BAB 1 PENGANTAR
Definisi
Seseorang yang berkeinginan untuk memperoleh kompetensi seharusnya berkenan
menamakan dirinya sebagai peserta latih. Dalam situasi pelatihan, anda dapat ditempatkan
sebagai siswa, pelajar atau sebagai peserta, sehingga seorang pengajar kompetensi ini
adalah sebagai pelatih. Sebaliknya, dalam situasi pelatihan anda juga dapat ditempatkan
sebagai guru, mentor, fasilitator atau sebagai supervisor.
Simbol
Dalam keseluruhan paket pelatihan akan kita lihat beberapa simbol. Berikut penjelasan
tentang simbol :
Simbol Keterangan
Terminologi
Akses dan Keadilan
Mengacu kepada fakta bahwa pelatihan harus dapat diakses oleh setiap orang tanpa
memandang umur, jenis kelamin, sosial, kultur, agama atau latar belakang pendidikan.
Penilaian
Proses formal yang memastikan pelatihan memenuhi standar-standar yang dibutuhkan oleh
industri. Proses ini dilaksanakan oleh seorang penilai yang memenuhi syarat (cakap dan
berkualitas) dalam kerangka kerja yang sudah disetujui secara Nasional.
Penilai
Seseorang yang telah diakui/ditunjuk oleh industri untuk menilai/menguji para tenaga kerja
di suatu area tertentu.
Kompeten
Mampu melakukan pekerjaan dan memiliki ketrampilan, pengetahuan dan sikap yang
diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan secara efektif ditempat kerja serta sesuai dengan
standar yang sudah ditetapkan.
Pelatihan Berdasarkan Kompetensi
Pelatihan yang berkaitan dengan kemampuan seseorang dalam menguasai suatu
kompetensi/ keahlian secara terukur dan mengacu pada standar yang sudah ditetapkan.
Aspek Penting Penilaian
Menerangkan fokus penilaian dan poin-poin utama yang mendasari suatu penilaian.
Konteks Penilaian
Menetapkan dimana, bagaimana dan dengan metode apa penilaian akan dilaksanakan.
Elemen Kompetensi
Elemen atau Sub-Kompetensi adalah keterampilan-keterampilan yang membangun suatu
unit kompetensi.
Acuan Penilaian
Acuan penilaian adalah garis pedoman tentang bagaimana sebuah unit kompetensi harus
dinilai.
Adil
Tidak merugikan para peserta tertentu.
Fleksibel
Tidak ada pendekatan tunggal terhadap penyampaian dan penilaian unjuk kerja dalam
sistem pelatihan berdasarkan kompetensi.
Penilaian Formatif
Kegiatan penilaian berskala kecil yang dilakukan selama pelatihan, yaitu untuk membantu
dalam memastikan bahwa pelajaran dilaksanakan secara baik dan adanya umpan balik
kepada peserta tentang kemajuan yang mereka capai.
Kompetensi Kunci
Kompetensi yang menopang seluruh unjuk kerja dalam suatu pekerjaan. Ini meliputi:
mengumpulkan, menganalisis, mengorganisasikan dan mengkomunikasikan ide-ide dan
informasi, merencanakan dan mengorganisasikan aktifitas, bekerja dengan orang lain dalam
sebuah tim, memecahkan masalah penggunaan teknologi, menggunakan ide-ide teknik-
matematis .
Kompetensi-kompetensi ini digolongkan ke dalam tingkat yang berbeda sebagai berikut:
Tingkat Karakteristik
1 Melakukan tugas-tugas rutin berdasarkan prosedur yang baku dan tunduk pada
pemeriksaan kemajuannya oleh supervisor.
2 Melakukan tugas-tugas yang Iebih luas dan lebih kompleks dengan peningkatan
kemampuan untuk pekerjaan yang dilakukan secara otonom. Supervisor melakukan
pengecekan-pengecekan atas penyelesaian pekerjaan.
3 Melakukan aktifitas-aktifitas yang kompleks dan non-rutin, yang diatur sendiri dan
bertanggung jawab atas pekerjaan orang lain.
Strategi Penyajian
Strategi panyajian adalah dengan menyediakan informasi yang diperlukan tentang
bagaimana melaksanakan pelatihan berdasarkan program yang dilaksanakan di tempat
kerja dan/atau di tempat pelatihan/ organisasi yang bersangkutan.
Keterkaitan dengan Unit Lain
Menerangkan peran suatu unit dan tempatnya dalam susunan kompetensi yang ditetapkan
oleh industri. Hal ini juga memberikan pedoman tentang unit lain yang dapat dinilai bersama.
Standar Kompetensi Nasional
Kompetensi-kompetensi yang sudah disepakati secara nasional dan standar-standar
penampilan kerja yang dijadikan acuan oleh segala fihak dalam melakukan suatu pekerjaan.
Strategi Penyajian
Variasi kegiatan pelatihan yang disarankan untuk penyampaian kompetensi ini meliputi :
pengajaran ( tatap muka )
tugas-tugas praktik
tugas-tugas proyek
studi kasus
melalui media (video, digital projector, referensi, dll )
kerja kelompok
bermain peran dan simulasi.
kunjungan/ kerja industri
Pelatih harus memilih strategi pelatihan yang Iayak untuk kompetensi yang sedang
diberikan, baik situasi maupun kebutuhan pesertanya. Contohnya, jika praktik industri atau
magang tidak memungkinkan, beragam simulasi, demonstrasi dan penggunaan multi media
mungkin cukup memadai.
Peraturan
Perhatikan peraturan-peraturan atau hukum yang relevan serta panduan yang dapat
mempengaruhi kegiatan anda, dan yakinkan bahwa peserta pelatihan anda mengikutinya.
Judul Unit
Menggunakan dan Memelihara Sistem yang Menggunakan Kendali Motor Elektrik
Deskripsi Unit
Unit ini mempersiapkan siswa dengan pengetahuan prinsip-prinsip kendali motor,
karakteristik, proteksi, dan sistem yang digunakan pada industri elektrik.
Kemampuan Awal
Pengetahuan motor elektrik AC dan DC.
Variabel
Unit ini dipakai pada seluruh sektor bidang kerja pada industri manufaktur dan industri
jasa.
(a) Perawatan : Menekankan pada pendekatan logis pada diagnosa kesalahan.
(b) Kesalahan : Dimulai dari kegagalan komponen sederhana sampai kompleks.
(c) Kendali motor : Jika memungkinkan adalah alat yang digunakan pada industri
lokal.
(d) Kesehatan dan Keselamatan Kerja : Issu ini tidak hanya mencakup :
Mengenakan pakaian yang sesuai.
Memahami bahaya listrik.
Latihan bekerja dengan benar yang melibatkan listrik.
(e) Kebutuhan Sumber Daya : Bermacam peralatan seharusnya dapat diperoleh
ditambah sekumpulan peralatan eksperimen yang memadai bagi siswa dalam
memperoleh pengalaman, ini mencakup :
Bermacam tipe starter motor
Motor
Bermacam perkakas tangan
Bermacam tipe stop-start stations
Kabel
Peralatan pencarian kesalahan
Bermacam perangkat proteksi
Braking
Reversal of direction
Konteks Penilaian
Unit ini harus mengutamakan aplikasi praktis dari topik dengan konsep yang dijalankan
di laboratorium.
Penilaian harus mencerminkan praktek dari isi unit dalam keadaan sebenarnya.
Direkomendasikan pembelajaran dan penilaian dijalankan dengan cara yang
menyeluruh yang membutuhkan hasil sebuah pembelajaran daripada yang lain.
Tingkat Karakteristik
1 Melakukan tugas-tugas rutin berdasarkan prosedur yang baku dan tunduk pada
pemeriksaan kemajuannya oleh supervisor.
2 Melakukan tugas-tugas yang Iebih luas dan lebih kompleks dengan peningkatan
kemampuan untuk pekeijaan yang dilakukan secara otonom. Supervisor melakukan
pengecekan-pengecekan atas penyelesaian pekerjaan.
3 Melakukan aktifitas-aktifitas yang kompleks dan non-rutin, yang diatur sendiri dan
bertanggung jawab atas pekerjaan orang lain.
