Anda di halaman 1dari 47

KONTROL MOTOR LISTRIK

Rangkaian kendali motor listrik mempunyai


tujuan :
1.Menjalankan motor-motor listrik
2.Mengasut motor-motor listrik
3.Menyetop / mematikan motor-motor listrik
4.Membalik arah putaran motor-motor listrik
5.Melindungi motor-motor listrik
JENIS SISTEM KENDALI

1.Sistem manual (non automatik)


2.Sistem semi automatik.
3.Sistem automatik (full automatic)
KOMPONEN-KOMPONEN PADA SISTEM
KONTROL

1. Push Button
2. Emergency Switch
3. MCB 1 Fasa dan MCB 3 Fasa
4. Kontaktor
5. Relay Overload
6. Timer
7. Lampu Indikator
1. Push Button
Emergency Switch
SISTEM PENGENDALIAN
Pada sistem pengendalian ada 2 bagian:
1. Rangkaian Kontrol (24 V DC)
2. Rangkaian Daya (220 V AC)
Pada rangkaian Kontrol terdapat komponen yang digunakan
antara lain :
1. Saklar ON dan saklar OFF
3. Timer
4. Relay Overload
5. Relay
Pada rangkaian Daya komponen yang digunakan adalah:
1. Kontaktor
2. MCB, Sekering, Kabel Daya
HUBUNGAN TERMINAL BINTANG
HUBUNGAN TERMINAL SEGITIGA
PERBANDINGAN HUBUNGAN DOL DAN SEGITIGA
RANGKAIAN KONTROL DAN RANGKAIAN DAYA
PENGUBAH PUTARAN MOTOR 3 FASA
RANGKAIAN KONTROL DAN RANGKAIAN DAYA PENGUBAH PUTARAN MOTOR DENGAN TIMER
RANGKAIAN KONTROL DAN RANGKAIAN DAYA START
BINTANG SEGITIGA
RANGKAIAN KONTROL DAN RANGKAIAN DAYA START BINTANG SEGITIGA
DENGAN TIMER
Kontak Normaly Open (NO)
saat koil dalam kondisi tidak energized kontak dalam posisi terbuka
(open-OFF) dan saat koil diberikan arus listrik dan 1 maka kontak
dalam posisi menutup ON.

Kontak Normaly Close (NC)


kebalikan dari kontak NO saat koil dalam kondisi tidak energized
kontak dalam posisi tertutup (close, ON) dan saat koil diberikan arus
listrik dan energized maka kontak dalam posisi membuka OFF.

Kontak Single pole double trough


memiliki satu kontak utama dan dua kontak cabang,
saat koil tidak energized kontak utama terhubung
dengan cabang atas, dan saat koil energized justru kontak utama
terhubung dengan kontak cabang bawah.
RELAY
PRINSIP KERJA RELAY
Relay jenis ini menggunakan tegangan DC 6V,
12V,24V dan 48V.Juga tersedia dengan tegangan
AC 220V.
Kemampuan kontak mengalirkan arus listrik
sangat terbatas kurang dari 5 Amper.
Untuk dapat mengalirkan arus daya yang besar
untuk mengendalikan motor induksi,relay
dihubungkan dengan kontaktor yang memiliki
kemampuan hantar arus dari 10–100 Amper.
TOMBOL TEKAN
Komponen tombol tekan atau disebut
saklar ON/OFF banyak digunakan sebagai alat
penghubung atau pemutus rangkaian kontrol.
Memiliki dua kontak, yaitu NC dan NO. Artinya
saat saklar tidak digunakan satu kontak
terhubung Normally Close, dan satu kontak
lainnya Normally Open. Ketika kontak ditekan
secara manual kondisinya berbalik posisi
menjadi NO dan NC.
TIMER
Komponen timer digunakan
dalam rangkaian kontrol
pengendalian, gunanya
untuk mengatur kapan
suatu kontaktor harus
energized atau mengatur
berapa lama kontaktor
energized. Ada empat jenis
timer yang sering digunakan
yang memiliki karakteristik
kerja seperti pada gambar.
KONTAKTOR
Kontaktor merupakan saklar yang bekerja berdasarkan
prinsip elektro-magnetik yang terjadi pada kontaktor-
kontaktornya.
KONTAKTOR DENGAN KONTAK UTAMA DAN KONTAK
BANTU
MOTOR-MOTOR LISTRIK
MOTOR-MOTOR LISTRIK

Motor listrik adalah alat yang berfungsi


mengubah energi listrik menjadi energi mekanik.
Motor listrik terdiri atas :
1. Motor DC
2. Motor AC
Motor DC terdiri atas :
1. Motor Seri
2. Motor Shunt
3. Motor Kompon
Motor AC terdiri atas :
1.
Pengertian Motor Listrik
Motor Listrik adalah alat yang dapat mengubah energi
listrik menjadi energi mekanik.
Prinsip motor listrik bekerja berdasarkan hukum tangan
kiri Fleming.
Hukum tangan kiri Flemming yang menyatakan jika
telapak tangan kiri berada diantara kutub magnet utara
dan selatan. Sebatang kawat yang dialiri arus listrik I
dipotong oleh medan magnet B. Maka kawat akan
mengalami torsi F searah dengan ibu jari.
Telapak tangan kiri berada diantara kutub utara dan
selatan, medan magnet memotong
penghantar. Arus I mengalir pada kawat searah keempat
jari. Kawat akan mendapatkan gaya F yang arahnya
searah ibu jari.
Hukum tangan kiri Flemming, besarnya Torsi
F = B. L. I
dimana
B = Kerapatan fluks magnet ( Tesla )
L = menyatakan panjang kawat ( meter )
I = arus ( Amper )
F = gaya mekanik (Newton)
Motor DC banyak digunakan untuk beban-beban
ringan saja, hal ini karena besarnya daya motor yang
dihasilkan sangat kecil dibanding dengan motor AC.

Anda mungkin juga menyukai