Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA

SEL VOLTA
“ RANCANGAN PRAKTIKUM PEMBUATAN SELVOLTA DENGAN BAHAN ALAMI
LEMON “

DISUSUN OLEH :

NABILA MADYA MANDA

XII IPA 1

SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 3 SINGKAWANG

SINGKAWANG TENGAH

KALIMANTAN BARAT

TAHUN AJARAN 2021/2022


LATAR BELAKANG

Sel elektrokimia adalah suatu alat yang mampu menghasilkan energi listrik dari reaksi
kimia atau menggunakan energi listrik untuk menjalankan reaksi kimia. Sel elektrokimia
tersusun dari dua material penghantar atau konduktor listrik yang disebut dengan katode dan
anode. Kedua material penghantar ini disebut dengan elektrode.

Sel volta (sel galvani) adalah sel elektrokimia di mana energi kimia dari reaksi redoks
spontan diubah menjadi energi listrik. Prinsip kerja sel volta dalam menghasilkan arus listrik
adalah aliran transfer elektron dari reaksi oksidasi di anode ke reaksi reduksi di katode
melalui rangkaian luar. Sel volta merubah energi kimia (reaksi redoks) menjadi listrik contohnya
baterai (sel kering) dan accu. Dalam sel volta, reaksi redoks spontan begitu batang logam
dimasukkan ke dalam sel dan digunakan untuk sumber arus listrik. Dalam sel volta, reaksi redoks
spontan begitu batang logam dimasukkan ke dalam sel dan digunakan untuk sumber arus listrik.

Baterai adalah alat listrik kimiawi yang menyimpan energi dan mengeluarkan tenanganya
dalam bentuk listrik. Terdapat 2 proses kimia listrik pada baterai yaitu: proses pengisian dan proses
pengosongan. Dimana pada saat pengisian energi (charge), energi listrik diubah menjadi energi kimia
dan saat pengosongan energi (discharge), energi kimia diubah menjadi energi listrik. Baterai terdiri
atas beberapa sel listrik, sel listrik tersebut menjadi penyimpan energi listrik dalam bentuk energi
kimia. Sel baterai tersebut dinamakan elektroda-elektroda. Elektroda positif (katoda) berfungsi
sebagai pemberi elektron (penghantar). Elektroda negatif (anoda) yang terbuat dari batang karbon
berfungsi sebagai penerima elektron. Antara anoda dan katoda akan mengalir arus yaitu dari kutub
positif (katoda) ke kutub negatif (anoda). Sedangkan elektron akan mengalir dari anoda menuju
katoda.
I. TUJUAN
Pembuatan sel volta dengan elektrolit dari bahan alami.

II. DASAR TEORI


Sel volta adalah atau sel Galvani adalah bagian dari sel elektrokimia yang didalamnya
terjadi reaksi redoks spontan yang menghasilkan listrik. Dalam sel volta

Sel volta yang terdiri dari katoda dan anoda dapat mengasilkan energi listrik akibat terjadi
reaksi redoks secara spontan pada kedua elektroda tersebut. Sel elektrokimia adalah sel yang
disusun untuk menjadi suatu reaksi redoks menghasilkan energi listrik yang selanjutnya ddiubah
menjadi energi kimia ataupun sebaliknya. Prinsip kerja sel volta adalah ketika dihubungkan dengan
kawat maka terjadi reaksi kimia. Aluminium (koin) melarut dalam asam sehingga sehingga ion-ion
positif pergi ke dalam larutan dan mengakibatkan aluminium menjadi bermuatan negatif. Elektron
dari aluminium (koin) bergerak melawat kawat penghubung (kabel) menuju besi (paku). Pada besi
(paku) ini elektron dapat ditangkap oleh ion-ion positif Hidrogen yang terdapat larutan asam
sehingga ion Hidrogen berubah menjadi gas Hidrogen. Jika koin dan paku dihubungkan dengan
lampu LED, maka lampu LED akan menyala.

Secara umum sel volta tersusun dari anode yaitu elektrode tempat terjadinya reaksi
oksidasi, Katode yaitu elektrode tempat terjadinya reaksi reduksi, elektrolit yaitu zat yang dapat
menghantarkan listrik, rangkaian luar yaitu kawat konduktor yang menghubungkan anode dengan
katode dan jembatan garam, yaitu rangkaian dalam yang terdiri dari larutan garam. Jembatan garam
memungkinkan adanya aliran ion-ion dari setengah sel anode ke setengah sel katode, dan sebaliknya
sehingga terbentuk rangkaian listrik tertutup.

