewarna yang terperangkap akan terhisap keluar
daerah yang retak atau pori-pori dan akan tercetak pada zat pengembang berwarna
putih.
HO 7
Film tersebut akan terkena pencahayaan sinar x yang menembus sambungan las,
setelah proses pencahayaannya film dicuci dan film negatifnya akan menunjukkan citra
profil hasil lasan beserta cacatnya.
HO 8
Pemeriksaan radiografi banyak dipakai karena cara ini dapat dilakukan pada semua
jenis bahan dan film negatifnya dapat disimpan sebagai dokumentasi yang permanen.
Sinar-X
bahan
6. Pengujian Hidrostatik
Pengujian ini dilakukan pada pekerjaan pemipaan, dimana sistem diisi dengan air yang
temperaturnya tidak lebih dari 38 C, kemudian diberi tekanan dengan menggunakan
pompa yang dipasang monometer pengukur tekanan, besarnya tekanan pengujian
minimum adalah sekitar satu setengah kali tekanan kerja pada pipa.
HO 9
pengujian lengkung arah melintang ( longitudinal bend test )
pengujian pematahan kampuh las ( nick break test )
Sedangkan pada pipa yang dilakukan secara melingkar, terutama untuk pengelasan
pada posisi 5G dan 6G biasanya dilakukan pengujian :
Pengujian pelengkungan ( bend test )
Pengujian makro ( macro test )
( Sebagian materi Pemeriksaan dan Pengujian Las untuk pelat diuraikan pada Unit
BSDC-0706 )
Berikut ini adalah teknik pengambilan benda uji dan proses pengujian pada pengelasan
bejana bertekanan ( boiller and pressure vessel ) dan pipa :
pipa
Detail “A”
Kampuh/ jalur las
Benda uji
penguat
pipa
Digunakan
kampuh X
Adapun untuk pengambilan benda uji adalah sebagai berikut : ( yakni untuk pengujian-
pengujian yang telah diuraikan di atas )
HO 10
pipa
Jalur las
1. Pengujian Tarik pada Jalur Las/ Memanjang ( All Weld Metal Tensile Test )
Bahan uji untuk pengujian tarik pada jalur las/ memanjang diambil dari jalur las (hasil las)
yang kemudian dibentuk dengan menggunakan mesin-mesin perkakas ( mesin bubut ).
Pengujian ini adalah untuk mengetahui kekuatan tarik dari bahan las ( weld metal )
sebelum benda uji tersebut putus.
Bahan uji
HO 11
Min. 12mm
50mm
60mm
Bekas putus
jepitan/ grip
Jalur las
Cacat las
HO 12
permukaan diratakan
dan dipoles
permukaan dilabur
dengan larutan asam
Hasil Las
HO 13
Suatu sampel diambil dari bagian yang sudah dilas serta digerinda atau dikikir halus
sebelum dilengkungkan. Sampel tersebut kemudian diletakkan dibawah alat pres dan
dilengkungkan tanpa menjadi patah atau retak.
Tes pelengkungan yang banyak dilakukan adalah :
Hasil Las
Rol
HO 14
5. Pengujian Pukul-Takik ( Impact Test )
Pengujian ini adalah untuk mengetahui ketahanan suatu bahan las terhadap beban
pukul secara tiba-tiba.
Bahan uji harus disiapkan sesuai tipe mesin uji yang akan digunakan, dimana persiapan
bahan uji dapat berupa/ ukuran berikut :
Hasil las
Urutan Pengujian :
Penunjukan seberapa jauh
Posisi pergerakan bandul setelah
pertama memukul benda uji
Ayunan
bandul
bandul
pemukul
bahan uji
HO 15
6. Pengujian Pematahan Kampuh Las ( Nick Break )
Pengujian pematahan kampuh las ( nick break ) ini mengukur kualitas internal
penampang melintang dari sambungan las yang sudah selesai dikerjakan. Rigi las diiris/
dialur sedikit untuk memastikan agar bisa patah sepanjang rigi las. Bagian ini dipatahkan
dengan dipres atau ditahan pada ragum dan dipukul dengan palu.
dialur
Kurangnya penetrasi
Rongga
Terperangkapnya terak
HO 16
HO 17
c. Metode-metode Pengelasan
1. Las Catat ( review )
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan las catat (tack weld) pada
pengelasan pipa adalah sebagai berikut :
Bahan las harus bersih dari bahan-bahan yang mudah terbakar dan karat.
Jumlah las catat pada pengelasan pipa secara umum adalah 3 sampai 4 las catat
atau tergantung pada WPS pekerjaan tersebut.
Agar lebar gap ( root gap ) sama di sekeliling pipa, maka sebaiknya gunakan
pasak atau pembatas setebal gap pada saat las catat dilakukan.
Panjang las catat adalah antara 2 – 3 kali tebal pipa yang dilas atau sekitar
20mm.
Secara umum tidak ada perbedaan teknik pembuatan las catat untuk semua posisi
pengelasan.
( Metode-metode pembuatan las catat tersebut telah dibahas pada Paket Las
busur Manual-IA / Unit BSDC 0707 )
45
Tidak dapat
diputar/ tetap
HO 18
45
Tidak dapat
diputar/ tetap
3. Arah Pengelasan
Arah pengelasan ( elektroda ) pada proses las busur manual pada posisi 6Fdan 6G terdiri
dari: arah naik dan arah turun, dimana penerapan kedua arah pengelasan tersebut harus
mengacu pada tuntutan pekerjaannya atau WPS.
Secara umum untuk pengelasan root dengan menggunakan elektroda cellulose
diterapkan pengelasan arah turun dan jika menggunakan elektroda low hydrogen adalah
arah naik, sedangkan untuk pengisian ( filler ) dan pengelasan akhir ( capping )
diterapkan arah naik, kecuali WPS pekerjaan tersebut menentukan arah turun.
Ketentuan-ketentuan arah pengelasan pipa pada posisi 6F dan 6G relatif sama dengan
pengelasan pada posisi 5F dan 5G, dimana jika mulai dari arah atas, maka dimulai dari
posisi jam 11.00 atau jam 01.00 ( sudut 30 dari titik puncak ) melintas posisi jam 12.00
dan berakhir pada posisi jam 06.00 sampai jam 07.00 atau pada posisi jam 05.00.
Sedangkan jika pengelasan dilakukan dimulai dari bawah, maka setengah jalur pengisian
pertama pada posisi jam 05.00 atau jam 07.00.
HO 19
ARAH TURUN
ARAH NAIK
Khusus
untuk las
sambungan
sudut (fillet)
HO 20
c) Urutan pengelasan :
Urutan pengelasan sambungan sudut pada pipa atau pipa-flens adalah relatif sama
dengan urutan pengelasan sambungan sudut posisi tegak pada pengelasan pelat dan
pengelasan sambungan tumpul ( kampuh V ) pada pipa adalah relatif sama dengan
pengelasan sambungan tumpul pada pelat pada posisi tegak.
4 (capping)
2 & 3 (filler)
1 (root)
Tugas
Tugas 1
A. Tujuan Instruksional
Setelah mempelajari dan berlatih tugas ini, peserta diharapkan mampu membuat sambungan
pipa-flens posisi 6F tidak dapat diputar ( tetap ) menggunakan elektroda rutile dengan
memenuhi kriteria :
kaki las 8 mm
bentuk jalur las rata atau cembung dan seimbang
sambungan jalur rata
undercut maksimum 10 % dari panjang pengelasan
tidak ada overlap
terak terperangkap maksimum 2 mm2.
D. Gambar Kerja
150 8
200
Jalur 1
Jalur 2 atau
E. Langkah kerja.
2. Siapkan bahan las ( pipa ) ukuran 6 inchi tebal 8mm x 100mm dan pelat ukuran 200
x 200 x 8mm.
3. Tempatkan benda kerja pada posisi 6F ( sumbu 45- tetap ) dengan menggunakan alat
bantu atau dilas catat pada dudukan atau klem benda kerja.
4. Atur amper pengelasan sesuai dengan diameter elektroda ( 90 – 120 Amp ) atau lihat
tabel amper las pada bungkus elektroda.
5. Lakukan pengelasan jalur pertama arah naik dimulai dari bawah pipa dengan
menggunakan elektroda AWS E 6013 ( rutile ).
