Anda di halaman 1dari 12

SEJARAH IND WAJIB XII IPA 1

Home / Kelas / Sejarah Indonesia (Wajib) 10IPA/IPS 11IPA /IPS12IPA / SEJARAH IND WAJIB XII IPA 1
/ KD. 3.2 Mengevaluasi peran dan nilai-nilai perjuan... / PBM 7 KLS 12: SISTEM KEPARTAIAN DI INDONESIA PADA ...

Navigasi
PBM 7 KLS 12: SISTEM KEPARTAIAN DI
 Home
 Dashboard
INDONESIA PADA MASA DEMOKRASI LIBERAL
 Site pages (1950-1959)
 Kelas
 Bahasa Inggirs
 Prakarya dan Kewirausahaan
 Sejarah Indonesia (Wajib)
10IPA/IPS 11IPA /IPS12IPA
 SEJARAH IND WAJIB XII IPA
1
 Peserta
 Badge/ Lencana
 Kompetensi
 Nilai
 General
 KD. 3.1. Menganalisis
upaya bangsa Indonesia
dalam...
 KD. 3.2 Mengevaluasi
SEJARAH INDONESIA (WAJIB) KELAS 12 PERTEMUAN 7
peran dan nilai-nilai
perjuan...
KOMPETENSI DASAR
PBM DARING
PERTEMUAN 5 SMT 1 KLS
3.3 Menganalisis perkembangan kehidupan politik dan ekonomi bangsa Indonesia
12 :TELADAN PARA ...
pada masa awal kemerdekaan sampai masa Demokrasi Liberal
PBM DARING
4.3 Menyajikan hasil penalaran perkembangan kehidupan politik dan ekonomi bangsa
PERTEMUAN 6 SMT 1 KLS
Indonesia pada masa awal kemerdekaan sampai masa Demokrasi Liberal dan
12 : SISTEM PEMER...
menyajikannya dalam bentuk laporan tertulis
PBM 7 KLS 12:
SISTEM KEPARTAIAN DI
INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
INDONESIA PADA ...
Melalui Model Pembelajaran Discoveri Learning peserta didik mampu :
 Topic 3
1. Menjelaskan pengertian Partai Politik secara umum
 Topic 4 2. Menjelaskan tujuan seseorang atau sekelompok orang mendirikan Partai Politik
 Topic 5 3. Menyebutkan fungsi Patai Politik
 KD. 3.3. Menganalisis 4. Menjelaskan latar belakang pembentukan Partai Politik di Indonesia tahun 1945
perkembangan kehidupan 5. Menyebutkan hasil keputusan sidang PPKI tanggal 22 Agustus 1945
polit... 6. Isi Maklumat Pemerintah Nomor X pada tanggal 3 November 1945
 KD. 3.4 : Menganalisis 7. Menjelaskan sistem kepartaian di Indonesia pada masa Demokrasi Liberal
perkembangan kehidupan 1950-1959
poli... 8. Menjelaskan tujuan Indonesia menggunakan sistem kepartaian dengan model
 Topic 10 sistem multi partai .
 Kelas 9. Mengidentifikasi Partai politik masa Demokrasi Liberal 1950-1959 yang berideologi
Nasionalis
10. Mengidentifikasi Partai politik masa Demokrasi Liberal 1950-1959 yang berideologi
Islam
11. Mengidentifikasi Partai politik masa Demokrasi Liberal 1950-1959 yang berideologi
sosial ekonomi
12. Mengidentifikasi Partai politik masa Demokrasi Liberal 1950-1959 yang berideologi
Komunis
13. Menjelaskan kecenderungan Partai politik masa Demokrasi Liberal 1950-1959
dampaknya bagi pembangunan nasional di Indonesia

Uraian Materi:

SISTEM KEPARTAIAN DI INDONESIA


PADA MASA DEMOKRASI LIBERAL
(1950-1959)

Jika ditanya siapa yang tidak mengenal partai polittik? Rasanya seluruh element
masyarakat sangat mengenal wadah perpolitikan yang satu ini. apalagi saat menjelang
penyelenggaraan pemilu, para relawan calon maupun partai akan berbondong-bondong
memasang baliho dukungan terhadap pasangan yang diusulkan yang berasal dari salah
satu partai. Nah untuk mengetahui lebih dalam langsung saja kita simak apa
sesungguhnya partai politik itu, apa sih tujuan dan fungsinya.
Pengertian Partai Politik
Menurut UU No.2 Tahun 2008 tentang partai politik, Partai Politik adalah organisasi
yang bersifat nasional dan dibentuk oleh sekelompok warga negara Indonesia secara
sukarela atas dasar kesamaan kehendak dan cita-cita untuk memperjuangkan dan
membela kepentingan politik anggota, masyarakat, bangsa dan negara, serta memelihara
keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Secara umum pengertian Partai Politik adalah suatu organisasi yang disusun secara
rapi dan stabil yang dibentuk oleh sekelompok orang secara sukarela dan mempunyai
kesamaan kehendak, orientasi, nilai-nilai, cita-cita, dan persamaan ideologi tertentu dan
berusaha untuk mencari / merebut dan mempertahankan kekuasaan melalui pemilihan
umum untuk mewujudkan alternatif kebijakan atau program-program yang telah mereka
susun.
Tujuan Partai Politik
Tujuan partai politik adalah untuk mencari, memperoleh, merebut dan mempertahankan
kekuasaan secara konstitusional guna melaksanakan / mewujudkan program-program
yang telah mereka susun sesuai dengan ideologi yang dianut partai politik yang
bersangkutan. Jadi munculnya partai politik erat kaitannya dengan kekuasaan.

Fungsi Partai Politik :