Elektroda merupakan penghantar listrik yang sering dijumpai dalam sebuah baterai atau
media lainnya seperti las listrik dengan muatan positif dan negatif. Elektroda
Elektrolit adalah suatu zat yang larut atau terurai ke dalam bentuk ion-ion dan selanjutnya
larutan menjadi konduktor elektrik, ion-ion merupakan atom-atom bermuatan elektrik.
Elektrolit bisa berupa air, asam, basa atau berupa senyawa kimia lainnya. Elektrolit
umumnya berbentuk asam, basa atau garam.

Kita dapat menggunakan buah lemon sebagai sumber listrik pengganti baterai. Kontruksi buah
lemon sama dengan baterai biasa yang bersifat elektrolit yang dapat menghasilkan energi listrik.
Perbedaannya adalah pada elektrolitnya. Ketika reaksi kimia antara asam pada lemon dan benda-
benda yang berfungsi sebagai elektroda negatif atau anoda (koin aluminium) dan elektroda positif
atau kation (paku besi) berlangsung, maka pada saat itulah energi listrik dapat dihasilkan. Lemon
mengandung beberapa mineral yang dapat berfungsi sebagai elektrolit. Mineral dalam jumlah
terbanyak adalah potassium atau Kalium (K+). Reaksi antara potassium atau Kalium dan garam
Sodium dapat membentuk Kalium klorida (KCl). KCl merupakan elektrolit kuat yang mampu
terionisasi dan menghantarkan arus listrik.

Alat ukur yang digunakan untuk mengukur tegangan adalah voltmeter. Voltmeter
sering dicirikan dengan huruf V pada setiap rangkaian listrik. Dalam rangkaian listrik
voltmeter harus dipasang paralel dengan ujung-ujung hambatan yang akan diukur
tegangannya. Voltmeter ini sendiri mempunyai hambatan, sehingga jika disisipkan dengan
rangkaian akan menyebabkan arus listrik yang melewati hambatan akan berkurang.
(Manurung&Sinambela,2018). Hambatan yang dimiliki voltmeter harus sangat besar agar
arus listrik yang melewati hambatan R dapat berkurang.

Voltmeter dipasang secara paralel. Karena voltmeter dibutuhkan untuk mengukur


suatu tegangan dan suatu perbedaan antara satu titik dengan titik yang lainnya. Jika dipasang
secara seri maka tidak aka nada yang berubah karena tidak mendeteksi adanya suatu
perubahan dalam tegangan. Lalu pada saat penggunaan amperemeter, amperemeter dipasang
secara seri. Oleh karena itu, arus yang mengalir di setiap titik di sepanjang rangkaian tersebut
akan selalu sama. Jika amperemeter dipasang paralel maka arus listrik yang mengalir akan
terbagi.

III. ALAT DAN BAHAN


- Alat
1) Pisau
2) Gunting
3) Voltmeter

- Bahan
1) 4 buah lemon
2) 1 meter kabel
3) 4 buah paku
4) 4 buah koin tembaga
5) 10 buah capit buaya
6) 1 buah lampu led

IV. CARA KERJA


1. Siapkan alat dan bahan.
2. Irislah keempat lemon tersebut menggunakan pisau agar koin dapat denga mudah
menancap pada buah.
3. Tancapkan empat buah koin tembaga pada masing-masing keempat lemon
tersebut.
4. Tancapkan empat buah paku pada masing-masing buah lemon pada sisi yang
berlawanan dengan koin tembaga.
5. Pisahkan kabel positif dan negatif kemudian kupas dua sisi ujung kabel agar
diperoleh tembaga.
6. Lilitkan tembaga kabel pada penjepit buaya.
7. Jepitkan penjepit buaya pada setiap koin dan paku yang menancap pada buah
lemon.
8. Jepitkan penjepit buaya yang tersisa pada lampu led dan amati nyala lampu
tersebut.
9. Ukurlah tegangan yang dihasilkan dengan menggunakan alat voltmeter.

V. DATA PENGAMATAN

Pengukuran Hambatan Dalam Voltmeter

R B= 47 k Ω

No V 1 (Volt) V 2 (Volt)
.
1. 0,7 V 0,6 V
2. 0,9 V 0,7 V
3. 1V 0,8 V
4. 1,3 V 1V
5. 1,5 V 1,1 V
Nst Voltmeter : 0,1 V
Nst Amperemeter : 2 µA

Variabel dalam pengukuran hambatan dalam voltmeter


a. Variabel bebas : Besar hambat geser
b. Variabel terikat : Besar V 1 dan V 2
c. Variabel kontrol : Besar hambatan bangku (47 k Ω), Sumber tegangan DC
(6 V), kabel
VI. PEMBAHASAN
Sel volta merupakan jenis sel elektrokimia yang dapat menghasilkan energi listrik dari reaksi
redoks yang berlangsung spontan. Baterai lemon merupakan sel volta, karena kandungan
kimia yang terdapat dalam lemon dapat berubah menjadi energi listrik. Hal itu ditentukan
oleh anoda dan katoda dalam lemon tersebut. Anoda yang berupa paku ditancapkan pada
pangkal jeruk nipis. Sedangkan katoda yang berupa lempengan tembaga ditancapkan pada
bagian bawah jeruk tersebut. Selain itu untuk menghubungkan anoda dan katoda dari jeruk
nipis yang satu dengan yang lain digunakan kabel yang telah dililitkan pada penjepit buaya
(aligator clips). Lakukan hal tersebut dengan ke dua belas jeruk lainnya. Sehingga setelah
semuanya tersambung akan didapat anoda dan katoda di ujung jeruk pertama dan terakhir.
Kemudian anoda dan katoda tersebut disambungkan pada kaki-kaki LED, sehingga LED
menyala. Hal ini terjadi karena adanya larutan elektrolit yang terkandung dalam air asam
jeruk nipis tersebut.
Lampu led dapat menyala karena cairan yang ada dalam lemon menghasilkan daya hantar
listrik yang ditunjukkan dengan menyalanya lampu. Namun jika berada di tempat terang,
cahayanya tidak terlalu tampak karena redup sebab elektrolit di dalam buah tomat tidak
terlalu banyak. Lampu akan tampak menyala jika berada di tempat gelap seperti yang ada
dalam gambar dibawah.

Dari percobaan ini dapat kita ketahui bahwa kita dapat menggunakan buah tomat sebagai
sumber listrik pengganti baterai. Tomat seperti halnya sebuah baterai yang mengandung
asam, bersifat elektrolit yang dapat menghasilkan energi listrik. Ketika rekasi kimia antara
asam tomat dan benda-benda yang berperan sebagai katoda dan anoda berlangsung, pada
saat itulah energi listrik dapat dihasilkan.

Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan, dapat ditunjukkan bahwa buah tomat
dapat menghasilkan arus listrik. Hal ini dibuktikan ketika buah dihubungkan satu sama lain sebanyak
empat buah dengan katoda dan anoda yang ditancapkan ke buah dan dihubungkan dengan sebuah
lampu LED, maka lampu LED tersebut dapat menyala (memancarkan cahaya). Namun tidak semua
buah akan menunjukkan terang yang sama, ada yang mungkin dapat menyala sangat terang bisa
juga menyala namun redup. Hal ini tergantung dengan elektrolit yang berada di dalam buah.

VII. KESIMPULAN
dapat disimpulkan bahwa sebanyak dua belas jeruk nipis dapat mengalirkan arus listrik
karena mengandung senyawa kimia seperti asam sitrat, asam amino, glikosida, klsium,
fosfor, dan lain-lain. Jeruk nipis mempunyai banyak sekali kandungan dan manfaat yang
berguna untuk kesehatan kita. Selain itu, jeruk nipis mengandung unsur kimia. Unsur kimia
yang terdapat dalam jeruk nipis dapat menghailkan arus listrik karena mengandung
asamsitrat, asam amino,glikosida, fosfor, dll. Dari hasil percobaan yang telah dilakukan dapat
dibuktikan bahwa jeruk nipis dapat menyalakan lampu setelah dihubungkan secara seri
dengan banyaknya dua belas buah.
Pada percobaan membuah baterai buah dengan tomat, nyala lampu LED tidak terlalu terang
sebab elektrolit yang terkandung juga tidaklah banyak. Hal lain yang perlu kita perhatikan
adalah kualitas buah karena lampu dapat menyala apabila buah-buahan yang digunakan
segar, mengadung asam, serta banyak mengandung air.

VIII. DAFTAR PUSTAKA

IX. LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai