Anda di halaman 1dari 3

P : provokes, palliative (penyebab) Apa yang menyebabkan rasa sakit/nyeri; apakah ada hal yang

menyebabkan kondisi memburuk/membaik; apa yang dilakukan jika sakit/nyeri timbul; apakah nyeri ini
sampai mengganggu tidur.

Q : quality (kualitas) Bisakah anda menjelaskan rasa sakit/nyeri; apakah rasanya tajam, sakit, seperti
diremas, menekan, membakar, nyeri berat, kolik, kaku atau seperti ditusuk (biarkan pasien menjelaskan
kondisi ini dengan kata-katanya).

R : Radiates (penyebaran) Apakah rasa sakitnya menyebar atau berfokus pada satu titik.

S : severety (keparahan)Seperti apa sakitnya; nilai nyeri dalam skala 1-10 dengan 0 berarti tidak sakit
dan 10 yang paling sakit. Cara lain adalah menggunakan skala FACES untuk pasien anak-anak lebih dari 3
tahun atau pasien dengan kesulitan bicara

T : time (waktu) Kapan sakit mulai muncul; apakah munculnya perlahan atau tiba-tiba; apakah nyeri
muncul secara terus-menerus atau kadang-kadang; apakah pasien pernah mengalami nyeri seperti ini
sebelumnya. apabila "iya" apakah nyeri yang muncul merupakan nyeri yang sama atau berbeda.

Nerves 12 Kranial

Nervus Olfaktori

Fungsi: saraf sensorik, untuk penciuman

Cara Pemeriksaan: pasien memejamkan mata, disuruh membedakan bau yang dirasakan (kopi, teh,dll)

Nervus Optikus

Fungsi: saraf sensorik, untuk penglihatan

Cara Pemeriksaan: Dengan snelend card, dan periksa lapang pandang.

Nervus okulomotor

Saraf okulomotor memiliki dua fungsi motorik, yaitu mengontrol fungsi otot serta respon pupil di mata. .
Saraf okulomotor juga membatu mengontrol ukuran pupil, sebagai respons terhadap cahaya yang
diterima mata.

Nervus Troklear

Saraf troklear mengontrol otot oblik superior yang berperan untuk menggerakkan bola mata ke bawah,
atau saat Anda melotot dan kembali seperti semula.

Nervus Trigeminus

Fungsi: saraf motorik, gerakan mengunya, sensai wajah, lidah dan gigi, refleks korenea dan refleks kedip
Cara Pemeriksaan: menggerakan rahang kesemua sisi, pasien memejamkan mata, sentuh dengan kapas
pada dahi atau pipi. menyentuh permukaan kornea dengan kapas.

Nerves abdusen

Saraf abdusen bertugas untuk mengatur pergerakan otot yang disebut otot rektus lateral. Otot ini
fungsinya berhubungan dengan pergerakan mata. Ia menjadi salah satu otot yang berperan saat mata
melotot atau melirik.

Nerves fasialis

Fungsi: saraf motorik, untuk ekspresi wajah

Cara pemeriksaan: senyum, bersiul, mengngkat alis mata, menutup kelopak mata dengan tahanan,
menjulurkan lida untuk membedakan gula dan garam.

Nervus vestibulocochlearis

Fungsi: saraf sensorik, untuk pendengran dan keseimbangan

Cara pemeriksaan: test webber dan rinne

nervus glosofaringeus

Fungsi: saraf sensorik dan motorik, untuk sensasi rasa

Cara pemeriksaan: membedakan rasa manis dan asam.

nervus vagus

Fungsi: saraf sensorik dan motorik, refleks muntah dan menelan

Cara pemeriksaan: menyentuh faring posterior, pasien menelan saliva, disuruh mengucap ah…

nervus asesoris

Fungsi: saraf motorik, untuk menggerakan bahu

cara pemeriksaan: suruh pasien untuk menggerakan bahu dan lakukan tahanan sambil pasien melawan
tahanan tersebut.

Nervus hipoglosus

Fugsi: saraf motorik, untuk gerakan lidah

cara pemeriksaan: pasien disuruh menjulurkan lidah dan menggerakan dari sisi ke sisi.
cara mengukur vena jungularis

vena jungularis diukur pada seseorang dengan posisi setengah duduk 45° dalam keadaan rileks.
Pengukuran dilakukan berdasarkan tingkat pengisian vena jugularis dari titik nol atau dari sudut
sternum. Pada orang sehat, vena jungularis maksimum 3-4 cm di atas sudut sternum.

Anda mungkin juga menyukai