Anda di halaman 1dari 128

Indonesia Australia Partnership for Skills Development

Batam Institutional Development Project

Paket Pembelajaran & Penilaian

Kode Unit : BSDC-0310

PERBAIKAN KERUSAKAN DALAM SISTEM


ELEKTRO-PNEUMATIK

(Repair Faults in Elektro-Pneumatik Systems)


DAFTAR ISI
BAB 1 PENGANTAR ......................................................................................................... 1
Selamat Berjumpa di Buku Pedoman mi. ................................................................... 1
Persyaratan Minimal Kemampuan Membaca, Menulis & Berhitung ........................... 1
Definisi ........................................................................................................................ 1
Berapa Lama Mencapai Kompetensi .......................................................................... 2
Simbol ......................................................................................................................... 2
Terminologi ................................................................................................................. 2
BAB 2 ARAHAN BAGI PELATIH ....................................................................................... 5
Peran Pelatih ............................................................................................................... 5
Strategi Penyajian ....................................................................................................... 5
Alat Bantu yang Dibutuhkan untuk Menyajikan Kompetensi Ini .................................. 5
Peraturan .................................................................................................................... 6
Sumber-sumber untuk mendapatkan informasi tambahan ......................................... 6
BAB 3 STANDAR KOMPETENSI ...................................................................................... 7
Judul Unit .................................................................................................................... 7
Deskripsi Unit .............................................................................................................. 7
Kemampuan Awal ....................................................................................................... 7
Elemen Kompetensi dan Kriteria Unjuk Kerja ............................................................. 7
Variabel ....................................................................................................................... 8
Pengetahuan dan Keterampilan Pokok ....................................................................... 9
Konteks Penilaian ..................................................................................................... 10
Aspek Penting Penilaian ........................................................................................... 10
Keterkaitan dengan Unit Lain .................................................................................... 11
Kompetensi Kunci yang akan Didemonstrasikan Dalam Unit ini............................... 11
Tingkat Kemampuan yang harus Ditunjukkan dalam Menguasai Kompetensi ini..... 11
BAB 4 STRATEGI PENYAJIAN ...................................................................................... 12
A Recana Materi ................................................................................................... 12
B Cara Mengajarkan Standar Kompetensi ............................................................ 15
C Materi Pendukung Untuk Pelatih ....................................................................... 22
Lembar Informasi .......................................................................................... 23
Tugas ............................................................................................................ 68
Transparansi ................................................................................................. 90
BAB 5 CARA MENILAI UNIT INI .................................................................................... 116
Apa yang dimaksud dengan penilaian? .................................................................. 116
Apakah yang kita maksud dengan kompeten? ....................................................... 116
Pengakuan kemampuan yang dimiliki ..................................................................... 116
Kualifikasi penilai ..................................................................................................... 116
Ujian yang disarankan ............................................................................................. 117
Checklist yang disarankan bagi Penilai untuk: ........................................................ 124
Lembar Penilaian: ................................................................................................... 126

Indonesia Australia Partnership for Skills Development


Batam Institutional Development Project
Electro-Pneumatic
Bab 1. Pengantar

BAB 1 PENGANTAR

Selamat Berjumpa di Buku Pedoman mi.


Buku pedoman ini menggunakan sistem pelatihan berdasarkan kompetensi untuk
mengajarkan keterampilan ditempat kerja. Berdasarkan kepada standar kompetensi yakni
suatu cara yang secara Nasional sudah disepakati tentang pembelajaran ketrampilan, sikap
dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk tugas tertentu . Penekanan utama adalah tentang
apa yang dapat dilakukan oleh seseorang sebagai hasil dari mengikuti pelatihan. Salah satu
karakteristik yang paling penting tentang pelatihan yang berdasarkan kompetensi fokusnya
adalah terhadap pelatihan individu untuk pekerjaan aktual di tempat kerja.
Pelatih harus menyusun sesi-sesi kegiatannya sesuai dengan:
• kebutuhan peserta pelatihan
• persyaratan-persyaratan organisasi
• waktu yang tersedia untuk pelatihan
• situasi pelatihan.
Strategi pembelajaran ,termasuk isi perencanaan sudah dipersiapkan oleh pelatih
(Guru/Instruktur) untuk peserta pelatihan. Isi yang disarankan akan memberikan suatu
indikasi tentang apa yang harus dicantumkan dalam program tersebut untuk
memenuhi/mencapai standar kompetensi.
Strategi pembelajaran yang digunakan dan penilaian yang dipersiapkan dalam unit inii
tidaklah bersifat wajib namun seharusnya digunakan sebagai pedoman. Peserta pelatihan
didorong untuk memanfaatkan pengetahuan dan pengalaman industri mereka, contoh-
contoh lokal dan produk-produk industri untuk menyesuaikan materinya atau
mengembangkan sumber-sumber yang mereka miliki, agar dapat memastikan relevansi
pelatihan.

Persyaratan Minimal Kemampuan Membaca, Menulis & Berhitung


Untuk melaksanakan kursus secara efektif agar dapat mencapai standar kompetensi
diperlukan tingkat literasi dan numerasi berikut:
Literasi Kemampuan baca, interpretasi dan membuat teks.
Kemampuan menggabungkan informasi untuk dapat menafsirkan
suatu pengertian

Numerasi Kemampuan minimal untuk menggunakan matematika dan simbol


teknik, diagram dan terminologi dalam kontek umum dan yang
dapat diprediksi serta dimungkinkan untuk mengkomunikasikan
keduanya yaitu antara matematik dan teknik.

Definisi
Dalam bahan pelatihan, seseorang yang berkeinginan untuk memperoleh kompetensi
seharusnya berkenan manamakan dirinya sebagai peserta latih.Dalam situasi pelatihan
anda orang tersebut dapat ditempatkan sebagai siswa, pelajar atau sebagai peserta. Mirip
dengan itu, seorang pengajar kompetensi ini adalah sebagai pelatih. Dalam situasi pelatihan
anda, orang tersebut dapat ditempatkan sebagai guru, instruktur, mentor, fasilitator atau
sebagai supervisor.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 1


Batam Institutional Development Project
Electro-Pneumatic
Bab 1. Pengantar

Berapa Lama Mencapai Kompetensi


Di dalam sistem pelatihan berdasarkan kompetensi, fokusnya harus tertuju kepada
pencapaian kompeterisi/keahlian, bukan pencapain pada pemenuhan waktu tertentu,
sebagaimana peserta pelatihan yang berbeda memerlukan waktu yang berbeda untuk
menjadi kompeten/ahli dalam suatu keterampilan tertentu

Simbol
Dalam keseluruhan paket pelatihan akan kita lihat beberapa simbol. Berikut penjelasan
tentang simbol:

Simbol Keterangan

Handout ( Dokumen pegangan ) untuk peserta


HO

Overhead Transparan merupakan informasi untuk


OHT ditransfer peserta pada papan tulis atau flipchart.

Penilaian untuk tugas yang harus diselesaikan


Penilaian Tugas

Tugas / kegiatan atau aktivitas yang harus


Tugas diselesaikan.

Kegiatan yang harus diselesaikan.


Kegiatian

Terminologi
Akses dan Equity
Mengacu kepada fakta bahwa pelatihan harus dapat diakses oleh setiap orang tanpa
memandang umur, jenis kelamin, sosial, kultur, agama atau latar belakang pendidikan.
Penilaian
Proses formal yang memastikan pelatihan memenuhi standard-standard yang dibutuhkan
oleh industri. Proses ini dilaksanakan oleh seorang penilai yang memenuhi syarat
(cakap=berkualitas) dengan kerangka kerja yang sudah disetujui secara Nasional.
Penilai
Seseorang yang telah diakui/ditunjuk oleh industri untuk menilai/menguji para tenaga kerja
di suatu area tertentu.
Kompeten
Mampu melakukan pekerjaan dan memiliki semua ketrampilan, pengetahuan, sikap yang
diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan secara efektif ditempat kerja, sesuai dengan
standard yang sudah ditetapkan.
Pelatihan Berdasarkan Kompetensi
Pelatihan yang berkaitan dengan apa yang harus dapat dilakukan orang dan mengukur
unjuk kerja mengacu pada standard yang sudah ditetapkan.
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 2
Batam Institutional Development Project
Electro-Pneumatic
Bab 1. Pengantar

Aspek Penting Penilaian


Menerangkan titik pusat tentang penilaian dan poin-poin utama yang dicari bila melakukan
penilaian.
Kontek Penilaian
Menetapkan dimana, bagaimana dan dengan metode apa penilaian akan dilaksanakan.
Elemen
Elemen atau sub.kompetensi adalah keterampilan-keterampilan yang membangun sebuah
unit kompetensi.
Evidence Guide
Evidence guide atau pedoman penilaian adalah garis pedoman tentang bagaimana sebuah
unit kompetensi harus dinilai.
Fair
Adil dan tidak merugikan para peserta (kandidat) tertentu.
Fleksibel
Mengesahkan bahwa tidak ada pendekatan tunggal terhadap penyampaian dan penilaian
unjuk kerja dalam sistem pelatihan berdasarkan kompetensi.
Penilaian Formatif
Ini merupakan tuga-tugas penilaian berskala kecil yang dilakukan selama pelatihan. Mereka
membantu dalam memastikan bahwa pelajaran dilaksanakan dan juga memberikan umpan
batik kepada peserta tentang kemajuan yang mereka capai.
Key Competency (Kompetensi Umum/kunci)
Kompetensi yang menopang seluruh unjuk kerja suatu pekerjaan.Ini meliputi:
mengumpulkan, menganalisis,mengorganisasikan dan mengkomunikasikan ide-ide dan
informasi, merencanakan dan mengorganisasikan aktifitas, bekerja dengan orang lain dalam
sebuah team, memecahkan masalah, menggunakan teknologi, menggunakan ide-ide teknik-
matemmatis .
Kompetensi-kompetensi in digolongkan kedalam tingkat yang berbeda.sebagai berikut:
Tingkat kemampuan yang akan didemonstrasikan dalam mencapai kompetensi kunci
Tingkat Karakteristik
1 Memikul tugas-tugas rutin dalam prosedur yang sudah mapan dan secara periodik
kemajuannya dicek oleh supervisor.
2 Memikul tugas-tugas yang Iebih luas dan lebih komplex dengan peningkatan
kemampuan diri untuk menangani pekerjaan secara otonomi.Supervisor melakukan
pengecekan-pengecekan atas penyelesaian pekerjaan.
3 Memikul tanggung jawab atas aktifitas-aktifitas yang komplex dan non-rutin, atas
prakarsa sendiri dan bertanggung jawab atas pekerjaan orang lain.

Strategi Pembelajaran
Strategi pembelajaran menyediakan informasi tentang bagaimana melaksanakan pelatihan
terhadap program yang dapat dilaksanakan di tempat kerja dan/atau di tempat pelatihan
institusi / organisasi yang bersangkutan.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 3


Batam Institutional Development Project
Electro-Pneumatic
Bab 1. Pengantar

Kaitan dengan Unit Lain


Menerangkan peran unit dan tempatnya dalam susunan kompetensi penuh yang ditetapkan
oleh industri. Hal ini memberikan pedoman tentang unit yang mana dapat dinilai bersama.
Standar Kompetensi Nasional
Pernyatakan tentang keterampilan dan pengetahuan yang sudah disepakati secara Nasional
yang dibutuhkan oleh orang dalam pekerjaan dan standar-standar penampilan kerja yang
diperlukan .
Kriteria Unjuk kerja
Kriteria ini digunakan untuk menilai apakah seorang individu sudah mencapai kompetensi
dalam suatu unit.kompetensi.
Range of Variabel (Kondisi Unjuk Kerja)
Penjelasan tentang rincian tempat pelatihan baik sarana maupun prasarana dengan
perbedaan kontex yang mungkin dapat diterapkan pada suatu unit kompetensi tertentu
Reliable (Dapat Dipercaya)
Menggunakan metode-rnetode dan prosedur-prosedur yang menguatkan bahwa standar
kompetensi dan tingkatannya diinterpretasikan serta diterapkan secara konsisten kepada
seluruh kontex dan seluruh peserta pelatihan.
Pengakuan Terhadap Kompetensi Terbaru (RCC=Recognition of Current Competence)
Pengakuan akan ketrampilan, pengetahuan dan kemampuan sesseorang yang telah
dicapainya. (lihat RPL)
Pengakuan Terhadap hasil belajar sebelumnya (RPL= Recognition of Prior Learning)
Pengakuan terhadap hasil belajar atau pengalaman sebelum mempelajari suatu unit
kompetensi yang juga menopang pencapaian unit kompetensi tersebut. Hal tersebut
biasanya tertuju pada kompetensi yang berkaitan dengan standar kompetensi industri tapi
dapat juga berkaitan dengan pembelajaran dan pelatihan sebelumnya. (lihat RCC)
Penilaian Summatif
Penilaian ini dilakukan setetah pelatihan unit kompetensi selesai untuk memastikan bahwa
peserta pelatihan sudah mencapai kriteria unjuk kerja.
Peserta Pelatihan atau siswa
Orang yang menerima / mengikuti pelatihan.
Pelatih atau guru
Orang yang memberikan pelatihan.
Underpinning Skills and Knowledge (Ketrampilan dan Pengetahuan Pokok)
Mendefinisikan keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk menjadi ahli/trampil
pada tingkat yang telah ditetapkan
Unit Descriptor (Uraian Unit)
Suatu gambaran umum tentang standar kompetensi.
Valid
Penilàian pada fakta-fakta dan kriteria-unjuk kerja yang sama akan menghasilkan hasil akhir
penilaian yang sama dari penilai yang berbeda.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 4


Batam Institutional Development Project
Electro-Pneumatic
Bab 2 Arahan Bagi Pelatih

BAB 2 ARAHAN BAGI PELATIH

Peran Pelatih
Salah satu peran anda sebagai pelatih atau guru adalah memastikan standar pelayanan
yang tinggi melalui pelatihan yang efektif. Untuk memastikan bahwa anda siap bekerja pada
kompetensi ini dengan peserta pelatihan atau siswa, pertimbangkanlah pertanyaan-
pertanyaan berikut ini:
• Seberapa yakin anda tentang pengetahuan dan ketrampilah anda sendiri
yang dibutuhkan untuk menyampaikan setiap elemen?
• Apakah ada informasi atau peraturan baru yang mungkin anda butuhkan
untuk diakses sebelum anda memulai pelatihan?
• Apakah anda merasa yakin untuk mendemonstrasikan tugas-tugas praktek?
• Apakah anda akan sanggup menerangkan secara jelas tentang pengetahuan
pendukung yang dibutuhkan oleh peserta pelatihan untuk melakukan
pekerjaan mereka secara tepat?
• Apakah anda menyadari ruang-Iingkupan situasi industri dimana kompetensi
ini mungkin diterapkan?
• Apakah anda menyadari tentang bahasa, kemampuan membaca dan menulis
serta ketrampilan memahami dan menggunakan matematika peserta
pelatihan yang dibutuhkan untuk mendemonstrasikan kompetensi dalam
standard kompetensi ini ?
• Sudahkah anda pertimbangkan issue-issue yang wajar dan dapat diterima
dalam merencanakan penyampaian program pelatihan ini?

