Anda di halaman 1dari 125

Indonesia Australia Partnership for Skills Development

Batam Institutional Development Project

Paket Pembelajaran dan Penilaian

Kode Unit : BSDC-0155

MOTOR-MOTOR LISTRIK

Mendiagnosa dan Memperbaiki


Kesalahan pada Mesin AC
(Repair Faults on AC Machines)

(9 April 2002 )
Daftar Isi
BAB 1 PENGANTAR.........................................................................................................1
Selamat Berjumpa di Buku Pedoman ini !..................................................................1
Persyaratan Minimal Kemampuan Membaca, Menulis & Berhitung...........................1
Definisi....................................................................................................................... 1
Berapa Lama Mencapai Kompetensi ?.......................................................................2
Simbol........................................................................................................................ 2
Terminologi.................................................................................................................2
BAB 2 ARAHAN BAGI PELATIH......................................................................................5
Peran Pelatih..............................................................................................................5
Strategi Penyajian......................................................................................................5
Alat Bantu yang Dibutuhkan untuk Menyajikan Kompetensi Ini..................................6
Peraturan.................................................................................................................... 6
Sumber-sumber untuk Mendapatkan Informasi Tambahan........................................6
BAB 3 STANDAR KOMPETENSI.....................................................................................7
Judul Unit................................................................................................................... 7
Deskripsi Unit.............................................................................................................7
Kemampuan Awal......................................................................................................7
Elemen Kompetensi dan Kriteria Unjuk Kerja.............................................................7
Variabel...................................................................................................................... 8
Pengetahuan dan Keterampilan Pokok......................................................................9
Konteks Penilaian.....................................................................................................10
Aspek Penting Penilaian...........................................................................................10
Keterkaitan dengan Unit Lain...................................................................................10
Kompetensi Kunci yang akan Didemonstrasikan dalam Unit Ini...............................11
Tingkat Kemampuan yang Harus Ditunjukkan dalam Menguasai Kompetensi ini....11
BAB 4 STRATEGI PENYAJIAN......................................................................................12
A Rencana Materi.................................................................................................12
B Cara Mengajarkan Standar Kompetensi...........................................................15
C Materi Pendukung untuk Pelatih.......................................................................22
Lembar Informasi..........................................................................................23
Tugas............................................................................................................ 70
Transparansi.................................................................................................86
BAB 5 CARA MENILAI UNIT INI....................................................................................114
Apa yang Dimaksud dengan Penilaian ?................................................................114
Apa yang Dimaksud dengan Kompeten?...............................................................114
Pengakuan Kompetensi yang Dimiliki.....................................................................114
Kualifikasi Penilai....................................................................................................114
Ujian yang Disarankan...........................................................................................115
Checklist yang Disarankan Bagi Penilai.................................................................122
Lembar Penilaian....................................................................................................123
Indonesia Australia Partnership for Skills Development
Batam Institutional Development Project
644999348.doc
Daftar Isi

Indonesia Australia Partnership for Skills Development


Batam Institutional Development Project
644999348.doc
Bab 1 Pengantar

BAB 1 PENGANTAR

Selamat Berjumpa di Buku Pedoman ini !


Buku Paket Pembelajaran dan Penilaian ini menggunakan sistem pelatihan berdasarkan
kompetensi untuk mengajarkan keterampilan ditempat kerja, yakni suatu cara yang secara
nasional sudah disepakati untuk penyampaian keterampilan, sikap dan pengetahuan yang
dibutuhkan dalam suatu proses pembelajaran. Penekanan utamanya adalah tentang apa
yang dapat dilakukan seseorang setelah mengikuti pelatihan. Salah satu karakteristik yang
paling penting dari pelatihan yang berdasarkan kompetensi adalah penguasaan individu
secara aktual di tempat kerja.
Pelatih harus menyusun sesi-sesi kegiatannya sesuai dengan :
1. kebutuhan peserta pelatihan
2. persyaratan-persyaratan organisasi
3. waktu yang tersedia untuk pelatihan
4. situasi pelatihan.
Strategi penyampaian dan perencanaan sudah dipersiapkan oleh pelatih untuk peserta
pelatihan. Masalah yang disarankan akan memberikan suatu indikasi tentang apa yang
harus dicantumkan dalam program tersebut untuk memenuhi/mencapai standar
kompetensi.
Strategi pembelajaran dan penilaian yang dipersiapkan dalam unit ini tidaklah bersifat wajib
namun digunakan sebagai pedoman. Peserta pelatihan didorong untuk memanfaatkan
pengetahuan dan pengalaman industri mereka. Contoh-contoh produk industri lokal atau
hasil pengembangan sumber-sumber yang mereka miliki, dapat membantu dalam
menyesuaikan materi dan memastikan relevansi pelatihan.
Persyaratan Minimal Kemampuan Membaca, Menulis & Berhitung
Untuk melaksanakan pelatihan secara efektif dan agar dapat mencapai standar kompetensi
diperlukan tingkat kemampuan minimal dalam membaca, menulis dan menghitung berikut:
Kemampuan Kemampuan baca, interpretasi dan membuat teks.
membaca
dan menulis Kemampuan menggabungkan informasi untuk dapat menafsirkan
suatu pengertian
Kemampuan Kemampuan minimal untuk menggunakan matematika dan simbol
menghitung teknik, diagram dan terminologi dalam konteks umum dan yang
dapat diprediksi serta dimungkinkan untuk mengkomunikasikan
keduanya yaitu antara matematik dan teknik.

Definisi
Seseorang yang berkeinginan untuk memperoleh kompetensi seharusnya berkenan
menamakan dirinya sebagai peserta latih. Dalam situasi pelatihan, anda dapat ditempatkan
sebagai siswa, pelajar atau sebagai peserta, sehingga seorang pengajar kompetensi ini
adalah sebagai pelatih. Sebaliknya, dalam situasi pelatihan anda juga dapat ditempatkan
sebagai guru, mentor, fasilitator atau sebagai supervisor.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 1


Batam Institutional Development Project
644999348.doc
Bab 1 Pengantar

Berapa Lama Mencapai Kompetensi ?


Dalam sistem pelatihan berdasarkan kompetensi, fokusnya harus tertuju kepada pencapaian
suatu kompeterisi/keahlian, bukan pencapaian pada pemenuhan waktu tertentu; dengan
demikian dimungkinkan peserta pelatihan yang berbeda memerlukan waktu yang berbeda
pula untuk mencapai suatu kompetensi tertentu.
Simbol
Dalam keseluruhan paket pelatihan akan kita lihat beberapa simbol. Berikut penjelasan tentang simbol :

Simbol Keterangan

HO Handout ( Pegangan Peserta )

Overhead Transparansi yang dapat digunakan


OHT
dalam penyampaian materi pelatihan

Penilaian Penilaian kompetensi yang harus dikuasai

Tugas / kegiatan atau aktivitas yang harus


Tugas
diselesaikan.

Terminologi
Akses dan Keadilan
Mengacu kepada fakta bahwa pelatihan harus dapat diakses oleh setiap orang tanpa
memandang umur, jenis kelamin, sosial, kultur, agama atau latar belakang pendidikan.

Penilaian
Proses formal yang memastikan pelatihan memenuhi standar-standar yang dibutuhkan oleh
industri. Proses ini dilaksanakan oleh seorang penilai yang memenuhi syarat (cakap dan
berkualitas) dalam kerangka kerja yang sudah disetujui secara Nasional.

Penilai
Seseorang yang telah diakui/ditunjuk oleh industri untuk menilai/menguji para tenaga kerja
di suatu area tertentu.

Kompeten
Mampu melakukan pekerjaan dan memiliki keterampilan, pengetahuan dan sikap yang
diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan secara efektif ditempat kerja serta sesuai dengan
standar yang sudah ditetapkan.

Pelatihan Berdasarkan Kompetensi


Pelatihan yang berkaitan dengan kemampuan seseorang dalam menguasai suatu
kompetensi/ keahlian secara terukur dan mengacu pada standar yang sudah ditetapkan.

Aspek Penting Penilaian


Menerangkan fokus penilaian dan poin-poin utama yang mendasari suatu penilaian.

Konteks Penilaian
Menetapkan dimana, bagaimana dan dengan metode apa penilaian akan dilaksanakan.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 2


Batam Institutional Development Project
644999348.doc
Bab 1 Pengantar

Elemen Kompetensi
Elemen atau Sub-Kompetensi adalah keterampilan-keterampilan yang membangun suatu
unit kompetensi.

Acuan Penilaian
Acuan penilaian adalah garis pedoman tentang bagaimana sebuah unit kompetensi harus
dinilai.

Adil
Tidak merugikan para peserta tertentu.

Fleksibel
Tidak ada pendekatan tunggal terhadap penyampaian dan penilaian unjuk kerja dalam
sistem pelatihan berdasarkan kompetensi.

Penilaian Formatif
Kegiatan penilaian berskala kecil yang dilakukan selama pelatihan, yaitu untuk membantu
dalam memastikan bahwa pelajaran dilaksanakan secara baik dan adanya umpan balik
kepada peserta tentang kemajuan yang mereka capai.

Kompetensi Kunci
Kompetensi yang menopang seluruh unjuk kerja dalam suatu pekerjaan. Ini meliputi:
mengumpulkan, menganalisis, mengorganisasikan dan mengkomunikasikan ide-ide dan
informasi, merencanakan dan mengorganisasikan aktifitas, bekerja dengan orang lain dalam
sebuah tim, memecahkan masalah penggunaan teknologi, menggunakan ide-ide teknik-
matematis.

Kompetensi-kompetensi ini digolongkan ke dalam tingkat yang berbeda sebagai berikut:

Tingkat Karakteristik
1 Melakukan tugas-tugas rutin berdasarkan prosedur yang baku dan tunduk
pada pemeriksaan kemajuannya oleh supervisor.
2 Melakukan tugas-tugas yang Iebih luas dan lebih kompleks dengan
peningkatan kemampuan untuk pekeijaan yang dilakukan secara otonom.
Supervisor melakukan pengecekan-pengecekan atas penyelesaian pekerjaan.
3 Melakukan aktifitas-aktifitas yang kompleks dan non-rutin, yang diatur sendiri
dan bertanggung jawab atas pekerjaan orang lain.

Strategi Penyajian
Strategi panyajian adalah dengan menyediakan informasi yang diperlukan tentang
bagaimana melaksanakan pelatihan berdasarkan program yang dilaksanakan di tempat
kerja dan/atau di tempat pelatihan/ organisasi yang bersangkutan.

Keterkaitan dengan Unit Lain


Menerangkan peran suatu unit dan tempatnya dalam susunan kompetensi yang ditetapkan
oleh industri. Hal ini juga memberikan pedoman tentang unit lain yang dapat dinilai bersama.

Standar Kompetensi Nasional

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 3


Batam Institutional Development Project
644999348.doc
Bab 1 Pengantar

Kompetensi-kompetensi yang sudah disepakati secara nasional dan standar-standar


penampilan kerja yang dijadikan acuan oleh segala fihak dalam melakukan suatu pekerjaan.

Kriteria Unjuk kerja


Kriteria-kriteria atau patokan yang digunakan untuk menilai apakah seseorang sudah
mencapai suatu kompetensi dalam suatu unit kompetensi.

Variabel
Penjelasan tentang rincian tempat pelatihan dengan perbedaan konteks yang mungkin
dapat diterapkan pada suatu unit kompetensi tertentu.

Reliabel
Menggunakan metode-rnetode dan prosedur-prosedur yang menguatkan terhadap standar
kompetensi dan tingkatannya diinterpretasikan serta diterapkan secara konsisten kepada
seluruh konteks dan seluruh peserta pelatihan.

Valid
Penilàian terhadap fakta-fakta dan kriteria unjuk kerja yang sama akan menghasilkan hasil
akhir penilaian yang sama dari penilai yang berbeda.

Pengakuan Kemampuan yang Dimiliki (RCC- Recognition of Current Competence)


Pengakuan akan keterampilan, pengetahuan dan kemampuan seseorang yang telah
dicapainya. (lihat RPL)

Pengakuan Terhadap Pengalaman Belajar (RPL- Recognition of Prior Learning)


Pengakuan terhadap hasil belajar sebelum mempelajari suatu unit kompetensi untuk
mendukung pencapaian unit kompetensi tersebut. Hal tersebut biasanya adalah kompetensi
yang berkaitan dengan standar kompetensi industi dan juga berkaitan dengan pembelajaran
dan pelatihan sebelumnya. (lihat RCC)

Penilaian Sumatif
Penilaian ini dilakukan setetah pelatihan unit kompetensi selesai, yakni untuk memastikan
bahwa peserta pelatihan sudah mencapai kriteria unjuk kerja.

Peserta
Orang yang menerima / mengikuti pelatihan.

Pelatih
Orang yang memberikan pelatihan.