Partai politik mempunyai beberapa fungsi, yaitu:
a. Partai politik sebagai saran komunikasi politik
Komunikasi politik adalah proses penyampaian informasi politik dari pemerintah kepada
masayarakat dan sebaliknya dari masyarakat kepada pemerintah. Partai politik di sini
berfungsi untuk menyerap, menghimpun (mengolah, dan menyalurkan aspirasi politik
masyarakat dalam merumuskan dan menetapakan suatu kebijakan.
Contoh: misal dilingkungan sekolah, OSIS itu ibarat Parpol. Jika ada aspirasi ataupun
masalah yang dituntut siswa, misanya perbaikan fasilitas sekolah. Pada saat itu terjadi
interaksi antara siswa dan OSIS membahas mengenai kurangnya fasilitas sekolah.
Selanjutnya OSIS menyampaikan aspirasi/tuntutan siswa tadi kepada pihak sekolah.
Interkasi antara siswa(masyarakat), OSIS (parpol) dan pihak sekolah (pemerintah),
merupakan suatu komunikasi. OSIS sebgai suatu sarana komunikasi antara pihak siswa
dan pihak sekolah. Dalam kehidupan politik suatu negara contoh tadi dapat diibaratkan
para siswa itu masyarakat, OSIS itu Parpol, dan pihak sekolah itu Pemerintah.
b. Partai politik sebagai sarana sosialisasi politik
Sosialisasi politik adalah proses pembentukan sikap dan orientasi politik mengenai suatu
fenomena politik yang sedang dialami suatu negara. Proses ini disampaikan melalui
pendidikan politik. Sosialisai yang dilakukan oleh partai politik kepada masyarakat berupa
pengenalan program-program dari partai tersebut. Dengan demikian , diharapkan
kepada masyarakat supaya dapat memilih parpol tersebut pada pemilihan umum.
Contoh: penyampaian program politik partai politik pada acara kampanye menjelang
pemilu. Hal tersebut merupakan salah satu fungsi pattai politik sebagai sarana sosialisasi
politik.
c. Partai politik sebagai sarana rekrutmen politik
Rekrutmen politik adalah proses seleksi dan pengangkatan seseorang atau kelompok
untuk melaksanakan sejumlah peran dalam istem politik ataupun pemerintahan. Atau
dapat dikatakan proses seleksi dan pengangkatan seseorang atau kelompok untuk
menduduki suatu jabatan ataupun beberapa jabatan politik ataupun mewakili partai
politik itu dalam suatu bidang. Rekrutmen politik gunanya untuk mencari orang yang
berbakat atupun berkompeten untuk aktif dalam kegiatan politik.
Contoh: misal seperti pada contoh komunikasi politik tadi, dilingkungan sekolah. OSIS
akan mengganti ketua dan anggotanya karena masa jabatannya sudah habis. Nah
proses OSIS tersubut dalam mencari ketua dan anggota OSIS baru merupakan suatu
proses rekrutmen. Entah itu melalui penujukan dan penyeleksian ataupun melalui
pemilihan. Sama hal nya dengan Partai politik, partai politik akan mencari, menyeleksi,
dan mengangkat suatu anggota baru untuk menduduki suatu jabatan partai atau di
pemerintahan, ataupun untuk mewakili dalam pemilu.
d. Partai politik sebagai sarana pengatur konflik
Pengatur konflik adalah mengendalikan suatu konflik (dalam hal ini adanya perbedaan
pendapat atau pertikaian fisik) mengenai suatu kebijakan yang dilakukan pemerintah.
Pengendalian konflik ini dilakuakan dengan cara dialog, menampung dan selanjutnya
membawa permasalahan tersebut kepada badan perwakilan rakyat (DPR/DPRD/Camat)
untuk mendapatkan keputusan politik mengenai permasalahan.
Contoh: di dalam masyarakat terjadi masalah mengenai naiknya harga BBM yang
dilakukan oleh pemerintah. Banyak terjadi demo menentang kebijakan tersebut. Dalam
kasus ini parpol sebagai salah satu perwakilan dalam masyarakat di badan pewakilan
rakyat (DPR/DPRD), mengadakan dialog bersama masyarakat mengenai kenaikan harga
BBM tersebut. Parpol dalam hal ini berfungsi sebagai mengendalikan konflik dengan
cara menyampaikan kepada pemerintah guna mendapatkan suatu putusan yang bijak
mengenai kenaikan harga BBM tersebut.
Latar belakang pembentukan Partai Politik di Indonesia
Paska proklamasi kemerdekaan, pemerintahan RI memerlukan adanya lembaga
parlemen yang berfungsi sebagai perwakilan rakyat sesuai dengan amanat UUD 1945.
Keberadaan parlemen, dalam hal ini DPR dan MPR, tidak terlepas dari kebutuhan
adanya perangkat organisasi politik, yaitu partai politik.
Oleh sebab itu selang beberapa hari setelah proklamasi kemerdekaan, PPKI menggelar
sidang ke-3 yaitu pada tanggal 22 Agustus 1945. Sidang tersebut membahas
pembentukan Komite Nasional, Partai Nasional Indonesia, dan Badan Keamanan Rakyat.
Berkaitan dengan hasil sidang PPKI ke-3 yang salah satunya adalah tentang
pembentukan Partai Nasional Indonesia, maka pada 23 Agustus 1945 Presiden
Soekarno mengumumkan pembentukan Partai Nasional Indonesia (PNI) sebagai partai
tunggal (satu-satunya) di Indonesia, namun keinginan Presiden Soekarno tidak dapat
diwujudkan.

Maklumat Pemerintah Nomor X pada tanggal 3 November 1945.


Gagasan pembentukan partai politik baru muncul kembali beberapa bulan kemudian yaitu
ketika pemerintah (Wakil Presiden Mohammad Hatta) di Jakarta mengeluarkan Maklumat
Pemerintah Nomor X pada tanggal 3 November 1945.

Mengapa diberi nomor X ?


Mungkin karena tergesa atau maklumat itu memang dibuat secara terburu-buru, Menteri
Sekeretaris Negara pertama republik ini, Prof. Mr. Abdoel Gaffar Pringgodigdo, tidak
membawa daftar urutan maklumat wapres. Untuk sementara nomor urut itu tidak diisi,
hanya diberi tanda silang (X). Namun hingga Pringgodigdo menjadi Menteri Kehakiman
pada 1950, nomor urut tak pernah diterakan. Jadilah maklumat tersebut bernama
Maklumat No. X

Isi Maklumat Pemerintah Nomor X tangal 3 Nopember 1945


Isi Maklumat itu pendek, hanya satu paragraf, tanpa konsiderans, berisi anjuran
pemerintah:
1. Himbauan untuk mendirikan partai politik. Pemerintah menyukai timbulnya partai-
partai politik karena dengan adanya partai-partai politik itulah dapat dipimpin ke jalan
yjang teratur segala aliran paham yang ada dalam masyarakat.
2. Pemerintah berharap supaya partai-partai politik itu telah tersusun, sebelum
dilangsungkan pemilihan anggota Badan-Badan Perwakilan Rakyat pada bulan Januari
1946.
Latar belakang pemerintah mengeluarkan Maklumat Nomor X Tanggal 3 Nop. 1945
Maklumat Nomor X dikeluarkan sebagai tanggapan atas usul Badan Pekerja Komite
Nasional Indonesia Pusat (BP KNIP) kepada pemerintah untuk mendirikan partai politik
sebanyak-banyaknya.

Tujuan pemerintah mengeluarkan Maklumat Nomor X Tanggal 3 Nop. 1945


Dengan dikeluarkannya Maklumat Pemerintah Nomor X tangal 3 Nopember 1945 ini,
pemerintah menginginkan timbulnya partai partai politik dari segala aliran yang ada dalam
masyarakat. yang dapat bekerjasama dan dipimpin ke jalan yang teratur. Pemerintah
berharap supaya partai-partai politik telah dapat tersusun sebelum dilangsungkannya
pemilihan anggota badan-badan perwakilan rakyat pada bulan Januari 1946. Dengan
dasar ini kemudian berdiri berbagai partai politik, baik yang meneruskan partai politik
yang telah ada sejak jaman penjajahan Belanda dan jaman pendudukan Jepang, maupun
partai politik yang baru akan berdiri.

Sistem politik di Indonesia

Nada kalimat Maklumat Nomor X itu datar. Desakan untuk membentuk partai politik
memang menguat sejak Oktober tahun itu. Beberapa kelompok, terutama yang tak
terakomodir dalam pemerintahan yang baru seumur jagung itu, meminta diberi jalan
mendirikan wadah, dalam bentuk parpol, untuk berkumpul dan menyebarkan gagasan-
gagasan.

Namun hanya dengan kalimat pendek itu terjadi revolusi sistem politik di Indonesia yaitu
penggantian sistem kabinet presidensiil menjadi kabinet parlementer.

Yang terkena pertama adalah Presiden Soekarno, yang kewenangannya dilucuti.


Soekarno tinggal hanya sebagai Kepala Negara yang praktis tanpa kekuasaan politik.
Sebagai kepala pemerintahan dipegang oleh seorang Perdana Menteri.

Setelah itu hingga Desember 1945 partai-partai politik bermunculan. Namun masa-masa
revolusi kemerdekaan itu bukan tempat untuk bermain politik, paling tidak secara formal.
Pemenang perang dunia ke-2 datang. Inggris mewakili sekutu menduduki Indonesia
sejak Oktober 1945. Pemilu yang digagas pada 1946 tak pernah terjadi.

Sistem politik di Indonesia mengalami sejumlah perubahan dari masa Awal Kemerdekaan
1945-1950, masa Demokrasi Liberal tahun 1950 awal hingga 1959, masa Demokrasi
Terpimpin 1959 hingga 1965, masa Orde baru 1966 hingga 1971, masa Orde Baru 1971
hingga 1998, masa Reformasi 1998 hingga sekarang.