Strategi Penyajian
Variasi kegiatan (aktifitas) pelatihan di tempat pelatihan yang disarankan untuk
pembelajaran /penyampaian kompetensi ini meliputi :
• tugas-tugas praktek
• proyek-proyek dan tugas-tugas
• study kasus
• pengajaran / kuliah
• video dan referensi
• aktifitas kelompok
• bermain peran dan simulasi.
Pelatih harus memilih strategi pelatihan yang Iayak untuk kompetensi yang sedang
diajarkan, baik situasi maupun kebutuhan pesertanya. Contohnya, jika praktek on the job
tidak memungkinkan, beragam simulasi dan permainan peranan mungkin cukup memadai.

Alat Bantu yang Dibutuhkan untuk Menyajikan Kompetensi Ini


Ruang kelas (ruang teori)yang cukup luas untuk penyampaian teori terhadap peserta
pelatihan, papan tulis, projector, Iayar proyektor, flip chart, kertas flip chart.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 5


Batam Institutional Development Project
Electro-Pneumatic
Bab 2 Arahan Bagi Pelatih

Peraturan
Perhatikan terhadap peraturan-peraturan yang relevan serta panduan yang dapat
mempengaruhi operasi anda, dan yakinkan bahwa trainee anda mengikutinya.

Sumber-sumber untuk mendapatkan informasi tambahan


Sumber-sumber informasi meliputi beberapa kategori berikut ini:
Sumber bacaan/kertas kerja yang dapat digunakan

Judul: Eletro pneumatik Text Book ( Basic Level TP 201 )


Pengarang: P.CROSER, J.THOMSON
Penerbit: Festo Didactic
Tanggal terbit: 1991
Tempat terbit: Esslingen 1

Judul: Pengantar Ilmu Teknik Pneumatika


Pengarang: Peter Patient, Roy Pickup, Norman Powell
Penerbit: PT Gramedia
Penterjamah: Alex Tri Kantjono Widodo
Tanggal terbit: 1985
Tempat terbit: Jakarta

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 6


Batam Institutional Development Project
Electro-Pneumatic
Bab 3 Standar Kompetensi

BAB 3 STANDAR KOMPETENSI


Dalam situasi pelatihan, Standar Kompetensi dapat membimbing guru/instruktur/pelatih dan
peserta pelatihan atau siswa untuk dapat:
• mengidentifikasikan apa yang harus dikerjakan peserta pelatihan
• mengidentifikasikan apa yang telah dikerjakan peserta pelatihan
• mengecek kemajuan peserta pelatihan
• pastikan bahwa semua elemen dan kriteria unjuk kerja telah dimasukkan
dalam pelatihan dan penilaian

Judul Unit
PERBAIKAN KERUSAKAN DALAM SISTEM ELEKTRO-PNEUMATIK

Deskripsi Unit
Unit ini merupakan unit lanjutan yang bertujuan untuk mempersiapkan seorang teknisi
pemeliharaan dengan memiliki sikap,pengetahuan dan keterampilan tentang sistem elektro-
pneumatik dan penerapannya di industri.

Kemampuan Awal
Peserta pelatihan harus sudah memiliki kemampuan awal berikut :
• Pengetahuan dan keterampilan dasar kelistrikan sistem pneumatik.
• Pengetahuan dan keterampilan sistem pneumatik lanjut

Elemen Kompetensi dan Kriteria Unjuk Kerja


Elemen Kriteria Unjuk Kerja
1.0 Menguasai prinsip- 1.1 Jenis dan fungsi komponen listrik disebutkan dan
prinsip kelistrikan diidentifikasi..
dan istilah yang
1.2 Teori / prinsip-prinsip kelistrikan diaplikasikan pada
terkait serta
sistem elektro pneumatik
penggunaan
komponen listrik 1.3 Simbol-simbol kelistrikan dikuasai dan diaplikasikan
pada sistem elektro-pneumatik.
2.0 Mengembangkan 2.1 Teknik penyusunan/penggambaran diagram SIRKIT
SIRKIT (rangkaian) elektro-pneumatik dikuasai dan diaplikasikan untuk
elektro-pneumatik membuat diagram SIRKIT elektro-peneumatik.
2.2 SIRKIT elektrik dengan tegangan dasar 24 volts (DC)
disusun untuk mengontrol SIRKIT elektro pneumatik
dengan satu aktuator.
2.3 SIRKIT elektro pneumatik multi aktuator dirakit sesuai
dengan diagram SIRKIT dan cara kerja SIRKIT
didemonstrasikan.
2.4 Diagram SIRKIT elektro pneumatik dianalisis untuk
mengetahui kebenaran dan bagaimana cara kerjanya.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 7


Batam Institutional Development Project
Electro-Pneumatic
Bab 3 Standar Kompetensi

Elemen Kriteria Unjuk Kerja


3.0 Menggunakan 3.1 Prinsip-prinsip kerja solenoid dikuasai dan diaplikasikan
komponen elektro untuk mengoperasikan katup.
pneumatik dalam
3.2 Sistem switching dikuasai dan diaplikasikan pada
sistem.
SIRKIT elektro pneumatik
3.3 Peralatan pengindera jarak dekat (Proximity sensing
devices) dikuasai dan diaplikasikan pada SIRKIT
elektro pneumatik
3.4 Fungsi dan konstruksi coil relay dan kontak relay
dikuasai dan diaplikasikan pada SIRKIT elektro
pneumatik.
3.5 Peralatan signal pneumatik elektrik (PE) dikuasai dan
diaplikasikan pada SIRKIT elektro pneumatik.

4.0 Sistematika 4.1 Prosedur dan teknik pemeliharaan kelistrikan elektro


pemeliharaan elektro- pneumatik dikuasai dan diaplikasikan pada sistem
pneumatik
4.2 Administrasi pemeliharaan kelistrikan didokumentasikan
secara jelas.
4.3 Kondisi keselamatan dan kesehatan kerja bengkel dan
peralatan dipelihara sepanjang masa .

Variabel
Unit kompetensi ini dapat diaplikasikan di semua sektor industri seperti industri
manufacturing,transportasi / pemindahan / pengurusan barang, kemiliteran, pertambangan
dan pelayanan industri lainnya.
Pelatihan kompetensi ini dapat dilaksanakan di lembaga pelatihan atau di industri yang
relevan dengan persyaratan :
o Tersedia peralatan dan bahan praktek sistem elektro pneumatik
o Tersedia sumber-sumber belajar dan media pembelajaran
o Tersedia alat dan bahan keselamatan dan kesehatan kerja.
Catatan :
(a) Dapat dilaksanakan simulasi mencari gangguan pada sistem elektro pneumatik
tingkat yang diaplikasikan di industri lokal..
(b) Diagnose ditekankan pada prosedur dan pendekatan logis untuk menemukan
kesalahan ..
(c) Komponen dan SIRKIT yang digunakan agar memenuhi standar industri lokal
maupun internasional..
02 Permasalahan keselamatan dan kesehatan kerja perlu mendapat perhatian dan tidak
hanya terbatas pada :
• Pemakaian pakaian kerja yang cocok..
• Bahaya udara kempa
• Bahaya listrik
• Prinsip-prinsip keselamatan kerja khusus sistem elektro pneumatik..

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 8


Batam Institutional Development Project
Electro-Pneumatic
Bab 3 Standar Kompetensi

Pengetahuan dan Keterampilan Pokok


Untuk menunjukkan (mendemonstrasikan) kompetensi, diperlukan bukti penguasaan dan
penampilan pokok pengetahuan dan keterampilan berikut ini. Dengan demikian penilaian
terhadap penguasaan teori dan penampilan praktek perlu dilakukan.
Pokok Pengetahuan dan Keterampilan (Underpinning skills and knowledge)
Pokok-pokok pengetahuan dan keterampilan yang harus dinilai penguasaan dan
penampilannya adalah sebagai berikut :
Dasar-dasar kelistrikan elektro pneumatik
• Pembangkit arus listrik
• Pembangkit arus bolak-balik (AC)
• Pembangkit arus searah (DC)
• Catu daya arus searah (DC power supply).
• Arus dan tahanan
• Pengertian arus dan tahanan
• Jenis tahanan
• Hukum Ohm
• Perhitungan dengan rumus Ohm.
• Simbol-simbol kelistrikan
Pengembangan /penyusunan SIRKIT elektro pneumatik
• Teknik penggambaran/penyusunan diagram
• Diagram pneumatik
• Diagram elektrik
• Penyusunan SIRKIT elektro pneumatik single aktuator
− SIRKIT direct control
− SIRKIT Indirect control
− Block logic.
− Block memory
− Block changeover
− Applikasi diagram SIRKIT elektro-pneumatik
• Penyusunan SIRKIT elektro pneumatik multi aktuator
− SIRKIT elektro-pneumatik double aktuator.
− SIRKIT elektro-pneumatik tiga aktuator
Komponen Kelistrikan
• Solenoid.
− Prinsip kerja
− Aplikasi solenoid
• Switch.
− Dasar konfigurasi switch
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 9
Batam Institutional Development Project
Electro-Pneumatic
Bab 3 Standar Kompetensi

− Metoda penggerak switch


• Reed switch dan sensors.
• Konstruksi dan prinsip kerja
• Fungsi dan cara penggunaan
• Coil relay dan kontak relay.
• Konstruksi dan cara kerja
• Fungsi dan cara penggunaan
• Pneumatik-electric converter.
• Konstruksi dan prinsip kerja
• Fungsi dan cara penggunaan
Sistematika Pemeliharaan Elektro-pneumatik
• Prosedur pemeliharaan kelistrikan
• Alat pemeliharaan kelistrikan
• Teknik pemeliharaan kelistrikan
• Jenis kegiatan .
• Administrasi pemeliharaan kelistrikan
• Dokumentasi
• Buku-buku manual/SIRKIT diagram/wiring diagram
• Inventarisasi
• Keselamatan kerja dan pemeliharaan
• Pemeliharaan alat keselamatan kerja
• Pemeliharaan kondisi keselamatan bengkel

Konteks Penilaian
Unit kompetensi ini dapat dilakukan penilaiannya oleh lembaga pelatihan atau di industr
tempat bekerja (on the job). Penilaian seharusnya meliputi penilaian kemampuan
praktek/unjuk kerja dan penilaian pokok-pokok pengetahuan dengan beberapa metoda
penilaian ..

Aspek Penting Penilaian


Fokus penilaian unit kompetensi ini adalah pada penguasaan analisis komponen dan sistem
rangkaian (SIRKUIT ), tetapi hal ini juga tergantung pada sektor industri yang terkait.
Program pra-pelatihan kejuruan barangkali termasuk cakupan bagi industri pada umumnya..
Lihat untuk :
• Identifikasi komponen-komponen khusus
• Analisis diagram SIRKIT pneumatik .
• Kemampuan merakit (mengkonstruksi) rangkaian pneumatik lanjut..
• Sistematika pemeliharaan.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 10


Batam Institutional Development Project
Electro-Pneumatic
Bab 3 Standar Kompetensi

Keterkaitan dengan Unit Lain


Unit ini merupakan unit lanjutan yang sangat penting untuk memberikan pengetahuan dan
keterampilan yang memadai untuk dapat bekerja di industri yang menggunakan sistem
pneumatik. Untuk itu direkomendasikan agar unit ini dilatihkan / dilakukan penilaian karena
ada hubungan dengan unit lain.
Perlu hati-hati dalam pengembangan pelatihan untuk memenuhi persyaratan pelatihan unit
ini. Untuk pra pelatihan kejuruan secara umum lembaga pelatihan harus menyediakan
program pelatihamyang dapat mencakup semua industri agar tidak terjadi prasngka hanya
untuk satu sektor industri saja.Kondisi unjuk kerja akan membantu memenuhi maksud ini..
Sedangkan untuk penyelenggaraan pelatihan bagi industri khusus perlu diupayakan
pelatihan khusus agar apa yang dibutuhkan industri dapat dipenuhi.

Kompetensi Kunci yang akan Didemonstrasikan Dalam Unit ini

Kemampuan Umum dalam Unit ini Tingkat Kemampuan Umum dalam Unit ini Tinkat

Mengumpulkan,mengelola dan 2 Menggunakan ide-ide matematik 2


menganalisis informasi dan teknik

Mengkomunikasikan ide-ide dan 2 Memecahkan masalah 2


informasi
Merencanakan dan 2 Menggunakan teknologi 2
mengorganisasikan kegiatan
Bekerja dengan orang lain dan 2
kelompok

Tingkat Kemampuan yang harus Ditunjukkan dalam Menguasai


Kompetensi ini

Tinkat Kharakteristik

1 Memikul tugas-tugas rutin dalam prosedur yang sudah mapan dan di bawah
bimbingan Supervisor secara rutin.
2 Memikul tugas-tugas yang lebih luas dan lebih kompleks dengan peningkatan
kualitas pekerjaan secara mandiri. Supervisor hanya memeriksa hasil akhir dari
pekerjaan.
3 Memikul tugas –tugas yang kompleks dan non-rutin yang berkaitan dengan tugas
orang lain dan juga bertanggung jawab terhadap tugas/pekerjaan orang lain.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 11


Batam Institutional Development Project
Electro-Pneumatic
Bab 4 Strategi Penyajian A Recana Materi

BAB 4 STRATEGI PENYAJIAN

A Recana Materi
Catatan: 1. Penyajian bahan berikut, pengajar, peserta dan penilai harus yakin dapat memenuhi seluruh rincian yang tertuang dalam
standar kompetensi.
2. Isi perencanaan merupakan kaitan kriteria unjuk kerja dengan Ketrampilan dan pengetahuan penunjang.

Elemen Jenis Variabel Topik Pelatihan Kegiatan Tampilan


1.0 Menguasai prinsip-prinsip 1.1 Jenis dan fungsi komponen Dasar kelistrikan elektro pneumatik • Penyajian • Handout
kelistrikan dan istilah yang listrik disebutkan dan konsep • OHT
terkait serta penggunaan diidentifikasi.. • Prinsip-prinsip kelistrikan • Tanya-jawab • Alat peraga
komponen listrik • Komponen kelistrikan dan • Demonstrasi (cut away)
1.2 Teori / prinsip-prinsip
fungsi masing-masing • Diskusi • Job sheet
kelistrikan diaplikasikan pada
• Pemberian • Lembar tugas
sistem elektro pneumatik • Simbol-simbol kelistrikan tugas-tugas
1.3 Simbol-simbol kelistrikan
dikuasai dan diaplikasikan
pada sistem elektro-
pneumatik 1
2.0 Mengembangkan SIRKIT 2.1 Cara-cara penyusunan / SIRKIT elektro pneumatik : • Demonstrasi • Handout
(rangkaian) elektro- penggambaran diagram • Teknik penyusunan atau • Diskusi • OHT
pneumatik SIRKIT elektro-pneumatik penggambaran diagram • Tanya-jawab • Cut-away
dikuasai dan diaplikasikan SIRKUIT • Pemberian • Training unit
untuk membuat diagram • Merakit SIRKIT elektro tugas • Lembar tugas
SIRKIT elektro- pneumatik
peneumatik.
2.2 SIRKIT elektrik dengan
tegangan dasar 24 volts
(DC) disusun untuk
mengontrol SIRKIT elektro
pneumatik dengan satu
aktuator.
2.3 SIRKIT elektro pneumatik

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 12


Batam Institutional Development Project
Electro-Pneumatic
Bab 4 Strategi Penyajian A Recana Materi

Elemen Jenis Variabel Topik Pelatihan Kegiatan Tampilan


multi aktuator dirakit sesuai
dengan diagram SIRKIT
dan cara kerja SIRKIT
didemonstrasikan.
2.4 Diagram SIRKIT elektro
pneumatik dianalisis untuk
mengetahui kebenaran dan
bagaimana cara kerjanya.

3.0 Menggunakan komponen 3.1 Prinsip-prinsip kerja solenoid • Komponen-komponen kelistrikan: • Penjelasan • Handout
elektro pneumatik dalam dikuasai dan diaplikasikan • Fungsi • Tanya jawab • OHT
sistem. untuk mengoperasikan • Jenis • Diskusi • Lembar tugas
katup. • Cara kerja • Penugasan
3.2 Sistem switching dikuasai
dan diaplikasikan pada
SIRKIT elektro pneumatik
3.3 Peralatan pengindera jarak
dekat (Proximity sensing
devices) dikuasai dan
diaplikasikan pada SIRKIT
elektro pneumatik
3.4 Fungsi dan konstruksi coil
relay dan kontak relay
dikuasai dan diaplikasikan
pada SIRKIT elektro
pneumatik.
3.5 Peralatan signal pneumatik
elektrik (PE) dikuasai dan
diaplikasikan pada SIRKIT
elektro pneumatik.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 13


Batam Institutional Development Project
Electro-Pneumatic
Bab 4 Strategi Penyajian A Recana Materi

Elemen Jenis Variabel Topik Pelatihan Kegiatan Tampilan


4.0 Sistematika pemeliharaan 4.1 Prosedur dan teknik • Preventiv maintenance • Penyajian • Handout
elektro-pneumatik pemeliharaan kelistrikan konsep • OHT
elektro pneumatik dikuasai • Tanya-jawab • Lembar tugas
dan diaplikasikan pada • Diskusi
sistem • Penugasan
• Teknik diagnose
4.2 Administrasi pemeliharaan
kelistrikan didokumentasikan
secara jelas.
4.3 Kondisi keselamatan dan
kesehatan kerja bengkel dan
peralatan dipelihara
sepanjang masa .
• Administrasi pemeliharaan

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 14


Batam Institutional Development Project
Electro-Pneumatic
Bab 4 Strategi Penyajian B Cara Mengajarkan Standar Kompetensi

B Cara Mengajarkan Standar Kompetensi


Bagian ini menunjukkan handout,tugas-tugas praktek dan transparansi yang menunjang pencapaian standar kompetensi .

Keterampilan,pengetahuan dan sikap Bagaimana saya akan mentransfer keterampilan,pengetahuan dan sikap kepada
apakah yang saya kehendaki untuk dimiliki siswa/peserta pelatihan?
siawa/peserta?
1.1. Menjelaskan macam-macam Menyebutkan macam-macam generator dan cara kerjanya. Peserta diskusi dan
pembangkit listrik dan cara kerjanya. mengamati demonstrasi . Contoh-contoh penerapan diberikan secara jelas.

HO 2-4 .

OHT 1, 2, 3.
Siswa/Peserta menyelesaikan tugas berkut:

Task 1

1.2 Menyebutkan arti tahanan dan hukum Guru/Instrutur menjelaskan arti tahanan listrik dan mendemonstrasikan cara perhitunga
Ohm menggunakan hukum Ohm ..

HO 5 - 6

OHT 4
Peserta / siswa mengerjakan tugas berikut.

Task 1

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 15


Batam Institutional Development Project
Electro-Pneumatic
Bab 4 Strategi Penyajian B Cara Mengajarkan Standar Kompetensi

Keterampilan,pengetahuan dan sikap Bagaimana saya akan mentransfer keterampilan,pengetahuan dan sikap kepada
apakah yang saya kehendaki untuk dimiliki siswa/peserta pelatihan?
siawa/peserta?
1.3 Mengidentifikasi simbol-simbol Guru/Instruktur hendaknya menyediakan cukup waktu untuk diskusi dan latihan untuk
kelistrikan .. memastikan bahwa siswa/peserta benar-benar menguasai secara penuh teori ini dan
diberi cukup latihan/praktek.

HO 6-11

Task 1

2.1 Menguasai cara pengembanga Guru/Instruktur hendaknya memberikan contoh-contoh dan mendemonstrasikan cara-cara
diagram SIRKIT . mengebangkan diagram SIRKIT dan cara merakit SIRKUIT . Peserta /Siswa
mengamati dan mencoba.

HO 12-13

OHT 5.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 16


Batam Institutional Development Project
Electro-Pneumatic
Bab 4 Strategi Penyajian B Cara Mengajarkan Standar Kompetensi

Keterampilan,pengetahuan dan sikap Bagaimana saya akan mentransfer keterampilan,pengetahuan dan sikap kepada
apakah yang saya kehendaki untuk dimiliki siswa/peserta pelatihan?
siawa/peserta?
2.2 Menginterpretasikan diagram elektro Guru/Instruktur hendaknya menyediakan cukup waktu untuk memastikan penguasaan
pneumatik single aktuator ,merakit dan diagram SIRKIT dan perlu diberikan contoh-contoh serta latihan
mengoperasikan.
HO 14-21

OHT 6-11
Peserta / Siswa mengerjakan tugas berikut

Task 2-10

2.3 Menginterpretasikan diagram elektro Guru/Instruktur hendaknya menjelaskan dan mendemonstrasikan bagaimana SIRKIT
pneumatik multi aktuator ,merakit dan pneumatik diaplikasikan dan siswa/peserta diberi kesempatan untuk mencoba serta
mengoperasikan. mesin atau peralatan mencari contoh aplikasi yang lain.
khusus.
HO 22-32

OHT 12-18
Peserta / Siswa mengerjakan tugas berikut ;

Task 11 –12

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 17


Batam Institutional Development Project
Electro-Pneumatic
Bab 4 Strategi Penyajian B Cara Mengajarkan Standar Kompetensi

Keterampilan,pengetahuan dan sikap Bagaimana saya akan mentransfer keterampilan,pengetahuan dan sikap kepada
apakah yang saya kehendaki untuk dimiliki siswa/peserta pelatihan?
siawa/peserta?
3.1 Mengidentifikasi macam-macam solenoid Guru/Instruktur menunjukkan macam-macam solenoid dan menjelaskan cara kerja. Siswa
dan menjelaskan cara kerjanya. mengamati dan mengidentifikasi demo.

HO 33-35

OHT 19-20
Peserta / siswa mengerjakan tugas berikut :

Task 13

3.2 Mengidentifikasi macam-macam switch Guru/Instruktur hendaknya menjelaskan dan mendemonstrasikan bagaimana
dan menyebutkan cara penggunaan menggunakan switch

HO 36-38

OHT 21-22
Peserta / Siswa mengerjakan tugas berikut :

Task 13

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 18


Batam Institutional Development Project
Electro-Pneumatic
Bab 4 Strategi Penyajian B Cara Mengajarkan Standar Kompetensi

Keterampilan,pengetahuan dan sikap Bagaimana saya akan mentransfer keterampilan,pengetahuan dan sikap kepada
apakah yang saya kehendaki untuk dimiliki siswa/peserta pelatihan?
siawa/peserta?
3.3 Mengidentifikasi dan menyebutkan cara Menjelaskan pengertian,fungsi dan cara penggunaan sensor serta mendemonstrasikan.
kerja dan penggunaan sensor dan reed
switch . HO 39-40

OHT 23
Siswa/Peserta menyelesaikan tugas-tugas praktek berikut :

Task 13

3.4 Mengidentifikasi konstruksi dan Guru/Instruktur mendemonstrasikan konstruksi dan penggunaan koil dan menjelaskan
menyebutkan fungsi koil relay dan bagaimana cara kerjanya .
kontak relay.
HO 41

OHT 23
Siswa/Peserta menyelesaikan tugas-tugas praktek .

Task 13

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 19


Batam Institutional Development Project
Electro-Pneumatic
Bab 4 Strategi Penyajian B Cara Mengajarkan Standar Kompetensi

Keterampilan,pengetahuan dan sikap Bagaimana saya akan mentransfer keterampilan,pengetahuan dan sikap kepada
apakah yang saya kehendaki untuk dimiliki siswa/peserta pelatihan?
siawa/peserta?
3.5. Mengidentifikasi dan menyebutkan Guru/Instruktur mendemonstrasikan konstruksi PE converter dan menyebutkan cara
konstruksi danfungsi PE converter. penggunaan

HO 42

OHT 24
Siswa/Peserta menyelesaikan tugas-tugas praktek berikut.

Task 13

4.1 Menyebutkan cara persiapan Menjelaskan dan mendemonstrasikan persiapan pemeliharaan komponen elektro-
pemeliharaan komponen elektro pneumatik.
pneumatik dan melaksanakannya
HO 43-44

OHT 25
Peserta / Siswa menyelesaikan tugas berikut :

Task 14

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 20


Batam Institutional Development Project
Electro-Pneumatic
Bab 4 Strategi Penyajian B Cara Mengajarkan Standar Kompetensi

Keterampilan,pengetahuan dan sikap Bagaimana saya akan mentransfer keterampilan,pengetahuan dan sikap kepada
apakah yang saya kehendaki untuk dimiliki siswa/peserta pelatihan?
siawa/peserta?
4.2 Menyebutkan mecam-macam dokumen Peserta / Siswa mengidentifikasi macam-macam dokumen administrasi dan menerapkan
administrasi pemeliharaan dan dalam administrasi pemeliharaan di bengkelnya.
menerapkannya.
HO 44-45

OHT 26

Task 14

4.3 Menerapkan prosedur pemeliharaan dan Selama bekerja berlatih peserta/siswa dan guru/Instruktur selalu menerapkan /
keselamatan kerja di workshoop melaksanakan prosedur pemeliharaan dan keselamatan kerja.
Terutama dalam melaksanakan/mengerjakan tugas-tugas berikut :

Task 1-14

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 21


Batam Institutional Development Project
Electro-Pneumatic
Bab 4 Strategi Penyajian C Materi Pendukung Untuk Pelatih

C Materi Pendukung Untuk Pelatih


Bahan penunjang bagi guru dibagi dalam tiga hal, yaitu:
1. Handout: Merupakan pegangan siswa/peserta yang berisi teori pokok dan
informasi latar belakang yang sesuai dengan isi kriteria unjuk kerja yang
melingkupinya.
2. Sesi Tugas/Pratek/Kegiatan: Merupakan praktek keterampilan , yang harus
dicapai berkenaan dengan kemampuan dalam rincian kompetensi pada
diskripsi unit.
3. Overhead Transparansi (OHT): Isi rangkuman ini melingkupi setiap criteria
unjuk kerja. Hal utama yang sesuai dengan handout akan dicakup di sini.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 22


Batam Institutional Development Project
Electro-Pneumatic
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

Lembar Informasi HO 1

PERBAIKAN KERUSAKAN DALAM SISTEM ELEKTRO-PNEUMATIK

Nama Peserta / siswa :………………………………………………………….

Group: ………..…………………………………………………………………….

1.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 23


Batam Institutional Development Project
Electro-Pneumatic
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

HO 2

01. Dasar Kelistrikan Elektro-Pneumatik

Telah kita ketahui bersama bahwa listrik adalah salah satu sumber energi yang sangat
penting di dunia ini . Dengan arus listrik kita dapat berbuat banyak hal. Demikian juga di
dalam sistem pneumatik, listrik dapat dimanfaatkan dengan cukup luas terutama dalam
sistem kontrolnya. Dengan terintegrasikannya sistem pneumatik dan teknologi elektrik ini
telah dapat memainkan peran yang sangat penting di dalam pengembangan sistem
otomatisasi di industri dan meningkatkan efisiensi produksi.
Peran komponen elektrik di dalam sistem elektro-pneumatik adalah :
• Sebagai sensing information
• Sebagai precessing information
Keuntungan Elektro-pneumatik :
• Kemampuan pengiriman isysrat ( signal ) dapat mencapai sangat panjang ( jauh ).
• Waktu pengiriman isyarat sangat singkat.
Penggunaan elektro-pneumatik secara umum di industri anatara lain :
• Packaging.
• Feeding
• Metering
• Door and hopper control
• Materials transfer
• Turning or inverting parts
• Components stacking
• Stamping,shearing and embossing parts
Penggunaan dalam material handling antara lain :
• Clamping
• Shifting
• Positioning
• Orienting

1.1 Pembangkitan Arus Listrik


Di dalam teknik listrik kita kenal ada listrik arus bolak-balik ( Alternating current = AC ) dan
ada listrik arus searah ( Direct current = DC ). Kedua jenis arus listrik ini cara
pembangkitannya berbeda dan berikut ini penjelasan secara singkat.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 24


Batam Institutional Development Project
Electro-Pneumatic
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

HO 3

Dasar Kelistrikan Elektro-Pneumatik (Cont)


Pembangkit listrik arus bolak-balik ( AC )
Mesin pembangkit disebut Alternator atau dynamo atau generator. Konstruksi alternator
terdiri atas sebuah stator dari magnet permanen dan sebuah rotor atau kumparan armature
dari kawat tembaga. Bila rotor diputar dan memotong medan magnet maka akan timbul
tegangan listrik. Semakin tinggi putaran rotor akan semakin tinggi pula tegangan listrik yang
timbul. Perhatikan gambar berikut.( Gambar 1 )

Gambar I : Alternator
Pembangkit arus searah ( DC )
Arus searah dibangkitkan dengan cara elektrolisis. Alat elektrolisis terdiri atas bak larutan
garam ( saline solution ) dan ke dalamnya dicelupkan pelat tembaga dan pelat seng sebagai
eletroda. Maka terjadi reaksi kimia dan hasilnya menyebabkan pelat seng bertambah
muatan elektronnya dari larutan sehingga membuatnya bermuatan negatif. Pada saat yang
sama pelat tembaga cenderung kehilangan beberapa elektronnya, sehingga menyebabkan
pelet tembaga bermuatan positif. Jika kedua pelat itu dihubungkan dengan kawat tembaga
yang merupakan konduktor yang baik, elektron dari pelat seng akan mengalir melalui kawat
tembaga ke pelat tembaga dan kembali ke pelat seng melalui larutan. Gerakan elektron dari
benda bermuatan negatif ke benda bermuatan positif (kekurangan elektron) melalui
konduktor inilah yang disebut arus listrik dan lintasan tempat dia mengalir disebut rangkaian
(circuit). Arus listrik semacam ini disebut listrik arus searah (DC = direct current) dan
konstruksi semacam ini disebut baterai. (gambar 2 )
Para peneliti terdahulu mengakui bahwa arus listrik adalah gerakan muatan negatif
(elektron) sepanjang konduktor. Karena arah aliran arus pada waktu dulu belum diketahui,
sayangnya dipilih secara sebarang yaitu arah aliran dari positif ke negatif.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 25


Batam Institutional Development Project
Electro-Pneumatic
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

HO 4

Dasar Kelistrikan Elektro-Pneumatik (Cont)


Kesepakatan ini telah benar-benar ditetapkan sehingga tetap digunakan sampai saat ini.
Jadi arah arus listrik secara konvensional (kesepakatan) diambil dari positif ke negatif
walaupun sekarang ini telah diketahui bahwa arah aliran elektron yang secara aktual
merupakan aliran listrik, adalah dari negatif ke positif.

Gambar 2 : Baterai
Alat-alat sensor atau alat kontrol pada elektro-pneumatik/hidrolik biasanya menggunakan
listrik arus searah. Power-supply yang bekerja dengan listrik arus bolak-balik ( AC ) akan
memberikan keluaran ( out-put ) arus searah, karena di dalam power supply terdapat
rectifier yang mengubah arus AC menjadi arus DC. Power supply ini harus diletakkan atau
dipasang pada bagian mesin atau sistem yang cukup ventilasi dan jangan sampai justru
menularkan panasnya ke bagian yang sensitif terhadap panas . Perhatikan gambar 3 berikut
ini.

Gambar 3 : DC power supply

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 26


Batam Institutional Development Project
Electro-Pneumatic
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

HO 5

01. Dasar Kelistrikan Elektro-Pneumatik(cont)


1.2 Arus dan tahanan
Berikut ini ditunjukkan suatu diagram SIRKIT elektrik yang bekerja dengan arus searah
dai sebuah battery. Arus yang keluar dari battery mengalir melalui kawat yang disebut
konduktor. Selama mengalir, arus mendapat hambatan atau tahanan dari konduktor
itusendiri dan lampu. Besarnya tahanan dari konduktor tergantung jenis bahan. Logam
adalah penghantar ( konduktor ) yang baik,artinya hambatannya terhadap listrik sangat kecil.
Sedangkan plastik, gelas dan porselin adalah bahan-bahan yang hambatannya sangat
besar sihingga dinamakan insulators. Besar tahanan dalam SIRKIT tergantung pada
panjang konduktor dan jumlah lampu ( lampu juga sebagai tahanan ).
Di dalam elektro-pneumatik dan elektrik pada umumnya , tahanan dapat berupa
solenoid,elektro-motor, atau alat-alat audio dan hal ini diberi simbol RL = Resistance load
atau disingkat “L”. Perhatikan gambar 4 berikut ini.

Gambar 4 : SIRKIT elektrik


Hubungan antara kuat arus,besarnya tahanan dan tingginya voltese ( tegangan )
dirumuskan dalam hukum Ohm dengan rumus sebagai berikut :
Dimana I = kuat arus
I= V/R V = tegangan
R = tahanan
Bila diketahui V = 10 Volt
R = 5 Ohm

Maka kuat arus I = V / R = 10 / 5 = 2 Amper.


Perhatikan gambar 5 berikut ini .

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 27


Batam Institutional Development Project
Electro-Pneumatic
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

HO 6

01. Dasar Kelistrikan Elektro-Pneumatik(cont)

Amp. meter

Amp. meter

Gambar 5 : Aplikasi Hukum Ohm

1.3 Simbol-simbol kelistrikan


Simbol-simbol kelistrikan berfungsi untuk memudahkan penggambaran rangkaian ( SIRKIT
) kelistrikan. Pada prinsipnya elektrik sebagai sumber energi akan berfungsi apa bila listrik
tersebut mengalir sampai ke pemakai. Untuk itu diperlukan komponen – komponen
penyambung dan pemutus atau switch dan relay serta komponen penggreaknya.

Gambar berikut ini merupakan symbol-simbo yang dimaksud.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 28


Batam Institutional Development Project
Electro-Pneumatic
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

HO 7

01. Dasar Kelistrikan Elektro-Pneumatik(cont)


Switch dan relay
Menurut bentuk posisi awal switch dapat dibedakan seperti berikut :

Macam-macam penggerak switch :


™ Penggerak mekanik ( roller )

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 29


Batam Institutional Development Project
Electro-Pneumatic
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

HO 8

01. Dasar Kelistrikan Elektro-Pneumatik(cont)


™ Penggerak manual

Relay coil dan kontak relay

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 30


Batam Institutional Development Project
Electro-Pneumatic
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

HO 9

01. Dasar Kelistrikan Elektro-Pneumatik(cont)


Relay dan actuator coil

Audio dan visual indicator

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 31


Batam Institutional Development Project
Electro-Pneumatic
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

HO 10

01. Dasar Kelistrikan Elektro-Pneumatik(cont)


Alat-alat ukur listrik

Suplai energi listrik

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 32


Batam Institutional Development Project
Electro-Pneumatic
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

HO 11

01. Dasar Kelistrikan Elektro-Pneumatik(cont)

Penggerak mekanik dan penggerak elektris

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 33


Batam Institutional Development Project
Electro-Pneumatic
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

HO 12

02. Pengembangan Sistem Elektro-pneumatik

2.1 Penyusunan Diagram SIRKIT


Di dalam sistem elektro-pneumatik diagram SIRKIT dikembangkan secara terpisah tetapi
akan terhubungkan dengan adanya simbol-simbol di dalam setiap diagram SIRKIT
tersebut. Dengan demikian cara penggambaran diagram SIRKUIT nya pun dibuat terpisah.
Metoda penggambaran diagram SIRKIT pneumatik dan diagram SIRKIT electric akan
dijelaskan berikut ini .
Metoda penggambaran diagram SIRKIT pneumatik :
• Lay-out SIRKIT agar mengikuti aliran signal ( isyarat ) pada rantai kontrol yaitu dari
sumber energi, signal input sampai ke final signal dan disusun dari bawah ke atas.
• Silinder dan katup-katup digambar mendatar , kemudian cara kerja silinder dari kiri
ke kanan.( lihat gambar 6 ).
Metoda penggambaran diagram SIRKIT elektrik :
• Lay-out SIRKIT agar disusun mengikuti aliran signal elektrik pada rantai kontrol yaitu
dari kutup positif ke negatif dan dari atas ke bawah.
• SIRKIT yang menggunakan kontrol-kontrol relay dapat dibagi atas bagian kontrol
dan bagian daya ( power ) dan komponennya disusun dari kiri ke kanan sesuai
dengan urutan operasi. Ini hanya merupakan suatu anjuran bila mungkin disusun
seperti itu. (lihat gambar 7 )

Gambar 6 : Susunan sisrkit Pneumatik

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 34


Batam Institutional Development Project
Electro-Pneumatic
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

HO 13

02. Pengembangan Sistem Elektro-pneumatik(cont)

Gambar 7 : Susunan SIRKIT elektrik


Dalam penggambaran diagram SIRKIT , baik SIRKIT pneumatik maupun SIRKIT elektrik,
keadaan elemen atau komponen digambar pada posisi awal mesintersebut misalnya switch
normaly open digambar closed ( tersambung ) karena memang posisi awal mesin
menghendaki seperti itu. Lihat gambar 8. Switch NO digambar closed dengan tambahan
tanda panah.

Gb.8 Switch NO dalam


keadaan tersambung

Jadi hal penting dalam sistem operasi adalah pengembangan dan pemeliharaan dokumen-
dokumen yang menyediakan informasi-informasi yang komplit dan akurat tentang :
• Urutan kerja dari system. Informasi ini akan digunakan baikoleh desainer maupun
oleh maintener ( Petugas pemeliharaan ).

• Sambungan antar komponen di dalam SIRKIT Instalatur dan pemakai perlu


memahami cara kerja SIRKUIT . Ini perlu wiring diagram yang menunjukkan nomor
dan titik sambungan.
• Fungsi dari SIRKIT disajikan tanpa tambahan-tambahan informasi yang tak perlu.
Apabila SIRKIT cukup kompleks maka informasinya perlu didapat dari kombinasi
antara SIRKIT diagram dan wiring diagram.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 35


Batam Institutional Development Project
Electro-Pneumatic
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

HO 14

02.Pengembangan Sistem Elektro-pneumatik(cont)

2.2 Diagram SIRKIT single-actuator

Untuk pengembangan SIRKIT elektro-pneumatik


kita awali dengan pengembangan diagram
SIRKIT . Berikut ini adalah diagram SIRKIT
elektro-pneumatik yang terdiri atas diagram
SIRKIT pneumatik dan diagram SIRKIT elektrik .
2.2.1 Diagram SIRKIT single acting cylinder
direct control.
Perhatikan gambar 9 di samping ini.
Apabila push button switch S1 ( gambar bawah )
ditekan arus akan mengalir dari kutup positif (+24
V ) ke solenoid Y1. Solenoid bekerja mengubah
posisi katup 1.1 hingga katup 1.1 membuka
mengalirkan udara kempa ke silinder 1.0. Udara
kempa mendorong piston bergerak maju. Apabila
push button dilepas, arus terputus, solenoid tidak
bekerja lagi dan pegas katup 1.1 kembali ke
posisi semula dan akhirnya udara kempa keluar
ke atmosfir. Piston kembali ke posisi semula oleh
dorongan pegas.
Gambar 9 : Direct control
2.2.2 Diagram SIRKIT indirect control.
SIRKIT ( rangkaian ) terdiri atas push button
switch S1, coil relay K1, kontak relay K1 dan
tahanan L1 berupa lampu. Arus tidak langsung
dari push button ke lampu tetapi melalui coil relay
yang mengaktifkan kontak relay baru menyalakan
lampu. Maka dari itu SIRKIT ini disebut indirect
control. Coil relay adalah sebuah elektro magnetik
yang apabila dialiri arus akan terjadi medan
magnet yang mampu menggerakkan kontak relay
untuk menyambung ( ON ) atau putus ( OFF ).
Pada SIRKIT elektro-pneumatik lampu diganti
dengan solenoid untuk mengoperasikan SIRKIT
pneumatik.

Gambar 10 : SIRKIT indirect


control

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 36


Batam Institutional Development Project
Electro-Pneumatic
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

HO 15

02.Pengembangan Sistem Elektro-pneumatik(cont)

2.2.3 Blok Logic


Dalam sistem pengendalian ( control ) digunakan
switch dan kontak relay dalam bermacam-macam
kombinasi dan ini dapat diindikasikan sebagai
blok-blok di dalam SIRKUIT . Dari segi fungsi titik
kontak blok logic terdiri atas satu atau beberapa
pasang kontak. Ada 3 ( tiga ) dasar fungsi logic
yaitu : AND , OR dan NOT . Perhatikan gambar-
gambar berikut.
Fungsi logic AND ( gambar 11.
Apabila hanya salah satu switch yang ditekan
arus belum mengalir sehingga belum ada out put.
Supaya ada out put maka kedua switch S1 dan
S2 harus ditekan bersama-sama. Ganbar 11 : Logic AND dengan
2 pasang kontak

Fungsi logic AND dengan tiga pasang kontak.


Gambar 12 di samping menunjukkan rangkaian
fungsi logic AND dengan tiga pasang kontak.
Untuk mengalirkan arus agar keluar out put maka
ketiga switch harus ditekan secara bersamaan.

Gambar 12. Logic AND dengan 3


pasang titik kontak

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 37


Batam Institutional Development Project
Electro-Pneumatic
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

HO 16

02.Pengembangan Sistem Elektro-pneumatik(cont)

Fungsi OR
Gambar 13 di samping menunjukkan
SIRKIT fungsi OR. Arus akan mengalir
apabila salah satu switch S1 atau S2
ditekan.
Fungsi OR ini menggunakan pasangan
kontak yang sambung secara paralel.

Gambar 13 : Fungsi OR
Fungsi NOT
Gambar 14 di samping menunjukkan
rangkaian switch fungsi NOT.
Apabila switch tidak dioperasikan maka
arus mengalir sehingga arus out put
ada. Sebaliknya bila switch
dioperasikan arus out put tidak mengalir
lagi.

Gambar 14 : Fungsi NOT

Fungsi-fungsi logic seperti tersebut di atas dapat juga digambarkan secara simbolis seperti
yang terlihat pada gambar 15 berikut ini. Ada tiga jenis simbol yang tentu saja
pemakaiannya tidak boleh dicampur

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 38


Batam Institutional Development Project
Electro-Pneumatic
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

HO 17

02.Pengembangan Sistem Elektro-pneumatik(cont)

Gambar 15 : Simbol-simbol fungsi logic

2.2.4 Blok memory


SIRKIT memory ini berarti walaupun arus
telah diputus pada push button switch tetapi
dengan adanya kontak relay yang masih
menyambung maka arus masih tetap bekerja
pada SIRKIT tersebut. Perhatikan gambar 16 di
samping ini. Apabila switch S1 ditekan arus
akan mengalir ke coil relay K1yang akan
mengaktifkan kontak relay K1 sehingga
terhubung. Bila S1 dilepas arus akan tetap
mengalir melalui titik 2 dan kontak relay K1.(
inilah memory ). SIRKIT ini juga disebut
“SIRKIT mengunci”.
Kelemahannya adalah untuk mematikan SIRKIT
harus mati dari saluran utama. Untuk mengatasi
hal tersebut maka perlu adanya tambahan
switch reset dan teknik pemasangan ada 2 cara,
yaitu : Gambar 16. Rangkaian mengunci
• Pemasangan dominan set
• Pemasangan dominan reset
Perhatikan gambar 17 dan 18 berikut ini.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 39


Batam Institutional Development Project
Electro-Pneumatic
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

HO 18

02.Pengembangan Sistem Elektro-pneumatik(cont)

Gambar 17: Dominan set Gambar 18 : Dominan reset

2.2.5 Blok Changeover


Blok changeover terdiri atas tiga buah
sambungan yaitu satu sambunga input dan
dua sambunga output.
Cara kerjanya sebagai berikut (gambar 19).
Dalam keadaan belum distart lampu
indikator L1 menyala.
Apabila tombol S1 ditekan (di on kan) coil
relay K1 akan bekerja , mengoperasikan
kontak relay K1 sehingga titik kontak 13
dan14 bersambung dan juga
mengoperasikan kontak changeover K1
sehingga titik kontak 21 dan 24 bersambung.
Walaupun tombol S1 dilepas arus tetap
mengalir melalui kontak relay K1 (13 dan 14)
sehingga kontak changeover tetap bekerja
melalui titik kontak 21 dan 24 dan lampu
tetap menyala yang menandakan sistem
dalam keadaan aktif. Bila tombol reset S2
ditekan sistem akan mati dan lampu L1 akan
menyala lagi.
Gambar 19 : Blok Changeover

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 40


Batam Institutional Development Project
Electro-Pneumatic
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

HO 19

02.Pengembangan Sistem Elektro-pneumatik(cont)

2.2.6 Contoh-contoh diagram SIRKIT single actuator


Contoh 1.
Gambar 20.a dan 20.b adalah contoh SIRKIT elektro-pneumatik dengan memory-circuit
dominan reset.Coba pelajari cara kerjanya dan apakah benar kedua SIRKIT tersebut
memang sama-sama dapat mengunci . Pelajari juga dimana letak perbedaannya.

Gambar 20.a Gambar 20.b

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 41


Batam Institutional Development Project
Electro-Pneumatic
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

HO 20

02.Pengembangan Sistem Elektro-pneumatik (cont)


Contoh 2.
SIRKIT yang mendeteksi akhir langkah maju dan langkah mundur. S1 adalah saklar
(switch ) yang tidak otomatis reset. S3 adalah switch normaly open ( NO ) yang pada posisi
awal dalam keadaan operasi ( closed ) yang ditandai dengan tanda panah. Apabila S1 dan
S2 dioperasikan terus SIRKIT ini akan bekerja otomatis dan kontinyu. Langkah mundur lebih
cepat karena adanya quick exhaust valve(1.01) sedang langkah maju diatur oleh flow control
(1.02) . Perhatikan gambar 21 di bawah ini.

Gambar 21 : SIRKIT mendeteksi akhir langkah maju dan mundur.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 42


Batam Institutional Development Project
Electro-Pneumatic
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

HO 21

02.Pengembangan Sistem Elektro-pneumatik (cont)


Contoh 3.
SIRKIT pada gambar 22 di bawah ini menunjukkan bahwa terjadinya kontrol bergantung
pada tercapainya tekanan pada PE converter (B1). Reed switch B2 akan tersambung
(closed) apabila piston telah menjangkau medan magnet pada reed switch (posisi akhir
langkah maju). Tetepi walaupun B2 telah tersambung , sedang B1 belum tersambung , arus
bulum dapat mengalir ke coil relay K2 sehingga kontak relay K2 pun belum bekerja. Selama
menunggu tekanan pada B1, batang torak tetap berada pada posisi depan.

Gambar 22 : SIRKIT menggunakan reed switch dan PE converter.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 43


Batam Institutional Development Project
Electro-Pneumatic
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

HO 22

02.Pengembangan Sistem Elektro-pneumatik(cont)


2.3 Diagram SIRKIT Multiple Actuator

Untuk menyusun SIRKIT pneumatik


yang terdiri lebih dari satu silinder
(multiple actuator) perlu diperhatikan
beberapa persyaratan antara lain :
• Tujuan dari SIRKIT jelas
• Pengendalian (control) yang
dikehendaki juga jelas
• Urutan kerja actuator
dijelaskan melalui diagram
step pemindahan
• Kondisi-kondisi tertentu seperti
gerakan-gerakan maju atau
mundur yang bagaimana
atau posisi awal yang
bagaimana perlu dijelaskan
agar dapat menentukan alat
pengindera (sensing device)
apa yang dibutuhkan.
Hal yang sering terjadi dalam
penyusunan SIRKIT pneumatik yang
terdiri lebih dari satu actuator ini
adalah terjadinya overlapping isyarat
pada satu katup pengarah yang
dikontrol dua buah solenoid. Cara
untuk mengatasinya atau untuk
memutus salah satu isyarat (signal-
cutout) dapat digunakan komponen-
komponen listrik berikut ini :
• Over center device
• Idle return rollers
• Timers Gambar 23 : Signal cutout
• Memory cutout circuit
Untuk menyusun SIRKIT yang
kompleks lebih baik digunakan cara
“Programmable logic controllers “
yang keuntungannya antara lain :
• Pemeliharaan mudah
• Mudah diganti program
• Cost lebih murah.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 44


Batam Institutional Development Project
Electro-Pneumatic
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

HO 23

02.Pengembangan Sistem Elektro-pneumatik(cont)

2.3.1 Diagram SIRKIT dua aktuator


Contoh 1
SIRKIT pneumatik yang digunakan untuk memindahkan suatu benda kerja dari satu posisi
ke posisi yang lain . Lihat gambar 24 : Sket posisi.

Gambar 24 : Sket posisi


Urutan kerja dari actuator 1.0 (A) dan 2.0 (B) adalah: A+, B+, A-, B- . Urutan kerja ini dapat
dilihat pada diagram step pemindahan (desplacement step diagram) gambar 25 berikut.

Gambar 25 : Desplacement step diagram

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 45


Batam Institutional Development Project
Electro-Pneumatic
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

HO 24

02.Pengembangan Sistem Elektro-pneumatik(cont)


Bentuk diagram SIRKIT untuk SIRKIT pneumatik tersebut di atas adalah seperti gambar 26
berikut ini. Perhatikan diagram ini dan analisis cara kerjanya.

Gambar 26 : Diagram SIRKIT elektro-pneumatik dengan urutan gerak : A+, B+, A-, B-

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 46


Batam Institutional Development Project
Electro-Pneumatic
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

HO 25

02.Pengembangan Sistem Elektro-pneumatik(cont)


Contoh 2.
Pada contoh yang kedua ini kita misalkan suatu mesin riveting dengan menggunakan dua
buah silinder kerja ganda. Urutan kerjanya dapat dilihat pada desplacement step diagram
gambar 27 dan diagram fungsi atau function chart gambar 28 di bawah ini.
Urutan kerja : A+, B+, B-, A-.

Gambar 27 : Diagram step pemindahan (Desplacement step diagram)

Gambar 28 : Diagram fungsi proses riveting

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 47


Batam Institutional Development Project
Electro-Pneumatic
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

HO 26

02.Pengembangan Sistem Elektro-pneumatik(cont)


Diagram SIRKIT elektro-pneumatik yang terdiri atas diagram SIRKIT pneumatik (gamb. 29 )
atas dan diagram SIRKIT elektrik (gambar 29) bawah.

Gambar 29 : SIRKIT elektro-pneumatik

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 48


Batam Institutional Development Project
Electro-Pneumatic
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

HO 27

02.Pengembangan Sistem Elektro-pneumatik(cont)

2.3.2 SIRKIT Elektro-pneumatik dengan tiga aktuator.

Contoh.
Mesin stemping yang dilengkapi dengan tiga buah silinder pneumatik diharapkan cara
kerjanya adalah sebagai berikut. Benda kerja yang akan distemping telah disusun pada
tempatnya (lihat gambar 30 di bawah) dan dapat turun oleh beratnya sendiri. Silinder A
mendorong benda kerja dan sekali gus menjepit (clamping). Pada saat itu silinder B
melakukan stemping. Selesai stemping silinder A mundur dan kemudian silinder C
mendorong benda kerja keluar.

Gambar 30 : Mesin stemping.

Gambar 31 : Diagram step pemindahan

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 49


Batam Institutional Development Project
Electro-Pneumatic
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

HO 28

02.Pengembangan Sistem Elektro-pneumatik(cont)

Gambar 32 : Diagram SIRKIT pneumatik

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 50


Batam Institutional Development Project
Electro-Pneumatic
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

HO 29

02.Pengembangan Sistem Elektro-pneumatik(cont)

Gambar 33 : Diagarm SIRKIT elektrik (1)

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 51


Batam Institutional Development Project
Electro-Pneumatic
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

HO 30

02.Pengembangan Sistem Elektro-pneumatik(cont)

Gambar 34 : Diagram SIRKIT elektrik (2)

Gambar 34 : Diagram SIRKIT elektrik (2)

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 52


Batam Institutional Development Project
Electro-Pneumatic
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

HO 31

02.Pengembangan Sistem Elektro-pneumatik(cont)

Gambar 35 : Diagram SIRKIT elektrik (3)

Gambar 35 : Diagram SIRKIT elektrik (3)

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 53


Batam Institutional Development Project
Electro-Pneumatic
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

HO 32

02.Pengembangan Sistem Elektro-pneumatik(cont)

SIRKIT elektro-pneumatik di atas adalah SIRKIT satu siklus dengan 6 (enam) step. Tetapi
bila step terakhir (ke enam) diset pada set-button maka setelah selesai satu siklus maka
siklus berikutnya juga akan segera jalan.
Daftar berikut adalah komponen yang diperlukan untuk SIRKIT tersebut di atas.

Jumalah Jenis komponen.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 54


Batam Institutional Development Project
Electro-Pneumatic
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

HO 33

03. Komponen Elektrik


3.1 Solenoid
Solenoid adalah penggerak katup yang menggunakan sistem elektromagnetik yang akan
menggerakkan spool sehingga katup pengarah bekerja. Prinsip kerja dan aplikasi solenoid
akan dibahas berikut ini.
3.1.1 Prinsip Kerja Solenoid
Apabila kumparan kawat tembaga dialiri arus (DC) maka di dalam lingkaran (kumparan)
tersebut terjadilah medan magnet. Garis-garis gaya magnetis di sekitar kawat dikumpulkan
oleh bentuk kumparan yang melingkar. Semakin banyak kumparan, garis-garis gaya magnet
(medan magnet) akan semakin besar pula sehingga gaya tarik magnetisnya menjadi
semakin besar.
Bila di dalam kumparan tersebut diberi besi lunak (iron core) maka besi lunak tadi akan
berubah menjadi magnet (elektro magnet) . Lihat gambar 36 berikut ini.
Solenid terdiri atas kumparan yang melilit pada iron core dan angker (armature). Bila
kumparan dialiri arus maka iron core menjadi magnet kemudian menarik angker sehingga
angker bergerak mendorong spool 9torak kecil) pada katup pengarah.

Gambar 36 : Prinsip elektro-magnetik


Keuntungan penggunaan DC solenoid antara lain :

• Mudah dihidupkan ( switch on )

• Tenaga untuk menghidupkan kecil

• Switching operation lembut

• Holding power rendah

• Tidak bising

• Lama service life mencapai 100 x 106 kali kerja.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 55


Batam Institutional Development Project
Electro-Pneumatic
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

HO 34

03. Komponen Elektrik (cont)


Kekurangan penggunaan DC solenoid antara lain :
• Over voltages dapat terjadi selama cut-off
• Membutuhkan peredam bunga api.
• Switching time perlu waktu lama.
• Apabila yang ada arus AC maka diperlukan rectifier.
• Pada saat switch-off sering timbul kelebihan tegangan dan mengakibatkan titik
kontak menjadi cepat aus.
Untuk mengatasi kekurangan tersebut antara lain dengan memasang ARC quenching
dengan kombinasi Resistor (R) dan capacitor secara seri ( gambar 37.a ) atau memasang
diode (D) parallel dengan solenoid coil (L) . ( gambar 37.b )

Gambar 37.a : Kombinasi R – C Gambar 37.b : SIRKIT dengan diode

AC solenoid juga dapat digunakan.


Keuntungan : Kerugian :
• Switching time cepat • Benturan mekanik besar
• Tenaga penarik besar • Perlu arus tinggi, kenaikan suhu
tinggi
• Tidak terjadi bunga api
• Tidak awet
• Tidak perlu rectifier
• Jumlah kali switching terbatas
tergantung panjang langkah torak
• Berisik ( bising )
• Sensitive terhadap overload.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 56


Batam Institutional Development Project
Electro-Pneumatic
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

HO 35

03. Komponen Elektrik (cont)

3.1.2..Contoh :
Gambar 38 berikut ini adalah salah satu contoh aplikasi solenoid yang digunakan untuk
mengendalikan (penggerak) pada katup pengarah 4/2 DCV.

Gambar 38 : Katup 4/2 DCV single solenoid.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 57


Batam Institutional Development Project
Electro-Pneumatic
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

HO 36

03. Komponen Elektrik (cont)

3.2 Switch
Switch berfungsi untuk menyambungkan atau memutuskan arus dari sumber energi. Ada
istilah-istilah yang sama antara switch elektrik dan pneumatik misalnya normally closed
valve dan normally closed switch. Sama-sama normally closed tetapi berbeda artinya.
Perhatikan gamabar 39 a dan 39 b berikut ini.

Gambar di samping adalah katup 3/2 DCV,


NC(normally closed). Dalam keadaan normal
, artinya belum dioperasikan katup dalam
keadaan tertutup, yaitu suplai udara kempa
dari sumber energi tidak dapat masuk
sampai ke silinder (actuator). Jadi closed
disini artinya saluran tertutup dan tidak dapat
mengalirkan energi.

Gambar 39.a : Katup 3/2.DCV,NC

Gambar di samping adalah switch normally


closed. Closed disini berarti titik-titik
kontaknya berhubungan sehingga arus listrik
dapat mengalir ke sistem.
Dengan demikian jelaslah perbedaan antara
katup NC dengan switch NC.

Gambar 39.b : Switch Normally closed.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 58


Batam Institutional Development Project
Electro-Pneumatic
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

HO 37

03. Komponen Elektrik (cont)


3.2.1 Konfigurasi Switch
Pada dasarnya switch itu ada tiga jenis bila ditinjau dari cara kontaknya. Gambar 40.a dalam
konfigurasi switch ini menunjukkan switch normally open (normal terbuka), gambar 40.b
menunjukkan switch normally closed (normal tertutup) dan gambar 40.c menunjukkan switch
changeover ( switch berganti ).

(a) (b) (c)


Gambar 40 : Konfigurasi switch
3.2.2 Penggarak dan metode penggerakan switch.
Ada bermacam-macam penggerak switch seperti : push button, mekanik, elektrik dan ada
pula yang pneumatik. Gambar 41 berikut menunjukkan penggerak dengan pushbutton .

( NO )
Gambar 41 : Pushbutton untuk switch NO dan NC

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 59


Batam Institutional Development Project
Electro-Pneumatic
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

HO 38

03. Komponen Elektrik (cont)


Metode penggerakan switch juga ada beberapa cara antara lain :

Gambar 42 : Changeover switch, momentary pushbutton

Gambar 43 : Latching ( detented = mengunci ) rocker switch

Gambar 44 : Roller limit switch

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 60


Batam Institutional Development Project
Electro-Pneumatic
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

HO 39

03. Komponen Elektrik (cont)


3.3 Reed Switch dan sensor
Reed switch juga disebut magnetically actuated proximity switches, karena .bekerjanya
berdasarkan pengaruh medan magnet yang berupa ring pada torak. Lihat gambar 44 berikut
ini. Reed switch biasanya digunakan untuk mendeteksi posisi akhir (posisi tertentu) dari
torak atau posisi sudut bagi rotary actuator

Gambar 45 : Reed switch

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 61


Batam Institutional Development Project
Electro-Pneumatic
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

HO 40

03. Komponen Elektrik (cont)


Dalam aplikasi, biasanya reed switch dilengkapi dengan lampu indicator yang biasa disebut
dengan Light Emitting Diode ( LED ). Apabila switch bersambung ( oleh pengaruh magnetic )
maka LED akan menyala.
Reed switch seperti tersebut di atas umumnya mempunyai tiga kabel penghubung yaitu :
• Kabel penghubung ke saluran positif dari SIRKUIT .
• Kabel penghubung ke saluran negatif dari SIRKUIT
• Kabel untuk isyarat keluaran ( signal out-put )
Ketiga kabel penghubung tersebut dapat dilihat pada simbol ( gambar 46 )

Gambar 46 : Reed switch ( dengan 3 kabel )

Dalam aplikasinya sensor elektronik seperti tersebut di atas ada tiga jenis yaitu :
• Electrical induction
• Capacitance
• Infra red light (optical)
Perhatikan simbol-simbol pada gambar 47 berikut.

Gambar 47 : symbol sensor elektronik

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 62


Batam Institutional Development Project
Electro-Pneumatic
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

HO 41

03. Komponen Elektrik (cont)


Sensor inductive banyak digunakan di industri. Sensor inductive berikut ini adalah sensor
yang digunakan hanya untuk logam

Gambar 48 : Sensor inductive

3.4 Relay
Gambar 49.a adalah konstruksi coil relay. Apabila arus masuk dalam kumparan (5) maka
terjadilah medan magnet pada inti besi lunak (7) dan menarik armature (3). Armature join
dengan titik kontak (1) sehingga dengan ditariknya armature maka kontak (1) akan
bersambung dengan kontak (4) dan ini disebut sebagai posisi kontak (switching position).
Bila arus diputus, lepas pula posisi kontak dan kontak(1) bersambung lagi dengan (2).
Gambar 49 b secara simbolis menunjukkan sebuah coil relay mengoperasikan empat (4)
buah kontak relay normally open (NO).

Gambar 49 a : Coil relay Gambar 49 b : Coil relay dan kontak relay

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 63


Batam Institutional Development Project
Electro-Pneumatic
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

HO 42

03. Komponen Elektrik (cont)

3.5 Pneumatik-Electric Converter ( PE )


Pneumatik-electric converter artinya pneumatik memberikan signal untuk menghubungkan
elektrik sehingga menghasilkan output elektrik.
Cara kerjanya adalah sebagai berikut :
Dalam keadaan normal (belum dioperasikan) kedudukan untuk PE.Normally Open adalah
seperti gambar (b). Apabila ada signal (isyarat) berupa tekanan udara yang memenuhi
penyetelan ,maka diapragma akan mendorong batang penggerak naik dan membawa tuas
kontak menyinggung titik kontak sehingga mengalirlah arus listrik.
PE.converter dirancang ada yang NO dan ada yang NC. Perhatikan gambar 50 dan simbol
untuk PE.converter.

(a) (b)
Gambar 50 : pneumatik-elctric converter ( PE )

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 64


Batam Institutional Development Project
Electro-Pneumatic
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

HO 43

04.PEMELIHARAAN KELISTRIKAN

4.1 Pra Pemeliharaan


Yang dimaksud dengan pra pemeliharaan ialah suatu kegiatan persiapan yang bertujuan
agar nantinya pelaksanaan pemeliharaan berjalan lebih lancar .
Kegiatannya antara lain :
• Penyiapan peralatan pemeliharaan, semakin lengkap akan semakin baik.
• Penyiapan bahan-bahan pemeliharaan terutama yang dipakai secara rutin bahan
pembersih, bahan pelumas, bahan pencegah korosi dan lain-lain.
• Pemasangan mesin/peralatan yang memberi peluang untuk pelaksanaan
pemeliharaan.
• Instalasi tenaga baik tenaga listrik maupun tenaga udara kempa harus memenuhi
persyaratan.
• Persiapan administrasi pemeliharaan termasuk dokumen-dokumen yang perlu
dipersiapkan/dibuat.
Salah satu contoh yang berhubungan dengan elektro-pneumatik adalah :
Processor element seperti relay-relay dapat dipasang pada satu kontrol panel kemudian
panel-panel dipasang pada control cabinet, yang mana orang dapat melaksanakan
pemeliharaan seperti penyetelan atau penggantian komponen dan sebagainya . Konektor,
pengwatan dan selang-selang udara yang masuk ataupun yang keluar dari cabinet perlu
diberi tanda yang jelas dengan penomeran atau dengan warna sesuai dengan diagram
SIRKUIT . Kemudian control kabinet diberi pintu transparan (dari kaca) yang terkunci
sehingga operator atau petugas yang terkait dapat melihat tetapi tetap aman. Gambar 51
berikut ini menunjukkan sebuah control cabinet.

Gambar 51 : Control cabinet.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 65


Batam Institutional Development Project
Electro-Pneumatic
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

HO 44

04.PEMELIHARAAN KELISTRIKAN (CONT)


Dalam menginstal atau memasang peralatan baik mekanik, elektrik, pneumatik maupun
yang lain harus diperhatikan agar dapat mengurangi kesalahan-kesalahan dan bahkan
mengurangi downtime.
Hal ini dapat disebutkan sebagai berikut :
Untuk kelistrikan :
• Kebutuhan suplai tenaga listrik harus mencukupi.
• Posisi pemasangan power suplai di dalam control cabinet harus memungkinkan
masih mendapat pendinginan karena power suplai memancarkan panas. Atau
pasang fan pada control cabinet.
• Pasang short circuit protection seperti fuses,circuit breakers,elektronic load
sensing,atau heat shrink tubing pada jaringan.
• Gunakan kabel-kabel berwarna dan pasang sesuai dengan aturan untuk
memudahkan identifikasi.
Untuk pneumatik :
• Diameter suplai line (selang utama) harus mencukupi untuk seluruh system.
• Unit pelayanan udara harus diset pada tekanan udara kempa yang benar.
• Katup-katup dan konektor harus dilabel secara jelas.
• Selang-selang penyambung (konduktor) usahakan sependek mungkin.
• Tidak ada kebocoran-kebocoran dan kehilangan tenaga.
• Pemasangan komponen –komponen harus dimungkinkan untuk pemeriksaan dan
penggantian.

4.2 Dokumentasi dalam elektro-pneumatik


Untuk mempermudah dan memperlancar pekerjaan pemeliharaan maka dokumen-dokumen
berikut ini perlu dipersiapkan:
• Operating instructions ( Operation manual )
• Instalations and maintenance manuals.
• Daftar spare parts terutama spare parts yang penting.
• Electic cyrcuit diagram.
• Wiring diagram (electrical)
• Pneumatik Circuit diagram
• Desplacement step diagram
• Lembaran data komponen ( data sheets)
• Diagram lay out dari sistem yang lengkap dengan label-label pada katup dan lines
• Dokumentasi trouble shooting.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 66


Batam Institutional Development Project
Electro-Pneumatic
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

HO 45

04.PEMELIHARAAN KELISTRIKAN (CONT)


Contoh :
Berikut ini adalah salah satu contoh diagram SIRKIT kelistrikan (electrical circuit diagram )
dan diagram pengawatan ( wiring diagram )

Gambar 53 : Diagram SIRKIT elektrik dan diagram pengawatan (wiring diagram)

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 67


Batam Institutional Development Project
Electro-Pneumatic
Bab 4 Strategi Penyajian Tugas

Tugas

Task 1

Catatan :
Untuk menyelesaikan tugas-tugas berikut dianjurkan setiap peserta bekerja individual pada
setiap training-unit. Apabila hal itu tidak memungkinkan, dapat dilaksanakan kerja kelompok
pada setiap training unit maksimum tiga orang setiap kelompok ( group.).

Tugas 1. ( Dasar Kelistrikan )


Coba identifikasi catu-daya (power supply) yang ada pada training unit anda. Perhatikan
konstruksinya , kemudian selesaikan tugas-tugas berikut :
1.1 Nama-nama komponen di dalam catu daya adalah :
• ……………………………………………………………………
• …………………………………………………………………….
• ……………………………………………………………………..
• …………………………………………………………………….
• ……………………………………………………………………..
• ……………………………………………………………………..
1.2 Fungsi dari setiap komponen tersebut adalah :
• ………………………………………………………………………
• ………………………………………………………………………
• ………………………………………………………………………
• ……………………………………………………………………….
• …………………………………………………………………………
• …………………………………………………………………………
1.3 Dengan menggunakan alat-alat ukur listrik , periksa arus yang masuk ke power supply
dan yang keluar dari power supply (output).
1.4 Kenali / perhatikan symbol-simbol kelistrikan yang ada pada power supply dan jelaskan
symbol apa yang anda temui tersebut.
• …………………………………………………………………..
• …………………………………………………………………..
• …………………………………………………………………….
• …………………………………………………………………………………
• ………………………………………………………………………………..
• ……………………………………………………………………………….

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 68


Batam Institutional Development Project
Electro-Pneumatic
Bab 4 Strategi Penyajian Tugas

Task 2

Tugas 2 (Direct&indirect control)


Perhatikan diagram elektro-pneumatik di
samping, kemudian selesaikan tugas-tugas
berikut :
2.1 Sebutkan nama-nama komponen
pneumatik yang ada dalam SIRKIT .
• …………………………………….
• ……………………………………..
• ……………………………………..
2.2 Sebutkan pula komponen –komponen
elektrik yang ada pada SIRKIT (a)
maupun SIRKIT (b)
• ………………………………………
• ……………………………………….
• ………………………………………..
• ………………………………………..
• …………………………………………
• …………………………………………
• ………………………………………… (a)
2.3 Jelaskan cara kerja SIRKIT elektro-
pneumatik untuk (a) dan (b).
2.4 Instal SIRKIT elektro-pneumatik pada
profile plate.

(b)

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 69


Batam Institutional Development Project
Electro-Pneumatic
Bab 4 Strategi Penyajian Tugas

Task 3

Tugas 3 (Indirect control)


Gambar berikut ini adalah diagram SIRKIT design. Bandingkan dengan tugas 2,
kemudian jelaskan cara kerjanya dan rakit pula SIRKIT tersebut pada profile plate dan
operasikan !

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 70


Batam Institutional Development Project
Electro-Pneumatic
Bab 4 Strategi Penyajian Tugas

Task 4

Tugas 4 (Indirect control double solenoid)


Diagram SIRKIT di bawah ini menunjukkan SIRKIT yang menggunakan katup 5/2 , double
solenoid untuk mengoperasikan double-acting cylinder dan single acting cylinder.
• Jelaskan cara kerja masing-masing
• Buatlah rakitan kedua SIRKIT tersebut pada profile plate.
• Coba analisis efisiensi penggunaan katup 5/2 double solenoid untuk
mengoperasikan silinder kerja tunggal.
• Coba fikirkan bagaimana mengoperasikan silinder kerja ganda menggunakan katup
3/2 single solenoid.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 71


Batam Institutional Development Project
Electro-Pneumatic
Bab 4 Strategi Penyajian Tugas

Task 5

Tugas 5 (Fungsi logic)


Gambar diagram SIRKIT di bawah ini menunjukkan SIRKIT yang menggunakan fungsi logic
OR ( gambar a ) dan fungsi logic NOT ( gambar b ).
• Sebutkan nama-nama komponennya
• Analisis cara kerja masing-masing
• Rakitlah keduanya pada profile plate.

(a) (b)

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 72


Batam Institutional Development Project
Electro-Pneumatic
Bab 4 Strategi Penyajian Tugas

Task 6

Tugas 6 (SIRKIT mengunci)


Diagram SIRKIT di bawah ini menunjukkan SIRKIT mengunci atau memory circuit dengan
dominant reset. Diagram (a) dan (b) fungsinya sama hanya wiringnya yang sedikit berbeda.
Coba :
• Jelaskan cara bekerjanya.
• Rakitlah SIRKIT tarsebut pada profile plate.
• Buatlah analisis , SIRKIT yang mana yang anda sukai dan berikan alasan anda.

(a) (b)

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 73


Batam Institutional Development Project
Electro-Pneumatic
Bab 4 Strategi Penyajian Tugas

Task 7

Tugas 7 (SIRKIT otomatis direct control)


Sebuah roda penggerak konveyor diputar oleh pneumatik actuator double acting cylinder
melalui poros engkol. Diagram SIRKIT elektro pneumatiknya adalah seperti gambar
dibawah .
• Coba jelaskan cara bekerja SIRKIT tersebut.
• Instalasikan SIRKIT tersebut pada profile plate.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 74


Batam Institutional Development Project
Electro-Pneumatic
Bab 4 Strategi Penyajian Tugas

Task 8

Tugas 8 (SIRKIT otomatis indirect control)


Tugas nomor 8 ini seperti tugas nomor 7
• Coba analisis apa perbedaan antara tugas No:7 dan tugas No:8
• Jelaskan cara bekerjanya.
• Instal SIRKIT tersebut pada profile plate dan amati gerakannya.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 75


Batam Institutional Development Project
Electro-Pneumatic
Bab 4 Strategi Penyajian Tugas

Task 9

Tugas 9 (SIRKIT otomatis)


Selesaikan diagram SIRKIT pneumatik dan SIRKIT elektrik di bawah ini,apabila cara
kerja SIRKIT adalah sebagai berikut :
Pada posisi awal seperti gambar, sensor switch NO yang dipasang pada akhir langkah
mundur tersambung. Apabila switch ON/OFF di ON kan , piston bergerak maju. Pada akhir
langkah maju switch NO ditekan oleh piston sehingga piston bergerak mundur. Gerak maju
dapat diatur sedang gerak mundur dipercepat. Demikian seterusnya selama switch ON/OFF
atau saklar dioperasikan , SIRKIT tetap berjalan.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 76


Batam Institutional Development Project
Electro-Pneumatic
Bab 4 Strategi Penyajian Tugas

Task 10

Tugas 10 (SIRKIT interloct)


Selesaikan diagram SIRKIT di bawah ini ,untuk SIRKIT intterloct,yaitu apabila salah satu
solenoid masih diberi arus maka solenoid yang lain tidak dapat dioperasikan.

+ 24 V
* * * *

0V

Task 11

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 77


Batam Institutional Development Project
Electro-Pneumatic
Bab 4 Strategi Penyajian Tugas

Tugas 11

Tugas 11 ( SIRKIT elektro-pneumatik dengan dua silinder kerja ganda.)


Dengan menggunakan stasion pemindah pneumatis blok-blok benda kerja dipindahkan dari
kotak bahan ke tempat pemroses ( processing station ). Balok dari kotak bahan didorong
oleh silinder 1A dengan gerakan piston maju satu langkah penuh. Kemudian untuk menuju
ke stasion proses balok didorong oleh silinder 2A dengan gerakan piston maju satu langkah
penuh . Silinder 2A mulai mundur setelah silinder 1Amencapai titik mati belakang.
Kotak bahan dimonitor oleh limit switch,apabila tidak ada balok di dalamnya maka sistem
tidak dapat dioperasikan. Hal ini diindikasikan dengan isyarat lampu indikator misalnya...
Perhatikan uraian di atas dan gambar-gambar serta diagram SIRKIT berkut kemudian
selesaikan tugas-tugas ini.
• Analisis cara kerja SIRKIT elektro pneumatik tersebut.
• Pilih komponen-komponen seperti yang tercantum dalam daftar.
• Rakitlah SIRKIT tersebut pada profile plate.
• Operasikan SIRKIT tersebut dan analisis apakah sudah sesuai dengan desain.
• Setelah selesai desmantle ( bongkar ) SIRKIT tersebut dan bereskan denga tertib
semua alat dan komponennya.

Task 12

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 78


Batam Institutional Development Project
Electro-Pneumatic
Bab 4 Strategi Penyajian Tugas

Tugas 11 (Lanjutan)
Diagram step pemindahan dan diagram SIRKIT pneumatik.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 79


Batam Institutional Development Project
Electro-Pneumatic
Bab 4 Strategi Penyajian Tugas

Tugas 11 ( Lanjutan)
Desain SIRKIT ( Pneumatik )

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 80


Batam Institutional Development Project
Electro-Pneumatic
Bab 4 Strategi Penyajian Tugas

Tugas 11 ( Lanjutan )
Desain SIRKIT ( Elektrik )

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 81


Batam Institutional Development Project
Electro-Pneumatic
Bab 4 Strategi Penyajian Tugas

Task 12

Tugas 12 ( SIRKIT tiga aktuator )


Alat untuk asembling bush seperti gambar di bawah ini bekerjanya sebagai berikut :
Silinder A mendorong blok metal dari kotak bahan kemudian dijepit oleh piston. Selanjutnya
silinder B mendrong bush pertama diasembling ke dalam blok metal dan disusul silinder C
mendorong bush ke dua diasembling ke dalam blok metal tepat pada lubang yang sudah
ada. Kemudian silinder A dan C mundur secara bersamaan baru disusul oleh silinder B.
Perhatikan gambar dan diagram di bawah ini kemudian kerjan tugas-tugas berikut :
• Sebutkan nama-nama komponen di dalam SIRKIT tersebut.
• Jelaskan cara kerja SIRKIT elektro-pneumatik.
• Instal SIRKIT tersebut pada profile plate sesuai dengan diagram.
• Operasikan SIRKIT tersebut.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 82


Batam Institutional Development Project
Electro-Pneumatic
Bab 4 Strategi Penyajian Tugas

Tugas 12 ( Lanjutan )
Diagram SIRKIT pneumatik

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 83


Batam Institutional Development Project
Electro-Pneumatic
Bab 4 Strategi Penyajian Tugas

Tugas 12 ( Lanjutan )
Diagram SIRKIT elektrik ke 1

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 84


Batam Institutional Development Project
Electro-Pneumatic
Bab 4 Strategi Penyajian Tugas

Tugas 12 ( Lanjutan )
Diagram SIRKIT elektrik ke 2

Task 19

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 85


Batam Institutional Development Project
Electro-Pneumatic
Bab 4 Strategi Penyajian Tugas

Tugas 12 ( Lanjutan )
Diagram SIRKIT elektrik ke 3

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 86


Batam Institutional Development Project
Electro-Pneumatic
Bab 4 Strategi Penyajian Tugas

Tugas 12 ( Lanjutan )
Diagram SIRKIT elektrik ke 4

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 87


Batam Institutional Development Project
Electro-Pneumatic
Bab 4 Strategi Penyajian Tugas

Tugas 13

Tugas 13 (Komponen kelistrikan)

Persiapkan komponen-komponen kelistrikan yang ada pada training unit anda,kemudian :


• Identifikasi konstruksi setiap komponen.
• Sebutkan nama-nama bagian setiap komponen
• Coba ditest dengan alat ukur listrik apakah komponen tersebut dalam keadaan baik.
• Catatlah kondisi setiap komponen.

Komponen-komponen tersebut antara lain :


a. Switch-switch pada training unit
b. Solenoid
c. Box relay
d. Pressure switch
e. Reed switch

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 88


Batam Institutional Development Project
Electro-Pneumatic
Bab 4 Strategi Penyajian Tugas

Tugas 14

Tugas 14 (Pemeliharaan kelistrikan)

a. Coba analisis apabila tugas nomor 8 terjadi troubel yaitu pada waktu piston mencapai
titik mati depan dan menyentuh limit switch tetapi piston tidak kembali lagi.
b. Lakukan fault tracing pada tugas nomor 12, bila permasalahannya adalah :silinder 1A
maju kemudian disusul silinder 2A, tetapi silinder 1A tidak mau kembali.dan SIRKIT
berhenti.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 89


Batam Institutional Development Project
Electro-Pneumatic
bab 4 Strategi Penyajian Transparansi

Transparansi

OHT 1

DASAR KELISTRIKAN

PEMBANGKIT ARUS BOLAK-BALIK ( AC )

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 90


Batam Institutional Development Project
Electro-Pneumatic
bab 4 Strategi Penyajian Transparansi

OHT 2

DASAR KELISTRIKAN (CONT)

PEMBANGKIT LISTRIK ARUS SEARAH ( DC )

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 91


Batam Institutional Development Project
Electro-Pneumatic
bab 4 Strategi Penyajian Transparansi

OHT 3

DASAR KELISTRIKAN (CONT)

CATU DAYA

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 92


Batam Institutional Development Project
Electro-Pneumatic
bab 4 Strategi Penyajian Transparansi

OHT 4

DASAR KELISTRIKAN (CONT)

HUKUM OHM

RUMUS : I= V/R

Amp. meter

Amp. meter

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 93


Batam Institutional Development Project
Electro-Pneumatic
bab 4 Strategi Penyajian Transparansi

OHT 5

METODA PENYUSUNAN DIAGRAM SIRKUIT

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 94


Batam Institutional Development Project
Electro-Pneumatic
bab 4 Strategi Penyajian Transparansi

OHT 6

SIRKIT SINGLE ACTUATOR

Diagram SIRKIT
pneumatik

Diagram SIRKIT elektrik


direct control

Diagram SIRKIT elektrik ,


indirect control

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 95


Batam Institutional Development Project
Electro-Pneumatic
bab 4 Strategi Penyajian Transparansi

OHT 7

SIRKIT SINGLE ACTUATOR (CONT)

FUNGSI “AND”

FUNGSI “OR” FUNGSI “NOT”

SIMBOL FUNGSI LOGIC

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 96


Batam Institutional Development Project
Electro-Pneumatic
bab 4 Strategi Penyajian Transparansi

OHT 8

SIRKIT SINGLE ACTUATOR (CONT)

FUNGSI MEMORY :

SIRKIT MENGUNCI DOMINANT SET

DOMINANT RESET CHANGEOVER BLOCKS

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 97


Batam Institutional Development Project
Electro-Pneumatic
bab 4 Strategi Penyajian Transparansi

OHT 9

SIRKIT SINGLE ACTUATOR (CONT)

SIRKIT MENGUNCI (LATCHING)

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 98


Batam Institutional Development Project
Electro-Pneumatic
bab 4 Strategi Penyajian Transparansi

OHT 10

SIRKIT SINGLE ACTUATOR (CONT)

SIRKUIT MENDETEKSI LANGKAH MAJU DAN MUNDUR,


KECEPATAN TORAK DIATUR. ( DAPAT BEKERJA OTOMATIS )

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 99


Batam Institutional Development Project
Electro-Pneumatic
bab 4 Strategi Penyajian Transparansi

OHT 11

SIRKIT SINGLE ACTUATOR (CONT)

DIAGRAM SIRKIT ELEKTRO-PNEUMATIK YANG DIATUR DENGAN


PRESSURE SWITCH ATAU pneumatik-ELECTRIC (PE) DAN
DENGAN PROXIMITY SENSOR ATAU REED SWITCH

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 100


Batam Institutional Development Project
Electro-Pneumatic
bab 4 Strategi Penyajian Transparansi

OHT 12

SIRKIT DOUBLE ACTUATOR

COORDINATED MOTION

DISPLACEMENT STEP DIAGRAM

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 101


Batam Institutional Development Project
Electro-Pneumatic
bab 4 Strategi Penyajian Transparansi

OHT 13

SIRKIT DOUBLE ACTUATOR (CONT)

DIAGRAM SIRKIT ELEKTRO-PNEUMATIK

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 102


Batam Institutional Development Project
Electro-Pneumatic
bab 4 Strategi Penyajian Transparansi

OHT 14

SIRKIT TIGA AKTUATOR

MESIN STEMPING
SILINDER A MENDORONG DAN SEKALIGUS MENJEPIT. SILINDER B
MENSTEMPING KEMUDIAN LANGSUNG MUNDUR. BEGITU B SAMPAI TITIK
MATI BELAKANG, A MUNDUR. . BEGITU A SAMPAI KE BELAKANG
,BERARTI BENDA KERJA TIDAK TERJEPIT C MAJU MENDORONG BENDA
KERJA KELUAR KEMUDIAN C MUNDUR KEMBALI.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 103


Batam Institutional Development Project
Electro-Pneumatic
bab 4 Strategi Penyajian Transparansi

OHT 15

SIRKIT TIGA AKTUATOR (CONT)

DIAGRAM SIRKIT PNEUMATIK

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 104


Batam Institutional Development Project
Electro-Pneumatic
bab 4 Strategi Penyajian Transparansi

OHT 16

SIRKIT TIGA AKTUATOR (CONT)

DIAGRAM SIRKIT ELEKTRIK KE 1

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 105


Batam Institutional Development Project
Electro-Pneumatic
bab 4 Strategi Penyajian Transparansi

OHT 17

SIRKIT TIGA AKTUATOR (CONT)

DIAGRAM SIRKIT ELEKTRIK KE 2

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 106


Batam Institutional Development Project
Electro-Pneumatic
bab 4 Strategi Penyajian Transparansi

OHT 18

SIRKIT TIGA AKTUATOR (CONT)

DIAGRAM SIRKIT KE 3

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 107


Batam Institutional Development Project
Electro-Pneumatic
bab 4 Strategi Penyajian Transparansi

OHT 19

KOMPONEN ELEKTRIK

SOLENOID : PRINSIP KERJA

CARA MEMADAMKAN PERCIKAN BUNGA API.

MEMASANG R DAN C (KOMB) MEMASANG DIODE

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 108


Batam Institutional Development Project
Electro-Pneumatic
bab 4 Strategi Penyajian Transparansi

OHT 20

KOMPONEN ELEKTRIK (CONT)

CONTOH : KATUP 4/2 SINGLE SOLENOID

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 109


Batam Institutional Development Project
Electro-Pneumatic
bab 4 Strategi Penyajian Transparansi

OHT 21

KOMPONEN ELEKTRIK (CONT)

SWITCH

KONFIGURASI KONTAK DARI SWITCH.

( NO ) ( NC )

SWITCH CHANGEOVER

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 110


Batam Institutional Development Project
Electro-Pneumatic
bab 4 Strategi Penyajian Transparansi

OHT 22

KOMPONEN ELEKTRIK (CONT)

ROCKER SWITCH / LATCHING / DETENDED

REED SWITCH

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 111


Batam Institutional Development Project
Electro-Pneumatic
bab 4 Strategi Penyajian Transparansi

OHT 23

KOMPONEN ELEKTRIK (CONT)

SIMBOL-SIMBOL SENSOR ELEKTRONIK

PENERAPAN SENSOR INDUKTIVE PADA PENDETEKSI TUTUP(METAL)

KONSTRUKSI COIL-RELAY

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 112


Batam Institutional Development Project
Electro-Pneumatic
bab 4 Strategi Penyajian Transparansi

OHT 24

KOMPONEN ELEKTRIK (CONT)

PNEUMATIK-ELECTRIC CONVERTER (PE) = PRESSURE SWITCH

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 113


Batam Institutional Development Project
Electro-Pneumatic
bab 4 Strategi Penyajian Transparansi

OHT 25

PEMELIHARAAN KELISTRIKAN

CONTROL CABINET.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 114


Batam Institutional Development Project
Electro-Pneumatic
bab 4 Strategi Penyajian Transparansi

OHT 26

PEMELIHARAAN KELISTRIKAN
ELECTRICAL CYRCUIT DIAGRAM & WIRING DIAGRAM

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 115


Batam Institutional Development Project
Electro-Pneumatic
Bab 5 Cara Menilai Unit Ini

BAB 5 CARA MENILAI UNIT INI

Apa yang dimaksud dengan penilaian?


Penilaian adalah proses pengumpulan bukti-bukti hasil ujian/pekerjaan dan pembuatan nilai
atas kemajuan siswa / peserta dalam mencapai kriteria unjuk kerja seperti yang dimaksud
dalam Standard Kompetensi. Bila pada nilai (poin) yang ditetapkan dianggap memadai ,
dinyatakan bahwa kompetensi sudah dicapai . Penilaian, lebih untuk mengidentifikasi
pencaapaian prestasi-prestasi siswa / peserta pelatihan dari pada hanya untuk
membandingkan prestasi peserta terhadap peserta lain.

Apakah yang kita maksud dengan kompeten?


Tanyakan pada diri anda sendiri , pertanyaan : “Kemampuan kerja apa yang benar-benar
dibutuhkan oleh karyawan”?
Jawaban terhadap pertanyaan ini akan mengatakan kepada anda tentang apa yang kita
maksud dengan kata “kompeten”. Unluk menjadi kompeten dalam suatu pekerjaan yang
berkaitan dengan ketrampilan berati bahwa orang tersebut harus mampu untuk :
• menampilkan ketrampilan pada level (tingkat) yang dapat diterima
• mengorganisikan tugas-tugas yang dibutuhkan.
• merespon dan bereaksi secara layak bila sesuatu salah/ada kelainan
• memenuhi suatu peranan dalam sesuatu rangkaian tugas-tugas pada
pekerjaan
• mentransfer/mengimplementasikan ketrampilan dan pengetahuan pada
situasi baru.
Bila anda menilai kompetensi ini anda harus mempertimbangkan seluruh issue-issue diatas
untuk mencerminkan sifat kerja yang nyata .

Pengakuan kemampuan yang dimiliki


Prinsip penilaian nasionai terpadu memberikan pengakuan terhadap kompetensi yang ada
tanpa memandang dari mana kompetensi tersebut diperoleh. Penilaian mengakui bahwa
individu-individu dapat mencapai kompetensi dalam berbagai cara:
• kualifikasi terdahulu
• belajar secara informal.
Pengakuan terhadap Kompetensi yang ada dengan mengumpulkan bukti-bukti kemampuan
untuk dinilai apakah seorang individu telah memenuhi standar kompetensi, baik memenuhi
standar kompetensi untuk suatu pekerjaan maupun untuk kualifikasi formal.

Kualifikasi penilai
Dalam kondisi Iingkungan kerja, seorang peniIai industri yang diakui akan menentukan
apakah seorang pekerja mampu melakukan tugas yang terdapat dalam unit kompetensi ini .
Bila anda diakui (qualified) untuk menilal unit ini mungkin anda akan memilih metode yang
ditawarkan dalam pedoman ini, atau mengembangkan metode Anda sendiri untuk
melakukan penilaian. Namun para penilai harus memperhatikan pedoman penilaian terlebih
dulu dalam standar kompetensi sebelum memutuskan metode penilaian yang akan dipakai.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 116


Batam Institutional Development Project
Electro-Pneumatic
Bab 5 Cara Menilai Unit Ini

Halaman berikut merupakan daftar beberapa metoda yang dapat digunakan untuk menilai
unit kompetensi ini. Maksud penilaian yang telah dirancang diarahkan untuk setiap elemen
(sub.kompetensi), unjuk kerja dan pokok-pokok keterampilan dan pengetahuan.
Keberhasilan penilaian seharusnya mengindikasikan cukup dan relevannya pengetahuan
dan pemahaman untuk dapat dinyatakan kompeten.

