MOTOR-MOTOR LISTRIK
(9 April 2002 )
Daftar Isi
BAB 1 PENGANTAR.........................................................................................................1
Selamat Berjumpa di Buku Pedoman ini !..................................................................1
Persyaratan Minimal Kemampuan Membaca, Menulis & Berhitung...........................1
Definisi....................................................................................................................... 1
Berapa Lama Mencapai Kompetensi ?.......................................................................2
Simbol........................................................................................................................ 2
Terminologi.................................................................................................................2
BAB 2 ARAHAN BAGI PELATIH......................................................................................5
Peran Pelatih..............................................................................................................5
Strategi Penyajian......................................................................................................5
Alat Bantu yang Dibutuhkan untuk Menyajikan Kompetensi Ini..................................6
Peraturan.................................................................................................................... 6
Sumber-sumber untuk Mendapatkan Informasi Tambahan........................................6
BAB 3 STANDAR KOMPETENSI.....................................................................................7
Judul Unit................................................................................................................... 7
Deskripsi Unit.............................................................................................................7
Kemampuan Awal......................................................................................................7
Elemen Kompetensi dan Kriteria Unjuk Kerja.............................................................7
Variabel...................................................................................................................... 8
Pengetahuan dan Keterampilan Pokok......................................................................9
Konteks Penilaian.....................................................................................................10
Aspek Penting Penilaian...........................................................................................10
Keterkaitan dengan Unit Lain...................................................................................10
Kompetensi Kunci yang akan Didemonstrasikan dalam Unit Ini...............................11
Tingkat Kemampuan yang Harus Ditunjukkan dalam Menguasai Kompetensi ini....11
BAB 4 STRATEGI PENYAJIAN......................................................................................12
A Rencana Materi.................................................................................................12
B Cara Mengajarkan Standar Kompetensi...........................................................15
C Materi Pendukung untuk Pelatih.......................................................................22
Lembar Informasi..........................................................................................23
Tugas............................................................................................................ 70
Transparansi.................................................................................................86
BAB 5 CARA MENILAI UNIT INI....................................................................................114
Apa yang Dimaksud dengan Penilaian ?................................................................114
Apa yang Dimaksud dengan Kompeten?...............................................................114
Pengakuan Kompetensi yang Dimiliki.....................................................................114
Kualifikasi Penilai....................................................................................................114
Ujian yang Disarankan...........................................................................................115
Checklist yang Disarankan Bagi Penilai.................................................................122
Lembar Penilaian....................................................................................................123
Indonesia Australia Partnership for Skills Development
Batam Institutional Development Project
644999348.doc
Daftar Isi
BAB 1 PENGANTAR
Definisi
Seseorang yang berkeinginan untuk memperoleh kompetensi seharusnya berkenan
menamakan dirinya sebagai peserta latih. Dalam situasi pelatihan, anda dapat ditempatkan
sebagai siswa, pelajar atau sebagai peserta, sehingga seorang pengajar kompetensi ini
adalah sebagai pelatih. Sebaliknya, dalam situasi pelatihan anda juga dapat ditempatkan
sebagai guru, mentor, fasilitator atau sebagai supervisor.
Simbol Keterangan
Terminologi
Akses dan Keadilan
Mengacu kepada fakta bahwa pelatihan harus dapat diakses oleh setiap orang tanpa
memandang umur, jenis kelamin, sosial, kultur, agama atau latar belakang pendidikan.
Penilaian
Proses formal yang memastikan pelatihan memenuhi standar-standar yang dibutuhkan oleh
industri. Proses ini dilaksanakan oleh seorang penilai yang memenuhi syarat (cakap dan
berkualitas) dalam kerangka kerja yang sudah disetujui secara Nasional.
Penilai
Seseorang yang telah diakui/ditunjuk oleh industri untuk menilai/menguji para tenaga kerja
di suatu area tertentu.
Kompeten
Mampu melakukan pekerjaan dan memiliki keterampilan, pengetahuan dan sikap yang
diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan secara efektif ditempat kerja serta sesuai dengan
standar yang sudah ditetapkan.
Konteks Penilaian
Menetapkan dimana, bagaimana dan dengan metode apa penilaian akan dilaksanakan.
Elemen Kompetensi
Elemen atau Sub-Kompetensi adalah keterampilan-keterampilan yang membangun suatu
unit kompetensi.
Acuan Penilaian
Acuan penilaian adalah garis pedoman tentang bagaimana sebuah unit kompetensi harus
dinilai.
Adil
Tidak merugikan para peserta tertentu.
Fleksibel
Tidak ada pendekatan tunggal terhadap penyampaian dan penilaian unjuk kerja dalam
sistem pelatihan berdasarkan kompetensi.
Penilaian Formatif
Kegiatan penilaian berskala kecil yang dilakukan selama pelatihan, yaitu untuk membantu
dalam memastikan bahwa pelajaran dilaksanakan secara baik dan adanya umpan balik
kepada peserta tentang kemajuan yang mereka capai.
Kompetensi Kunci
Kompetensi yang menopang seluruh unjuk kerja dalam suatu pekerjaan. Ini meliputi:
mengumpulkan, menganalisis, mengorganisasikan dan mengkomunikasikan ide-ide dan
informasi, merencanakan dan mengorganisasikan aktifitas, bekerja dengan orang lain dalam
sebuah tim, memecahkan masalah penggunaan teknologi, menggunakan ide-ide teknik-
matematis.
Tingkat Karakteristik
1 Melakukan tugas-tugas rutin berdasarkan prosedur yang baku dan tunduk
pada pemeriksaan kemajuannya oleh supervisor.
2 Melakukan tugas-tugas yang Iebih luas dan lebih kompleks dengan
peningkatan kemampuan untuk pekeijaan yang dilakukan secara otonom.
Supervisor melakukan pengecekan-pengecekan atas penyelesaian pekerjaan.
3 Melakukan aktifitas-aktifitas yang kompleks dan non-rutin, yang diatur sendiri
dan bertanggung jawab atas pekerjaan orang lain.
Strategi Penyajian
Strategi panyajian adalah dengan menyediakan informasi yang diperlukan tentang
bagaimana melaksanakan pelatihan berdasarkan program yang dilaksanakan di tempat
kerja dan/atau di tempat pelatihan/ organisasi yang bersangkutan.
Variabel
Penjelasan tentang rincian tempat pelatihan dengan perbedaan konteks yang mungkin
dapat diterapkan pada suatu unit kompetensi tertentu.
Reliabel
Menggunakan metode-rnetode dan prosedur-prosedur yang menguatkan terhadap standar
kompetensi dan tingkatannya diinterpretasikan serta diterapkan secara konsisten kepada
seluruh konteks dan seluruh peserta pelatihan.
Valid
Penilàian terhadap fakta-fakta dan kriteria unjuk kerja yang sama akan menghasilkan hasil
akhir penilaian yang sama dari penilai yang berbeda.
Penilaian Sumatif
Penilaian ini dilakukan setetah pelatihan unit kompetensi selesai, yakni untuk memastikan
bahwa peserta pelatihan sudah mencapai kriteria unjuk kerja.
