Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keterbukaan informasi ditandai Semenjak memasuki era Reformasi, tidak hanya bidang

sosial politik di Indonesia saja yang mengalami perubahan, tetapi juga pengelolaan media, dan

itu juga didukung dengan keterbukaan informasi. Reformasi memberikan ruang gerak yang lebih

leluasa bagi pengelola media untuk mengembangkan medianya, dan bukan hanya media saja

namun masyarakat juga melami efek dari transformasi tersebut berkembanganya media tersebut

membawa masyarakat menjadi manusia yang semakin terpapar pada lingkungan informasi yang

lebih luas daripada sebelumnya karena adanya regulasi yang memberikan hak kepanya atas

informasi. Masyarakat pada era reformasi atau keterbukaaan infomasi menemui banyak polemik

pada praktik kehidupannya, baik itu masalah yang berasal dari industry atau badan penyedia

informasi missal seperti informasi informasi yang kebenarannya diragukan atau ‘bohong” tetap

di publikasikan oleh media atau masalah yang ditimbulan oleh msyarakat itu sendiri missal

mengumbar privasi orang lain kepada public melalui media seperti kehidupan para artis di

Indonesia yang sering memanas di media social mereka dan menjadi tontonan publik, serta

contoh lain diera ini banya sekali bermunculan para peretas yang lebih dikenal dengan nama

hacker, tinddakannya sering meresahkan bai itu pihak pemerintah ataupun situs yang menjadi

kepemilikan swasta atau pribadi.

Dalam masalah masalah yang telah di cantumkan diatas ita dapat melihat bahwa tidak

adanya pegangan yang dimiliki dalam menjalani kehidupan dalam era keterbukaan informasi

indutri maupun masyarakat tidak mampu membedakan mana informasi yang dapat menjadi
konsumsi public maka fenomena apapun yang terjadi didalam kehidupannya itu di publikasian di

media sosisanya, serta yang mana informasi yang hanya bisa menjadi hak privat.

Namun jia ingin di telusuri lebih jauh setiap industry baik mili pemerintah ataupun milik

swasta memilii yang namanya dasar hokum dan etika yang menjadi pedoman mereka dalam

menjalankan praktiknya, begutupula dengan masyarakat yang tidak akan pernah terlepas dari

sebuah kebudayaan yang mengatur mereka dalam kehidupannya, sebuah kebudayaaan tidak akan

terlepas dari yang namanya moralitas, etika, dan hokum.

Dalam makalah ini membahas persoalan etika dan keterbukaan informasi sehingga

disunsunlah rumusan masalah sebagai berikut

B. Rumusan Masalah

1. Apa itu Etika

2. Bagaimana sejarah dan era keterbukaan informasi

BAB II
PEMBAHASAN

A. Etika

Etika berasal dari kata Yunani ethikos, ethos yang diartikan sebagai adat, kebiasaan,

praktik . Istilah ethics atau etik tidak selalu merupakan tema tersendiri karena dalam buku

referensi lain menggunakan kata moral pilosophy. Aristoteles menyatakan bahwa istilah ethos

mencakup ide “karakter” dan disposisi. Adapun kata moralis diperkenalkan ke dalam kosa kata

filsafat oleh Cicero yang berpendapat bahwa kata moralis ekuivalen dengan kata ethikos yang

diangkat oleh Aristoteles. Sebenarnya kedua kata itu tidak ekuivalen melainkan menyiratkan

hubungan dengan kegiatan praktis.

Negara kita, yakni Indonesia, meskipun memiliki beragam budaya, suku bangsa, dan

agama, akan tetapi sangat menjunjung tinggi etika untuk saling menghargai dan bertoleransi

antarsesama. Etika adalah aturan, norma, kaidah, ataupun tata cara yang biasa digunakan

sebagai pedoman atau asas suatu individu dalam melakukan perbuatan dan tingkah laku Seperti

yang telah dijelaskan kata ‘etika’ lahir dari bahasa Yunani ethos yang artinya tampak dari suatu

kebiasaan. Dalam hal ini yang menjadi perspektif objeknya adalah perbuatan, sikap, atau

tindakan manusia. Pengertian etika secara khusus adalah ilmu tentang sikap dan kesusilaan

suatu individu dalam lingkungan pergaulannya yang kental akan aturan dan prinsip terkait

tingkah laku yang dianggap benar.

Sedangkan pengertian etika secara umum adalah aturan, norma, kaidah, ataupun tata cara

yang biasa digunakan sebagai pedoman atau asas suatu individu dalam melakukan perbuatan

dan tingkah laku. Penerapan norma ini sangat erat kaitannya dengan sifat baik dan buruknya

individu di dalam bermasyarakat.


Dengan begitu, Etika adalah ilmu yang mempelajari baik dan buruknya serta kewajiban,

hak, dan tanggung jawab, baik itu secara sosial maupun moral, pada setiap individu di dalam

kehidupan bermasyarakatnya. Atau bisa dikatakan juga bahwa etika mencakup nilai yang

berhubungan dengan akhlak individu terkait benar dan salahnya.

Etika tentunya harus dimiliki oleh setiap individu dan sangat dibutuhkan dalam proses

intraksi yang mana hal itu menjadi jembatan agar terciptanya suatu kondisi yang baik di dalam

kehidupan bermasyarakat.

B. Sejarah dan Era Keterbukaan Informasi

C. Peran Etika dalam era Informasi

Sebagaimana yang kita tahu, perkembangan teknologi yang sangat pesat akan diiringi

oleh kemudahan masyarakat mendapatkan informasi secara cepat dan akurat. Hal ini selain

membawa dampak positif bagi kehidupan, juga membawa dampak negatif.

Sebagai contoh, maraknya pornografi di dunia maya. Sebagai salah satu media penyedia

informasi yang paling atraktif, internet kerap kali dijadikan media untuk mendistribusikan

konten-konten pornografi. Tidak hanya melalui situs-situs tertentu, tapi juga dapat dilakukan

melalui forum. Pengaksesan situs-situs ini oleh mereka yang belum cukup umur dan tidak

mengerti, dapat menyebabkan degradasi moral. Hal ini merupakan salah satu contoh

pentingnya etika dalam teknologi informasi. Etika merupakan pegangan bagi seseorang

untuk bertindak dan memahami baik buruk perbuatannya. Sekarang, banyak orang yang

tidak mengindahkan etika, terbukti dari kasus di atas.

Pertukaran data digital, baik dalam bentuk film, musik, software, atau bahkan e-book telah

menjadi hal yang lumrah di dunia maya. Dengan mengunjungi situs-situs tertentu dan

melakukan klik beberapa kali, kita bisa mendapatkan apa yang kita inginkan secara gratis.
Jika ingin mendengarkan lagu, meng-install software, atau baca buku sekalipun, kita bisa

mendapatkanya dengan men-download gratis dan kualitasnya pun sama saja. Hal seperti ini

sama dengan pembajakan, namun karena menjamurnya situs-situs yang menawarkan jasa

download gratis, toh hal ini dianggap sebagai sesuatu yang lumrah. Padahal, dengan

mendownload hal-hal tersebut, kita tak lain dengan seorang pembajak.

Anda mungkin juga menyukai