Sistem kepartaian di Indonesia pada mulanya (masa awal kemerdekaan (Agustus-


Nopember 1945) adalah sistem mono partai (sistem satu partai). Di Indonesia hanya
terdapat satu partai yaitu Partai Nasional Indonesia.

Seiring dengan perjalanan waktu sistem politik di Indonesia mengalami perubahan.


Dengan dikeluarkannya Maklumat Nomor X tanggal 3 Nopember 1945 maka sistem
kepartaian di Indonesia mengalami perubahan yaitu dari sistem satu partai (monopartai)
menjadi sistem banyak partai (sistem multi partai). Mulai saat itu berdirilah beragam
partai politik dengan latar belakang ideologi yang berbeda-beda. Oleh karena masih
banyaknya pemberontakan di dalam negeri misalnya pemberontakan APRA, DI/TII, Andi
Azis, RMS maka pemiliu tidak dapat dilaksanakan hingga tahun 1955.

Melalui Maklumat Pemerintah Nomor X tanggal 3 Nopember 1945 inilah gagasan


pembentukan partai-partai politik muncul kembali. Sampai dengan Pemilu 1955 di
Indonesia telah terdapat partai politik sebanyak 172 parpol, diantaranya adalah:
1. Partai Nasional Indonesia (PNI)
2. Masyumi
3. Nahdlatul Ulama (NU)
4. Partai Komunis Indonesia (PKI)
5. Partai Syarikat Islam Indonesia (PSII)
6. Partai Kristen Indonesia (Parkindo)
7. Partai Katolik
8. Partai Sosialis Indonesia (PSI)
9. Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia (IPKI)
10. Pergerakan Tarbiyah Islamiyah (Perti)
11. Partai Rakyat Nasional (PRN)
12. Partai Buruh
13. Gerakan Pembela Panca Sila (GPPS)
14. Partai Rakyat Indonesia (PRI)
15. Persatuan Pegawai Polisi RI (P3RI)
16. Murba
17. Baperki
18. Persatuan Indonesia Raya (PIR) Wongsonegoro
19. Grinda
20. Persatuan Rakyat Marhaen Indonesia (Permai)
21. Persatuan Daya (PD)
22. PIR Hazairin
23. Partai Persatuan Tharikah Islam (PPTI)
24. AKUI
25. Persatuan Rakyat Desa (PRD)
26. Partai Republik Indonesia Merdeka (PRIM)
27. Angkatan Comunis Muda (Acoma)
28. R.Soedjono Prawirisoedarso
29. Lain-lain

Masa Demokrasi liberal 1950-1959 merupakan masa yang diwarnai dengan


berdirinya banyak partai, dengan dasar ideologi yang beragam, yaitu:
1. Partai politik yang berideologi Pancasila (misalnya PNI,PKRI, Permai, Parkindo, dan
Baperki)
2. Partai politik yang berideologi Islam (misalnya Masyumi, NU, PSII)
3. Partai politik yang berideologi Sosial Ekonomi (misalnya Partai Murba, Partai Buruh)
namun suara dukungan kurang mencukupi)
4. Partai politik yang berideologi Komunis (misalnya PKI, Acoma)
Tujuannya pemerintah Indonesia menggunakan sistem multi partai adalah agar
dapat mempermudah dalam mengukur kekuatan perjuangan dan untuk mempermudah
meminta tanggung jawab kepada pemimpin-pemimpin barisan perjuangan. Walaupun
pada kenyataannya partai-partai politik tersebut cenderung untuk memperjuangkan
kepentingan golongan dari pada kepentingan nasional.
Dampak penggunaan sistem multi partai di Indonesia masa demokrasi liberal
(1950-1959) adalah:
a. Sering terjadi pergantian kabinet (dari tahun 1950-1959 terjadi 7 kali pergantian
kabinet), kabinet tidak berumur panjang sehingga programnya tidak berjalan sebagai
mana mestinya yang menyebabkan terjadinya instabilitas nasional dalam bidang politik,
ekonomi, sosial budaya, pendidikan, pertahanan keamanan, serta pembangunan tidak
lancar.
b. Oleh karena perbedaan ideologi partai politik yang ada pada masa demokrasi liberal
itulah maka masing-masing partai politik cenderung tidak mengutamakan kepentingan
nasional namun cenderung mengutamakan kepentingan golongannya sendiri, sehingga
sesangatlah sulit untuk memperoleh kesepakatan dalam setiap pelaksanaan sidang
kabinet maupun sidang di parlemen.
b. Partai politk yang ada pada masa demokrasi liberal saling bersaing, saling mencari
kesalahan, dan saling menjatuhkan. Parpol yang tidak memegang jabatan dalam kabinet
dan yang tidak memegang peranan penting dalam parlemen sering melakukan oposisi
yang kurang sehat dan berusaha menjatuhkan partai politik yang sedang memegang
pemerintahan di Indonesia.

Demikianlah materi pada pertemuan kali ini, dan untuk mengetahui pemahaman kalian
setelah membaca materi tersebut maka jawablah soal latihan berikut.

Soal Latihan

Petunjuk:

Soal dikerjakan secara individu, ditulis tangan di buku tugas masing-masing,


dilengkapi dengan identitas (mata pelaran, nama siswa lengkap, kelas
lengkap, tugas pertemuan ke ....), tulisan bisa terbaca dengan jelas, terus difoto
pakai Hp, terus dikirim ke WAPRI guru mata pelajaran SEJARAH INDONESIA
(081258388014) paling lambat hari ini pukul 18.00 WIB.

Soal:
1. Pengertian Partai Politik secara umum adalah .....
2. Tujuan seseorang atau sekelompok orang mendirikan Partai Politik adalah ....
3. Patai Politik berfungsi sebagai ....a) ......b).....c)......d)......
4. Apa yang menjadi latar belakang pembentukan Partai Politik di Indonesia tahun 1945
?
5. Keputusan hasil Sidang PPKI tanggal 22 Agustus 1945 adalah ....a)....b)....c)....
6. Isi Maklumat Pemerintah Nomor X pada tanggal 3 November 1945 adalah ....
7. Bagaimana sistem kepartaian di Indonesia pada masa Demokrasi Liberal 1950-1959
?
8. Tujuan Indonesia menggunakan sistem kepartaian dengan model sistem multi partai
adalah ....
9. Partai politik masa Demokrasi Liberal 1950-1959 yang berideologi Nasionalis adalah
....
10. Partai politik masa Demokrasi Liberal 1950-1959 yang berideologi Islam adalah ....
11. Partai politik masa Demokrasi Liberal 1950-1959 yang berideologi sosial ekonomi
adalah ....
12. Partai politik masa Demokrasi Liberal 1950-1959 yang berideologi Komunis adalah
....
13. Partai politik masa Demokrasi Liberal 1950-1959 berkecenderungan mementingkan
siapa dan bagaimana dampaknya bagi pembangunan nasional di Indonesia ?

Login : 19IPA1 NABILA MADYA MANDA (Log out) Penilaian diri


SEJARAH IND WAJIB XII IPA 1 Dari materi dan soal yang telah dibahas siswa dapat:
Data retention summary Saya memahami materi tersebut
Mencatat materi

Membaca materi

Mengerjakan soal latihan di buku

Submit

◄ PBM DARING
PERTEMUAN 6 SMT 1
KLS 12 : SISTEM absen Pertemuan 5 kls
PEMERINTAHAN DI Jump to... 12 ipa 1 (2-2-2021)
INDONESIA PADA ►
MASA DEMOKRASI
LIBERAL (1950-1959)

Anda mungkin juga menyukai