"PENGANTAR MANAJEMEN"
DOSEN PENGAMPU:
Hendra Saputra,SE.,M.Si
DISUSUN OLEH
KELOMPOK 1:
FAKULTAS EKONOMI
T.A 2021
1
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan nikmat sehat-
Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran kepada kami, sehingga kami dapat
meyelesaikan makalah yang berjudul “TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN ETIKA
MANAJEMEN”.
Makalah ini telah kami susun dengan semaksimal mungkin dan mendapat bantuan dari
berbagai pihak sehingga memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
meyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini. Terutama kepada pak Hendra Saputra selaku dosen pengampu mata
kuliah Pengantar Managemen.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari
susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kedepannya kami bisa lebih baik lagi.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat, baik dari penulis
maupun pembaca.
Penulis
2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................................................1
KATA PENGANTAR.............................................................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................................4
A.Latar Belakang...........................................................................................................................4
B.Rumusan Masalah.....................................................................................................................4
C.Tujuan Penulisan.......................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................................................5
A. Penutup..................................................................................................................................14
B. Saran.......................................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................................15
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Semakin besar suatu organisasi atau perusahaan, maka semakin besar pula tuntutan
masyarakat terhadap organisasi atau perusahaan tersebut. Banyak lembaga bisnis yang
menggunakan segala cara untuk memenangkan persaingan. Oleh karena itu, diharapkan
manajer dapat menjalankan bisnis yang memenuhi syarat dalam etika bisnis manajerial, baik
secara moral maupun norma masyarakat. Organisasi sebagai suatu sistem juga diharapkan
dapat memiliki tanggung jawab sosial terhadap masyarakat. Ide mengenai Tanggung jawab
Sosial atau yang dikenal dengan Corporate Social Responbility (CSR) kini semakin diterima
secara luas. Kelompok yang mendukung wacana tanggung jawab sosial berpendapat bahwa
perusahaan tidak dapat dipisahkan dari para individu yang terlibat didalamnya, yakni pemilik
dan karyawannya. Namun mereka tidak boleh hanya memikirkan keuntungan finansialnya
saja, melainkan pula harus memiliki kepekaan dan kepedulian terhadap publik. Di dalam
makalah ini, kami akan menyampaikan mengenai definisi tanggung jawab sosial dan etika
manajemen.
B. Rumusan Masalah
Dari penjelasan latarbelakang diatas maka akan muncul beberapa pertanyaan dalam
Perumusan masalah yaitu :
C. Tujuan Penulisan
4
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut Howard R. Bowen pada tahun 1953 tanggung jawab sosial atau Corporate
Social Responsibility (CSR) adalah suatu kewajiban atau tanggung jawab sosial dari
perusahaan berdasarkan kepada keselarasan dengan tujuan objective dan nilai – nilai
value dari suatu masyarakat.
Menurut Fraderick et al CSR dapat diartikan sebagai prinsip yang menerangkan
perusahaan harus dapat bertanggung jawab terhadap efek dari setiap tindakan di dalam
masyarakat maupun lingkungan
Menurut Salem Sheikh berkata bahwa “CSR merupakan tanggung jawab perusahaan,
apakah bersifat sukarela atau berdasarkan undang – undang, dalam pelaksanaan
kewajiban sosial ekonomi di masyarakat”
Dari ketiga definisi yang saya ambil seperti diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa
sebenarnya CSR adalah “Suatu tindakan yang bersifat sukarela maupun yang telah diatur
undang – undang, tindakan tersebut mempunyai tujuan untuk menunjukan sifat
kepedulian sebuah perusahaan maupun lembaga terhadap karyawan, masyarakat sekitar
perusahaan, masyarakat luas, lingkungan sekitar perusahaan atau lingkungan secara luas
sebagai komitmen tanggung jawab berkelanjutan mengenai dampak kegiatan perusahaan
yang telah dilakukannya”.
Di Indonesia kegiatan CSR telah diatur dalam undang – undang sejak 16 Agustus 2007
melalui Undang – Undang Perseroan Terbatas (UU Nomor 40 Tahun 2007 tentang
Perseroan Terbatas), UU ini mengikat semua jenis korporasi yang berbentuk Perseroan
Terbatas baik itu berstatus swasta maupun Milik Negara. Pengikat perusahaan berbadan
BUMN mengenai CSR telah diatur dalam UU tentang BUMN pasal 2 juncto pasal 66
Ayat 1, UU Nomor 19 tahun 2003 pasal 8 keputusan Menteri Negara Nomor 236 tahun
2003.
Menurut K. Bertens Etika adalah nilai-nila dan norma-norma moral, yang menjadi
pegangan bagi seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur perilaku.
Menurut W. J. S. Poerwadarminto Etika merupakan studi tentang prinsip-prinsip
moralitas.
Menurut Prof. DR. Franz Magnis Suseno Etika adalah ilmu yang mencari orientasi atau
ilmu yang memberikan arah dan pijakan dalam tindakan manusia.
Jadi etika (ethics) adalah satu set kepercayaan, standar, atau pemikiran yang mengisi
suatu individu, kelompok atau masyarakat. Etika juga diartikan sebagai sistem dari
prinsip-prinsip moral atau aturan untuk bertindak (rule of conduct). Etika menyangkut
5
perilaku, perbuatan dan sikap manusia terhadap peristiwa penting dalam hidupnya. Isu
etika hadir dalam sebuah situasi ketika tindakan yang dilakukan oleh seseorang atau
sebuah organisasi dapat menimbulkan manfaat atau kerugian bagi yang lain.
Etika dalam organisasi atau etika manajemen perhatiannya meliputi tiga hal yaitu :
Citra Positif Perusahaan di mata masyarakat dan pemerintah. Kegiatan perushaan dalam
jangka panjang akan dianggap sebagai kontribusi positif di masyarakat. Selain membantu
perekonomian masyarakat, perusahaan juga akan dianggap bersama masyarakat membantu
dalam mewujudkan keadaan lebih baik di masa yang akan datang. Akibatnya ,perusahaan
justru akan memperoleh tanggapan yang positif setiap kali menawarkan sesuatu kepada
masyarakat. Perusahaan tidak saja dianggap sekedar menawarkan produk untuk dibeli
masyarakat, tetapi juga dianggap menawarkan sesuatu yang membawa perbaikan masyarakat.
Memiliki partner dalam menjalankan misi sosial dari pemerintah dalam hal tanggung jawab
sosial. Pemerintah pada akhirnya tidak hanya berfungsi sebagai wasit yang menetapkan
aturan main dalam hubungan masyarakat dengan dunia bisnis, dan memberikan sanksi bagi
pihak yang melanggarnya. Pemerintah sebagai pihak yang mendapat legtimasi untuk
mengubah tatanan masyarakat agar ke arah yang lebih baikakan mendapatkan partner dalam
mewujudkan tatanan masyarakat tersebut. Sebagian tugas pemerintah dapat dilaksanakan
oleh anggota masyarakat, dalam hal ini perusahaan atau organisasi bisnis.
6
C. Konsep dasar tanggung jawab sosial manajemen
Tanggung jawab Sosial Perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR)
adalah suatu konsep organisasi perusahaan memiliki berbagai bentuk tanggung jawab
terhadap seluruh pemangku kepentingannya, yang di antaranya adalah konsumen,
karyawan, pemegang saham, komunitas dan lingkungan dalam segala aspek operasional
perusahaan yang mencakup aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan.
Empat jenis tanggung jawab sosial perusahaan adalah filantropi, pelestarian lingkungan,
praktik keragaman dan ketenagakerjaan, serta kegiatan amal.
1. Upaya Filantropis
2. Konservasi Lingkungan
Masalah lingkungan secara teratur menjadi berita utama, baik masalah jangka panjang
seperti perubahan iklim global atau masalah yang lebih lokal seperti tumpahan bahan
kimia beracun. Perusahaan yang menyelaraskan diri dalam upaya ini membantu
meminimalkan masalah lingkungan dengan mengambil langkah-langkah seperti
mengurangi jejak karbon mereka secara keseluruhan.
Para pemimpin bisnis menyadari bahwa keragaman di tempat kerja bermanfaat ketika
semua orang bergaul dan bekerja sebagai tim.Namun, kebijakan ketenagakerjaan harus
berlaku untuk semua karyawan, bahkan mereka yang berada di level tertinggi perusahaan.
Komunitas dan badan amal lokal selalu membutuhkan bantuan. Para pemimpin bisnis
yang cerdas tahu bahwa terlibat dalam komunitas secara produktif juga baik untuk
perusahaan. Para pemimpin bisnis memiliki kesempatan untuk memilih di mana akan
menghabiskan upaya sukarela untuk membantu area lokal bersama dengan perusahaan.
Yang penting bagi bisnis adalah memilih penyebab dan menyumbangkan waktu
7
D. Strategi pengelolaan tanggung jawab sosial perusahaan
1. Strategi Reaktif
Kegiatan bisnis yang melakukan strategi reaktif dalam tanggung jawab sosial
cenderung menolak atau menghindarkan diri dari tanggung jawab social, Contohnya,
perusahaan tembakau di masa lalu cenderung untuk menghindarkan diri dari isu yang
menghubungkan konsumsi rokok dengan peluang penyakit kanker. Akan tetapi, karena
adanya peraturan pemerintah unuk mencantumkan bahaya rokok setiap iklan, maka hal
tersebut dilakukan oleh perusahaan rokok.
2. Strategi Defensif
Strategi defensif dalam tanggung jawab sosial yang dilakukan oleh perusahaan
terkait dengan penggunaan pendekatan legal atau jalur hukum untuk menghindarkan diri atau
menolak tanggung jawab social. Perusahaan yang menghindarkan diri dari tanggung jawab
limbah saja berargumen melalui pengacara yang disewanya untuk mempertahankan diri dari
tuntutan hukum dengan berargumen bahwa tidak hanya perusahaannya saja yang membuang
limbah ke sungai ketika lokasi perusahaan tersebut beroperasi, terdapat juga prusahaan lain
yang beroperasi.
3. Strategi Akomodatif
4. Strategi Proaktif
Perusahaan memandang bahwa tanggung jawab sosial adalah bagian dari tanggung jawab
untuk memuaskan stakeholders, Jika stakeholders terpuaskan, maka citra positif terhadap
perusahaan akan terbangun.Dalam jangka panjang perusahaan akan diterima oleh masyarakat
dan perusahaan tidak akan khawatir akan kehilangan pelanggan, justru akan berpotensi untuk
menambah jumlah pelanggan akibat citra positif yang disandangnya. Langkah yang dapat
diambil oleh perusahaan adalah dengan mengambil inisiatif dalam tanggung jawab sosial,
misalnya dengan membuat khusus penanganan limbah, keterlibatan dalam setiap kegiatan
social lingkungan masyarakat atau dengan membarikan pelatihan terhadap masyarakat di
sekitar lingkungan masyarakat.
8
E.Tanggung Jawab Sosial dapat Mempengaruhi Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR)
adalah konsep manajemen di mana perusahaan mengintegrasikan masalah sosial dan
lingkungan dalam operasi bisnis mereka dan interaksi dengan pemangku kepentingan
mereka.CSR umumnya dipahami sebagai cara di mana perusahaan mencapai
keseimbangan antara kepentingan ekonomi, lingkungan dan sosial, sementara pada saat
yang sama memenuhi harapan pemegang saham dan pemangku kepentingan.
1. Upaya Filantropis
Perusahaan terbesar di dunia sejalan dengan upaya filantropi. Microsoft bekerja sama
dengan Bill and Melinda Gates Foundation untuk menghadirkan teknologi ke komunitas
di seluruh dunia. Perusahaan memahami bahwa kesuksesannya tidak hanya
membutuhkan inovasi yang berkelanjutan, tetapi juga membangun generasi berikutnya
yang mampu memahami, menggunakan, dan meningkatkan teknologi. Bahkan
perusahaan kecil mendapat manfaat dari penyelarasan dengan tujuan filantropis. Tempat
cuci mobil lokal mungkin menawarkan pelatihan pencucian yang bertujuan untuk
penggalangan dana acara keagamaan. Restoran mengadakan malam penggalangan dana
ketika hasilnya bermanfaat bagi sekolah atau badan amal setempat. Mendukung tujuan-
tujuan ini bisa juga menjadi teknik pemasaran yang baik, karena masyarakat diundang ke
dalam bisnis, memiliki pengalaman yang baik, dan melihat perusahaan secara positif.
2. Konservasi Lingkungan
Masalah lingkungan secara teratur menjadi berita utama, baik masalah jangka panjang
seperti perubahan iklim global atau masalah yang lebih lokal seperti tumpahan bahan
kimia beracun.Perusahaan yang menyelaraskan diri dalam upaya ini membantu
meminimalkan masalah lingkungan dengan mengambil langkah-langkah seperti
mengurangi jejak karbon mereka secara keseluruhan.Meskipun perusahaan besar
mendapatkan sebagian besar perhatian karena komitmen lingkungan mereka, misalnya
General Mills telah berkomitmen untuk mengurangi 28 persen emisi gas rumah kaca,
namun ada banyak peluang untuk usaha kecil dan menengah juga.
9
3. Keragaman Perusahaan dan Praktik Ketenagakerjaan
Para pemimpin bisnis menyadari bahwa keragaman di tempat kerja bermanfaat ketika
semua orang bergaul dan bekerja sebagai tim.Namun, kebijakan ketenagakerjaan harus
berlaku untuk semua karyawan, bahkan mereka yang berada di level tertinggi
perusahaan.Skandal dengan Harvey Weinstein dan Steve Wynn menunjukkan bahwa
tidak ada perusahaan yang mentutup kemungkinan atas konsekuensi pelecehan seksual.
Gerakan ini juga telah melahirkan masalah keberagaman lainnya di tempat kerja yang
membutuhkan perhatian dan tindakan yang konsisten.
Sebagai pemimpin bisnis, tinjau kebijakan dan protokol keragaman Anda sendiri
untuk menangani keluhan dan pelanggaran apa pun. Hal ini tidak hanya baik untuk citra
perusahaan Anda, tetapi juga membantu membangun budaya perusahaan yang positif
dengan semangat kerja yang baik dan produktivitas yang tinggi.
Komunitas dan badan amal lokal selalu membutuhkan bantuan. Para pemimpin bisnis
yang cerdas tahu bahwa terlibat dalam komunitas secara produktif juga baik untuk
perusahaan.Berikan kesempatan kepada karyawan untuk membantu sekolah setempat
menanam pohon atau bekerja dengan pemerintah kota dalam menangani tunawisma di
daerah tersebut.Para pemimpin bisnis memiliki kesempatan untuk memilih di mana akan
menghabiskan upaya sukarela untuk membantu area lokal bersama dengan perusahaan.
Yang penting bagi bisnis adalah memilih penyebab dan menyumbangkan waktu.
Etika pada dasarnya, sebagaimana menurut Kreitner (1992), adalah studi mengenai
tanggung jawab moral yang terkait dengan apa yang dianggap benar dan apa yang
dianggap salah. Griffin (2000) secara ringkas menyatakan bahwa etika adalah beliefs of
what is good and what is bad, keyakinan akan sesuatu yang dianggap baik dan buruk.
Akan tetapi lebih jauh lagi, Kreitner mengingatkan bahwa etika dalam manajemen tidak
saja berbicara apa yang baik dan buruk, apa yang benar dan apa yang salah, sehingga
yang diperlukan dalam manajemen adalah orang yang baik dan bukan orang buruk.Etika
manajemen lebih jauh lagi berbicara mengenai nilai-nilai yang dianut oleh organisasi
sehubungan dengan kegiatan bisnis yang dijalankannya. Nilai-nilai ini perlu diperjelas
lagi ketika, misalnya, perusahaan dihadapkan kepada berbagai kegiatan bisnis yang
sering dijalankan,akan tetapi masih perlu dipertanyakan apakah termasuk etis ataukah
tidak. Seperti misalnya, apakah beberapa jenis periklanan yang dibuat etis ataukah tidak.
Apakah misalnya jika perusahaan memberikan hadiah kepada pelanggan termasuk etis
ataukah tidak. Di satu sisi perusahaan berupaya untuk mempertahankan loyalitas
pelanggan/ konsumen dengan memberikan pelayanan tambahan berupa pemberian
hadiah, akan tetapi di sisi lain, yang dijual perusahaan sebetulnya bukan hadiahnya, akan
10
tetapi produknya beserta segala jenis kegiatan yang dilakukannya di
masyarakat.Berdasarkan hal ini, maka manajemen sebuah perusahaan perlu memahami
benar mengenai konsep etika dalam manajemen. Terlebih jika dikaitkan dengan
tanggung jawab sosial yang akan semakin dituntut masyarakat dalam kegiatan bisnis di
masa yang akan dating
5. konflik nilai
ada tiga jenis konflik nilai yang terdapat dalam perusahaan diantaranya:
a. konflik interpersonal
b. konflik individu organisasi
c. konflik antar budaya
11
G. Mendorong pelaksanaan etika dalam manajemen
Ada beberapa hal yang mungkin dapat dilakukan oleh perusahaan sehubungan
dengan dorongan untuk melaksanakan etika dalam manajemen. Beberapa hal yang
mungkin dapat dilakukan, diantaranya adalah :
a) Pelatihan Etika
Sebuah organisasi dalam menjalankan kegiatan pada kenyataannya memerlukan
waktu dalam mewujudkannya.
b) Advokasi Etika
Upaya perusahaan untuk menjalankan etika dalam kegiatannya dengan cara
menempatkan orang atau tim khusus dalam tim manajemen perusahaan yang
bertugas untuk mengontrol dan mengawasi segala kegiatan perusahaan agar tetap
memenuhi standar etika.
Kode etik adalah pernyataan resmi dari nilai-nilai yang dianut oleh perusahaan yang
berkaitan dengan persoalan etika dan sosial.
2. Struktur etis
Struktur etis mewakili beragam sistem posisi dan program yang dapat dilaksanakan oleh
perusahaan untuk menerapkan perilaku beretika. Komite etika adalah kelompok eksekutif
yang ditunjuk untuk mengawasi perusahaan. Kepala pegawai etika adalah eksekutif
perusahaan yang mengawasi etika dan kepatuhan hukum.
· 3. Pelatihan Etika
Pelatihan etika adalah program pelatihan untuk membantu para pegawai dalam menghadapi
pegawai dalam menghadapi persoaln etika dan nilai-nilai
· 4. Whistle-Blowing
12
· Kasus Bisnis Tentang Etika dan Tanggung Jawab Sosial
Sebagian besar manajer sekarang menyadari bahwa memperhatikan etika dan tanggung jawab
sosial adalah sama pentingnya dengan memperhatikan pengeluaran, keuntungan, dan
pertumbuhan bisnis. Secara alami, hubungan antara etika dan tanggung jawab sosial
perusahaan dengan kinerja keuangannya berkaitan dengan gelar manajer dan gelar
sarjananya.
13
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
Tanggung jawab sosial dapat dikatakan sebagai kontribusi terhadap tujuan pembangunan
berkelanjutan dengan cara manajemen berdampak kepada seluruh pemangku
kepentingannya antara lain konsumen, karyawan, investor, pemasok dan lain
sebagainnya. Tanggung jawab dari organisasi harus membawa ke arah perbaikan di
lingkungan masyarakat organisasi tersebut sebagai konsekuensi logis keberadaanya
dalam lingkungan tersebut.
Konsep dasar etika menejemen lebih berbicara mengenai nilai-nilai yang dianut oleh
organisasi sehubungan dengan bisnis yang dijalani organisasi tersebut. Etika manajemen
dapat di ukur melalui 4 (empat) cara yaitu : dari segi benefit (manfaat), pemenuhan hak-
hak dari pemangku organisasi tersebut, prinsip keadilan dan pemeliharaan organisasi
yang bersangkutan.
B. Saran
Dari kesimpulan yang dijabarkan diatas, maka dapat diberi saran antara lain :
1. Alangkah baiknya apabila dipelajari maka diterapkan pula, demi kebaikan internal
maupun eksternal
2. Pengolahan kode etik pun harus ada standart resmi dari nilai-nilai yang di muat
perusahaan terkait yang harus berstruktur etis guna mewakili berbagai sistem posisi
dapat dilaksanakan oleh perusahaan untuk menerapkan perilaku beretika. Serta harus
didukung juga pelatihan etika yang berguna untuk membantu pegawai dalam
menghadapi etika & nilai perusahaan / organisai yang bersangkutan.
14
DAFTAR PUSTAKA
http://ciptakanide.blogspot.com/2014/10/pengertian-tanggung-jawab-sosial.html
http://okghiqowiy.blogspot.com/2012/06/tanggung-jawab-sosial-dan-etika.html
https://dokumen.tips/documents/dimensi-etika-dalam-manajemen-56573ca48a65e.html
https://accurate.id/bisnis-ukm/tanggung-jawab-sosial-perusahaan/
https://www.coursehero.com/file/p5uf2cq/C-Strategi-Pengelolaan-Tanggung-Jawab-
Sosial-Perusahaan-1-Strategi-Reaktif/
https://123dok.com/document/zpvolv4z-makalah-pengantar-manajemen-tanggung-
jawab-sosial-etika-manajemen.html
http://cyntiamanajemen-umg.blogspot.com/2013/12/konsep-dasar-etika-manajemen.html
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Tanggung_Jawab_Sosial_Dan_Etika_Manajemen
15