6. Periksakan hasil las pada pembimbing sebelum melanjutkan pada jalur berikutnya
9. Lanjutkan pengelasan sampai selesai, dan bertanyalah pada pembimbing bila ada hal-
hal yang kurang difahami, terutama tentang teknik pengelasannya.
………………….., … …… ..200…
Penilai,
Tugas 2
A. Tujuan Instruksional
Setelah mempelajari dan berlatih tugas ini, peserta diharapkan mampu mengelas sambungan
pipa-flens posisi 6F menggunakan elektroda low hydrogen dengan memenuhi kriteria :
kaki las 8 mm
bentuk jalur las rata atau cembung dan seimbang
sambungan jalur rata
undercut maksimum 10 % dari panjang pengelasan
tidak ada overlap
terak terperangkap maksimum 2 mm2.
D. Gambar Kerja
150 8
200
Jalur 1
Jalur 2 atau
E. Langkah kerja.
2. Siapkan bahan las ( pipa ) ukuran 6 inchi tebal 8mm x 100mm dan pelat ukuran 200
x 200 x 8mm.
3. Tempatkan benda kerja pada posisi 6F ( sumbu 45- tetap ) dengan menggunakan alat
bantu atau dilas catat pada dudukan atau klem benda kerja.
4. Atur amper pengelasan sesuai dengan diameter elektroda ( 90 – 140 Amp ) atau lihat
tabel amper las pada bungkus elektroda.
5. Lakukan pengelasan jalur pertama arah naik dimulai dari bawah pipa dengan
menggunakan elektroda AWS E 7018 ( low hydrogen ).
6. Periksakan hasil las pada pembimbing sebelum melanjutkan pada jalur berikutnya
9. Lanjutkan pengelasan sampai selesai, dan bertanyalah pada pembimbing bila ada hal-
hal yang kurang difahami, terutama tentang teknik pengelasannya.
………………….., … …… ..200…
Penilai,
Tugas 3
A. Tujuan Instruksional
Setelah mempelajari dan berlatih tugas ini, peserta diharapkan mampu mengelas akar (root)
pada pipa sambungan tumpul kampuh V posisi sumbu 45 ( 6G ) menggunakan elektroda
cellulose dengan memenuhi kriteria :
Tinggi penetrasi 1mm
Perpaduan 100%
Sambungan rata dan berpadu
Ketebalan root sama
Undercut maksimum 10%
D. Gambar Kerja
Posisi Pengelasan :
60
100
5 - 150
200
E. Langkah kerja.
1. Siapkan peralatan las busur manual dan alat-alat bantu.
2. Siapkan 2 buah pipa ukuran 8 inchi ( 200 mm ) tebal 10 mm x 100 mm dibevel 30
3. Atur gap antara 1,5 – 2 mm. Lakukan las catat pada 4 tempat dengan panjang
20mm, dan yakinkan bahwa kedua pipa benar-benar rata ( selisih permukaan pipa
maksimu 1mm ).
4. Bersihkan dan grinda las catat dengan menggunakan cutting disk sehingga kedua
sisinya menjadi tirus, agar sambungan jalur terjadi perpaduan yang sempurna.
digrinda
5. Tempatkan benda kerja pada posisi sumbu 45 ( 6G ) dengan menggunakan alat
bantu.
6. Atur amper pengelasan sesuai dengan diameter elektroda ( 70 – 90 Amp ) atau
sesuaikan dengan tabel amper las pada bungkus elektroda.
7. Lakukan pengelasan akar arah turun dimulai dari atas pipa ( jam 11.00 atau 1.00 dan
berakhir antara jam 5.00 – 7.00 ) dengan menggunakan elektroda AWS E 6010 atau
6011 ( cellulose ). Tiap sambungan harus ditiruskan seperti perlakuan pada las catat.
8. Selesaikan pengelasan akar dengan cara yang sama pada kedua sisi pipa, dan
bertanyalah pada pembimbing bila ada hal-hal yang kurang difahami, terutama tentang
teknik pengelasannya.
9. Bersihkan dan dinginkan benda kerja .
10. Serahkan benda kerja pada pembimbing untuk diperiksa.
11. Ulangi pekerjaan jika belum mencapai kriteria yang ditetapkan, yakni dengan
menggunakan sisi pipa yang belum terpakai.
potong
Jalur untuk
pengulangan/
perbaikan
………………….., … …… ..200…
Penilai,
Tugas 4
A. Tujuan Instruksional
Setelah mempelajari dan berlatih tugas ini, peserta diharapkan mampu mengelas akar (root)
pada pipa sambungan tumpul kampuh V posisi sumbu 45 ( 6G ) menggunakan elektroda low
hydrogen dengan memenuhi kriteria :
Tinggi penetrasi 1mm
Perpaduan 100%
Sambungan rata dan berpadu
Ketebalan root sama
Undercut maksimum 10%
D. Gambar Kerja
Posisi Pengelasan :
60
100
200
1
E. Langkah kerja.
1. Siapkan peralatan las busur manual dan alat-alat bantu.
2. Siapkan 2 buah pipa ukuran 8 inchi ( 200 mm ) tebal 10 mm x 100 mm dibevel 30
3. Atur gap antara 1,5 – 2 mm. Lakukan las catat pada 4 tempat dengan panjang
20mm, dan yakinkan bahwa kedua pipa benar-benar rata ( selisih permukaan pipa
maksimu 1mm ).
4. Bersihkan dan grinda las catat dengan menggunakan cutting disk sehingga kedua
sisinya menjadi tirus, agar sambungan jalur terjadi perpaduan yang sempurna.
digrinda
5. Tempatkan benda kerja pada posisi sumbu 45 ( 6G ) dengan menggunakan alat
bantu.
6. Atur amper pengelasan sesuai dengan diameter elektroda ( 70 – 90 Amp ) atau lihat
tabel amper las pada bungkus elektroda.
7. Lakukan pengelasan akar arah naik dimulai dari bawah pipa ( jam 7.00 atau 5.00 dan
berakhir antara jam 1.00 – 11.00 ) dengan menggunakan elektroda AWS E 7016 (low
hydrogen). Tiap sambungan harus ditiruskan seperti perlakuan pada las catat.
8. Selesaikan pengelasan akar dengan cara yang sama pada kedua sisi pipa, dan
bertanyalah pada pembimbing bila ada hal-hal yang kurang difahami, terutama tentang
teknik pengelasannya.
9. Bersihkan dan dinginkan benda kerja .
10. Serahkan benda kerja pada pembimbing untuk diperiksa.
11. Ulangi pekerjaan jika belum mencapai kriteria yang ditetapkan, yakni dengan
menggunakan sisi pipa yang belum terpakai.
potong
Jalur untuk
pengulangan/
perbaikan
………………….., … …… ..200…
Penilai,
Tugas 5
A. Tujuan Instruksional
Setelah mempelajari dan berlatih tugas ini, peserta diharapkan mampu mengelas akar (root)
pada pipa sambungan tumpul kampuh V posisi sumbu 45 tidak dapat diputar ( 6G )
menggunakan proses Las TIG/ GTAW dengan memenuhi kriteria :
Tinggi penetrasi 1mm
Perpaduan 100%
Sambungan rata dan berpadu
Ketebalan root sama
Undercut maksimum 10%
D. Gambar Kerja
Posisi Pengelasan :
60
100
200
E. Langkah kerja.
1. Siapkan peralatan las busur manual dan alat-alat bantu.
2. Siapkan 2 buah pipa ukuran 8 inchi ( 200 mm ) tebal 10 mm x 100 mm dibevel 30
3. Atur gap antara 1,5 – 2 mm. Lakukan las catat pada 4 tempat dengan panjang
20mm, dan yakinkan bahwa kedua pipa benar-benar rata ( selisih permukaan pipa
maksimu 1mm ).
potong
Jalur untuk
pengulangan/
perbaikan
………………….., … …… ..200…
Penilai,
Tugas 6
A. Tujuan Instruksional
Setelah mempelajari dan berlatih tugas ini, peserta diharapkan mampu mengelas sambungan
tumpul kampuh V posisi sumbu 45 ( 6G ) menggunakan elektroda rurile dengan memenuhi
kriteria :
lebar jalur las (capping) 14 mm
tinggi jalur las 2mm
sambungan jalur rata
penetrasi minimum 90%
undercut maksimum 10 % dari panjang pengelasan
tidak ada overlap
terak terperangkap maksimum 2 mm2.
D. Gambar Kerja
Peletakan Pipa :
100
200
Urutan Las :
capping
Kawat inti
E. Langkah kerja.
1. Siapkan peralatan las busur manual dan alat-alat bantu.
2. Siapkan bahan las yang telah selesai dilas jalur 1 ( root ), yakni hasil pekerjaan pada
tugas 3, 4, atau 5.
3. Yakinkan bahwa jalur root benar-benar bersih, bila perlu periksakan pada pembimbing
untuk diperiksa ulang.
4. Tempatkan benda kerja pada posisi sumbu 45 ( 6G ) dan atur amper pengelasan 90 –
120 Amp untuk pengelasan filler .
5. Lakukan las pengisian ( filler ) sesuai urutan pengelasan (lihat Gambar Kerja)
menggunakan elektroda AWS E 6013 3,2mm atau 2,6mm.
6. Periksakan hasil las pada pembimbing sebelum melanjutkan pada jalur berikutnya.
7. Bersihkan tiap jalur las dengan sikat baja dan grinda. Kemudian lakukan menyetelan
kembali pada mesin las jika diperlukan.
digrinda
8. Sebelum dilakukan pengelasan capping grinda
permukaan jalur las sehingga tersisa antara 0,5 – 1
mm dari pemukaan bahan, yakni untuk
menghasilkan capping yang rata dan seimbang.
9. Lanjutkan pengelasan sampai selesai, dan bertanyalah pada pembimbing bila ada hal-
hal yang kurang difahami, terutama tentang teknik pengelasannya.
12. Ulangi pekerjaan jika belum mencapai kriteria yang ditetapkan. Jika bahan las habis,
maka lakukan langkah kerja seperti tugas 3 sebelum melakukan pengerjaan ulang
pada tugas 6.
7. Distorsi Maksimum 5
………………….., … …… ..200…
Penilai,
Tugas 7
A. Tujuan Instruksional
Setelah mempelajari dan berlatih tugas ini, peserta diharapkan mampu mengelas sambungan
tumpul kampuh V posisi sumbu 45 ( 6G ) menggunakan elektroda low hydrogen dengan
memenuhi kriteria :
lebar jalur las (capping) 14 mm
tinggi jalur las 2mm
sambungan jalur rata
penetrasi minimum 90%
undercut maksimum 10 % dari panjang pengelasan
tidak ada overlap
terak terperangkap maksimum 2 mm2.
D. Gambar Kerja
Peletakan Pipa :
100
200
Urutan Las :
capping
Kawat inti
E. Langkah kerja.
1. Siapkan peralatan las busur manual dan alat-alat bantu.
2. Siapkan bahan las yang telah selesai dilas jalur 1 ( root ), yakni hasil pekerjaan pada
tugas 3, 4, atau 5.
3. Yakinkan bahwa jalur root benar-benar bersih, bila perlu periksakan pada pembimbing
untuk diperiksa ulang.
4. Tempatkan benda kerja pada posisi sumbu 45 ( 6G ) dan atur amper pengelasan 90 –
140 Amp untuk pengelasan filler .
5. Lakukan las pengisian ( filler ) sesuai urutan pengelasan (lihat Gambar Kerja)
menggunakan elektroda AWS E 7018 3,2mm atau 2,6mm.
6. Periksakan hasil las pada pembimbing sebelum melanjutkan pada jalur berikutnya.
7. Bersihkan tiap jalur las dengan sikat baja dan grinda. Kemudian lakukan menyetelan
kembali pada mesin las jika diperlukan.
digrinda
8. Sebelum dilakukan pengelasan capping grinda
permukaan jalur las sehingga tersisa antara 0,5 – 1
mm dari pemukaan bahan, yakni untuk
menghasilkan capping yang rata dan seimbang.
9. Lanjutkan pengelasan sampai selesai, dan bertanyalah pada pembimbing bila ada hal-
hal yang kurang difahami, terutama tentang teknik pengelasannya.
12. Ulangi pekerjaan jika belum mencapai kriteria yang ditetapkan. Jika bahan las habis,
maka lakukan langkah kerja seperti tugas 3 sebelum melakukan pengerjaan ulang
pada tugas 6.
7. Distorsi Maksimum 5
………………….., … …… ..200…
Penilai,
Tugas 8
Petunjuk :
1. Siapkan masing-masing satu sambungan T dan sambungan tumpul kampuh V dari
hasil latihan pada tugas 1 atau 2 dan 6 atau 7.
2. Siapkan alat-alat pemeriksaan hasil las secara visual, antara lain :
alat ukur kaki las / lebar las untuk sambungan T
alat ukur kerataan, tinggi dan lebar jalur las untuk hasil sambungan tumpul
3. Bersihkan benda kerja, sehingga permukaan las dapat diamati secara baik.
4. Lakukan pengamatan/ pemeriksaan visual berikut :
Ukuran hasil las pada sambungan T dan sambungan tumpul kampuh V.
Cacat las
5. Bertanyalah pada pembimbing jika ada hal-hal yang kurang difahami sebelum
melakukan tugas.
7. Distorsi Maksimum 5
………………….., … …… ..200…
Penilai,
Tugas 9
Petunjuk :
1. Siapkan hasil sambungan tumpul kampuh V dari hasil latihan pada tugas dan 6 atau 7.
2. Siapkan alat-alat pengujian lengkung hasil las
3. Potong benda uji selebar 30 mm sesuai gambar berikut, yakni untuk bahan uji
lengkung root dan face / capping masing masing-masing 2 (dua) sampel uji :
4. Beri tanda masing-masing permukaan benda uji ( root bend dan face bend )
5. Bersihkan dan grinda kedua permukaan jalur las, baik root maupun face / capping
sehingga permukaan bahan uji sama tebal dengan bahan las.
6. Lakukan pengujian lengkung dengan menggunakan alat pelengkung sesuai petunjuk
pembimbing :
7. Bertanyalah pada pembimbing jika ada hal-hal yang kurang difahami sebelum
melakukan tugas.
1. Face bend - 1
2. Root bend - 1
3. Face bend - 2
4. Root bend - 2
Catatan :
………………….., … …… ..200…
Penilai,
OHT 1
Transparansi
OHT 2
Alat-alat Ukur untuk Pemeriksaan Las
pembacaan ukuran
OHT 3
2. Taper Gauge :
OHT 4
4. Dial/ Pit Depth Gauge :
memeriksa undercut
OHT 5
Menyemprotkan zat
pengembang (biasanya
berwarna putih) untuk
menarik keluar zat pewarna
dari retak.
OHT 6
Pengujian dengan Ultrasonik ( review )
kabel
transducer/ sensor
Sinar-X
bahan
OHT 7
Pengujian Hidrostatik
Pengujian ini dilakukan pada pekerjaan pemipaan, dimana
sistem diisi dengan air yang temperaturnya tidak lebih dari
38 C, kemudian diberi tekanan dengan menggunakan
pompa yang dipasang monometer pengukur tekanan,
besarnya tekanan pengujian minimum adalah sekitar satu
setengah kali tekanan kerja pada pipa
Destructive Test / DT
Terdiri dari :
OHT 8
pipa
Detail “A”
Kampuh/ jalur las
Benda uji
penguat
pipa
Digunakan
kampuh X
OHT 9
pipa
Jalur las
Keterangan :
1. Pengujian tarik pada jalur las/ memanjang ( all weld metal
tensile test )
2. Pengujian makro ( macro test )
3. Pengujian tarik arah melintang ( transverse tensile test )
4. Pengujian lengkung pada face/ capping ( face bend test )
5. Pengujian lengkung pada root ( root bend test )
6. Pengujian pukul-takik ( impact test )
7. Pengujian lengkung arah melintang ( longitudinal bend test )
8. Pengujian pematahan kampuh las ( nick break test )
OHT 10
Bahan uji
Min. 12mm
50mm
60mm
Bekas putus
jepitan/ grip
OHT 11
Jalur las
Jumlah jalur las (run) pada sambungan
Tingkat penembusan dan daerah peleburan
Daerah pengaruh panas ( HAZ / Heat Affected Zone )
Cacat las
permukaan diratakan
dan dipoles
permukaan dilabur
dengan larutan asam
OHT 12
Hasil Las
OHT 13
Hasil Las
Rol
OHT 14
Hasil las
Urutan Pengujian :
Penunjukan seberapa jauh
Posisi pergerakan bandul setelah
pertama memukul benda uji
Ayunan
bandul
bandul
pemukul
bahan uji
OHT 15
dialur
OHT 16
Penempatan Pipa – 6F
45
Tidak dapat
diputar/ tetap
Penempatan Pipa – 6G
45
Tidak dapat
diputar/ tetap
OHT 17
Arah Pengelasan
OHT 18
Khusus
untuk las
sambungan
sudut (fillet)
Urutan Pengelasan – 6F
Urutan Pengelasan – 6G
4 (capping)
2 & 3 (filler)
1 (root)
Kualifikasi Penilai
Dalam kondisi Iingkungan kerja, seorang peniIai industri yang diakui akan menentukan
apakah seorang pekerja mampu melakukan tugas yang terdapat dalam unit kompetensi ini .
Untuk menilai unit ini mungkin Anda akan memilih metode yang ditawarkan dalam pedoman
ini, atau mengembangkan metode Anda sendiri untuk melakukan penilaian. Para penilai
harus memperhatikan petunjuk penilaian dalam standar kompetensi sebelum memutuskan
metode penilaian yang akan dipakai.
Penilaian Teori
3. Tuliskan nama ( minimum 3 macam ) alat-alat yang digunakan untuk pemeriksaan hasil
las dan jelaskan fungsinya.
…………………… …………………………………
…………………… ………………………………….…………………… ………………..
…………………… ………………………………….
…………………… ………………………………….…………………… ………………..
…………………… ………………………………….
…………………… ………………………………….…………………… ………………..
4. Jelaskan secara singkat prinsip kerja alat uji ultrasonik dan dengan sinar-X ( lengkapi
dengan gambar )
…………………… ………………………………….…………………… ………………..
…………………… ………………………………….…………………… ………………..
…………………… ………………………………….…………………… ………………..
…………………… ………………………………….…………………… ………………..
…………………… ………………………………….…………………… ………………..
…………………… ………………………………….…………………… ………………..
…………………… ………………………………….…………………… ………………..
…………………… ………………………………….…………………… ………………..
…………………… ………………………………….…………………… ………………..
Gambar :
7. Apa tujuan pengujian pukul takik dan pengujian pematahan kampuh las secara umum ?
Jelaskan !
a. Pengujian pukul takik :
…………………… ………………………………….…………………… ………………..
…………………… ………………………………….…………………… ………………..
b. Pengujian pematahan kampuh las :
…………………… ………………………………….…
…………………… ………………………………….…
…………………… ………………………………….…
Gambar :
3. Jelaskan penerapan gerakan/ ayunan elektroda pada pengelasan pipa posisi 6F dan 6G
(lengkapi dengan gambar ) untuk penggunaan jenis elektroda cellulose dan low
hydrogen.
…………………… ………………………………….…………………… ………………..
…………………… ………………………………….…………………… ………………..
…………………… ………………………………….…………………… ………………..
…………………… ………………………………….…………………… ………………..
Penilaian Praktik
Pokok-pokok Perlu
Pengetahuan dan Tugas-tugas Penilaian Ya Tidak Latihan
Keterampilan Lanjutan
1.0 Menjelaskan dan 1.1 Macam-macam pemeriksaan dan
melaksanakan pengujian las tanpa merusak (NDT)
macam-macam dan dengan merusak (DT) pada
pemeriksaan dan pengelasan pipa dijelaskan.
pengujian las. 1.2 Pemeriksaan las pada pipa
diterapkan.
1.3 Pengujian dengan merusak hasil las
pada pipa diterapkan.
Lembar Penilaian
Tanda tangan
Peserta sudah diberitahu tentang hasil Tanda tangan Penilai:
penilaian dan alasan-alasan mengambil
keputusan
Tanggal:
Tanggal: