Anda di halaman 1dari 9

 

Apa perbedaan yang ada?

Jawaban: Berbeda suku dan agama. Ada yang berasal dari Sunda, Jawa, dan Etnis Tionghoa.

Bagaimana menyikapinya?

Jawaban: Meskipun berbeda suku, mereka saling toleransi. Seperti setiap akhir minggu
berkumpul di balai utama kampong dan saling membantu melakukan apa saja yang
dibutuhkan warga.

Apa manfaat hidup rukun?

Jawaban: hidup lebih tentram dan damai, hidup lebih harmonis, menjalin hubungan yang baik
dengan orang lain, mempunyai banyak teman, terhindar dari perselisihan dan pertengkaran,
dan disenangi orang lain.

HIDUP RUKUN DALAM PERBEDAAN

Hidup rukun dan damai menjadi impian setiap individu. Jika sikap rukun ini diterapkan
dalam sehari-hari, maka kehidupan akan terasa lebih ringan karena berjalan dengan harmonis,
tentram, dan bahagia.
ADVERTISEMENT
Menurut KBBI, rukun adalah baik dan damai, tidak bertengkar. Rukun dapat dikaitkan
dengan tali persahabatan dan sebagainya, termasuk interaksi sosial yang terjadi di lingkungan
masyarakat.
Mengutip buku Arif Cerdas untuk Sekolah Dasar kelas 6 oleh Tim Arif, kerukunan juga
dapat diartikan dengan sikap saling pengertian, saling mengakui, menghargai, dan toleransi
yang tinggi dalam masyarakat sehingga dapat hidup damai dan berdampingan.
Sikap rukun tersebut perlu ditanamkan sejak dini, apalagi mengingat Indonesia terdiri atas
beragam suku, budaya, dan agama yang rentan akan perselisihan. Jika seluruh masyarakat
menerapkan sikap hidup rukun, perbedaan-perbedaan tersebut justru akan mempersatukan
bangsa Indonesia.

Manfaat Hidup Rukun


Mengutip buku Cara Mudah Menghadapi Ujian Akhir Sekolah oleh Tim Matrix Media
Literata, ada banyak manfaat yang didapatkan dari hidup rukun, antara lain:

Hidup dengan damai dan tenteram


Seperti yang dijelaskan sebelumnya, kerukunan adalah sikap saling pengertian, menghargai,
dan toleransi.
Kerukunan dapat menyejukkan hati dan menimbulkan kedamaian sehingga mengurangi
risiko terjadinya pertentangan atau perkelahian. Alhasil, masyarakat pun bisa hidup dengan
damai dan tenteram.
Persatuan dan kesatuan semakin kuat
Sikap hidup rukun akan ilustrasi hidup rukun. Menimbulkan rasa ingin menolong. Dengan
demikian, rasa persatuan dan kesatuan yang hadir semakin kuat.
Bayangkan jika tidak ada kerukunan dalam masyarakat, setiap individu akan saling acuh dan
enggan untuk membantu satu sama lain. Hubungan yang terjalin di lingkungan masyarakat
pun kian memburuk dan bisa berujung pada perpecahan.
Setiap masalah dapat diselesaikan dengan baik
Suatu masalah bisa diselesaikan dengan baik apabila pihak-pihak yang bersangkutan
menghadapinya dengan bijak. Jika sikap hidup rukun diaplikasikan, tentu perbedaan pendapat
dapat diatasi dengan cara yang benar. Masalah pun teratasi dengan baik.
ADVERTISEMENT
Contoh Sikap Hidup Rukun
Sikap hidup rukun dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, seperti di sekolah, di
rumah, dan di lingkungan masyarakat. Berikut beberapa contohnya.
Di Sekolah

 Guru-guru menyayangi siswa


 Siswa menghormati bapak dan ibu guru
 Mau berbagi dengan teman
 Tidak memaksakan kehendak
 Tertib saat berdiskusi
 Tidak saling mengejek dengan teman

Di Rumah

 Membantu orangtua
 Menunjukkan kasih sayang kepada sesama anggota keluarga
 Makan bersama keluarga
 Saling meminjami mainan atau barang lainnya dengan kakak dan adik
 Membantu kakak merapikan tempat tidur
 Belajar bersama keluarga

Di Masyarakat
Menyapa tetangga ketika bertemu

 Ikut kerja bakti di lingkungan RT


 Menjenguk tetangga yang sedang sakit
 Membantu tetangga yang terkena musibah
 Menegur atau menasihati tetangga jika salah dengan cara yang sopan
 Tidak saling mencela.

Manfaat Hidup Rukun

Melakukan rukun hidup bermasyarakat tentunya akan terdapat banyak manfaat yang
akan kamu terima.
Berikut ini adalah beberapa manfaat hidup rukun dalam kehidupan bermasyarakat.
1. Lingkungan Terasa Aman
Selain menjadikan kehidupan harmonis, rukun hidup bermasyarakat juga dapat
membuat lingkungan sekitar menjadi aman dan damai.
2. Sikap Saling Membantu
Kehidupan akan terasa lebih mudah dan akan tercipta toleransi sikap saling membantu
dalam masyarakat.

Keanekaragaman tersebut merupakan sebuah anugerah yang perlu disyukuri. Namun, tidak menutup
kemungkinan bahwa keanekaragaman tersebut mampu menimbulkan konflik di tengah masyarakat.
Agar dapat saling berbaur, setiap orang perlu mengetahui cara hidup rukun di tengah perbedaan
masyarakat.

Cara Hidup Rukun di Tengah Perbedaan dan Manfaat


yang Bisa Didapat
Ada berbagai macam cara hidup rukun di tengah perbedaan yang perlu diterapkan oleh masyarakat.
Adapun cara-cara tersebut yaitu sebagai berikut:

1. Toleransi atau Menghargai Perbedaan

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa Indonesia merupakan Negara yang plural atau
memiliki keanekaragaman yang tinggi dalam berbagai aspek kehidupan. Agar dapat hidup rukun dan
tidak terkotak-kotak, maka setiap orang perlu memiliki sikap toleransi atau menghargai perbedaan.
Meskipun berbeda dalam berbagai segi, kita harus ingat bahwa hidup damai dan berdampingan jauh
lebih baik daripada hidup sendirian.

2. Saling Menghormati

Sebagai sesama manusia, kita perlu saling menghormati agar tercipta kehidupan yang rukun dan
damai. Contohnya, ketika ada orang beragama lain yang melakukan ritual ibadah atau perayaan hari
besar, sebaiknya kita tidak menghalangi atau menghambat jalannya acara tersebut. Selain itu, kita
juga perlu bersikap baik dan tidak merendahkan agama, suku, ras, atau bahasa orang lain yang tidak
sama dengan kita.

3. Tidak Memaksakan Kehendak

Setiap orang memiliki prinsip dan pilihan hidup masing-masing. Oleh karena itu, sebaiknya kita tidak
memaksakan pilihan yang kita pilih kepada orang yang tidak setuju dengan pendapat kita. Misalnya
jangan memaksa seseorang untuk memeluk agama yang sama dengan kita.

4. Bersikap Ramah

Indonesia merupakan Negara yang penduduknya terkenal dengan keramah-tamahannya. Oleh karena
itu, budaya ketimuran ini harus terus dilestarikan oleh bangsa Indonesia. Sikap yang ramah perlu
diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, baik itu kepada warga lokal maupun warga nonlokal.

5. Hindari Sikap Etnosentris

Etnosentris merupakan suatu sikap yang menganggap bahwa agama, ras, suku, bahasa kelompok
sendiri jauh lebih baik dibanding dengan kelompok lainnya. Sikap ini mencerminkan sikap sombong
karena merasa apa yang dimilikinya lebih unggul dibanding orang lain. Padahal, ras, suku, bahasa,
agama dan adat istiadat merupakan suatu aspek yang sifatnya horizontal. Artinya, tidak ada yang lebih
baik atau yang lebih buruk karena semuanya sejajar. Oleh karena itu, jangan sampai kita memiliki
pandangan etnosentris karena hal tersebut rawan memecah belah kehidupan kita
Manfaat Hidup Rukun di Tengah Perbedaan

Saat kita mampu menerapkan hidup rukun saat berdampingan dengan orang lain, maka akan tercipta
suatu tatanan yang harmonis dan stabil. Adapun manfaat hidup rukun di tengah perbedaan yaitu
sebagai berikut:

• Terhindar dari konflik

• Memudahkan dalam memenuhi kebutuhan hidup

• Dapat saling mengandalkan dan tolong menolong

• Hidup jadi lebih damai dan bahagia

• Kesehatan fisik dan mental lebih terjaga

• Meningkatkan rasa nasionalisme


1. Tumbuhan yang melindungi diri dengan duri
Seperti yang telah disinggung di awal artikel, sejumlah tumbuhan melindungi diri dengan
memanfaatkan duri yang ada pada batang, daun, ataupun buahnya. Pastinya, cara ini cukup
efektif ya, Ma. Sebab, pemangsa akan dibuat takut untuk mendekat dikarenakan duri-duri
tajam tersebut.

Ada beberapa tumbuhan yang memiliki mekanisme pertahanan diri menggunakan diri.
Mereka adalah:

1. Bunga Mawar

Mama pasti sudah tahu kalau bunga mawar memiliki duri yang cukup tajam di bagian
batangnya. Cara ini lantas menjauhkannya dari serangan maupun hinggapan hewan.

2. Buah Durian

Membuka buah durian tanpa alat bantu tentu sangat susah. Belum lagi duri-duri besar yang
tersebar di kulitnya. Nah, inilah cara yang ia pergunakan agar makhluk hidup lain kesulitan
memakan buahnya.

3. Kaktus

Tahukah Mama kalau kaktus bisa dimakan? Yup, ada makanan bernama Nopales khas


Meksiko yang terbuat dari batang kaktus.

Nah, untuk mempersulit para predator memakannya, kaktus punya diri di sekujur tubuhnya.
Selain untuk melindungi diri, duri-duri yang ada juga membantu mencegah proses penguapan
air.

2. Tumbuhan yang melindungi diri dengan cairan beracun


Cara tumbuhan melindungi diri selanjutnya adalah dengan racun yang ia miliki. Mekanisme
ini mampu menimbulkan efek jera kepada para predator karena mampu menyebabkan
keracunan hingga kematian. Alhasil, tidak ada yang berani mendekati tumbuhan tersebut.

Beberapa contoh tumbuhan melindungi diri dengan racun adalah:

1. Pohon Jarak

Pohon jarak memiliki racun pada bijinya, yakni zat risin (untuk jenis kepyar) dan zat curcin
(untuk jenis daun jarak pagar). Kedua zat tadi dapat menyebabkan penggumpalan darah dan
pendarahan saluran pencernaan apabila termakan. Wah, ngeri ya, Ma.
2. Kecubung

Kecubung sangat dikenali dari bunganya yang mirip terompet. Tumbuhan tersebut banyak
dijadikan sebagai obat tradisional. Namun, pengolahannya haruslah tepat dan ekstra hati-hati.

Hal ini karena kecubung juga mengandung racun risin yang sangat berbahaya jika masuk ke
dalam tubuh. Lebih tepatnya, dapat memicu diare, dehidrasi, hilangnya fungsi hati, hingga
kematian.

3. Tumbuhan yang melindungi diri dengan getah


Berbeda dari mekanisme pertahanan tumbuhan sebelumnya yang mungkin terkesan
mengerikan, beberapa kelompok tumbuhan menggunakan getahnya untuk melindungi diri.
Cairan tersebut terasa sangat pahit jika termakan.

Bukan hanya sebagai upaya perlindungan diri saja, getah ternyata juga berfungsi untuk
menyalurkan zat hara dan fotosintat lho, Ma.

Nah, berikut contoh tumbuhan yang melindungi diri dengan mengeluarkan getah:

1. Kamboja

Kamboja dikenal sebagai tumbuhan yang banyak mengeluarkan getah dan tentunya terasa
sangat pahit. Bahkan, jika tidak sengaja menyentuh bunganya, Mama akan merasakan rasa
pahit dari getahnya. Kok bisa, ya?

2. Pohon Sawo dan Karet

Baik pohon sawo dan pohon karet, keduanya akan mengeluarkan getah jika batangnya
disayat. Ini merupakan bentuk pertahanan diri karena getah yang sangat lengket tersebut
mampu membuat hewan yang hinggap terjebak di batangnya.

Meskipun begitu, getah dari pohon sawo dan karet banyak manfaatnya bagi kehidupan
manusia, misalnya sebagai bahan baku permen karet alami ataupun bahan baku pembuatan
ban.

3. Pohon Nangka

Pohon nangka melindungi diri juga dengan mengeluarkan getah. Itu sebabnya banyak orang
enggan memakan buahnya karena getah putih yang dihasilkan dapat mengotori tangan dan
sulit dibersihkan.

4. Punya cangkang keras sebagai pertahanan diri


Tumbuhan ternyata menggunakan cangkang keras dari buahnya untuk bisa melindungi bakal
bijinya. Cangkang keras berfungsi untuk melindungi dirinya agar tidak dimakan oleh hewan
pemakan biji atau tumbuhan, sehingga ia dapat berkecambah dan dapat meneruskan
kehidupannya.
Contoh tumbuhan yang memiliki kulit atau cangkang yang sangat keras untuk dibuka adalah:

1. Buah Kelapa

Dikenal sebagai "pokok seribu guna", buah kelapa dengan tempurung yang sangat keras
merupakan cara tumbuhan tersebut melindungi diri. Hal ini karena untuk membukanya, perlu
usaha keras dan bantuan alat.

2. Biji Mahoni

Biji mahoni juga memiliki kulit yang keras sebagai mekanisme pertahanan. Namun tahukah
Mama khasiat yang dimilikinya? Ternyata, biji mahoni memiliki banyak keutamaan untuk
kesehatan, seperti mampu mengatur dan memperkuat imunitas tubuh manusia.

3. Kelapa Sawit

Selain dijadikan sebagai bahan pembuatan minyak atau kosmetik, buah kelapa sawit ternyata
juga bisa dimakan lho, Ma. Sebagai contoh, ada kudapan dari Jambi yang memanfaatkan
buah tumbuhan palem tersebut, yakni Kue Lapis Sawit.

Untuk membuatnya, perlu kesabaran ekstra sebab buah kelapa sawit harus direbus hingga 8
jam agar teksturnya lembut. Mau bagaimana lagi, kulit yang keras nyatanya merupakan
bentuk perlindungan diri dari tumbuhan tersebut.

5. Bulu-bulu halus yang memicu reaksi gatal


Bukan hanya dengan duri ataupun kulit yang keras, cara tumbuhan melidungi diri juga
dengan memanfaatkan bulu atau rambut yang ada. Cara ini cukup ampuh mengusir predator
karena tidak jarang bulu/rambut tadi memicu reaksi gatal ketika terkena kulit.

Adapun tumbuhan yang memiliki pertahanan diri seperti itu adalah:

1. Bambu

Batang pohon bambu tidak boleh sembarangan disentuh karena memiliki bulu-bulu halus,
atau juga dikenal dengan istilah lugut dalam bahasa Jawa. Apabila terkena kulit, maka akan
timbul sensasi gatal.

Ini menjadi cara baginya agar dijauhi oleh pemangsa sehingga mampu tumbuh hingga
dewasa.

2.  Daun Jelatang

Begitu juga dengan jelatang, terdapat bulu-bulu halus pada daunnya. Mama akan mengalami
sensasi perih, terbakar, hingga bengkak jika tersentuh kulit. 

Meskipun demikian, 'racun' tersebut akan hilang setelah dimasak. Selain itu juga, daun
jelatang memiliki banyak khasiat untuk tubuh, seperti mengatasi rematik, mencegah eksim
(ruam yang gatal), dan meningkatkan produksi ASI.
3. Buah Rambutan

Rambutan juga memanfaatkan rambut-rambut yang ada pada buahnya untuk melindungi diri.
Dikarenakan rambut tadi, makhluk hidup lain akan berpikir dua kali untuk memakannya.
Sebab, buah rambutan tampak sangat aneh dan menjijikkan dengan rambut-rambutnya.

6. Tumbuhan yang melindungi diri dengan


menguncupkan daunnya
Tidak semua tumbuhan melindungi diri dengan menguncupkan/menggerakkan daunnya.
Namun, ada beberapa yang diketahui melakukannya, Ma. Di antaranya:

1. Putri Malu

Memiliki nama ilmiah Mimosa pudica, disebut 'putri malu' karena tumbuhan ini akan
menguncupkan daunnya apabila disentuh. Cara ini rupanya merupakan mekanisme
pertahanan diri dari serangan pemangsa yang digunakan tumbuhan putri malu.

2. Kantong Semar

Serangga pemakan tumbuhan dijamin tidak berani mendekat dengan kantong semar.
Pasalnya, ia termasuk tumbuhan karnivora yang memakan serangga-serangga kecil, anak
katak, ataupun pacet.

Ia menggunakan kantung yang ia miliki untuk menangkap mangsanya. Wah, ganas sekali


tumbuhan yang satu ini ya, Ma.

7. Tumbuhan yang melindungi diri dengan bau


menyengat
Cara tumbuhan melindungi diri yang terakhir adalah dengan mengeluarkan bau menyengat.
Dengan itu, para pemangsa akan merasa terganggu dengan aroma busuk yang ada sehingga
memutuskan untuk pergi menjauh.

Contoh tumbuhan yang mampu mengeluarkan bau menyengat adalah:

1. Bunga Bangkai
Bunga bangkai berbeda dengan Rafflesia arnoldi ya, Ma. Dari penampilan luarnya saja tidak
memiliki kemiripan. Juga dikenal dengan nama 'titan arum', tumbuhan yang satu ini
mengeluarkan aroma tak sedap hanya ketika bunganya mekar.

Bau menyengat tersebut tidak hanya digunakan bunga bangkai untuk melindungi diri, tapi
juga untuk memikat serangga (kumbang kotoran atau lalat daging) guna membantu
penyerbukan.

2. Rafflesia arnoldi

Pertama kali ditemukan pada tahun 1818 oleh Dr. Joseph Arnold dan Sir Thomas Stamford
Raffles, bunga Rafflesia arnoldi  dinobatkan sebagai bunga tunggal terbesar di dunia.

Tumbuhan ini juga mengeluarkan aroma seperti daging busuk. Dengan cara itu pula, ia dapat
melindungi diri dari serangan predator dan juga memikat serangga untuk membantu proses
penyerbukannya.

Anda mungkin juga menyukai