Ujian yang disarankan


Umum
Unit Kompetensi, seperti juga unit ini, secara umum mengikuti format berikut:
(a) menampilkan ketrampilan dan pengetahuan pokok untuk setiap elemen
kompetensi/kriteria unjuk kerja, dan
(b) berhubungan dengan sesi praktek atau tugas untuk memperkuat teori atau
memberikan kemampuan praktek dalam suatu ketrampilan.
Untuk penilaian,ini penting sekali bahwa peserta dinilai (penilaian formatif) pada setiap
elemen kompetensi. Mereka tidak mengikuti progress unit berikutnya sebelum mereka
benar-benar berkemampuan pada materi yang dipelajari/dipraktekkan .
Sebagai patokan disini seharusnya paling sedikit satu penilaian tugas untuk pengetahuan
pokok/pendukung pada setiap elemen kompetensi. Setiap sesi praktek atau tugas
seharusnya dinilai secara individu untuk setiap sub kompetensi. Sesi praktek seharusnya
diulang sampai tingkat yang disyaratkan dari sub kompetansi, dapat dicapai.
Penilaian pengetahuan pokok/penunjang biasanya digunakan sistem tes . Sebagai contoh
tes obyektif, pilihan ganda, komparasi, mengisi/melengkapi kalimat. Dengan menggunakan
tes essay dengan pertanyaan, perhitungan dan analisis permasalahan cocok juga untuk
tipe unit ini.
Penilaian untuk unit ini, berdasar pada dua hal yaitu:
• pokok-pokok pengetahuan dan ketrampilan dan
• hubungan dengan ketrampilan praktek.
Untuk unit : Pemeliharaan Sistem Elektro- Pneumatik , cara penilaian berikut ini disarankan
untuk digunakan:

Penilaian Pengetahuan dan Keterampilan Pendukung


Element Satu :: Dasar kelistrikan Elektro-Pneumatik
.Penilaian Satu

Tes berdasarkan sosl-sosl berikut :


1.1 Dua jenis arus listrik dibangkitkan oleh :
a. Arus bolak-balik (AC) dibangkitkan oleh…………………………………………
b. Arus searah dibangkitkan oleh …………………………………………………...
1.2 Selesaikan soal-soal berikut dengan mengisi titik-titik :
a. Alternator terdiri atas komponen-komponen ………………………………………
b. Baterai terdiri atas komponen-komponen ……………………………………….…
c. DC power supply terdiri atas …………………………………………………………….
d. Rectifier berfungsi untuk…………………………………………………………………

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 117


Batam Institutional Development Project
Electro-Pneumatic
Bab 5 Cara Menilai Unit Ini

e. Bila Voltase pada DC power supply sebesar 24 volt dan kuat arus yang mengalir
sebesar 0,5 ampere maka besar tahanan adalah …………………………………….
1.3 Coba gambarkan simbol-simbol : a,switch NO, b. coil relay dan kontak, c.solenoid.
Element Dua : Pengembangan SIRKIT sistem elektro-pneumatik .
Penilaian Dua

Tes berdasarkan soal-soal berikut :


2.1 Cara menyusun diagram SIRKIT elektro-pneumatik dengan metode sebagai berikut :
a Untuk diagram SIRKIT pneumatik………………………………………………… ….
b…Untuk diagram SIRKIT elektrik …………………………………………………………..
c. Cara penomoran …………………………………………………………………………
2.2 Coba gambarkan SIRKIT elektrik untuk mengontrol SIRKIT satu silinder berikut ini :
a. SIRKIT direct control………………………………………………………………………
b. SIRKIT indirect contrlol ……………………………………………………………………
c. SIRKIT dengan menggunakan fungsi logci AND , OR , dan NOT…………………
d. SIRKIT mengunci (blok memory)……………………………………………………
e. SIRKIT dengan blok changeover…………………………………………………….
f. SIRKIT saling mengunci (Interloct)……………………………………………………
g. SIRKIT dengan pneumatik-elektrik (PE)………………………………………………..
2.3 Kesulitan dalam menyusun SIRKIT multi actuator antara lain :
a……………………………………………………………………….
b……………………………………………………………………..
c . :
Element tiga :: Komponen Kelisktrikan
Penilaian Tiga

Tes berdasarkan soal-soal berikut :


3.1 Jawablah pertanyaan-pertanyaan yang ada hubungannya dengan komponen-komponen .
elektrik pada SIRKIT elektro-pneumatik berikut ini :
a. Solenoid berfungsi untuk …………………………………………………………………….
b. Konstruksi solenoid terdiri atas ……………………………………………………………..
c. Ada dua macam solenoid yaitu ……………………………………………………………..
d. Cara untuk mengatasi terjadinya percikan bunga api (arcing) ialah …………………… .
e. Keuntungan DC solenoid adalah …………………………………………………………….
3.2 Pertanyaan –pertanyaan berikut berhubungan dengan switching sistem
a. Coba gambarkan contact configuration untuk tiga model switching yaitu NO , NC dan
CO (changeover).
b. Macam-macam cara penggerkan switch adalah…………………………………………
3.3 Pertanyaan berikut berhubungan dengan reed-switch dan sensor.
a. Reed-switch bekerja berdasarkan ………………………….. .

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 118


Batam Institutional Development Project
Electro-Pneumatic
Bab 5 Cara Menilai Unit Ini

b. Reed-switch dengan 3 kawat termasuk sensor …………………………………………..


c. Coba gambarkan simbol-simbol elektronic sensor ………………………………………
3.4 Soal-soal berikut berhubungan dengan relay :
a. Coil relay terdiri atas …………………………………………………………………………
b. Kontak relay terdiri atas…………………………………………………………………
c. Fungsi coil relay untuk ………………………………………………………………………
d. Fungsai kontak relay untuk …………………………………………………………………
e. Cara kerja coil relay adalah …………………………………………………………………
f. Keuntungan pemakaian coil relay ialah ……………………………………………………
g. Fungsi pneumatik-elektric converter adalah……………………………………………..
3.5 Soal berikut berhubungan dengan converter.
a. Perbedaan antara pneumatik-electric (PE) dan elctric-pneumatik (EP) ialah
b. Fungsi pneumatik-electric converter ialah……………………………………
c. Konstruksi PE terdiri atas…………………………………………………………...
Element Empat : Pemeliharaan Kelistrikan
Penilaian Empat .

Tes berdasarkan soal-soal berikut :


4.1 Kegiatan pra pemeliharaan pada pemeliharaan kelistrikan antara lain :
a. ………………………………………………………………………………………………..
b. …………………………………………………………………………………………………..
c. ………………………………………………………………………………………………….
d. ………………………………………………………………………………………………….
e. ………………………………………………………………………………………………….
4.2 Dokumen-dokumen yang harus dipersiapkan untuk memperlancar pelaksanaan
pemeliharaan adalah :,
a. ………………………………………………………………………
b. ………………………………………………………………………
c. ……………………………………………………………………..
d. ………………………………………………………………………
e. ………………………………………………………………………

4.3 Dalam melaksanakan pekerjaan pada elektro-pneumatik sistem apa saja yang harus
diperhatikan demi keselamatan kerja.
a……………………………………..
b……………………………………..
c ……………………………………..

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 119


Batam Institutional Development Project
Electro-Pneumatic
Bab 5 Cara Menilai Unit Ini

Penilaian Praktek
Penilaian praktek untuk tugas : 1 - 14

Setiap pelaksanaan praktek hendaknya dinilai secara individual dan siswa / peserta harus
mengulang seluruh tes atau komponen dari tes tersebut hingga tingkat penguasaan yang
telah ditetapkan dari suatu keterampilan dan pengetahuan,dapat dicapai.
Bila melaksanakan penilaian praktek hal-hal berikut perlu dipertimbangkan :
• Pemilihan komponen-komponen yangakan digunakan harus benar .
• Dalam mempersiapkan peralatan , selang , konektor , adaptor dan sebagainya
harus benar .
• Kemampuan untuk merakit SIRKIT secara benar.
• Ketepatan dan ketelitian dalam membaca diagram .
• Perakitan instalasi SIRKIT secara aman.
• Penyelesaian seluruh tugas.
• Menginterpretasikan hasil kerja dengan benar .
• Apabila bekerja dalam satu tim (kelompok) pastikan bahwa setiap anggota telah
memberikan kontribusi
Pertanyaan-pertanyaan lisan dapat digunakan untuk mentes secara individu dari setiap
anggota kelompok atau untuk penekanan-penekanan terhadap bagian-bagian yang penting

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 120


Batam Institutional Development Project
Electro-Pneumatic
Bab 5 Cara Menilai Unit Ini

Ihtisar Penilaian Pokok-pokok Keterampilan dan Pengetahuan.


Gunakan tugas-tugas ini untuk menetapkan apakah Siswa/Peserta pelatihan anda telah menguasai pokok-pokok keterampilan dan
pengetahuan yang diperlukan.

Butuh
Pengetahuan dan
Penilaian Tugas-tugas. Ya Tidak latihan
Keterampilan Pendukung
lanjutan
01 Menguasai prinsip-prinsip 1.1 Jenis dan fungsi komponen listrik disebutkan dan diidentifikasi..
kelistrikan dan istilah
yang terkait serta
penggunaan komponen 1.2 Teori / prinsip-prinsip kelistrikan diaplikasikan pada sistem elektro
listrik pneumatik

1.3 Simbol-simbol kelistrikan dikuasai dan diaplikasikan pada sistem


elektro-pneumatik
02. Mengembangkan SIRKIT 2.1 Cara-cara penyusunan / penggambaran diagram SIRKIT
(rangkaian) elektro- elektro-pneumatik dikuasai dan diaplikasikan untuk membuat
pneumatik diagram SIRKIT elektro-peneumatik.

2.2 SIRKIT elektrik dengan tegangan dasar 24 volts (DC) disusun


untuk mengontrol SIRKIT elektro pneumatik dengan satu
aktuator.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 121


Batam Institutional Development Project
Electro-Pneumatic
Bab 5 Cara Menilai Unit Ini

Butuh
Pengetahuan dan
Penilaian Tugas-tugas. Ya Tidak latihan
Keterampilan Pendukung
lanjutan
2.3 SIRKIT elektro pneumatik multi aktuator dirakit sesuai dengan
diagram SIRKIT dan cara kerja SIRKIT didemonstrasikan.

2.4 Diagram SIRKIT elektro pneumatik dianalisis untuk mengetahui


kebenaran dan bagaimana cara kerjanya.

03. Menggunakan komponen 3.1 Prinsip-prinsip kerja solenoid dikuasai dan diaplikasikan untuk
elektro pneumatik dalam mengoperasikan katup.
sistem.

3.2 Sistem switching dikuasai dan diaplikasikan pada SIRKIT


elektro pneumatik
3.3 Peralatan pengindera jarak dekat (Proximity sensing devices)
dikuasai dan diaplikasikan pada SIRKIT elektro pneumatik
3.4 Fungsi dan konstruksi coil relay dan kontak relay dikuasai dan
diaplikasikan pada SIRKIT elektro pneumatik.

3.5 Peralatan signal pneumatik elektrik (PE) dikuasai dan


diaplikasikan pada SIRKIT elektro pneumatik.

04. Menerapkan prosedur 4.1 Prosedur dan teknik pemeliharaan kelistrikan elektro pneumatik
pemeliharaan elektro- dikuasai dan diaplikasikan pada sistem
pneumatik dan dan

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 122


Batam Institutional Development Project
Electro-Pneumatic
Bab 5 Cara Menilai Unit Ini

Butuh
Pengetahuan dan
Penilaian Tugas-tugas. Ya Tidak latihan
Keterampilan Pendukung
lanjutan
prinsip keselamatan 4.2 Administrasi pemeliharaan kelistrikan didokumentasikan secara
kerja. jelas .

4.3 Kondisi keselamatan dan kesehatan kerja bengkel dan peralatan


dipelihara sepanjang masa .

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 123


Batam Institutional Development Project
Electro-Pneumatic
Bab 5 Cara Menilai Unit Ini

Checklist yang disarankan bagi Penilai untuk:


PERBAIKAN KERUSAKAN DALAM SISTEM ELEKTRO-PNEUMATIK

Nama Calon : Nam Penilai :

Apakah Calon telah memberikan bukti-bukti Catatan


yang cukup untuk menunjukkan bahwa dia
telah dapat :
Menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki ke
dalam unit lain yang terkait :
Unit ini mendasari penampilan secara efektif dalam :
Pemeliharaan Sistem Elektro-Pneumatik .
Mendemonstrasikan Pengetahuan :
Menyebutkan,menggunakan perhitungan pada Kelistrikan
Elektro Pneumatik .
Menjelaskan,menggunakan komponen elektro-pneumatik
,menyebutkan fungsi dan konstruksi.
Menjelaskan pengertian simbol ,menyebutkan nama-nama
komponen melalui simbol dan menggambarkan simbol-simbol
komponen serta menggambar/menginterpretasikan diagram
SIRKIT elektro pneumatik .
Menampilkan keterampilan teknik / prosedur untuk standar yang
dikehendaki bagi suatu pekerjaan termasuk penggunaan
peralatan yang benar :
Memilih,mempersiapkan dan merakit/menginstal komponen
pneumatik berdasarkan diagram SIRKIT yang telah
disediakan
Mengoperasikan / menguji jalan apakah cara kerja SIRKIT
telah sesuai dengan desain.
Pada waktu menginstal dan mengoperasikan SIRKUIT
,senantiasa menerapkan konsep keselamatan dan kesehatan
kerja .
Perencanaan dan pengorganisasian kegiatan secara efiktif :
Merencanakan kegiatan praktek sebelum menyambungkan
komponen dan peralatan.
Menyambungkan peralatan dan komponen kemudian diperiksa
,kalau perlu dengan Instruktur/Guru ,sebelum menghidupkan
(meng ON kan) sumber tenaga.
Bagi-bagi tugas apabila terdapat lebih dari satu orang dalam
kelompok.
Bekerja dan berkomunikasi dengan kawan-kawan :
Menjelaskan/menjernihkan dengan kawan-kawan,hal-hal yang
meragukan atau permasalahan yang mungkin terjadi.
Memohon penjelasan kepada Guru/Instruktur tentang hal-hal
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 124
Batam Institutional Development Project
Electro-Pneumatic
Bab 5 Cara Menilai Unit Ini

yang belum jelas atau meragukan .


Reaksi terhadap permasalahan-permasalahan yang terjadi pada
kegiatan pekerjaan :
Masalah penempatan peralatan atau komponen dan masalah
lainnya seharusnya dilaksanakan secara logis.
IPenerapan prosedur keamanan,keselamatan dan kesehatan
kerja secara terintegrasi :
Memakai pakaian kerja yang sesuai dengan kegiatan
workshop.
Menggunakan alat-alat keselamatan kerja yang sesuai.
Mengamati lingkungan dan hal-hal yang terjadi selama
bekerja,misalnya suara atau bau yang asing.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 125


Batam Institutional Development Project
Electro-Pneumatic
Bab 5 Cara Menilai Unit Ini

Lembar Penilaian:

Unit: BSDC-0310
PERBAIKAN KERUSAKAN DALAM SISTEM ELEKTRO-PNEUMATIK

Nama Peserta / Siswa : ………….………………………………………

Nama Penilai :… ………………………………………………………….


Peserta/Siswa dinilai : Competent 

Kompetensi yang belum dicapai 

Umpan balik untuk Peserta / Siswa :

Tanda tangan
Peserta / Siswa telah diberi tahu tentang hasil Tanda tangan Penilai :
penilaian dan alasan tentang hasil keputusan
tersebut .

Tanggal :

Saya telah diberi tahu tentang hasil penilaian Tanda tangan Peserta/Siswa :
dan alasan pengambilan keputusan tersebut ;

Tanggal :

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 126


Batam Institutional Development Project
Electro-Pneumatic

Anda mungkin juga menyukai