Peserta
Orang yang menerima / mengikuti pelatihan.
Pelatih
Orang yang memberikan pelatihan.
Deskripsi Unit
Gambaran umum tentang program pembelajaran/ kompetensi yang hendak dicapai.
Strategi Penyajian
Variasi kegiatan pelatihan yang disarankan untuk penyampaian kompetensi ini meliputi :
1. Pengajaran ( tatap muka )
2. Tugas-tugas praktik
3. Tugas-tugas proyek
4. Studi kasus
5. Melalui media (video, digital projector, referensi, dll )
6. Kerja kelompok
7. Bermain peran dan simulasi.
8. Kunjungan / kerja industri
Pelatih harus memilih strategi pelatihan yang Iayak untuk kompetensi yang sedang
diberikan, baik situasi maupun kebutuhan pesertanya. Contohnya, jika praktik industri atau
magang tidak memungkinkan, beragam simulasi, demonstrasi dan penggunaan multi media
mungkin cukup memadai.
Judul Unit
Mendiagnosa dan Memperbaiki kesalahan pada Mesin AC
Deskripsi Unit
Tujuan unit ini adalah Untuk memperoleh pengetahuan dan operasi, aplikasi dan kendali
dasar mesin-mesin AC
Kemampuan Awal
Peserta pelatihan harus telah memiliki kemampuan awal berikut :
1. Pengetahuan fundamental Prinsip umum tentang motor.
2. Pengetahuan fundamental teknik Penyambungan motor.
3.0 Energisasi motor satu 3.1 Rincian konstruksional motor induksi satu fasa tertentu
fasa yang sesuai bagi dan motor seri AC diberikan.
kondisi yang 3.2 Tipe-tipe motor satu fasa diberikan diberikan dan
diberikan karateristik motor, sesuai dengan tipe motor
dengan karateristik tertentu.
3.3 Motor seri dan motor induksi disambungkan dengan
tepat, di-run dan di-revers.
5.1 Menggambarkan 5.1 Rincian konstruksi umum motor synchronous satu dan
prinsip tiga fasa tertentu diberikan.
pengoperasian dan 5.2 Teori operasi, aplikasi dan pengaruh medan eksitasi
menyatakan aplikasi motor synchronous tertentu diberikan.
utama mesin 5.3 Rincian konstruksi umum dan prinsip-prinsip operasi
synchronous. sebuah alternator diberikan.
Variabel
Unit ini diaplikasikan pada seluruh bidang manufaktur dan industri jasa.
- Prinsip operasi
- Pengaruh perubahan medan eksitasi
- Applikasi
Motor synchronous (satu fasa)
- Outline singkat dari konstruksi
- Prinsip operasi
- Pengaruh perubahan medan eksitasi
- Applikasi
Konteks Penilaian
Unit ini harus mengutamakan aplikasi praktis dari topik dengan konsep yang dijalankan
di laboratorium.
Penilian harus mencerminkan praktek dari isi unit dalam keadaan sebenarnya.
Direkomendasikan pembelajaran dan penilian dijalankan dengan cara yang menyeluruh
yang berorientasi hasil sebuah pembelajaran
A Rencana Materi
Catatan: 1. Penyajian bahan, pengajar, peserta dan penilai harus yakin dapat memenuhi seluruh rincian yang tertuang dalam standar
kompetensi.
2. Isi perencanaan merupakan kaitan antara kriteria unjuk kerja dengan pokok-pokok keterampilan dan pengetahuan .
2.0 Energisasi motor tiga fasa Bermacam komponen motor Pengoperasian motor tiga fasa : Penyajian Handout
yang sesuai bagi situasi induksi tiga fasa
- Motor tiga fasa Tanya- OHT
yang diberikan. diidentifikasikan dan fungsi
komponen-komponen ini - Rotor untuk motor tiga jawab Alat praktik
diberikan. fasa Diskusi Lembar
Diberikan bermacam tipe motor - Stator untuk motor tiga Praktik tugas
tiga fasa dan karateristik fasa
motor, tipe motor yang tepat Soal-soal
- Teknik penyambungan
dengan karateristik tertentu. motor tiga fasa
2.5 Sebuah motor tiga fasa yang
sesuai bagi tugas tertentu
dipilih dengan tepat.
2.6 Motor induksi tiga fasa
disambungkan dengan
benar, di-run dan direverse
4.0 Memberikan penyebab- 4.1 Kesalahan umum pada Mengetahui kesalahan pada Penyajian Handout
penyebab yang mungkin motor satu dan tiga fasa. motor satu fasa dan tiga fasa Tanya jawab OHT
dari malfungsi pada motor 4.3 Prosedur pengujian dan
- Motor tiga/satu fasa Diskusi Lembar
AC dan menunjukkan diagnosa kesalahan pada
pengujian yang dibutuhkan motor satu dan tiga fasa - Diagnosa sambungan tugas
bagi diagnosa kesalahan. ditunjukkan. motor satu/tiga fasa Soal-soal
5.0 Menggambarkan prinsip 5.1 Rincian konstruksi umum Penjelasan motor synchronous : Penyajian Handout
pengoperasian dan motor synchronous satu
- Motor synchronous Tanya jawab OHT
menyatakan aplikasi utama dan tiga fasa tertentu
mesin synchronous. diberikan. - Rotor motor synchronous Diskusi
5.2 Teori operasi , applikasi dan - Stator motor synchronous
Keterampilan, pengetahuan dan sikap Bagaimana saya akan menyampaikan pengetahuan, keterampilan dan sikap kepada
seperti apakah yang saya inginkan untuk siswa?
dimiliki siswa.?
1.1 Prinsip dasar pengenalan motor dijelaskan Pelatih menjelaskan tentang terjadinya gerakan memutar pada induktor.
dengan bantuan gambar.
HO 2-3
OHT 1-3
Tugas 1
1.2 Prinsip operasi induksi satu fasa dan motor Pelatih menerangkan proses kerja dari motor satu fasa.
seri dijelaskan dengan bantuan gambar. HO 4-6
OHT 1-3
Tugas 2
2.1 Bermacam komponen motor induksi tiga Pelatih menerangkan tentang stator dan rotor dari motor tiga fasa.
fasa diidentifikasikan dan fungsi HO 7 - 14
komponen-komponen ini diberikan.
OHT 4-5
Tugas 3
Keterampilan, pengetahuan dan sikap Bagaimana saya akan menyampaikan pengetahuan, keterampilan dan sikap kepada
seperti apakah yang saya inginkan untuk siswa?
dimiliki siswa.?
2.2 Diberikan bermacam tipe motor tiga fasa Pelatih menerangkan tentang motor rotor sangkar dan motor slipring.
dan karateristik motor, tipe motor yang HO 14-17
tepat dengan karateristik tertentu.
OHT 6-9
Tugas 4
2.3 Sebuah motor tiga fasa yang sesuai bagi Pelatih menjelaskan tentang faktor-faktor pemilihan motor.
tugas tertentu dipilih dengan tepat. HO 18-19
OHT 10
Tugas 5
2.4 Motor induksi tiga fasa disambungkan Pelatih menjelaskan tentang Jenis-jenis sambungan dan pengoperasian motor tiga fasa.
dengan benar, di-run dan direverse.
HO 19 - 24
OHT 10-11
Tugas 6
Keterampilan, pengetahuan dan sikap Bagaimana saya akan menyampaikan pengetahuan, keterampilan dan sikap kepada
seperti apakah yang saya inginkan untuk siswa?
dimiliki siswa.?
3.1 Rincian konstruksional motor induksi satu Pelatih menjelaskan tentang rotor dan stator yang merupakan komponen dari motor satu
fasa tertentu dan motor seri AC diberikan. fasa.
HO 25-26
OHT 12-13
Tugas 7
3.2 Tipe-tipe motor satu fasa diberikan Pelatih menjelaskan tentang Macam-macam motor dari motor satu fasa.
diberikan dan karateristik motor, sesuai
dengan tipe motor dengan karateristik HO 26-30
tertentu.
OHT 14 – 19
Tugas 8
Keterampilan, pengetahuan dan sikap Bagaimana saya akan menyampaikan pengetahuan, keterampilan dan sikap kepada
seperti apakah yang saya inginkan untuk siswa?
dimiliki siswa.?
3.3 Motor satu fasa yang sesuai bagi tugas Pelatih menjelaskan tentang faktor-faktor penting pemilihan motor satu fasa sehingga
tertentu dipilih dengan tepat. dapat digunakan pada beban tertentu.
HO 30-32
OHT 20
Tugas 9
3.4 Motor seri dan motor induksi Pelatih menjelaskan tentang Penyambungan langsung dan semi otomatis bagi
disambungkan dengan tepat, di-run dan pengoperasian motor satu fasa.
di-revers.
HO 32-35
OHT 21-23
Tugas 10
Keterampilan, pengetahuan dan sikap Bagaimana saya akan menyampaikan pengetahuan, keterampilan dan sikap kepada
seperti apakah yang saya inginkan untuk siswa?
dimiliki siswa.?
4.1 Kesalahan umum pada motor satu dan Pelatih menjelaskan tentang jenis kesalahan pada motor satu dan tiga fasa saat
tiga fasa. dihubungkan dengan beban.
HO 36-37
OHT 24
Tugas 11
4.2 Prosedur pengujian dan diagnosa Pelatih menjelaskan tentang pengukuran sebuah motor saat terjadi beban lebih.
kesalahan pada motor satu dan tiga fasa
ditunjukkan. HO 37-42
OHT 25
Tugas 12-13
Keterampilan, pengetahuan dan sikap Bagaimana saya akan menyampaikan pengetahuan, keterampilan dan sikap kepada
seperti apakah yang saya inginkan untuk siswa?
dimiliki siswa.?
5.1 Rincian konstruksi umum motor Pelatih menjelaskan tentang gambar dari konstruksi motor synchronous.
synchronous satu dan tiga fasa tertentu
diberikan. HO 43-44
OHT 26-27
Tugas 14
5.2 Teori operasi, applikasi dan pengaruh Pelatih menjelaskan tentang prinsip kerja dari motor synchronous.
medan eksitasi motor synchronous
tertentu diberikan. HO 44-45
OHT 26-27
Tugas 14
5.4 Rincian konstruksi umum dan prinsip- Pelatih menjelaskan tentang pengukuran sebuah motor saat terjadi beban lebih.
prinsip operasi sebuah alternator
diberikan. HO 45-47
OHT 28
Tugas 14
Lembar Informasi HO 1
Mendiagnosa dan
Memperbaiki Kesalahan pada
Mesin AC
HO 2
Gambar 1
HO 3
Dalam gambar 1 diperlihatkan sebuah lingkaran kawat a b c d diputar antara dua kutub
suatu magnit yang sisi a b dan c d akan memotong garis gaya sehingga dalam kawat
tersebut akan terjadi aliran induksi Sesuai dengan kaidah tangan kanan maka ganis gaya
yang arahnya dari kiri ke kanan sehingga a b memotong Q dari bawah ke atas jadi aliran
arus induksi akan mengalir dari a ke b. Bagian c d memotong garis gaya dan atas ke bawah
sehingga arus induksi mengalir dari c ke d. Aliran induksi dalam kedua kawat akan
memperkuat. Apabila kumparan melakukan setengah Derkisanan a b memotong garis gaya
ke atas kemudian pada setengah putaran akan memotong garis gaya dan atas ke bawah
sehingga ggl yang ditimbulkan akan berlawanan arahnya.
Gambar diatas merupakan salah satu contoh dari cara kerja sebuah motor DC. Motor DC
dapat dikatakan juga sebuah transducer. Karena motor DC ini menghasilkan output berupa
putaran dengan inputnya berupa energi listrik yang banyak digunakan pada sistem
pengaturan.
Motor DC banyak digunakan untuk beban-beban ringan saja, hal ini karena besarnya daya
motor yang dihasilkan sangat kecil dibanding dengan motor AC.
Untuk menjalankan sebuah motor DC dapat dilihat pada gambar 2. Suatu tegangan sumber
positif dihubungkan dengan kutub positif motor dan kutub negatif sumber dihubungkan kutub
negatif motor maka motor akan bergerak searah jarum jam atau clock wise (CW). Jika
hubungan ini dibalik artinya kutub positif tegangan dihubungkan dg kutub negatif motor dan
kutub negatif sumber dihubungkan dengan kutub positif motor maka akan terjadi perubahan
putaran yaitu berlawanan dengan arah jarum jam atau CCW (counter clock wise).
Perubahan ini disebabkan oleh arah arus yang mengalir.
Sumber + + Moto
tegangan
DC - - r DC
Gambar 2
Untuk cara pengoperasian pada motor ac dapat dilihat pada sub bab berikutnya.
HO 4
Gambar 3
HO 5
Gambar 4
Untuk cara kerja atau prinsip dari operasi motor ac sama dengan motor dc dimana terdapat
suatu perbedaan dari medan magnet.
Dalam motor induksi fasa tunggal ( motor ac) medan magnetnya naik turun (bergelombang)
dari A – C dan C- A seperti terlihat pada gambar 4. GGL induksi dalam kumparan rotor
dapat dilihat pada gambar 5. kopel akan dihasilkan menurut arah jarum jam pada satu sisi
dari rotor dan dari sisi yang berlawanan akan dihasilkan kopel yang arahnya berlawanan
dengan jarum jam. Sehingga menghasilkan kopel resultan adalah nol. Ini berarti bahwa
motor induksi satu fasa tidak dapat start sendiri. Jadi pada gerak awal rotornya perlu
dibantu.
Ggl yang dihasilkan dalam penghantar rotor dapat dilihat dalam gb 4 dan akan terjadi kopel
dalam satu arah saja sehingga rotor berputar dengan sendirinya.
HO 6
Gambar 5
Medan yang dihasilkan oleh arus rotor akan timbul dalam arah B – D (atas) atau B – D
(bawah) tergantung dari pada cycle seperti diperlihatkan pada gambar 3. Karena adanya
pergeseran fasa 90 dengan fasa terhadap medan utama maka hal tersebut disebut medan
silang. Karena induktansi yang tinggi dan tahanan yang rendah dari penghantar rotor. Garis-
garis gaya dari medan rotor ketinggalan 90 listrik. Ini berarti bahwa medan utama adalah
nol. Sedangkan medan rotor ada pada maksimum.
HO 7
Konstruksi/komponen motor induksi tiga fasa tidak berbeda dengan dengan motor induksi
satu fasa yaitu terdiri dari bagian stator dan bagian rotor seperti gb 6.
Gambar 6
HO 8
Item Nama
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 28
Batam Institutional Development Project
644999348.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi
Gambar 7
HO 9
Gambar 8
HO 10
Gambar 9
Gambar 10
HO 11
Gambar 11.a
HO 12
Gambar 11.b
Seluruh batang-batang kawat dengan kepingan itu bentuknya seperti suatu sangkar. Sesuai
dengan bentuk di atas maka rotor semacam ini dinamakan rotor sangkar. Gambar 11a dan
11b. memperlihatkan rotor sangkar berganda yang disekeliling rotornya terdapat dua macam
saluran. Saluran yang lebih besar ditempatkan agak ke dalam sedangkan saluran yang kecil
ditempatkan di tepi rotor. Pada setiap saluran ditempatkan batang-batang kawat yang
terpasang pada rotor menjadi berganda. Ujung-ujung batang kawat yang kecil maupun yang
besar dihubung singkatkan dengan cincin seperti diperlihatkan pada gambar 12.
HO 13
Gambar 12.
HO 14
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 34
Batam Institutional Development Project
644999348.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi
Motor rotor sangkar yang dimaksud adalah motor asinkron 3 fasa. Motor rotor sangkar
mempunyai gulungan yang rotornya selalu dihubung singkat maka motor ini dinamakan
motor hubung singkat. Apabila arus putar dialirkan pada gulungan statornya maka akan
timbul suatu medan putar dalam statornya. Penghantar rotor yang ada disekililing stator
akan dipotong arus gaya medan putar stator sehingga dalam penghantar rotor tersebut akan
dibangkitkan ggl. Arah ggl dalam penghantar rotornya dapat ditentukan dengan kaidah
tangan kanan. Dengan kaidah tangan kanan pada gambar 13 penghantar a diinduksikan ggl
yang arahnya menuju ke kita, sedangkan penghantar b diinduksikan ggl yang arahnya
meninggalkan kita.
Gambar 13
Sedangkan arah gaya tolaknya ditentukan dengan kaidah tangan kiri. Pada penghantar a
arahya kekanan dan pada penghantar b arahnya ke kiri. Karena pada setiap penghantar
rotor akan terjadi gaya-gaya sehingga akan terjadi suatu kopel yang menyebabkan rotor
berputar kekanan. Jadi arah putar rotor akan sama dengan arah putar lapangan putar.
Untuk penjelasan dari rotor maupun stator sama dengan penjelasan diatas.
Perbedaan motor slipring dengan motor rotor sangkar hanya pada konstruksinya dimana
gulungan pada motor slipring tidak dihubung singkat secara langsung. Sedangkan untuk
prinsip kerjanya sama dengan motor rotor sangkar. Motor slipring dilengkapi dengan 3 buah
cincin geser yang dipasang pada poros motor seperti pada gambar 14a, 14b dan14 c.
Gambar 14a.
Gambar 14b.
HO 16
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 36
Batam Institutional Development Project
644999348.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi
Gambar 14c.
Bentuk dari stator motor slipring tidak jauh beda dengan stator motor sangkar. Sedangkan
pada gulungan rotornya sama dengan gulungan statornya yang dapat dihubung bintang
maupun segitiga.
Bila rotornya sedang berputar maka gulungan rotornya dapat dihubungkan singkat melalui
tiga buah penghambat yang dapt diatur melalui tiga buah cincin geser (slipring) yang
dipasang pada poros. Karena adanya cincin geser itu maka motor ini dinamakan motor slip
ring.
Adapun konstruksi gulungan dari stator dan rotor dapat dilihat pada gambar 15.
HO 17
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 37
Batam Institutional Development Project
644999348.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi
Gambar 15.
HO 18
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 38
Batam Institutional Development Project
644999348.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi
Baik motor DC maupun AC terdapat sebuah label seperti gambar 16. Label ini penting untuk
membantu para perancang agar motor yang dipilih sesuai dengan bebannya.
2 3
4
5
Gambar 16.
Item Nama
1 Nomor type motor
2 Tegangan Supply
3 Besarnya arus motor
4 Daya keluaran motor
5 Faktor Daya
6 Putaran motor
1. Tegangan masukkan
Motor tentunya mempunyai tegangan sumber agar dapat bekerja. Tegangan sumber ini
disesuaikan dengan besarnya gulungan stator maupun rotor. Jika salah memberikan
tegangan sumber pada motor maka akan terjadi kerusakan pada motor diantaranya :
2. Arus Motor
Yang dimaksud arus motor disini adalah besarnya arus yang dikonsumsi/diserap oleh
kumparan-kumparan rotor maupun stator. Jadi apabila dari sumber tegangan dimana arus
yang diberikan kurang maka motor tidak sanggup bekerja sesuai dengan beban yang
diberikan bahkan motor tidak akan bekerja sama sekali. Jadi bagaimana solusinya ?
Apabila pada label tertera 1,5 A maka sediakan arus sumber sebesar 1,5 ampere atau lebih.
3. Daya keluaran
4. Putaran motor
Sebelum kita memilih motor bagaimana kecepatan yang kita inginkan, apakah lambat atau
cepat. Jika kita ingin menggerakkan sebuah belt maka dapat kita gunakan kecepatan yang
lambat sehingga dipilih putaran yang kecil.
5. Faktor daya
Faktor daya atau Cos digunakan untuk mengetahui keadaan tegangan dan arus pada
kumparan rotor dan stator.
- Apabila Cos keadaan tegangan dan arus pada gulungan rotor bersama-sama
mencapai harga nol dan maksimum.
Kelima faktor diatas merupakan landasan bagaimana cara kita memilih motor untuk
beban yang digunakan.
HO 20
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 40
Batam Institutional Development Project
644999348.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi
Motor-motor dengan daya yang lebih kecil dari 5 PK dapat dijalankan langsung dengan
menghubungkan ke jala-jala, tetapi untuk motor yang dayanya lebih besar, start mula harus
diatur, yaitu dengan menyambung motor tersebut dengan sumber tegangan yang diatur
bertahap sehingga arus mulanya dapat diperkecil.
Cara untuk mendapatkan arus start yang kecil dapat dilakukan dengan beberapa cara,
antara lain dengan menghubungkan belitan stator motor mula-mula secara bintang (star)
dan ketika sudah jalan normal dalam hubung segitiga (delta). Cara ini dikenal dengan mula
jalan (start) start delta.
Banyak digunakan untuk motor rotor sangkar dengan daya kecil dari 5 HP. Starter DOL
dapat dilakukan dengan cara mekanis dan cara magnetis dengan menggunakan saklar
magnet (kontaktor) seperti pada gambar 17.
Gambar 17.
HO 21
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 41
Batam Institutional Development Project
644999348.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi
Gambar 18.
HO 22
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 42
Batam Institutional Development Project
644999348.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi
Starter melalui autotransformator akan mengurangi tegangan motor waktu start mulai.
Selama periode start motor dihubungkan pada autotransformator dengan tegangan yang
rendah, berarti arus yang diambil motor pun kecil kopel motor lebih kecil dibandingkan bila
motor dihubungkan langsung dengan jala-jala. Dapat dilihat pada gambar 19. system
sambungannya.
Gambar 19.
HO 23
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 43
Batam Institutional Development Project
644999348.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi
Pengurangan tegangan ke motor dapat dilakukan dengan menambah resistor seri terhadap
starter motor. Bila motor dijalankan arus yang diambil adalah besar dan ini dapat
menimbulkan goncangan dari starter serta terjadinya trip pengaman beban lebih yang terlalu
cepat.
Dengan memasang resistor secara seri kita dapat mengatur tegangan ke motor secara
bertahap dan otomatis. Cara ini dilakukan pada motor yang besar. Starter dengan resistor
primer dapat dilakukan otomatis satu tingkat atau lebih tergantung besarnya daya motor
yang dijalankan.
Gambar 20.
HO 24
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 44
Batam Institutional Development Project
644999348.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi
Cara ini kebanyakan dilakukan pada motor rotor belitan. Untuk menjalankan motor dengan
rotor belitan dapat dilakukan dengan memasang resistor seri dengan belitan rotor motor
seperti ditunjukkan pada gambar dibawah ini.
Gambar 21.
HO 25
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 45
Batam Institutional Development Project
644999348.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi
Konstruksi motor induksi satu fasa tidak sama dengan motor DC yang kumparan statornya
dibuat hanya untuk satu fasa yang digulung sedemikian rupa sehingga apabila dialiri arus
akan membentuk kutub-kutub yang berpasangan. Sedangkan rotornya digunakan rotor
sangkar. Lebih lengkapnya dapat dilihat pada gambar 22.
5
1
4
3
Gambar 22
Item Nama
1 Gulungan Stator
2 Gulungan rotor
3 Tutup
4 Terminal
5 saluran
HO 26
Untuk motor satu fase, gulungan stator dilewatkan sebuah pelat-pelat pejal yang melingkar.
Untuk bentuk sambungannya agak berbeda dengan motor tiga fase, dimana tidak terdapat
hubungan delta maupun segitiga. Jadi gulungan dapat langsung dihubungkan dengan
sumber tegangan.
Begitu juga dengan gulungan rotornya sama dengan gulungan statornya. Dimana gulungan
akan dilewatkan pada sebuah lempengan besi pejal yang ujung kedua gulungan terdapat
sebuah cincin ring sebagai penguhubung gulungan dengan sumber tegangan.
Pada jenis motor ini selain kutub-kutubnya digulung juga setengah dari kutubnya diberi
cincin yang tebal sehingga merupakan kumparan Bantu. Pada saat fluks dalam inti kutubnya
naik induksi akan terjadi dan pada cincin akan terjadi arus mengalir. Arus ini akan
membangkitkan fluks di bagian yang bercincin yang ketinggalan. Perubahan ini
mengakibatkan kuat kutub berpindah tempat dari bagian yang tidak bercincin ke bagian
yang bercincin secara berkala (periodik) sehingga menimbulkan momen kopel yang lemah
pada bagian kutub yang bercincin. Sehingga kutub-kutub yang tidak bercincin akan
menghasilkan momen kopel yang berlawanan yang akhirnya motor berputar.
Gambar 23
HO27
Pada stator motor ini terdapat dua gulungan yaitu gulungan utama dan gulungan bantu.
Kumparan utama dibuat dari kawat yang lebih besar daripada kawat untuk kumparan
bantuannya. Hal ini akan memberikan induktansi yang tinggi dan tahanan yang rendah.
Kumparan bantu dibuat dari kawat yang lebih kecil dan dipasang diatas kumparan utama.
Gambar 24
HO 28
3. Motor Capasitor
Motor capasitor dibuat umumnya sama seperti motor splet phasa, perbedaan yang pokok
pada motor capasitor menggunakan kondensator. Jenis motor ini lebih popular dibanding
dengan motor 1 phasa lainnya karena motor capasitor lebih tahan lama.
Motor ini mempunyai kondensator yang dihubungkan deret dengan kumparan Bantu tanpa
sakelar sentrifugal. Jadi motor ini pada saat dialiri arus kumparan Bantu, kondensator
bersama-sama dengan kumparan utama menerima aliran arus tersebut. Hasil kompensasi
kumparan Bantu dengan kondensator ternyata sudut fasa tidak begitu tepat 90 listrik.
Gambar 25.
HO 29
Motor ini dilengkapi dengan sakelar sentrifugal yang dihubungkan deret dengan kumparan
Bantu dan kondensator. Saklar sentrifugal akan memutuskan kumparan Bantu dan
kondensator pada saat putaran mencapai penuh ( 75%).
Gambar 26
Motor ini mempunyai dua buah kondensator yang kedua condensatornya bekerja sewaktu
star. Akan tetapi, setelah motor berputar hampir mencapi putaran penuh salah satu dari
kondensator diputuskan oleh sakelar sentrifugal. Hal ini akan membuat sudut antara fasa
kumparan Bantu dan utama pada saat star 90 listrik. Sewaktu berputar motor hanya
dengan satu kondensator yang terhubung akan tetapi garis-garis gaya tetap mempunyai
perbedaan sudut 90 satu sama lainnya. Selama berputar garis-garis gaya rotor dan garis-
garis gaya kumparan Bantu merupakan suatu kombinasi untuk membuat garis-garis gaya
dengan pembuatan yang sama terhadap garis-garis gaya kumparan utama. Dan kedua garis
gaya tersebut tetap mempunyai perbedaan sudut 90 terhadap satu sama lainnya.
HO 30
Gambar 27
2. Arus Motor
3. Daya keluaran
4. Putaran motor
5. Faktor daya
Selain itu juga dapat diperhatikan karakteristik dari motor satu fasa. Dengan mengetahui
karakteristik suatu motor listrik satu fasa berarti kita dapat memilih motor listrik satu fasa
yang paling tepat untuk digunakan pada suatu keperluan pemasangan instalasi mesin listrik
sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Karakteristik motor meliputi dari kelima faktor
tersebut dengan cara melakukan pengukuran-pengukuran untuk mengetahui nilai dari
karakteristik motor.
HO 31
2 3
4
5
6
Gambar 28
Item Nama
1 Nomor type motor
2 Tegangan Supply
3 Besarnya arus motor
4 Daya keluaran motor
5 Faktor Daya
6 Putaran motor
Seperti contoh pada label gambar 28. Spesifikasi-spesifikasi tersebut menunjukkan kepada
kita bahwa mesin dapat memberikan daya 2,2 kW terus-menerus pada tegangan 220 V.
Oleh karena itu, motor memerlukan arus sebesar 12,5 A.
HO 32
Tabel dibawah merupakan salah satu besarnya daya pada tiap motor.
Untuk menjalankan motor listrik ini perlu peralatan dan pengamanan. Pengontrolan motor
listrik menurut fungsinya terdiri dari beberapa tahapan, yaitu pengontrolan saat mulai jalan
(starting), pengontrolan saat motor jalan seperti pengaturan kecepatan dan pembalikan arah
putaran dan pengtontrolan saat pemberhentian (stoping).
Untuk pengawatan dan pengoperasian motor listrik satu fasa dapat dilakukan secara manual
digunakan alat penghubung atau sakelar. Gambar 29 merupakan contoh pengawatan dan
pengoperasian secara manual.
HO 33
Gambar 29
Motor-motor listrik yang mempunyai daya besar harus dapat dioperasikan dengan momen
kontak yang cepat agar tidak menimbulkan loncatan bunga api pada alat penghubungnya.
Selain itu, dalam pengoperasian yang dapat dilengkapi dengan beberapa alat otomatis
paling mudah dengan menggunakan alat penghubung sakelar magnet yang biasa dikenal
dengan kontaktor. Gambar 30 merupakan salah satu contoh bentuk pengawatan dan
pengoperasian secara semi otomatis.
Gambar 30
Untuk membalik motor ac 1 fasa sama seperti membalik putaran motor DC, yaitu dengan
cara membalik arah arus pada salah satu gulungan statornya yaitu gulungan utamanya
atau gulungan bantuanya. Pada table diberikan contoh sambungan motor-motor induksi satu
fasa.
HO 35
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 55
Batam Institutional Development Project
644999348.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi
Split
Phasa
Motor
Capasitor
Type1
Motor
Capasitor
Type II
Motor
Capasitor
Type Ill
HO 36
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 56
Batam Institutional Development Project
644999348.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi
Didalam menganalisa sebuah penyebab tidak bekerjanya sebuah motor terlebih dahulu
harus mengetahui gambaran umum gejala-gejalanya.
Didalam keadaan menggerakkan beban, motor dapat mengalami kenaikan temperatur yang
tinggi. Hal ini dapat terjadi karena :
Hal ini dapat terjadi karena tegangan dan sumber arus mengalami penurunan. Artinya arus
sumber yang masuk ke motor lebih kecil dibandingkan dengan arus yang dibutuhkan oleh
motor itu sendiri. Sehingga daya motor akan turun juga.
Untuk mengetahui penurunan putaran dapat digunakan alat yaitu tacho meter.
Over load trip terjadi saat motor mengalami beban yang sangat besar. Dimana secara tiba-
tiba arus motor akan lebih meningkat dari sebenarnya. Karena arus yang tersedia lebih kecil
dari yang dibutuhkan maka saluran pada jalur akan mengalami putus hubungan. Jika pada
suatu saluran dihubungkan dengan sebuah MCB dengan arus 2 A, apabila arus pada motor
meningkat menjadi lebih besar dari 2 A maka MCB akan memutus jalur hubungan antara
sumber tegangan dengan motor.
Saat motor akan dijalankan maupun sedang bekerja tiba-tiba motor tidak dapat bekerja, hal
ini dapat disebabkan karena :
Didalam rangkaian antara sumber tegangan dan motor terdapat kerusakan/putusnya kabel
penghubung. Atau dikarenakan konektor tidak terhubung dengan benar dan switch/sakelar
mengalami kerusakan.
HO 37
Fuse dapat berfungsi sebagai pemutus hubung singkat jika arus yang mengalir lebih besar
dari harga yang ditentukan. Untuk itu jika arus yang mengalir dari sumber ke motor yang
dilewatkan pada sebuah fuse maka fuse akan mengalami kerusakan.
3. Salah penyambungan
Open circuit atau terlepasnya hubungan gulungan pada stator maupun rotor dengan
tegangan sumber. Hal ini dapat terjadi karena kerusakan pada ring-ring gulungan rotor
maupun stator.
Short circuit dapat terjadi pada motor yang menerima beban yang berlebihan sehingga tiap-
tiap kabel akan mengalami panas sehingga lapisan pelindung gulungan terkelupas.
Akibatnya nilai induktansi pada motor akan berubah sehingga GGL pada motor akan
berubah.
6. Lilitan terground
Seharusnya lilitan rotor dan stator mendapatkan kutub L dan N. Tetapi apabila salah satu di
groundkan maka akan mengalami kebocoran arus sehingga akan terjadi hubung singkat.
Antara kumparan stator dan rotor terdapat celah-celah agar keduanya tidak bergesakkan.
Apabila celah-celah tersebut tidak ada atau stator dan rotor saling bergesekkan maka akan
terjadi loncatan bunga api sehingga keluar asap pada motor tersebut. Untuk membuat celah
biasanya digunakan sebuah bearing. Jika bearing ini rusak atau tidak alignment maka celah
akan tertutup.
Bagaimanakah kita dapat mendiagnosa suatu kesalahan secara tepat dan benar. Tentunya
dibutuhkan suatu prosedur yang sesuai.
HO 38
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 58
Batam Institutional Development Project
644999348.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi
Motor
Tidak
berfung
si
Cari kerusakan
DAN
PENGETESAN Jalankan Sistem
MOTO
R
NORM
AL
Gambar 31
HO 39
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 59
Batam Institutional Development Project
644999348.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi
Dari hasil diagnosa, kita coba menganalisa bagaimana kerusakan terjadi. Dengan
mengetahui konstruksi dari motor maupun cara kerja motor dapat dibuat suatu daftar
bagaimanakah kerusakan itu terjadi. Sehingga dapat diketahui bagaimana kita akan
memperbaiki mesin tersebut. Untuk perbaikan perlu dilakukan susunan perencanaannya.
Hal ini untuk menghindari kesalahan didalam perbaikannya nanti. Perencanaan tersebut
dapat meliputi :
Untuk memastikan agar perbaikan tsb benar maka dilakukan pengetesan. Pengetesan
dapat dilakukan secara manual yaitu motor dapat diputar dengan tangan apakah putaran
motor halus dan dapat diberikan sumber tegangan. Pengetesan lainnya dapat dihubungkan
dengan rangkaian. Apabila motor tidak terdapat kerusakan lagi maka komponen yang kita
ganti sudah tepat.
Dari langkah-langkah prosedur tersebut dapat dibuat suatu work instruction untuk
perbaikan serupa, agar nantinya untuk memudahkan dalam hal perbaikan.
HO 40
Gambar 32a
HO 41
Gambar 32b
HO 42
WORK INSTRUCTION
Title:
Document Number: Edition: Page: 1 of 1
Reference Document:
Prepared by Approved by:
Effective Date from: To: Permanent
Gambar 33
HO 43
5 Prinsip Pengoperasian Mesin Synchronous.
5.1 Konstruksi motor synchronous
Motor synchronous ini secara penampilan maupun konstruksi sama seperti generator,
perbedaannya yaitu pada motor synchronous terdapat roda gila. Maksud dari adanya roda
gila ini adalah untuk menghasilkan redaman dari gerakan rotor dengan kata lain mengurangi
osilasi.
Input untuk motor ini adalah sinyal AC satu fasa yang disalurkan pada rotor dan tegangan ini
dihubungkan dengan gulungan stator. Sedangkan output dari motor ini adalah posisi dari
rotornya. Lebih lengkapnya dapat dilihat pada gambar 34. (a) dan (b).
HO 44
5.2 Teori operasi dan aplikasi dari motor synchronous serta pengaruh medan eksitasi.
Motor synchronous, seperti namanya, menunjukkan motor yang berputar pada kecepatan
konstan mulai tanpa beban sampai beban-penuh. Kecepatannya adalah sama dengan
kecepatan medan-magnet putar. Motor sinkron menggunakan stator satu-fase atau tiga-fase
untuk membangkitkan medan magnet-putar dan rotor elektromagnetis yang disuplai dengan
arus searah. Rotor bertindak seperti magnet dan ditarik oleh medan stator yang berputar.
Penarikan akan menghasilkan torsi pada rotor dan menyebabkan rotor berputar dengan
medan. Motor sinkron tidak dapat berputar (start sendiri) dan harus dibawa pada kecepatan
yang mendekati kecepatan sinkron sebelum motor dapat terus berputar sendiri.
Pada motor sinkron tiga-fase (Gambar 34), rotor biasanya mempunyai dua lilitan: lilitan ac
yang kemungkinan jenis sangkar tupai atau jenis rotor lilit dan lilitan dc. Lilitan rotor ac
membawa rotor sampai mendekati kecepatan sinkron, di mana lilitan rotor dc dibebani
energi dan motor mengunci satu langkah dengan medan yang berputar. Lilitan stator sama
dengan lilitan fase banyak, sangkar tupai dan motor rotor lilit.
Motor sinkron tidak dapat distart dengan medan dc yang dibebani tenaga. Pada keadaan ini,
torsi bolak-balik dihasilkan pada rotor. Pada saat medan stator menyapu pada rotor,
cenderung menyebabkan rotor mencoba berputar - pertama kali pada arah yang berlawanan
dengan arah putaran medan berputar, dan kemudian dengan arah yang sama. Aksi ini
terjadi sedemikian cepat sehingga rotor tetap diam.
HO 45
Untuk menjalankan (start) motor sinkron, rotor dihilangkan tenaganya. Motor dijalankan
dengan cara yang sama sepenti motor sangkar tupai atau rotor lilit tergantung pada
konstruksi rotor. Apabila rotor mencapai hampir 95% kecepatan sinkron, arus searah
diberikan pada lilitan penguat. Arus searah menghasilkan kutub utara selatan yang pasti
pada rotor, yang mengunci pada medan magnet putar dan stator dan memutar rotor pada
kecepatan sinkron.
Motor sinkron tiga-fase dapat digunakan untuk perbaikan faktor daya. Motor yang
dioperasikan dengan cara itu disebut kapasitor sinkron. Motor sangkar tupai dan motor rotor
lilit adalah jenis motor induksi yang menyebabkan faktor daya ketinggalan. Faktor daya yang
ketinggalan itu dapat dikoreksi dengan pemberian penguat lebih dari rotor motor sinkron.
Hal ini akan membuat faktor daya yang mendahului membatalkan faktor daya ketinggalan
dari motor induksi. Medan dc yang dibebani penguatan kurang akan menghasilkan faktor
daya ketinggalan (jarang digunakan). Apabila medan yang umumnya dibebani penguatan,
motor sinkron akan berputar pada faktor daya. Motor sinkron biasanya digunakan untuk
menggunakkan beban yang menghendaki putaran konstan dan jarang starting dan stopping.
Jenis beban yang umum adalah generator dc, blower, dan kompresor.
HO 46
Gambar 35
Generator ac dibuat dengan medan magnet diam atau berputar. Jenis medan diam
biasanya kapasitas kilovolts, amperenya relatif kecil dan ukuran kerja tegangan rendah.
Jenis ini mirip dengan generator dc kecuali jenis ini mempunyai slips ring sebagai pengganti
komutator (Gambar 36). Kutub menonjol (salient pole) membangkitkan medan dc, yang
dipotong oleh jangkar yang berputar. Jangkar mempunyai lilitan yang mempunya terminal
yang dihubungkan dengan slips ring yang dipasang pada poros. Seperangkat sikat bergeser
pada slip ring sehingga kita dapat menghubungkan jangkar dengan beban luar. Generator
ac tidak dapat mensuplai arus medan sendiri. Penguat medan harus arus searah, dan
karena itu harus disuplai dari sumber luar. Jangkar diputar oleh sumber daya mekanis,
misalnya mesin diesel.
HO 47
Gambar 36.
Tugas
Tugas 1
Tugas 1: Diskusi dari percobaan tentang perubahan energi listrik ke energi gerak.
- Ceritakan proses terjadinya gerakan perputaran dari sebuah motor.
- Lakukan percobaan sebagai berikut:
a. Ambil sebuah kumparan yang terletak pd sebuah magnet seperti pd gambar.
Tugas 2
Tugas 2 : Praktik tentang perbedaan motor.
- Ambillah sebuah motor AC dan DC catat apa perbedaan dari kedua motor tersebut?
- Dari sebuah motor ac ceritakan prinsip kerja dari motor tersebut ?
- Gambar dari grafik hubungan antara ggl dengan medan magnet, ceritakan tentang
grafik tersebut ?
Tugas 3
Tugas 3 : Mengamati bagian-bagian motor.
- Perhatikan gambar dibawah ini. Catat bagian-bagiannya serta jelaskan apa fungsi
dari bagian-bagian tersebut ?
Tugas 4
Tugas 4: Diskusi tentang macam-macam motor tiga fasa.
Diskusikanlah dengan teman/group anda mengenai :
a. Macam-macam motor tiga fasa.
b. Bagaimana konstruksi dari berbagai motor tiga fasa.
c. Bagaimana perbedaan motor tersebut.
Setelah melakukan diskusi, laporkan hasil diskusi ke pelatih anda dan mintalah penjelasan
dari pelatih dari hasil diskusi tersebut.
Tugas 5
Tugas 5: Diskusi tentang pemilihan motor.
Pelatih hendaknya menyiapkan beberapa jenis motor tiga fasa dengan ukuran yang
berbeda. Siswa akan mendiskusikan hal-hal sebagai berikut:
a. Pada tiap-tiap motor terdapat label, jelaskan apa maksud dari isi label.
b. Pada label tersebut bisa dilakukan identifikasi. Pada kondisi bagaimana motor ini
bisa kerja.
Serahkan hasil diskusi anda ke pelatih. Mintalah penjelasan ke pelatih dari hasil diskusi.
Tugas 6
Tugas 6: Praktik tentang menemukan kesalahan pada rangkaian motor.
Pelatih menyiapkan peralatan yang dibutuhkan untuk merangkai rangkaian percobaan.
Adapun tugas dari siswa adalah :
a. Merangkai seperti pada gambar.
b. Apabila motor tidak dapat bekerja cari letak kesalahannya.
c. Catat dimana letak kesalahannya
d. Ceritakan cara kerja rangkaian.
e. Gantilah motor dengan arah perputaran yang berbeda.
L1 L2 L3
F1 F2 F3
S!
U V W
Motor
3 fasa
Tugas 6 : Lanjutan.
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 74
Batam Institutional Development Project
644999348.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Tugas
Tugas 7
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 75
Batam Institutional Development Project
644999348.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Tugas
Dari hasil diskusi berikan ke pelatih anda dan mintalah penjelasan mengenai hasil diskusi
tsb.
Tugas 8
Tugas 8: Membuat rangkuman mengenai macam-macam motor satu fasa.
Buatlah rangkuman secara singkat tentang macam-macam motor satu fasa yang meliputi :
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 76
Batam Institutional Development Project
644999348.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Tugas
a. Konstruksi motor
b. Operasi dasar motor
Tugas 9
Tugas 9: Diskusi tentang pemilihan motor.
Pelatih hendaknya menyiapkan beberapa jenis motor satu fasa dengan ukuran yang
berbeda. Siswa akan mendiskusikan hal-hal sebagai berikut :
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 77
Batam Institutional Development Project
644999348.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Tugas
a. Pada tiap-tiap motor terdapat label, jelaskan apa maksud dari isi label.
b. Pada label tersebut bisa dilakukan identifikasi. Pada kondisi bagaimana motor ini
bisa kerja.
Serahkan hasil diskusi anda ke pelatih. Mintalah penjelasan ke pelatih dari hasil diskusi.
Tugas 10
Tugas 10 : Praktik merangkai motor satu fasa.
Pelatih menyiapkan peralatan yang dibutuhkan untuk menunjang pelaksanaan parktik.
Adapun yang dilakukan siswa adalah sebagai berikut :
F N
Tugas 10 : Lanjutan
Tugas 11
Tugas 11: Diskusi tentang mengenal gangguan-gangguan pada motor.
Diskusikan dengan teman/group anda mengenai hal-hal berikut :
d. Motor tidak dapat bekerja. Uraikan bagaimana hal tersebut terjadi dan tentukan
langkah-langkah apa biar tidak terjadi lagi.
Serahkan hasil diskusi ke pelatih dan mintalah penjelasan dari hasil diskusi.
Tugas 12
Tugas 12: Diskusi tentang Prosedur perbaikan pada motor.
Diskusikan dengan teman/group anda mengenai hal-hal berikut :
Berikan hasil diskusi kepelatih dan mintalah penjelasan dari hasil diskusi tesebut.
Tugas 13
Tugas 13: Praktik Pembongakaran dan pemasangan motor
Pelatih menyiapkan motor dengan gambar detailnya. Adapun tugas dari siswa adalah :
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 82
Batam Institutional Development Project
644999348.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Tugas
Tugas 14
Tugas 14: Diskusi tentang motor synchronous.
Diskusikan dengan teman/group anda mengenai hal-hal berikut :
a. Prinsip kerja motor synhcronous.
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 83
Batam Institutional Development Project
644999348.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Tugas
OHT 1
Transparansi
OHT 3
OHT 4
OHT 5
OHT 6
OHT 7
OHT 8
2. Motor Slipring
Motor ini mempunyai gulungan
dimana pd rotornya tidak
dihubung singkat.
Motor ini digunakan untuk beban
yang berat.
OHT 9
OHT 10
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 93
Batam Institutional Development Project
644999348.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Transparansi
OHT 12
5
1
4
3
OHT 13
Item Nama
1 Gulungan
2 Stator
3 Gulungan
4 rotor
5 Tutup
Terminal
saluran
OHT 14
OHT 15
OHT 17
OHT 18
OHT 19
OHT 20
2 3
4
5
6
Item Nama
1 Nomor type motor
2 Tegangan Supply
3 Besarnya arus motor
4 Daya keluaran motor
5 Faktor Daya
6 Putaran motor
OHT 21
OHT 22
OHT 23
Kesalahan umum
salah penyambungan
OHT 25
Prosedure Diagnosa
Motor
Tidak
berfungsi
Cari kerusakan
DAN
PENGETESAN Jalankan Sistem
MOTOR
NORMA
L
OHT 26
OHT 27
OHT 28
Kualifikasi Penilai
Dalam kondisi Iingkungan kerja, seorang peniIai industri yang diakui akan menentukan
apakah seorang pekerja mampu melakukan tugas yang terdapat dalam unit kompetensi ini .
Untuk menilai unit ini mungkin Anda akan memilih metode yang ditawarkan dalam pedoman
ini, atau mengembangkan metode Anda sendiri untuk melakukan penilaian. Para penilai
harus memperhatikan petunjuk penilaian dalam standar kompetensi sebelum memutuskan
metode penilaian yang akan dipakai.
Bagian Penilaian
Penilaian Satu
Penilaian Dua
Penilaian Tiga
1.1 Bentuk rotor motor satu fasa adalah …………………. Cara penyambungan rotor dan
stator …………….
1.2 Tipe-tipe motor satu fasa adalah
a…………………….
b…………………….
c…………………….
d…………………….
f……………………..
a…………………….
b…………………….
c…………………….
d…………………….
f……………………..
Penilaian Empat
Penilaian Empat
1.1 Maksud roda gila pada motor synchronous adalah……………
1.2 Masukan untuk motor synchronous adalah………….
1.3 Sebutkan lilitan rotor motor synchronous tiga fasa
a…………………….
b…………………….
1.4 Motor synchronous banyak digunakan di
a…………………….
b…………………….
c…………………….
1.5 Pertanyaan berikut berhubungan dengan alternator.
1.5.1 Generator ac/alternator adalah……………….
1.5.2 Jumlah tegangan yang diinduksikan pada penghantar pada saat penghantar
bergerak pada medan magnet tergantung pada :
a…………………….
b…………………….
c…………………….
Penilaian Praktik
Tugas 2
Bagian Satu
Tugas 5
Bagian Dua
Tugas 6
Tugas 10
Bagian Tiga
Tugas 11
Tugas 13
Bagian Empat
Tugas 14
Bagian Lima
Pokok-pokok Perlu
Pengetahuan dan Tugas-tugas Penilaian Ya Tidak Latihan
Keterampilan Lanjutan
1.0 Menjelaskan 1.1 Prinsip dasar pengenalan motor
prinsip-prinsip dijelaskan dengan bantuan
dasar operasi gambar.
motor-motor AC 1.2 Prinsip operasi induksi satu fasa
satu fase dan tiga dan motor seri dijelaskan
fasa tertentu. dengan bantuan gambar.
Mendemonstrasikan pengetahuan :
Menjelaskan, menggunakan komponen, menggunakan ….
peralatan perbaikan. ….
….
….
Lembar Penilaian
Tanda tangan
Peserta sudah diberitahu tentang hasil Tanda tangan Penilai:
penilaian dan alasan-alasan mengambil
keputusan
Tanggal: