GARIS KETINGGIAN
Capaian Pembelajaran:
Setelah membaca dan mempelajari bab ini, mahasiswa maupun pembaca
akan dapat menjelaskan arti garis ketinggian atau kontur, menyebutkan sifat sifat
garis kontur, melaksanakan pengukuran dan penggambaran garis kontur serta
membuat gambar peta situasi lengkap dengan garis kontur dengan skala tertentu
dan aturan yang tertentu pula.
3.1 INTRODUCTION
Untuk mendapatkan gambaran tentang keadaan relief atau variasi tinggi
rendahnya suatu daerah/lokasi yang diukur (dipetakan), digunakan penyajian
garis-garis ketinggian (kontur).
Pengertian secara umum, garis ketinggian (kontur) adalah garis garis pada peta
yang menghubungkan titik titik atau tempat yang tingginya sama.
Agar dapat digambarkan garis ketinggian dengan benar dan teliti, maka harus ada
data ketinggian titik titik yang representatif dari daerah yang dipetakan.
Dalam hal ini, metode pengukuran titik titik tinggi yang lazim digunakan
adalah metode Tinggi Garis Bidik (TGB). Untuk itu sebelum mengukur titik
titik tinggi dilapangan, maka TGB harus ditentukan/diukur lebih dulu.
Penentuan/pengukuran titik titik tinggi dapat dilaksanakan secara radial
maupun dengan pertolongan petak grid yang teratur.
80 70
75
60
70
70
60 50
655
50 40 60
55
Gambar 1.1 Daerah dengan kemiringan seragam (1), dan tidak seragam (2 dan 3)
50
60
50
70
70 70
65
60
50 60
25
= = 1 : 50
125
I(AC) = 2 x 25 m = 50 m
D(AC) = 6,0 cm x 50.000 = 300.000 cm = 3000 m
Kemiringan antara A C :
50
K (A-C) =
3000
= 1: 60
Obyek sungai
14,0 13,0
12,5
13,0
12,5
13,5
13,0
14,0
14,5
14,0
14,5
15,0
15,5
15,0
16,0
Atau:
197,5 197,0
x 10 m = 2,8 m, artinya 2,8 meter dari titik tinggi 197,5
197,5 195,7
m.
2 13
3 16 26
1
4 27 37
14 28
12 15 36
9 25 38
5 10 11 24 34 35
7 23 33 29
22 32 39 40
6 21 19
Prosedur pengukuran:
Pada dasarnya prosedur pengukuran dan penggambarannya sama dengan
pola petak bujur sangkar, yaitu terlebih dahulu menentukan tempat yang akan
diukur ketinggiannya. Apabila menggunakan metode TGB, maka harus ditentukan
dulu besarnya nilai TGB pada suatu kedudukan alat. Jarak titik-titik tinggi
terhadap alat pada umumnya diukur secara optis.
Untuk metode Tacheometry, jarak dan beda tinggi antara titik dapat diukur
secara bersamaan. Uraian metode ini akan dijelaskan pada bab selanjutnya.
Hitungan dan penggambaran garis ketinggian/kontur dengan pola ini pada
prinsipnya sama dengan pola petak grid, yaitu menggunakan Interpolasi Linier.