Pengetahuan dan Keterampilan Pokok


Definisi atau uraian tentang keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk
mencapai suatu keahlian/keterampilan pada tingkat yang telah ditetapkan

Deskripsi Unit
Gambaran umum tentang program pembelajaran/ kompetensi yang hendak dicapai.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 4


Batam Institutional Development Project
644999348.doc
Bab 2 Arahan Bagi Pelatih

BAB 2 ARAHAN BAGI PELATIH


Peran Pelatih
Salah satu peran anda sebagai pelatih atau guru adalah memastikan standar pelayanan
yang tinggi melalui pelatihan yang efektif. Untuk memastikan bahwa anda siap bekerja pada
kompetensi ini dengan peserta pelatihan, pertimbangkanlah pertanyaan-pertanyaan berikut
ini:
1. Seberapa yakin anda tentang pengetahuan dan ketrampilan anda sendiri yang
dibutuhkan untuk menyampaikan setiap elemen?
2. Apakah ada informasi atau peraturan baru yang mungkin anda butuhkan untuk
diakses sebelum anda memulai pelatihan?
3. Apakah anda merasa yakin untuk mendemonstrasikan tugas-tugas praktik?
4. Apakah anda akan sanggup menerangkan secara jelas tentang pengetahuan
pendukung yang dibutuhkan oleh peserta pelatihan untuk melakukan pekerjaan
mereka secara tepat?
5. Apakah anda menyadari ruang Iingkupan situasi industri dimana kompetensi ini
mungkin diterapkan?
6. Apakah anda menyadari tentang bahasa, kemampuan membaca dan menulis serta
keterampilan memahami dan menggunakan matematika peserta pelatihan yang
dibutuhkan untuk mendemonstrasikan kompetensi dalam standar kompetensi ini ?
7. Apakah anda menyadari tentang kemampuan membaca gambar peserta pelatihan
yang dibutuhkan untuk mendemonstrasikan kompetensi dalam standar kompetensi
ini ?
8. Sudahkah anda pertimbangkan isu-isu yang wajar dan dapat diterima dalam
merencanakan penyampaian program pelatihan ini?

Strategi Penyajian
Variasi kegiatan pelatihan yang disarankan untuk penyampaian kompetensi ini meliputi :
1. Pengajaran ( tatap muka )
2. Tugas-tugas praktik
3. Tugas-tugas proyek
4. Studi kasus
5. Melalui media (video, digital projector, referensi, dll )
6. Kerja kelompok
7. Bermain peran dan simulasi.
8. Kunjungan / kerja industri

Pelatih harus memilih strategi pelatihan yang Iayak untuk kompetensi yang sedang
diberikan, baik situasi maupun kebutuhan pesertanya. Contohnya, jika praktik industri atau
magang tidak memungkinkan, beragam simulasi, demonstrasi dan penggunaan multi media
mungkin cukup memadai.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 5


Batam Institutional Development Project
644999348.doc
Bab 2 Arahan Bagi Pelatih

Alat Bantu yang Dibutuhkan untuk Menyajikan Kompetensi Ini


Ruang kelas atau ruang belajar memenuhi syarat minimum untuk penyampaian teori kepada
peserta pelatihan, papan tulis, OHP dan kelengkapannya, flip chart dan kelengkapannya,
dan alat-alat lain yang diperlukan.
Peraturan
Perhatikan peraturan-peraturan atau hukum yang relevan serta panduan yang dapat
mempengaruhi kegiatan anda, dan yakinkan bahwa peserta pelatihan anda mengikutinya.
Sumber-sumber untuk Mendapatkan Informasi Tambahan
Sumber-sumber informasi meliputi beberapa kategori berikut ini :

Judul: Instalasi Motor-Motor Listrik


Pengarang: Drs. Kismet Fadillah, Drs. Wurdono
Penerbit: Angkasa Bandung
Tahun Terbit: 1999

Judul: Teknik Pengendali Elektronika


Pengarang: Drs. Rahmat Kuswandy
Penerbit: Titian Ilmu Bandung
Tahun Terbit 1999

Judul: HandBook of Electrical Engineering


Pengarang: S.L Bhatia, B.Sc,Engg
Penerbit: Khanna Publishers
Tahun Terbit 1983

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 6


Batam Institutional Development Project
644999348.doc
Bab 3 Standar Kompetensi

BAB 3 STANDAR KOMPETENSI


Dalam sistem pelatihan, Standar Kompetensi diharapkan dapat menjadi panduan bagi
peserta pelatihan atau siswa untuk dapat :
1. Mengidentifikasikan apa yang harus dikerjakan peserta pelatihan.
2. Mengidentifikasikan apa yang telah dikerjakan peserta pelatihan.
3. Memeriksa kemajuan peserta pelatihan.
4. Meyakinkan bahwa semua elemen ( Sub-Kompetensi ) dan kriteria unjuk kerja telah
dimasukkan dalam pelatihan dan penilaian.

Judul Unit
Mendiagnosa dan Memperbaiki kesalahan pada Mesin AC
Deskripsi Unit
Tujuan unit ini adalah Untuk memperoleh pengetahuan dan operasi, aplikasi dan kendali
dasar mesin-mesin AC
Kemampuan Awal
Peserta pelatihan harus telah memiliki kemampuan awal berikut :
1. Pengetahuan fundamental Prinsip umum tentang motor.
2. Pengetahuan fundamental teknik Penyambungan motor.

Elemen Kompetensi dan Kriteria Unjuk Kerja


Sub Kompetensi / Kriteria Unjuk Kerja
Elemen
1.0 Menjelaskan 1.1 Prinsip dasar pengenalan motor dijelaskan dengan
prinsip-prinsip dasar bantuan gambar.
operasi motor-motor 1.2 Prinsip operasi induksi satu fasa dan motor seri
AC satu fase dan dijelaskan dengan bantuan gambar.
tiga fasa tertentu.
2.0 Energisasi motor tiga 2.1 Bermacam komponen motor induksi tiga fasa
fasa yang sesuai diidentifikasikan dan fungsi komponen-komponen
bagi situasi yang ini diberikan.
diberikan. 2.2 Diberikan bermacam tipe motor tiga fasa dan
karateristik motor, tipe motor yang tepat dengan
karateristik tertentu.
2.3 Sebuah motor tiga fasa yang sesuai bagi tugas tertentu
dipilih dengan tepat.
2.4 Motor induksi tiga fasa disambungkan dengan benar,
di-run dan direverse

3.0 Energisasi motor satu 3.1 Rincian konstruksional motor induksi satu fasa tertentu
fasa yang sesuai bagi dan motor seri AC diberikan.
kondisi yang 3.2 Tipe-tipe motor satu fasa diberikan diberikan dan
diberikan karateristik motor, sesuai dengan tipe motor
dengan karateristik tertentu.
3.3 Motor seri dan motor induksi disambungkan dengan
tepat, di-run dan di-revers.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 7


Batam Institutional Development Project
644999348.doc
Bab 3 Standar Kompetensi

Sub Kompetensi / Kriteria Unjuk Kerja


Elemen
4.0 Memberikan 4.1 Kesalahan umum pada motor satu dan tiga fasa.
penyebab-penyebab 4.2 Prosedur pengujian dan diagnosa kesalahan pada
yang mungkin dari motor satu dan tiga fasa ditunjukkan.
malfungsi pada
motor AC dan
menunjukkan
pengujian yang
dibutuhkan bagi
diagnosa kesalahan.

5.1 Menggambarkan 5.1 Rincian konstruksi umum motor synchronous satu dan
prinsip tiga fasa tertentu diberikan.
pengoperasian dan 5.2 Teori operasi, aplikasi dan pengaruh medan eksitasi
menyatakan aplikasi motor synchronous tertentu diberikan.
utama mesin 5.3 Rincian konstruksi umum dan prinsip-prinsip operasi
synchronous. sebuah alternator diberikan.

Variabel
Unit ini diaplikasikan pada seluruh bidang manufaktur dan industri jasa.

Diagnosa : Menekankan pada pendekatan logis pada diagnosa kesalahan.

Kesalahan : Dimulai kegagalan komponen sederhana sampai kompleks.

Mesin-mesin AC : Jika memungkinkan adalah jenis-jenis yang digunakan pada industri


lokal pada rentang daya lebih rendah.

Kesehatan dan keselamatan kerja : Hal ini mencakup :


- Pengenaan pakaian yang sesuai
- Pemahaman bahaya listrik
- Kerja yang aman dengan peralatan listrik
-
Kebutuhan sumber daya : bermacam-macam mesin AC haruslah diperoleh ditambah
sekumpulan peralatan eksperimental yang memadai bagi siswa untuk memperoleh
pengalaman.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 8


Batam Institutional Development Project
644999348.doc
Bab 3 Standar Kompetensi

Pengetahuan dan Keterampilan Pokok


Keahlian dan pengetahuan dasar
Untuk meraih kompetensi, bukti dari keterampilan dan pengetahuan di bidang-bidang
berikut ini dibutuhkan:
Motor Tiga Fasa
 Konstruksi
 Stator
 Rotor-squirrel cage dan wound
 Enclosure
 Prinsip pengoperasian
- Rotasi medan magnetik
- Pole
- Reversal
- Rotor
 Karakteristik
 Normal squirrel cage
 Karateristik pengoperasian
 Normal squirrel cage
 Double cage
 Wound rotor
 Applikasi
Motor Satu Fasa
 Perbandingan dengan tiga fasa
 Tipe induksi umum
- Konstruksi
- Prinsip operasi
- Applikasi
- Reversal
 Serie
- Konstruksi
- Prinsip operasi
- Applikasi
- Reversal
 Kesalahan dan pengujian
Mesin-mesin Synchronous
 Alternator
- Outline singkat dari konstruksi
- Prinsip operasi
- Aplikasi
- Reversal
 Motor synchronous (tiga fasa)
- Outline singkat dari konstruksi

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 9


Batam Institutional Development Project
644999348.doc
Bab 3 Standar Kompetensi

- Prinsip operasi
- Pengaruh perubahan medan eksitasi
- Applikasi
 Motor synchronous (satu fasa)
- Outline singkat dari konstruksi
- Prinsip operasi
- Pengaruh perubahan medan eksitasi
- Applikasi

Konteks Penilaian
Unit ini harus mengutamakan aplikasi praktis dari topik dengan konsep yang dijalankan
di laboratorium.
Penilian harus mencerminkan praktek dari isi unit dalam keadaan sebenarnya.
Direkomendasikan pembelajaran dan penilian dijalankan dengan cara yang menyeluruh
yang berorientasi hasil sebuah pembelajaran

Aspek Penting Penilaian


Fokus khusus dari unit ini akan bergantung pada sektor industri. Program pelatihan pra-
kejuruan dapat mengandung cakupan dari seluruh sektor industri.
Lihat pada:
1. Subjek ini idealnya diajarkan menggunakan sebuah lingkungan
teori/praktik terintegrasi.
2. Penekanan pada aplikasi praktis.
3. Aplikasi harus berhubungan pada lingkungan industri elektronika dan
jasa/perawatan.
4. Perlengkapan tes digunakan haruslah tertentu, sebagaimana yang
digunakan di dalam industri

Keterkaitan dengan Unit Lain


Ini adalah unit inti yang mendasari kinerja efektif dalam unit-unit perawatan lanjut secara
keseluruhan. Dianjurkan unit ini dinilai/dilatih dalam hubungan dengan unit operasional dan
perbaikan lainnya.
Perlu hati-hati dalam pengembangan pelatihan untuk memenuhi persyaratan pelatihan unit
ini, Untuk pelatihan pra kejuruan umum lembaga pelatihan harus menyediakan program
pelatihan yang dapat mencakup semua industri agar tidak terjadi prasangka hanya untuk
satu sektor industri saja. Kondisi kinerja akan membantu memenuhi maksud ini. Sedangkan
untuk penyelenggaraan pelatihan bagi industri khusus perlu diupayakan pelatihan khusus
agar apa yang dibutuhkan industri dapat dipenuhi.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 10


Batam Institutional Development Project
644999348.doc
Bab 3 Standar Kompetensi

Kompetensi Kunci yang akan Didemonstrasikan dalam Unit Ini


Kompetensi Umum dalam Unit Tingkat Kompetensi Umum dalam Unit Tingkat
Ini Ini
Mengumpulkan, Mengelola dan 2 Menggunakan Ide-ide dan 2
Menganalisa Informasi Teknik Matematika
Mengkomunikasikan Ide-ide dan 2 Memecahkan Masalah 2
Informasi
Merencanakan dan 2 Menggunakan Teknologi 2
Mengorganisir Aktifitas-aktifitas
Bekerja dengan Orang Lain dan 2
Kelompok

Tingkat Kemampuan yang Harus Ditunjukkan dalam Menguasai Kompetensi ini


Tingkat Karakteristik
1 Melakukan tugas-tugas rutin berdasarkan prosedur yang baku dan tunduk
pada pemeriksaan kemajuannya oleh supervisor.
2 Melakukan tugas-tugas yang Iebih luas dan lebih kompleks dengan
peningkatan kemampuan untuk pekeijaan yang dilakukan secara otonom.
Supervisor melakukan pengecekan-pengecekan atas penyelesaian pekerjaan.
3 Melakukan aktifitas-aktifitas yang kompleks dan non-rutin, yang diatur sendiri
dan bertanggung jawab atas pekerjaan orang lain.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 11


Batam Institutional Development Project
644999348.doc
Bab 4 Strategi Penyajian A Rencana Materi

BAB 4 STRATEGI PENYAJIAN

A Rencana Materi
Catatan: 1. Penyajian bahan, pengajar, peserta dan penilai harus yakin dapat memenuhi seluruh rincian yang tertuang dalam standar
kompetensi.
2. Isi perencanaan merupakan kaitan antara kriteria unjuk kerja dengan pokok-pokok keterampilan dan pengetahuan .

Elemen Kriteria Unjuk Kerja Topik Pelatihan Kegiatan Tampilan


1.0 Menjelaskan prinsip-prinsip 1.1 Prinsip dasar pengenalan  Operasi dasar motor  Penyajian  Handout
dasar operasi motor-motor motor dijelaskan dengan
 Konstruksi motor  Tanya-  OHT
AC satu fase dan tiga fasa bantuan gambar.
tertentu. 1.2 Prinsip operasi induksi satu jawab  Lembar
fasa dan motor seri  Diskusi tugas
dijelaskan dengan bantuan  Praktik  Alat praktik
gambar.
 Soal-soal

2.0 Energisasi motor tiga fasa Bermacam komponen motor Pengoperasian motor tiga fasa :  Penyajian  Handout
yang sesuai bagi situasi induksi tiga fasa
- Motor tiga fasa  Tanya-  OHT
yang diberikan. diidentifikasikan dan fungsi
komponen-komponen ini - Rotor untuk motor tiga jawab  Alat praktik
diberikan. fasa  Diskusi  Lembar
Diberikan bermacam tipe motor - Stator untuk motor tiga  Praktik tugas
tiga fasa dan karateristik fasa
motor, tipe motor yang tepat  Soal-soal
- Teknik penyambungan
dengan karateristik tertentu. motor tiga fasa
2.5 Sebuah motor tiga fasa yang
sesuai bagi tugas tertentu
dipilih dengan tepat.
2.6 Motor induksi tiga fasa
disambungkan dengan
benar, di-run dan direverse

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 12


Batam Institutional Development Project
644999348.doc
Bab 4 Strategi Penyajian A Rencana Materi

Elemen Kriteria Unjuk Kerja Topik Pelatihan Kegiatan Tampilan


3.0 Energisasi motor satu fasa 3.1 Rincian konstruksional motor Pengoperasian motor satu fasa :  Penyajian  Handout
yang sesuai bagi kondisi induksi satu fasa tertentu
- Motor satu fasa  Tanya jawab  OHT
yang diberikan, dan motor seri AC
diberikan. - Stator motor satu fasa  Diskusi  Alat praktik
3.2 Rincian konstruksional motor - Rotor motor satu fasa  Praktik  Lembar
induksi satu fasa tertentu tugas
- Supply satu fasa
dan motor seri AC  Soal-soal
diberikan. - Teknik penyambungan
3.3 Tipe-tipe motor satu fasa motor satu fasa
diberikan diberikan dan
karateristik motor, sesuai
dengan tipe motor dengan
karateristik tertentu.
3.4 Motor seri dan motor induksi
disambungkan dengan
tepat, di-run dan di-revers
pelat pada posisi di bawah
tangan ( flat ) dan horizontal
diuraikan.

4.0 Memberikan penyebab- 4.1 Kesalahan umum pada Mengetahui kesalahan pada  Penyajian  Handout
penyebab yang mungkin motor satu dan tiga fasa. motor satu fasa dan tiga fasa  Tanya jawab  OHT
dari malfungsi pada motor 4.3 Prosedur pengujian dan
- Motor tiga/satu fasa  Diskusi  Lembar
AC dan menunjukkan diagnosa kesalahan pada
pengujian yang dibutuhkan motor satu dan tiga fasa - Diagnosa sambungan tugas
bagi diagnosa kesalahan. ditunjukkan. motor satu/tiga fasa  Soal-soal

5.0 Menggambarkan prinsip 5.1 Rincian konstruksi umum Penjelasan motor synchronous :  Penyajian  Handout
pengoperasian dan motor synchronous satu
- Motor synchronous  Tanya jawab  OHT
menyatakan aplikasi utama dan tiga fasa tertentu
mesin synchronous. diberikan. - Rotor motor synchronous  Diskusi 
5.2 Teori operasi , applikasi dan - Stator motor synchronous

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 13


Batam Institutional Development Project
644999348.doc
Bab 4 Strategi Penyajian A Rencana Materi

Elemen Kriteria Unjuk Kerja Topik Pelatihan Kegiatan Tampilan


pengaruh medan eksitasi - Teknik pengoperasian
motor synchronous tertentu
diberikan.
5.3 Rincian konstruksi umum dan
prinsip-prinsip operasi
sebuah alternator diberikan.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 14


Batam Institutional Development Project
644999348.doc
Bab 4 Strategi Penyajian B Cara Mengajarkan Standar Kompetensi

B Cara Mengajarkan Standar Kompetensi


Sesi ini menunjukkan hand-out, tugas / praktik dan transparansi yang cocok/sesuai dengan standar kompetensi.

Keterampilan, pengetahuan dan sikap Bagaimana saya akan menyampaikan pengetahuan, keterampilan dan sikap kepada
seperti apakah yang saya inginkan untuk siswa?
dimiliki siswa.?
1.1 Prinsip dasar pengenalan motor dijelaskan Pelatih menjelaskan tentang terjadinya gerakan memutar pada induktor.
dengan bantuan gambar.
HO 2-3

OHT 1-3

Tugas 1

1.2 Prinsip operasi induksi satu fasa dan motor Pelatih menerangkan proses kerja dari motor satu fasa.
seri dijelaskan dengan bantuan gambar. HO 4-6

OHT 1-3

Tugas 2

2.1 Bermacam komponen motor induksi tiga Pelatih menerangkan tentang stator dan rotor dari motor tiga fasa.
fasa diidentifikasikan dan fungsi HO 7 - 14
komponen-komponen ini diberikan.

OHT 4-5

Tugas 3

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 15


Batam Institutional Development Project
644999348.doc
Bab 4 Strategi Penyajian B Cara Mengajarkan Standar Kompetensi

Keterampilan, pengetahuan dan sikap Bagaimana saya akan menyampaikan pengetahuan, keterampilan dan sikap kepada
seperti apakah yang saya inginkan untuk siswa?
dimiliki siswa.?
2.2 Diberikan bermacam tipe motor tiga fasa Pelatih menerangkan tentang motor rotor sangkar dan motor slipring.
dan karateristik motor, tipe motor yang HO 14-17
tepat dengan karateristik tertentu.

OHT 6-9

Tugas 4

2.3 Sebuah motor tiga fasa yang sesuai bagi Pelatih menjelaskan tentang faktor-faktor pemilihan motor.
tugas tertentu dipilih dengan tepat. HO 18-19

OHT 10

Tugas 5

2.4 Motor induksi tiga fasa disambungkan Pelatih menjelaskan tentang Jenis-jenis sambungan dan pengoperasian motor tiga fasa.
dengan benar, di-run dan direverse.
HO 19 - 24

OHT 10-11

Tugas 6

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 16


Batam Institutional Development Project
644999348.doc
Bab 4 Strategi Penyajian B Cara Mengajarkan Standar Kompetensi

Keterampilan, pengetahuan dan sikap Bagaimana saya akan menyampaikan pengetahuan, keterampilan dan sikap kepada
seperti apakah yang saya inginkan untuk siswa?
dimiliki siswa.?
3.1 Rincian konstruksional motor induksi satu Pelatih menjelaskan tentang rotor dan stator yang merupakan komponen dari motor satu
fasa tertentu dan motor seri AC diberikan. fasa.

HO 25-26

OHT 12-13

Tugas 7

3.2 Tipe-tipe motor satu fasa diberikan Pelatih menjelaskan tentang Macam-macam motor dari motor satu fasa.
diberikan dan karateristik motor, sesuai
dengan tipe motor dengan karateristik HO 26-30
tertentu.

OHT 14 – 19

Tugas 8

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 17


Batam Institutional Development Project
644999348.doc
Bab 4 Strategi Penyajian B Cara Mengajarkan Standar Kompetensi

Keterampilan, pengetahuan dan sikap Bagaimana saya akan menyampaikan pengetahuan, keterampilan dan sikap kepada
seperti apakah yang saya inginkan untuk siswa?
dimiliki siswa.?
3.3 Motor satu fasa yang sesuai bagi tugas Pelatih menjelaskan tentang faktor-faktor penting pemilihan motor satu fasa sehingga
tertentu dipilih dengan tepat. dapat digunakan pada beban tertentu.

HO 30-32

OHT 20

Tugas 9

3.4 Motor seri dan motor induksi Pelatih menjelaskan tentang Penyambungan langsung dan semi otomatis bagi
disambungkan dengan tepat, di-run dan pengoperasian motor satu fasa.
di-revers.
HO 32-35

OHT 21-23

Tugas 10

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 18


Batam Institutional Development Project
644999348.doc
Bab 4 Strategi Penyajian B Cara Mengajarkan Standar Kompetensi

Keterampilan, pengetahuan dan sikap Bagaimana saya akan menyampaikan pengetahuan, keterampilan dan sikap kepada
seperti apakah yang saya inginkan untuk siswa?
dimiliki siswa.?
4.1 Kesalahan umum pada motor satu dan Pelatih menjelaskan tentang jenis kesalahan pada motor satu dan tiga fasa saat
tiga fasa. dihubungkan dengan beban.

HO 36-37

OHT 24

Tugas 11

4.2 Prosedur pengujian dan diagnosa Pelatih menjelaskan tentang pengukuran sebuah motor saat terjadi beban lebih.
kesalahan pada motor satu dan tiga fasa
ditunjukkan. HO 37-42

OHT 25

Tugas 12-13

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 19


Batam Institutional Development Project
644999348.doc
Bab 4 Strategi Penyajian B Cara Mengajarkan Standar Kompetensi

Keterampilan, pengetahuan dan sikap Bagaimana saya akan menyampaikan pengetahuan, keterampilan dan sikap kepada
seperti apakah yang saya inginkan untuk siswa?
dimiliki siswa.?
5.1 Rincian konstruksi umum motor Pelatih menjelaskan tentang gambar dari konstruksi motor synchronous.
synchronous satu dan tiga fasa tertentu
diberikan. HO 43-44

OHT 26-27

Tugas 14

5.2 Teori operasi, applikasi dan pengaruh Pelatih menjelaskan tentang prinsip kerja dari motor synchronous.
medan eksitasi motor synchronous
tertentu diberikan. HO 44-45

OHT 26-27

Tugas 14

5.4 Rincian konstruksi umum dan prinsip- Pelatih menjelaskan tentang pengukuran sebuah motor saat terjadi beban lebih.
prinsip operasi sebuah alternator
diberikan. HO 45-47

OHT 28

Tugas 14

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 20


Batam Institutional Development Project
644999348.doc
Bab 4 Strategi Penyajian C Materi Pendukung untuk Pelatih

C Materi Pendukung untuk Pelatih


Materi pendukung bagi guru dibagi dalam tiga hal, yaitu:
1. Lembar Informasi (Handout) : Merupakan pegangan peserta pelatihan yang
berisi materi/teori penunjang dan informasi yang sesuai dengan kriteria unjuk
kerja yang melingkupinya.
2. Tugas : Merupakan latihan keterampilan praktik yang harus dicapai
berkenaan dengan kemampuan yang sesuai dengan rincian kompetensi pada
deskripsi unit.
3. Transparansi (Overhead Transparancy /OHT) : Isinya melingkupi setiap
kriteria unjuk kerja yang dilengkapi dengan pokok-pokok sajian dan/ atau
gambar-gambar yang diperlukan untuk penyampaian materi.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 21


Batam Institutional Development Project
644999348.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

Lembar Informasi HO 1

Mendiagnosa dan
Memperbaiki Kesalahan pada
Mesin AC

Kode Unit : BSDC-0155

Nama Peserta : ……………………


No. Identitas : ………..…

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 22


Batam Institutional Development Project
644999348.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

HO 2

1 Prinsip Dasar Operasi Motor AC

1.1 Gambaran umum motor.

Gambar 1

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 23


Batam Institutional Development Project
644999348.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

HO 3

1.1.1 Prinsip dasar motor


Motor merupakan equipment atau alat yang dapat mengubah daya listrik menjadi daya
mekanik. Apabila pada penghantar yang dialiri listrik dan terletak diantara dua buah kutub
magnet (kutub utara dan selatan), maka pada penghantar tersebut akan terjadi gaya yang
dapat menggerakan penghantar tersebut. Seperti diperlihatkan gambar 1.

Dalam gambar 1 diperlihatkan sebuah lingkaran kawat a b c d diputar antara dua kutub
suatu magnit yang sisi a b dan c d akan memotong garis gaya sehingga dalam kawat
tersebut akan terjadi aliran induksi Sesuai dengan kaidah tangan kanan maka ganis gaya
yang arahnya dari kiri ke kanan sehingga a b memotong Q dari bawah ke atas jadi aliran
arus induksi akan mengalir dari a ke b. Bagian c d memotong garis gaya dan atas ke bawah
sehingga arus induksi mengalir dari c ke d. Aliran induksi dalam kedua kawat akan
memperkuat. Apabila kumparan melakukan setengah Derkisanan a b memotong garis gaya
ke atas kemudian pada setengah putaran akan memotong garis gaya dan atas ke bawah
sehingga ggl yang ditimbulkan akan berlawanan arahnya.

Gambar diatas merupakan salah satu contoh dari cara kerja sebuah motor DC. Motor DC
dapat dikatakan juga sebuah transducer. Karena motor DC ini menghasilkan output berupa
putaran dengan inputnya berupa energi listrik yang banyak digunakan pada sistem
pengaturan.

Motor DC banyak digunakan untuk beban-beban ringan saja, hal ini karena besarnya daya
motor yang dihasilkan sangat kecil dibanding dengan motor AC.

Untuk menjalankan sebuah motor DC dapat dilihat pada gambar 2. Suatu tegangan sumber
positif dihubungkan dengan kutub positif motor dan kutub negatif sumber dihubungkan kutub
negatif motor maka motor akan bergerak searah jarum jam atau clock wise (CW). Jika
hubungan ini dibalik artinya kutub positif tegangan dihubungkan dg kutub negatif motor dan
kutub negatif sumber dihubungkan dengan kutub positif motor maka akan terjadi perubahan
putaran yaitu berlawanan dengan arah jarum jam atau CCW (counter clock wise).
Perubahan ini disebabkan oleh arah arus yang mengalir.

Sumber + + Moto
tegangan
DC - - r DC

Gambar 2

Untuk cara pengoperasian pada motor ac dapat dilihat pada sub bab berikutnya.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 24


Batam Institutional Development Project
644999348.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

HO 4

1.2 Prinsip operasi motor ac

1.2.1 Perbedaan umum motor ac dan dc

Pada dasarnya motor AC sama dengan motor DC dimana masing-masing sama


menghasilkan suatu gerakan mekanis yaitu berupa putaran. Akan tetapi disini terdapat suatu
perbedaan didalam sumber tegangannya. Dimana motor AC dapat bekerja didalam
hubungan dengan tegangan sumber AC seperti digambrkan pada gambar 3, sehingga
konstruksi dari motor AC juga berbeda yaitu didalam gulungan rotor maupun statornya.
Dimana kumparan statornya dibuat hanya untuk satu fasa yang digulung sedemikian rupa
sehingga apabila dialiri arus akan membentuk kutub-kutub yang berpasangan. Sedangkan
rotornya digunakan rotor sangkar. Apabila motor AC diberikan sumber tegangan DC maka
motor tidak dapat bekerja sebagaimana mestinya.

Gambar 3

HO 5

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 25


Batam Institutional Development Project
644999348.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

Gambar 4

1.2.2 Prinsip kerja dari motor ac

Untuk cara kerja atau prinsip dari operasi motor ac sama dengan motor dc dimana terdapat
suatu perbedaan dari medan magnet.

Dalam motor induksi fasa tunggal ( motor ac) medan magnetnya naik turun (bergelombang)
dari A – C dan C- A seperti terlihat pada gambar 4. GGL induksi dalam kumparan rotor
dapat dilihat pada gambar 5. kopel akan dihasilkan menurut arah jarum jam pada satu sisi
dari rotor dan dari sisi yang berlawanan akan dihasilkan kopel yang arahnya berlawanan
dengan jarum jam. Sehingga menghasilkan kopel resultan adalah nol. Ini berarti bahwa
motor induksi satu fasa tidak dapat start sendiri. Jadi pada gerak awal rotornya perlu
dibantu.

Ggl yang dihasilkan dalam penghantar rotor dapat dilihat dalam gb 4 dan akan terjadi kopel
dalam satu arah saja sehingga rotor berputar dengan sendirinya.

HO 6

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 26


Batam Institutional Development Project
644999348.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

Gambar 5

Medan yang dihasilkan oleh arus rotor akan timbul dalam arah B – D (atas) atau B – D
(bawah) tergantung dari pada cycle seperti diperlihatkan pada gambar 3. Karena adanya
pergeseran fasa 90 dengan fasa terhadap medan utama maka hal tersebut disebut medan
silang. Karena induktansi yang tinggi dan tahanan yang rendah dari penghantar rotor. Garis-
garis gaya dari medan rotor ketinggalan 90 listrik. Ini berarti bahwa medan utama adalah
nol. Sedangkan medan rotor ada pada maksimum.

HO 7

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 27


Batam Institutional Development Project
644999348.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

2 Pengoperasian motor tiga fasa

2.1 Komponen motor induksi tiga fasa.

Konstruksi/komponen motor induksi tiga fasa tidak berbeda dengan dengan motor induksi
satu fasa yaitu terdiri dari bagian stator dan bagian rotor seperti gb 6.

Gambar 6

HO 8

Item Nama
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 28
Batam Institutional Development Project
644999348.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

1 Pelat pejal Stator


2 Gulungan/kumparan stator
3 Rumah stator
4 Pelat pejal rotor
5 Gulungan rotor
6 Silinder /poros rotor
7 Rumah rotor bagian depan
8 Rumah rotor bagian belakang

2.1.1 Bagian Stator


Stator terdiri dari rumah dengan saluran-saluran yang dibuat dari pelat-pelat yang
dipejalkan. Dalam saluran tersebut dililitkan kawat-kawat/penghantar yang merupakan
gulungan statornya. Bentuk gulungan statornya ada dua macam, yaitu bentuk konsentrik
dan bentuk gelung. Sebagai contoh diperlihatkan pada gambar 7 dan 8.

Gambar 7

HO 9

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 29


Batam Institutional Development Project
644999348.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

Gambar 8

Kumparan-kumparan tersebut dapat dihubungkan bintang/star (dan atau segitiga/delta


(). Yang dimaksud hubungan bintang apabila ujung-ujung awal dari kumparan
dihubungkan dengan jala-jala sedangkan ujung-ujung lainnya dihubung singkat, gambar 9.
Hubungan segitiga apabila ujung-ujung kumparan awal salah satu kumparan lainnya
sehingga membentuk segitiga dan dari titik sambung kumparannya dihubungkan dengan
jala-jala (gambar 10).

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 30


Batam Institutional Development Project
644999348.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

HO 10

Gambar 9

Gambar 10

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 31


Batam Institutional Development Project
644999348.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

HO 11

2.1.2 Bagian rotor


Bentuk rotor motor induksi 3 fasa sama dengan rotor motor DC, yaitu terdiri dari pelat-pelat
yang dipejalkan berbentuk silinder. Di sekelilingnya terdapat saluran-saluran, dalam saluran
tersebut ditempatkan batang-batang kawat. Batang kawat tersebut biasanya dibuat dari
tembaga atau loyang campur aluminium. Ujung-ujung batang itu dikeling pada kepingan
logam yang berbentuk cincin yang dibuat dari bahan yang sama seperti batang-batang
kawat seperti diperlihatkan pada gambar 11a. dan 11b.

Gambar 11.a

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 32


Batam Institutional Development Project
644999348.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

HO 12

Gambar 11.b

Seluruh batang-batang kawat dengan kepingan itu bentuknya seperti suatu sangkar. Sesuai
dengan bentuk di atas maka rotor semacam ini dinamakan rotor sangkar. Gambar 11a dan
11b. memperlihatkan rotor sangkar berganda yang disekeliling rotornya terdapat dua macam
saluran. Saluran yang lebih besar ditempatkan agak ke dalam sedangkan saluran yang kecil
ditempatkan di tepi rotor. Pada setiap saluran ditempatkan batang-batang kawat yang
terpasang pada rotor menjadi berganda. Ujung-ujung batang kawat yang kecil maupun yang
besar dihubung singkatkan dengan cincin seperti diperlihatkan pada gambar 12.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 33


Batam Institutional Development Project
644999348.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

HO 13

Gambar 12.

HO 14
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 34
Batam Institutional Development Project
644999348.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

2.2 Bermacam-macam tipe dari motor tiga fasa.


Ada dua macam tipe motor induksi tiga fase yaitu motor rotor sangkar dan motor slipring.

2.2.1 Motor rotor sangkar

Motor rotor sangkar yang dimaksud adalah motor asinkron 3 fasa. Motor rotor sangkar
mempunyai gulungan yang rotornya selalu dihubung singkat maka motor ini dinamakan
motor hubung singkat. Apabila arus putar dialirkan pada gulungan statornya maka akan
timbul suatu medan putar dalam statornya. Penghantar rotor yang ada disekililing stator
akan dipotong arus gaya medan putar stator sehingga dalam penghantar rotor tersebut akan
dibangkitkan ggl. Arah ggl dalam penghantar rotornya dapat ditentukan dengan kaidah
tangan kanan. Dengan kaidah tangan kanan pada gambar 13 penghantar a diinduksikan ggl
yang arahnya menuju ke kita, sedangkan penghantar b diinduksikan ggl yang arahnya
meninggalkan kita.

Gambar 13

Sedangkan arah gaya tolaknya ditentukan dengan kaidah tangan kiri. Pada penghantar a
arahya kekanan dan pada penghantar b arahnya ke kiri. Karena pada setiap penghantar
rotor akan terjadi gaya-gaya sehingga akan terjadi suatu kopel yang menyebabkan rotor
berputar kekanan. Jadi arah putar rotor akan sama dengan arah putar lapangan putar.

Untuk penjelasan dari rotor maupun stator sama dengan penjelasan diatas.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 35


Batam Institutional Development Project
644999348.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

2.2.2 Motor slipring


HO 15

Perbedaan motor slipring dengan motor rotor sangkar hanya pada konstruksinya dimana
gulungan pada motor slipring tidak dihubung singkat secara langsung. Sedangkan untuk
prinsip kerjanya sama dengan motor rotor sangkar. Motor slipring dilengkapi dengan 3 buah
cincin geser yang dipasang pada poros motor seperti pada gambar 14a, 14b dan14 c.

Gambar 14a.

Gambar 14b.

HO 16
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 36
Batam Institutional Development Project
644999348.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

Gambar 14c.

Bentuk dari stator motor slipring tidak jauh beda dengan stator motor sangkar. Sedangkan
pada gulungan rotornya sama dengan gulungan statornya yang dapat dihubung bintang
maupun segitiga.

Bila rotornya sedang berputar maka gulungan rotornya dapat dihubungkan singkat melalui
tiga buah penghambat yang dapt diatur melalui tiga buah cincin geser (slipring) yang
dipasang pada poros. Karena adanya cincin geser itu maka motor ini dinamakan motor slip
ring.

Adapun konstruksi gulungan dari stator dan rotor dapat dilihat pada gambar 15.

HO 17
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 37
Batam Institutional Development Project
644999348.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

Gambar 15.

HO 18
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 38
Batam Institutional Development Project
644999348.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

2.3 Pemilihan motor tiga fasa .


Didalam kita menggunakan ataupun merancang suatu mesin yang digunakan untuk kerja
tertentu, tidak luput dari bagaimana kita harus memilih motor yang tepat untuk mendapatkan
hasil yang bagus dari mesin serta long live dari mesin tersebut. Jika kita salah memilih maka
hasil yang didapatkan dari mesin tersebut sangat kecil. Karena motor tidak bekerja sesuai
dengan bebannya.

Baik motor DC maupun AC terdapat sebuah label seperti gambar 16. Label ini penting untuk
membantu para perancang agar motor yang dipilih sesuai dengan bebannya.

2 3

4
5

Gambar 16.

Item Nama
1 Nomor type motor
2 Tegangan Supply
3 Besarnya arus motor
4 Daya keluaran motor
5 Faktor Daya
6 Putaran motor

Ada beberapa faktor penting untuk memilih motor : HO 19


Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 39
Batam Institutional Development Project
644999348.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

1. Tegangan masukkan

Motor tentunya mempunyai tegangan sumber agar dapat bekerja. Tegangan sumber ini
disesuaikan dengan besarnya gulungan stator maupun rotor. Jika salah memberikan
tegangan sumber pada motor maka akan terjadi kerusakan pada motor diantaranya :

a. Kumparan rotor atau stator akan terbakar atau putus.

b. Motor akan tidak bekerja sebagaimana mestinya.

c. Daya pada motor akan menurun.

d. Motor tidak dapat digunakan untuk menggerakan beban.

2. Arus Motor

Yang dimaksud arus motor disini adalah besarnya arus yang dikonsumsi/diserap oleh
kumparan-kumparan rotor maupun stator. Jadi apabila dari sumber tegangan dimana arus
yang diberikan kurang maka motor tidak sanggup bekerja sesuai dengan beban yang
diberikan bahkan motor tidak akan bekerja sama sekali. Jadi bagaimana solusinya ?

Apabila pada label tertera 1,5 A maka sediakan arus sumber sebesar 1,5 ampere atau lebih.

3. Daya keluaran

Untuk menggerakkan beban-beban tertentu, daya keluaran pd motor sangat menentukan.


Contoh pada suatu lampu 10 watt dengan lampu 100 watt maka nyala lampu akan lebih
terang 100 watt, begitu juga dengan motor jika beban yang digunakan lebih besar maka
gunakanlah daya motor yang lebih besar. Jika tidak motor akan rusak.

4. Putaran motor

Sebelum kita memilih motor bagaimana kecepatan yang kita inginkan, apakah lambat atau
cepat. Jika kita ingin menggerakkan sebuah belt maka dapat kita gunakan kecepatan yang
lambat sehingga dipilih putaran yang kecil.

5. Faktor daya

Faktor daya atau Cos  digunakan untuk mengetahui keadaan tegangan dan arus pada
kumparan rotor dan stator.

- Apabila Cos keadaan tegangan dan arus pada gulungan rotor bersama-sama
mencapai harga nol dan maksimum.

- Apabila Cos  keadaan arus terbelakang 90.

Kelima faktor diatas merupakan landasan bagaimana cara kita memilih motor untuk
beban yang digunakan.

HO 20
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 40
Batam Institutional Development Project
644999348.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

2.4 Penyambungan motor tiga fasa

Motor-motor dengan daya yang lebih kecil dari 5 PK dapat dijalankan langsung dengan
menghubungkan ke jala-jala, tetapi untuk motor yang dayanya lebih besar, start mula harus
diatur, yaitu dengan menyambung motor tersebut dengan sumber tegangan yang diatur
bertahap sehingga arus mulanya dapat diperkecil.

Cara untuk mendapatkan arus start yang kecil dapat dilakukan dengan beberapa cara,
antara lain dengan menghubungkan belitan stator motor mula-mula secara bintang (star)
dan ketika sudah jalan normal dalam hubung segitiga (delta). Cara ini dikenal dengan mula
jalan (start) start delta.

Ada 5 macam system mula jalan

1. Mula jalan sistem langsung (Direct On Line = DOL)

Banyak digunakan untuk motor rotor sangkar dengan daya kecil dari 5 HP. Starter DOL
dapat dilakukan dengan cara mekanis dan cara magnetis dengan menggunakan saklar
magnet (kontaktor) seperti pada gambar 17.

Gambar 17.

HO 21
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 41
Batam Institutional Development Project
644999348.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

2. Mula jalan secara bintang segitiga


Cara ini adalah cara yang biasa dipakai untuk mengurangi arus start. Seperti pada gambar
18.

Gambar 18.

HO 22
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 42
Batam Institutional Development Project
644999348.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

3. Mula jalan dengan autotransformator

Starter melalui autotransformator akan mengurangi tegangan motor waktu start mulai.
Selama periode start motor dihubungkan pada autotransformator dengan tegangan yang
rendah, berarti arus yang diambil motor pun kecil kopel motor lebih kecil dibandingkan bila
motor dihubungkan langsung dengan jala-jala. Dapat dilihat pada gambar 19. system
sambungannya.

Gambar 19.

HO 23
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 43
Batam Institutional Development Project
644999348.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

4. Mula jalan dengan resistor sisi primer (stator)

Pengurangan tegangan ke motor dapat dilakukan dengan menambah resistor seri terhadap
starter motor. Bila motor dijalankan arus yang diambil adalah besar dan ini dapat
menimbulkan goncangan dari starter serta terjadinya trip pengaman beban lebih yang terlalu
cepat.

Dengan memasang resistor secara seri kita dapat mengatur tegangan ke motor secara
bertahap dan otomatis. Cara ini dilakukan pada motor yang besar. Starter dengan resistor
primer dapat dilakukan otomatis satu tingkat atau lebih tergantung besarnya daya motor
yang dijalankan.

Gambar 20.

HO 24
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 44
Batam Institutional Development Project
644999348.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

5. Mula jalan dengan resistor sisi sekunder (Rotor)

Cara ini kebanyakan dilakukan pada motor rotor belitan. Untuk menjalankan motor dengan
rotor belitan dapat dilakukan dengan memasang resistor seri dengan belitan rotor motor
seperti ditunjukkan pada gambar dibawah ini.

Gambar 21.

HO 25
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 45
Batam Institutional Development Project
644999348.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

3 Pengoperasian motor satu fasa


3.1 Konstruksi motor satu fasa.

Konstruksi motor induksi satu fasa tidak sama dengan motor DC yang kumparan statornya
dibuat hanya untuk satu fasa yang digulung sedemikian rupa sehingga apabila dialiri arus
akan membentuk kutub-kutub yang berpasangan. Sedangkan rotornya digunakan rotor
sangkar. Lebih lengkapnya dapat dilihat pada gambar 22.

5
1

4
3
Gambar 22

Item Nama
1 Gulungan Stator
2 Gulungan rotor
3 Tutup
4 Terminal
5 saluran

HO 26

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 46


Batam Institutional Development Project
644999348.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

3.1.1 Gulungan Stator

Untuk motor satu fase, gulungan stator dilewatkan sebuah pelat-pelat pejal yang melingkar.
Untuk bentuk sambungannya agak berbeda dengan motor tiga fase, dimana tidak terdapat
hubungan delta maupun segitiga. Jadi gulungan dapat langsung dihubungkan dengan
sumber tegangan.

3.1.2 Gulungan Rotor

Begitu juga dengan gulungan rotornya sama dengan gulungan statornya. Dimana gulungan
akan dilewatkan pada sebuah lempengan besi pejal yang ujung kedua gulungan terdapat
sebuah cincin ring sebagai penguhubung gulungan dengan sumber tegangan.

3.2 Berbagai macam tipe motor ac satu fase.

Ada 6 macam tipe-tipe dari motor satu fasa yaitu :

1. Motor Shaded Pole

Pada jenis motor ini selain kutub-kutubnya digulung juga setengah dari kutubnya diberi
cincin yang tebal sehingga merupakan kumparan Bantu. Pada saat fluks dalam inti kutubnya
naik induksi akan terjadi dan pada cincin akan terjadi arus mengalir. Arus ini akan
membangkitkan fluks di bagian yang bercincin yang ketinggalan. Perubahan ini
mengakibatkan kuat kutub berpindah tempat dari bagian yang tidak bercincin ke bagian
yang bercincin secara berkala (periodik) sehingga menimbulkan momen kopel yang lemah
pada bagian kutub yang bercincin. Sehingga kutub-kutub yang tidak bercincin akan
menghasilkan momen kopel yang berlawanan yang akhirnya motor berputar.

Gambar 23
HO27

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 47


Batam Institutional Development Project
644999348.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

2. Motor Splet Phasa

Pada stator motor ini terdapat dua gulungan yaitu gulungan utama dan gulungan bantu.
Kumparan utama dibuat dari kawat yang lebih besar daripada kawat untuk kumparan
bantuannya. Hal ini akan memberikan induktansi yang tinggi dan tahanan yang rendah.
Kumparan bantu dibuat dari kawat yang lebih kecil dan dipasang diatas kumparan utama.

Gambar 24

HO 28

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 48


Batam Institutional Development Project
644999348.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

3. Motor Capasitor

Motor capasitor dibuat umumnya sama seperti motor splet phasa, perbedaan yang pokok
pada motor capasitor menggunakan kondensator. Jenis motor ini lebih popular dibanding
dengan motor 1 phasa lainnya karena motor capasitor lebih tahan lama.

4. Motor Capasitor Type I

Motor ini mempunyai kondensator yang dihubungkan deret dengan kumparan Bantu tanpa
sakelar sentrifugal. Jadi motor ini pada saat dialiri arus kumparan Bantu, kondensator
bersama-sama dengan kumparan utama menerima aliran arus tersebut. Hasil kompensasi
kumparan Bantu dengan kondensator ternyata sudut fasa tidak begitu tepat 90 listrik.

Gambar 25.
HO 29

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 49


Batam Institutional Development Project
644999348.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

5. Motor Capasitor Type II

Motor ini dilengkapi dengan sakelar sentrifugal yang dihubungkan deret dengan kumparan
Bantu dan kondensator. Saklar sentrifugal akan memutuskan kumparan Bantu dan
kondensator pada saat putaran mencapai penuh ( 75%).

Gambar 26

6. Motor Capasitor Type III

Motor ini mempunyai dua buah kondensator yang kedua condensatornya bekerja sewaktu
star. Akan tetapi, setelah motor berputar hampir mencapi putaran penuh salah satu dari
kondensator diputuskan oleh sakelar sentrifugal. Hal ini akan membuat sudut antara fasa
kumparan Bantu dan utama pada saat star 90  listrik. Sewaktu berputar motor hanya
dengan satu kondensator yang terhubung akan tetapi garis-garis gaya tetap mempunyai
perbedaan sudut 90 satu sama lainnya. Selama berputar garis-garis gaya rotor dan garis-
garis gaya kumparan Bantu merupakan suatu kombinasi untuk membuat garis-garis gaya
dengan pembuatan yang sama terhadap garis-garis gaya kumparan utama. Dan kedua garis
gaya tersebut tetap mempunyai perbedaan sudut 90 terhadap satu sama lainnya.

HO 30

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 50


Batam Institutional Development Project
644999348.doc
HO 28
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

Gambar 27

3.3 Memilih Motor satu fase.


Untuk memilih motor satu fasa sama dengan motor tiga fasa. Dari bermacam-macam tipe
motor satu fasa terdapat label pada gambar 28.
Jadi untuk memilih bagaimana motor yang sesuai dapat diperhatikan beberapa faktor :
1. Tegangan masukkan

2. Arus Motor

3. Daya keluaran

4. Putaran motor

5. Faktor daya

Selain itu juga dapat diperhatikan karakteristik dari motor satu fasa. Dengan mengetahui
karakteristik suatu motor listrik satu fasa berarti kita dapat memilih motor listrik satu fasa
yang paling tepat untuk digunakan pada suatu keperluan pemasangan instalasi mesin listrik
sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Karakteristik motor meliputi dari kelima faktor
tersebut dengan cara melakukan pengukuran-pengukuran untuk mengetahui nilai dari
karakteristik motor.

HO 31

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 51


Batam Institutional Development Project
644999348.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

2 3

4
5
6

Gambar 28

Item Nama
1 Nomor type motor
2 Tegangan Supply
3 Besarnya arus motor
4 Daya keluaran motor
5 Faktor Daya
6 Putaran motor

Seperti contoh pada label gambar 28. Spesifikasi-spesifikasi tersebut menunjukkan kepada
kita bahwa mesin dapat memberikan daya 2,2 kW terus-menerus pada tegangan 220 V.
Oleh karena itu, motor memerlukan arus sebesar 12,5 A.

HO 32

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 52


Batam Institutional Development Project
644999348.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

Tabel dibawah merupakan salah satu besarnya daya pada tiap motor.

No Tipe Motor Kekuatan (HP)


1 Motor Shaded pole 1
2 Motor Splet Phasa 1
3 Motor Capasitor Type I 1,5
4 Motor Capasitor Type II 1
5 Motor Capasitor Type III 3

3.4 Penyambungan dan pengoperasian motor satu fasa

Untuk menjalankan motor listrik ini perlu peralatan dan pengamanan. Pengontrolan motor
listrik menurut fungsinya terdiri dari beberapa tahapan, yaitu pengontrolan saat mulai jalan
(starting), pengontrolan saat motor jalan seperti pengaturan kecepatan dan pembalikan arah
putaran dan pengtontrolan saat pemberhentian (stoping).

Adapun penyambungan/pengawatan dan pengoperasian dapat dilakukan dengan dua cara


yaitu :

1. Pengawatan dan pengoperasian secara manual

Untuk pengawatan dan pengoperasian motor listrik satu fasa dapat dilakukan secara manual
digunakan alat penghubung atau sakelar. Gambar 29 merupakan contoh pengawatan dan
pengoperasian secara manual.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 53


Batam Institutional Development Project
644999348.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

HO 33

Gambar 29

2. Pengawatan dan pengoperasian secara semi otomatis kontaktor

Motor-motor listrik yang mempunyai daya besar harus dapat dioperasikan dengan momen
kontak yang cepat agar tidak menimbulkan loncatan bunga api pada alat penghubungnya.
Selain itu, dalam pengoperasian yang dapat dilengkapi dengan beberapa alat otomatis
paling mudah dengan menggunakan alat penghubung sakelar magnet yang biasa dikenal
dengan kontaktor. Gambar 30 merupakan salah satu contoh bentuk pengawatan dan
pengoperasian secara semi otomatis.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development


HOPage
3454
Batam Institutional Development Project
644999348.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

Gambar 30

Untuk membalik motor ac 1 fasa sama seperti membalik putaran motor DC, yaitu dengan
cara membalik arah arus pada salah satu gulungan statornya yaitu gulungan utamanya
atau gulungan bantuanya. Pada table diberikan contoh sambungan motor-motor induksi satu
fasa.

HO 35
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 55
Batam Institutional Development Project
644999348.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

SAMBUNGAN MOTOR-MOTOR SATU FASA


Jenis Putar Kanan Putar Kiri Keterangan
motor
Shaded GU=Gulungan
Utama
GB=Gulungan
Bantu
c = Capasitor
S= Sentrifugal

Split
Phasa

Motor
Capasitor
Type1

Motor
Capasitor
Type II

Motor
Capasitor
Type Ill

HO 36
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 56
Batam Institutional Development Project
644999348.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

4 Diagnosa Malfungsi Motor AC.


4.1 Kesalahan umum pada motor satu dan tiga fasa

Didalam menganalisa sebuah penyebab tidak bekerjanya sebuah motor terlebih dahulu
harus mengetahui gambaran umum gejala-gejalanya.

4.1.1 Motor cepat panas.

Didalam keadaan menggerakkan beban, motor dapat mengalami kenaikan temperatur yang
tinggi. Hal ini dapat terjadi karena :

a. Didalam memilih motor tidak diperhatikan besarnya beban

b. Tidak memperhatikan besarnya daya dari motor

c. Tidak memperhatikan arus sumber yang dibutuhkan motor saat memasang


motor.

4.1.2 Putaran motor lebih lambat.

Hal ini dapat terjadi karena tegangan dan sumber arus mengalami penurunan. Artinya arus
sumber yang masuk ke motor lebih kecil dibandingkan dengan arus yang dibutuhkan oleh
motor itu sendiri. Sehingga daya motor akan turun juga.

Untuk mengetahui penurunan putaran dapat digunakan alat yaitu tacho meter.

4.1.3 Motor mengalami over load trip

Over load trip terjadi saat motor mengalami beban yang sangat besar. Dimana secara tiba-
tiba arus motor akan lebih meningkat dari sebenarnya. Karena arus yang tersedia lebih kecil
dari yang dibutuhkan maka saluran pada jalur akan mengalami putus hubungan. Jika pada
suatu saluran dihubungkan dengan sebuah MCB dengan arus 2 A, apabila arus pada motor
meningkat menjadi lebih besar dari 2 A maka MCB akan memutus jalur hubungan antara
sumber tegangan dengan motor.

4.1.4 Motor tidak dapat bekerja

Saat motor akan dijalankan maupun sedang bekerja tiba-tiba motor tidak dapat bekerja, hal
ini dapat disebabkan karena :

1. Power tidak terhubung

Didalam rangkaian antara sumber tegangan dan motor terdapat kerusakan/putusnya kabel
penghubung. Atau dikarenakan konektor tidak terhubung dengan benar dan switch/sakelar
mengalami kerusakan.

HO 37

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 57


Batam Institutional Development Project
644999348.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

2. Kesalahan pemilihan fuse

Fuse dapat berfungsi sebagai pemutus hubung singkat jika arus yang mengalir lebih besar
dari harga yang ditentukan. Untuk itu jika arus yang mengalir dari sumber ke motor yang
dilewatkan pada sebuah fuse maka fuse akan mengalami kerusakan.

3. Salah penyambungan

Didalam teknik penyambungan hendaknya diperhatikan juga label-label tiap sambungan


yang menerangkan hubungan kutub-kutub sebuah motor dengan sumber tegangan. Apabila
tidak diperhatikan sambungan antara kutub-kutub sumber tegangan dengan motor maka
motor tidak dapat bekerja dengan semestinya. Karena masing-masing motor tentunya
mempunyai arah putaran sesuai dengan gulungan rotor maupun statornya.

4. Open circuit pada lilitan rotor maupun stator

Open circuit atau terlepasnya hubungan gulungan pada stator maupun rotor dengan
tegangan sumber. Hal ini dapat terjadi karena kerusakan pada ring-ring gulungan rotor
maupun stator.

5. Short circuit pada lilitan stator

Short circuit dapat terjadi pada motor yang menerima beban yang berlebihan sehingga tiap-
tiap kabel akan mengalami panas sehingga lapisan pelindung gulungan terkelupas.
Akibatnya nilai induktansi pada motor akan berubah sehingga GGL pada motor akan
berubah.

6. Lilitan terground

Seharusnya lilitan rotor dan stator mendapatkan kutub L dan N. Tetapi apabila salah satu di
groundkan maka akan mengalami kebocoran arus sehingga akan terjadi hubung singkat.

4.1.5 Keluarnya asap pada motor.

Antara kumparan stator dan rotor terdapat celah-celah agar keduanya tidak bergesakkan.
Apabila celah-celah tersebut tidak ada atau stator dan rotor saling bergesekkan maka akan
terjadi loncatan bunga api sehingga keluar asap pada motor tersebut. Untuk membuat celah
biasanya digunakan sebuah bearing. Jika bearing ini rusak atau tidak alignment maka celah
akan tertutup.

4.2 Prosedur pengujian dan diagnosa kesalahan pada motor ac.

Bagaimanakah kita dapat mendiagnosa suatu kesalahan secara tepat dan benar. Tentunya
dibutuhkan suatu prosedur yang sesuai.

Adapun prosedur pengujian dapat dilihat pada gambar 31.

HO 38
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 58
Batam Institutional Development Project
644999348.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

Motor
Tidak
berfung
si

DIAGNOSA Identifikasi kerusakan


KERUSAKAN

Cari kerusakan

ANALISA Sebab-sebab kerusakan


KERUSAKAN
Perencanaan perbaikan

PROSES Penggantian part yang rusak


PERBAIKAN
Penempatan part yang tepat

PENYETELAN Jalankan motor secara manual

DAN
PENGETESAN Jalankan Sistem

MOTO
R
NORM
AL

Gambar 31

HO 39
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 59
Batam Institutional Development Project
644999348.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

4.2.1 Diagnosa kerusakan

Langkah awal yang harus dilakukan mendiagnosa kerusakan. Didalam mendiagnosa


diperhatikan faktor tentang bagaimana mengidentifikasi suatu kerusakan. Agar identifikasi ini
benar hendaknya harus tahu tentang kerja dari suatu rangkaian. Identifikasi kerusakan akan
menentukan jenis kerusakan pada motor. Apakah motor panas, motor tidak bekerja, dll. Dari
hasil identifikasi dapat kita cari bagian-bagian komponen yang mengalami kerusakan.

4.2.2 Analisa kerusakan

Dari hasil diagnosa, kita coba menganalisa bagaimana kerusakan terjadi. Dengan
mengetahui konstruksi dari motor maupun cara kerja motor dapat dibuat suatu daftar
bagaimanakah kerusakan itu terjadi. Sehingga dapat diketahui bagaimana kita akan
memperbaiki mesin tersebut. Untuk perbaikan perlu dilakukan susunan perencanaannya.
Hal ini untuk menghindari kesalahan didalam perbaikannya nanti. Perencanaan tersebut
dapat meliputi :

a. Waktu pelaksanaan perbaikan

b. Komponen apa yang rusak

c. Peralatan apa yang digunakan untuk perbaikan

4.2.3 Prosess perbaikan

Setelah terbentuk schedule perbaikan, maka dapat dilakukan pembongkaran konstruksi


motor. Sebelum melakukan pembongkaran perhatikan susunan konstruksinya dengan
melihat pada buku panduannya seperti pada gambar 32. Pilihlah komponen pengganti yang
sesuai dengan spesifikasinya.

4.3.4 Penyetelan dan pengetesan

Untuk memastikan agar perbaikan tsb benar maka dilakukan pengetesan. Pengetesan
dapat dilakukan secara manual yaitu motor dapat diputar dengan tangan apakah putaran
motor halus dan dapat diberikan sumber tegangan. Pengetesan lainnya dapat dihubungkan
dengan rangkaian. Apabila motor tidak terdapat kerusakan lagi maka komponen yang kita
ganti sudah tepat.

Dari langkah-langkah prosedur tersebut dapat dibuat suatu work instruction untuk
perbaikan serupa, agar nantinya untuk memudahkan dalam hal perbaikan.

Gambar 33 salah satu contoh form work instruction.

HO 40

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 60


Batam Institutional Development Project
644999348.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

Gambar 32a

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 61


Batam Institutional Development Project
644999348.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

HO 41

Gambar 32b

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 62


Batam Institutional Development Project
644999348.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

HO 42

WORK INSTRUCTION
Title:
Document Number: Edition: Page: 1 of 1

Reference Document:
Prepared by Approved by:
Effective Date from: To: Permanent

Gambar 33

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 63


Batam Institutional Development Project
644999348.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

HO 43
5 Prinsip Pengoperasian Mesin Synchronous.
5.1 Konstruksi motor synchronous

Motor synchronous ini secara penampilan maupun konstruksi sama seperti generator,
perbedaannya yaitu pada motor synchronous terdapat roda gila. Maksud dari adanya roda
gila ini adalah untuk menghasilkan redaman dari gerakan rotor dengan kata lain mengurangi
osilasi.

Input untuk motor ini adalah sinyal AC satu fasa yang disalurkan pada rotor dan tegangan ini
dihubungkan dengan gulungan stator. Sedangkan output dari motor ini adalah posisi dari
rotornya. Lebih lengkapnya dapat dilihat pada gambar 34. (a) dan (b).

Gambar 34. (a)

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 64


Batam Institutional Development Project
644999348.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

HO 44

Gambar 34. (b)

5.2 Teori operasi dan aplikasi dari motor synchronous serta pengaruh medan eksitasi.

Motor synchronous, seperti namanya, menunjukkan motor yang berputar pada kecepatan
konstan mulai tanpa beban sampai beban-penuh. Kecepatannya adalah sama dengan
kecepatan medan-magnet putar. Motor sinkron menggunakan stator satu-fase atau tiga-fase
untuk membangkitkan medan magnet-putar dan rotor elektromagnetis yang disuplai dengan
arus searah. Rotor bertindak seperti magnet dan ditarik oleh medan stator yang berputar.
Penarikan akan menghasilkan torsi pada rotor dan menyebabkan rotor berputar dengan
medan. Motor sinkron tidak dapat berputar (start sendiri) dan harus dibawa pada kecepatan
yang mendekati kecepatan sinkron sebelum motor dapat terus berputar sendiri.
Pada motor sinkron tiga-fase (Gambar 34), rotor biasanya mempunyai dua lilitan: lilitan ac
yang kemungkinan jenis sangkar tupai atau jenis rotor lilit dan lilitan dc. Lilitan rotor ac
membawa rotor sampai mendekati kecepatan sinkron, di mana lilitan rotor dc dibebani
energi dan motor mengunci satu langkah dengan medan yang berputar. Lilitan stator sama
dengan lilitan fase banyak, sangkar tupai dan motor rotor lilit.
Motor sinkron tidak dapat distart dengan medan dc yang dibebani tenaga. Pada keadaan ini,
torsi bolak-balik dihasilkan pada rotor. Pada saat medan stator menyapu pada rotor,
cenderung menyebabkan rotor mencoba berputar - pertama kali pada arah yang berlawanan
dengan arah putaran medan berputar, dan kemudian dengan arah yang sama. Aksi ini
terjadi sedemikian cepat sehingga rotor tetap diam.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 65


Batam Institutional Development Project
644999348.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

HO 45

Untuk menjalankan (start) motor sinkron, rotor dihilangkan tenaganya. Motor dijalankan
dengan cara yang sama sepenti motor sangkar tupai atau rotor lilit tergantung pada
konstruksi rotor. Apabila rotor mencapai hampir 95% kecepatan sinkron, arus searah
diberikan pada lilitan penguat. Arus searah menghasilkan kutub utara selatan yang pasti
pada rotor, yang mengunci pada medan magnet putar dan stator dan memutar rotor pada
kecepatan sinkron.
Motor sinkron tiga-fase dapat digunakan untuk perbaikan faktor daya. Motor yang
dioperasikan dengan cara itu disebut kapasitor sinkron. Motor sangkar tupai dan motor rotor
lilit adalah jenis motor induksi yang menyebabkan faktor daya ketinggalan. Faktor daya yang
ketinggalan itu dapat dikoreksi dengan pemberian penguat lebih dari rotor motor sinkron.

Hal ini akan membuat faktor daya yang mendahului membatalkan faktor daya ketinggalan
dari motor induksi. Medan dc yang dibebani penguatan kurang akan menghasilkan faktor
daya ketinggalan (jarang digunakan). Apabila medan yang umumnya dibebani penguatan,
motor sinkron akan berputar pada faktor daya. Motor sinkron biasanya digunakan untuk
menggunakkan beban yang menghendaki putaran konstan dan jarang starting dan stopping.
Jenis beban yang umum adalah generator dc, blower, dan kompresor.

5.3 konstruksi dan prinsip-prinsip operasi alternator.


Generator ac atau arus bolak-balik (juga disebut generator sinkron atau alternator) adalah
sumber utama dari semua energi listrik yang kita pakai. generator adalah mesin yang meng-
gunakan magnet untuk mengubah energi mekanis menjadi energi listrik. Prinsip generator
dengan sederhana dikatakan bahwa tegangan diinduksikan pada konduktor apabila
konduktor digerakkan pada medan magnet sehingga memotong garis gaya. Generator
digerakkan oleh beberapa jenis mesin mekanis (uap atau turbin air, mesin bensin, atau
motor listrik). Generator ac memerlukan energi mekanis untuk operasinya.
Hukum tangan kiri untuk generator (Gambar 35) menunjukkan hubungan antara arah
penghantar bergerak, arah medan magnet, dan arah resultan dan aliran arus yang
terinduksi. Apabila ibu jari ditunjukkan pada arah gerakan penghantar, dan telunjuk
ditunjukan ke arah fluks, jari tengah akan menunjuk ke arah aliran elektron yang terinduksi.
Hukum ini juga dapat dipakai apabila magnet, sebagai pengganti penghantar, digerakkan.
Meskipun demikian, dalam hal ini ibu jari harus ditunjukkan ke arah gerakan penghantar
relatif. Jumlah tegangan yang diinduksikan pada penghantar pada saat penghantar bergerak
pada medan magnet tergantung pada:
 Kecepatan pada penghantar yang memotong fluks. Bertambahnya kecepatan
penghantar menambah besamya tegangan yang diinduksikan.

 Sudut pada tempat penghantar memotong fluks. Tegangan maksimum diinduksikan


apabila konduktor memotong pada 90°, dan tegangan yang lebih rendah
diinduksikan apabila sudut itu kurang dan 90°.

 Panjang penghantar pada medan magnet. Jika penghantar digulung menjadi


kumparan yang terdiri dari beberapa lilitan, panjang efektif bertambah dan tegangan
yang diinduksikan akan bertambah.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 66


Batam Institutional Development Project
644999348.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

HO 46

Gambar 35

Generator ac dibuat dengan medan magnet diam atau berputar. Jenis medan diam
biasanya kapasitas kilovolts, amperenya relatif kecil dan ukuran kerja tegangan rendah.
Jenis ini mirip dengan generator dc kecuali jenis ini mempunyai slips ring sebagai pengganti
komutator (Gambar 36). Kutub menonjol (salient pole) membangkitkan medan dc, yang
dipotong oleh jangkar yang berputar. Jangkar mempunyai lilitan yang mempunya terminal
yang dihubungkan dengan slips ring yang dipasang pada poros. Seperangkat sikat bergeser
pada slip ring sehingga kita dapat menghubungkan jangkar dengan beban luar. Generator
ac tidak dapat mensuplai arus medan sendiri. Penguat medan harus arus searah, dan
karena itu harus disuplai dari sumber luar. Jangkar diputar oleh sumber daya mekanis,
misalnya mesin diesel.

Jenis generator ac medan-berputar menyederhanakan masalah pengisolasian tegangan


yang dibangkitkan, yang umumnya sebesar 18.000 sampai 24.000 V. Generator ac medan-
berputan mempunyai jangkar diam yang disebut stator. Lilitan stator tiga-fase langsung
dihubungkan pada beban tanpa melalui slip ring dan sikat. Hal ini memudahkan isolasi
kumparan karena kumparan tidak dikenai gaya sentrifugal.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 67


Batam Institutional Development Project
644999348.doc
HO 47
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

HO 47

Gambar 36.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 68


Batam Institutional Development Project
644999348.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Tugas

Tugas

Tugas 1

Tugas 1: Diskusi dari percobaan tentang perubahan energi listrik ke energi gerak.
- Ceritakan proses terjadinya gerakan perputaran dari sebuah motor.
- Lakukan percobaan sebagai berikut:
a. Ambil sebuah kumparan yang terletak pd sebuah magnet seperti pd gambar.

b. Alirkan tegangan pada kumparan tersebut.

c. Tuliskan apa yang terjadi pada arah perputaran dari kumparan

d. Polaritas dari sumber tegangan dibalik, catat apa yang terjadi.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 69


Batam Institutional Development Project
644999348.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Tugas

Tugas 2
Tugas 2 : Praktik tentang perbedaan motor.
- Ambillah sebuah motor AC dan DC catat apa perbedaan dari kedua motor tersebut?
- Dari sebuah motor ac ceritakan prinsip kerja dari motor tersebut ?
- Gambar dari grafik hubungan antara ggl dengan medan magnet, ceritakan tentang
grafik tersebut ?

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 70


Batam Institutional Development Project
644999348.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Tugas

Tugas 3
Tugas 3 : Mengamati bagian-bagian motor.
- Perhatikan gambar dibawah ini. Catat bagian-bagiannya serta jelaskan apa fungsi
dari bagian-bagian tersebut ?

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 71


Batam Institutional Development Project
644999348.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Tugas

Tugas 4
Tugas 4: Diskusi tentang macam-macam motor tiga fasa.
Diskusikanlah dengan teman/group anda mengenai :
a. Macam-macam motor tiga fasa.
b. Bagaimana konstruksi dari berbagai motor tiga fasa.
c. Bagaimana perbedaan motor tersebut.
Setelah melakukan diskusi, laporkan hasil diskusi ke pelatih anda dan mintalah penjelasan
dari pelatih dari hasil diskusi tersebut.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 72


Batam Institutional Development Project
644999348.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Tugas

Tugas 5
Tugas 5: Diskusi tentang pemilihan motor.
Pelatih hendaknya menyiapkan beberapa jenis motor tiga fasa dengan ukuran yang
berbeda. Siswa akan mendiskusikan hal-hal sebagai berikut:
a. Pada tiap-tiap motor terdapat label, jelaskan apa maksud dari isi label.
b. Pada label tersebut bisa dilakukan identifikasi. Pada kondisi bagaimana motor ini
bisa kerja.

Serahkan hasil diskusi anda ke pelatih. Mintalah penjelasan ke pelatih dari hasil diskusi.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 73


Batam Institutional Development Project
644999348.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Tugas

Tugas 6
Tugas 6: Praktik tentang menemukan kesalahan pada rangkaian motor.
Pelatih menyiapkan peralatan yang dibutuhkan untuk merangkai rangkaian percobaan.
Adapun tugas dari siswa adalah :
a. Merangkai seperti pada gambar.
b. Apabila motor tidak dapat bekerja cari letak kesalahannya.
c. Catat dimana letak kesalahannya
d. Ceritakan cara kerja rangkaian.
e. Gantilah motor dengan arah perputaran yang berbeda.

L1 L2 L3

F1 F2 F3

S!

U V W

Motor
3 fasa

Tugas 6 : Lanjutan.
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 74
Batam Institutional Development Project
644999348.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Tugas

Tugas 7
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 75
Batam Institutional Development Project
644999348.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Tugas

Tugas 7 : Diskusi tentang bagian motor satu fasa.


Amati dari gambar berikut dan diskusikan dengan teman/group anda tentang hal-hal
berikut :
a. Catat bagian-bagian dari motor tersebut.
b. Ceritakan fungsi-fungsi dari bagian-bagian motor.

Dari hasil diskusi berikan ke pelatih anda dan mintalah penjelasan mengenai hasil diskusi
tsb.

Tugas 8
Tugas 8: Membuat rangkuman mengenai macam-macam motor satu fasa.
Buatlah rangkuman secara singkat tentang macam-macam motor satu fasa yang meliputi :
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 76
Batam Institutional Development Project
644999348.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Tugas

a. Konstruksi motor
b. Operasi dasar motor

Setelah pembuatan rangkuman selesai periksakannlah ke pelatih anda.

Tugas 9
Tugas 9: Diskusi tentang pemilihan motor.
Pelatih hendaknya menyiapkan beberapa jenis motor satu fasa dengan ukuran yang
berbeda. Siswa akan mendiskusikan hal-hal sebagai berikut :
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 77
Batam Institutional Development Project
644999348.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Tugas

a. Pada tiap-tiap motor terdapat label, jelaskan apa maksud dari isi label.

b. Pada label tersebut bisa dilakukan identifikasi. Pada kondisi bagaimana motor ini
bisa kerja.

Serahkan hasil diskusi anda ke pelatih. Mintalah penjelasan ke pelatih dari hasil diskusi.

Tugas 10
Tugas 10 : Praktik merangkai motor satu fasa.
Pelatih menyiapkan peralatan yang dibutuhkan untuk menunjang pelaksanaan parktik.
Adapun yang dilakukan siswa adalah sebagai berikut :

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 78


Batam Institutional Development Project
644999348.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Tugas

a. Bacalah rangkaian yang akan dirangkai.


b. Siapkan peralatan yang harus digunakan.
c. Rangkailah rangkaian seperti pada gambar.
d. Catat kesalahan didalam merangkai
e. Ceritakan cara kerja dari rangkaian
f. Buatlah kesimpulan

F N

Tugas 10 : Lanjutan

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 79


Batam Institutional Development Project
644999348.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Tugas

Tugas 11
Tugas 11: Diskusi tentang mengenal gangguan-gangguan pada motor.
Diskusikan dengan teman/group anda mengenai hal-hal berikut :

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 80


Batam Institutional Development Project
644999348.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Tugas

a. Motor cepat panas. Perkirakan apa penyebabnya dan bagaimana solusinya.


b. Putaran motor lebih lambat. Uraikan bagaimana hal tersebut terjadi dan tentukan
langkah-langkah apa biar tidak terjadi lagi.
c. Motor mengalami Over load trip. Uraikan bagaimana hal tersebut terjadi dan
tentukan langkah-langkah apa biar tidak terjadi lagi.

d. Motor tidak dapat bekerja. Uraikan bagaimana hal tersebut terjadi dan tentukan
langkah-langkah apa biar tidak terjadi lagi.

Serahkan hasil diskusi ke pelatih dan mintalah penjelasan dari hasil diskusi.

Tugas 12
Tugas 12: Diskusi tentang Prosedur perbaikan pada motor.
Diskusikan dengan teman/group anda mengenai hal-hal berikut :

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 81


Batam Institutional Development Project
644999348.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Tugas

a. DIAGNOSA KERUSAKAN. Uraikan langkah-langkah apa yang harus diambil


didalam diagnosa tersebut.
b. Analisa kerusakan. Uraikan langkah-langkah apa yang harus diambil didalam
analisa tersebut.
c. PROSES PERBAIKAN. Uraikan langkah-langkah apa yang harus diambil didalam
proses perbaikan tersebut.

Berikan hasil diskusi kepelatih dan mintalah penjelasan dari hasil diskusi tesebut.

Tugas 13
Tugas 13: Praktik Pembongakaran dan pemasangan motor
Pelatih menyiapkan motor dengan gambar detailnya. Adapun tugas dari siswa adalah :
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 82
Batam Institutional Development Project
644999348.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Tugas

a. Amati gambar motor.


b. Bongkarlah motor tersebut sesuai dengan prosedur yang ada.
c. Amati bagian-bagian motor.
d. Pasang motor kembali.
e. Buat work instruction dari proses pembongkaran tersebut.

Tugas 14
Tugas 14: Diskusi tentang motor synchronous.
Diskusikan dengan teman/group anda mengenai hal-hal berikut :
a. Prinsip kerja motor synhcronous.
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 83
Batam Institutional Development Project
644999348.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Tugas

b. Konstruksi dari motor synhcronous.


c. Prinsip kerja dari sebuah alternator.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 84


Batam Institutional Development Project
644999348.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Transparansi

OHT 1
Transparansi

Motor merupakan equipment yang


dapat merubah energi listrik menjadi
energi gerak.
OHT 2

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 85


Batam Institutional Development Project
644999348.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Transparansi

Jika suatu penghantar yang dialiri arus


listrik dan diletakkan diantara magnet

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 86


Batam Institutional Development Project
644999348.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Transparansi

OHT 3

dengan kutub yang berbeda maka akan


terjadi suatu gerakan.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 87


Batam Institutional Development Project
644999348.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Transparansi

OHT 4

Konstruksi motor tiga fasa terdiri dari


rotor dan stator.
Stator teridiri dari plat – plat yang
didalamnya terdapat lilitan
kawat/penghantar yang disebut
gulungan Stator

Rotor terdiri dari pelat pejal yang


berbentuk silinder dan ditempatkan
sebuah batang kawat.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 88


Batam Institutional Development Project
644999348.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Transparansi

OHT 5

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 89


Batam Institutional Development Project
644999348.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Transparansi

OHT 6

Ada dua macam motor tiga fasa :


1. Motor sangkar
Motor ini mempunyai gulungan
yang rotornya dihubung singkat
yng disebut motor hubung
singkat.
Motor ini dapat digunakan untuk
beban ringan.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 90


Batam Institutional Development Project
644999348.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Transparansi

OHT 7

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 91


Batam Institutional Development Project
644999348.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Transparansi

OHT 8

2. Motor Slipring
Motor ini mempunyai gulungan
dimana pd rotornya tidak
dihubung singkat.
Motor ini digunakan untuk beban
yang berat.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 92


Batam Institutional Development Project
644999348.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Transparansi

OHT 9

OHT 10
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 93
Batam Institutional Development Project
644999348.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Transparansi

Ada 5 macam cara penyambungan dan


menjalankan motor tiga fasa :
1. Mula jalan sistem langsung
(Direct On Line=DOL)
Motor dihubung langsung dengan
supply menggunakan sebuah
saklar.
OHT 11

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 94


Batam Institutional Development Project
644999348.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Transparansi

2. Mula jalan secara bintang


segitiga
Cara ini dapat mengurangi
kenaikan arus.
3. Mula jalan dengan
autotransformator
4. Mula jalan dengan resistor sisi
primer (stator)
5. Mula jalan dengan resistor sisi
sekunder (Rotor)

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 95


Batam Institutional Development Project
644999348.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Transparansi

OHT 12

Motor satu fasa terdiri dari stator yang


gulungannya dibuat satu fasa
sedangkan rotornya sama dengan
motor rotor sangkar.

5
1

4
3

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 96


Batam Institutional Development Project
644999348.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Transparansi

OHT 13

Item Nama
1 Gulungan
2 Stator
3 Gulungan
4 rotor
5 Tutup
Terminal
saluran

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 97


Batam Institutional Development Project
644999348.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Transparansi

OHT 14

Ada 6 macam motor satu fasa :


1. Motor Shaded Pole
Pada motor ini setengah dari
gulungannya diberikan sebuah
cincin.

OHT 15

2. Motor Splet Phasa


Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 98
Batam Institutional Development Project
644999348.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Transparansi

Pada motor ini terdapat gulungan


utama dan gulungan bantu.

3. Motor Capasitor OHT 16

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 99


Batam Institutional Development Project
644999348.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Transparansi

Motor capasitor mempunyai


konstruksi yang sama dengan motor
splet satu fasa, tetapi motor ini
mempunyai kondensor

4. Motor Capasitor Type I


Kondensor dihubung deret dengan
Gulungan bantu tanpa
menggunakan sakelar sentrifugal.

OHT 17

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 100


Batam Institutional Development Project
644999348.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Transparansi

OHT 18

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 101


Batam Institutional Development Project
644999348.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Transparansi

5. Motor Capasitor Type II


Motor ini dilengkapi dengan sakelar
sentrifugal.

OHT 19

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 102


Batam Institutional Development Project
644999348.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Transparansi

6. Motor Capasitor Type III


Motor ini mempunyai 2 kondensor
yang bekerja saat start.

OHT 20

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 103


Batam Institutional Development Project
644999348.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Transparansi

2 3
4
5
6

Item Nama
1 Nomor type motor
2 Tegangan Supply
3 Besarnya arus motor
4 Daya keluaran motor
5 Faktor Daya
6 Putaran motor

OHT 21

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 104


Batam Institutional Development Project
644999348.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Transparansi

Ada dua cara untuk penyambungan motor


satu fasa :
1. Pengawatan dan pengoperasian
secara manual
Motor dihubungkan dengan sumber
tegangan satu fasa dengan
menggunakan sebuah sakelar.

OHT 22

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 105


Batam Institutional Development Project
644999348.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Transparansi

2.Pengawatan dan pengoperasian secara


semi otomatis kontaktor.

Motor dihubungkan dengan menggunakan


kontak-kontak dari sebua kontaktor atau
relay juga menggunakn sebuah sakelar.

OHT 23

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 106


Batam Institutional Development Project
644999348.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Transparansi

Kesalahan umum

Motor cepat panas. OHT 24

Putaran motor lebih lambat.

Motor mengalami Over load trip

Motor cepat panas.

Motor tidak dapat bekerja

power tidak terhubung

kesalahan pemilihan fuse

salah penyambungan

open circuit pada lilitan rotor


maupun stator
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 107

short circuit pada lilitan stator


Batam Institutional Development Project
644999348.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Transparansi

OHT 25
Prosedure Diagnosa

Motor
Tidak
berfungsi

DIAGNOSA Identifikasi kerusakan


KERUSAKAN

Cari kerusakan

ANALISA Sebab-sebab kerusakan


KERUSAKAN
Perencanaan perbaikan

PROSES Penggantian part yang rusak


PERBAIKAN
Penempatan part yang tepat

PENYETELAN Jalankan motor secara manual

DAN
PENGETESAN Jalankan Sistem

MOTOR
NORMA
L

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 108


Batam Institutional Development Project
644999348.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Transparansi

OHT 26

Konstruksi dari motor synchronous sama


dengan konstruksi sebuah alternator,
dimana lilitan sebuah medan DC terdapat
pada rotor dan sambungan tiga fasa pada
stator.
Seacara prinsip dari motor synchronous
dapat dijelaskan bahwa Jika sinyal AC
satu fase diberikan/dihubungkan pada
rotornya maka medan magnet yang
dibangkitkan akan cukup kuat yang akan
menghasilkan medan magnet pula pada
statornya dengan arah yang sama

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 109


Batam Institutional Development Project
644999348.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Transparansi

OHT 27

OHT 28

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 110


Batam Institutional Development Project
644999348.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Transparansi

Prinsip generator/Alternator dengan


sederhana dikatakan bahwa tegangan
diinduksikan pada konduktor apabila
konduktor digerakkan pada medan magnet
sehingga memotong garis gaya. Generator
digerakkan oleh beberapa jenis mesin
mekanis .

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 111


Batam Institutional Development Project
644999348.doc
Bab 5 Cara Menilai Unit Ini

BAB 5 CARA MENILAI UNIT INI

Apa yang Dimaksud dengan Penilaian ?


Penilaian adalah proses pengumpulan bukti-bukti hasil ujian/pekerjaan dan pemberian nilai
atas kemajuan peserta pelatihan dalam mencapai kriteria unjuk kerja seperti yang dimaksud
dalam Standar Kompetensi. Bila pada nilai yang ditetapkan telah tercapai ( sesuai dengan
kriteria ), maka dinyatakan bahwa kompetensi sudah dicapai . Penilaian lebih untuk
mengidentifikasi pencapaian dan penguasaan kompetensi peserta pelatihan dari pada
hanya untuk membandingkan prestasi peserta terhadap peserta lain.

Apa yang Dimaksud dengan Kompeten?


Tanyakan pada diri Anda sendiri : “Kemampuan kerja apa yang benar-benar dibutuhkan
oleh peserta pelatihan”?
Jawaban terhadap pertanyaan ini akan mengatakan kepada Anda tentang apa yang kita
maksud dengan kata “kompeten”. Untuk menjadi kompeten dalam suatu pekerjaan yang
berkaitan dengan keterampilan berarti bahwa orang tersebut harus mampu untuk :
1. menampilkan keterampitan pada level (tingkat) yang dapat diterima
2. mengorganisikan tugas-tugas yang dibutuhkan.
3. merespon dan bereaksi secara layak bila sesuatu salah
4. memenuhi suatu peranan dalam sesuatu rangkaian tugas-tugas pada pekerjaan
5. mentransfer/mengimplementasikan keterampilan dan pengetahuan pada situasi
baru.
Bila Anda menilai kompetensi ini Anda harus mempertimbangkan seluruh issue-issue di atas
untuk mencerminkan sifat kerja yang nyata .

Pengakuan Kompetensi yang Dimiliki


Prinsip penilaian terpadu memberikan pengakuan terhadap kompetensi yang ada tanpa
memandang dari mana kompetensi tersebut diperoleh. Penilai mengakui bahwa individu-
individu dapat mencapai kompetensi dalam berbagai cara:
1. kualifikasi terdahulu
2. belajar secara informal.
Pengakuan terhadap kompetensi yang ada dengan mengumpulkan bukti-bukti kemampuan
untuk dinilai apakah seseorang telah memenuhi standar kompetensi, baik memenuhi
standar kompetensi untuk suatu pekerjaan maupun untuk kualifikasi formal.

Kualifikasi Penilai
Dalam kondisi Iingkungan kerja, seorang peniIai industri yang diakui akan menentukan
apakah seorang pekerja mampu melakukan tugas yang terdapat dalam unit kompetensi ini .
Untuk menilai unit ini mungkin Anda akan memilih metode yang ditawarkan dalam pedoman
ini, atau mengembangkan metode Anda sendiri untuk melakukan penilaian. Para penilai
harus memperhatikan petunjuk penilaian dalam standar kompetensi sebelum memutuskan
metode penilaian yang akan dipakai.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 112


Batam Institutional Development Project
644999348.doc
Bab 5 Cara Menilai Unit Ini

Ujian yang Disarankan


Umum
Unit Kompetensi ini, secara umum mengikuti format berikut:
(a) Menampilkan pokok keterampilan dan pengetahuan untuk setiap sub-
kompetensi/kriteria unjuk kerja.
(b) Berhubungan dengan sesi praktik atau tugas untuk memperkuat teori atau
mempersiapkan praktik dalam suatu keterampilan.
Hal ini penting sekali, di mana peserta dinilai (penilaian formatif) pada setiap elemen
kompetensi. Mereka tidak boleh melanjutkan unit berikutnya sebelum mereka benar-benar
menguasai (kompeten) pada materi yang sedang dilatihkan .
Sebagai patokan disini seharusnya paling sedikit satu penilaian tugas untuk pengetahuan
pokok pada setiap elemen kompetensi. Setiap sesi praktik atau tugas seharusnya dinilai
secara individu untuk tiap Sub-Kompetensi. Sesi praktik seharusnya diulang sampai tingkat
penguasaan yang disyaratkan dari sub kompetansi dicapai.
Tes pengetahuan pokok biasanya digunakan tes obyektif. Sebagai contoh, pilihan ganda,
komparasi, mengisi/melengkapi kalimat. Tes essay dapat juga digunakan dengan soal-soal
atau pertanyaan yang relevan dengan unit ini.
Penilaian untuk unit ini, berdasar pada dua hal yaitu:
1. pengetahuan dan keterampilan pokok
2. hubungan dengan keterampilan praktik.
Untuk penilaian unit “Mendiagnosa dan Memperbaiki Kesalahan pada Mesin AC“ disarankan
hal-hal sebagai berikut:

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 113


Batam Institutional Development Project
644999348.doc
Bab 5 Cara Menilai Unit Ini

Penilaian Pengetahuan Pokok


Penilaian Teori

Bagian Penilaian

Bagian Satu Penilaian Satu

Bagian Dua Penilaian Dua

Bagian Tiga Penilaian Tiga

Bagian empat Penilaian Empat

Bagian Lima Penilaian Lima

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 114


Batam Institutional Development Project
644999348.doc
Bab 5 Cara Menilai Unit Ini

Penilaian Satu

Test berdasarkan pada soal-soal berikut :


1.1 Soal-soal berikut berhubungan dengan pengetahuan dari motor :
a. Motor adalah ………………………..
b. Motor DC digunakan pada beban ……………………….
c. Apabila pada penghantar yang dialiri listrik dan terletak diantara dua buah kutub
magnet (kutub utara dan selatan) apa yang terjadi …………………….
d. Apa yang terjadi jika pemasangan kutub antara sumber dengan motor berlainan……
1.2 Soal-soal berikut berhubungan dengan prinsip kerja motor.
a. Apa perbedaan motor ac dan dc…………………….
b. Jelaskan cara kerja motor ac………………….

Penilaian Dua

Test Berdasarkan soal-soal berikut :


1.1 Motor tiga fasa terdiri dari :
a………….
b………….
1.2 Kumparan stator motor tiga fasa dapat dihubungkan secara
a……….
b………..
1.3 Tipe-tipe dari motor tiga fasa
a…………………….
b…………………….
1.4 Fakto-faktor pemilihan motor :
a…………………….
b…………………….
c…………………….
d…………………….
f……………………..
1.5 Penyambungan motor tiga fasa terdiri dari
a…………………….
b…………………….
c…………………….
d…………………….
f……………………..

Penilaian Tiga

1.1 Bentuk rotor motor satu fasa adalah …………………. Cara penyambungan rotor dan
stator …………….
1.2 Tipe-tipe motor satu fasa adalah
a…………………….
b…………………….
c…………………….
d…………………….
f……………………..

1.3 Fakto-faktor pemilihan motor :


Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 115
Batam Institutional Development Project
644999348.doc
Bab 5 Cara Menilai Unit Ini

a…………………….
b…………………….
c…………………….
d…………………….
f……………………..

1.4 Cara penyambungan motor satu fasa adalah


a………….
b………….

Penilaian Empat

1.1 Kesalahan-kesalahan yang terjadi pd motor ac adalah


a…………………….
b…………………….
c…………………….
d…………………….
f……………………..
1.2 Sebutkan prosedur diagnosa kerusakan motor
a…………………….
b…………………….
c…………………….
d…………………….

Penilaian Empat
1.1 Maksud roda gila pada motor synchronous adalah……………
1.2 Masukan untuk motor synchronous adalah………….
1.3 Sebutkan lilitan rotor motor synchronous tiga fasa
a…………………….
b…………………….
1.4 Motor synchronous banyak digunakan di
a…………………….
b…………………….
c…………………….
1.5 Pertanyaan berikut berhubungan dengan alternator.
1.5.1 Generator ac/alternator adalah……………….
1.5.2 Jumlah tegangan yang diinduksikan pada penghantar pada saat penghantar
bergerak pada medan magnet tergantung pada :
a…………………….
b…………………….
c…………………….

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 116


Batam Institutional Development Project
644999348.doc
Bab 5 Cara Menilai Unit Ini

Penilaian Praktik

Kerjakan dengan baik tugas-tugas berikut ini.

Bagian Penilaian Praktik

Tugas 2
Bagian Satu

Tugas 5

Bagian Dua
Tugas 6

Tugas 10

Bagian Tiga
Tugas 11

Tugas 13
Bagian Empat

Tugas 14
Bagian Lima

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 117


Batam Institutional Development Project
644999348.doc
Bab 5 Cara Menilai Unit Ini

Ringkasan Penilaian Pengetahuan dan Keterampilan


Gunakan tugas-tugas ini untuk menetapkan apakah peserta pelatihan telah menguasai
pokok-pokok pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan.

Pokok-pokok Perlu
Pengetahuan dan Tugas-tugas Penilaian Ya Tidak Latihan
Keterampilan Lanjutan
1.0 Menjelaskan 1.1 Prinsip dasar pengenalan motor
prinsip-prinsip dijelaskan dengan bantuan
dasar operasi gambar.
motor-motor AC 1.2 Prinsip operasi induksi satu fasa
satu fase dan tiga dan motor seri dijelaskan
fasa tertentu. dengan bantuan gambar.

2.0 Energisasi motor Bermacam komponen motor induksi


tiga fasa yang tiga fasa diidentifikasikan dan
sesuai bagi fungsi komponen-komponen
situasi yang ini diberikan.
diberikan. Diberikan bermacam tipe motor tiga
fasa dan karateristik motor,
tipe motor yang tepat dengan
karateristik tertentu.
Sebuah motor tiga fasa yang sesuai
bagi tugas tertentu dipilih
dengan tepat.
Motor induksi tiga fasa
disambungkan dengan benar,
di-run dan direverse.
3.0 Energisasi motor 3.4 Rincian konstruksional motor
satu fasa yang induksi satu fasa tertentu dan
sesuai bagi motor seri AC diberikan.
kondisi yang 3.5 Rincian konstruksional motor
diberikan induksi satu fasa tertentu dan
motor seri AC diberikan.
3.6 Tipe-tipe motor satu fasa
diberikan diberikan dan
karateristik motor, sesuai
dengan tipe motor dengan
karateristik tertentu.
3.7 Motor seri dan motor induksi
disambungkan dengan tepat,
di-run dan di-revers.
4.0 Memberikan Kesalahan umum pada motor satu
penyebab- dan tiga fasa.
penyebab yang Prosedur pengujian dan diagnosa
mungkin dari kesalahan pada motor satu
malfungsi pada dan tiga fasa ditunjukkan.
motor AC dan
menunjukkan
pengujian yang
dibutuhkan bagi
diagnosa
kesalahan

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 118


Batam Institutional Development Project
644999348.doc
Bab 5 Cara Menilai Unit Ini

5.1 Menggambarkan Rincian konstruksi umum motor


prinsip synchronous satu dan tiga
pengoperasian fasa tertentu diberikan.
dan menyatakan Teori operasi motor synchronous
aplikasi utama tertentu diberikan.
mesin Aplikasi yang sesuai bagi motor
synchronous. synchronous satu dan tiga
fasa yang diberikan.
Rincian konstruksi umum dan
prinsip-prinsip operasi sebuah
alternator diberikan.
Pengaruh perubahan medan
eksitasi pada mesin
synchronous diberikan.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 119


Batam Institutional Development Project
644999348.doc
Bab 5 Cara Menilai Unit Ini

Checklist yang Disarankan Bagi Penilai


Modul : Mendiagnosa dan Memperbaiki Kesalahan pada Mesin AC
Nama Peserta : Nama Penilai :
Apakah telah memberikan bukti-bukti yang cukup yang
menunjukkan bahwa peserta dapat :  Catatan
Menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki ke
dalam unit lain yang terkait: ….
….
Unit ini mendasari penampilan secara efektif dalam : Perbaikan ….
kerusakan sistem motor.

Mendemonstrasikan pengetahuan :
Menjelaskan, menggunakan komponen, menggunakan ….
peralatan perbaikan. ….
….
….

Menampilkan keterampilan teknik/prosedur untuk standar yang ….


dikehendaki bagi suatu pekerjaan termasuk penggunaan
peralatan yang benar :

Memilih, mempersiapkan dan merakit/menginstall komponen


motor yang telah diperbaiki berdasarkan idagram sirkuit yang
telah disediakan.

Perencanaan dan pengorganisasian kegiatan secara efektif : ….

Merencanakan kegiatan praktek sebelum menyambungkan


komponen dan peralatan.

Bekerja dan berkomunikasi dengan kawan-kawan: ….

Menjelaskan/menjernihkan dengan kawan-kawan, hal-hal yang


meragukan atau permasalahan yang mungkin terjadi.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 120


Batam Institutional Development Project
644999348.doc
Bab 5 Cara Menilai Unit Ini

Lembar Penilaian

Unit : BSDC 0155: Mendiagnosa dan Memperbaiki Kesalahan pada


Mesin AC

Nama Perserta Pelatihan : ……………………………………

Nama Penilai : ………….………………..……….

Peserta yang Dinilai : Kompeten 


Kompetensi yang Dicapai 

Umpan balik untuk Peserta:

Tanda tangan
Peserta sudah diberitahu tentang hasil Tanda tangan Penilai:
penilaian dan alasan-alasan mengambil
keputusan

Tanggal:

SAYA SUDAH DIBERITAHU TENTANG Tanda tangan Peserta Pelatihan:


HASIL PENILAIAN DAN ALASAN
MENGAMBIL KEPUTUSAN TERSEBUT.
Tanggal:

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 121


Batam Institutional Development Project
644999348.doc
Bab 5 Cara Menilai Unit Ini

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 122


Batam Institutional Development Project
644999348.doc

Anda mungkin juga menyukai