A Rencana Materi
Catatan: 1. Penyajian bahan, pengajar, peserta dan penilai harus yakin dapat memenuhi seluruh rincian yang tertuang dalam standar
kompetensi.
2. Isi perencanaan merupakan kaitan antara kriteria unjuk kerja dengan pokok-pokok keterampilan dan pengetahuan .
Keterampilan, pengetahuan dan sikap Bagaimana saya akan menyampaikan pengetahuan, keterampilan dan sikap kepada
seperti apakah yang saya inginkan untuk siswa?
dimiliki siswa.?
1.1 Konsep dan alasan berbagai metoda Instruktor/ pelatih menjelaskan konsep dan alasan berbagai metoda permulaan.
permulaan diberikan.
HO 2 - 3
OHT 1
Tugas 1
1.2 Metode operasi setiap starter dijelaskan. Instruktor/ pelatih menerangkan metode operasi setiap starter.
HO 3– 11
OHT 2-3
Tugas 2
1.3 Otoritas lokal dan kebutuhan bangsa Instruktor/ pelatih menerangkan tentang otoritas lokal dan kebutuhan bangsa Indonesia
Indonesia digunakan untuk memilih starter digunakan untuk memilih starter motor yang sesuai.
motor yang sesuai.
HO 11
OHT 4
Tugas 3
Keterampilan, pengetahuan dan sikap Bagaimana saya akan menyampaikan pengetahuan, keterampilan dan sikap kepada
seperti apakah yang saya inginkan untuk siswa?
dimiliki siswa.?
2.1 Diagram wiring mengacu pada motor starter Instruktor/ pelatih menerangkan tentang diagram wiring mengacu pada motor starter.
diinterprestasikan.
HO 12-15
OHT 5
Tugas 4
2.2 Starter dan stop-start stations ke motor Instruktor/ pelatih menjelaskan tentang Starter dan stop-start stations ke motor
dihubungkan. dihubungkan.
HO 15-19
OHT 6-7
Tugas 5
2.3 Menguji dan mencari kesalahan motor starter Instruktor/ pelatih menjelaskan tentang menguji dan mencari kesalahan motor starter dan
dan hubungannya hubungannya.
HO 19 - 23
OHT 8
Tugas 6
3.1 Diagram rangkaian diinterprertasikan dan Instruktor/ pelatih menjelaskan tentang diagram rangkaian diinterprertasikan dan
rangkaian braking berikut dipakai : rangkaian braking seperti Plug, Dynamic, dan Regenerative.
Plug
Keterampilan, pengetahuan dan sikap Bagaimana saya akan menyampaikan pengetahuan, keterampilan dan sikap kepada
seperti apakah yang saya inginkan untuk siswa?
dimiliki siswa.?
Dynamic
HO 24 - 28
Regenerative
OHT 9-10
Tugas 7
3.2 Reversal direction motor AC dan DC Instruktor/ pelatih menjelaskan tentang reversal direction motor AC dan DC.
dijelaskan.
HO 29 - 31
OHT 11
Tugas 8
3.3 Metode kendali laju bagi AC dan DC. Instruktor/ pelatih menjelaskan tentang metode kendali laju bagi AC dan DC.
HO 31 - 43
OHT 12-13
Tugas 9
4.1 Konsep dan alasan bagi proteksi diberikan. Instruktor/ pelatih menjelaskan tentang konsep dan alasan bagi proteksi.
HO 44 - 50
.
Keterampilan, pengetahuan dan sikap Bagaimana saya akan menyampaikan pengetahuan, keterampilan dan sikap kepada
seperti apakah yang saya inginkan untuk siswa?
dimiliki siswa.?
OHT 14
Tugas 10
4.2 Bermacam tipe peralatan proteksi Instruktor/ pelatih menjelaskan tentang bermacam tipe peralatan proteksi.
diidentifikasikan.
HO 51 - 58
OHT 15
Tugas 11
4.3 Peralatan proteksi yang sesuai bagi motor Instruktor/ pelatih menjelaskan tentang peralatan proteksi yang sesuai bagi motor.
yang diberikan dan kombinasi starter dipilih.
HO 51 - 58
OHT 16
Tugas 11
4.4 Kondisi kemungkinan kesalahan diidentifikasi. Instruktor/ pelatih menjelaskan tentang kondisi kemungkinan kesalahan.
HO 58 - 59
OHT 7 – 9
Keterampilan, pengetahuan dan sikap Bagaimana saya akan menyampaikan pengetahuan, keterampilan dan sikap kepada
seperti apakah yang saya inginkan untuk siswa?
dimiliki siswa.?
Tugas 12
Lembar Informasi
HO 1
HO 2
Gambar 1. Arus pengasutan motor jauh lebih besar dibandingkan arus jalan
Pada contoh gambar 1, kita gunakan motor dengan arus jalan sebesar 10 Ampere.
Jadi dibutuhkan kurang lebih selama 3 periode pada proses pengasutan motor
menarik arus sumber sebesar enam kali, yakni sebesar 60 Ampere. Setelah itu motor
berjalan sesuai dengan arus jalannya.
Jika beban yang diberikan pada motor mengurangi kecepatan, arus yang ditimbulkan
akan menjadi lebih kecil dan arus yang diberikan akan lebih besar. Dengan kata lain
bahwa semakin besar beban motor, semakin rendah putaran motor dan semakin besar
arus yang diberikan.
Mengingat ada hubungan antara kecepatan, arus pengasutan dan beban, maka pada
proses pengasutan perlu kita perhatikan dengan benar. Kenapa ? Karena bila kita
akan menghentikan motor dalam sekejap karena sesuatu hal, dimana keadaan rotor
HO 3
ditahan, sedangkan arus yang diberikan sangat besar, maka arus yang besar tersebut
bisa menimbulkan motor cepat terbakar. Untuk itu pembahasan periode pengasutan
akan kita bahas secara detail pada sub bab 1.2 berikut ini.
Kontruksi pengasut
Skema pengasut
HO 4
Skema
Kontruksi
Gambar 2. Skema dan kontruksi pengasut manual tiga fase
HO 5
HO 6
HO 7
HO 8
Resistor
Resistor
Resistor
Gambar 7. Pengasut tahanan primer
HO 9
Bintang
HO 10
enam SCR
HO 11
Pengontrol solid state terdiri dari enam buah SCR (Silicon Controlled
Rectifier), merupakan jenis semi konduktor daya tinggi yang
digunakan untuk mengontrol siklus penuh dari tegangan dan arus
pada motor.
Cara pengasutan dilakukan menggunakan sebuah sistem komputer
untuk mengontrol penyulutan SCR. Dimana SCR mengijinkan arus
mengalir pada satu arah saja. Sistem komputer memberi pulsa yang
diterima SCR untuk mengatur besarnya konduksi SCR, sehingga
dihasilkan perubahan sudut. Perubahan sudut inilah yang akan
menambah atau mengurangi arus dan tegangan pada motor.
Bentuk kontruksi pengasut solid state terlihat pada gambar 12.
HO 12
Sering, ada diagram pengawatan di dalam tutup magnet starter motor. Gambar 13
menunjukkan diagram pengawatan yang umum untuk starter motor. Diagram itu
menunjukkan, sedekat mungkin, lokasi aktual dari semua bagian komponen alat.
Terminal yang terbuka itu (ditandai oleh lingkaran terbuka) dan anak panah
menunjukkan hubungan yang dibuat oleh pemakai. Catat bahwa garis-tebal
menunjukkan rangkaian sumber dan garis-tipis digunakan untuk menunjukkan
rangkaian pengendali. Secara konvensional, pada peralatan magnet arus bolak-balik,
penghantar hitam digunakan pada rangkaian sumber daya dan kawat merah
digunakan pada rangkaian pengendali.
Untuk rangkaian yang lebih kecil akan lebih menguntungkan jika menggunakan
diagram fisik dibanding diagram skematis. Lebih mudah mengidentifikasi lokasi
terminal dan kawat diagram fisik. Kadang-kadang untuk peralatan dengan rangkaian
sederhana Anda dapat menjumpai bahwa seluruh unit disajikan hanya dengan
diagram pengawatan.
HO 13
Diagram susunan letak saluran menunjukkan awal dan akhir saluran listrik dan
menunjukkan perkiraan lintasan yang diambil oleh setiap saluran dalam perjalanannya
dari satu titik ke titik yang lain. Digabungkan dengan penggambaran sifat asli saluran
dan rancangan kabel yang mentabulasi masing-masing saluran sebagai nomor,
ukuran, fungsi, pelayanan dan juga termasuk nomor dan ukuran penghantar yang
dimasukkan dalam pipa. Penggambaran seperti itu penting untuk instalasi awal dari
setiap peralatan yang dioperasikan dengan listrik. Susunan pipa yang biasa
diperlihatkan pada gambar 15.
HO 14
Untuk membantu pemasangan dan pelacakan kawat pada instalasi yang kompleks,
sering digunakan rencana diagram rangkaian. Penggambaran ini untuk menunjukkan
rincian detil dari papan panel atau pengawatan peralatan, dan banyak digunakan
untuk menunjukkan pengawatan dari papan terminal, papan panel, atau peralatan lain,
sampai peralatan terakhir. Contoh yang digunakan sebelumnya menunjukkan lin motor
stater dan station tombol tekan, dikurangi sampai bentuk yang digunakan pada
rangkaian pabrik seperti terlihat pada gambar 17.
Alat bantu masih diperlihatkan secara detail, tetapi starter lin sekarang dikurangi untuk
menunjukkan hubungan masuk dan keluar saja. Hubungan dalam dari starter lin
diabaikan.
Anda membaca diagram pengawatan dengan cara yang sama seperti Anda membaca
diagram tangga; yaitu, fungsi rangkaian disajikan oleh simbol masing-masing.
Meskipun demikian, Anda perlu lebih mengikuti garis penghantar dibanding garis
rangkaian horizontal tunggal. Membaca diagram pengawatan, akan lebih
membingungkan karena diagram pengawatan adalah gambaran rangkaian yang
bermanfaat dan penggunaannya biasanya terbatas untuk fungsi rangkaian yang kecil
dan spesifik.
HO 15
HO 16
HO 17
Gambar 20. Lay-out umum untuk proses gerakan mesin timbal balik
HO 18
Operasi alat mesin kebanyakan memerlukan aksi forward dan reserve yang
diulangi pada operasinya. Gambar 20 menggambarkan gerakan timbal-balik
mesin proses yang menggunakan dua saklar limit untuk menyediakan
pengendali motor otomatis. Masing-masing saklar limit (LS1 dan LS2)
menpunyai dua perangkat kontak, satu normally open dan yang lain normally
closed. Skema rangkaian kontrol dapat kita perhatikan pada gambar 21 dibawah
ini.
HO 19
Saklar
Solenoida
Starter
B
S
C
M
Starter
Motor (-) (+)
Batterai
G
Ground
HO 20
Jika diatas ada empat kabel, berarti juga harus ada delapan kabel yang terhubung ke
terminal (cable terminals). Jadi ketika kita membahas untuk pemeriksaan koneksi
kabel batterai, berarti kita sedang membicarakan semua koneksi delapan kabel
tersebut!
Arus maksimum yang dapat melewati starter akan ditentukan oleh instalasi listrik
terkecil. Beberapa koneksi tersebut dapat juga tidak berfungsi karenadisebabkan oleh
kelembaban yang berakibat koneksi berkarat atau juga korosi dari batterai sendiri.
Adalah kebiasaan yang bagus, ketika kebanyakan mesin melakukan tugas berat, kita
membuat koneksi metal ke metal kembali sebelum melakukan pengetatan agar cable
terminals tidak hilang serta menahan akibat terlalu sering diputar-putar pada bagian
belakang terminal dan keempat kabel yang sering di screw.
Solenoida
Konektor ke
Plunger
batterai
Tuas
HO 21
kecuali ketika tegangan batterai menjadi kecil atau kontak start pada solenoida terjadi
karbonisasi dan berlubang.
Pada dasarnya, ketika tegangan batterai drop dikarenakan kerusakan pada
batterai maka kontak solenoida tidak berfungsi.
Dengan menurunnya tegangan mendorong medan elektromagnetik pada piston
solenoida melemah karena tidak terlalu kuat menahan kontak dengan baik. Hal ini
menyebabkan kontak melambung dan menghasilkan bunga api listrik. Selama kontak
melambung, arus masih mengalir sepanjang kontak antara celah (gap) dan bunga api
listrik. Sebagai akibatnya, kontak berlubang dan terjadi karbonisasi dari bunga api
yang disebabkan kontak melambung.
Masalah solenoida yang lain, semakin lama kondisi starter motor berputar dalam
kondisi low-voltage tersebut menimbulkan kelebihan panas pada saklar switch dan
akan mengurangi umur dari solenoida tersebut. Tolong diperhatikan !
Anda bisa menggunakan voltmeter untuk melihat kondisi koneksi listrik yang tidak
bagus. Gunakan clip warna merah voltmeter untuk polaritas positif terhubung dengan
positif batterai. Hidupkan starter dengan saklar, lalu hubungkan warna hitam (negatif
voltmeter) dan ukurlah tegangan di setiap koneksi listrik pada starter. Jika Anda
mendapatkan pembacaan tegangan di semua koneksi yang lebih kecil dari tegangan
batterai, maka Anda harus membersihkan koneksi tersebut.
Trouble shooting diatas menjelaskan saat kondisi strater akan kita asut, dimana kita
konsentrasi pada koneksi atau hubungan pengawatan dan kabel pada starter motor
dan solenoida.
Sekarang kita akan menjelaskan tiga kondisi non-starting yang dapat kita perhatikan
pada flow chart diagram 1. Secara keseluruhan kita menganalisa empat kondisi, yakni:
Kondisi mesin START.
Kondisi mesin berputar namun bergerak lambat.
Kondisi mesin tidak berputar ditinjau dari starter dan solenoida.
Kondisi mesin tidak berputar ditinjau dari sistem listrik.
Secara singkat kita menganalisa masalah yang timbul berdasar keempat kondisi
diatas adalah sebagai berikut:
1. Kondisi mesin START.
Ketika mesin dalam kondisi start namun gigi roda tidak berputar, Anda akan
mendengarkan suara keras mesin yang berputar dan bunyi seperti mesin
penggiling atau pengasah. Jika rangkaian tidak terputus ketika mesin dihidupkan
dan mempercepat, gigi roda akan berputar. Jika percepatan mesin semakin cepat,
gigi roda mungkin tersentak lalu mencoba menyesuaikan dengan kecepatan dari
gigi roda.
Hanya ada satu cara untuk memperbaiki kesalahan selain jika mesin tidak bekerja
atau terjadi penghentian adalah dengan mengambil setiap lempeng metal lalu
menutup kembali dengan kuat pada solenoida untuk melihat apakah letak kontak
benar-benar diterapkan. Apa yang membuat kontak keluar ? Hal ini karena kondisi
low-voltage pada batterai menyebabkan kontak menyatu satu sama lain.
HO 22
Tidak
Test Key Switch. Bersihkan-pererat- I Test & charge
N
B E test semua kabel batterai, bersihkan
dan koneksi dan pererat semua Hubungkan
kawatnya. kabel dan koneksi. terminal “S” ke
batterai.
Ya Solenoida
C F J berbunyi ?
Test kemudi Ukur kembali
Ukur tegangan YA NO
solenoida. semua tegangan Tidak
jatuh pada Key
setelah O
Switch dan/atau
dibersihkan . Test Key Switch
starter solenoida.
K starter dan koneksi
G listrik.
Hubungkan batterai
Test starter motor dengan terminal “S”
(hubungkan solenoida dan kaki P
langsung ke kaki L starter motor. Test starter
starter). kontroller, saklar
pengaman dan
koneksinya.
Jika starter Q
berjalan, maka
perbaiki atau ganti
solenoida. Pelajari skema
rangkaian sebagai
Catatan Penting: R petunjuk.
1. Perbaiki atau ganti beberapa komponen yang rusak sebelum
melanjutkan ke tahap berikutnya.
2. Ukur tegangan jatuh dengan jelas untuk setiap koneksi.
Minta bantuan
3. Periksa terpasang tidaknya sekring untuk menghindari terjadinya
short circuit.
HO 23
Pengujian pertama, positif batterai kita hubungkan dengan saklar starter dan
solenoida dengan tombol dan clip. Jika starter berjalan, rangkaian Key Switch
perlu diperbaiki atau bila memungkinkan untuk diganti.
Pengujian kedua menggunakan kabel penghubung batterai. Seperti terlihat pada
gambar 22, sambung positif batterai (warna merah) dengan starter motor
bertanda “M” lalu kutub negarif (warna hitam) dengan ground (frame motor). Jika
motor starter terlihat berputar mencapai kecepatan penuh, hal ini berarti tidak ada
masalah dengan motor dan solenoida perlu untuk di test.
Gunakan ohmmeter, letakkan plug pada solenoida yang bertanda “B” dan “M”
sampai teman Anda menghidupkan saklar starter. Hasil penggukuran seharusnya
nol Ohm. Jika ada nilai resistansinya, yang terbentuk dari bintik-bintik karbon
pada kontak, maka Anda harus membersihkan.
Sekarang ubah lagi ohmmeter menjadi skala volt kembalil untuk mencegah
kerusakan!
HO 24
HO 25
HO 26
HO 27
Kontak pengaturan waktu diatur untuk mempertahankan tertutup selama motor menuju
pada pengaturan berhenti. Transformator dengan lilitan ditap digunakan pada
rangkaian ini untuk mengatur besarnya torsi pengereman yang dipakai pada motor.
Pengasut motor (M) dan kontaktor pengereman (B) secara mekanis dan listrik
diinterlocked sehingga suplai AC dan DC tidak dihubungkan ke motor pada waktu
yang sama.
Istilah rem gesekan elektromekanis menunjukkan alat eksternal motor yang
menyediakan torsi yang memperlambat. Gambar 28 di bawah menunjukkan rem
gesekan. Sebagian besar tergantung pada gesekan pada drum atau tergantung pada
susunan rem drum atau rem piringan, dan disusun dengan pegas dan dilepaskan
dengan solenoid. Ketika motor berputar, selenoid diberi energi yang mempertahankan
sepatu rem dari sentuhan drum yang dipasangkan pada poros motor. Ketika motor
dimatikan solenoid dihilangkan energinya dan terjadi pengereman sebagai akibat
gesekan antara sepatu dan roda.
Keuntungan penggunaan pengereman dinamis adalah bahwa motor segera dapat
dihentikan tanpa menimbulkan garis-garis pengereman atau kerusakan drum.
Meskipun demikian, pengereman dinamis dapat digunakan untuk menahan beban
yang ditopang. Rel gesekan elektromekanis mempunyai kemampuan untuk menahan
stationari motor dan digunakan pada aplikasi misalnya crane yang memerlukan beban
untuk ditahan. Crane yang dilepaskan secara listrik adalah gagal-aman karena secara
otomatis berhenti dan menahan beban secara tidak pasti ketika dayanya hilang.
Rem gesekan memerlukan peralatan yang lebih banyak dibandingkan metode
pengereman yang lain. Pemeliharaan terdiiri dari pengaturan rem dan penggantian
sepatu yang rusak. Torsi pengereman yang ditimbulkan berbanding langsung dengan
luas permukaan pengereman dan tekanan beban. Tekanan pegas umumnya diatur
pada hampir semua rem gesekan. Tekanan rendah yang didistribusikan dengan sama
rata ke seluruh permukaan pengereman yang besar akan mengakibatkan kerusakan
dan torsi pengereman.
HO 28
Rem beban listrik disebut juga rem arus eddy adalah alat yang sederhana dan kuat
yang terdiri dari rotor besi yang dipasang didalam perangkat medan diam seperti
tampak pada gambar 29 dibawah. Perangkat medan terdiri dari struktur kumparan dan
besi yang dirancang sedemikian rupa sehingga ketika arus searah mengalir pada
kumparan, mengubah kutub-kutub magnet yang dihasilkan pada besi, yaitu kutub
utara dekat dengan kutub selatan dan selanjutnya. Ketika besi rotor bergerak melewati
kutub stator, medan berubah-ubah dibangkitkan, menyebabkan arus eddy mengalir
pada rotor.
HO 29
Penukaran setiap ujung dari motor induksi tiga-fase akan menyebabkan motor
berputar pada arah yang berlawanan. Pengasut pembalikan tiga-fase seperti tampak
pada gambar 30 diatas terdiri dari dua kontaktor yang ditempatkan pada bagian yang
sama. Seperti terlihat pada rangkaian daya, kontak (F) dari kontaktor searah jarum jam
(forward), ketika tertutup menghubungkan L1, L2, dan L3 pada terminal motor T1, T2
dan T3 satu sama lain. Kontak (F) dari kontaktor membalik (inverse), ketika tertutup
menghubungkan L1 pada terminal motor T3 dan menghubungkan L3 pada terminal
motor T1, yang menyebabkan motor berputar pada arah yang berlawanan. Apakah
beroperasi pada kontaktor forward atau reverse, hubungan daya memutarkan
perangkat yang sama dari relai beban lebih.
Interlock mekanik dan listrik digunakan untuk mencegah kontaktor forward dan reverse
dari pengaktifan yang bersamaan, yang akan menyebabkan hubung singkat seperti
tampak pada gambar 31 dibawah.
Pada interlock mekanis, kumparan utama untuk menutup menggerakkan lengan pada
posisi yang mencegah kumparan lain dari penutupan kontaknya ketika diberi tenaga.
Interlock tombol tekan listrik menggunakan tombol tekan kontak dobel (NO dan NC).
Ketika tombol tekan F ditekan, kontak NC membuka rangkaian kumparan reverse.
Tidak perlu menekan tombol stop sebelum pembalikan arah putaran. Jika tombol F
ditekan sementara motor berjalan pada arah yang berlawanan, rangkaian pengendali
reverse dihilangkan tenaganya dan kontaktor forward diberi tenaga dan menahan
tertutup.
HO 30
HO 31
HO 32
HO 33
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 51
Batam Institutional Development Project
644999959.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi
HO 34
HO 35
Kelemahan penggunaan tahanan pada kontrol kecepaan dari motor induksi rotor
lilit adalah banyak panas yang di-disipasi pada tahanan; karena itu efisiensinya
rendah. Pengaturan kecepatan berubah sangat menyolok jika beban mekanis
berubah.
Gambar 36. Pengatur kecepatan rotor lilit yang menggunakan tahanan beban
dan reactor saturable
HO 36
Gambar 37. Pengatur kecepatan motor induksi rotor lilit yang menggunakan
tahanan beban dan pemotong
Gambar 37 diatas menunjukkan pengatur kecepatan “chopper” dari motor induksi
rotor lilit. Penyearah jembatan tiga-fase memberikan daya yang disearahkan
pada kapasitor, yang pada gilirannya memberikan suplai pulsa arus tinggi yang
ditarik oleh chopper. Dengan mengatur pemotong pada waktunya, tahanan yang
kelihatan pada penyearah jembatan dapat dibuat HIGHT atau LOW.
Penambahan waktu on dari pemotong memperkecil tahanan dan menambah
kecepatan motor.
HO 37
HO 38
HO 39
HO 40
HO 41
HO 42
HO 43
HO 44
HO 45
dari motor, yang biasanya 600% dari arus beban penuh motor. Pembukaan saklar
dari pemutus dibawah ukuran kerja yang tidak dapat memadamkan busur api, dapat
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 63
Batam Institutional Development Project
644999959.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi
menyebabkan busur api meloncat ke tutup logam atau meloncat dari lin ke lin,
menyebabkan hubungan singkat yang dapat menghembuskan lubang pada tutup
dan menyebabkan kemungkinan terlukanya operator. Ada perkecualian untuk ukuran
kerja horsepower dari saklar yang berlaku pada motor ac yaitu yang mempunyai
ukuran kerja 100 hp atau lebih dimana alat pemutusan yang diijinkan adalah
penggunaan-umum saklar isolasi yang dengan jelas diberi tanda “JANGAN
BEKERJA DENGAN BEBAN”.
Saklar pemutus biasa tidak digunakan untuk pengasutan dan penghentian yang
biasa. Hal ini karena motor berisi induktansi yang besar. Ketika saklar terbuka pada
keadaan berbeban, bunga api akan meloncat diantara saklar karena saklar
membuka. Bunga api dapat membakar pisau saklar. Jangan berdiri di depan saklar
apabila saklar dioperasikan. Yang paling aman adalah menjauhkan muka dan badan
Anda pada satu sisi dan menggunakan tangan kiri Anda untuk mengoperasikan
saklar. Meskipun bunga api yang besar tidak sering terjadi, bahaya kerusakan yang
serius pada saklar dan luka pada operator selalu mengancam.
Umumnya motor mempunyai arus awal enam kali arus kerja beban penuhnya. Kalau
rancangan dari rangkaian pengumpan motor tidak memungkinkan arus awal yang
besar, motor tidak perlu ditutup.
Gambar 46. Arus awal motor jauh lebih besar dibandingkan arus jalan
Pada waktu motor diasut dengan betul dan berjalan, motor kemudian harus
terlindungi dari pemanasan lebih akibat pembebanan mekanis yang berlebihan.
Pengendali motor adalah alat yang melakukan penghubungan ON/OFF yang
sesungguhnya. Pada dasarnya pengendali harus mempunyai ukuran kerja
horsepower yang tidak lebih rendah dari ukuran kerja horsepower dari motor yang
dikontrol.
HO 46
HO 47
Pemutus yang dapat berhenti sesaat (hanya jika dapat diatur dan bagian dari
kombinasi pengontrol yang mempunyai perlindungan beban-lebih dan juga
hubung-singkat serta kesalahan pentanahan dari motor pada tiap
penghantar)
Gambar 49. Dua level perlindungan (beban lebih dan hubung singkat) diperlukan untuk
rangkaian cabang motor
HO 48
Ukuran penghantar yang diperlukan untuk hubungan motor ditentukan dengan arus
jalan beban penuh dari motor. Bagian 430-6A dari NEC menyatakan bahwa ukuran
penghantar akan ditentukan dengan tabel 430-147, 430-148, 430-149 dan 430-150,
sebagai pengganti arus plat nama motor. Bagian 430-22 menyatakan bahwa
penghantar yang mensuplai motor tunda akan mempunyai kemampuan ampere yang
tidak kurang dari 125% dari arus motor beban-lebih. Ini berarti penghantar hanya
dibebani hanya 80% dari ukuran kerja di bawah kondisi beban-penuh, yang
merupakan standar untuk rangkaian dengan beban terus- menerus. Tidak perlu
mengukur penghantar untuk mencocokkan ukuran kerja yang diijinkan untuk alat
perlindungan rangkaian cabang, yang bisa sebesar 600% dari arus beban-penuh
motor. Penghantar cukup dilindungi dengan perlindungan beban-lebih motor. Tabel
310-16 melalui 310-31 digunakan untuk menentukan ukuran penghantar setelah
kemampuan ampere ditentukan. Di mana motor dihubungkan pada sistem dengan
kapasitas yang besar, ukuran kerja arus hubung singkat harus diselidiki. Pada
rangkaian yang panjang, ukuran penghantar harus diteliti untuk penurunan tegangan
yang berlebihan.
HO 49
Detektor suhu tahanan. RTD digunakan untuk menunjukkan suhu pada lilitan
secara cermat.
Termokopel. Alat ini adalah pasangan dari penghantar yang tidak sama
disambungkan pada ujung.
HO 50
HO 51
Kegunaan utama kontraktor magnet adalah untuk penghubungan daya pada elemen
tahanan pemanas, penerangan, pengerem magnet atau soleinoida industri berat.
Kontraktor dapat juga digunakan untuk saklar motor jika diberikan pelindung beban
lebih yang terpisah. Pengasut magnetis (gambar 53) adalah kontraktor dengan relai
beban lebih yang digabung baik secara fisik maupun listrik.
Pengasut motor magnetis sama dengan kontraktor baik dalam desain maupun cara
kerja. Keduanya mempunyai satu keistimewaan penting secara umum: Kontak bekerja
apabila kumparan diberi energi. Perbedaan penting adalah penggunaan relai beban
lebih pada pengasut motor.
HO 52
Gambar 54. Pengasut-magnetis dengan tombol tekan start-stop yang dipasang secara
terpisah
HO 53
Pada bentuk yang paling sederhana dan banyak digunakan, pengasut-motor magnetis
terdiri dari tiga atau empat-kutub kontraktor magnet dan sebuah relai beban lebih. Alat
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 71
Batam Institutional Development Project
644999959.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi
tersebut dipasang pada tempat tertutup yang sesuai, yang merupakan konstruksi
lembaran-logam yang umum digunakan; kedap debu, kedap air atau tahan ledakan;
atau apapun yang diperlukan oleh kondisi instalasi.Tombol-tekan START dan STOP
dipasang pada tutup kotak. Tombol tekan START-STOP yang dipasangkan secara
terpisah digunakan, kalau pada kotak hanya dipasangkan tombol reset pada tutup
(gambar 54). Pengasut juga merupakan bentuk kerangka yang menjadi satu, tanpa
kemasan, untuk pemasangan pada pusat pengendali motor atau kontrol panel pada
mesin.
Rangkaian pengendali pengasut-motor magnetis adalah sangat sederhana.
Rangkaian ini hanya melibatkan pemberian energi kumparan pengasut apabila tombol
start ditekan, dan penghilangan energi kumparan tersebut apabila tombol stop ditekan
atau apabila relai beban-lebih membuka.
Relai beban-lebih yang tergabung pada pengasut motor membedakan pengasut motor
dengan kontraktor. Penggunaan kontraktor dibatasi pada beban penerangan, tungku
listrik, dan beban resistif tertentu yang lain yang nilai arusnya sudah direncanakan.
Motor mendapat arus asut dan periode beban, tanpa beban yang tinggi, beban lebih
jangka pendek, dan sebagainya. Motor harus mempunyai alat pelindung dengan
fleksibilitas yang diperlukan oleh motor dan alat yang digerakkan.
Tujuan perlindungan beban lebih adalah untuk melindungi lilitan motor dari panas
yang berlebihan akibat pembebanan lebih motor. Lilitan motor tidak akan rusak
apabila dibebani lebih untuk periode waktu yang singkat. Meskipun demikian, jika
beban lebih harus berlangsung lama, kenaikan arus yang ditopang akan
menyebabkan relai beban lebih bekerja mematikan motor.
Alat pelindung beban lebih eksternal yang dipasang pada pengasut mencoba
menirukan pemanasan dan pendinginan motor dengan merasakan arus yang
mengalir. Tujuannya adalah untuk melindungi motor dari pemanasan lebih. Arus yang
ditarik oleh motor adalah ukuran yang agak akurat dari beban motor dan sehingga
merrupakan bakarannya. Empat bentuk umum adalah relai beban-lebih magnetis, relai
beban-panas,relai beban-lebih elektronis, dan sekering.
Relai beban-lebih magnetis (gambar 55) bekerja berdasarkan aksi magnetis dari arus
beban yang mengalir pada kumparan. Apabila arus beban menjadi terlalu tinggi,
plunger ditarik pada kumparan, menghentikan rangkaian. Penghentian arus diatur
dengan pengubahan posisi awal dari plunger terhadap kumparan.
HO 54
dengan arus suplai. Jika beban lebih terjadi, panas yang dihasilkan menyebabkan
seperangkat kontak membuka, memutuskan rangkaian. Pemutusan arus diubah
dengan pemasangan pemanas yang berbeda untuk titik pemutusan yang dikehendaki.
Jenis perlindungan tersebut sangat efektif sebab pemanas hampir mendekati
pemanasan yang sesungguhnya di dalam lilitan motor dan mempunyai memori panas
untuk mencegah reset seketika dan pengasutan kembali. Ada dua jenis umum: jenis
bimetal, yang menggunakan pita bimetal dan jenis campuran yang meleleh yang
menggunakan prinsip pemanasan solder pada titik lelehnya.
Pada relai beban lebih thermal, arus yang sama yang masuk pada kumparan motor
(menyebabkan motor jadi panas) juga melalui elemen-panas dari relai beban-lebih.
HO 55
Elemen thermal hubungkan secara mekanis pada kontak beban-lebih NC. Apabila
arus-lebih mengalir pada elemen untuk periode waktu yang cukup lama, kontak
membuka. Kontak itu dihubungkan seri dengan kumparan pengontrol starter. Apabila
kontak membuka, kumparan starter dihilangkan energinya. Pada gilirannya, daya
utama starter membuat saklar membuka sehingga memutuskan motor dari lin.
Beberapa relai beban-lebih mempunyai penunjuk pemutusan yang tergabung pada
unit untuk menunjukkan bahwa overload telah terjadi pada alat itu. Setelah relai
terbuka atau terputus, penyebab beban lebih harus diinvestigasi. Masalah harus
diselesaikan sebelum tombol reset ditekan untuk membuat starter kembali bekerja,
Pemilihan ukuran pemanas yang tepat ketika memasang pengasut-motor magnetis
adalah yang paling penting. Semua pabrik starter memberikan daftar ukuran pemanas
beban-lebih untuk aplikasi pengasut tertentu. Daftar tersebut menunjukkan rentang
arus motor yang harus digunakan, dengan kemungkinan penambahan 3 sampai 15%
dari arus beban-lebih. Makin sedikit penambahan, semakin pemilihan dapat menjadi
cocok dengan motor pada kerja yang sebenarnya. Arus beban-lebih, suhu yang
mengoperasikan, faktor pelayanan, dan suhu sekitar, menentukan apakah ukuran unit
pemanas yang dipilih akan dapat melindungi motor dari kondisi beban-lebih. Kondisi
beban-lebih ‘’tidak’’ mencakup kondisi hubung-singkat; ini dipertimbangkan menjadi
kondisi arus-lebih untuk periode waktu yang lama untuk merusakkan motor. Unit
pemanas dipilih dari tabel pabrik pembuat dengan mencocokkan arus-beban-penuh
dengan nomor unit pemanas. Pemilihan dilakukan dengan beberapa anggapan.
Pertama, motor bekerja pada kenaikan suhu maksimum yang diijinkan sebesar 40 0C
dan faktor pelayanan 1,15. Sering kali unit pengasutan tidak diletakkan dekat dengan
motor. Jika itu masalahnya dan suhu pada pengasut lebih tinggi dibandingkan dengan
motor, maka dipilih ukuran “rating” yang lebih tinggi: apabila suhu lebih rendah, maka
digunakan ukuran “rating” yang lebih rendah.
HO 56
memutuskan rangkaian apabila mencapai beban penuh (gambar 57). Jika kondisi
beban lebih terjadi, rangkaian “sensing” memutuskan rangkaian daya. Pemutusan
arus dapat diatur dengan mudah pada aplikasi tertentu yang cocok. Beban lebih
elektronis sering melakukan fungsi perlindungan tambahan seperti kesalahan
pentanahan dan perlindungan hilangnya fase.
Beberapa keuntungan beban lebih elektronis solid state dibandingkan dengan jenis
relai beban lebih thermal adalah sebagai berikut:
1. Tanpa pembelian, penyediaan, pemasangan atau penggantian kumparan
pamanas.
2. Pengurangan panas yang dihasilkan oleh pengasut.
3. Penghematan energi (sampai dengan 24 W tiap pengasut) melalui eliminasi
kumparan pemanas.
4. Tidak dapat merasakan perubahan suhu lingkungan sekitar.
5. Ketepatan pemutusan ulang yang tinggi ( 2%).
6. Dengan mudah dapat diatur pada rentang arus motor beban lebih yang luas.
Elemen dobel atau sekering tunda waktu juga dapat digunakan untuk memberikan
perlindungan beban lebih. Tetapi elemen itu mempunyai kelemahan yaitu tidak dapat
diperbarui lagi dan harus diganti setiap kali beroperasi.
HO 57
Seperti kontaktor daya, pengasut motor magnetis ada dalam beberapa ukuran dan
jenis kemasan untuk memenuhi berbagai permintaan. Organisasi IEC (International
Electrotechnical Commission) adalah cara Eropa yang digunakan untuk ukuran kerja
peralatan listrik yang digunakan di Eropa. Sedangkan untuk organisasi Amerika Utara
adalah NEMA (National Electrical Manufcturers Association). Baik IEC dan NEMA
memberikan ukuran kerja kontaktor dan pengasut motor. Kedua sistem ukuran kerja
tersebut dapat digunakan untuk memilih alat pengendali motor untuk perfoma
maksimum dan produktivitas yang tinggi, namun yang penting pemakai mengerti
perbedaan antara standar IEC dan NEMA untuk mencapai hasil yang dikehendaki.
Kontaktor dan pengasut motor dirancang dengan standar NEMA diberikan ukuran
kerja dalam horse power dan diberi tanda angka NEMA. Angka ukuran dapat dipilih
dengan menerapkan horse power, tegangan, frekuensi dan fase yang gtepat pada
tabel yang dapat digunakan (tabel 1).
Daripada mendefinisikan ukuran kerja tertentu dan ukuran alat kontrol, IEC bekerja
dengan filosofi bahwa performa adalah bagian integral dari prosedur pemilihan.
Pemakai kali pertama harus mengidentifikasikan kategori penggunaan aplikasi spesifik
kemudian memilih produk yang mampu menangani beban yang dimaksudkan pada
kategori penggunaan (gambar 59). Kontaktor dan pengasut motor IEC lebih kecil
dalam ukuran kerja horsepower dibandingkan ukuran kerja horse power dari NEMA.
Juga alat IEC dibuat dengan bahan yang diperlukan untuk aplikasi rata-rata. Meskipun
demikian, alat NEMA dibuat untuk level performa yang lebih tinggi dan umur
pemakaian listrik biasanya 2,5 sampai 4 kali lebih tinggi untuk alat IEC yang ekivalen.
HO 58
Alat IEC juga lebih mahal tetapi alat-alat tersebut lebih peka dalam pemakaian, karena
itu pengetahuan yang lebih tinggi dan kehati-hatian diperlukan selama proses
pemilihan. Alat IEC pada umumnya digunakan pada peralatan orisinil dari mesin
pembuat, dimana spesifikasi mesin diketahui dan tidak akan berubah. Alat NEMA
umumnya digunakan dimana permintaan dan spesifikasi harus berubah-ubah.
HO 59
Tugas
Tugas 1
Konsep dan Alasan Pengasutan Awal
1. Jelaskan prinsip magnetisme sebuah motor?
2. Jelaskan periode pengasutan?
3. Jelaskan hubungan antara kecepatan, arus pengasutan dan beban?
4. Jelaskan maksud karakteristik arus pengasutan gambar 1 dibawah ini?
Gambar 1.
Tugas 2
Metode Operasi Pengasutan Motor
1. Sebutkan empat macam metode pengasutan tegangan penuh?
2. Sebutkan lima macam metode pengasutan tegangan dikurangi?
3. Sebutkan tiga kelebihan dari metode pengasut magnetis tiga fase dan gambarlah
skema lengkapnya?
4. Jelaskan kerugian dari pengasut tahanan primer?
5. Jelaskan kuntungan dari pengasut bintang-delta?
6. Jelaskan fungsi SCR pada metode pengasutan solid state?
Tugas 3
Otoritas Lokal untuk Pengasutan Motor
1. Tulis ulang Standar Nasional Indonesia (SNI) nomor 04-1631-1989!
2. Menurut SNI nomor 04-3860-1995, hitunglah konversi daya pada tabel 1 berikut:
Tugas 4
Diagram Pengawatan Starter Motor
1. Isi tabel 1 dibawah ini untuk mengenal simbol dalam diagram pengawatan starter
motor.
…………………. ………………….
…………………. ………………….
…………………. ………………….
…………………. ………………….
…………………. ………………….
…………………. ………………….
…………………. ………………….
…………………. ………………….
2. Gambar diagram pengawatan pada mesin yang ada disekeliling Anda. Buat 3
macam contoh! Serahkan hasilnya pada pelatih Anda!
Tugas 5
Starter dan Stop-start Stations
1. Apa yang disebut sebagai STARTER!
2. Sebutkan 7 perbedaan starter seri C dan D!
3. Jelaskan cara kerja rangkaian mesin timbal balik, termasuk fungsi tombol START
dan STOP!
Tugas 6
Menguji dan Mencari Kesalahan Starter Motor
1. Gambar rangkaian dasar diagram pengawatan starter motor!
2. Sebutkan bagian-bagian dari starter motor seperti pada gambar dibawah ini!
b……………...
c……………..
a……………
…………
d……………..
e……………..
f……………..
g……………..
3. Sebutkan empat kondisi analisa kerusakan starter motor dan buat flow-chartnya!
4. Kenapa batterai dalam kondisi low-voltage mempengaruhi solenoida?
5. Apa yang akan Anda lakukan bila solenoida tidak berbunyi?
6. Berapa nilai tegangan output sebuah solenoida?
Tugas 7
Diagram Rangkaian Braking
1. Jelaskan metode plugging pada sebuah mesin dan gambar skema rangkaiannya?
2. Jelaskan metode pengereman dinamis pada sebuah mesin dan gambar skema
rangkiannya?
3. Gambar dibawah ini menunjukkan pengereman listrik yang dipakai pada motor tiga
fase. Jelaskan cara kerja rangkainnya?
Tugas 8
Reversal direction motor AC dan DC
1. Jelaskan proses terjadinya motor AC tiga fase bergerak dua arah?
2. Jelaskan cara kerja pada rangkaian gambar 30!
3. Bagaimana cara pembalikan untuk motor DC. Jelaskan!
Tugas 9
Metode kendali laju bagi AC dan DC
1. Bagaimana cara Anda mendapatkan motor berkecapatan banyak?
2. Jelaskan cara kerja penggerak kecepatan variabel dengan listrik seperti pada
gambar dibawah ini!
a……………… b………
..
c………………
d……………
…
e……………
f………………
Tugas 9 (Lanjtan)
7. Sebutkan lima perbedaan Inverter Sumber Arus (CSI) dan Inverter Tegangan
Variabel (VVI)!
8. Gambar bentuk gelombang output CSI dan VVI! Jelaskan!
Tugas 10
Konsep dan Alasan Bagi Proteksi
1. Sebutkan persyaratan NEC untuk setiap pemasangan motor!
2. Sebutkan alat-alat yang dipakai sebagai alat perlindungan hubung-singkat!
3. Jelaskan perlindungan hubung-singkat.
4. Jelaskan perlindungan beban lebih internal.
5. Jelaskan perlindungan beban lebih eksternal.
Tugas 11
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 89
Batam Institutional Development Project
644999959.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Tugas
Tugas 12
Transparansi
OHT 1
Konsep dan Alasan Arus Awal (Pengasutan Motor)
OHT 2
Metode Operasi Pengasutan Motor
Pengasutan
Manual
Pengasuta Fase
n Tunggal
Tegangan
Penuh
Pengasutan
Manual
Tiga
Fase
Pengasutan
Magnetis
Tiga
Fase
Pengasutan
Kombinasi
OHT 3
Pengasut
Tahanan
Primer Resistor
Pengasuta
n
tegangan Resistor
dikurangi
Resistor
Pengasut
Ototransformator
Pengasut
Bintang-Delta
Pengasut
Bagian
Lilitan
Pengasut
Solid
State
OHT 4
Otoritas Lokal untuk Pengasutan Motor
OHT 5
OHT 6
Starter dan Stop-start Stations
OHT 7
OHT 8
Menguji dan Mencari Kesalahan Starter Motor
Solenoid
Konektor ke a
Plunger
batterai
Tuas
Tidak
Test Key Switch. Bersihkan-pererat- I Test & charge
N
B E test semua kabel batterai, bersihkan
dan koneksi dan pererat semua Hubungkan
kawatnya. kabel dan koneksi. terminal “S” ke
batterai.
Ya Solenoida
C F J berbunyi ?
Test kemudi Ukur kembali
Ukur tegangan YA NO
solenoida. semua tegangan Tidak
jatuh pada Key
setelah O
Switch dan/atau
dibersihkan . Test Key Switch
starter solenoida.
K starter dan koneksi
G listrik.
Hubungkan batterai
Test starter motor dengan terminal “S”
(hubungkan solenoida dan kaki P
langsung ke kaki L starter motor. Test starter
starter). kontroller, saklar
pengaman dan
Jika starter koneksinya.
Q
berjalan, maka
perbaiki atau ganti
solenoida. Pelajari skema
rangkaian sebagai
Catatan Penting: R petunjuk.
1. Perbaiki atau ganti beberapa komponen yang rusak sebelum
melanjutkan ke tahap berikutnya.
2. Ukur tegangan jatuh dengan jelas untuk setiap koneksi.
Minta bantuan
3. Periksa terpasang tidaknya sekring untuk menghindari terjadinya
short circuit.
OHT 9
Diagram Rangkaian Braking
Metode penghentian motor yang paling umum adalah
dengan menghilangkan tegangan suplai dan mengijinkan
motor dan beban berhenti. Pada beberapa aplikasi, motor
harus dihentikan dengan cepat atau dipertahankan pada
posisi dengan beberapa jenis alat pengereman.
Rangkaian
Perlindungan
Antiplugging
Pengereman
Dinamik
OHT 10
Pengereman
Listrik pada
Motor Tiga-fase
Rel Gesekan
Elektromekanis
OHT 11
Reversal Direction Motor AC dan DC
OHT 12
Metode Kendali Laju Motor AC dan DC
Motor induksi dengan lilitan kecepatan banyak cocok
untuk pemakaian yang memerlukan sampai dengan empat
kecepatan yang berbeda. Kecepatan ini dipilih untuk
menghubungkan lilitan pada konfigurasi yang berbeda dan
sangat konstan pada tiap-tiap penyetelan.
OHT 13
Pengontrol Kecepatan Rotor Lilit:
Pengontrol kecepatan rotor lilit yang menggunakan
tahanan.
Pengatur kecepatan rotor lilit yang menggunakan tahanan
beban dan reactor saturable.
Pengatur kecepatan motor induksi rotor lilit yang
menggunakan tahanan beban dan pemotong.
Pengontrol kecepatan rotor lilit mengendalikan daya ke
sumber ac.
Penggerak arus DC
Pengatur kecepatan elektronis dari motor DC dengan
pengaturan tegangan jangkar.
OHT 14
OHT 15
OHT 16
Melihat Kondisi Kesalahan
Kualifikasi Penilai
Dalam kondisi Iingkungan kerja, seorang peniIai industri yang diakui akan menentukan
apakah seorang pekerja mampu melakukan tugas yang terdapat dalam unit kompetensi ini .
Untuk menilai unit ini mungkin Anda akan memilih metode yang ditawarkan dalam pedoman
ini, atau mengembangkan metode Anda sendiri untuk melakukan penilaian. Para penilai
harus memperhatikan petunjuk penilaian dalam standar kompetensi sebelum memutuskan
metode penilaian yang akan dipakai.
Bagian Penilaian
Penilaian Satu
1. Motor listrik bekerja pada …………………….
2. Aksi generator didalam motor menghasilkan tegangan dan arus lawan yang mengalir
…………… terhadap arus yang diberikan.
3. Makin besar beban pada motor, makin …………….. motor akan berputar dan
…………….. dan arus yang diberikan mengalir pada lilitannya.
4. Prinsip kerja yang membuat pengasut magnetis berbeda dari pengasut manual adalah
penggunaan …………………
5. Pengasut kombinasi terdiri dari pengasut langsung dihubungkan ke lin dan sarana
…………. Yang dirangkai bersama pada kemasan rangkaian.
6. Transformator yang digunakan pada pengasut ototransformator adalah transformator
lilitan ……………… dengan tap.
7. Pada pengasut tegangan yang dikurangi bintang-delta lilitan motor dihubungkan pada
konfigurasi ……………………. selama pengasutan.
8. Pengsut tegangan yang dikurangi bagian lilitan digunakan pada motor yang dililit untuk
operasi dua ………………
9. Dua metode transisi dari tegangan yang dikurangi pada tegangan penuh disebut
transisi rangkaian ………………….. dan transisi rangkaian …………………..
10. Jumlah konduksi dari SCR dikontrol dengan pulsa yang diterima pada ………………..
dari SCR.
11. Arus asut pada motor DC dapat dibatasi dengan menghubungkan tahanan yang ditap
seri dengan …………………….. motor.
12. Metode pengasutan sesuai dengan SNI nomor 04-3860-1995 adalah a. ……………
b. ……………
13. Standar pengasutan motor mengacu pada ……………… ( …….. ) nomor
……………………
14. Pengasutan motor di Indonesia sesuai dengan standarisasi Departemen Perindustrian
dan Perdagangan yaitu a. Nomor …………………..
b. Nomor …………………..
Penilaian Dua
1. Diagram pengawatan dimaksudkan untuk menunjukkan ………………. yang
sebenarnya dari semua komponen.
2. Diagram susunan letak saluran untuk ………………..
3. Hubungan diagram bertujuan untuk ……………….
4. Starter adalah pengontrol listrik yang terdiri dari a. ……………….
b. ……………….
c. ……………….
5. Starter seri C dan D mempunyai keunggulan a. …………………
b. …………………
6. Starter C mempunyai performa sebagai berikut: a. ………………
b. ………………
c. ………………
d. ………………
e. ………………
7. Pengoperasian starter motor seri C untuk tegangan 8,74 Volt maka :
a. Arus ………………….. A
b. Torsi ………………….. Nm
c. Kecepatan …………… RPM
d. Daya …………………. Watt
8. Pengoperasian starter motor seri D untuk tegangan 8,4 Volt maka :
a. Arus ………………….. A
b. Torsi ………………….. Nm
c. Kecepatan …………… RPM
d. Daya …………………. Watt
9. Tombol tekan STOP dan START digunakan untuk ……………………
10. Empat kondisi analisa untuk starter motor, yakni:
a. Kondisi mesin …………………..
b. Kondisi mesin …………………..
c. Kondisi mesin …………………..
d. Kondisi mesin …………………..
Penilaian Tiga
1. Metode penghentian motor yang paling umum adalah dengan ………… dan
………………
2. “Plugging” menghentikan motor fase banyak dengan ………………
3. Saklar kecepatan nol (juga disebut saklar plugging) dirangkai untuk ………………..
4. Pengereman dinamis adalah ………………
5. Pengereman listrik dapat dicapai dengan motor induksi tiga-fase dengan ………… dari
motor dan ………………. fase-fase stator.
6. Istilah rem gesekan elektromekanis menunjukkan …………………..
7. Keuntungan penggunaan pengereman dinamis adalah ………………
8. Rem gesekan memerlukan peralatan yang …………… dibandingkan metode
pengereman yang lain.
9. Rem beban listrik disebut juga ……………… adalah alat yang sederhana dan kuat
yang terdiri dari …………….. yang dipasang didalam …………………
10. Rem arus eddy tidak dapat menahan ………………..
11. Interlock mekanik dan listrik digunakan untuk mencegah kontaktor …………….. dan
……………. dari pengaktifan yang bersamaan.
12. Pembalikan motor DC dapat dicapai dengan dua cara, yaitu : a. ………………………
b. ………………………
13. Motor kecepatan banyak sering ditemukan pada ……………… dan ……………..
14. Motor induksi dengan lilitan kecepatan banyak ada dua jenis utama, yaitu:
a. …………………..
b. …………………..
15. Penggerak kecepatan variable dengan listrik tersusun dari a……………………….
b……………………….
c……………………….
16. Kecepatan motor dc diatur dengan a……………………..
b……………………..
c……………………..
17. VVI adalah ……………………
18. SCI adalah ……………………
19. Penggerak PVM adalah dari ……………. hp sampai dengan ……………. hp.
20. Keuntungan utama menggunakan penggerak CSI terletak pada kemampuannya
………………… dan ………………….
Penilaian Empat
1. Perlindungan motor berusaha melindungi ……………, …………………, dan
…………….. dari berbagai kondisi yang menganggu beban yang digerakkan
…………………. atau …………………..
2. Saklar pemutus harus mempunyai ukuran kerja hp ……………….. atau ……………….
dibandingkan ukuran kerja horsepower dari motor pada tegangan yang dapat dipakai.
3. Alat perlindungan beban lebih motor dipasang pada ……………………. dari motor
untuk melindungi ………………., ………………., dan ……………………., terhadap
pemanasan berlebihan yang diakibatkan oleh beban dari motor atau kegagalan
mengasut motor.
4. Perlindungan hubung-singkat dimaksudkan untuk melindungi …………………….
5. Aturan NEC (Undang-undang Listrik Nasional di USA) tersebut mengijinkan jenis alat-
alat berikut dipakai sebagai alat perlindungan hubung-singkat, yaitu:
a……………………
b……………………
c……………………
d……………………
6. Alat perlindungan internal yang umum, yaitu:
a……………………
b……………………
c……………………
d……………………
7. Jenis lain rangkaian perlindungan motor, yaitu:
a……………………
b……………………
c……………………
d……………………
e……………………
8. Kegunaan utama kontraktor magnet adalah untuk …………….., ………….., …………..
atau …………………
9. Keuntungan beban lebih elektronis solid state, yaitu a……………………
b……………………
c……………………
d……………………
e……………………
f……………………
Penilaian Praktik
Pokok-pokok Perlu
Pengetahuan dan Tugas-tugas Penilaian Ya Tidak Latihan
Keterampilan Lanjutan
1.0 Memberikan 1.1 Konsep dan alasan berbagai
kegunaan metoda permulaan diberikan.
pembatasan arus
1.2 Otoritas lokal dan kebutuhan
mula dari mesin-
bangsa Indonesia digunakan untuk
mesin besar dan
memilih starter motor yang sesuai.
kebutuhan standar
Indonesia dan 1.3 Metode operasi setiap starter
otoritas lokal untuk dijelaskan.
menggunakan
mesin-mesin ini.
2.0 Menghubungkan 2.1 Diagram wiring mengacu pada
motor dengan motor starter diinterprestasikan.
benar dan stop-
2.2 Starter dan stop-start stations ke
start stations ke
motor dihubungkan.
bermacam starter.
2.3 Menguji dan mencari kesalahan
motor starter dan hubungannya.
3.0 Menjelaskan 3.1 Diagram rangkaian
prinsip-prinsip diinterprertasikan dan rangkaian
motor braking AC braking berikut dipakai :
dan motor reversal
DC. Plug
Dynamic
Regenerative
3.2 Reversal direction motor AC dan
DC dijelaskan.
3.3 Metode kendali laju bagi AC dan
DC.
4.0 Menjelaskan 4.1 Konsep dan alasan bagi proteksi
operasi dan diberikan.
mendaftarkan
4.2 Bermacam tipe peralatan proteksi
aplikasi peralatan
diidentifikasikan.
pelindung motor.
4.3 Peralatan proteksi yang sesuai bagi
motor yang diberikan dan kombinasi
starter dipilih
4.4 Kondisi kemungkinan kesalahan
diidentifikasi.
….
Tujuan pembatasan arus mula mesin
….
Kebutuhan standar Indonesia dan otoritas lokal
….
Proteksi motor
Peralatan proteksi
Thermal overload
Magnetic
Relay
Sekering
Motor DC
Prinsip dan aplikasi starting motor
Kendali laju
Braking
Trouble shooting starter motor
Lembar Penilaian
Tanda tangan
Peserta sudah diberitahu tentang hasil Tanda tangan Penilai:
penilaian dan alasan-alasan mengambil
keputusan.
Tanggal:
Tanggal: